presentasi mata
TRANSCRIPT
PENANGANAN KOMPLIKASI AKIBAT OPERASI KATARAK
PEMBIMBING : DR. JOKO HERU, Sp.M
PENDAHULUAN
• Katarak adalah gangguan penglihatan yang terjadi akibat mengeruhnya lensa mata.
• Cara terbaik untuk mengobati katarak adalah dengan operasi, yaitu dengan mengeluarkan lensa mata yang keruh, kemudian menggantinya dengan lensa buatan.
• Terapi katarak yaitu dengan pembedahan.. Operasi ini dapat dilakukan dengan :
• Insisi luas pada perifer kornea atau sklera anterior, diikuti oleh katarak ekstrakapsular (extra capsular cataract extraction- ECCE )
• Likuifikasi lensa menggunakan probe ultrasonografi yang dimasukkan melalui insisi yang lebih kecil di kornea atau sklera anterior (fakoemulsifikasi). Biasanya tidak membutuhkan penjahitan.
extra capsular cataract extraction- (ECCE )
Komplikasi dan penanganannya akibat operasi katarak dapat di bagi menurut waktu, yaitu :
1. Saat operasiA. Prolaps vitreus• Penanganan yang dilakukan yaitu dengan
vitrektomi
VITREKTOMI
• Vitrektomi merupakan tindakan bedah mikro • Dua atau tiga sayatan kecil pada sclera (bagian putih
yang menyelubungi mata) akan dibuat agar beberapa alat dapat diselipkan ke mata seperti lampu fibre optik, pemotong vitreus, gunting halus, dan alat laser.
• Vitreus yang telah dikeluarkan akan diganti dengan bahan lain seperti larutan garam yang mirip dengan cairan tubuh, udara /gas, atau minyak silikon.
• Pada akhir operasi sayatan tadi akan dijahit kembali dan bekas luka tersebut akan sembuh perlahan-lahan.
Beberapa tindakan yang dilakukan pada operasi vitrektomi :
• Scleral Buckling
• Lensectomy,
• Laser photocoagulation
• Silicone oil
B. Perdarahan
Dapat dicegah, misalnya dengan menggunakan jarum yang tidak memotong pada waktu membuat tali kendali.
Perdarahan pada waktu membuat flep tenon konjungtiva dapat dikurangi dengan diseksi tidak memotong.
Kauterisasi pembuluh darah pada permukaan sklera hendaknya dilakukan.
C. Robekan pada kapsul lensa• terapi laser atau cryotherapy
(freezing) untuk mencegah pelepasan secara total
D. Prolaps iris• Dilakukan iridektomi dengan segera.
2. Kurang dari 1 minggu setelah operasia. Peradangan• steroid dan antibiotik topikal • sistemik jangka pendek untuk menghindari
terjadinya infeksi sekunder.
b. Hifema• Parasentesis tindakan atau mengeluarkan darah
dari bilik mata depan• Kenaikan TIO diobati dengan penghambat
anhidrase karbonat. (asetasolamida).
HIFEMAHifema adalah adanya darah di kamera oculi anterior.
HIFEMA yang berwarna jitam, perlu dilakukan parasintesis
c. Keratopati striata• self limiting• bila terjadinya lebih berat Transplantasi Kornea
(keratoplasty). d. Endoftalmitis• pengambilan sampel akueous dan vitreous
untuk analisis mikrobiologi dan terapi dengan sesuai penyebab
• antibiotik topikal dan sistemik, kortikosteroid • eviserasi apabila pengobatan gagal
e. Blok pupil• turunkan tekanan intraokuler dengan
pemberian: – gliserol 50 %, – Mannitol 20 %, – Acetazolamide– Timolol/betaxolol 0,25 - 0,50 % – Pilokarpin 2 -4 % tetes mata
• Setelah serangan akut teratasi/tekanan turun dan sudut sudah terbuka, maka segera dilakukan iridektomi perifer atau iridotomi
• Trabekulektomi
f. Udara• tidur tanpa bantal, • disertai sulfas atropin 1% 3x1 tetes
perhari
3. Lebih dari seminggu post operasi kataraka. Astigmatisme • pengangkatan jahitan kornea • Phacoemulsification
b. Edema makular sistoid• Kondisi ini dapat ditangani dengan anti
inflamasi topikal (tetes) atau dengan injeksi steroid ke dalam bagian belakang mata.
• vitrektomi
c. Ablasio retina• prosedur operasi sclera buckling yaitu
pengikatan kembali retina yang lepas dan vitrektomi.
d. Opasifikasi kapsul posterior• Penanganan opasifikasi kapsul posterior
dapat dilakukan dengan YAG laser kapsulotomi