presentasi tanah untuk teknisi

Upload: asep-hilman

Post on 14-Jan-2016

56 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

presntasi tanah untuk pelatihan teknisi

TRANSCRIPT

  • PENYELIDIKAN GEOTEKNIK UNTUK MENUNJANG PEMBANGUNAN JALAN

    2010

  • PENYELIDIKAN GEOTEKNIK Adalah salah satu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kondisi, macam dan sifat tanah yang berada di bawah permukaan. Kegiatan ini sebagai penunjang dalam pembuatan suatu bangunan, (gedung, bendung atau jalan dan jembatan). Data hasil penyelidikan geoteknik dapat digunakan untuk perencanaan awal, perencanaan detil dan pelaksanaan maupun pemeliharaan

  • Tahapan Penyelidikan

    a. Tahap awal (Feasibility study) Kegiatan geoteknik dilakukan secara global, yaitu untuk mengetahui garis besar keadaan, sifat dan macam tanah daerah yang akan dilewati pembangunan jalan. b. Tahap perencanaan pembangunan Penyelidikan geoteknik dilakukan secara mendetil dan terinci, sehingga akan diperoleh gambaran yang jelas mengenai keadaan, sifat dan susunan perlapisan tanah.c. Tahap pelaksanaan pembangunan Penyelidikan geoteknik diperlukan untuk tujuan pengendalian mutu, (bahan timbunan, kontrol kepadatan lapangan dan pemasangan instrumen geoteknik.

  • Tahapan Penyelidikan Pada prinsipnya penyelidikan geoteknik harus mendapatkan data bawah permukaan yang lengkap. Tahapan penyelidikan meliputi : a. Studi meja (desk studi) Pengumpulan data dasar yang ada seperti : peta geologi, peta topografi, foto udara, hasil penyelidikan yang telah dilakukan b. Rekonesan (Survei Pendahuluan) Untuk mengenal keadaan medan dan melakukan pemetaan geologi. Menentukan dengan tepat macam penyelidikan, alat yang digunakan, biaya, serta pencapaian lokasi

  • c. Pelaksanaan penyelidikan Melakukan penyelidikan lapangan dan pemeriksaan laboratorium, sehingga dapat menghasilkan data yang diperlukan baik untuk perencanaan maupun pelaksanaan konstruksi. d. Pengolahan data Merupakan interpretasi perlapisan tanah, stratigrafi, penentuan daya dukung tanah, penurunan konstruksi, macam pondasi atau konstruksi.

  • PENYELIDIKAN GEOTEKNIK

    PENYELIDIKAN LAPANGAN DAN PENGUJIAN LABORATORIUM

  • TANAHDefinisi : Tanah merupakan produk pelapukan batuan yang menutupi permukaan bumi. Tanah adalah campuran partikel-partikel yang terdiri dari salah satu atau seluruhnya dari jenis berangkal, kerikil ,pasir, lanau, lempung.

  • Jenis dan Ukuran Butir Tanah

  • Sifat Tanah Tanah berbutir kasar (berangkal, kerikil pasir) disebut juga tanah non kohesif bersifat; a. Lepas b. Sedang (agak padat) c. Padat Tanah berbutir halus disebut tanah kohesif (lanau, lempung bersifat; a. Lunak b. Sedang (agak keras) c. Keras

  • Penggunaan tanah dalam bidang teknik sipilA. Tanah pendukung pondasi Tanah mendukung beban yang dilimpahkan oleh bangunan yang berada diatasnya B. Material bahan jalan Tanah yang digunakan untuk material bahan jalan (tanah timbunan badan jalan)

  • Fungsi tanah dalam pekerjaan jalanSebagai bahan jalan (material timbunan) Sebagai pendukung pondasi (penahan beban bangunan)

  • PENYELIDIKAN TANAHDI LAPANGAN

  • Penyelidikan Tanah di Lapangan Pemboran tangan Pemboran mesin Pengambilan contoh tanah Penyondiran Pengujian SPT (uji penetrasi standar) Pendugaan Geofisik (geolistrik seismik)

  • PENYELIDIKAN TANAH DENGAN ALAT BOR TANGAN

  • Pemboran Tangan Maksud Membuat lubang bor dimana alat pemutarnya digerakkan menggunakan tenaga manual. Tujuan Untuk memperoleh data tanah yang berada di bawah permukaan meliputi : susunan lapisan, jenis lapisan dan sifat sifat tanah, serta mendapatkan contoh tanah.

  • Kelebihan dan Kekurangan a. Kelebihan Cocok untuk lapisan tanah lempung atau lanau yang lunak sapai kenyal Dapat mengambil contoh tanah pada lapisan yang dangkal. Dapat melakukan SPT (uji penetrasi standar) Mobilisasi alat mudah karena ringan b. Kekurangan Kedalaman pemboran terbatas (8-10 m) Tidak dapat menembus lapisan keras

  • PERALATAN

    Batang bor dimana pada ujungnya dapat dipasang matabor. Alat pemutar berbentuk T yang dapat disambung dengan batang bor. Mata bor dengan tipe : mata bor iwan, spiral dan helical Klem (claim shell) Casing dan tripod (jika diperlukan) Perlengkapan lainnya seperti kunci kunci.

  • Alat pemboran tangan

  • Mata bor tanganIwan besarIwan kecilSpiralHelical

  • CARA MELAKUKAN Bersihkan dan ratakan permukaan tanah yang akan diselidiki. Pasang matabor pada stang (batang bor) bagian bawah dan pasang alat pemutar T pada bagian atas stang. Tempatkan mata bor pada tanah yang akan diselidiki. Putar alat pemutar hingga matabor masuk ke dalam tanah. Bila matabor telah penuh dengan tanah, maka angkatlah stang dan bersihkan matabor dari gumpalan tanah. Ulangi pemboran hingga mencapai kedalaman yang diinginkan. Catat jenis tanah setiap kedalaman lapisan.

  • Pekerjaan bor tangans

  • Pembersihan mata bor terhadap tanah yang menempel

  • Hasil pemboran tangan tangan

  • Perlu diperhatikan :

    Kestabilan lubang bor Deskripsi tanahBatas lapisan dan muka air tanahNomor contohMenggambar profil tanah

  • PENYELIDIKAN TANAH DENGAN ALAT BOR MESIN

  • Pemboran Mesin Maksud Membuat lubang bor dimana alat pemutarnya digerakkan menggunakan tenaga mesin. Tujuan Untuk memperoleh data tanah yang berada di bawah permukaan meliputi : susunan lapisan, jenis lapisan dan sifat sifat tanah, serta mendapatkan contoh tanah.

  • Kelebihan dan Kekurangan a. Kelebihan Dapat melakukan pemboran yang lebih dalam Cocok untuk semua jenis tanah dan batuan Dapat menembus lapisan tanah keras Dapat mengambil contoh tanah pada lapisan yang lebih dalam Dapat melakukan SPT (uji penetrasi standar) b. Kekurangan Mobilisasi alat memerlukan waktu karena berat

  • Peralatan bor mesinMesin bor sebagi pemutar batang bor Batang bor (stang) dimana pada ujungnya dapat dipasang matabor. Mata bor dengan tipe : mata bor intan (diamond bit), matabor baja (steel bit), matabor trikon (threecone bit) Klem (claim shell) Casing dan tripod (jika diperlukan) Mesin pompa air hisap dan tekan Perlengkapan lainnya seperti kunci kunci.

  • Peralatan pemboran mesin

  • Cara melakukan Bersihkan dan ratakan permukaan tanah yang akan diselidiki. Tempatkan mesin bor di atas tanah hingga kedudukannya mantap Pasang matabor pada stang (batang bor) bagian bawah dan masukan ke dalam lubang spindel. Tempatkan mata bor pada tanah yang akan diselidiki. Putar stang dengan mesin pemutar hingga matabor masuk ke dalam tanah. Bila pemboran menggunakan cara basah, maka gunakan air melalui lubang stang. Lakukan cara pemboran sampai kedalaman yang dikehendaki. . Catat jenis tanah setiap kedalaman lapisan.

  • PeralatanPelaksanaan pemboran mesin

  • Pemboran mesin di lapangan

  • Bagian-bagian peralatan

  • Pemboran mesin di lapangan

  • Hasil PemboranHasil Bor Mesin

  • Hasil Pemboran untuk fondasi jembatan (Serayu Bms)

  • Perlu diperhatikan : Kestabilan lubang bor Deskripsi tanah batas lapisan dan muka air tanah Nomor contoh Menggambar profil tanah

  • PENGAMBILAN CONTOH TANAH

  • MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Melakukan pengambilan contoh tanah dengan menggunakan tabung contoh dari dalam lubang bor. Tujuan Untuk memperoleh contoh tanah dari tiap lapisan guna pemeriksaan di laboratorium.

  • Pengambilan contoh tanah Kegiatan ini merupakan pengambilan contoh tanah baik contoh tanah tidak terganggu maupun contoh terganggu di lapangan. Pekerjaan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan pemboran tangan atau mesin. Contoh anah yang diambil selanjutnya dibawa ke labororium untuk pengujian sifat fisik dan sifat teknik.

  • Macam Contoh Tanah

    Contoh tanah tidak terganggu (undisturbed sample) dengan menggunakan tabung contoh

    Contoh tanah terganggu (disturbed sample) dengan menggunakan alat penggali, hasil pemboran atau hasil SPT

  • Definisi Contoh tanah tidak terganggu (undisturbed sample) adalah contoh tanah yang dipertahankan kadar airnya. Contoh terganggu (disturbed sample) adalah contoh tanah yang tidak dipertahankan kadar airnya

  • PERALATAN

    Tabung contoh berdinding tipis Batang bor (stang) dimana pada ujungnya dapat dipasang tabung. Alat penumbuk atau martil Batang penumbuk Casing dan tripod (jika diperlukan)

  • CARA MELAKUKAN

    Bersihkan tanah dasar lubang bor,yang akan diambil Pasang tabung pada stang (batang bor) bagian bawah. Masukan tabung ke dalam lubang sampai muka tanah yang akan diambil Tekan atau tumbuk stang hingga tabung berisi penuh dengan tanah. Putar stang dengan pelahan agar tanah dalam tabung dan tanah sekelilingnya terpisah. Angkat stang dan lepaskan tabung lalu bersihkan.

  • Pengambilan contoh dengan tabungTabung contoh berdinding tipis (Shelby tube)

  • Tabung contoh

  • Piston tube

  • Perawatan contoh

    Untuk menjaga kehilangan kadar air, korek tanah bagian atas dan bawah tabung lalu diisi parafin cair. Tutup kedua ujungnya dengan penutup karet lalu beri label nomor contoh, nomor titik bor dan kedalaman Simpan ditempat yang teduh dan terlindung sinar matahari Agar tabung tidak terganggu, masukan tabung dalam kotak contoh. Untuk contoh tanah terganggu, masukan dalam rol kantong plastik dan simpan dalam kotak core sesuai susunan kedalamannya

  • Pemeliharaan contoh tanahTabung contoh berisi tanahTabung dalam kotak contoh

  • Pemeliharaan contoh tanah Tanah dalam core box

  • PENGUJIAN SPT (Standard Penetration Test)

    SNI No 03 4153 - 1993

  • Peralatan SPT

  • PENDAHULUAN

    Penyelidikan tanah dengan pengujian SPT dilakukan biasanya bersama-sama dengan pemboran tangan atau mesin. Besarnya nilai SPT dinyatakan dalam jumlah tumbukan N. Hasil penyelidikan ini dapat berguna untuk menentukan kekuatan tanah pendukung pondasi.

  • MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Melakukan penetrasi tabung belah (split spoon) sedalam 30 cm dengan menjatuhkan penumbuk berat 63,5 kg pada tinggi jatuh 76,2 cm.

    Tujuan Untuk memperoleh besarnya kekuatan tanah berupa perlawanan tumbukan yang dinyatakan dengan nilai N.

  • PERALATAN Tabung SPT (Split spoon) yang dapat dibelah. Batang / stang dimana pada ujungnya dapat dipasang tabung SPT. Alat penumbuk besi berat 63,5 kg lengkap dengan rantai penggantungnya. Batang peluncur lengkap dengan kepala penumbuk. Casing dan tripod (jika diperlukan) Perlengkapan lainnya seperti kunci kunci.

  • Peralatan SPTCara melakukan SPT (manual)Tabung belah SPT Penumbuk SPT, berat 63,5 kg

  • Cara melakukan SPTPenumbuk siap untuk dijatuhkan

  • Peralatan SPTTabung belah SPT(Split spoon)Penumbuk SPTdan kesing

  • Kelebihan dan kekurangan a. Kelebihan Cocok untuk tanah berbutir kasar Dapat dengan cepat mengetahui kepadatan lapisan tanah Dapat menentukan tingkat kepadatan dan konsistensi dari jumlah tumbukan.

    b. Kekurangan Untuk tanah lempung cara ini kurang dapat dipercaya

  • Cara melakukan Bersihkan dasar lubang bor (muka tanah yang akan di uji)Pasang tabung SPT (split spoon) pada ujung stang .Turunkan stang yang bertabung SPT ke dalam lubang hingga ujung tabung menyentuh permukaan tanahd, Sambung stang bagian atas dengan batang peluncur e. Pasang penumbuk seberat 63,5 kg pada batang peluncur

  • Cara melakukan (lanjutan)

    f. Beri tanda ukuran pada stang 3 x 15 cmg. Tarik penumbuk mencapai ketinggian 76,2 cm dan jatuhkan secara bebas. (gunakan tambang manila)h. Catat jumlah tumbukan setiap tabung split spoon masuk 15 cmi. Lakukan cara tersebut sampai 3 kali pengujian

  • Perhitungan Tabung SPT masuk 15 cm pertama, jumlah tumbukan dinyatakan N1. Tabung SPT masuk 15 cm kedua, jumlah tumbukan dinyatakan N2. Tabung SPT masuk 15 cm ketiga, jumlah tumbukan dinyatakan N3. Nilai SPT N adalah N2 + N3

  • Catatan Nilai N1 diabaikan karena pada permukaan tanah dianggap masih terdapat hancuran/kotoran tanah sewaktu pemboran

    Pengujian SPT biasanya dilakukan setiap interval 1,5 m kedalaman.

    Pengujian SPT diberhentikan apabila 4 kali berturut turut telah mencapai N = 60. atau sebelum tabung SPT masuk 45 cm telah mencapai N = 60

  • Hasil PemboranProfil Bor Mesin

  • Korelasi hasil uji penetrasi standar dengan konsistensiTANAH PASIRTANAH LEMPUNG

  • PENYELIDIKAN TANAH DENGAN ALAT SONDIR

  • PENDAHULUAN Penyelidikan tanah dengan alat sondir bersifat mekanik atau hidrolik Besarnya tahanan tanah terhadap konus dapat dibaca pada manometer. Hasil penyelidikan ini dapat berguna untuk menentukan kekuatan tanah pendukung pondasi. Alat sondir disebut (Dutch cone penetrometer) merupakan alat penetrometer yang banyak digunakan di Indonesia SNI No 03 2827 - 1992

  • MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Melakukan penyelidikan tanah dengan cara penetrasi konus ke dalam tanah secara hidrolis. Tujuan Untuk memperoleh besarnya kekuatan tanah berupa perlawanan konus (qc), perlawanan geser (fs), dan angka banding geser (Rf).

  • PERALATAN

    Mesin sondir ringan atau sondir beratSatu set stang sondir lengkap (stang luar dan stang dalam), biasanya 30 - 40 meter, panjang masing-masing 1,0 meter3. Manometer 2 buah masing- masing kapasitas : - Sondir ringan : 0-50 dan 0- 250 kg/cm2 - Sondir berat : 0-60 dan 0- 600 kg/cm2 4. Dua buah paten konus dan dua buah bikonusSatu set angker (minimal 4 buah)6. Peralatan kecil (kunci pipa, kunci plunyer,druk hamer,kunci manometer, obeng , waterpass, dll)

  • Konus , stang, manometer dan angker

  • Alat sondir

  • Peralatan

  • Peralatan

  • Peralatan sondir

  • CARA MELAKUKAN

    Bersihkan dan ratakan permukaan tanah yang akan diselidiki Pasang keempat angkernya dengankuat Tempatkan mesin sondir dengan posisi tegak Pasang stang yang ujungnya telah berkonus Masukan stang ke dalam tanah dengan menekan stang luar dengan cara memutar engkol. Tekan stang dalam dengan memutar engkol untuk memasukan ujung konus.

  • CARA MELAKUKAN (lanjutan)

    Penekanan pertama, ujung konus masuk ke dalam tanah 4 cm, dan bacalah manometer sebabagai nilai perlawanan konus (qc = nilai konus)

    Lanjutkan penekanan konus dan mantel (bikonus) sedalam 4 cm lagi dan bacalah manometer sebagai nilai perlawanan konus dan hambatan lekatnya.

    Pengukuran kekuatan tanah biasanya setiap interval kedalaman 20 cm

  • Kegunaan

    Dapat digunakan langsung di lapangan dengan cara menekan alat konus secara statisUntuk menentukan besarnya kekuatan, tebal lapisan dan kedalaman lapisan tanah keras

  • Kelebihan dan Kekurangana, Kelebihan Memperoleh kekuatan tanah secara langsung Dapat dengan cepat dan tepat menentukan lapisan tanah keras Dapat memperkirakan perbedaan lapisan Dapat memperkirakan jenis lapisan tanah dengan cara korelasi Dengan rumus empiris digunakan untuk menghitung daya dukung tanah. Cukup tepat untuk jenis tanah berbutir halus. Mudah untuk mobilisasi, karena relatif ringan

  • b. Kekurangan

    Tidak tepat untuk jenis tanah berbutir kasar, terutama yang mengandung kerakal atau batuanTidak dapat menentukan jenis tanah secara langsung.Jika penempatan alat tidak cukup vertikal, alat konus tidak bekerja dengan baik, stang dalam macet, akan menghasilkan data yang kurang baik terutama untuk tanah lembek.

  • Prosedur

    Persiapan Ratakan permukaan tanah yang akan diselidiki Pasang angker serta dudukan mesin sondir pada tanah yang telah diratakan. Tempatkan mesin di atas permukaan tanah dan pastikan berdiri tegak. Periksa plunyer tempat pengisian oli tidak terjadi gelembung udara dengan car menarik pegas

  • b. Cara melakukan Tekan stang bagian luar dengan memutar engkol untuk memasukan stang kedalam tanah yang akan disondir. Terlebih dahulu masukan trekker pada tempatnya.

    Cabut trekker dan tekan stang dalam dengan memutar engkol untuk memasukan ujung konus. Penekanan pertama, ujung konus masuk ke dalam tanah sedalam 4 cm, dan bacalah manometer sebagai nilai perlawanan ujung (Ns = nilai konus)

  • Pada penekanan berikutnya lanjutkan penekanan untuk memasukan konus dan mantel (bikonus) sedalam 4 cm lagi dan bacalah manometer sebagai nilai perlawanan ujung dan hambatan lekatnya.

    Tekan stang luar sampai kedalaman baru, setiap penekanan stang biasanya dimasukan 20 cm ke dalam tanah dan pembacaan manometer. Kegiatan ini dilakukan sampai kedalaman yang dikehendaki atau mencapai tanah keras. Untuk sondir ringan bila tanah telah mencapai nilai sondir 150 kg/cm2 maka dianggap telah mencapai lapisan keras,maka pekerjaan dihentikan.

  • PATENT CONUS

  • PERALATAN SONDIR

  • Contoh hasil lapangan

  • PERHITUNGAN Hambatan lekat HL = JP PK Hambatan lekat sedalam 20 cm (HL20)= HL x 20/10 Jumlah komulatif lekat JHL = Jumlah dari setiap kedalaman Hambatan setempat HS = HL / 10

    Gambarkan hasil perhitungan menjadi grafik sondir

  • Perhitungan hasil lapangan

  • Perhitungan hasil lapangan

  • Perhitungan hasil lapangan

  • Perhitungan hasil lapangan

  • Grafik Sondir

  • Hambatan setempat (Local friction)

  • Hasil sondir dan pemboran tanagan

  • Stratigrafi hasil penyelidikan tanah

  • Penampang penyondiran dan fondasi tiang

  • Penyondiran wPenyondiran pada oprit jembatanPenyondiran di sungaimenggunakan perahu

  • Sondir berat dengan pemberat karung berisi pasirrPemberat karung pasir Penyondiran

  • Penafsiran hasil sondir Nilai sondir Nilai friction Deskripsi perkiraan kg/cm2 ratio

    < 6 0,15 - 0,40 Lempunng lunak,humus 6 10 0,20 Pasir lepas lanauan, pasir sangat lepas 0,20 0,60 Lempung lunak, lempung lanauan lunak 10 30 0,10 Kerikil lepas 0,10 0,40 Pasir lepas 0,40 0,80 Lempung, lempung lanauan teguh 0,80 2,0 Lempung agak kenyal

    30 60 1,0 Pasir lanauan atau pasir agak padat 1,0 3,0 Lempung atau lempung lanauan kenyal 60 150 1,0 Kerikil pasiran lepas 1,0 3,0 Pasir padat,pasir lanauan,lempung keras , kerikil lempungan > 3,0 Lempung kerikilan kenyal sampai keras150 300 1,0 2,0 Pasir padat, pasir kerikilan padat, pasir lanauan padat.

  • Korelasi hasil sondir dengan konsistensi

  • Perbandingan antara luas konus dengan luas mantelnya pada bikonus

    Diameter konus Dc = 3,57 cmDiameter mantel Dc = 3,57 cm dan panjang 9,8 cmA konus = D2 = x 3,14x (3,57) 2A mantel = D x 9,8 = 3,14x (3,57) x 9,8 10,004 1 1Perbandingan = ------------- = ----------- = ----------- 109,85 10,98 10

  • PENGUJIAN TANAH DI LABORATORIUM

  • FASE TANAHSusunan tanah:Pori:AirUdara

    Butir tanah

  • Persamaan Umum (1)Hubungan antara berat isi, kadar air, angka pori dsb.:Kadar air:Berat isi:

  • Persamaan Umum (3) Nilai berat isi, kadar air, dan berat jenis ditentukan melalui pengujian di laboratorium. Dengan mengetahui nilai-nilai tersebut dapat dihitung nilai angka pori, berat isi kering dan derajat kejenuhan. Angka Pori:Berat Isi Kering:Porositas:

  • ISTILAH DAN DEFINISI

  • PENGUJIAN KADAR AIR TANAH (SNI 03-1965-1990)1. Definisi Kadar air adalah perbandingan antara berat air dan berat tanah yang dinyatakan dalam persen. Berat air Kadar air w = --------------- x 100 % Berat tanah2. Metode ini dilakukan untuk tanah dan batuan

  • Cara melakukan Masukan ke dalam oven 24 jamSimpan tanah basah pada cawanTimbang cawan + tanah basah (W1)Timbang cawan + tanah kering (W2) Kadar air (w) W1 W2= --------------- x 100% W2 - W3

    Brt tanah kering = ---------------------- Berat air

    W3 = berat cawan

  • Kegunaan nilai kadar air tanah

    menentukan nilai batas cair (LL) dan batas plastis (LL) pada pengujian batas Atterberg . penentuan kadar air optimum pada uji pemadatan pengendalian mutu untuk pemadatan lapangan menghitung berat isi kering pada uji kepadatan lapangan dengan alat sandcone

  • PENGUJIAN BERAT ISI TANAH (SNI 03-3637-1994)1. Definisi Berat isi adalah perbandingan antara berat dan isi (volume) yang dinyatakan gram/cm3 Berat Berat iai adalah = ------- (gr/cm3) Isi2. Metode ini dilakukan untuk tanah berbutir halus dengan menggunakan cetakan benda uji

  • Cara melakukan Masukan tanah ke dalam catakanCetakan berisi tanah basahRatakan permukaan dg pisauTimbang cetakan berisi tanah (W2) Berat isi tanah (W2 W1) = --------------- V

    W1 = berat cetakanV. = Volume cetakan

  • Kegunaan nilai berta isi tanah

    . penentuan berat isi kering pada uji pemadatan lab pengendalian mutu untuk pemadatan lapangan menghitung berat isi kering pada uji kepadatan lapangan dengan alat sandcone penentuan berat tanah timbunan untuk perencanaan tinggi timbunan.

  • PENGUJIAN BERAT JENIS TANAH(DENGAN PIKNOMETER)SNI 03-1964-1990 a. Definisi Berat jenis tanah (Gs) adalah perbandingan antara berat isi tanah dengan berat isi air pada isi yang sama dalam suhu tertentu

    b. Metode Menentukan berat jenis tanah yang mempunyai butiran lewat saringan No 4 dengan menggunakan piknometer

  • Alat Pengujian Berat Jenis

  • Cara melakukanHancurkan tanah lalu saring Timbang piknometer berisi tanah Didihkan tanah dalam piknometerTimbang piknometer berisi tanah berat jenis tanah Gs : W2 W1=- ---------------------- (W4-W) - (W3-W2)

  • Pengujian berat jenis tanah

  • Kegunaan nilai berta jenis tanah

    . penentuan nilai persentase butiran pada uji hidrometer penentuan nilai angka pori pada uji konsolidasi

  • PENGUJIAN BATAS BATAS ATTERBERG

    Tanah yang berbutir halus (lanau dan lempung) dicampur air hingga mencapai keadaan cairJika campuran ini dibiarkan sedikit demi sedikit mengering Tanah ini akan mengalami suatu proses yaitu tanah basah, agak kering dan kering

  • Istilah dan DefinisiBatas Cair, LL (Liquid Limit): adalah kadar air pada batas antara keadaan cair dan keadaan plastis. Kadar air pada 25 pukulan mangkok kuningan

    2. Batas Plastis, PL (Plastic Limit): adalah kadar air pada batas bawah daerah plastis. Kadar air ini tanah mencapai kira-kira 3,2 mm mulai retak.

    6. Indeks Plastisitas PI = LL - PL

  • Cara melakukanMasukan tanah ke mangkok

    Buat alur pada tengahnya

    Alur membagi dua bagian

    Uji kadar airnya

    SNI 03-1967-1990

  • Pengujian batas cair (Metode A) Nilai batas cair LL = 110%

  • Kegunaan nilai batas-batas Atterberg1. Merupakan gambaran secara garis besar mengenai sifat-sifat tanah (gunakan grafik Casangrande)2 Tanah yang mempunyai nilai batas cair ( LL) tinggi, biasanya bersifat teknik yang buruk, yaitu kekuatan rendah dan pemampatan tinggi dan sulit dipadatkan sebagai bahan timbunan badan jalan

    3 Indeks plastisitas (PI) dipakai sebagai salah satu syarat yang harus untuk matarial jalan4. Untuk klasifikasi tanah

  • Pengujian Batas Plastis (SNI) Definisi Batas plastis (PL) adalah kadar air minimum dimana suatu tanah masih dalam keadaan plastis. Cara melakukan . Letakan benda uji di atas pelat kaca, beri air lalu aduk hingga rata Buatlah bola-bola tanah seberat 8 gram, kemudian geleng dengan telapak tangan, kecepatan 80-90 gelengan permenit Penggelengan hingga tanah berbetuk batabg diameter 3,2 mm.

  • Alat Pengujian Batas Plastis (4)

  • Cara melakukan Buat bola tanah

    Geleng s/d.diameter batang (3,2 mm)

    Masukan tanah dalam cawan

    Uji kadar airnya

  • Grafik Plastisitas

  • ANALISA SARINGAN

  • Pengujian Analisa Saringan (1)Tujuan : Untuk penentukan persentase ukuran butir t tanah berbutir kasarCara menentukan persentase butiran:Tanah dikeringkan dan disaring pada serangkaian saringan dengan ukuran lubang tertentu, mulai dari yang kasar sampai halus.Dengan demikian butiran tanah terpisah menjadi beberapa bagian dengan batas-batas ukuran yang diketahui.

  • Alat Pengujian Analisa Saringan (2)

  • Pengujian Analisa Saringan (3)

  • Berat Tanah kering yang diuji, W = 450 gramPlot di Sb XPlot di Sb Y

  • Grafik Pembagian Butir

  • PENGUJIAN HIDROMETER Untuk menentukan persentase ukuran butir tanah berbutir halus yang lolos saringan No. 200

  • Pengujian Analisa Hidrometer

    Cara menentukan persentase butiran:Untuk butir yang lebih kecil daripada pasir halus atau lolos saringan No 200 (0.074mm) dipakai cara pengendapan (sedimentation)Tanah dicampur dengan air (biasanya sebanyak 1000cc) dan diaduk kemudain dibiarkan berdirisupaya butir-butir mengendap.

  • Alat Pengujian Analisa Saringan dan Hidrometer

  • Cara melakukan Masukan ke mangkok pengaduk Aduk tanah hingga rataMasukan hidrometer ke tabung gelasMasukan tanah ke tabung gelasBaca hidrometer dalam tabung gelas

  • Kegunaan hasil analisis saringan dan hidrometer- Digunakan untuk klasifikasi tanah- Pada tanah berbutir kasar (kepasiran) digunakan untuk sifat-sifat keteknikan (permeabilitas,daya dukung dan kompatibilitas)- Untuk menentukan gradasi baik (well graded), gradasi buruk (poor graded)

  • Grafik Pembagian butir

  • Penentuan Diameter yng lolos

  • PerhitunganTanah A (D30)2 (3,5)2 Cc = --------------- = ------------- = 1,62 (1
  • Evaluasi Tanah A Terdiri dari 100% material kasar (76 % ukuran kerikil dan 24% ukuran pasir) Klasifikasi : GW (Kerikil pasiran bergradasi baik)

    Tanah B Terdiri dari 97% material kasar (2 % ukuran kerikil dan 95% ukuran pasir) dan 3% ukuran halus Klasifikasi SP (pasir seragam sedikit lanau)

  • KUAT TEKAN BEBAS(UNCONFINED COMPRESSIVE TEST)SNI 03- 3637-1994

  • 1. Maksud dan Tujuana. Maksud : Kekuatan tekan bebas adalah besarnya beban aksial per satuan luas pada saat benda uji mengalami keruntuhan atau pada saat regangan aksial mencapai 20%.

    b. Tujuan : Untuk mendapatkan besarnya kekuatan tekan bebas contoh tanah dan batuan yang bersifat kohesif, baik contoh ali maupun buatan.

  • DefinisiNilai kuat tekan bebas (qu) adalah kekuatanmaksimum tanah untuk menahan beban aksialsetelah mengalami keruntuhan.Tanah dinyatakan runtuh apabila tanah sudak tidak mampu lagi menahan beban atau pada regangan 20%

  • 2. Peralatana. Mesin kuat tekan bebas (ucs)b. Alat pengeluar contoh (ekstruder)c. Cetakan benda uji silinder tinggi 2 kali diameter.d. Pisau tajam dan pisau kawate. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gramf. Stopwatch

  • Peralatan

  • 3. Benda Ujia. Benda uji berbentuk silinderDiameter minimal 3,3 cm. Biasanya digunakan benda uji diameter 6,8 cm dan tinggi 13,6 cm.c. Untuk diameter 3,3 cm maksimum butiran 1/10 diameternya, sedangkan untuk diameter 6,8 cm maksimum 1/6 diameternya

  • Pemberian beban

  • 4. Cara Pengujian 1. Timbang benda uji dengan ketelitian 0,1 gram2. Letakan benda uji pada mesin tekan bebas secara sentris. Pelat atas menyentuh permukaan benda uji.3. Atur kedudukan jarum arloji tegangan dan arloji regangan pada angka nol.Pembacaan beban dilakukan pada regangan 0,5 %, 1 %, 2 % dan seterusnya dengan kecepatan regangan sebesar - 2% per menit biasanya digunakan 1% per menit.Percobaan ini dilakukan sampai benda uji mengalami keruntuhan atau jika regangan telah mencapai 20%.

  • Pemasangan benda uji

  • 5. Perhitungana. Besarnya regangan aksial dihitung dengan rumus

    L = -------- Lo = regangan aksial (%) L = perobahan tinggi benda uji (cm) Lo = tinggi benda uji semula

    b. Luas penampang benda uji

    Ao A = -------- 1

    Ao = luas penampang semula (cm2)

  • c. Hitung tegangan normal: = P/A (kg/cm2) P = n x n = pembacaan arloji tegangan = Kalibrasi cincin uji Sensitifitas qu St = -------- qu qu = nilai kuat tekan bebas tanah asli qu = nilai kuat tekan bebas tanah buatan

    Kohesi tanah lunak c = qu/2

  • Grafik hubungan regangan - tegangan

  • Hasil pembacaan

  • Tegangan kg/cm2Regangan %

  • Korelas sifat-sifat tanah dengan harga qu (nilai kuat tekan bebas )

  • T E R I M A K A S I H

  • APLIKASI HASIL PENYELIDIKAN1. Daya dukung tanah berdasarkan nilai sondir (qc) a. Pondasi langsung atau sumuran qc qa = --------- untuk lebar pondasi B 1,2 M 15 qc B+0,305 qa = ----- (------------ )2 untuk lebar pondasi B>1,2 M 25 B

    qa = daya dukung tanah yang diizinkan (t/m2) qa = nilai sondir pada dasar pondasi (t/m2) B = lebar dasar pondasi Penurunan pondasi sebesar s = 2,5 cm

  • b. Pondasi tiang qc. Ab fc.O Pa = ----------- + ----------- Fk1 Fk2

    Pa = daya dukung yang diizinkan (ton)qc = nilai sondir (ton/m2)fc = nilai hambatan lekat (t/m)Ab = luas penampang bawah (m2)O = keliling tiang (m)Fk1 dan Fk2 = faktor keamanan

  • 2. Daya dukung tanah berdasarkan SPT (N)a. Pondasi langsung atau sumuran N qa = ------. Kd untuk lebar pondasi B 1,2 M 5 N B+0,305 qa = ----- (------------ )2 Kd untuk lebar pondasi B>1,2 M 8,2 B

    qa = daya dukung tanah yang diizinkan (t/m2) N = nilai SPT terkoreksi pada dasar pondasi (blow/feet) B = lebar dasar pondasi Kd = faktor kedalaman = 1+ 1,33 (D/B) 1,33 Penurunan pondasi sebesar s = 2,5 cm

  • b. Pondasi tiang 40.N.Ab 1/5.Nr.AsPa = ------------- + -------------- Fk1 Fk2

    Pa = daya dukung yang diizinkan (ton)N = nilai SPT terkoreksi Nr = nilai SPT terkoreksi rata-rataAb = luas penampang bawah (m2)As = luas keliling tiang (m2)Fk1 dan Fk2 = faktor keamanan

  • 3. Daya dukung tanah berdasarkan parameter c dan a. Daya dukung tanah dasarQu = (c.Nc + .Df.Nq +0,5.B.N)

    Qu = daya dukung tanah (ton/m2)c = kohesi tanah (ton/m2) = berat isi tanah (ton/m3)Df = kedalaman pondasi (m) B = lebar pondasi (m)Nc, Nq, N = faktor daya dukung

  • b. Tinggi kritis timbunan c.Nc Hc = --------- t.Fk Hc = tinggi timbunan kritis (m) c = kohesi tanah (ton/m2) t = berat isi tanah timbunan (ton/m3) Nc = faktor daya dukung Fk = faktor keamananHc

  • 4. Penurunan timbuana. Besarnya penurunan timbunan Cc.H Po + PSc = ---------- Log ----------- 1+ eo PoSc = penurunan konsolidasi primer (m) Cc = indeks kompresibilitas H = tebal lapisan tanah terkonsolidasi (m) eo = angka pori tanah Po = tekanan overburdan (ton/m2) P = tekanan tanah akibat beban timbunan(ton/m2)

  • b. Lamanya penurunan timbunan Tv. (Hd) 2 t = --------------- Cv

    t = lamanya penurunan (th) Tv = faktor waktu Hd = jarak tempuh air (m) Cv = faktor konsolidasi (m2/th)

  • 5. Kemantapan lereng c.L + (.L u.L) tanFk = ---------------------------------- W.sin

    Fk = faktor keamananc = kohesi tanah efektif (ton/m2)L = panjang segmen bidang gelincir (m) = tegangan tanah (ton/m2)u = tegangan air pori (ton/m2)W = berat tanah diatas bid gelincir (ton) = sudut geser dalam = sudt garis jari-jari lingkaran