presentasi kasus radi

Upload: arum-purbondari

Post on 07-Mar-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

A. Identitas PasienNama : Tn. SUmur : 66 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiAlamat : Tempuran Tempuran Bringin Tanggal Masuk : 9 September 2015B. AnamnesisKeluhan Utama : Sulit buang air besar (BAB)Riwayat Penyakit SekarangPasien kiriman dokter spesialis bedah untuk pemeriksaan colon in loop datang dengan keluhan sulit BAB yang dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Pasien mengatakan BAB hanya bisa keluar sedikit-sedikit sehingga pasien merasa sensasi tidak tuntas. BAB lebih dari 5 kali/hari dengan konsistensi cair disertai ampas, kadang-kadang bercampur lendir. Sensasi ada yang mengganjal maupun benjolan di perut atau anus disangkal pasien. Keluhan nyeri perut/ mules, mual, muntah, nyeri anus saat BAB, riwayat BAB disertai darah, demam berulang disangkal pasien. Pasien juga mengeluh perut kiri bawah sering terasa panas hilang timbul dan terjadi penurunan berat badan ± 2 kg selama sakit. Riwayat mengkonsumsi makanan maupun obat-obatan tertentu disangkal.

TRANSCRIPT

PRESENTASI KASUSCOLITISDisusun untuk MemenuhiSebagian Syarat Dalam Mengikuti Ujian Kepaniteraan KlinikIlmu Radiologi di RSUD Salatiga

Diajukan Kepada:Dr. Ita Rima Rahmawati, Sp. Rad

Disusun oleh:Suci Eria20100310019

RSUD SALATIGA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA2015

HALAMAN PENGESAHAN

PRESENTASI KASUSCOLITIS

Telah disetujui dan dipresentasikan oleh :Suci Eria20100310019

Pada Tanggal16 September 2015

Menyetujui, Dokter Pembimbing

Dr. Ita Rima Rahmawati, Sp.Rad

6

BAB IKASUSA. Identitas PasienNama: Tn. SUmur: 66 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiAlamat: Tempuran Tempuran BringinTanggal Masuk : 9 September 2015B. AnamnesisKeluhan Utama : Sulit buang air besar (BAB)Riwayat Penyakit SekarangPasien kiriman dokter spesialis bedah untuk pemeriksaan colon in loop datang dengan keluhan sulit BAB yang dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Pasien mengatakan BAB hanya bisa keluar sedikit-sedikit sehingga pasien merasa sensasi tidak tuntas. BAB lebih dari 5 kali/hari dengan konsistensi cair disertai ampas, kadang-kadang bercampur lendir. Sensasi ada yang mengganjal maupun benjolan di perut atau anus disangkal pasien. Keluhan nyeri perut/ mules, mual, muntah, nyeri anus saat BAB, riwayat BAB disertai darah, demam berulang disangkal pasien. Pasien juga mengeluh perut kiri bawah sering terasa panas hilang timbul dan terjadi penurunan berat badan 2 kg selama sakit. Riwayat mengkonsumsi makanan maupun obat-obatan tertentu disangkal.Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak pernah menderita keluhan yang serupa sebelumnya Pasien memiliki sakit maag kronis Pasien tidak pernah menderita TBC ataupun memiliki riwayat batuk lama Riwayat alergi makanan disangkal Riwayat mondok di RS maupun operasi sebelumnya disangkal.Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat anggota keluarga menderita keluhan serupa disangkal Riwayat anggota kelurga menderita TBC atau memiliki riwayat batuk lama disangkalRiwayat Personal SosialPasien mengaku tidak merokok, minum minuman beralkohol maupun menggunakan obat-obatan narkotika. Sering mengkonsumsi buah dan sayur serta cukup minum air putih. Kebiasaan buruk pasien yaitu jadwal makan tidak teratur.C. Pemeriksaan FisikKesan umum : tampak lemah Kesadaran : compos mentisVital sign : TD: 110/70 mmHgNadi: 88 x/menitRR: 20 x/menitT: 36.4OCKepala : mesochepal, persebaran rambut merataMata : pupil isokor, conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)Hidung : simetris, napas cuping hidung (-/-)Telinga : deformitas (-/-)Leher : peningkatan JVP (-), limfonodi tidak terabaSistem KardiovaskularInspeksi: Iktus kordis tidak tampakPalpasi: Iktus kordis teraba di SIC 5 linea midklavicula kiriPerkusi: Suara redup, tidak ada pembesaran jantungAuskultasi: S1S2 reguler, gallop (-), murmur (-)Sistem RespirasiInspeksi: Simetris (+), ketertinggalan gerak (-)Palpasi: Ketertinggalan gerak (-), krepitasi (-)Perkusi: Sonor di kedua lapang paruAuskultasi: Suara dasar : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)AbdomenInspeksi: Permukaan datar, skar bekas operasi (+)Auskultasi: Bising usus normalPerkusi: Timpani pada seluruh regio abdomen, perkusi batas hepar tidak dilakukanPalpasi: Nyeri tekan (+) di regio iliaka sinistra, hepar dan lien tidak terabaEkstremitas: akral hangat (+/+), edema (-/-), turgor normal, capillary refill < 5 detik.D. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan RadiologiDilakukan pemeriksaan colon in loop pada tanggal 9 september 2015

Foto Abdomen 3 Posisi, kondisi foto cukup.Hasil : Preperitoneal fat line sinistra tampak tegas. Psoas line bilateral samar. Faecal material tampak prominent. Tampak opasitas di proyeksi paravertebral sinistra setinggi VL 2 Tampak gambaran udara bebas extraluminer yang tersebar hampir merata di cavum abdomen, pada posisi semierect tampak gambaran cupola sign dan subhepatic sign, yang pada posisi LLD tampak gambaran udara di proyeksi tertinggi dengan gambaran air fluid level. Tampak osteofit pada corpus VL 3-5Kesan : Gambaran pneumoperitoneum dengan tanda peritonitis. Opasitas di paravertebral sinistra mengarah gambaran ureterolithiasis sinistra. Spondyloarthrosis lumbalis.

E. AssesmentPeritonitis Generalisata st causa perforasi antrum gasterF. Penatalaksanaan Infuse RL 30 tpm Injeksi ceftriaxon 1x2g Injeksi metronidazole 3x500mg Injeksi ranitidine 3x500mg Operasi laparotomi

BAB IIPNEUMOPERITONEUM

BAB IIIPEMBAHASANPada hasil pemeriksaan radiologi, foto abdomen 3 posisi, dengan kondisi foto cukup. Terlihat hasil hasil : Preperitoneal fat line sinistra tampak tegas. Psoas line bilateral samar. Faecal material tampak prominent. Tampak opasitas di proyeksi paravertebral sinistra setinggi VL 2 Tampak gambaran udara bebas extraluminer yang tersebar hampir merata di cavum abdomen, pada posisi semierect tampak gambaran cupola sign dan subhepatic sign, yang pada posisi LLD tampak gambaran udara di proyeksi tertinggi dengan gambaran air fluid level. Tampak osteofit pada corpus VL 3-5Sehingga kesan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut : Gambaran pneumoperitoneum dengan tanda peritonitis. Opasitas di paravertebral sinistra mengarah gambaran ureterolithiasis sinistra. Spondyloarthrosis lumbalis.

Hal ini seuai dengan gambaran radiologi pneumoperitoneum yaitu football sign, Gas-Relief Sign, Rigler Sign, dan Double Wall Sign, Telltale Triangle Sig, dan cupola sign. Pada foto polos abdomen atau foto Thorax posisi erect, terdapat gambaran udara (radiolusen) berupa daerah berbentuk bulan sabit (Semilunar Shadow) diantara diafragma kanan dan hepar atau diafragma kiri dan lien. Juga bisa tampak area lusen bentuk oval (perihepatik) di anterior hepar. Pada posisi lateral dekubitus kiri, didapatkan radiolusen antara batas lateral kanan dari hepar dan permukaan peritoneum. Pada posisi lateral dekubitus kanan, tampak Triangular Signseperti segitiga yang kecil-kecil dan berjumlah banyak karena pada posisi miring udara cenderung bergerak ke atas sehingga udara mengisi ruang-ruang di antara incisura dan dinding abdomen lateral.

BAB IVKESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

1. ME ,Breen, Dorfman M, Chan SB. 2008. Pneumoperitoneum Without Peritonitis: A Case Report.Am J Emerg Med, 26:841. e1-21. Churchill , James D Begg . 2006. Abdominal X-rays Made Easy 2nd Edition. Elsevier1. Khan, Ali Nawaz. 2011. Pneumoperitoneum Imaging : A JournalDiunduh dari http://emedicine.medscape.com, pada 8 Oktober 20121. Daly, Barry D, J. Ashley Guthrie and Neville F. Cause of Pneumoperitoneum: A Case Report. United Kingdom1. Mansjoer , Arif,dkk. 2000.Bedah Digestif. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 Edisi Ketiga (pp 240-252). Jakarta: Balai Penerbit FKUI.1. Dan L. Longo, Anthony S. Fauci, Dennis L. Kasper, Stephen L. Hauser, J. Larry Jameson, Joseph Loscalzo, Eds. 2008. Harrisons Principle of Internal Medicine 17th Edition. USA : The McGraw-Hill Companies.1. CH, Lee. 2010. Imaging Pneumoperitoneum : A JournalDiunduh dari http://www.meddean.luc.edu/lumen/MedEd/Radio/curriculum/Surgery/pneumoperitoneum.htm pada 8 Oktober 20121. Weerakkody , Yuranga dan Jeremy Jones.Pneumoperitoneum.Diunduh dari http://radiopaedia.org/articles/pneumoperitoneum pada 8 Oktober 20121. Silberberg , Phillip. 2006. Pneumoperitoneum. Kentucky, USA. 1. Derveaux ,K., F Penninckx. 2007. Crash Courses of Pneumoperitoneum. University Leuven Belgia1. Fuller, MJ. 2011. Pnuemoperitoneum.Diunduh dari http://www.wikiradiography.com/page/Pneumoperitoneum pada 8 Oktober 20121. Pitiakoudis. 2011. Spontaneus Idiophatic Pneumoperitoneum Presenting as An Acute Abdomen : A Case Reports. USA :National Library of Medicine.