premedikasi

2
Premedikasi Dalam keaddan akut tidak perlu diberikan premedikasi kecuali terdapat bradikardi dapat diberikan atropim dengan dosis 0,01 mg/kgbb secara intravena. Apabila pasien geliasah atau kejang dapat diberikan diazepam 5-10 mg secara intravena. Fentanil dapat dipetimbangkan untuk menekan respon nyeri. Pada operasi berencan pemberian premedikasi disesuaikan dengan status fisik pasien. Induksi dan intubasi Induksi merupakan tahap yang kritis tidak jarang terjadi kenaikan tekanan intrakranium karena teknik yang salah. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan kenaikan tekanan intrakranium pada saat intubasi adalah: Anastesia dan relaksasi otot kurang adekuat Peningkatan paco2 karena henti nafas Hipoksia karena oksigenasi yang kurang memadai Posisi kepala yang salah sehingga menyebabkan gangguan drainase likuor Teknik induksi dan intubasi Prekurarisasi dan oksigenisasi Berikan lidokain 1,0-1,5 mg/kgbb (iv) untuk menekan rangsangan simpatis pada saat intubasi Induksi dengan barbiturat atau propofol atau dexmetomidin intravena dengan dosis disesuaikan Laringoskopi dan berikan analgesia lokal dengan semprotan lidokain. Intubasi sebaiknya digunakan PET non kingking untuk mencegah sumbatan jalan nafas selanjutnya fiksasi adekuat untuk mencegah terlepasnya pipa. Pemeliharaan anastesia Sebaiknya digunakan teknik anestesi imbang karena cara ini mempunyai pengaruh yang kecil terhadap tekanan intrakranium Racikan atau kombinasi obat yang digunakan adalah : N2O:O2 = 60%:40% Fentanil atau sufentanil dosis disesuaikan Dehidrobenperidol

Upload: resti-fadya

Post on 16-Sep-2015

221 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

premedikasi kesehatan

TRANSCRIPT

Premedikasi Dalam keaddan akut tidak perlu diberikan premedikasi kecuali terdapat bradikardi dapat diberikan atropim dengan dosis 0,01 mg/kgbb secara intravena. Apabila pasien geliasah atau kejang dapat diberikan diazepam 5-10 mg secara intravena.Fentanil dapat dipetimbangkan untuk menekan respon nyeri. Pada operasi berencan pemberian premedikasi disesuaikan dengan status fisik pasien.Induksi dan intubasiInduksi merupakan tahap yang kritis tidak jarang terjadi kenaikan tekanan intrakranium karena teknik yang salah.Beberapa faktor yang bisa menyebabkan kenaikan tekanan intrakranium pada saat intubasi adalah: Anastesia dan relaksasi otot kurang adekuat Peningkatan paco2 karena henti nafas Hipoksia karena oksigenasi yang kurang memadai Posisi kepala yang salah sehingga menyebabkan gangguan drainase likuorTeknik induksi dan intubasi Prekurarisasi dan oksigenisasi Berikan lidokain 1,0-1,5 mg/kgbb (iv) untuk menekan rangsangan simpatis pada saat intubasi Induksi dengan barbiturat atau propofol atau dexmetomidin intravena dengan dosis disesuaikan Laringoskopi dan berikan analgesia lokal dengan semprotan lidokain. Intubasi sebaiknya digunakan PET non kingking untuk mencegah sumbatan jalan nafas selanjutnya fiksasi adekuat untuk mencegah terlepasnya pipa.Pemeliharaan anastesia Sebaiknya digunakan teknik anestesi imbang karena cara ini mempunyai pengaruh yang kecil terhadap tekanan intrakraniumRacikan atau kombinasi obat yang digunakan adalah : N2O:O2 = 60%:40% Fentanil atau sufentanil dosis disesuaikan Dehidrobenperidol Obat pelumpuh otot non depolarisasi pilihan adalah esmeron atau vekuronium

Pilihan lain adalah dengan obat anestesi inhalasi N20 :02 = 60%:40% disertai isofluran atau desfluran.Lakukan hiperventilasi agar tekanan PaCO2 berkisar 25-30 mm Hg untuk menurunkan tekanan intrakranium.

Terapi cairan dan transfusi darah selama operasi Pada pendarahan yang terjadi 20% berikan transfusi darah.