presentasi mata kuliah hukum pidana tentang … fileruang lingkup hukum pidana menurut waktu dan...

21
PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG FAKULTAS HUKUM Jalan Lengkong Besar No. 68, No. Telepon (022) 4262194, Bandung, Jawa Barat 40261 TAHUN 2015/2016 TENTANG RUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT

Upload: voanh

Post on 11-Apr-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

FAKULTAS HUKUM

Jalan Lengkong Besar No. 68, No. Telepon (022) 4262194, Bandung,

Jawa Barat 40261

TAHUN 2015/2016

TENTANG

RUANG LINGKUP HUKUM PIDANA

MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT

Page 2: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

FAJRI NUL HIDAYAT

NPM. 151000132

Disusun oleh kelompok 8:

Page 3: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam tindak pidana dapat melihat seberapa jauh seseorang telah merugikan

masyarakat dan pidana apa yang perlu dijatuhkan kepada orang tersebut karena

telah melanggar hukum. Penerapan hukum pidana berkaitan dengan ruang lingkup

hukum pidana itu sendiri. Ruang lingkup hukum pidana terdiri atas menurut waktu

dan menurut ruang/tempat.

Berlakunya ruang lingkup hukum pidana menurut waktu, mempunyai arti penting

bagi penentuan saat kapan terjadinya perbuatan pidana. Ketentuan tentang

berlakunya hukum pidana menurut waktu tercantum dalam Pasal 1 K.U.H.Pidana.

Page 4: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

Selanjutnya berlakunya undang-undang hukum pidana menurut ruang/tempat

mempunyai arti penting bagi penentuan tentang sampai dimana berlakunya hukum

pidana sesuatu negara itu berlaku apabila terjadi perbuatan pidana. Berlakunya

hukum pidana menurut ruang/tempat ini dapat dibedakan menjadi empat asas

yaitu: asas teritorial, asas kebangsaan, asas perlindungan, dan asas

universal. Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana tercantum dalam Pasal

2 sampai dengan Pasal 9 K.U.H.Pidana.

Page 5: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

Disusun oleh kelompok 8:

AGIL HUTAMA MAULANA

NPM. 151000130

Page 6: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

BAB II

PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Hukum Pidana Menurut Waktu

Dalam membicarakan masalah berlakunya undang-undang pidana menurut waktu

hendaknya tidak dicampur adukan dengan masalah terjadinya tindak pidana

menurut waktu atau tempus delicti. Tentang tempus delicti ini akan dibicarakan

dalam tindak pidana, sedangkan masalah berlakunya undang-undang pidana

menurut waktu ini masih berhubungan dengan Pasal 1 ayat (1) K.U.H.Pidana.

Adapun bunyi Pasal 1 ayat (1) K.U.H.Pidana, yaitu:

“Tiada suatu perbuatan dapat dipidana kecuali atas kekuatan aturan pidana

dalam perundang-undangan yang telah ada, sebelum perbuatan dilakukan.”

Adapun maksud dari pasal di atas adalah telah disebutkan terlebih dahulu bahwa

ketentuan pidana dan perumusan tindak pidana dalam undang-undang harus sudah

ada terlebih dahulu sebelum terjadinya tindak pidana. Dengan perkataan lain

undang-undang pidana tidak boleh berlaku surut (retroaktif).

Page 7: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

Kemudian aturan pada Pasal 1 ayat (2) K.U.H.Pidana merupakan aturan transitoir,

yang mengatur bila suatu saat terjadi perubahan dalam K.U.H.Pidana dan ketentuan

perundang-undangan pidana yang lain. Ini berarti bawa dengan ketentuan pasal

tersebut dimungkinkan berlaku surutnya aturan pidana. Yang bila mana suatu ketika

ada perkara pidana yang meringankan terdakwa dengan undang-undang baru, maka

undang-undang barulah yang berlaku.

Berikut adalah bunyi Pasal 1ayat (2) K.U.H.Pidana:

“Jika sesudah perbuatan dilakukan ada perubahan dalam perudang-

undangan, dipakai aturan yang paling ringan bagi terdakwa.”

Dalam hal ini Indonesia mengambil jalah tengah, dasarnya tetap Lex Temporis

Delicti sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Pasal 1 ayat (1)

K.U.H.Pidana. Selanjutnya kalau ada peraturan baru, maka peraturan barulah yang

diterapkan dan berdasar pada asas Lex Spesialis Derogat Lex Generali yang sesuai

dengan ketentuan dalam Pasal 1 ayat (2) K.U.H.Pidana.

Page 8: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

B. Ruang Lingkup Hukum Pidana Menurut Ruang/Tempat

Ruang lingkup berlakunya ketentuan peraturan perundang-undangan pidana

Indonesia menurut ruang/tempat antara lain dapat dijumpai dalam Pasal 2 sampai

dengan Pasal 9 K.U.H.Pidana. Dari pasal-pasal tersebut dapat ditemukan pula asas-

asas berlakunya ketentuan perturan perundang-undangan pidana menurut

ruang/tempat.

Adapun asas-asas yang terkadung dalam Pasal 2 s.d. Pasal 9 K.U.H.Pidana, yaitu:

1. Asas teritorial/territorialiteits/lands-beginsel.

2. Asas kebangsaaan/nationaliteits-beginsel/personaliteits-beginsel/

actieve persoonlijkheidsstelsel/actieve nationaliteits-beginsel/

subjektionsprinzip.

3. Asas perlindungan/beschermings-beginsel/passief nationaliteits-beginsel/

realprinzip/schutprinzip/prinsip der beteiligen rechtsordnung.

4. Asas persamaan/universaliteits-beginsel/wetsrafflege/weltrechtspflege.

Page 9: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

MUHAMMAD JUNYEDI SETYAWAN

NPM. 151000163

Disusun oleh kelompok 8:

Page 10: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

BAB III

KASUS PERTANYAAN TEORI

A. Ruang Lingkup Hukum Pidana Menurut Waktu

Kasus yang terjadi dalam ruang lingkup hukum pidana menurut waktu, yaitu

berhubungan dengan perubahan perundang-undangan dan peraturan yang

meringankan.

1. Apa yang dimaksud dengan dengan perubahan perundang-undangan?

Jawab:Menurut ajaran formal bahwa yang dimaksud dengan perubahan perundang-

undangan ialah undang-undang hukum pidana sendiri. Sehingga perubahan dalam

perundang-undangan itu adalah perubahan yang terjadi dalam undang-undang

hukum pidana saja.

Kemudian menurut ajaran materiil bahwa, bukan hanya perubahan undang-undang

hukum pidana sendiri yang dapat dianggap sebagai perubahan perundang-undangan

melainkan perundang-undangan dalam arti undang-undang yang lain pun yang dapat

dianggap sebagai perubahan.

Page 11: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

Selanjutnya bahwa ajaran materiil terbagi dua lagi, yaitu:

a. Ajaran meteriil terbatas yang menganggap bahwa yang dimaksud dengan

perubahan perundang-undangan adalah bukan perubahan setiap perundang-

undangan, tetapi perubahan karena adanya keyakinan hukum yang berubah

bukan karena keadaan yang berubah.

b. Ajaran materiil tidak terbatas menganggap bahwa arti perubahan perundang-

undangan adalah perubahan dalam semua undang-undang dalam arti materiil.

2. Apa yang dimaksud dengan peraturan yang meringankan?

Jawab:

Pengertian ketentuan yang meringankan/menguntungkan itu haruslah diartikan

seluas-luasnya, tidak hanya mengenai pidananya saja, melainkan segala sesuatu dari

peraturan itu yang mempunyai pengaruh terhadap penelaian suatu tindak pidana.

Penentuannya harus dilakukan secara In Concreto, yaitu dalam keadaan konkret,

tidak secara In Abstracto.

Page 12: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

Contoh Kasus I:

Pada tahun 1904 ada seorang wanita yang sengaja menjadi penghubung

perbuatan cabul seorang wanita berumur 22 tahun. Ia wanita penghubung

tersebut dituntut menurut pasal 295 ke-2 K.U.H.Pidana. Dalam pasal tersebut

“orang belum yang belum cukup umur” menurut K.U.H.Perdata waktu itu usia 23

tahun, tetapi pada tahun 1905 ada perubahan dalam K.U.H.Perdata, batas cukup

umur bukan lagi 23 tahun tetapi 21 tahun.

Disini dianggap bukan merupakan perubahan perundang-undangan, karena

tidak ada perubahan keyakinan hukum. Jadi, walaupun peraturan darurat tadi

telah dihapus, orang yang melanggar pada waktu peraturan itu masih berlaku

dan baru diadili setelah peraturannya dihapus/dicabut, tetap dapat dijatuhi

pidana menurut peraturan yang dicabut tadi.

Analisis Kasus I:

Page 13: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

Contoh Kasus II:

Mengenai contoh dari Jonker, misalnya terhadap sesuatu delik yang ancaman

pidana diperberat, tetapi delik itu dijadikan delik aduan. Mana yang lebih

menguntungkan?

Prof. Soedarto berpendapat bahwa, ini bergantung dari keadaan konkret, apakah

ada pengaduan atau tidak. Kalau tidak ada pengaduan maka aturan baru yang

berlaku, artinya terdakwa tidak dituntut. Sebaliknya kalau ada pengaduan maka

aturan lama yang diterapkan mengenai ancaman pidananya, karena lebih ringan.

Analisis Kasus II:

Tentang hal ini pula dapat diserahkan kepada Hakim, yang akan memutuskan

perkara dalam situasi konkret manakah yang lebih menguntungkan terdakwa.

Page 14: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN

NPM. 151000126

Disusun oleh kelompok 8:

Page 15: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

BAB III

KASUS PERTANYAAN TEORI

B. Ruang Lingkup Hukum Pidana Menurut Ruang/Tempat

1. Asas Teritorial

A seorang WNI, melakukan pencurian di Jakarta. Atas perbuatan A tersebut, ia

akan menghadapi suatu penuntutan atau penghukuman menurut perundang-

undangan pidana yang berlaku di Indonesia.

Contoh Kasus:

Dalam kasus ini, perundang-undangan menurut tempat terjadinya tindak pidana,

telah diberlakukan kepada pelaku. Hal ini dalam bahasa Latin dikenal dengan

sebutan Lex Loci Delicti.

Analisis Kasus:

Page 16: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

BAB III

KASUS PERTANYAAN TEORI

B. Ruang Lingkup Hukum Pidana Menurut Ruang/Tempat

2. Asas Kebangsaan/Personalitas/Nasional Aktif

A seorang WNI yang telah menikah di Indonesia dan baginya berlaku ketentuan

Pasal 27 B.W yang berbunyi: “Pasa suatu saat yang sama seorang laki-laki itu

hanya dapat terikat dalam suatu perkawinan dengan seorang wanita, dan seorang

wanita itu pada saat yang sama hanya dapat terikat dalam suatu perkawinan

dengan seorang laki-laki.” Karena pekerjaannya, A dikirim ke Saudi Arabia untuk

waktu 3 tahun. Setelah 1 tahun berada di sana, A menikah kembali dengan B

seorang warga negara Saudi Arabia. Setelah menikah, B kemudian mengubah

kewarganegaraan menjadi WNI.

Contoh Kasus:

Page 17: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

Menurut Pasal 5 ayat (1) angka 1 K.U.H.Pidana, perbuatan A dapat dituntut dan

dihukum menurut undang-undang pidana yang berlaku di Indonesia. Oleh

karena perbuatan A semacam itu secara tegas telah dilarang dalam Pasal 279 ayat

(1) angka 1 K.U.H.Pidana walaupun perbuatannya itu, A lakukan di luar negara

Indonesia, dan negara Saudi Arabia itu sendiri. Perbuatan itu bukanlah

merupakan perbuatan yang dapat dihukum menurut undang-undang pidana

yang berlaku di Saudi Arabia. Namun, A tetap dapat diberlakukan undang-

undang pidana yang berlaku di Indonesia.

Analisis Kasus:

Page 18: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

BAB III

KASUS PERTANYAAN TEORI

B. Ruang Lingkup Hukum Pidana Menurut Ruang/Tempat

3. Asas Perlindungan/Nasional Pasif

A seorang mahasiswa WNI yang sedang menuntut ilmu di Jepang telah dibunuh

oleh B seorang WN.Jepang. Untuk menghindarkan diri dari kemungkinan dituntut

menurut undang-undang Jepang, B melarikan diri dari Jepang ke Indonesia dan

menyamar sebagai turis. Kemudian B diketahui aparat kepolisian Indonesia

sebagai pelaku pembunuhan terhadap A.

Contoh Kasus:

Page 19: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

Terhadap B tidak dapat dituntut atau dihukum menurut undang-undang pidana

Indonesia, karena pertama pembunuhan bukanlah salah satu kejahatan yang

disebutkan dalam Pasal 4 K.U.H.Pidana. Kedua, karena ketentuan pidana menurut

undang-undang Indonesia tidak dapat diberlakukan terhadap diri B. Kemudian B

hanya dapat dituntut dan dihukum menurut undang-undang Jepang, apabila ia

kembali lagi ke negaranya. Itu pun jika perbuatan B diketahui oleh Kepolisian

Jepang. Selama B berada di Indonesia, jika pemerintah Jepang tidak meminta

kepada pemerintah Indonesia untuk menyerahkan B guna dituntut dan di hukum

di Jepang, maka B bebas pergi ke mana saja di Indonesia tanpa dapat dihukum

apa-apa di Indonesia.

Analisis Kasus:

Page 20: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

BAB III

KASUS PERTANYAAN TEORI

B. Ruang Lingkup Hukum Pidana Menurut Ruang/Tempat

4. Asas Universal

Seorang diplomat Luar Negeri yang membeli foto-foto udara negara Indonesia.

Perbuatan diplomat tersebut bersangkutan dengan kepentingan tentara.

Berdasarkan K.U.H.Pidana perbuatan diplomat tersebut melanggar Pasal 118

K.U.H.Pidana.

Contoh Kasus:

Terhadap diplomat tersebut, negara Indonesia berhak berbuat dengan cara lazim

dipergunakan dalam hukum antar bangsa yaitu dengan mengajukan pengaduan

kepada pemerintah diplomat tersebut melalui jalan diplomatik dengan tujuan

agar diplomat tersebut segera meninggalkan negara Indonesia atau menuntut

pidana di negaranya sendri atau menuntut ganti rugi kepada negara yang telah

mengirimkan diplomat tersebut ke Indonesia.

Analisis Kasus:

Page 21: PRESENTASI MATA KULIAH HUKUM PIDANA TENTANG … fileRUANG LINGKUP HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN RUANG/TEMPAT. ... Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana ... KASUS PERTANYAAN

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Berlakunya undang-undang pidana menurut waktu masih berhubungan dengan

Pasal 1 ayat (1) K.U.H. Pidana.

2. Kemudian aturan pada Pasal 1 ayat (2) K.U.H.Pidana merupakan aturan

transitoir, yang mengatur bila suatu saat terjadi perubahan dalam K.U.H.Pidana

dan ketentuan perundang-undangan pidana yang lain.

3. Berlakunya hukum pidana menurut ruang/tempat dapat dibedakan menjadi

empat asas yaitu: asas teritorial, asas kebangsaan, asas perlindungan, dan asas

universal. Ketentuan tentang asas berlakunya hukum pidana tercantum dalam

Pasal 2 sampai dengan Pasal 9 K.U.H.Pidana.

B. Saran

Hendaknya dapat mempelajari lebih lanjut tentang materi ini dari beberapa referensi

lainnya agar senantiasa lebih paham tentang materi ini.