presentasi wawasahjn lingkungan

Upload: jukmagic-fk

Post on 07-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gfu

TRANSCRIPT

Pendahuluan

Manusia memerlukan sandang, pangan, papan dan sarana / fasilitas lainnya untuk keperluan hidupnya, mulai yang sifatnya fundamental / primer, sekunder dan keperluan lainnya dengan derajat kebutuhan yang dipandang lebih rendah tingkat kepentingannya. Saat kebutuhan tersebut dapat terpenuhi maka akan timbul rasa puas atau senang. Akan tetapi begitu banyaknya keinginan dan bermacam-macam kebutuhan akhirnya manusia memiliki keinginan yang komplek. Makin banyak kebutuhan yang terpenuhi, maka semakin banyak kebutuhan yang dinginkan.

Seseorang akan merasa bahagia atau puas apabila kebutuhannya terpenuhi. Rasa puas itu akan segera hilang dengan munculnya keinginan yang baru dan akan terpuaskan kembali ketika keinginan tersebut tercapai. Hal ini berlangsung secara terus menerus karena sifat manusia yang tidak pernah merasa puas akan keinginannya. Orang bijak mengatakan bahwa jangan mencari kebahagiaan, tetapi ciptakanlah kebahagiaan di dalam dirimu.

Sumber daya alam yang sifatnya terbatas disbanding dengan kebutuhan manusia yang terus berkembang, maka kehidupan tidak dapat seimbang bahkan cenderung menipis. Hal ini disebabkan begitu besar kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan barang ( sumber daya alam lingkungan hidup ) yang dibutuhkan sehingga terjadi permasalahan.

Tidak hanya kebutuhan manusia yang terus meningkat, tetapi meningkatnya pertumbuhan penduduk di bumi ini sehingga krisis lingkungan dipicu oleh adanya tekanan kependudukan. Pemenuhan kebutuhan manusia ditunjukkan adanya kegiatan manusia dalam bentuk yang lebih umum disebut pembangunan. Pembangunan itu sendiri mengandung pengertian terjadinya perubahan yang besar meliputi perubahan struktur ekonomi, perubahan fisik wilayah, perubahan pola konsumsi, perubahan sumber alam dan lingkungan hidup, perubahan teknologi, dan perubahan sistim nilai.

Semua kegiatan pemenuhan kebutuhan manusia tidak terlepas dari pemanfaatan sumber daya alam, sehingga secara pasti tersedianya sumber daya alam terutama yang tak terbaharui akan terus menipis. Sehingga sumber daya alam tak terbaharui tidak diberi kesempatan untuk memulihkan diri sampai dapat dipetik hasil secara optimal, karena keserakahan manusia yang menginginkan hasil / keuntungan yang sebesar-besarnya dalam waktu yang relatif singkat. Tindakan ini dikenal dengan ekploitasi berlebih pada sumber daya alam juga dipicu oleh adanya tekanan pembangunan itu sendiri.

Disamping masalah lingkungan hidup disebabkan oleh tekanan kependudukan dan pembangunan, ada beberapa faktor yang lain yang ikut berpengaruh yaitu perkembangan masyarakat sebagai institusi kependudukan, perkembangan teknologi dan kebudayaan, dan perkembangan ruang lingkup international yang telah mengglobal.1. Tekanan Kependudukan

Tidak ada seseorang pun yang tahu kapan manusia mulai mendiami bumi. Mungkin hanya sekedar ditaksiran / diterka oleh alat-alat dari batu, yang kita kenal zaman batu. Pada tahun 8.000 - 7.000 tahun sebelum masehi, diperkirakan jumlah penduduk bumi sebanyak 5 10 juta orang. Dalam Determinans and Consequences of Population Growth ( United Nation, NY, 1953 )disebutkan bahwa manusia mendiami bumi sejak 100.000 tahun yang lalu ( Yusuf , Maftuchah, 1989 ).Pada tahun 1922 A.M Carr-Saunders menerbitkan buku The Population Problem: A Study in Evolution, telah membuat taksiran mengenai jumlah penduduk di dunia. Perkiraan pertumbuhan penduduk pada tahun 1650 diperkirakan 0,34% setahun, pada tahun antara 1950-1980 mencapai 1,83% setahun. Khusus untuk Indonesia pada tahun 1961, 1971, 1980, dan 1990 angka pertumbuhan penduduk masing-masing secara berurutan 2,13%, 2,08%, 2,32%, dan 1,96% setahun. Pada 1961 sebesar 97,01 juta, sekarang menjadi lebih dari 225 juta jiwa.

Demikian pesatnya laju pertumbuhan penduduk maka pada gilirannya untuk memenuhi kebutuhan manusia yang terus secara kualitatif dan kuantitatif tersebut memicu terjadinya ekploatasi berlebih terhadap sumber daya alam, sehingga terjadilah kerusakan bahkan kehancuran sumber daya di sekitar kita.

Tabel : Prediksi kebutuhan lahan untuk keperluan pertambahan penduduk Indonesia

Kurun

Waktu ( th )Pertambahan

Jumlah Penduduk ( juta )Luas lahan yang dipelukan

Setiap tahun

( ribuan )Total

2000-2026

2026-2035

2035-2046> 20463,52

1

0450 ha300 ha

150 ha

011,7 juta ha2,7 juta ha

1,65 juta ha

0

Jumlah16,05 juta ha

Jumlah kebutuhan lahan 16.05 juta ha tersebut diperoleh dari lahan-lahan alami seperti hutan dan sebagainya. Kondisi tersebut dalam kenyataannya akan menjadi lebih kritis terutama di pulau Jawa, karena 61% jumlah penduduk Indonesia berada di pulau tersebut.Adapun permasalahan kependudukan di Indonesia yang juga berpengaruh terhadap tekanan pada lingkungan adalah :a. Jumlah penduduk yang makin bertambah.

b. Sebagian besar penduduk kita berusia muda.

c. Persebaran penduduk tidak merata.

d. Besarnya penduduk yang memperoleh pendapatan dari sector pertanian 52,2% penduduk hidup di pedesaan.

e. Meningkatnya penduduk yang masuk pasar kerja.

2. Tekanan Pembangunan

Sejak abad ke 18 kekayaan alam Indonesia sudah terkenal dan menjadi wilayah perebutan antar bangsa-bangsa Eropa. Letak Geografis, iklim, kondisi darat, dan laut menjadikan wilayah Indonesia berlimpah dengan hutan-hutan tropis, muara-muara sungaidan terumbu karang. Ketiga unsure alam itu memiliki produktivitas ekologis tertinggi di dunia. Kekayaan alam tersebut sudah dan sedang kita kuras / hancurkan sampai melampaui daya pemulihan alam itu sendiri. ( Sarasehan DPR-RI, 2000 ).Parameter keberhasilan dalam pembangunan adalah meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Peningkatan pertumbuhan ini akan tercapai dengan makin intensifnya pemanfaatan sumber daya alam lingkungan.

Hutan alami di Indonesia sudah berkurang sampai dengan 72% dan sedang dalam proses perusakan seluas 4.000 ha/hari ( Director General of The Center for International Forestry Research, 2000 ).

Permintaan akan sumber daya alam khususnya tanah dan air menghadapi tekanan yang cukup besar, terutama disebabkan oleh kepadatan penduduk. Setiap tahun rata-rata 100.000 ha menjadi tanah kritis akibat pengurasan tanah dan kegiatan peladangan ini (Hardjosoemantri,1999)

Permintaan penggunaan air juga meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan industry, irigasi, air minum, rekreasi dan sebagainya yang semakin meningkat. Permintaan air semakin meningkat, sementara persediaan air tetap dan kemampuan akan menahan air semakin berkurang.Tabel : Kebutuhan air permukaan di Indonesia

Kebutuhan Air

Permukaan1980 (Juta Kubik/Th)2000 (Juta Kubik/Th)

Keperluan Domestik4.889,07.285,7

Keperluan Irigasi24.206,357.069,0

Keperluan Industri143,7480,2

Sumber : Almanak Lingkungan Hidup Indonesia 1995/1996.

Yang tidak dapat dihindari adalah pertumbuhan industry yang dipercepat sehingga mau tidak mau akan terjadi pengalihan pemanfaatan lahan. Lahan basah dan hutan dialihkan fungsinya menjadi pemukiman (industry realestate) dan industry lainnya.

Sumber daya alam berupa air, udara, dan tanah menjadi menurun kualitasnya akibat pembangunan. Perkembangan di bidang industri menybabkan peningkatan pencemaran untuk hamper semua zat pencemar. Seperti BOD(Biological Oxygen Demand) diperkirakan akan meningkat 10x menjelang tahun 2020, sulfur diosid dan debu masing-masing 13x dan 15x logam-logam bio-akumulatif seperti merkuri dan timbal akan meningkat 19x. Semua menambah tingkat pencemaran yang sekarang sudah kritis. (World Bank, 1994).

HUBUNGAN KEPENDUDUKAN, PEMBANGUNAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGANB.MASALAH LINGKUNGAN HIDUP

Dari uraian latar belakang di atas dapat diinventariasi masalah-masalah lingkungan hidup sebagai berikut :

1. HutanHutan alami di Indonesia sudah berkurang sampai dengan 72% dan sedang dalam pengrusakan seluas 4.000 ha/hari atau 1,46 juta ha/tahun. Hal yang lebih parah lagi adalah kenyataan penebangan hutan sebesar 77,9 juta m3/tahun, sementara para pakar menyatakan bahwa penebangan hutan yang berkelanjutan hanya dotelerer sampai 21,4 juta m3/tahun. ( Gerakan Penyelamatan Kehidupan).

2. Lahan BasahPengalihan fungsi lahan basah seperti sawah, dan hutan bakau karena karena tuntutan pembangunan industri menimbulkan masalah semakin sempitnya lahan produktif (untuk pertanian) dan musnahnya tempat perindukan ikan yang akan menggangu ekosistem laut, serta makin meningkatnya abrasi.3. Terumbu Karang dan Daerah PesisirMakin rusaknya terumbu karang akan berakibat makin rusaknya habitat biota laut tertentu sehingga menurunkan keanekaragaman hayati laut.

4. Kepunahan SpesiesPopulasi orang utan berkurang sampai 90%, demikian juga berbagai spesies unggas terancam punah. Dengan makin sempitnya lahan hutan, maka kepunahan berbagai spesies yang memiliki habitat di hutan tak dapat dihindarkan.

5. PencemaranMakin meningkatnya pencemaran udara, badan air, laut dan udara. Logam-logam berat seperti merkuri, timbal dan cadmium telah mengancam kehidupan manusia. Merkuri telah banyak dijumpai di badan air maupun pantai, demikian juga cadmium. Timbal telah menjadi polutan udara yang tak dapat dihindari lagi oleh penduduk terutama di kota-kota besar. Demikian juga Timah hitam ini telah masuk ke dalam mata rantai ekosistem dan mengancam keselamatan manusia.

6. Daerah AlamiHutan alami, pantai alami bahkan hutan lindung, hutan taman nasional juga telah dijamah dan dirusak oleh oknum-oknum tertentu yang pihak pemerintah seolah-olah tak mampu menahannya. KERUSAKAN HUTAN

LAHAN BASAH

KEPUNAHAN SPESIES

POLUSI

MENURUNNYA DAERAH ALAMI

KERUSAKAN TERUMBU KARANG

DAN DAERAH PESISIR

SUSTAINABILITY

KESERAKAHAN

KEUNTUNGAN

YANG TDK MERATA

BIAYA KESEHATAN

KEMISKINAN

KETIDAKADILAN

POLUSI

KERUSAKAN

LINGKUNGAN

PERTUMBUHAN

EKONOMI

PERTUMBUHAN

POPULASI

PERTUMBUHAN

POPULASI