presbikusis

12
Presbikusis Sasanti ratna dinastiti s 09700152

Upload: faisallrizza

Post on 07-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

aaa

TRANSCRIPT

Presbikusis

Presbikusis Sasanti ratna dinastiti s09700152Definisi Presbiskusis adalah tuli sensorineural frekuensi tinggi.

Umumnya terjadi mulai usia 65 tahun, simetris pada telinga kiri dan kanan.

Presbikusis dapat mulai pada frekuensi 1000 Hz atau lebih.Etiologi Umumnya merupakan akibat dari proses degenerasi. Diduga presbikusis mempunyai hubungan dengan faktor herediter, pola makan, metabolisme, arteriosklerosis, infeksi, bising, gaya hidup atau multifaktor. Menurunnya fungsi pendengaran secara berangsur merupakan efek kumulatif dari faktor-faktor diatas.Progresifitas penurunan pendengaran dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin, pada laki-laki lebih cepat dibandingkan perempuan.Patologi Klasifikasi Schuknecht dkk menggolongkan presbikusis menjadi 4 jenis, yaitu:Sensorik 11,9%Neural 30,7%Metabolik ( strial presbycusis ) 34,6%Mekanik ( cochlear presbycusis ) 22,8%Jenis Patologi 1. Sensorik Lesi terbatas pada koklea. Atrofi organ Corti, jumlah sel rambut dan sel penunjang berkurang.2. Neural Sel neuron pada koklea dan jaras auditorik berkurang.3. Metabolik ( strial presbycusis )Atrofi stria vaskularis. Potensi mikrofonik menurun. Fungsi sel dan keseimbangan bio-kimia/bioelektrik koklea berkurang.4. Mekanik ( cochlear presbycusis )Terjadi perubahan gerakan mekanik duktus koklearis. Atrofi ligamentum spiralis. Membran basilaris lebih kaku.

Gejala klinikKeluhan utama : Pendengaran berkurang perlahan dan progresif, simetris pada kedua telinga. Waktu awal mulanya tidak dapat dipastikan Keluhan lain :Telinga berdenging (tinitus nada tinggi)Dapat mendengar suara percakapan, tetapi sulit memahaminya, terutama bila diucapkan dengan latar belakang yang bising (cocktail party deafness).Bila intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri di telinga, hal ini disebabkan oleh faktor kelelahan saraf ( recruitment )

Diagnosis Pemeriksaan otoskopik, tampak membran timpani suram, mobilitasnya berkurang. Pada tes penala didapatkan tuli sensorineural.Pemeriksaan audiometri nada murni menunjukkan suatu tuli saraf nada tinggi, bilateral dan simetrisPada tahap awal terdapat penurunan yang tajam ( sloping ) setelah frekuensi 2000 Hz. Gambaran ini khas pada presbikusis jenis sensorik dan neural.5. Garis ambang dengar pada audiogram jenis metabolik dan mekanik lebih mendatar, kemudian pada tahap berikutnya berangsur terjadi penurunan. Pada semua jenis presbikusis tahap lanjut juga terjadi penurunan pada frekuensi yang lebih rendah.

6. Pemeriksaan audiometri tutur menunjukkan adanya gangguan diskriminasi wicara ( speech discrimination ). Keadaan ini jelas neural dan koklear.

Penatalaksanaan Rehabilitasi sebagai upaya mengembalikan fungsi pendengaran dilakukan dengan pemasangan alat bantu dengar ( hearing aid )Adakalanya pemansaangan alat bantu dengar perlu dikombinasikan dengan latihan membaca ujaran ( speech reading ) dan latihan mendengar ( auditory training ); procedur pelatihan tersebut dilakukan bersama ahli terapi wicara ( speech therapist ). Terimakasih Sasanti ratna dinastiti s09700152