presentasi 1 kelompok 7 (prita vs omni hospital)

5
Kelompok 7 Felicia Yusuf Dewi Ambarita Diki Andreas Albert Wirawan Kristian

Upload: dewi-ambarita

Post on 22-Jul-2015

310 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi 1   kelompok 7 (Prita vs OMNI Hospital)

Kelompok 7

Felicia Yusuf

Dewi Ambarita

Diki Andreas

Albert Wirawan

Kristian

Page 2: Presentasi 1   kelompok 7 (Prita vs OMNI Hospital)

Seorang ibu dua anak mendadak menjadi terkenal karena e-mail yang dituliskannya. Sayangnya, terkenalnya ini karena yang

bersangkutan mendapatkan perlakuan yang kurang memenuhi rasa keadilan dari sebuah institusi kesehatan. Dia adalah Prita

Mulyasari yang didakwa melakukan penghinaan kepada Rumah Sakit Omni International dan harus mendekam di balik jeruji

penjara atas tuntutan RS tersebut.

Page 3: Presentasi 1   kelompok 7 (Prita vs OMNI Hospital)

Kasus Prita Mulyasari dengan RS Omni Internasional semakin meluas karena pasalnya Prita Mulyasari di tuduh

mencemarkan nama baik RS Omni Internasional, dengan menulis keluhan soal pelayanan rumah sakit melalui surat

elektronik. Kasus Prita berawal saat berobat ke RS Omni Alam Sutra pada 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Dia pun di diagnosa

menderita demam berdarah. Namun lantaran Prita merasa dikecewakan, dia pun menuliskan ceritanya di berbagai surat

pembaca di media, termasuk media online. Ternyata surat tersebut menyebar di berbagai media elektronik katanya Prita Mulyasari melecehkan nama baik RS Omni Internasional,Prita dianggap melakukan tindak pidana setelah menulis email di milis internet yang berisi keluhan pelayanan rumah sakit itu

yang dinilai buruk.

Page 4: Presentasi 1   kelompok 7 (Prita vs OMNI Hospital)

Awalnya adalah tulisan Prita dalam e-mail pribadi kepada rekan-rekannya yang berisi keluhan terhadap pelayanan RS yang

berlokasi di Serpong, Tangerang tersebut. Prita awalnya memeriksakan diri pada 7 Agustus 2008 dengan keluhan panas

tinggi dan sakit kepala. Ia ditangani dr. Hengky dan dr. Indah, diagnosanya adalah Demam Berdarah (DB) dan disarankan rawat-inap. Semasa rawat inap, Prita merasakan berbagai kejanggalan seperti terus diberikan berbagai suntikan tanpa penjelasan apa pun. Bahkan, tangan, leher dan daerah sekitar mata mengalami pembengkakan. Ketika Prita memutuskan untuk pindah rumah

sakit, ia kesulitan mendapatkan data medis dirinya. Yang dipermasalahkannya adalah mengapa diagnosa awal 27.000

trombosit bisa berubah mendadak menjadi 181.000 trombosit. Prita mempertanyakan perbedaan yang signifikan itu.

Page 5: Presentasi 1   kelompok 7 (Prita vs OMNI Hospital)

Atas aksi Prita yang menuliskan kekecewaannya terhadap pelayanan yang diterimanya dari RS OMNI di media online

tersebut, RS Omni International menuntut Prita atas pencemaran nama baik dengan pasal 310 dan 311 KUHP. Akan tetapi, penyidik

dari kepolisian atas petunjuk kejaksaan malah menambahkan pasal 27 ayat 3 Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang UU

ITE