presentasi persadia

63
Penyuluhan Persadia: Cegah Pen yakit Gin jal Kronik Dr. Haidar Alatas SpPD-KGH, Finasim, MH, MM.

Upload: haidar-alatas

Post on 19-Oct-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Penyuluhan Persadia: Cegah Penyakit Ginjal Kronik

Penyuluhan Persadia:Cegah Penyakit Ginjal KronikDr. Haidar Alatas SpPD-KGH, Finasim, MH, MM.

Curiculum vitaeNama : Dr. Haidar Alatas, SpPD-KGH, Finasim,MH,MM.Tempat/tanggal lahir: Kudus / 21 Januari 1957Agama: IslamAlamat kantor: RSU Banyumas, Bagian Penyakit Dalam dan Unit Hemodialisis. No. telepon / Fax: (0281) 796191 / (0281) 796133 Alamat rumah: Jl. Ahmad Yani 26, Purwokerto, No. telepon / Fax: (0281) 640795 / (0281) 640095Handphone: 0811261521Alamat email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN Dokter umumDokter Spesialis Penyakit DalamDokter Spesialis KonsultanMagister HukumMagister Manajemen RSS3 KedokteranTahun 1977 - 1985Tahun 1990 1996

Tahun 2002 2012

Tahun 2008 2010Tahun 2011 2012

Tahun 2013UNDIP SemarangUNDIP Semarang

UGM Jogyakarta

UNSOED UNSOED

FK UGMDiabetes MelitusDiabetes melitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal. Penyakit ini disebabkan gangguan metabolisme glukosa akibat kekurangan insulin baik secara absolut maupun relatif. Definisi DM (Perkeni 2011)Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2010, Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.

Gejala diabetes rasa haus yang berlebihan (polidipsi), sering kencing (poliuri) terutama malam hari,sering merasa lapar (poliphagi), berat badan yang turun dengan cepat, keluhan lemah, kesemutan pada tangan dan kaki, gatal-gatal, penglihatan jadi kabur, impotensi, luka sulit sembuh, keputihan, penyakit kulit akibat jamur di bawah lipatan kulit, pada ibu-ibu sering melahirkan bayi besar dengan berat badan >4 kg.

Diabetes ComplicationsCardiovascular diseaseCoronary Heart disease (CHD)StrokePeripheral arterial disease (PAD)/amputationEye disease (retinopathy)Kidney disease (nephropathy)Liver disease (NAFLD, NASH)Nerve disease (neuropathy)All cause mortality risk8

Kapan dikatakan DMDidefinisikan sebagai DM jika pernah didiagnosis menderita kencing manis oleh dokter atau belum pernah didiagnosis menderita kencing manis oleh dokter tetapi dalam 1 bulan terakhir mengalami gejala: sering lapar dan sering haus dan sering buang air kecil & jumlah banyak dan berat badan turun.

Diagnosis DMGejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu 200 mg/dL (11,1 mmol/L) Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir, Atau Gejala klasik DM, ditambah Kadar glukosa plasma puasa 126 mg/dL. Puasa diartikan pasien tak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam, Atau Kadar gula plasma 2 jam pada TTGO 200 mg/dL. TTGO yang dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam air.

Prevalensi DM (Data Riskesdas 2013)Prevalensi DM cenderung lebih tinggi pada masyarakat dengan tingkat pendidikan tinggi dan dengan kuintil indeks kepemilikan tinggi.Prevalensi hipertensi cenderung lebih tinggi pada kelompok pendidikan lebih rendah dan kelompok tidak bekerja, kemungkinan akibat ketidaktahuan tentang pola makan yang baik.

Ginjal normal

Ginjal normal

Unipapillary Kidney

Diabetes dengan Nefropati Diabetik

Sekitar 20-40% penyandang diabetes akan mengalami nefropati diabetik. Didapatkannya albuminuria persisten pada kisaran 30-299 mg/24 jam (albuminuria mikro) merupakan tanda dini nefropati diabetik. Pasien yang disertai dengan albuminuria mikro dan berubah menjadi albuminuria makro ( >300 mg/24 jam), pada akhirnya sering berlanjut menjadi gagal ginjal kronik stadium akhir.

Pengertian Penyakit Ginjal KronikKerusakan ginjal yang terjadi selama 3 bulan atau lebih , berupa kelainan struktur atau fungsi ginjal, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG), berdasarkan:kelainan patologik ataupetanda kerusakan ginjal, temasuk kelainan pada komposisi darah atau urin atau kelainan pada pencitraan.

Pengertian CKD (Chronic Kidney Disease) atau gagal ginjal kronik atau PGK (Penyakit Ginjal Kronik) adalah kehilangan atau penurunan fungsi ginjal yang menahun sudah berlanjut dan bertahap serta bersifat ireversibel sehingga ginjal kurang / tidak dapat berfungsi dengan baik dan perlu dilakukan perawatan dan pengobatan yang serius.

Incidence and Prevalence of End-Stage Renal Disease in the US

Diabetes dan PGKNefropati diabetik terdapat pada 1/3 pasien DM dan penyebab primer ESRD.Parameter deteksi dan follow up CKD pada pasien DM adalah albumin excretion rate (AER) dan GFR.Peningkatan AER menggambarkan kerusakan filtrasi glomerular yg spesifik pada sel endotel, membran glomerular dan podosit. Penurunan GFR menunjukkan gangguan fungsi renal.Nefropati diabetik

CKDdeathStages in Progression of Chronic Kidney Disease and Therapeutic StrategiesComplicationsScreening for CKDrisk factorsCKD riskreduction;Screening forCKDDiagnosis& treatment;Treat comorbidconditions;Slow progressionEstimateprogression;Treatcomplications;Prepare forreplacementReplacementby dialysis& transplantNormalIncreasedriskKidneyfailureDamage GFRKlasifikasi PGKStage 1: LFG 90 (kreatinin normal)Stage 2: LFG 60-89 (kreatinin 1 ) Stage 3: LFG 30-59 (kreatinin 2)Stage 4: LFG 15-29 (kreatinin 3-4)Stage 5: LFG 9060-3030-15< 1590-60GFR cc/m :Stadium Gagal Ginjal :GFR = laju filtrasi glomerulusParameter penanda Fungsi ginjalNORMAL

penyakit ginjal kronisgagal ginjalterminal 3131Chronic Kidney DiseaseWhen to refer to Nephrology?The first sign of CKD is microalbuminuria (which can be already detected at a creatinine clearance of about 100ml/min/1.73m2).

The most common progression-enhancing factors are hypertension, long-lasting diabetes, proteinuria, secondary hyperparathyroidism, dyslipidemia, metabolic acidosis and also dietary protein supply.

32This is obviously a topic of controversyThe Dual Significance of ProteinuriaProteinuria (albuminuria) results from injury to glomerular circulationIncreased proteinuria (albuminuria) is associated with progressive kidney disease

In diabetes and hypertension, proteinuria (albuminuria) is also an indicator of injury in the systemic circulationProteinuria (albuminuria) is associated with increased cardiovascular risk33The Dual Significance of Proteinuria Talking Points: In patients with proteinuric renal diseases the rate of progression of renal insufficiency is determined by the level of blood pressure and proteinuria. The reduction of blood pressure and proteinuria has a beneficial impact on renal risk. Observational studies have also demonstrated that proteinuria is a marker for systemic vascular injury. It is hoped that efforts to reduce proteinuria and control blood pressure will improve cardiovascular risk and reduce mortality. In this belief, the National Kidney Foundation and the American Diabetes Association have revised their recommendations for management of high-risk patients for tighter blood pressure control to