presentasi kasus clm

Upload: rahmanu-reztaputra

Post on 16-Mar-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kasus kutaneus larva migrans

TRANSCRIPT

PRESENTASI KASUS CUTANEUS LARVA MIGRANS

PRESENTASI KASUSCUTANEUS LARVA MIGRANSDr. Rahmanu ReztaputraDATA PASIENNama:Tn. SUsia:55 tahunJK:PriaNo RM:2410/12Alamat:Cempaka PutihAgama:IslamSuku:BetawiPekerjaan:PNS

AnamnesisTerdapat lesi merah berbentuk panjang dan meliuk speerti ular pada paha kanan sejak 1 bulan yang lalu. Lesi awalnya kecil merah. Perlahan lesi memanjang dan meliuk. Lesi awal menjadi luka dan terkelopek, bagian ujung yang baru menggembung. Lesi terasa gatal. Tidak ada lesi di tempat lain. Pasien belum pernah berobat. Tidak ada keluhan lainRiwayat PengobatanPasien tidak rutin mengkonsumsi obat hipertensi. Nama obat lupa.Riwayat Kesehatan/PenyakitPasien sudah didiagnosis mengalami hipertensi sejak kurnag lebih dua tahun yang lalu. Tidak rutin minum obat. Diabetes mellitus(-), asma(-), alergi(-)Riwayat Keluarga Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan seperti pasien. Pasien tidak mengetahui keluhan serupa pada rekan kerjaRiwayat Pekerjaan Pasien bekerja sebagai seorang PNS. Pasien sering ditugaskan ke Papua. Di Papua pasien bekerja baik di kantor maupun di lapangan. Pasien mengaku menggunakan sepatu boots saat ke lapangan.Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik Pasien sering bekerja di Papua. Rumah pasien di Jakarta Pusat. Lingkungan bersih, padat. Pemeriksaan FisisKeadaanumum : BaikKesadaran : Kompos mentisTekananDarah : 130/90 mmHgNadi : 70x/menitFrekuensiNafas : 17 x/ menitSuhu : 37,00 C

Status GeneralisKepala : Tidak ada kelainan, deformitas(-)Mata : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterikKulit : Turgor kulit baik. Pada paha kanan sisi anterior terdapat lesi berbentuk serpenginosa, jumlah satu, paling superior berupa makula hiperpigmentasi, medial berupa krusta, dan paling ujung berupa papul berkelok

ThoraksParuInspeksi : Tidak terlihat sesak. Nafas cuping hidung(-). Otot bantu nafas(-). Bentuk dada normal.Palpasi : Deformitas dada(-). Vocal fremitus simetris. Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru. Auskultasi : Vesikuler +/+, rhonki-/-, wheezing -/-

JantungInspeksi: Iktus cordis tidak terlihatPalpasi :Iktus cordis tidak terabaPerkusi : Batas jantung normalAuskultasi : Bunyi jantung I dan II normal. Murmur(-), gallop(-).

ABDOMENInspeksi : Datar, deformitas(-), kulit normal. Dinding perut intak. Palpasi : Tidak teraba massa. Hepar dan limpa tidak teraba. Nyeri tekan tidak ada. Ballotemen negatif. Perkusi : TimpaniAuskultasi : Bisingusus (+) normal

EkstremitasAkral hangat. CRT kurang dari dua detik. Clubbing finger negatifPEMERIKSAAN PENUNJANGTidak DilakukanTINJAUAN PUSTAKACLMDefinisi kelainan kulit yang merupakan peradangan berbentuk linear atau berkelok, menimbul dan progresif, disebabkan oleh invasi larva cacing tambang yang berasal dari anjing dan kucing

Sinonim: dermatosis linearis migrans, sandworm diseaseETIOLOGIlarva cacing tambang dari anjing dan kucingPaling sering: Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninumEchinococcus, Strongyloides stercoralis, Dermatobia maxiales, Lucilla Caesar, Uncinaria stenocephala, dan Bunostomum phlebotomumEpidemiologiDaerah tropispeningkatan resiko empat kali lipat terkena CLM akibat tidak memakai alas kaki pada daerah yang beresikoSiklus HidupManusia hospes perantaraCacing dewasa bertelur di saluran cerna anjing/kucingTelur dilepaskan melalui fesesTelur berkembang di tanah berpasirStadium infektif larva filariformLarva masuk kulit, memecah ikatan antar sel

Waktu yang diperlukan dari masuknya larva sampai timbulnya gejala klinis sangat bervariasi. Rentang variasi dapat sampai dua sampai 50 hari. Letak larva biasanya berada 1 sampai 2 cm di depan lesiManifestasi KlinisRasa terbakar pada tempat masuknya larva dalam 30 menit setelah proses masuknya larva1,3Rasa gatal yang hebat4Keluhan muncul lesi merah memanjang. Papul --- lesi kemerahan yang memanjang berbentuk linear dan berkelok. dapat berkembang menjadi benang berkelok, polisiklik, serpiginosa, dan membentuk terowonganPredisposisiHobi dan pekerjaan yang berkaitan dengan seringya berada di tempat berpasir yang hangatPerjalanan ke daerah tropisPengunjung pantai, terutama yang tidak memakai alas kakiAnak bermain di taman pasirTukang kayuTukang kebunTukang ledengPembasmi hama

Pemeriksaan FisisLesi khas: lesi terowongan serpiginosa meninggi dengan lebar sekitar 2-3 mm. dapat terdapat papul/vesikel di atasnya.Lesi lain:Vesikel atau papul eritematosa yang edemaDermatitis non-spesifikVesikel berisi cairan serosa

Diagnosis Bandingpenyakit dengan lesi menjalar akibat parasit lainnya atau infestasi larva dalam jumlah banyakherpes zosterDermatofitosisgigitan seranggasengatan ubur-uburdermatitis fotoalergikDermatitis kontakTATALAKSANAPendekatan terapi sistemik oralTialbendazol, merupakan pilihan utama. Dosis yang diberikan adalah 50 mg/KgBB/hari sehari dua kali diberikan selama dua sampai lima hari. Dosis maksimum 3 gram/hari.Terdapat pula sediaan topical yang juga efektif.1,3,5Ivermectin, merupakan agen antiparasit lakton makrosiklik semisintetik. Diberikan dengan dosis 6 mg sehari dua kali.3,5Albendazole, diberikan dengan dosis 400 mg per hari selama tiga hari1,5Mebendazole, diberikan dengan dosis 100-200 mg PO setiap 12 jam selama 5 hariKOMPLIKASIInfeksi sekunderLoffler syndrome(langka)AsmaInfiltrat paruDemamEosinofilia

PLANDIAGNOSISCutaneus Larva MigransAtas dasar:Keluhan muncul lesi merah gatal meliuk seperti ularPada paha kanan sisi anterior terdapat lesi berbentuk serpenginosa, jumlah satu, paling superior berupa makula hiperpigmentasi, medial berupa krusta, dan paling ujung berupa papul berkelokHipertensi Grade IAtas dasarRiwayat didiagnosis mengalami HT dan pernah mengonsumsi obat anti hipertensiTD 130/90Diagnosis Bandingpenyakit dengan lesi menjalar akibat parasit lainnya atau infestasi larva dalam jumlah banyakherpes zosterDermatofitosisgigitan seranggasengatan ubur-uburdermatitis fotoalergikTATALAKSANATERAPIMebendazole 2 x 100 mg/hari selama 5 hari No XAmlodipin 1 x 5mg No V RENCANAPendidikan : Jaga kebersihan kulit daerah yang sakit. Lesi jang dicongkel atau digaruk. Datang kontrol kembali setelah obat habis. Obat hipertensi diminum setiap hari meskipun tidak ada keluhanPrognosisAd vitam: bonamAd sanationam: bonamAd functionam: bonamDaftar PustakaAisah S. Creeping Eruption; dalam: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 6th ed.p.125-126Brenner MA, Patel MB. Cutaneous Larva Migrans: The Creeping Eruption. Cutis. 2003; 72: 111-115Juzych LA. Cutaneous Larva Migrans. Medscape. 2014.[diakses 2015 April 26]. Diakses dari: http://emedicine.medscape.com/article/1108784-overview#showallHochedez P, Caumes E. Hookworm-Related Cutaneus Larva Migrans. J Travel Med 2007; 14: 326333Section 28: Athropod Bites, Stings, and Cutaneous Infection; in: Wolff K, Johnson RA, Saavedra AP. 2013. Fitzpatricks Color Atlas and Synopsys of Clinical Dermatology. New York: McGraw Hill. 7th ed. p.698-720