presentasi kelompok audit kinerja pada sektor publik

11
AUDIT KINERJA PADA SEKTOR PUBLIK, KASUS 7 Kelompok 5 PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI Page 1 AUDIT KINERJA PADA SEKTOR PUBLIK PEMBAHASAN BAB 13 dan KASUS 7 PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI Setelah menyusun laporan survei pendahuluan langkah selanjutnya adalah penyusunan program pengujian terinci yang merupakan bentuk nyata dari suatu perencanaan audit. Program pengujian terinci memuat hubungan antara tujuan audit dan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Penyusunan program pengujian terinci sangat bergantung pada hasil survei pendahuluan. Apabila hasil survei pendahuluan menyatakan bahwa audit perlu dilanjutkan, maka dibuat program pengujian terinci, sebaliknya apabila hasil survei pendahuluan menyatakan audit tidak perlu dilanjutkan, maka tidak dibuat program pengujian terinci. Penting bagi auditor untuk membuat penyusunan pekerjaan sedemikian rupa agar audit dapat terlaksana secara ekonomis, efektif, dan efisien. Program pengujian terinci merupakan penghubunga antara tahap perencanaan audit dengan pelaksanaan audit kinerja. Terdapat beberapa istilah umum yang digunakan dalam program pengujian terinci sebagai berikut: 1. Program audit adalah pedoman dalam tahap pelaksanaan audit. Program audit menjabarkan prosedur terinci untuk melaksanakan audit. 2. Teknik audit mengacu pada teknik yang digunakan auditor untuk mengumpulkan data. Contohnya antara alin review dokumen, wawancara, kuesioner, analisis data, dan observasi fisik 3. Prosedur audit adalah langkah, pengujian, instruksi, dan rincian yang termasuk dalam program audit untuk dilaksanakan secara sistematis dan masuk akal. TUJUAN dan MANFAAT PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI Penyusunan program pengujian terinci memiliki tujuan dan manfaat sebagai berikut: 1. Menetapkan hubungan yang jelas antara tujuan audit, metofologi audit, dan kemungkinan-kemungkinan pekerjaan lapangan yang harus dikerjakan. 2. Mengidentifikasi dan mendokumentasi prosedur-prosedur audit yang harus dilaksanakan.

Upload: rizha-dewi-tangkudung

Post on 17-Jul-2015

197 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik

5/14/2018 Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kelompok-audit-kinerja-pada-sektor-publik 1/11

 

AUDIT KINERJA PADA SEKTOR PUBLIK, KASUS 7 

Kelompok 5 – PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI  Page 1

AUDIT KINERJA PADA SEKTOR PUBLIK

PEMBAHASAN BAB 13 dan KASUS 7

PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI

Setelah menyusun laporan survei pendahuluan langkah selanjutnya adalah penyusunan

program pengujian terinci yang merupakan bentuk nyata dari suatu perencanaan audit.

Program pengujian terinci memuat hubungan antara tujuan audit dan langkah-langkah untuk

mencapai tujuan tersebut. Penyusunan program pengujian terinci sangat bergantung pada hasil

survei pendahuluan. Apabila hasil survei pendahuluan menyatakan bahwa audit perlu

dilanjutkan, maka dibuat program pengujian terinci, sebaliknya apabila hasil survei

pendahuluan menyatakan audit tidak perlu dilanjutkan, maka tidak dibuat program pengujian

terinci.

Penting bagi auditor untuk membuat penyusunan pekerjaan sedemikian rupa agar audit dapat

terlaksana secara ekonomis, efektif, dan efisien. Program pengujian terinci merupakan

penghubunga antara tahap perencanaan audit dengan pelaksanaan audit kinerja. Terdapat

beberapa istilah umum yang digunakan dalam program pengujian terinci sebagai berikut:

1.  Program audit adalah pedoman dalam tahap pelaksanaan audit. Program audit

menjabarkan prosedur terinci untuk melaksanakan audit.

2.  Teknik audit mengacu pada teknik yang digunakan auditor untuk mengumpulkan data.

Contohnya antara alin review dokumen, wawancara, kuesioner, analisis data, dan

observasi fisik

3.  Prosedur audit adalah langkah, pengujian, instruksi, dan rincian yang termasuk dalam

program audit untuk dilaksanakan secara sistematis dan masuk akal.

TUJUAN dan MANFAAT PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI

Penyusunan program pengujian terinci memiliki tujuan dan manfaat sebagai berikut:

1.  Menetapkan hubungan yang jelas antara tujuan audit, metofologi audit, dan

kemungkinan-kemungkinan pekerjaan lapangan yang harus dikerjakan.

2.  Mengidentifikasi dan mendokumentasi prosedur-prosedur audit yang harus

dilaksanakan.

Page 2: Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik

5/14/2018 Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kelompok-audit-kinerja-pada-sektor-publik 2/11

 

AUDIT KINERJA PADA SEKTOR PUBLIK, KASUS 7 

Kelompok 5 – PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI  Page 2

3.  Memudahkan supervisi dan review

4.  Membantu dalam pengumpulan bukti yang cukup, dapat diandalkan, dan relevan untuk

mendukung opini/pernyataan pendapat atau simpulan audit serta mencapai tujuan

audit.

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI

Tingkat keterincian program pengujian terinci dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti

kompleksitas permasalahan yang diaudit, luas pekerjaan audit, dan tingkatan staff yang

melakukan audit. Aksesibilitas management yang diaudit, dalam artian tingkat kemudahan

untuk berkomunikasi dengan pihak management dan sensitivitas area yang diaudit akan

mempengaruhi bagaimana program pengujian terinci dikembangkan dan diterapkan.Langkah-langkah penyusunan program pengujian terinci adalah sebagai berikut:

1.  Memahami istilah baku.

Auditor harus mempunyai pemahaman yang memadai terhadap istilah-istilah baku

sebelum membuat program audit, terutama yang berkaitan dengan teknik dan

prosedur audit.

2.  Menetapkan pendekatan audit

Terdapat dua pendekatan dalam penyusunan program pengujian terinci:a.  Pendekatan proses (sistem pengendalian). Berfokus pada proses kegiatan/program

entitas. Dirancang untuk menentukan apakah organisasi memiliki sistem

pengendalian yang dapat memberikan keyakinan memadai bahwa hasil yang

dinginkan dapat tercapai. Tujuannya adalah untuk meyakinakan bahwa sistem

tersebut telah dirancang dan diimplementasikan secara memadai. Asumsi yang

digunakan adalah jika sistem pengendalian efektif, berarti ada indikasi kuat bahwa

hasil akan memuaskan. Dengan pendekatan proses, audit dirancang untuk

melaksanakan analisis, review, dan menguji komponen kunci dalam sistem

pengendalian.

b.  Pendekatan hasil. Berfokus kepada penilaian hasil yang dicapai dikaitkan dengan

hasil yang diinginkan. Pendekatan ini dibuat untuk melihat output dan/atau

Page 3: Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik

5/14/2018 Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kelompok-audit-kinerja-pada-sektor-publik 3/11

 

AUDIT KINERJA PADA SEKTOR PUBLIK, KASUS 7 

Kelompok 5 – PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI  Page 3

outcome. Pendekatan ini dapat diterapkan jika kriteria yang tepat tersedia untuk

menilai mutu, jumlah, dan biaya dari output. Asumsi yang digunakan adalah jika

hasil memuaskan, maka resiko kesalahan dalam merancang dan

mengimplementasikan proses/kegiatan akan rendah. Sebaliknya, jika auditor

menemukan bahwa hasil tidak memuaskan, aktivitas dan sistem pengendalian harus

diuji untuk menentukan penyebab masalah.

3.  Memfokuskan pada pembuktian kriteria audit yang telah ditetapkan

Penyusunan program pengujian terinci dibatasi dari hal-hal diluar kriteria atau hal-hal

yang kurang penting. Program pengujian terinci sebaiknya:

a.  Mampu mengidentifikasikan aspek audit yang penting

b. 

Diatur berdasarkan informasi pendukung yang jelas dan akuratc.  Mampu menjadi pedoman dalam pelaksanaan pengujian secara efektif 

d.  Mampu membantu dalam pengumpulan bukti yang cukup

e.  Relevan dan dapat dipercaya untuk mendukung opini atau keputusan audit

f.  Mendukung tujuan audit

4.  Menetapkan prosedur audit yang tepat

Sebagai bagian dari program pengujian terinci, prosedur audit yang baik harus:

a.  Berkaitan dengan tujuan dan kriteria audit, yaitu dapat membantu mengumpulkanbukti relevan yang akan memaksimalkan dampak audit

b.  Dinyatakan dengan jelas dan dirinci secara memadai sehingga dapat dimengerti

oleh auditor

c.  Disusun secara logis sehingga audit dapat dilaksanakan dengan efisien

d.  Berbentuk metode pengumpulan bukti yang efisien tanpa pengujian yang berlebih,

di samping mempertimbangkan audit terkait sebelumnya.

Penyusunan prosedur audit dapat didasarkan kepada pertanyaan-pertanyaan riset

untuk setiap tujuan khusus pada masing-masing area kunci.

5.  Menetapkan format program audit

Konsep program pengujian terinci disusun oleh ketua tim audit yang bersangkutan

dengan dibantu oleh anggota tim.

Page 4: Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik

5/14/2018 Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kelompok-audit-kinerja-pada-sektor-publik 4/11

 

AUDIT KINERJA PADA SEKTOR PUBLIK, KASUS 7 

Kelompok 5 – PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI  Page 4

PEMBAHASAN KASUS

Beberapa garis besar teknik audit yang telah disusun oleh tim audit:

1.  Wawancara

2. 

Observasi3.  Inspeksi

4.  Review dokumen

5.  Analisis prosedur

6.  Uji petik (sampling) atas berkas permohonan (tanah)

Maka, teknik audit tersebut dijadikan dasar dari program pengujian terinci yang adalah matriks

prosedur audit yang telah dibuat pada tahap tahap survey pendahuluan. Terlampir langkah-

langkah dalam program pengujian terinci yang akan didokumentasikan ke dalam Kertas Kerja

Audit (KKA).

Page 5: Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik

5/14/2018 Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kelompok-audit-kinerja-pada-sektor-publik 5/11

 

AUDIT KINERJA PADA SEKTOR PUBLIK, KASUS 7 

Kelompok 5 – PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI  Page 5

Page 6: Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik

5/14/2018 Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kelompok-audit-kinerja-pada-sektor-publik 6/11

 

AUDIT KINERJA PADA SEKTOR PUBLIK, KASUS 7 

Kelompok 5 – PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI  Page 6

Page 7: Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik

5/14/2018 Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kelompok-audit-kinerja-pada-sektor-publik 7/11

 

AUDIT KINERJA PADA SEKTOR PUBLIK, KASUS 7 

Kelompok 5 – PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI  Page 7

Page 8: Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik

5/14/2018 Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kelompok-audit-kinerja-pada-sektor-publik 8/11

 

AUDIT KINERJA PADA SEKTOR PUBLIK, KASUS 7 

Kelompok 5 – PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI  Page 8

Page 9: Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik

5/14/2018 Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kelompok-audit-kinerja-pada-sektor-publik 9/11

 

AUDIT KINERJA PADA SEKTOR PUBLIK, KASUS 7 

Kelompok 5 – PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI  Page 9

Page 10: Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik

5/14/2018 Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kelompok-audit-kinerja-pada-sektor-publik 10/11

 

AUDIT KINERJA PADA SEKTOR PUBLIK, KASUS 7 

Kelompok 5 – PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI  Page 10

KESIMPULAN

NANTI MO ISI, CARI IDE DULU :P

DAFTAR PUSTAKA

Rai, I Gusti Agung, “Audit Kinerja pada Sektor Publik”, Jakarta: Salemba Empat, 2008 

Page 11: Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik

5/14/2018 Presentasi Kelompok Audit Kinerja Pada Sektor Publik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kelompok-audit-kinerja-pada-sektor-publik 11/11

 

AUDIT KINERJA PADA SEKTOR PUBLIK, KASUS 7 

Kelompok 5 – PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI  Page 11