presentation produksi

22
Materi Produksi Oleh Herdian Arif Shohih

Upload: filmindie

Post on 13-Jan-2017

269 views

Category:

Art & Photos


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentation produksi

Materi ProduksiOleh Herdian Arif Shohih

Page 2: Presentation produksi

Proses ProduksiIni adalah tahap dimana

tim produksi mengumpulkan atau

membuat elemen-elemen video/film yang dibutuhkan

Page 3: Presentation produksi

Shooting

Perekaman gambar dan suara merupakan tindakan eksekusi dari segala hal yang

sudah direncanakan sebelumnya. Setiap harinya seluruh hal tetap harus dicek dan

diricek agar dapat diketahui prima dan tidaknya peralatan yang akan digunakan, shot yang akan diambil, shot mana yang kurang dan sebagainya. Oleh karena itu

setiap aktivitas shooting harus dilengkapi dengan shooting report dan transkrip interview bila memang melakukannya

Page 4: Presentation produksi

Tata SettingSet construction merupakan bagunan latar

belakang untuk keperluan pengambilan gambar. Setting tidak selalu berbentuk

bangunan dekorasi tetapi lebih menekankan bagaimana membuat

suasana ruang mendukung dan mempertegas latar peristiwa sehingga

mengantarkan alur cerita secara menarik.

Page 5: Presentation produksi

Tata SuaraUntuk menghasilkan suara yang baik maka

diperlukan jenis mikrofon yang tepat dan berkualitas. Jenis mirofon yang digunakan adalah yang mudah dibawa, peka terhadap sumber suara, dan mampu meredam noise

(gangguan suara) di dalam dan di luar ruangan.

Page 6: Presentation produksi

Tata CahayaPenataan cahaya dalam produksi film sangat menentukan bagus tidaknya keualitas teknik film tersebut. Seperti fotografi, film juga dapat diibaratkan

melukis dengan menggunakan cahaya. Jika tidak ada cahaya sedikitpun maka

kamera tidak akan dapat merekam objek.

Page 7: Presentation produksi

Jenis-jenis ShootCU (Close Up)

Shot yang menampilkan dari batas bahu sampai atas kepala.

MCU (Medium Close Up)Shot yang menampilkan sebatas dada sampai atas

kepala.

BCU (Big Close Up)Shot yang menampilkan bagian tubuh atau benda tertentu

sehingga tampak besar. Misal : wajah manusia sebatas dagu sampai dahi.

Page 8: Presentation produksi

ECU (Extrime Close Up)Shot yang menampilkan detail obyek. Misalnya mata,

hidung, atau telinga.

MS (Medium Shot)Shot yang menampilkan sebatas pinggang sampai atas

kepala.

TS (Total Shot)Shot yang menampilkan keseluruhan obyek.

ES (Establish Shot)Shot yang menampilkan keseluruhan pemandangan atau

suatu tempat untuk memberi orientasi tempat di mana peristiwa atau adegan itu terjadi.

Page 9: Presentation produksi

Two ShotShot yang menampilkan dua orang.

OSS (Over Shoulder Shot)Pengambilan gambar di mana kamera berada di belakang bahu salah satu pelaku, dan bahu si pelaku tampak atau kelihatan dalam frame. Obyek utama tampak menghadap

kamera dengan latar depan bahu lawan main.

Page 10: Presentation produksi

SUDUT PENGAMBILAN KAMERA

High Angle (Bird eye view)Posisi kamera lebih tinggi dari obyek yang diambil.

Normal AnglePosisi kamera sejajar dengan ketinggian mata

obyek yang diambil.

Low Angle (Frog eye view)Posisi kamera lebih rendah dari obyek yang diambil.

Page 11: Presentation produksi

Obyektive KameraTehnik pengambilan di mana kamera

menyajikan sesuai dengan kenyataannya.

Subyektive KameraTehnik pengambilan di mana kamera berusaha melibatkan penonton dalam peristiwa. Seolah-olah lensa kamera

sebagai mata si penonton atau salah satu pelaku dalam adegan.

Page 12: Presentation produksi

TiltingTilting adalah gerakan kamera secara vertikal

(posisi kamera tetap di tempat) dari atas ke bawah atau sebaliknya.

Tilt up : gerak kamera secara vertikal dari bawah ke atas.

Tilt down : gerak kamera secara vertikal dari atas ke bawah.

TrackingTrack adalah gerakan kamera mendekati atau

menjauhi obyek.Track in : gerak kamera mendekati obyekTrack out : gerak kamera menjauhi obyek

Page 13: Presentation produksi

Shooting ReportShooting report dalam film dokumenter

tidak sama persis bila membuat film fiksi karena yang dibutuhkan dari shooting

report di sini lebih merupakan checking scene dan beberapa checking shot yang memang dibutuhkan oleh editor nantinya

ketika mengedit film tersebut

Page 14: Presentation produksi

GERAKAN KAMERA

PanningPanning adalah gerakan kamera secara

horizontal (posisi kamera tetap di tempat) dari kiri ke kanan atau sebaliknya.

Pan right : gerak kamera mendatar dari kiri ke kanan.

Pan left : gerak kamera mendatar dari kanan ke kiri.

Page 15: Presentation produksi

Collect stock footage (video & still picture)

Pengambilan gambar tambahan untuk memperkuat film dokumenter misalnya saja jalan sebuah kota, ikon

sebuah kota dll.

Page 16: Presentation produksi

Create text and graphicPenjelasan mengenai suatu data atau

perbandingan suatu keadaan bisa menggunakan text dan graphic

Page 17: Presentation produksi

Create animation

membuat animasi sebagai tambahan atau bisa juga untuk memberikan

sebuah informasi

Page 18: Presentation produksi

Collect and create soundMengumpulkan atau membuat musik yang nantinya akan

digunakan pada saat proses editing.

Page 19: Presentation produksi

Juru Kamera - Operator Kamera

Pengertian Juru Kamera (Operator Kamera):• Juru kamera secara teknis melakukan perekaman visual dengan kamera mekanik ataupun

elektronik dalam produksi film di bawah arahan pengarah fotografi dan bertanggungjawab kepadanya. Sutradara juga bekerja sama dekat dengan operator kamera untuk memastikan bahwa pandangan sutradara ditangkap oleh film sebagaimana yang diinginkan. Operator kamera adalah kru dari yang terpilih dalam produksi film yang secara langsung bertanggungjawab dari apa yang terlihat di layar.

• Tanggungjawab pribadi adalah menjalankan kamera dan menghentikannya sesuai petunjuk/isyarat dari sutradara. Mengoperasikan kamera sesuai mood cerita dan efisien selama produksi dan menjaga komposisi frame yang pantas. Dalam produksi menggunakan video, juru kamera menggunakan headset yang dihubungkan dengan sutradara.

Page 20: Presentation produksi

• Juru kamera bertanggungjawab kepada pengarah fotografi atas panning dan tilting dari kamera dan menjaga shot frame serta komposisi yang sudah diisyaratkan oleh pengarah forografi dan mempunyai kekuasaan untuk membatalkan shot karena kesalahan gerak kamera, fokus, komposisi, atau berbagai gangguan yang tidak diinginkan dalam frame oleh orang, benda dan lainnya.

• Pada proyek film dengan bujet kecil, peran operator kamera biasa dipegang langsung oleh pengarah fotografi. Ia berkonsentrasi pada semua hal yang berhubungan dengan sinematografi dengan bantuan beberapa orang asisten. Sistem Inggris (English System), biasanya memerlukan seorang operator kamera untuk melakukan pembngkaian gambar, karena pengarah fotografi berkonsentrasi penuh terhadap penataan cahaya. Ia menginstruksikan operator kamera tentang penggunaan lensa dan filter yang dibutuhkan, serta gerak kamera yang berhubungan dengan penggunaan alat bantu lainnya, seperti dolly atau crane.

Page 21: Presentation produksi

Tugas dan Kewajiban Juru kamera (Operator Kamera):

Tahap Persiapan produksi:• Menganalisa mood dari skenario dan konsep sutradara. Dengan melakukan

pengarahan, melakukan persiapan dan pemeliharaan peralatan kamera serta sarana penunjangnya.

• Melakukan uji coba secara teknis atas peralatan dan bahan baku yang akan dipergunakan dalam produksi.

• Melakukan koordinasi dengan key grip sehingga secara teknis dan efisien mampu melaksanakan konsep visual dan gerakannya.

 

Page 22: Presentation produksi

Hak-hak Juru Kamera (Operator Kamera):

• Memberikan usulan yang bersifat teknis agar tercapai hasil rekaman yang baik.• Meminta pengambilan ulang bila secara teknis hasil rekaman sebelumnya kurang

baik.• Operator kamera berhak untuk mengingatkan setelah pengambilan gambar, seperti

menegur pengatur boom atau microphone apabila masuk ke dalam shot, refleksi equipment atau kru pada kaca, fokus yang tidak tajam atau kesalahan fokus lainnya, flare pada lensa, gerak kamera yang kurang halus atau kurang baik, dan hal-hal lain yang dapat mengurangi keindahan shot yang diinginkan. Pada produksi film yang memiliki bujet besar, operator kamera dapat melaporkan segala hal yang menjadi kekurangan setelah selesai melakukan pengambilan gambar.