metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
TRANSCRIPT

KELOMPOK 1DI SUSUN OLEH :
1. SELVIANA TIKNA P
2. SUKMA AKHRIANI
3. RENDRA ELGARA
4. TAUFIK E.S
5. RIZAL RAY SANDY A
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2014

KLASIFIKASI TANAH
Klasifikasi tanah merupakan cara untuk menentukan jenis tanah. Ada beberapa sistem klasifikasi yang telah di kembangkan, masing-masing untuk tujuan kuhusus dengan beberapa ke untungan dan kerugian tertentu

Proses Pembentukan Tanah
BATUAN: bagian dari kerak bumi yang mengandung satu macam atau lebih mineral yang terikat sangat kuat.Berdasarkan proses pembentukannya batuan dapat dikategorikan sebagai:
a. Batuan Beku ( Igneous Rock)
b. Batuan Endapan (Sedimentary Rock)
c. Batuan Metamorf (Metamorphic Rock)
Tanah: hasil pelapukan batuan berupa kumpulan butiran-butiran partikel dengan ikatan antar butir yang lemah

Berdasarkan Proses Transportasi :
a. Tanah Residual
b. Tanah Colluvial
c. Tanah Endapan Air (Alluvial Soils)
d. Tanah Endapan Angin (Eolian Soils)
e. Tanah Endapan Sungai Es (Glacial Soils)
Pembagian Kelompok Tanah

Distribusibusi bagian tanah

Beberapa sifat-sifat tanah sehubungan dengan pekerjaan sipil
Seperti Pemindahan
Penggusuran
Pemampatan
perlu diketahui,karena tanah yang dikerjakan akan mengalami perubahan dalam volume dan pemampatannya. Oleh karena itu dalam menyatakan jumlah volumenya perlu dinyatakan keadaan tanah yang dimaksud.
6

Berikut Keadaan tanah yang mempengaruhi volume tanah yang sering kita jumpai dalam pekerjaan-pekerjaan tanah di antaranya :
Gambar 1-1. Keadaan Material dalam Earth Moving
7

Keadaan tanah :
1. Tanah asli / bank (BCM)- Tanah dalam kondisi aslinya (belum terusik atau belum tekena campur tangan manusia maupun yang lainnya)- Ukurannya dinyatakan dalam bank measure (BM) atau Bank cubic meter
2. Tanah lepas / loose (LCM)- Tanah setelah digusur / digali / diangkut dan sebagainya (telah terkena campur tangan manusia baik dengan alat manual maupun alat mekanis- Ukurannya dinyatakan dalam loose measure (LM) atau loose cubic meter- Volume tanah lepas lebih besar dari volume tanah asli karena mengembang (swell)
3. Tanah padat / pampat / compacted- Keadaan tanah setelah usaha pemadatan
8

Deskripsi Tanah Berdasarkan Ukuran Butir Beserta Berat Volume Dalam Keadaan Asli (Bank)
Nama Umum Diameter Butir(mm)
Berat Volume Asli(t/m3)
Kerikil (gravel)pecah bulat
2.0-50.00 1.70-1.801.80-1.90
Pasir (sand) keringsedangbasah
0.05-2.0 1.40-1.501.6-1.75 1.80-1.90
Lempung dan lanau (clay dan silt)
keringbasah
0.001-0.05 1.60-1.801.90-2.1
Batu pecah 50 lebih 1.55-1.65
Tanahkeringbasah
campuran 1.50-1.601.60-1.70
9

Perbandingan Volume Dalam Berbagai Keadaan Untuk Bermacam-Macam Tanah
Nama Umum
kerikil (gravel) pasir (sand)lempung dan
lanaubatu pecahtanah
1.05-1.251.10-1.301.15-1.351.65-1.751.20-1.30
0.80-1.000.80-1.000.80-1.001.25-1.350.85-0.95
10

• Bertambahnya volume tanah dari bank menjadi loose disebut dengan swell (dinyatakan dalam %)
dimana : Sw = swell (%) B = berat tanah dalam kondisi bank L = berat tanah dalam kondisi loose
11
• Berkurangnya volume tanah dari bank menjadi compacted disebut dengan shrinkage / susut (dinyatakan dalam %).
dimana : Sh = % shrinkage (susut) C = berat tanah dalam kondisi compacted

Contoh soal :
Suatu tanah yang akan digunakan untuk penimbunan mempunyai nilai-nilai:
Berat tanah alam: 88 lbs/cu.ft
Berat tanah lepas: 74 lbs/cu.ft
Berat tanah dimampatkan: 110 lbs/cu.ft
Maka:
12
18.9% 100% 17488Sw
20% 100% 110881Sh

• Disamping swell dan shrinkage, untuk menyatakan konversi keadaan tanah dapat juga digunakan load factor dan shrinkage factor
loosebank keadaan vol.tanah keadaan vol.tanahFactor Load
bankcompacted keadaan vol.tanah
keadaan vol.tanahFactor Shrinkage
13

Daftar Load Factor dan Prosentase Swell dari berbagai macam bahan
Material % Swell Load Factor (%)
Bauksit 33 75
Kaliche 82 55
Cinders 52 66
Karnotit, Bijih Uranium 35 74
Lempung:tanah liat asli 22 82
kering untuk digali 23 81
basah untuk digali 25 80
Lempung & Kerikil: kering 41 71
basah 11 80
Batu bara:antrasit muda 35 74
antrasit tercuci 35 74
Bitumen muda 35 74
Bitumen tercuci
35 74
14

Batuan lapukan
75% batu 25% tanah biasa 43 70
50% batu 50% tanah biasa 33 75
25% batu 75% tanah biasa 25 80
Tanah:Kering padat 25 80
Basah 27 79
Lanau (Loam) 23 81
Batu granit – Pecah 64 61
Kerikil:siap pakai 12 89
Kering 12 89
Kering ¼” – 2” (6-51 mm) 12 89
Basah ¼” -2” (6-51 mm) 12 89
Pasir & Tanah liat: lepas 27 79
padat - -
Gips dengan pecahan agak besar 75 57
dengan pecahan lebih kecil 75 57
15

Hematit, bijih besi 18 85
Batu kapur – pecah 69 59
Magnetit, bijih besi 18 85
Pyrit, bijih besi 18 85
Pasir batu 67 60
Pasir:kering lepas 12 89
sedikit basah 12 89
Basah 12 89
Pasir & Kerikil:kering 12 89
Basah 10 91
Slag-pecah 67 60
Batu – pecah 67 60
Takonit 75-72 57-58
Tanah permukaan (Top Soil) 43 70
Traprock – pecah 49 67
16

Contoh:17
Berapa kali harus diangkut oleh scraper dengan kapasitas 18 cu-yd, jika dibutuhkan tanah lempung berkerikil kering, sebanyak 8000 cu-yd (compacted) dengan shrinkage factor 0.80 ?Jawab:
Diperlukan tanah = )( ydcu 10.0000.808000 bank
Kemampuan scraper mengangkut tanah = 18 * 0.71 = 12.78 cu-yd (bank)
J ika digunakan 1 scr aper maka diper l ukan = kali 782.512.7810000

Faktor perubahan volume tanah untuk berbagai macam tanah
Tanah Asli Kondisi Tanah
Perubahan Volume Tanah
Asli Lepas Padat
PasirA. Keadaan asli B. Keadaan lepas C. Keadaan padat
1.00
0.90
1.05
1.11
1.00
1.17
0.95
0.80
1.00
Lempung
kepasiran
A. Keadaan asli B. Keadaan lepas C. Keadaan padat
1.00
0.80
1.11
1.25
1.00
1.59
0.90
0.72
1.00
LempungA. Keadaan asli B. Keadaan lepas C. Keadaan padat
1.00
0.70
1.11
1.25
1.00
1.59
0.90
0.63
1.00
Tanah berkerikilA. Keadaan asli B. Keadaan lepas C. Keadaan padat
1.00
0.85
0.93
1.18
1.00
1.09
1.08
0.91
1.00
18

KerikilA. Keadaan asli B. Keadaan lepas C. Keadaan padat
1.00
0.88
0.97
1.13
1.00
1.10
1.03
0.91
1.00
Kerikil padatA. Keadaan asli B. Keadaan lepas C. Keadaan padat
1.00
0.70
0.77
1.42
1.00
1.10
1.29
0.91
1.00
Batu kapur-
pecah batuan
lunak
A. Keadaan asli B. Keadaan lepas C. Keadaan padat
1.00
0.61
0.82
1.65
1.00
1.35
1.22
0.74
1.00
Granit basalt
dan batuan
keras
A. Keadaan asli B. Keadaan lepas C. Keadaan padat
1.00
0.59
0.76
1.70
1.00
1.30
1.31
0.77
1.00
Batu pecahA. Keadaan asli B. Keadaan lepas C. Keadaan padat
1.00
0.57
0.71
1.75
1.00
1.24
1.40
0.80
1.00
19

Note : Angka-angka dalam tabel tersebut hanya sekedar untuk gambaran saja, karena angka pasti masih banyak dipengaruhi oleh fakor-faktor lain misalnya kadar air, gradasi, dll.
20

ADAPUN PEKERJAAN TANAH ANTARA LAIN :
Pekerjaan pemotongan tanah (Cutting ).
Pekerjaan pemuatan (Loading)
Pekerjaan pengangkutan (Hauling)
Penebaran tanah (Spreading)
Pembersihan permukaan (Stripping)
Pemadatan tanah (Compacting)
Pembasahan (Watering)
Galian tanah (Excavating)

TANAH SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI
Tanah merupakan salah satu bahan konstruksi yang langsung tersedia di lapangan, dan apabila dapat di gunakan akan sangat ekonomis.
Pada cara ini tanah di kelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Tanah berbutir kasar ( lolos saringan no.200<50% )
Dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Kerikil (Tanah yang mempunyai prosentase lolos saringan no 4<50 %)
b. Tanah Kerikil
2. Tanah berbutir halus ( lolos saringan no.20>50% )
Tanah berbutir halus adalah tanah yang material memiliki persentase lolos saringan no. 200 > 50%.
3. Tanah organis
Tanah ini tidak lagi di bagi lagi tetapi berkelasifikasikan dalam suatu kelompok Pt. biasanya mereka sangat mudah di tekan dan tidak mempunyai sifat sebagai bahan bangunan yang di inginkan

MACAM-MACAM PENGERJAAN TANAH
Adapun macam-macam pekerjaan galian :
a. Galian Biasa
b. Galian Deposit sungai
c. Galian Batu Lapuk
d. Galian Batu
e. Galian untuk pekerjaan pasangan beton
Pekerjaan Galian

TIMBUNAN Timbunan dapat
digunakan sebagai Lapis Penopang untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar,juga di gunakan di daerah saluran air dan lokaaasi serupa dimna bahan yang plastis sulit dipadatkan dengan baik.
•Timbunan tanah kembali dari galian
• Timbunan tanah dengan material borrow area
• Timbunan lolos air.
Sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi di lapangan maka kegiatan timbunan tanah yang akan diberlakukan dalam pekerjaan timbunan terdiri dari :

Salah satu contoh pekerjaan timbunan pada proses pembuatan jalan

PEKERJAAN GALIAN DAN TIMBUNAN PROYEK JALAN BEBAS HAMBATAN SOLO-KERTOSONO

SoloNgawi
Kertosono
90 km 89 km
Solo - Ngawi Ngawi - Kertosono
TOL SOLO – KERTOSONO (BAGIAN DARI TOL TRANS JAWA)
Operasi s/d 2009
Pemerintah
PPP
BUJT
Panjang(km)
169
-
179
440
788
Biaya Tanah(Rp. M)
-
-
1.367
3.020
4.387TOTAL
Biaya Investasi(Rp. M)
-
-
8.336
26.369
34.705
Tanah(Rp. M)
-
-
1.367
-
1.367
Land Capping(Rp. M)
-
-
-
1.301
1.301
Konstruksi(Rp. M)
-
-
2.918
-
2.918
Dukungan Pemerintah
*)Kanci-Pejagan telah beroperasi tahun 2010
Potongan Melintang
KETERANGAN :
1. Cikopo-Palimanan : 116 km2. Pejagan-Pemalang : 58 km3. Pemalang-Batang : 39 km4. Batang-Semarang: 75 km5. Semarang-Solo : 76 km6. Solo-Ngawi : 90 km7. Ngawi-Kertosono: 89 km8. Kertosono-Mojokerto : 41 km9. Mojokerto-Surabaya : 37 km

PEKERJAAN GALIAN TANAH

disposal area
disposal area
disposal area
disposal area
disposal area
disposal area
DENAH LOKASI PEMBUANGAN MATERIAL GALIAN

SITE EXISTING PEKERJAAN OPRIT OVERPASS SINDON 2 (Sta. 5+940)
Rencana Pekerjaan Oprit
PEKERJAAN TIMBUNAN

SITE EXISTING PEKERJAAN OPRIT OVERPASS SINDON 2 (Sta. 5+940)
Lokasi Pekerjaan Oprit Overpass Sindon 2 (Sta. 5+940)

Keterangan :
1. Pekerjaan galian struktur konstruksi
retaining wall sesuai dengan gambar
kerja dengan excavator.
Ilustrasi Pekerjaan Retaining Wall:
1
EXCAVATOR
TRUCK
RETAINING WALL

Keterangan :
1. Pekerjaan pengadaan material tanah timbunan sesuai yang disyaratkan
dengan menggunakan dump truck.
2. Perataan tanah per layer sesuai dengan spesifikasi menggunakan motor
grader.
3. Pemadatan tanah dilakukan tiap layer dengan vibro sesuai dengan spesifikasi.
PEKERJAAN TIMBUNAN PADA OVERPASS
2
3
DUMP TRUCK
VIBRO ROLLER
RETAINING WALL
TIMBUNAN PILIHAN
1

Pengambilan Tanah Timbunan dari Borrow Area
Ilustrasi Pekerjaan Timbunan Tanah
Penghamparan Tanah dengan bulldozerPengadaan Tanah Timbunan di Lokasi Pekerjaan
Pemadatan Tanah Timbunan dengan Vibro Roller

REFERENSI:
WIDI HARTONO,2008, PEMINDAHAN TANAH MEKANIK (ALAT-ALAT BERAT),SURAKARTA,LPP UNS DAN UNS PRESS

ATAS PERHATIANYA
SEKIAN DAN TERIMA KASIH