presentasi kurva disosiasi

42
HAYKAL AFFANDI 0510710069 PUJI RAHMAN 0510710101 RAKHMAWATI D 0510710106 RETTI NURLAILI 0510710108 SHELLY OLIVIA R 0510710132 ZAMRUD WILDA N A 0510710153 FAIZAH SYUHADAH 0510714003 IMA LINDA 0510714005 KURVA DISOSIASI

Upload: hendradarmawan4

Post on 12-Dec-2014

181 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

PRESENTASI KURVA DISOSIASI EM

TRANSCRIPT

Page 1: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

H AY KA L A F FA N D I 0 5 1 0 7 1 0 0 6 9P U J I R A H M A N 0 5 1 0 7 1 0 1 0 1R A K H M AWAT I D 0 5 1 0 7 1 0 1 0 6R E TT I N U R L A I L I 0 5 1 0 7 1 0 1 0 8S H E L LY O L I V I A R 0 5 1 0 7 1 0 1 3 2Z A M R U D W I L D A N A 0 5 1 0 7 1 0 1 5 3FA I Z A H S Y U H A D A H 0 5 1 0 7 1 4 0 0 3I M A L I N D A 0 5 1 0 7 1 4 0 0 5

KURVA DISOSIASI

Page 2: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

SISTEM RESPIRASISISTEM RESPIRASI

MEMENUHI KEBUTUHAN METABOLISME SEL AKAN O2 DAN MENGELUARKAN

CO2 SEBAGAI SISA METABOLISME SEL

Page 3: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Pengangkutan O2 dan CO2

Ventilasi ParuDifusi O2 da CO2 antara alveoli, darah, selTranspot O2 dan CO2 dalam darah

Page 4: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Ventilasi

Ventilasi merupakan pertukaran udara dari lingkungan luar menuju ke alveoli

Dipengaruhi oleh : Otak persarafan Dinding dada Saluran nafas atas Saluran nafas bawah

Page 5: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

STRUKTUR ANATOMI

STRUKTUR ANATOMI

Lubang hidung

Bronkus

Faring

Laring

Rongga hidung

Trakea

ORGAN2 SISTIM RESPIRASIORGAN2 SISTIM RESPIRASI

Page 6: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Trakea

Bronkus primer

Bronkus sekunder

Bronkiolus terminalis

Saccus alveolii

Zon

a k

on

du

ksi

Zon

a

resp

irasi

Bronkus tersier

Bronkiolus

Bronkiolus respiratori

Dari lubang hidung sampai bronkiolus terminalis disebut area konduksi (penghantar), sedangkan dari bronkiolus sampai alveoli disebut area respirasi (tempat pertukaran gas)

Dari bronkiolus sampai br. Terminalis lebih banyak mengandung otot polos u/ regulasi aliran udara

Dari trakea sampai bronkiolus banyak mengandung supporting cartilage (tlg rawan) yg berfungsi menjaga agar jalan nafas tetap terbuka

STRUKTUR ANATOMISTRUKTUR ANATOMICABANG BRONKUSCABANG BRONKUS

Page 7: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

VENTILASI PARUVENTILASI PARUINSPIRASIINSPIRASI

KONTRAKSI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA IGA TERANGKAT

KONTRAKSI DIAFRAGMA DIAFRAGMA BERGERAK INFERIOR

EKSPIRASIEKSPIRASI

RELAKSASI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA IGA KE POSISI SEMULA

RELAKSASI DIAFRAGMA DIAFRAGMA BERGERAK KE POSISI SEMULA

INTRATORAK

VOLUME

PRESSURE

VOLUME

PRESSURE

INSERT

Page 8: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Difusi O2 dan CO2

Page 9: PRESENTASI KURVA DISOSIASI
Page 10: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Fisiologi difusi O2 di alveoli

Page 11: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Gangguan difusi O2 di alveoli

Difusi O2-CO2 adekuat membutuhkan: Ventilasi adekuat hingga alveoli Sirkulasi kapiler paru yang adekuat

Gangguan difusi: sirkulasi kapiler paru yang terganggu alveolus yang tidak terventilasi adanya hambatan antara alveolus dan kapiler paru

Page 12: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Gangguan difusi O2 di alveoli

Page 13: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Ikatan Hemoglobin – O2

Page 14: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Variasi Bentuk Hemoglobin

Myoglobin : afinitas lebih tinggi terhadap O2 daripada haemoglobin, penyimpan O2 yang tersedia dalam kondisi hipoksia

Sickle hemoglobin : mutasi polipeptida globin. Protein terpolimerisasi mendistorsi bentuk eritrosit, memjadikan bentuk bulan sabit, dan menyebabkan obstruksi kapiler kecil

Fetal hemoglobin : afinitas yang lebih tinggi terhadap O2 dibandingkan haemoglobin dewasa

Karboksihemoglobin : memiliki afinitas terhadap Hb sekitar 200 kali daripada O2. Menghirup sedikit konsentrasi CO menyebabkan anaemia dengan penurunan jumlah Hb yang tersedia untuk mengikat O2

Methemoglobin : ion Fe3+ pada grup haem-nya, tidak membawa O2 dengan efisien.

Page 15: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Pengambilan Oksigen Oleh Darah Paru Selama Kerja

Oksigenasi darah selama kerja berat dapat bertahan karena :kapasitas difusi oksigen meningkat kira-kira hampir tiga kali

lipat selama kerja, hasil ini terutama akibat meningkatnya daerah permukaan kapiler yang berperan dalam difusi, tetapi juga dari rasio ventilasi-perfusi yang semakin mendekati ideal di bagian atas paru.

selama aliran darah paru normal, darah hampir menjadi tersaturasi dengan oksigen melalui sepertiga kapiler paru, dan ada sedikit penambahan oksigen yang masuk ke dalam darah selama dua pertiga akhir dari perpindahannya. Dengan ini pada keadaan normal, darah tinggal dalam kapiler paru kira-kira tiga kali lebih lama dari yang diperlukan untuk oksigenasi penuh. Oleh karena itu, waktu latihan, walaupun darah hanya sebentar saja berada dalam kapiler, tetapi darah masih dapat teroksigenasi penuh atau hampir penuh.

Page 16: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

DIFUSI OKSIGEN PERIFER

Difusi Oksigen dari kapiler ke Cairan interstitialDarah arteri sampai ke perifer, PO2 masih 95 mmHg, sedangkan PO2 jaringan interstitial 40 mmHG difusi dari kapiler ke interstitial.

Difusi Oksigen dari Ekstraseluler ke IntraselulerPO2 intraseluler selalu lebih rendah daripada Ekstraseluler. PO2 intraseluler berkisar 5-40 mmHg dengan rata-rata 23 mmHg.

Page 17: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Kurva Disosiasi oksigen hemoglobin

hubungan antara saturasi oksigen dan tekanan parsial oksigen pada ekuilibrium yaitu pada keadaan suhu 370 C, pH 7,40 dan Pco2 40 mmHg.

Hubungan antara tekanan parsial oksian (PaO2) dan saturasi O2 (SaO2) adalah sigmoid

Tiga poin utama :• Arteri point• mixed venous point• P50 point

Page 18: PRESENTASI KURVA DISOSIASI
Page 19: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Definisi dan Manfaat Mixed venous point

poin yang menggambarkan keadaan darah pada vena.

Tekanan parsial O2 disini adalah 40 mmHg dan saturasi hemoglobin adalah 75%

Page 20: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Definisi dan Manfaat P50 point

•menentukan tekanan parsial oksigen pada saat protein pembawa oksigen tersaturasi 50%

•Nilai normal P50 pada HbA adalah 26,6 mmHg

•HbF sedikit bergeser ke kanan

•digunakan untuk memperjelas posisi kurva disosiasi oksigen karena bagian kurva yang paling cepat peningkatannya

Page 21: PRESENTASI KURVA DISOSIASI
Page 22: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Efek Hemoglobin untuk “Dapar” PO2 Oksigen Jaringan

Hemoglobin dalam Mempertahankan PO2 Konstan dalam Jaringan

Efek Dapar Hb Mempertahankan PO2 Jaringan Hampir Konstan pada Perubahan Nyata Konsentrasi Oksigen Atmosfer

Page 23: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Hemoglobin dalam Mempertahankan PO2 Konstan dalam Jaringan

basal, jaringan membutukkan kira-kira 5 mililiter oksigen/ dl darah

setiap 5 mililiter oksigen yang dilepaskan, PO2 harus turun kira-kira 40 mm Hg

latihan berat, sejumlah besar oksigen (sebanyak 20 kali normal) harus dilepaskan dari hemoglobin ke jaringan. Tetapi ini dapat dicapai dengan sangat sedikit penurunan PO2 dalam jaringan (turun sampai 15-20 mm Hg)

Page 24: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Efek Dapar Hb Mempertahankan PO2 Jaringan Hampir Konstan pada Perubahan

Nyata Konsentrasi Oksigen Atmosfer

PO2 normal dalam alveoli kira-kira 104 mm Saat naik gunung dapat menurun samapai

½ kali sedangkan saat menyelam bisa naik 10 kali namun PO2 jaringan berubah hanya sedikit

PO2 alveolus diturunkan sampai 60 mm Hg, kejenuhan hemoglobin arteri masih 89 persen,

PO 2 alveolus meningkat sampai 500 mm Hg, kejenuhan oksigen maksimum dari hemoglobin tidak pernah meningkat di atas 100 persen,

Page 25: PRESENTASI KURVA DISOSIASI
Page 26: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Hipoksia

hipoksik-hipoksia (hipoksemia)Anemik-hipoksia iskemik-hipoksia (hipoksia hipoperfusihistotoksik-hipoksiaAnoksia (kekurangan oksigen secara total)

Penurunan (15 detik) kerusakan otak permanen (3 menit)

Sianosis deoxyhemoglobin arterial berlebihan (>50 g/L)

Page 27: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Faktor yang mempegaruhi kurva disosiasi

right shift (low

affinity for O2)

left shift (high

affinity for O2)

temperature high low

2.3-DPG high low

p(CO2) high low

p(CO) low high

pH (Bohr effect) low (acidosis) high (alkalosis)m

type of haemoglobin adult haemoglobin foetal haemoglobin

Page 28: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Variasi Konsentrasi Ion Hidrogen Konsentrasi ion hydrogen yang berbeda

menyebabkan perubahan pH darah. Bila terjadi penurunan pH, kurva akan bergeser ke kanan

Efek Karbon Dioksida mempengaruhi pH intraseluler (Bohr effect) akumulasi CO2 yang menghasilkan komponen

karbamino yang berikatan dengan hemoglobin membentuk karbaminohemoglobin

Efek 2,3-DPG berikatan dengan deoxygenated hemoglobin,

pada keadaan hypoxia, jumlah DPG akan meningkat, menggeser kurva disosiasi ke kanan

Page 29: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Temperatur suhu yang tinggi menyebabkan

denaturasi ikatan hemoglobin-oksigen geser ke kanan.

Karbon monoksida mengikat hemoglobin 240 kali lebih

kuat daripada dengan oksigen menggeser kurva ke kiri

Methemoglobinemia Bentuk ferric (Fe3+), yang tidak dapat

berikatan dengan oksigen kurva ke kiri

Page 30: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Fetal Hemoglobin (HbF) HbF mempunyai perbedaan struktur

globin tidak dapat berikatan dengan 2,3-DPG dan mempunyai afinitas yang lebih tinggi terhadap oksigen geser ke kiri

Page 31: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Transport Karbon Dioksida

larut dalam plasmakarbomino hemoglobinbikarbonat plasma

Page 32: PRESENTASI KURVA DISOSIASI
Page 33: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Kurva Disosiasi Oksigen-Karbon Dioksida

Kurva disosiasi CO2 bergeser ke kanan (pelepasan CO2) dengan keberadaan oksihaemoglobin efek Haldane,

Analog dengan efek Bohr transport O2

Page 34: PRESENTASI KURVA DISOSIASI
Page 35: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

Perubahan Keasaman Darah Selama Transpor CO2

Asam karbonat menurunkan PH darahReaksi asam karbonat dengan dapar darah

mencegah konsentrasi ion hidrogen meningkat terlalu tinggi, dan PH darah meningkat terlalu banyak

Pada waktu kerja, atau pada kondisi lain pada aktivitas metabolisme yang tinggi atau bila aliran darah ke jaringan menjadi lambat, penurunan PH dalam darah jaringan dan dalam jaringannya sendiri sehingga menyebabkan asidosis jaringan

Page 36: PRESENTASI KURVA DISOSIASI
Page 37: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

37

Bila CO2 terlarut dalam air akan berkombinasi dengan air membentuk asam karbonat (H2CO3). Reaksinya adalah sebagai berikut:

+ H2OCO2 H2CO3 H+ + HCO3-

Pembentukan asam karbonat dipercepat dengan adanya enzim karbonat anhidrase. H2CO3 mengalami disosiasi menjadi ion hidrogen dan ion bikarbonat (HCO3

-).

Page 38: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

• CO2 dapat berikatan dg Valin (asam amino terminal) dari ke 4 rantai polipeptida Hbdg ikatan kovalen (ikatan karbamino) kompetisi dg BPG

• Karbamino-Hb tidak tergantung pada pCO2, tetapi dipengaruhi oleh derajat saturasiHb oleh O2 Ikatan O2 pada Hb mendesak CO2 EFEK HALDANE(Oksi-Hb adalah asam yg lebih kuat dp deoksi-Hb)

Page 39: PRESENTASI KURVA DISOSIASI
Page 40: PRESENTASI KURVA DISOSIASI
Page 41: PRESENTASI KURVA DISOSIASI
Page 42: PRESENTASI KURVA DISOSIASI

TerimaKasih