presentasi_5s ergonomi 19 nov 2011
TRANSCRIPT
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 1/25
MAKSUD PENERAPAN 5SPERUBAHAN PERILAKU MELALUI PERUBAHAN TEMPAT
KERJA
PELATIHAN 5S
Sikap Perilaku Tempat Kerja
PENERAPAN 5SBudaya Sikap Kebiasaan Perilaku Tempat Kerja
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 2/25
SASARAN PENERAPAN 5S
Mewujudkan tempat kerja yang nyaman
dan pekerjaan yang menyenangkan.
Melatih manusia pekerja yang mampu
mandiri mengelola pekerjaannya.
Mewujudkan perusahaan bercitra positif di
mata pelanggan tercermin dari kondisitempat kerja.
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 3/25
DAMPAK PENERAPAN 5S
Zero (meminimumkan potensi terjadinya) :
~ Accident (kecelakaan kerja)
~ Breakdown (gangguan kerusakan)
~ Crisis (krisis)
~ Defect (cacat atau salah kerja)
Manusia yang bersemangat kerja Organisasi yang siap mengikuti perubahan sesuai
arahan strategi pimpinan
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 4/25
PENYAMAAN POLA PIKIR
Sebelum memulai program penerapan 5S, perlu
dilakukan penyamaan pola pikir setiap karyawan
akan arti “ pemborosan” ditempat kerja. Dengan pola pikir yang sama diharapkan akan
mempercepat penerapan program 5S di tempat
kerja. Cara efektif yang biasa dilakukan adalah
bersama-sama keliling area kerja untuk melihat,mencatat dan memberikan saran pemecahan
adanya pemborosan
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 5/25
Pemborosan adalah
Segala sesuatu yang :
• Tidak memberikan nilai tambah
• Berlebihan dari kebutuhan minimum
• Tidak membantu suatu proses
• Tidak menguntungkan secara materi
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 6/25
SEIRI = PEMILAHAN
MEMBUANG BARANG YANG TIDAK DIPERLUKAN
Menentukan barang yang diperlukan atau yang
tidak diperlukan, menyingkirkan barang yang
tidak diperlukan, sekaligus memastikan bahwabarang yang diperlukan disimpan dalam
jangkauan supaya lebih efisien dengan
memperhatikan frekuensi pemakaian.
Barang yang tidak dipakai di tempat kerja akanberdampak terhadap inventory, menurunkan
produktifitas dan menimbulkan bahaya.
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 7/25
SEIRI = PEMILAHAN
MEMBUANG BARANG YANG TIDAK DIPERLUKAN
Sebelum memulai dilakukan gerakan 5S, sebaiknya dilakukan
pengambilan gambar (difoto) terlebih dahulu
1. Dapatkah kita menemukan barang yang tidakdiperlukan?
Sesungguhnya, terdapat barang yang tidak diperlukan di dalam
setiap pabrik.
Barang yang tidak diperlukan artinya barang tersebut tidak dibutuhkan untuk produksi saat ini.
Perhatikan dengan baik sekeliling tempat kerja kita.
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 8/25
SEIRI = PEMILAHANMEMBUANG BARANG YANG TIDAK DIPERLUKAN
2. Strategi Label Merah : Ringkas Visual2.1. Apa yang dimaksud Strategi Label Merah
Ini adalah teknik ringkas yang sangat penting
Segera setelah barang yang diperlukan ditemukan, barang ini ditandaidengan label merah, sehingga setiap orang dapat secara jelas melihat
apa yang perlu dibuang atau dipindahkan. Penggunaan label merah dapat merupakan satu rahasia kelangsungan
hidup perusahaan.
2.2. Apa yang ditempeli label merah ?
Beri label merah pada setiap barang yang tidak diperlukan.
Pada bagian produksi, berarti memeriksa persediaan bahan baku,peralatan/mesin, dsb.
Pada bagian administrasi – termasuk dokumen, alat tulis dan mesin
Namun jangan sekali-kali memberi label merah kepada orangmeskipun seringkali diinginkan.
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 9/25
SEIRI = PEMILAHANMEMBUANG BARANG YANG TIDAK DIPERLUKAN
3. Menentukan standart untuk label merah“Membuang barang itu pemborosan !”
“Merepotkan bagi saya untuk membuat semua ini”
“Kita mungkin masih akan menggunakannya lagi dikemudian hari”
Ungkapan diatas sangat umum dan reaksi yang spontan terhadap gagasan
untuk membuang barang yang tidak diperlukan, baik itu di rumah atau dipabrik.
Sangat penting untuk menentukan standart yang jelas tentang “ apa yang benar-benar diperlukan” dan “apa yang tidak diperlukan” untuk mengatasiperdebatan ini.
4. Membuat Label Merah Label berwarna merah agar langsung terlihat dan menarik perhatian apabila
ada “ kotoran” di pabrik.
Label merah ini juga untuk memperingatkan orang agar memperhatikankeselamatan orang lain.
Bahan apapun bisa digunakan asalkan menyolok.
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 10/25
SEIRI = PEMILAHANMEMBUANG BARANG YANG TIDAK DIPERLUKAN
5. Menempelkan label merah
“Bukankah sebaiknya para pekerja yang menempelkan label di tempat
kerjanya ?”
Tidak, menempelkan label-label memerlukan pandangan dari orang kedua. Itu artinya bahwa orang lain selain yang menempati ruang/tempat tersebut
yang berhak menempelkan label merah.
Tempelkan label merah pada setiap barang yang meragukan !.
6. Tindak lanjut dan evaluasi Langkah berikutnya adalah untuk memperjelas MENGAPA label merah
ditempelkan dan menentukan tindakan apa yang paling tepat untuk diambil.
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 11/25
SEITON = PENATAANMEMBENAHI TEMPAT PENYIMPANAN
Prinsip dasar Seiton adalah melakukan pengaturanlingkungan kerja dan peralatan secara rapi
dengan sasaran tata letak dan penempatan yang
efisien sehingga pemborosan waktu untuk
mencari barang bisa dihilangkan, untuk memperlancar pekerjaan
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 12/25
SEITON = PENATAANMEMBENAHI TEMPAT PENYIMPANAN
1. Membersihkan sebelum Penataan
Hal pertama yang dibutuhkan adalah beberapa pekerjaan dengan memakaisapu dan lap untuk menghilangkan kotoran.
Penataan berarti menstandartkan tempat penyimpanan, namunpenstandartan tidak dapat dimulai sampai semuanya menjadi bersih.
2. Membuat Denah Tempat Penyimpanan Apakah pabrik kita mempunyai denah tempat penyimpanan yang tepat ?
Setiap mesin dan setiap tempat penyimpanan memerlukan tempatnyasendiri.
3. Menambah Warna pada Tempat Kerja : Strategi Pengecatan
A. Lantai :
Semua lingkungan kerja dicat dengan warna yang tidak menimbulkanstress.
Tempat istirahat sebaiknya memakai warna yang berkesan rileks.
Lantai dapat dicat setelah layout telah benar-benar ditentukan dan semuabarang mempunyai tempat yang pasti.
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 13/25
SEITON = PENATAANMEMBENAHI TEMPAT PENYIMPANAN
B. Menggambar garis di lantai
Sekali warna lantai telah ditentukan, maka lantai dapat dibagi menjadibagian-bagian dengan menggunakan garis.
4. Mulai dengan garis pemisah
a. Garis pemisah
Garis pemisah adalah garis yang membedakan lorong dan tempat kerja.Meskipun biasanya garis-garis tersebut berwarna kuning, tetapi dapat juga digunakan warna putih.
b. Garis jalan keluar / masuk
Kita tidak diperkenankan jalan pada garis atau melangkah diatasnya.
Jalan keluar / masuk harus dibuat dan diberi tanda.
Ini yang dikenal sebagai garis keluar / masuk
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 14/25
SEITON = PENATAANMEMBENAHI TEMPAT PENYIMPANAN
c. Garis pintu masuk Kebanyakan kita telah mengalami bahwa pintu tiba-tiba terbuka langsung di
depan.
Penting mengetahui dari arah mana pintu terbuka.
d. Garis arus lalu lintas
Kanan atau kiri ? Hal yang penting adalah menetapkan kebijakan arus lalu lintas untuk tempat
berjalan dan berkendara di dalam pabrik.
Ini adalah cara utama untuk menghindari tabrakan dan kecelakaan.
e. Pola selang – seling
Pola selang-seling terdiri atas garis miring kuning dan hitam, yangberfungsi sebagai tanda bahaya.
f. Garis ruang penyimpanan
Ruangan untuk tempat penyimpanan harus jelas dipisahkan dengan garis.
Contoh utama adalah meja & tempat kerja yang digunakan untuk menyimpanpekerjaan yang sedang berlangsung.
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 15/25
SEISO = KEBERSIHANMENGATUR PROSEDUR KEBERSIHAN HARIAN
1. Urutan dalam Seiso
o Tujuan dari kebersihan adalah untuk menghilangkan semua debu dan kotoran dan
menjaga tempat kerja selalu bersih.
o Apakah kita membersihkan tempat kerja setiap hari ?
2. Sasaran SeisoTerdapat tiga kategori luas untuk mentargetkan Seiso, yaitu : area penyimpanan,
peralatan dan lingkungan.
a. Area Penyimpanan
- Kategori ini termasuk bermacam-macam barang dan tempat.
- Sehingga apa yang sebenarnya harus dibersihkan.
b. Peralatan
- Kita harus selalu merawat mesin kita sendiri dan menjaga kebersihan serta
kerapiannya.
- Ini adalah pandangan dari kita bersama
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 16/25
SEISO = KEBERSIHANMENGATUR PROSEDUR KEBERSIHAN HARIAN
c. Lingkungan
• Bila tempat dimana kita bekerja setiap hari tertutup dengan debu yang
melekat, kita akan dengan mudah mengalami depresi.
• Buatlah bersih dan nyaman serta pertahankan selalu.
3. Tanggungjawab Seiso (Kebersihan)
o Siapa bertanggungjawab untuk membersihkan tempat istirahat.
o Apakah kebersihan dilakukan setiap hari atau dua hari sekali ?
o Siapa bertanggung jawab untuk apa ? a. Peta tanggung jawab Seiso (kebersihan)
- Tanggungjawab Seiso atas tempat kerja sebaiknya dibagi kedalam wilayah
kecil.
- Setiap orang harus membersihkan tempat kerjanya secara bersama.
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 17/25
SEISO = KEBERSIHANMENGATUR PROSEDUR KEBERSIHAN HARIAN
b. Jadwal Kebersihan
• Sebelum membuat jadwal Seiso, buatlah daftar dari semua kegiatan Seiso.
• Lebih baik ada sistem shift terutama untuk membersihkan area yang
dipakai bersama.
4. Menentukan Metode Seiso (kebersihan)
Sekali kita telah menentukan SIAPA yang bertugas SEISO dan KAPAN,
kita dapat juga menentukan BAGAIMANA SEISO dapat dilakukan.
a. Lima menit bersih
- Kedengarannya 5 menit tidak merupakan waktu yang cukup untuk
mengerjakan sesuatu yang berarti.
- Tetapi bila kebersihan dilaksanakan secara efisien, kita akan terkejut
berapa banyak dapat dihasilkan !.
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 18/25
SEISO = KEBERSIHANMENGATUR PROSEDUR KEBERSIHAN HARIAN
b. Urutan Kebersihan
Bila kita baru mendengar kata “ bersih”, siapapun tidak ada yang tahu apa yang harusdilakukan atau bagaimana memulainya.
Lima menit dapat berlalu dengan bila kita hanya berpikir apa yang dikerjakan!.
c. Tugas dan alat kebersihanSekali kita telah menetapkan tugas Seiso dengan memastikan barang apa yang perludibersihkan, selanjutnya adalah membuat daftar dari semua alat untuk pekerjaantersebut.
5. Persiapan untuk Membersihkan Alat
Alat kebersihan harus selalu disimpan di tempat yang mudah dijangkau
6. Penerapan Seiso
Sekarang adalah saatnya untuk mulai bersih
Lihatlah betapa bersihnya hasil yang didapatkan dalam waktu hanya 5 menit
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 19/25
SEIKETSU = STANDARTISASIMEMPERTAHANKAN TEMPAT KERJA YG BERSIH
Apabila kegiatan Seiri, Seiton dan Seiso telah selesai, selanjutnya
kondisi ini harus dipertahankan sebagai suatu kebiasaan.
Diperlukan adanya standart berikut sarana untuk pengecekan,disosialisasikan dan dilakukan review secara berkala.
Peringatan – peringatan visual yang menarik dan diatur secara kreatif
sangat diperlukan untuk membantu setiap orang memahami tentang
perlunya standartisasi untuk kebersihan dan bagaimana
melaksanakannya.Alat bantu visual (gambar) ini juga sangat diperlukan untuk
mempermudah menunjukkan penyebab penyimpangan itu bisa terjadi
dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 20/25
SEIKETSU = STANDARTISASIMEMPERTAHANKAN TEMPAT KERJA YG BERSIH
1. Tempat Kerja yang Selalu Rapi
Tempat kerja dapat selalu dijaga bersih dan tertata apabila setiap orang
mau berpartisipasi.
Rahasianya adalah dengan mengingat 3 prinsip TIDAK # TIDAK ada barang yang tidak diperlukan.
# TIDAK ada barang yang berserakan
# TIDAK ada barang / tempat yang kotor
2. Periksa Dulu Barang yang Tidak Diperlukan a. Daftar periksa untuk barang yang diperlukan
Untuk memeriksa apabila terdapat barang yang tidak diperlukan
yang masih tertinggal setelah pelaksanaan Strategi Label Merah
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 21/25
SEIKETSU = STANDARTISASIMEMPERTAHANKAN TEMPAT KERJA YG BERSIH
b. Daftar barang tersisa
Sungguh menakjubkan berapa banyak barang-barang yang tidak diperlukan muncul.
Melalui penerapan Strategi Label Merah, sedikitnya pabrik menghasilkantruk berisi sisa – sisa barang.
3. Memeriksa Tempat Penyimpanan
a. Daftar periksa tempat penyimpanan Apakah semua persediaan barang dan peralatan tertata dengan rapi
Marilah melihat daftar periksa beberapa tempat penyimpangan.
b. Daftar Penilaian
Dari semua langkah 5S, Seiketsu (Penataan) adalah yang paling luas jangkauannya.
Pemeriksaan kembali adalah penting dan daftar penilaian sangat bergunauntuk ini.
Bila terdapat lebih dari 45% jawaban TIDAK pada daftar, maka pentinguntuk kembali pada langkah I, Seiketsu (penataan)
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 22/25
SEIKETSU = STANDARTISASIMEMPERTAHANKAN TEMPAT KERJA YG BERSIH
4. Pemeriksaan Debu dan Kotoran
Dengan meraba sepanjang kusen, segera tahu “kebersihan” ditempat kerja.
Marilah memikirkan tindakan perbaikan.
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 23/25
SHITSUKE = KEDISIPLINANPENGENDALIAN DITEMPAT KERJA
Shitsuke adalah terciptanya suatu kebiasaan yang baik dari setiap
orang yang terlibat untuk melakukan setiap hal dengan benar
sesuai standart yang telah ditetapkan. Perilaku disiplin diharapkan
tercipta bagi seluruh orang terutama anggota dalam segmennya
1. Pengendalian Visual : Langkah Pertama dalam Kedisiplinan
Tempat kerja yang sehat merupakan tempat yang selalu terbuka bagi
kritik yang membangun.
Memberi dan menerima kritik yang membangun adalah suatu dasar dari
langkah 5S – Shitsuke,
Idealnya adalah menciptakan tempat kerja dimana masalah dapat
langsung dikenali, sehingga tindakan perbaikan dapat diambil.
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 24/25
SHITSUKE = KEDISIPLINANPENGENDALIAN DITEMPAT KERJA
2. Pameran Foto 5 S
Pabrik harus sudah banyak perubahan sejak pengambilan foto pada permulaan langkahI.
Sudah waktunya untuk mengadakan pameran sebelum dan sesudah pengambilan foto5S.
3. Slogan 5S
Seluruh jajaran perusahaan harus terlibat dalam 5S.
Cara untuk membuat setiap orang tertarik adalah dengan meminta sedikitnya satugagasan untuk slogan 5S di setiap tempat strategis.
4. Evaluasi Sudah waktunya untuk mengevaluasi secara menyeluruh mengenai efektifitaspemeriksaan 5S menurut jenis tempat kerja.
Hasil harus diumumkan dan hadiah dapat diberikan sebagai insentif untuk perbaikanselanjutnya.
5/14/2018 Presentasi_5S Ergonomi 19 Nov 2011 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi5s-ergonomi-19-nov-2011 25/25
SUDAHKAH ADA PERBAIKAN
Tempat kerja yang sudah lebih bersih
Bagaimana pendapat anda mengenai foto sebelum dan sesudah 5S ?
Apakah mungkin untuk mempertahankan ?
Hanya bila kita menjadikannya sebagai suatu kebiasaan.