preferensi peta pemilih pada pemilukada kota · pdf fileanalisis deskripsi dengan spss berupa...

145
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA SURAKARTA TAHUN 2010 BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) SKRIPSI Disusun Oleh : Hanggoro Purnawan K 5407025 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: trinhcong

Post on 31-Jan-2018

229 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA

KOTA SURAKARTA TAHUN 2010

BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Hanggoro Purnawan

K 5407025

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA

KOTA SURAKARTA TAHUN 2010

BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

Oleh :

Hanggoro Purnawan

K 5407025

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Geografi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Maret 2011

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Drs. Sugiyanto, M.Si.,M.Si

NIP. 19600606 198603 1 005

Pembimbing II

Rita Noviani,S.Si.,M.Sc.

NIP. 19751110 200312 2 013

Page 4: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Partoso Hadi, M.Si. ________________

Sekretaris : Setya Nugraha, S.Si.,M.Si ________________

Anggota I : Drs.Sugiyanto,M.Si.,M.Si ________________

Anggota II : Rita Noviani, S.Si.,M.Sc ________________

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP.19600727 198702 1 001

Page 5: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Hanggoro Purnawan. PREFERENSI PETA PEMILIH PADA

PEMILUKADA KOTA SURAKARTA TAHUN 2010 BERBASIS SISTEM

INFORMASI GEOGRAFIS (SIG). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, April 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui sebaran pemilih dalam

Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010, (2) Mengetahui perbandingan sebaran

pemilih masing-masing kandidat dalam Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010

dengan sebaran pemilih partai pendukungnya dalam Pemilu Legislatif 2009, (3)

Mengetahui karakteristik pemilih dalam Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010, (4)

Mengetahui alasan pemilih dalam Pemilukada di Kota Surakarta tahun 2010.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif spasial. Populasinya adalah

masyarakat Kota Surakarta yang memiliki hak pilih. Penentuan sampel menggunakan

metode multistage random sampling sejumlah 150 orang. Teknik pengumpulan data

penelitian adalah menggunakan data primer berupa wawancara dengan angket dan

data sekunder berupa studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang

(crosstabs) dan analisis Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan Arc View 3.3.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Sebaran pemilih

pasangan kandidat hasil Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010 memiliki

kecenderungan merata di seluruh PPK baik pasangan Joko Widodo-FX. Hadi

Rudyatmo maupun Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie. Total perolehan

suara pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo 90,09% sedangkan pasangan Eddy

S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie memperoleh 9,91% suara. (2) Perolehan suara

partai pendukung yang tergabung dalam koalisi partai tidak selalu mencerminkan

perolehan suara pasangan kandidat. (3) Karakteristik pemilih terhadap pilihan

pasangan kandidat cenderung memiliki pola dan variasi yang sama. (4) Alasan

pemilih dapat mencerminkan jenis kategori pemilih. Mayoritas pemilih pasangan

Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo adalah pemilih rasional karena alasan mereka

didominasi kemampuan kandidat (40,7%) dan program/isu yang ditawarkan (22%).

Sedangkan pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie mayoritas dipilih

oleh pemilih tradisional karena alasan mereka lebih karena didukung oleh partai

politik (5,3%), kepribadian kandidat (2,7%) dan kesamaan latar belakang (0,7%).

Kata Kunci : Pemilukada, koalisi partai, pemilih, dan SIG

Page 6: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Hanggoro Purnawan. THE VOTER MAP PREFERENCE IN 2010 LOCAL

CHIEF GENERAL ELECTION OF SURAKARTA CITY. Thesis, Surakarta:

Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University, April 2011.

The objectives of research are: (1) to find out the voter distribution in 2010

Local Chief General Election of Surakarta City, (2) to find out the comparison

between voter distribution for each candidate in 2010 Local Chief General Election of

Surakarta City and the voter distribution of supporting party in 2009 Legislative

General Election, (3) to find out the characteristics of voter in 2010 Local Chief

General Election of Surakarta City, and (4) to find out the voter’s reasoning in 2010

Local Chief General Election of Surakarta City.

This study employed a descriptive spatial. The population was Surakarta City

residents having right to vote. The sampling technique used was multistage random

sampling obtaining 150 respondents. Techniques of collecting data used were

interview and questionnaire for primary data and documentation study for secondary

data. Technique of analyzing data used was a descriptive analysis using SPSS with

frequency tabulation and crosstabs and Geographical Information System (SIG) with

Arc View 3.3.

Considering the result of research it can be concluded that: (1) the voter

distribution of candidate couple of 2010 Local Chief General Election of Surakarta

City result, that is, the one obtaining the highest vote in each subdistrict of Surakarta

City is Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo couple. This couple obtains 90.09% vote

while Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie couple obtains 9.91% vote, (2) the

vote gain of supporting parties integrating in party coalition not always reflect on the

vote gain of candidate couples, (3) the voter characteristic in choosing the candidate

couple tends to have similar pattern and variation, (4) the voter’s reasoning in

choosing the candidate couple can reflect on the type of voter categories. Majority

voters choosing Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo couple are the rational chooser

because their reason is dominated by the competency of candidate (40,7%) and the

program/issue they offers (22%). Meanwhile, Eddy S. Wirabhumi-Supradi

Kertamenawie is chosen by traditional chooser because their reason is more

dominated by political party’s support (5,3%), candidate’s personality (2,7%) and

background similarity (0,7%).

Keyword : Local Chief General Election, party coalition, voter, and GIS

Page 7: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

”Tugas kita di dunia bukanlah untuk berhasil, tetapi tugas kita di dunia

adalah untuk mencoba, karena di dalam mencoba itulah kita menemukan

dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil”

(Mario Teguh)

“Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-

orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan”

(Mario Teguh)

”Berkarakter kuat dan cerdas”

(FKIP UNS)

”Seiring datangnya kekuatan yang besar, maka akan datang pula tanggung

jawab yang besar”

(spiderman)

”Sabar itu tak ada batasannya”

(penulis)

Page 8: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada :

1. Ibu dan Bapakku terhormat

2. Kakak-kakak dan adikku tercinta

3. Rinduku yang tertulis di lauhul mahfuz

4. Almamaterku

Page 9: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

limpahan rahmat, hidayah, inayah serta nikmat-Nya kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PREFERENSI PETA PEMILIH PADA

PEMILUKADA KOTA SURAKARTA TAHUN 2010 BERBASIS SISTEM

INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)”.

Skripsi ini ditulis guna memenuhi salah satu syarat dalam menempuh program

Strata I Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari

berbagai pihak, oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Dr.Much.Syamsulhadi,Sp.Kj selaku Rektor Universitas Sebelas

Maret Surakarta;

2. Bapak Prof.Dr.Muhammad Furqon Hidayatullah,M.Pd selaku Dekan FKIP

Universitas Sebelas Maret Surakarta;

3. Bapak Drs.Saiful Bachri,M.Pd. selaku Ketua Jurusan P.IPS FKIP

Universitas Sebelas Maret Surakarta;

4. Bapak Drs.Partoso Hadi,M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Geografi Jurusan P.IPS FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta;

5. Bapak Setya Nugraha,S.Si.,M.Si. selaku Sekretaris Program Studi

Pendidikan Geografi Jurusan P.IPS FKIP Universitas Sebelas Maret

Surakarta;

6. Bapak Dr.Sarwono,M.Pd selaku Pembimbing Akademik (PA);

7. Bapak Drs.Sugiyanto,M.Si.,M.Si. selaku Pembimbing I;

8. Ibu Rita Noviani,S.Si.,M.Sc. selaku Pembimbing II;

9. Segenap pimpinan dan staf KPU Kota Surakarta;

10. Teman-teman seperjuangan di Pendidikan Geografi angkatan 2007;

Page 10: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

11. Teman-teman yang tergabung dalam ”Tim Liar” Futsal Community

Geo’07;

12. Teman-teman di Ikatan Eksekutif Pemuda Pulosari (IEPP), tetap ”all for

one, one for all”;

13. Asisten-asisten pelatihan SIG (Lilik, Yaskinul, Nova Ari,Yunus, Eri, dan

Isna) terima kasih atas pelatihan SIG’nya, Pak Yasin terima kasih sudah

berkenan berdiskusi di awal pengajuan proposal dulu.

14. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua

pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, April 2011

Penulis

Page 11: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK .............................................................................................. v

HALAMAN MOTTO .................................................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xvi

DAFTAR PETA ............................................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 6

D. Perumusan Masalah........................................................................................ 7

E. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 7

F. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 9

1. Pemilihan Umum Kepala Daerah Langsung .............................................. 9

2. Perilaku Pemilih ......................................................................................... 10

a. Pengertian .............................................................................................. 10

b. Orientasi Pemilih ................................................................................... 16

c. Jenis-Jenis Pemilih ................................................................................. 18

3. Faktor Analisis Hubungan Pemilih Dengan Kandidat .............................. 21

4. Partai Politik Dalam Pemilukada .............................................................. 24

Page 12: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

5. Alasan Pemilih Terhadap Kandidat Dalam Pemilukada ........................... 28

6. Analisis Keruangan Dalam Pemilukada ..................................................... 29

7. Sistem Informasi Geografi (SIG) ............................................................... 30

B. Penelitian Yang Relevan ................................................................................ 32

C. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 35

D. Batasan Operasional ....................................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 39

B. Metode Penelitian ........................................................................................... 39

C Sumber Data .................................................................................................... 41

D. Populasi dan Teknik Sampling ....................................................................... 43

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 47

F. Analisis Data ................................................................................................... 48

C. BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................................ 53

1. Keadaan Geografis ..................................................................................... 53

2. Keadaan Penduduk ..................................................................................... 57

B. Hasil dan Pembahasan .................................................................................... 66

1. Sebaran Pemilih Dalam Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010 .............. 66

2. Perbandingan Sebaran Pemilih Kandidat dengan Pemilih Partai

Pendukung ................................................................................................. 70

a. Hasil Perolehan Suara Partai-Partai Pendukung .................................... 70

b. Perbandingan Perolehan Suara Pasangan Joko Widodo-FX. Hadi

Rudyatmo dengan Partai Pendukungnya .............................................. 71

c. Perbandingan Perolehan Suara Pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi

Kertamenawie dengan Partai Pendukungnya........................................ 77

3. Karakteristik Pemilih Dalam Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010 ...... 81

a. Hasil Survei Pemilih .............................................................................. 81

b. Analisis Tabulasi Silang Karakteristik Pemilih Dengan Pilihan

Pasangan Kandidat ................................................................................ 84

4. Alasan Pemilih Dalam Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010 ............... 119

Page 13: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 125

B. Implikasi ............................................................................................................... 126

C. Saran ..................................................................................................................... 127

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 128

LAMPIRAN

Page 14: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Hasil Perolehan Suara Pemilukada Kota Surakarta Tahun 2010 5

Tabel 2.1 Penelitian Yang Relevan 33

Tabel 3.1 Jenis Dan Sumber Data Penelitian 42

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Tingkat Kecamatan 45

Tabel 3.3 Metode Pengumpulan Sampel Tingkat Kelurahan 45

Tabel 3.4 Faktor, Indikator Dan Kriteria Karakteristik Pemilih Pada Pemilukada

Kota Surakarta Tahun 2010 51

Tabel 3.5 Faktor Dan Indikator Alasan Memilih 52

Tabel 4.1 Luas Dan Banyaknya Kecamatan, Kelurahan, RT, RW Di Kota

Surakarta Tahun 2008 55

Tabel 4.2 Luas Penggunaan Lahan Kota Surakarta 56

Tabel 4.3 Luas, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk di Kota

Surakarta Tahun 2008 58

Tabel 4.4 Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2008 59

Tabel 4.5 Penduduk Kota Surakarta Menurut Kelompok Umur Tahun 2008 61

Tabel 4.6 Penduduk Kota Surakarta Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2008 62

Tabel 4.7 Penduduk Menurut Agama Yang Dianut di Kota Surakarta Tahun 2008 63

Tabel 4.8 Penduduk Kota Surakarta Menurut Mata Pencaharian Tahun 2008 65

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Pemilukada Kota Surakarta Tahun 2010 66

Tabel 4.10 Perolehan Suara Partai Pendukung Yang Mendapatkan Kursi DPRD

Kota Surakarta Hasil Pemilu Legislatif 2009 71

Tabel 4.11 Perbandingan Perolehan Suara Pasangan Joko Widodo-FX.Hadi

Rudyatmo Dalam Pemilukada Kota Surakarta Tahun 2010 72

Tabel 4.12 Perbandingan Perolehan Suara Pasangan Eddy S. Wirabhumi-

Supradi Kertamenawie Dalam Pemilukada Kota Surakarta Tahun 2010 77

Tabel 4.13 Hasil Tabulasi Silang Responden Pemilih Dengan Pilihan Pasangan

Kandidat di Tiap Kecamatan 81

Tabel 4.14 Tabulasi Silang Jenis Kelamin Dengan Pilihan Pasangan Kandidat

Di Masing-Masing Kecamatan 86

Page 15: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Tabel 4.15 Tabulasi Silang Status Marital Dengan Pilihan Pasangan Kandidat

Di Masing-Masing Kecamatan 89

Tabel 4.16 Tabulasi Silang Umur Dengan Pilihan Pasangan Kandidat Di Masing-

Masing Kecamatan 92

Tabel 4.17 Tabulasi Silang Pendidikan Dengan Pilihan Pasangan Kandidat

Di Masing-Masing Kecamatan 95

Tabel 4.18 Tabulasi Silang Pekerjaan Dengan Pilihan Pasangan Kandidat

Di Masing-Masing Kecamatan 99

Tabel 4.19 Tabulasi Silang Penghasilan Dengan Pilihan Pasangan Kandidat

Di Masing-Masing Kecamatan 104

Tabel 4.20 Tabulasi Silang Agama Dengan Pilihan Pasangan Kandidat

Di Masing-Masing Kecamatan 107

Tabel 4.21 Tabulasi Silang Pengalaman Dengan Pilihan Pasangan Kandidat

Di Masing-Masing Kecamatan 111

Tabel 4.22 Tabulasi Silang Pilihan Partai Dengan Pilihan Pasangan Kandidat

Di Masing-Masing Kecamatan 115

Tabel 4.23 Tabulasi Silang Alasan Memilih Dengan Pilihan Pasangan Kandidat

Di Masing-Masing Kecamatan 119

Page 16: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pembagian Jenis Pemilih 11

Gambar 2.2 Konfigurasi Pemilih 18

Gambar 3.1 Bagan Tahapan Pengambilan Sampel 47

Gambar 4.1 Prosentase Luas Kecamatan Kota Surakarta Tahun 2008 55

Gambar 4.2 Prosentase Luas Penggunaan Lahan Kota Surakarta Tahun 2008 57

Gambar 4.3 Grafik Kepadatan Penduduk Kota Surakarta Tahun 2008 58

Gambar 4.4 Perbandingan Jumlah Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan

Di Kota Surakarta Tahun 2008 59

Gambar 4.5 Grafik Penduduk Kota Surakarta Menurut Kelompok Umur

Dan Jenis Kelamin Tahun 2008 61

Gambar 4.6 Grafik Penduduk Kota Surakarta Menurut Tingkat Pendidikan

Tahun 2008 62

Gambar 4.7 Grafik Penduduk Kota Surakarta Menurut Agama Yang Dianut

Tahun 2008 64

Gambar 4.8 Grafik Penduduk Kota Surakarta Menurut Mata Pencaharian

Tahun 2008 65

Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Suara Pasangan Joko Widodo-FX.Hadi

Rudyatmo Dengan Partai Pendukung 73

Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Suara Pasangan Eddy S. Wirabhumi-

Supradi Kertamenawie Dengan Partai Pendukung 78

Gambar 4.11 Grafik Hasil Tabulasi Silang Responden Pemilih Dengan

Pilihan Pasangan Kandidat di Tiap Kecamatan 82

Gambar 4.12 Grafik Hasil Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Pilihan Pasangan

Kandidat di Tiap Kecamatan 86

Gambar 4.13 Grafik Hasil Tabulasi Silang Status Marital dengan Pilihan Pasangan

Kandidat di Tiap Kecamatan 89

Gambar 4.14 Grafik Hasil Tabulasi Silang Umur dengan Pilihan Pasangan

Kandidat di Tiap Kecamatan 93

Gambar 4.15 Grafik Hasil Tabulasi Silang Pendidikan dengan Pilihan Pasangan

Page 17: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Kandidat di Tiap Kecamatan 96

Gambar 4.16 Grafik Hasil Tabulasi Silang Pekerjaan dengan Pilihan Pasangan 101

Kandidat di Tiap Kecamatan

Gambar 4.17 Grafik Hasil Tabulasi Silang Penghasilan dengan Pilihan Pasangan

Kandidat di Tiap Kecamatan 105

Gambar 4.18 Grafik Hasil Tabulasi Silang Agama dengan Pilihan Pasangan

Kandidat di Tiap Kecamatan 108

Gambar 4.19 Grafik Hasil Tabulasi Silang Pengalaman dengan Pilihan Pasangan

Kandidat di Tiap Kecamatan 112

Gambar 4.20 Grafik Hasil Tabulasi Silang Pilihan Partai dengan Pilihan Pasangan

Kandidat di Tiap Kecamatan 117

Gambar 4.21 Grafik Hasil Tabulasi Silang Alasan Memilih dengan Pilihan Pasangan

Kandidat di Tiap Kecamatan 120

Page 18: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR PETA

Halaman

Peta 1 Administrasi Kota Surakarta 54

Peta 2 Hasil Pemilukada Kota Surakarta Tahun 2010 69

Peta 3 Perbandingan Perolehan Suara Jokowi-Rudy dengan Koalisi Partai 76

Peta 4 Perbandingan Perolehan Suara Eddy-Supradi dengan Koalisi Partai 80

Peta 5 Sebaran Pemilih Pemilukada Kota Surakarta Tahun 2010 83

Peta 6 Sebaran Pemilih Berdasarkan Jenis Kelamin Pemilukada Kota Surakarta

Tahun 2010 87

Peta 7 Sebaran Pemilih Berdasarkan Status Marital Pemilukada Kota Surakarta

Tahun 2010 90

Peta 8 Sebaran Pemilih Berdasarkan Umur Pemilukada Kota Surakarta

Tahun 2010 94

Peta 9 Sebaran Pemilih Berdasarkan Pendidikan Pemilukada Kota Surakarta

Tahun 2010 97

Peta 10 Sebaran Pemilih Berdasarkan Pekerjaan Pemilukada Kota Surakarta

Tahun 2010 102

Peta 11 Sebaran Pemilih Berdasarkan Penghasilan Pemilukada Kota Surakarta

Tahun 2010 106

Peta 12 Sebaran Pemilih Berdasarkan Agama Pemilukada Kota Surakarta

Tahun 2010 109

Peta 13 Sebaran Pemilih Berdasarkan Pengalaman Pemilukada Kota Surakarta

Tahun 2010 113

Peta 14 Sebaran Pemilih Berdasarkan Pilihan Partai Pemilukada Kota Surakarta

Tahun 2010 118

Peta 15 Sebaran Pemilih Berdasarkan Alasan Memilih Pemilukada Kota Surakarta

Tahun 2010 124

Page 19: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Page 20: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam sistem politik yang demokratis, rakyat mempunyai hak untuk memilih

wakil rakyat yang terhimpun dalam partai politik untuk duduk di parlemen dan juga

mempunyai hak untuk terlibat aktif dalam kontestasi politik itu sendiri. Oleh karena

itu, pemilu merupakan mekanisme paling penting sampai dengan saat ini dalam

sistem politik modern yang bisa digunakan rakyat dalam membuat pilihan terbaiknya

untuk memilih calon-calon yang menurut pandangannya mampu menjalankan roda

pemerintahan, baik di level daerah, legislatif (DPR/DPD/DPRD), maupun pimpinan

tertinggi eksekutif.

Proses demokrasi yang terus bergulir di Indonesia telah mencatat sejarah baru

yaitu berupa pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dilakukan secara

langsung. Siapapun yang terpilih dalam hal ini akan lebih ditentukan oleh kuantitas

suara rakyat pemilih dan bukan lagi oleh rekayasa politik yang dilakukan oleh

sejumlah elite partai. (Soebroto, www.surabayapost.com, 9 Juli 2010).

Di bawah Undang-Undang Pemerintahan Daerah Nomor 32 Tahun 2004,

Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) diselenggarakan secara langsung.

Pemilukada di kota/kabupaten maupun provinsi dilakukan langsung oleh rakyatnya

yang memiliki hak pilih. Pemilukada ini merupakan suatu langkah baru dalam

kehidupan demokrasi di Indonesia.

Pemilukada langsung diharapkan akan menghasilkan figur kepemimpinan

yang aspiratif dan berkualitas. Pemilukada langsung akan mendekatkan pemerintah

dengan yang diperintah dan akuntabilitas kepala daerah benar-benar tertuju kepada

rakyat. Di samping itu, Pemilukada langsung merupakan tuntutan dan desakan rakyat

yang menghendaki bahwa kepala daerah tidak lagi dipilih oleh DPRD tetapi rakyat

dapat menggunakan hak politiknya secara langsung seperti pada pemilihan presiden.

Page 21: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 2

Menurut Undang-Undang No. 32 tahun 2004 pasal 59 ayat (1), dinyatakan

bahwa pasangan calon yang diusulkan secara berpasangan oleh partai politik atau

gabungan partai-partai politik. Sedangkan partai politik atau gabungan partai politik

yang dapat mendaftarkan pasangan calon adalah partai politik atau gabungan partai

politik yang telah memenuhi persyaratan perolehan sekuarang-kurangnya 15% dari

jumlah kursi DPRD atau 15% dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan

anggota DPRD yang bersangkutan.

Pemilukada secara langsung pada akhirnya menarik untuk dianalisis tentang

kecenderungan pemilih terhadap pilihan politiknya. Di titik inilah preferensi politik

dalam memilih kepala daerah perlu kita lihat relevansinya terhadap motivasi

seseorang (voter) untuk memberikan hak suaranya dalam Pemilukada.

Pemilukada sangat menarik untuk dianalisis dalam ilmu geografi. Pendekatan

analisis dalam geografi menggunakan bermacam-macam hampiran (approach) yaitu

pendekatan analisis keruangan (spatial analysis), analisis ekologi (ecological

analysis), dan analisis kompleks wilayah (regional complex analysis) (Bintarto, 1983:

12). Berdasarkan pengertian ini, geografi memandang suatu fenomena secara

menyeluruh meliputi persamaan maupun perbedaan fenomena geosfer, salah satunya

adalah kajian tentang perilaku sosial politik masyarakat.

Geografi politik merupakan salah satu aspek dari geografi manusia, salah satu

kajian yang lebih besar tetapi di dalamnya terkandung elemen pembeda yang

membuatnya lebih bersifat khusus. Dalam usaha untuk menggabungkan ilmu politik

dengan geografi, pakar geografi terpaksa menghadapi berbagai ilmu yang

berhubungan dengan kajiannya. Dibandingkan dengan bidang geografi yang lain,

geografi politik paling banyak terdapat perbedaan pendapat dan definisi yang tidak

seragam. Geografi kawasan tertentu sangat mempengaruhi keadaan politiknya dan

kawasan-kawasan yang berdekatan dengannya. Pergerakan politik bergantung kepada

kekurangan dan kelebihan yang timbul oleh perbedaan-perbedaan antar kawasan.

Oleh karena itu, politik dan geografi memiliki hubungan yang sangat erat. Geografi

Page 22: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 3

politik mencoba mengkaji hubungan tersebut ( Fauzi, http://umrefjournal.um.edu.

Diakses tanggal 12 Maret 2011).

Lebih lanjut Fauzi (2006) menjelaskan bahwa geografi politik memberikan

tumpuan untuk memperhatikan, menganalisis, dan mencatat segala hal politik yang

ada serta menyatukannya ke dalam corak atau bentuk ruang (space). Pendekatan ini

memiliki kelemahan yaitu membatasi kajian pada bukti-bukti aktivitas dan organisasi

manusia yang dapat dilihat. Meskipun demikian, pakar-pakar geografi politik dari

dari aliran ini telah menghasilkan kajian yang mempunyai azas yang luas. Azas

geografi politik adalah perbedaan fenomena politik antara satu tempat dengan tempat

lain di muka bumi. Selain itu, geografi politik dianggap sebagai ilmu kawasan politik

atau lebih khusus lagi, kajian negara sebagai satu ciri kawasan yang berhubungan

dengan ciri-ciri kawasan yang lain. Oleh karena itu, pendekatan analisis keruangan

(spatial analysis) dapat digunakan untuk kajian geografi politik hasil Pemilukada.

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini,

penggunaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) dalam

komputer menjadi semakin penting dan memiliki banyak manfaat di dalam

penggunaannya. Dalam ilmu geografi pun, penggunaan komputer semakin memiliki

arti penting untuk mempermudah analisis khususnya data keruangan dan data statistik

guna memperoleh hasil penelitian yang baik dan berkualitas.

Geografi mutakhir telah menggunakan statistik dan metode kuantitatif dalam

penelitiannya bahkan telah pula digunakan komputer untuk menyimpan, mengolah

dan menganalisa data. Hal ini sangat berfaedah seperti menentukan batas suatu

wilayah, menentukan gerakan penduduk, menentukan pola penyebaran fenomena

geografi, mencari kaitan antar satu variabel dengan variabel yang lain (Bintarto,

1983:7).

Bentuk perkembangan teknologi komputer dalam analisis geografi yaitu

dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG). Menurut Aronoff, SIG adalah

sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan

Page 23: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 4

memanipulasi informasi-informasi geografi. SIG dirancang untuk mengumpulkan,

menyimpan dan menganalisis obyek-obyek dan fenomena dimana lokasi geografi

merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian,

SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan berikut dalam

menangani data yang bereferensi geografi : (a). masukan, (b). manajemen data

(penyimpanan dan pemanggilan data), (c). analisis dan manipulasi data, (d). keluaran

(Prahasta, 2001:57).

Adanya SIG maka data keruangan maupun data atribut dapat diolah sehingga

menghasilkan peta tematik. Data keruangan seperti Kota Surakarta dan data atribut

berupa hasil Pemilukada dapat diolah sehingga akan menghasilkan peta politik.

Dalam hal ini dikenal dengan adanya kajian pemetaan politik yang mulai digunakan

sebagai sarana untuk menentukan kebijakan politik sehingga sesuai dengan kondisi

masyarakat di wilayah tertentu.

Surakarta adalah salah satu kota yang pada tanggal 26 April 2010 untuk kedua

kalinya menyelenggarakan Pemilukada untuk memilih walikota dan wakil walikota

secara langsung. Dalam Pemilukada ini, terdapat dua pasangan calon walikota dan

wakil walikota yang bersaing untuk memenangkan proses Pemilukada. Pasangan

pertama adalah Joko Widodo dan FX. Hadi Rudyatmo yang didukung oleh PDI-P,

PKS, PAN, Partai Gerindra dan PDS. Sedangkan pasangan kedua adalah Eddy

S.Wirabumi dan Supradi Kertamenawie yang diusung oleh Partai Demokrat, Partai

Golkar.dan Partai Hanura.

Berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara yang dilakukan KPU Kota

Surakarta diketahui bahwa perolehan suara masing-masing pasangan adalah sebagai

berikut.

Page 24: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 5

Tabel 1.1. Hasil Perolehan Suara Pemilukada Kota Surakarta Tahun 2010

No

Pasangan Calon

Perolehan

Suara

Prosentase

Partai

Pendukung

Perolehan

Suara Pemilu

Legislatif

2009

1 Joko Widodo dan

FX. Hadi

Rudyatmo

248.243 90,09 % PDIP, PKS,

PAN,

GERINDRA,

PDS

59,72 %

2 Eddy S. Wirabumi

dan Supradi

Kertamenawie

27.306 9,91 % GOLKAR,

DEMOKRAT,

HANURA

27,70 %

Sumber : KPU Kota Surakarta (Diolah)

Dari hasil rekapitulasi perolehan suara tersebut dapat diketahui bahwa

pasangan nomor urut satu yaitu Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo menang mutlak

dengan prosentase 90,09 % suara mengalahkan pasangan nomor urut dua yaitu Eddy

S. Wirabumi dan Supradi Kertamenawie yang hanya meraih 9,91 % suara. Selain

didukung oleh partai besar berpengaruh di Kota Surakarta, pasangan Joko Widodo -

FX. Hadi Rudyatmo juga merupakan incumbent di Pemilukada Kota Surakarta.

Mereka telah menjabat sebagai walikota dan wakil walikota Surakarta selama lima

tahun setelah memenangkan Pemilukada tahun 2005 lalu dan sekarang maju kembali

sebagai calon incumbent Pemilukada tahun 2010.

Dilihat dari perolehan suara, masing-masing pasangan calon memiliki

kecenderungan sendiri-sendiri. Pasangan pertama jumlah perolehan suara jauh lebih

besar dibandingkan dengan perolehan suara partai-partai yang mendukungnya.

Sedangkan pasangan kedua meraih suara yang jauh lebih sedikit dibandingkan

dengan perolehan suara partai-partai pendukungnya. Ini artinya, pasangan nomor urut

dua banyak kehilangan suara dari partai-partai yang mengusungnya sedangkan

pasangan nomor urut satu berhasil memperoleh tambahan suara dari pemilih partai-

partai yang mendukung pasangan lawan.

Hasil Pemilukada Kota Surakarta memiliki catatan yang sangat menarik untuk

dikaji. Pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo memperoleh 90,09 % suara

dimana jumlah suara koalisi partai pendukungnya 59,72 % suara pada Pemilu

Page 25: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 6

Legislatif 2009. Sedangkan pasangan Eddy S. Wirabumi-Supradi Kertamenawie

hanya memperoleh 9,91 % suara dengan jumlah perolehan suara koalisi partai yang

mendukungnya mencapai 27,70 %.

Hasil perolehan suara masing-masing pasangan tersebut menjadi sangat

menarik untuk dianalisis tentang preferensi pemilih di Kota Surakarta. Dari data

keruangan yang dikomparasikan data pendukung berupa data statistik pemilih pada

Pemilukada 2010 di Kota Surakarta akan menghasilkan Peta Politik Pemilukada.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis menyusun skripsi

dengan judul : “PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA

SURAKARTA TAHUN 2010 BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

(SIG)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, ada masalah yang dapat diidentifikasi

yaitu : Pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo memperoleh 90,09 % suara

dimana perolehan total suara koalisi partai pendukung sebesar 59,72% sedangkan

pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie memperoleh 9,91% suara

dimana perolehan total suara koalisi partai pendukung sebesar 27,70%.

C. Pembatasan Masalah

Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang timbul dari topik kajian maka

pembatasan masalah perlu dilakukan untuk memperoleh kedalaman kajian.

Pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Hasil Pemilukada yang dianalisis adalah Pemilukada Kota Surakarta 2010.

2. Partai-partai pendukung (koalisi partai) yang dianalisis adalah partai politik

yang memperoleh kursi di DPRD Kota Surakarta pada Pemilu Legislatif 2009.

3. Penelitian terhadap pemilih dalam Pemilukada dibatasi pada karakteristik

pemilih dan alasan pemilih dalam memilih.

Page 26: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 7

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana sebaran pemilih dalam Pemilukada di Kota Surakarta tahun 2010?

2. Bagaimana perbandingan sebaran pemilih masing-masing kandidat dalam

Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010 dengan sebaran pemilih partai- partai

pendukungnya dalam Pemilu Legislatif 2009?

3. Bagaimana karakteristik pemilih dalam Pemilukada di Kota Surakarta tahun

2010?

4. Bagaimana alasan pemilih dalam Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian sangat penting karena dengan ini kita dapat mengetahui

tingkat keberhasilan dalam penelitian. Adapun tujuannya adalah :

1. Mengetahui sebaran pemilih dalam Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010.

2. Mengetahui perbandingan sebaran pemilih masing-masing kandidat dalam

Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010 dengan sebaran pemilih partai –partai

pendukungnya dalam Pemilu Legislatif 2009.

3. Mengetahui karakteristik pemilih dalam Pemilukada Kota Surakarta tahun

2010.

4. Mengetahui alasan pemilih dalam Pemilukada di Kota Surakarta tahun 2010.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk mengembangkan ilmu geografi, khususnya dalam pemanfaatan

Sistem Informasi Geografis dalam pemetaan politik Pemilukada.

b. Untuk memperkaya khasanah keilmuan geografi politik. Selama ini ilmu-

ilmu sosial hanya dipandang sebelah mata sebagai ilmu yang tidak memiliki

makna dalam mendukung kehidupan manusia seperti ilmu-ilmu teknik yang

kasat mata. Dengan adanya penelitian yang spesifik yaitu tentang

Page 27: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 8

Pemilukada maka geografi politik akan memberikan pencerahan bahwa hasil

Pemilukada tidak hanya bisa dikaji oleh ilmu politik tetapi juga oleh geografi

politik.

c. Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran dan pendidikan

di sekolah dalam bidang studi Geografi tingkat SMA/MA Program IPS

Kelas XII pada pokok bahasan pemanfaatan Sistem Informasi Geografis.

2. Manfaat Praktis

Memberikan sumbangan pemikiran kajian geografi politik mengenai peta

preferensi pemilih pada Pemilukada tahun 2010 di Kota Surakarta.

Page 28: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pemilihan Umum Kepala Daerah Langsung

Pemilihan kepala daerah langsung adalah instrumen untuk meningkatkan

participatory democracy. Melalui Pemilukada, masyarakat memilih langsung

kepala daerahnya yang dianggap paling baik dan memenuhi semua unsur yang

diharapkan. Sesungguhnya demokrasi itu bersifat lokal, maka salah satu tujuan

Pilkada itu adalah untuk memperkuat legitimasi demokrasi itu sendiri. Meskipun

demikian, dalam praktek di negera-negara lain, keberhasilan Pemilukada langsung

tidaklah berdiri sendiri, tetapi juga ditentukan oleh kematangan dan kesiapan

partai politik dan aktor politik, budaya politik yang tumbuh di masyarakat serta

kesiapan dukungan administrasi penyelenggaraan Pemilukada. Kondisi politik

lokal yang sangat heterogen, kesadaran dan pengetahuan politik masyarakat yang

rendah, serta buruknya sistem pencatatan kependudukan dan penyelenggaraan

pemilihan (electoral governance) seringkali menyebabkan kegagalan tujuan

Pemilukada langsung (Prasojo, 2009:186).

Diselenggarakannya Pemilukada secara langsung mendatangkan optimisme

dan pesimisme tersendiri. Pemilukada dinilai sebagai perwujudan pengembalian

hak-hak dasar masyarakat di daerah dengan memberikan kewenangan yang utuh

dalam rangka rekruitmen pimpinan daerah sehingga mendinamisir kehidupan

demokrasi di tingkat lokal. Keberhasilan Pemilukada langsung untuk melahirkan

kepemimpinan daerah yang demokratis sesuai kehendak dan tuntutan rakyat

sangat tergantung kritisisme dan rasionalitas rakyat sendiri (Nasution, 2009:37).

Pada tanggal 26 April 2010 lalu, Kota Surakarta telah menyelenggarakan

Pemilukada untuk kedua kalinya setelah era reformasi digulirkan. Pemilukada

Kota Surakarta diselenggarakan pertama kali pada tahun 2005 dimana istilah yang

masih digunakan adalah Pilkada. Kemudian setelah lima tahun berselang, Kota

Page 29: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 10

Surakarta kembali menyelenggarakan pemilihan kepala daerah secara langsung

pada tahun 2010 yang kini berganti dengan istilah Pemilukada. Penyelenggaraan

Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010 memiliki catatan tersendiri yang sangat

menarik untuk dikaji. Pemilukada ini diikuti oleh dua pasangan calon dimana

pasangan nomor urut satu yaitu Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo meraih

kemenangan terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan Pemilukada di Indonesia

yaitu perolehan suaranya mencapai 90,09 %. Sedangkan pasangan yang lain yaitu

Eddy S. Wirabumi-Supradi Kertamenawie hanya memperoleh 9,91 % suara.

2. Perilaku Pemilih

a. Pengertian

Pemilih diartikan sebagai semua pihak yang menjadi tujuan utama para

kontestan untuk mereka pengaruhi dan yakinkan agar mendukung dan

kemudian memberikan suaranya kepada kontestan yang bersangkutan

(Firmanzah, 2009:102).

Adapun perilaku pemilih menurut Ramlan Surbakti dalam Nasution

(2009:30) adalah aktivitas pemberian suara oleh individu yang berkaitan erat

dengan kegiatan pengambilan keputusan untuk memilih atau tidak memilih (to

vote or not to vote) didalam suatu Pemilu. Bila voters memutuskan untuk

memilih maka voters akan memilih atau mendukung kandidat tertentu.

Keputusan untuk memberikan dukungan dan suara tidak akan terjadi

apabila tidak terdapat loyalitas pemilih yang cukup tinggi kepada kandidat

jagoannya. Begitu juga sebaliknya, pemilih tidak akan memberikan suaranya

kalau mereka menganggap bahwa sebuah partai atau kandidat tidak loyal serta

tidak konsisten dengan janji dan harapan yang telah mereka berikan.

Perilaku pemilih juga sarat dengan ideologi antara pemilih dengan partai

politik atau kontestan pemilu. Masing-masing kontestan membawa ideologi

yang saling berinteraksi. Selama periode kampanye pemilu, muncul kristalisasi

dan pengelompokan antara ideologi yang dibawa kontestan. Masyarakat akan

Page 30: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 11

mengelompokkan dirinya kepada kontestan yang memiliki ideologi sama

dengan yang mereka anut sekaligus juga menjauhkan diri dari ideologi yang

berseberangan dengan mereka (Nasution, 2009:31).

Pemilih dalam hal ini dapat berupa konstituen masyarakat pada

umumnya. Konstituen adalah kelompok masyarakat yang merasa diwakili oleh

suatu ideologi tertentu dan kemudian termanifestasikan dalam institusi politik

seperti partai politik dan seorang pemimpin. Kelompok masyarakat ini adalah

para pendukung atau konstituen suatu partai politik di lingkungan internal atau

konstituen dan pendukung pesaing-pesaing di lingkungan eksternal. Di samping

itu, pemilih merupakan bagian masyarakat luas yang bisa saja tidak menjadi

konstituen partai politik dan kandidat tertentu. Masyarakat terdiri dari beragam

kelompok. Terdapat kelompok masyarakat yang memang non-partisan, dimana

ideologi dan tujuan politik mereka tidak diikatkan kepada suatu partai politik

tertentu atau kandidat tertentu. Mereka “menunggu” sampai ada suatu partai

politik atau kandidat yang bisa menawarkan program kerja yang terbaik

menurut mereka, sehingga partai politik atau kandidat tersebutlah yang akan

mereka pilih.

Berikut bagan pembagian jenis pemilih :

Internal Eksternal

Gambar 2.1. Pembagian Jenis Pemilih (Firmanzah, 2007:103)

Konstituen

Non-

partisan Pemilih

Konstituen

Partai Lain

p

Page 31: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 12

Perilaku pemilih dapat ditujukan dalam memberikan suara dan

menentukan siapa yang akan dipilih menjadi kepala daerah dan wakil kepala

daerah dalam Pemilukada secara langsung. Pemberian suara atau voting secara

umum dapat diartikan sebagai sebuah proses dimana seorang anggota dalam

suatu kelompok menyatakan pendapatnya dan ikut menentukan konsensus

diantara anggota kelompok seorang pejabat maupun keputusan yang diambil.

Pemberian suara dalam Pemilukada langsung diwujudkan dengan memberikan

suara pada pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang

didukungnya atau ditujukan dengan perilaku masyarakat dalam memilih

pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Menurut Asfar dalam Nasution (2009:31-33), perilaku pemilih dapat

dianalisis dengan tiga pendekatan, yaitu :

1) Pendekatan Sosiologis

Pendekatan sosiologis sebenarnya berasal dari Eropa, kemudian

Amerika. Karena itu, Flannagan menyebutnya sebagai model sosiologi

politik Eropa. David Denver, ketika menggunakan pendekatan ini

untuk menjelaskan perilaku pemilih masyarakat Inggris, menyebut

model ini sebagai social determinism approach.

Pendekatan ini pada dasarnya menjelaskan bahwa karakteristik

sosial mempunyai pengaruh yang cukup signifikan dalam menentukan

perilaku pemilih seseorang. Karakteristik sosial dan karakteristik atau

latar belakang sosiologis (seperti agama, wilayah, jenis kelamin, dan

umur) merupakan faktor penting dalam menentukan pilihan politik.

Pendek kata, pengelompokan sosial seperti umur( tua-muda), jenis

kelamin (laki-perempuan), agama dan semacamnya dianggap

mempunyai peranan yang cukup menentukan dalam membentuk

pengelompokan sosial baik secara formal seperti keanggotaan

seseorang dalam organisasi-organisasi keagamaan, profesi, maupun

Page 32: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 13

pengelompokan informal seperti keluarga, pertemanan, ataupun

kelompok-kelompok kecil lainnya, merupakan sesuatu yang sangat

vital dalam memahami perilaku politik seseorang karena kelompok-

kelompok inilah yang mempunyai peranan besar dalam menentukan

sikap, persepsi, dan orientasi seseorang.

Menurut Bone dan Ranney ada tiga tipe utama pengelompokan

sosial, yaitu:

a) Kelompok kategorial, yang terbentuk berdasarkan faktor perbedaan

jenis kelamin, usia, dan pendidikan.

b) Kelompok sekunder, terdiri dari kelompok pekerjaan, status sosio

ekonomi dan kelas sosial serta kelompok-kelompok etnis yang

meliputi ras, agama dan daerah asal.

c) Kelompok primer, termasuk pasangan-pasangan suami istri,

orangtua dan anak-anak, serta kelompok bermain.

(Prasetyo, 2009:27).

2) Pendekatan Psikologis

Pendekatan ini berkembang di Amerika Serikat berasal dari

Eropa Barat, pendekatan psikologis merupakan fenomena Amerika

Serikat karena dikembangkan sepenuhnya oleh Amerika Serikat

melalui survey research center di Universitas Michigan. Oleh karena

itu, pendekatan ini juga disebut Mazhab Michigan. Pelopor utama

pendekatan ini adalah Angust Campbell.

Pendekatan ini menggunakan dan mengembangkan konsep

psikologi terutama konsep sosialisasi dan sikap untuk menjelaskan

perilaku pemilih. Variabel-variabel itu tidak dapat dihubungkan

dengan perilaku memilih jika ada proses sosialisasi. Oleh karena itu,

menurut pendekatan ini sosialisasilah yang menentukan perilaku

memilih seseorang.

Page 33: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 14

Penganut pendekatan ini menjelaskan sikap seseorang sebagai

refleksi dari kepribadian seseorang dan merupakan variabel yang

cukup menentukan dalam mempengaruhi perilaku politik seseorang.

Oleh karena itu, pendekatan psikologis menekankan pada tiga aspek

psikologis sebagai kajian utama yaitu ikatan emosional pada suatu

partai politik, orientasi terhadap isu-isu, dan orientasi terhadap

kandidat.

3) Pendekatan Rasional

Penggunaan pendekatan rasional dalam menjelaskan perilaku

pemilih oleh ilmuwan politik sebenarnya diadaptasi dari ilmu

ekonomi. Mereka melihat adanya analogi antara pasar (ekonomi) dan

perilaku pemilih (politik). Apabila secara ekonomi masyarakat dapat

bertindak secara rasional, yaitu menekan ongkos sekecil-kecilnya

untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya, maka dalam perilaku

politikpun maka masyarakat dapat bertindak rasional, yakni

memberikan suara ke partai politik atau kandidat yang dianggap

mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya dan menekan kerugian.

Teori tentang ekonomi politik ini diadaptasi dari lapangan

ekonomi. Ahli politik mengadaptasi teori tersebut untuk menjelaskan

perilaku pemilih dengan memperhitungkan apa dampak yang bisa

dirasakan langsung oleh pemilih di masa datang kalau ia memilih

partai tertentu. Seperti dalam lapangan ekonomi, pilihan seseorang atas

kandidat tertentu didasarkan pada penilaian terhadap masa lalu dan

penilaian atas kondisi ekonomi di masa datang. Disini, pilihan

seseorang atas kandidat tertentu didasarkan pada pertimbangan

rasional terutama kemampuan dalam mengatasi dan menangani

masalah ekonomi.

Page 34: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 15

4) Pendekatan Domain Kognitif (Pendekatan Marketing)

Menurut model ini, perilaku pemilih ditentukan oleh tujuan

domain kognitif yang berbeda dan terpisah, sebagai berikut :

a. Isu dan kebijakan politik

b. Citra sosial

c. Perasaan emosional

d. Citra kandidat

e. Peristiwa mutakhir

f. Peristiwa personal

g. Faktor-faktor epistemik

Faktor internal dan eksternal individu secara simultan

mempengaruhi cara individu dalam berfikir dan mengikatkan dirinya

secara politik dengan partai tertentu. Pilihan politik seseorang dapat

dilihat dari dua perspektif antara environment-determinist dengan free-

choice. Paradigma pertama, individu dianggap sebagai produk

masyarakat. Sistem nilai dan perilaku yang muncul pada masing-

masing individu merupakan hasil bentukan lingkungan. Sedangkan

paradigma kedua, melihat individu dianggap memiliki derajat

kebebasan yang cukup tinggi untuk berbeda dengan lingkungannya.

Keputusan akhir dari perilaku yang akan diambil ditentukan sendiri

oleh setiap individu (Firmanzah, 2007:128).

Lebih lanjut Firmanzah (2007:130) menyatakan bahwa

pertimbangan (judgment) pemilih dipengaruhi tiga faktor pada saat

bersamaan : (1) kondisi awal pemilih, (2) media massa, (3) partai

politik atau kontestan. Kondisi awal diartikan sebagai karakteristik

yang melekat pada diri si pemilih. Tingkat pendidikan dan ekonomi

misalnya, diyakini dapat mempengaruhi pemilih dalam membuat

keputusan. Faktor kedua yang mempengaruhi pemilih adalah media

Page 35: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 16

massa. Kemampuan media massa untuk mendistribusikan informasi

merupakan kekuatan untuk pembentukan opini publik. Opini publik

sendiri sangat ditentukan oleh seberapa besar informasi yang diberikan

kepada masyarakat. Faktor ketiga adalah karakteristik partai politik

dan kontestan itu sendiri. Atribut kontestan seperti reputasi, image,

citra, latar belakang, ideologi, dan kualitas para politikusnya akan

sangat mempengaruhi penilaian masyarakat atas partai yang

bersangkutan.

Dalam penelitian ini menggunakan kombinasi antara keempat

pendekatan tersebut di atas. Kombinasi pendekatan tersebut akan

menghasilkan karakteristik pemilih baik dari segi sosiologis,

psikologis, rasionalitas dan domain kognitif.

b. Orientasi Pemilih

Firmanzah (2007:115) membagi orientasi pemilih menjadi dua hal yang

bisa dijadikan ukuran mengenai cara memilih dalam menilai kedekatannya

dengan partai politik atau seorang kontestan. Kedua hal tersebut yaitu :

1) Kesamaan mengenai cara pemecahan masalah (policy problem

solving)

Pemilih menaruh perhatian yang sangat tinggi atas cara

kontestan (partai politik atau calon pemimpin) dalam menawarkan

solusi sebuah permasalahan. Semakin efektif seseorang/suatu

kontestan dalam menawarkan solusi yang tepat untuk menjawab

permasalahan, semakin tinggi pula probabilitas untuk dipilih oleh para

pemilih. Para pemilih memiliki kecenderungan untuk tidak memilih

partai politik atau calon pemimpin yang kurang mampu menawarkan

program kerja dan hanya mengandalkan spekulasi serta jargon-jargon

politik.

Page 36: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 17

Sementara itu, Chappel dan Veiga dalam Firmanzah (2007:117)

menyimpulkan dalam studi mereka bahwa kinerja ekonomi dan

tanggung jawab politik kontestan secara bersamaan mempengaruhi

hasil akhir Pemilu. Persoalan ekonomi menjadi pusat perhatian karena

sangat erat kaitannya dengan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Pemilih akan cenderung memilih partai politik atau kontestan yang

menawarkan solusi yang paling menarik untuk menyelesaikan

persoalan ekonomi seperti pengangguran, inflasi, investasi dan pajak.

Pemilih akan memberikan penilaian yang nantinya akan

termanifestasikan dalam bentuk penghargaan (reward) atau hukuman

(punishment) bagi partai atau kontestan yang sedang berkuasa.

Penilaian tentang policy-problem solving bisa dilakukan secara ex-post

dan ex-ante. Penilaian ex- post berarti menilai apa saja yang telah

dilakukan sebuah partai atau pemimpin yang berkuasa untuk

memperbaiki kondisi yang ada. Sementara ex-ante dilakukan dengan

mengukur dan menilai kemungkinan program kerja dan solusi yang

ditawarkan sebuah partai atau kandidat ketika diterapkan untuk

memecahkan sebuah persoalan. Reputasi masa lalu kontestan dan

pengaruh pemimpin karismatik dari sebuah partai berkontribusi pada

kesan serius dan legitimasi program kerja yang ditawarkan.

2) Kesamaan dalam paham serta nilai dasar ideologi (ideology)

Struktur ideologi pemilih sangat menentukan partai apa dan

kandiddat seperti apa yang menurut mereka akan menyuarakan suara

mereka. Pemilih memiliki kecenderungan untuk memilih partai atau

kandidat yang memiliki kesamaan ideologi dengan mereka daripada

partai politik atau kandidat yang memiliki ideologi yang berbeda.

Terdapat beberapa hal yang digunakan partai politik atau kandidat

dalam hal ini. Pertama, partai politik atau kandidat berusaha menarik

Page 37: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 18

masyarakat yang memiliki kesamaan ideologi dengan mereka. Kedua,

partai politik atau kandidat berusaha memperkenalkan dan meyakinkan

kepada kelompok-kelompok masyarakat yang tidak memiliki

kesamaan ideologi dengan mereka.

Pemilih yang cenderung mementingkan ideologi suatu partai

atau kandidat akan menekankan aspek –aspek subyektivitas seperti

kedekatan nilai, budaya, norma, emosi dan psikografis. Semakin dekat

kesamaan partai atau kontestan pemilu, pemilih akan cenderung

memberikan suaranya ke partai politik atau kandidat tersebut

(Nasution, 2009:34).

c. Jenis-Jenis Pemilih

Firmanzah (2007:133) menggunakan kedua orientasi pemilih tersebut

untuk mengasumsikan penggunaannya oleh pemilih untuk menentukan

pilihannya. Orientasi pemilih pada policy-problem solving berkisar antara

rendah (low) dan tinggi (high). Hal yang sama juga terdapat pada orientasi

pemilih pada ideology, yakni berkisar dari intensitas rendah (low) dan tinggi

(high). Konfigurasi dari kedua faktor tersebut dapat dilihat dalam gambar

berikut.

Tinggi Pemilih Rasional Pemilih Kritis

Orientasi policy-problem solving

Rendah Pemilih Skeptis Pemilih Tradisional

Rendah Tinggi

Orientasi ideology

Gambar 2.2. Konfigurasi Pemilih

Page 38: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 19

Berdasarkan konfigurasi pemilih tersebut terdapat empat jenis pemilih,

yaitu:

1) Pemilih Rasional

Pemilih rasional memiliki orientasi yang tinggi pada policy-

problem solving dan berorientasi rendah untuk faktor ideologi. Pemilih

dalam hal ini lebih mengutamakan kemampuan partai politik atau

kandidat dalam program kerjanya. Program kerja atau platform dapat

dianalisis dalam dua hal :1) kinerja partai atau kandidat di masa lalu

(backward looking) dan 2) tawaran program untuk menyelesaikan

permasalahan yang ada (forward looking).

Pemilih jenis ini memiliki ciri khas yang tidak begitu

mementingkan ikatan ideologi kepada suatu partai atau kandidat.

Faktor seperti paham, asal usul, nilai tradisional, budaya, agama dan

psikografis memang dipertimbangkan juga, tetapi bukan hal yang

signifikan. Pemilih cenderung melepaskan hal-hal yang bersifat

dogmatis, tradisional, dan ikatan lokasi dalam kehidupan politiknya.

Analisis kognitif dan pertimbangan logis sangat dominan dalam proses

pengambilan keputusan. Hal terpenting bagi jenis pemilih ini adalah

apa yang bisa dan yang telah dilakukan oleh sebuah partai atau

kandidat daripada paham dan nilai partai atau kandidat.

2) Pemilih Kritis

Pemilih jenis ini adalah perpaduan antara tingginya orientasi

pada kemampuan partai atau kandidat dalam menuntaskan

permasalahan yang ada maupun tingginya orientasi mereka dalam hal-

hal yang bersifat ideologis.

Pemilih jenis ini bisa terjadi melalui dua mekanisme. Pertama,

jenis pemilih ini menjadikan nilai ideologis sebagai pijakan untuk

menentukan kepada partai politik atau kandidat mana mereka akan

Page 39: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 20

berpihak dan selanjutnya mereka akan mengkritisi kebijakan yang

akan atau yang telah dilakukan. Kedua, bisa juga terjadi sebaliknya,

pemilih tertarik dulu dengan program kerja yang ditawarkan sebuah

partai atau kandidat baru kemudian mencoba memahami nilai-nilai

dan paham yang melatarbelakangi pembuatan sebuah kebijakan.

3) Pemilih Tradisional

Pemilih tradisional memiliki orientasi ideologi yang sangat

tinggi dan tidak terlalu melihat kebijakan partai politik atau kandidat

sebagai sesuatu yang penting dalam pengambilan keputusan. Pemilih

tradisional sangat mengutamakan kedekatan sosial-budaya, nilai, asal-

usul, paham, dan agama sebagai ukuran untuk memilih sebuah partai

politik atau kandidat. Biasanya pemilih ini lebih mementingkan figur

dan kepribadian pemimpin, mitos, nilai historis sebuah partai politik

atau kandidat. Salah satu karakteristik mendasar pemilih jenis ini

adalah tingkat pendidikan yang rendah dan sangat konservatif dalam

memegang nilai serta paham yang dianut. Pemilih tradisional

merupakan pemilih yang mudah dimobilisasi selama periode

kampanye.

4) Pemilih Skeptis

Pemilih ini tidak memiliki orientasi yang cukup tinggi dengan

sebuah partai politik atau seorang kandidat, juga tidak menjadikan

kebijakan sebagai sesuatu yang penting. Keinginan untuk terlibat

dalam sebuah partai politik pada pemilih jenis ini sangat kurang karena

ikatan ideologis mereka memang rendah sekali. Mereka juga kurang

memperdulikan platform dan kebijakan sebuah partai politik atau

kandidat.

Penelitian ini akan mengkategorikan jenis pemilih menjadi dua macam

yaitu pemilih rasional dan pemilih tradisional sehingga akan terlihat jelas

Page 40: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 21

perbedaannya melalui alasan pemilih memilih pasangan kandidat. Alasan

memilih karena kemampuan kandidat dan program/isu yang ditawarkan

menunjukkan ciri dari pemilih rasional. Sedangkan alasan karena kepribadian

kandidat, didukung partai pilihan dan kesamaan latar belakang menunjukkan

ciri pemilih tradisional.

3. Faktor Analisis Hubungan Pemilih Dengan Kandidat Dalam Pemilukada

Ada berbagai macam faktor yang dapat menjadi analisis hubungan pemilih

dengan kandidat dalam Pemilukada. Faktor-faktor tersebut dapat disarikan dari

berbagai macam pendekatan dalam menganalisis perilaku pemilih (voter

behaviour). Dengan mulai berkembangnya penelitian tentang studi perilaku

pemilih, banyak hasil penelitian yang mencoba menyelidiki hubungan faktor

preferensi pemilih dengan pemilih partai politik atau kandidat tertentu dalam

Pemilukada khususnya faktor internal yang berupa karakteristik sosial pemilih

(Prasetyo, 2009:29).

Acuan analisis dapat menggunakan karakteristik pemilih yang dijadikan

variabel dalam penelitian ini. Adapun karakteristik pemilih dapat dijelaskan

sebagai berikut :

a. Faktor Demografis, meliputi :

1) Jenis Kelamin

Secara psikologis ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam

mengambil suatu keputusan. Ada pertimbangan yang berbeda antara

keduanya yang dapat diteliti. Perilaku pemilih berdasarkan jenis kelamin

akan sangat menarik untuk dikaji dalam Pemilukada. Peran perempuan

semakin lama semakin sejajar dengan laki-laki termasuk peranan dalam

bidang politik khususnya dalam menentukan pilihan terhadap kandidat.

2) Umur

Umur merupakan salah satu indikator perkembangan manusia baik

secara fisik maupun psikologinya. Umur seseorang mempengaruhi

Page 41: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 22

keputusan untuk menentukan pilihan terhadap kandidat. Pemilih dengan

umur yang relatif tua cenderung memiliki sifat yang konservatif dan sulit

untuk menerima perubahan ataupun hal-hal yang baru. Sebaliknya, umur

yang relatif muda cenderung menginginkan hal-hal yang baru dan mudah

menerima perubahan.

3) Status Marital

Manusia secara fitrah memiliki rasa kebutuhan terhadap lawan jenis,

termasuk dalam hal pernikahan. Seseorang yang telah menikah akan

memiliki pemikiran dan sikap yang berbeda dengan orang yang belum

menikah termasuk dalam bidang politik. Perbedaan status kedua fase

tersebut terhadap pilihan kandidat menarik untuk dikaji.

b. Faktor Pendidikan

Dalam buku ”Higher Education for America Democracy” yang dikutip

Noorsyam,dkk (1981:3) dinyatakan sebagai berikut :

”Education is an institution of civilized society, but the purposes of

education are not the same in all societies. An educational system

finds its the guiding principles and ultimate goals in the aims and

philosophy of the social order in which in functions.”

Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan

kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya baik rohani

(pikir, karsa, rasa, cipta dan budinurani) maupun jasmani (panca indera serta

ketrampilan-ketrampilan (Noorsyam dkk, 1981:6).

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang mendasar.

Salah satu tujuan pendidikan adalah untuk membentuk manusia yang baik dan

berbudi pekerti yang luhur menurut cita-cita dan nilai-nilai masyarakat serta

untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu sarana untuk memperoleh

pendidikan adalah melalui pendidikan formal.

Pendidikan formal adalah struktur dari suatu sistem pengajaran yang

kronologis dan berjenjang. Lembaga pendidikan dimulai dari pra sekolah

Page 42: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 23

sampai dengan perguruan tinggi. Sedangkan pendidikan non formal merupakan

pengajaran sistematis di luar sistem pendidikan formal bagi sekelompok

masyarakat untuk memenuhi keperluan khusus. Perbedaan tingkat pendidikan

seseorang akan mempengaruhi cara pandang dan sikap terhadap suatu masalah

yang dihadapi.

Dalam politik, pendidikan seseorang sangat mempengaruhi dalam

menentukan pilihannya. Orang yang berpendidikan tinggi cenderung

menggunakan pikiran-pikiran yang rasional dalam memilih. Berbeda dengan

orang yang berpendidikan rendah cenderung mengesampingkan hal-hal yang

rasional.

c. Faktor Ekonomi, meliputi :

1) Pekerjaan

Manusia dituntut untuk bekerja agar kebutuhan ekonominya dapat

tercukupi dengan baik. Jenis pekerjaan seseorang dapat mencerminkan

tingkat kemampuan, ketrampilan dan pola pikir. Dari ketiga hal tersebut

dapat mempengaruhi seseorang untuk memilih kandidat.

2) Penghasilan

Kondisi ekonomi yang berbeda dapat dilihat dari penghasilan yang

diperoleh seseorang. Adanya perbedaan penghasilan seseorang akan dapat

mempengaruhi cara bertindak dan berfikir dalam menghadapi suatu masalah

tertentu.

d. Faktor Agama

Dalam ideologi Pancasila dinyatakan : ”Ketuhanan Yang Maha Esa”, ini

menunjukkan bahwa agama di Indonesia memegang peranan penting dalam

kehidupan masyarakat. Agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif

terhadap politik, ekonomi, dan budaya.

Menurut William Liddle, ”Religion is believed to be an important

sociological factor in voting behavior. Lijphart (1977) found that religion

Page 43: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 24

played a more important role in shaping party vote choice in Belgium, Canada,

South Africa and Switzerland than did language or class. In the United States,

recent studies find an upsurge of religious traditionalism among voters

(Layman 1997; Layman and Carmines 1997). In Indonesia, as elaborated

below, religious orientation in particular the cleavage between pious and

nominal Muslims has long been claimed to be the main determinant of party

choice. Moreover, as a new democracy Indonesia might be particularly

susceptible to religious voting because weaker, uninstitutionalized political

parties are less able to play a mediating role between voters’ most basic

loyalties and the national political process”. (Liddle,

http://democracy.stanford.edu/Syllabi/TokaVBPPPE.htm, 19 Juli 2010).

Agama merupakan salah satu faktor penting yang menentukan motivasi

seseorang untuk menentukan pilihannya. Faktor sentimen agama masih sering

muncul pada masyarakat pemilih di Indonesia.

e. Faktor Pengalaman

Pengalaman mempengaruhi kecermatan persepsi. Pengalaman tidak

selalu melalui proses belajar formal dan dapat bertambah melalui rangkaian

peristiwa yang dihadapi. Pengalaman mengikuti Pemilukada dapat menjadikan

seseorang lebih siap dan hati-hati dalam memilih kandidat.

4. Partai Politik Dalam Pemilukada

a. Pengertian Partai Politik

Partai politik menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 2008 tentang Partai

Politik adalah: ”Organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga

negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak

dan cita-cita untuk memperjuangkan anggota, masyarakat, bangsa dan negara

melalui pemilihan umum”.

Menurut pendapat Sigmund Neumann (Budiardjo, 2000:162) bahwa:

partai politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk

Page 44: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 25

menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat atas dasar

persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang

mempunyai pandangan yang berbeda. Pendapat Sigmund Neuman tersebut,

menekankan bahwa partai politik merupakan tempat berkumpulnya aktivis

politik dan terdapat persaingan antargolongan yang memiliki pandangan yang

berbeda untuk menguasai pemerintahan.

Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan partai politik adalah

organisasi warga negara yang memiliki tujuan untuk merebut atau

mempertahankan kekuasaan terhadap pemerintahan melalui proses pemilihan

umum untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati oleh seluruh

anggota partai.

b. Fungsi Partai Politik

Fungsi partai politik menurut UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik

adalah sebagai sarana:

1) Pendidikan politik bagi anggotanya dan masyarakat luas agar menjadi

Warga Negara Republik Indonesia yang sadar akan hak dan

kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara.

2) Penciptaan iklim yang kondusif dan program yang konkret serta

sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa untuk menyejahterakan

masyarakat.

3) Penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat

secara konstitusional dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan

negara.

4) Partisipasi politik warga negara.

5) Rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui

mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan gender.

Page 45: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 26

Dengan lahirnya UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, partai

politik diharapkan memberikan pendidikan politik kepada setiap warga negara

untuk menumbuhkan kesadaran akan hak dan kewajibannya. Selain itu, partai

politik menjadi bagian dalam upaya pemersatu bangsa untuk menciptakan

kesejahteraan masyarakat dan penyerap, penyalur aspirasi rakyat. Jika ketiga

fungsi partai politik tersebut terpenuhi maka diharapkan partai politik dapat

meningkatkan partisipasi politik warga negara sehingga proses rekruitmen

politik untuk mengisi jabatan politik menjadi tahap akhir dari proses fungsi

partai politik.

Menurut Budiardjo (2002: 163-164), dalam negara demokratis partai

politik menyelenggarakan beberapa fungsi yaitu :

1) Partai sebagai sarana komunikasi politik

2) Partai sebagai sarana sosialisasi politik

3) Partai sebagai sarana rekruitmen politik

4) Partai sebagai sarana pengatur konflik

Dari beberapa pendapat ahli tersebut maka dapat disarikan bahwa fungsi

partai politik dalam kehidupan demokrasi Indonesia adalah sebagai wadah

aspirasi rakyat sebagai wujud hak politik dalam membangun negara yang lebih

demokratis dan sejahtera melalui proses pendidikan politik, partisipasi politik,

dan rekruitmen politik untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

c. Peran Partai Politik Dalam Pemilukada

Dalam sistem demokrasi partai politik (Parpol) mempunyai beberapa

fungsi yang penting dan utama, anatara lain fungsi rekrutmen, pendidikan dan

pelatihan bagi orang-orang yang layak untuk menduduki posisi-posisi di

legislatif maupun eksekutif (seleksi kandidat) atau sebagai pengurus partai,

pengumpulan dan artikulasi kepentingan kelompok-kelompok tertentu, dan

integrasi kepentingan-kepentingan tersebut ke dalam satu program politik.

Page 46: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 27

Dalam lingkup daerah parpol pada dasarnya juga berfungsi sebagai

“jembatan” antara masyarakat dan sistem politik yang memberikan kesempatan

kepada warga untuk berpartisipasi secara aktif dalam dunia politik.

Dengan meluasnya gagasan bahwa rakyat merupakan faktor yang perlu

diperhitungkan serta diikutsertakan dalam proses politik, maka partai politik

telah lahir secara spontan dan berkembang menjadi penghubung antara rakyat

di satu pihak dan pemerintah di pihak lain. Partai politik umumnya dianggap

sebagai manifestasi dari suatu sistem politik yang sudah modern atau yang

sedang dalam proses modernisasi diri. Maka dari itu, dewasa ini di negara-

negara baru pun partai sudah menjadi lembaga politik yang biasa dijumpai

(Budiardjo, 2002:159).

Dalam perspektif komunikasi, Pemilukada langsung diharapkan akan

lebih menjamin kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut terlihat dari unsur-unsur

di dalamnya yang abstrak sebab berkaitan dengan persoalan psikologis, hingga

terminologi Pemilukada langsung yang akan menjamin kesejahteraan rakyat

yang merupakan tema umum dan masih diperdebatkan hingga kini.

Di sisi lain, pasangan calon yang akan maju dalam Pemilukada harus

didukung oleh parpol atau koalisi parpol. Menurut Undang-undang No. 32

tahun 2004 pasal 59 ayat (1), dinyatakan bahwa pasangan calon yang diusulkan

secara berpasangan oleh partai politik atau gabungan partai-partai politik.

Sedangkan partai politik atau gabungan partai politik yang dapat mendaftarkan

sebagai pasangan calon adalah partai politik atau gabungan partai politik yang

telah memenuhi persyaratan perolehan sekuarang-kurangnya 15% dari jumlah

kursi DPRD atau 15% dari akumulai perolehan suara sah dalam pemilihan

anggota DPRD yang bersangkutan (Pasal 59 ayat (2)UU No. 32 Th.2004 ).

Mekanisme hubungan antara parpol dengan pemilih atau konstituen

sangatlah sederhana, yaitu parpol membutuhkan suara pemilih dalam pemilihan

(baik Pemilukada atau pemilu legislatif dan presiden). Suara pemilih atau

Page 47: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 28

konstituen tidak saja dibutuhkan oleh parpol pada saat pemilu untuk memilih

anggota Dewan Perwakilan Rakyat/Daerah (DPR/D), presiden dan wakil

presiden, tetapi juga dalam pemilihan kepala daerah. Walaupun terkadang

dalam mekanisme Pilkada terjadi koalisi atau gabungan antar parpol, hubungan

dengan konstituen per parpol haruslah tetap dijaga, dipertahankan, dan

ditingkatkan oleh setiap parpol.

(Utomo,http://budiutomo79.blogspot.com/2010/05/pengaruh-perilaku

partaipolitik.html,19 Juli 2010).

Pemilukada Kota Surakarta tidak dapat lepas dari peran partai politik.

Pasangan kandidat yang maju diajukan dan didukung oleh beberapa partai yang

tergabung menjadi koalisi partai. Koalisi partai dalam Pemilukada Kota

Surakarta yaitu PDI-P, PAN, PKS, Partai Gerindra dan PDS mencalonkan

pasangan Joko Widodo-FX.Hadi Rudyatmo sedangkan Partai Demokrat, Partai

Golkar dan Partai Hanura mengusung pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi

Kertamenawie. Peran koalisi partai ini dapat mempengaruhi perolehan suara

pasangan kandidat.

5. Alasan Pemilih Terhadap Kandidat Dalam Pemilukada

Dalam penelitian yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) terkait

dengan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2007 lalu, salah satu informasi

penting dalam Pilkada DKI Jakarta adalah alasan pemilih dalam memilih kandidat.

Sebagian besar (28.5%) pemilih memilih kandidat berdasar pertimbangan

kemampuan kandidat. Sebanyak 19.5% pemilih memilih kandidat berdasar

kepribadian kandidat yang dinilai baik . Pemilih yang memilih kandidat berdasar

kemampuan, lebih memilih Fauzi-Priyanto. Kemungkinan latar belakang Fauzi

Bowo sebagai birokrat dan orang yang berpengalaman di dalam pemerintahan,

membuat pemilih meyakini Fauzi Bowo lebih mempunyai kemampuan. Sementara

pemilih yang memilih kandidat dengan pertimbangan kepribadian kandidat,

Page 48: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 29

terbagi secara merata antara yang memilih Fauzi Bowo-Priyanto dan Adang

Darajatun-Dani Anwar.

(Eriyantodkk,http:/www.lsi.co.id/media/kajian_bulanan_edisi_nomor_4_%28_agu

stus_2007%29.pdf, 19 Juli 2010).

Dalam penelitian tersebut beberapa parameter yang digunakan sebagai

penilaian atau alasan memilih kandidat yaitu :

a. Kemampuan kandidat

b. Kepribadian kandidat

c. Program/isu yang ditawarkan kandidat

d. Didukung oleh partai pilihan

e. Kesamaan latar belakang (suku, agama, dsb)

Penelitian ini akan menggunakan parameter seperti parameter tersebut di

atas untuk mengkategorikan jenis pemilih pada Pemilukada Kota Surakarta Tahun

2010.

6. Analisis Keruangan Dalam Pemilukada

Geografi melihat segala sesuatu dalam kaitannya dengan ruang. Tekanan

utama geografi bukanlah pada substansi melainkan pada sudut pandang spasial.

Produk akhir geografi adalah wilayah-wilayah (regions) sebagai perwujudan dari

persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan yang ada di muka bumi. Dari

pengwilayahan itulah kemudian dihasilkan dalil-dalil umum dalam bentuk model-

model spasial, yang dapat digunakan untuk melakukan prediksi atau rekomendasi

(Hadi, http://partosohadi.staff.fkip.uns.ac.id, 12 Maret 2011)

Dalam geografi terpadu (integrated geography) untuk mendekati atau

menghampiri masalah dalam geografi digunakan bermacam-macam pendekatan

yaitu pendekatan analisis keruangan, analisis ekologi dan analisis kompleks

wilayah. Analisis keruangan (spatial analysis) mempelajari perbedaan lokasi

mengenai sifat-sifat penting atau seri sifat-sifat penting. Dalam analisa keruangan

yang harus diperhatikan adalah pertama, penyebaran penggunaan ruang yang telah

Page 49: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 30

ada dan kedua, penyediaan ruang yang akan digunakan untuk pelbagai kegunaan

yang dirancangkan (Bintarto, 1983:12).

Bidang geografi politik adalah satu bidang yang penting untuk melihat

fenomena ruang dan corak pemilihan umum di suatu kawasan. Pemilu dan tingkah

laku pemilih dapat dilihat dari sudut pandang keruangan dalam kajian geografi

politik. Dalam bidang ini, orientasi empirik suatu keadaan itu dikaji secara

sistematis untuk mendapatkan suatu gambaran, menerangkan dan meramalkan

suatu peristiwa berdasarkan ruang. Para ahli geografi politik mencoba

mendapatkan penemuan dan menguraikannya secara statistik, probabilitas,

fungsional dan hubungan yang menjadi sebab dalam suatu peristiwa berdasarkan

ciri lokasi dan ruang ( Fauzi, http://umrefjournal.um.edu. Diakses tanggal 12

Maret 2011).

Pemilukada dapat dikaji dalam geografi politik dengan menggunakan

analisis keruangan (spatial analysis). Analisis keruangan akan mengkaji tentang

sebaran secara ruang baik sebaran perolehan suara masing-masing kandidat,

karakteristik pemilih serta alasan memilih. Dari sebaran tersebut dapat dianalisis

persamaan-persamaan maupun perbedaan-perbedaan antar ruang dengan

menggunakan unit analisis PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan). Selain itu, dari

sudut pandang keruangan akan dapat diketahui apa, dimana dan mengapa

fenomena dalam Pemilukada tersebut terjadi.

7. Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Dalam Pemilukada

SIG merupakan sistem komputer yang sangat powerful baik dalam

menangani masalah basisdata spasial (peta digital) maupun basisdata non-spasial

(atribut). Sistem ini merelasikan lokasi geografi (data spasial) dengan informasi-

informasi deskripsinya (non-spasial) sehinga para penggunanya dapat membuat

peta (analog dan digital) dan menganalisis informasinya dengan berbagai cara

(Prahasta, 2001:77).

Page 50: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 31

SIG sangat membantu pekerjaan-pekerjaan yang erat kaitannya dengan

bidang-bidang spasial dan geo-informasi. Karena demikian besar manfaatnya, SIG

sangat dikenal orang hingga penggunaanya makin luas dari waktu ke waktu. Oleh

karena itu, pada saat ini hampir semua disiplin ilmu (terutama yang berkaitan

dengan informasi spasial) juga mengenal dan menggunakan SIG sebagai alat

analisis dan representasi yang menarik.

Fauzi (2006) menjelaskan bahwa,

”The application of Geographic Information System and election is a study

that stresses geographic aspects which gives support to election boundaries,

election information management system along with column analysis in election

boundaries. Geographic Information System (GIS) is one of the information

technologies that have recently grown rapidly worldwide. This system can prepare

a framework to integrate a volume of total space data from many varieties of

source and time period. Aside from that, the system can help management

activities and information programs as a support tool for decision making. Thus,

Geographic Information System is applied in various fields, including political

geography and elections. With GIS, we can assess the national election pattern

more effectively and comprehensively.”

Demikian pula dalam bidang politik, SIG telah dimanfaatkan oleh beberapa

instansi seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memetakan hasil Pemilu.

KPU telah mengembangkan WebGIS dengan alamat http://webGIS.kpu.go.id.

Penggunaan SIG ini semakin membuktikan bahwa SIG memiliki banyak manfaat

untuk menghasilkan gambaran suatu fenomena keruangan di suatu wilayah.

Penggambaran fenomena di suatu wilayah tersebut dengan mengkombinasikan

data spasial dan data atribut. Dalam penelitian ini menggunakan data spasial

berupa peta administrasi Kota Surakarta sebagai base map. Sedangkan data atribut

diperoleh dari data tabulasi hasil Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010 dan data

survei lapangan berupa data hasil wawancara dengan angket.

Page 51: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 32

B. Penelitian Yang Relevan

Untuk lebih memperkuat kajian teori, maka akan dikemukakan beberapa

penelitian yang telah dilakukan terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

Penelitian-penelitian tersebut disajikan ke dalam Tabel 2.1. sebagai berikut :

Page 52: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 33

Page 53: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 34

Page 54: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 35

C. Kerangka Pemikiran

Hasil Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010 sangat menarik untuk dikaji

tentang preferensi pemilihnya. Hasil menunjukkan bahwa pasangan Joko Widodo-

FX. Hadi Rudyatmo meraih kemenangan dengan perolehan suara mencapai 90,09 %

mengalahkan pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie yang hanya

meraih 9,91% suara. Jika dibandingkan dengan perolehan suara koalisi partai

pendukungnya masing-masing memiliki kecenderungan yang berbeda. Pasangan Joko

Widodo-FX. Hadi Rudyatmo didukung oleh koalisi PDIP, PKS, PAN, Partai

GERINDRA, dan PDS. Koalisi ini pada Pemilu Legislatif Tingkat Kota Surakarta

2009 meraih 59,72% suara. Hal ini menunjukkan bahwa koalisi partai tersebut

berhasil menggerakkan fungsi mesin politiknya untuk mengelola konstituen mereka

agar tetap memilih pasangan yang didukung. Berbeda dengan koalisi partai

pendukung pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie yang terdiri dari

Partai GOLKAR, Partai DEMOKRAT dan Partai HANURA. Koalisi ini pada Pemilu

Legislatif Tingkat Kota Surakarta 2009 meraih 27,70% suara. Jika dibandingkan

dengan perolehan suara pasangan yang didukung menunjukkan bahwa koalisi ini

gagal memaksimalkan peran mesin politik partai dalam perolehan suara Pemilukada.

Karakteristik pemilih pada Pemilukada Kota Surakarta meliputi faktor

demografi, ekonomi, pendidikan, agama, pengalaman dan pilihan partai politik. Dari

faktor-faktor tersebut akan ditabelsilangkan dengan pilihan pasangan kandidat. Dari

hasil crosstabs tersebut akan diketahui pola preferensi pemilih menurut

karakteristiknya masing-masing.

Alasan pemilih memilih pasangan kandidat meliputi kemampuan kandidat,

kepribadian kandidat, program/isu yang ditawarkan, didukung oleh partai pilihan dan

kesamaan latar belakang. Dari alasan pemilih tersebut dapat dianalisis tentang jenis

pemilih yaitu pemilih rasional dan pemilih tradisional. Pemilih rasional jika alasan

memilihnya adalah kemampuan kandidat dan program/isu yang ditawarkan,

Page 55: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 36

sedangkan pemilih tradisional jika alasan memilihnya adalah kepribadian kandidat

,didukung oleh partai pilihan dan kesamaan latar belakang.

Diagram alir penelitian dapat disajikan dalam Gambar 2.5 berikut.

Gambar 2.5. Diagram Alir Penelitian

Perilaku Pemilih

Pemilu Legislatif

Kota Surakarta 2009

Sebaran

Pemilih Koalisi

Partai

Pendukung

Tabulasi dan display

peta dengan SIG

Preferensi Pemilih

Pemilukada Kota

Surakarta Tahun

2010

Pemilukada Kota

Surakarta 2010

Sebaran

Pemilih

Kandidat

Pemilukada Kota

Surakarta 2010

Survei Pemilih

Karakteristik

Pemilih

Pemilukada Kota

Surakarta 2010

Alasan

Memilih

Kandidat Pada

Pemilukada

Kota Surakarta

Tahun 2010

:

Page 56: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 37

D. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini meliputi :

1. Preferensi

Preferensi berasal dari bahasa Inggris preference yang artinya kecenderungan

atau dukungan. Preferensi adalah sebuah konsep yang digunakan pada ilmu

sosial. Ini mengasumsikan pilihan realitas atau imajiner antara alternatif-

alternatif dan kemungkinan dari pemeringkatan alternatif tersebut, berdasarkan

kesenangan, kepuasan, gratifikasi, pemenuhan, kegunaan yang ada.

(wikipedia.com)

2. Pemilih

Pemilih diartikan sebagai semua pihak yang menjadi tujuan utama para

kontestan untuk mereka pengaruhi dan yakinkan agar mendukung dan

kemudian memberikan suaranya kepada kontestan yang bersangkutan.

(Firmanzah, 2009:102)

3. Konstituen

Konstituen adalah kelompok masyarakat yang merasa diwakili oleh suatu

ideologi tertentu dan kemudian termanifestasikan dalam institusi politik seperti

partai politik dan seorang pemimpin.

(Firmanzah, 2009:103)

4. Partai Politik

Partai politik adalah organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga

negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan

cita-cita untuk memperjuangkan anggota, masyarakat, bangsa dan negara

melalui pemilihan umum. (UU No. 2 Tahun 2008)

5. Koalisi Partai

Koalisi Partai adalah gabungan dari partai-partai politik yang memiliki tujuan

tertentu salah satunya untuk mendukung pasangan kandidat dalam Pemilukada.

Page 57: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 38

6. Pemilukada

Pemilukada adalah pemilihan umum untuk memilih kepala daerah dan wakil

kepala daerah secara langsung.

7. Sistem Informasi Geografis (SIG)

SIG dijabarkan sebagai kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras

komputer, perangkat lunak, data geografi dan personel yang didesain untuk

memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisis dan

menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi.

(Budiyanto, 2002:2)

Page 58: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Surakarta yang terdiri dari lima

kecamatan yaitu Kecamatan Laweyan, Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Jebres,

Kecamatan Pasar Kliwon, dan Kecamatan Serengan. Kota Surakarta dipilih

sebagai tempat penelitian karena merupakan salah satu kota besar di Indonesia

dengan dinamika politik yang cukup tinggi serta memiliki akar historis geopolitik

sejak perkembangan masa kerajaan di Indonesia.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini mengkaji tentang hasil Pemilukada Kota Surakarta dan survei

pemilih Kota Surakarta yang dilaksanakan di tahun 2010. Hasil Pemilu Legislatif

Kota Surakarta yang dilaksanakan di tahun 2009 juga dijadikan referensi dalam

penelitian ini.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif spasial

yang didukung data survei lapangan. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya

dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang memberikan

interpretasi atau analisis (Tika, 2005: 4).

Penelitian deskriptif memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang

gejala-gejala sosial tertentu atau aspek kehidupan tertentu pada masyarakat yang

diteliti. Pendekatan tersebut dapat mengungkapkan secara hidup kaitan antara

berbagai gejala sosial, dimana hal tersebut tidak dapat dicapai oleh penelitian yang

bersifat menerangkan (Singarimbun, 1995:87).

Page 59: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 40

Geografi melihat gejala dalam ruang dengan memperhatikan tiap aspek dalam

ruang tersebut. Pendekatan keruangan merupakan metode analisis yang menekankan

analisisnya pada eksistensi ruang (space) yang berfungsi mengakomodasikan

kegiatan manusia. Geografi sebagai ilmu yang mempelajari geospheric phenomena

menyoroti obyek dalam ruang dalam 7 tema analisis spasial yaitu: spatial pattern

analysis (analisis sebaran elemen pembentuk ruang), spatial structure analysis

(analisis perubahan elemen-elemen pembentuk ruang), spatial process analysis

(analisis proses keruangan), spatial interaction analysis (analisis interaksi antar

ruang), spatial organisation analysis (analisis keterkaitan antar kenampakan yang

satu dengan yang lain), spatial assocation (analisis asosiasi keruangan antar berbagai

kenampakan), spatial tendency analysis (analisis dalam upaya mengetahui

kecenderungan perubahan suatu gejala). (Hadi, http://partosohadi.staff.fkip.uns.ac.id,

12 Maret 2011)

Hadi (2010) mengemukakan tekanan utama geografi bukanlah pada substansi

melainkan pada sudut pandang spasial. Produk akhir geografi adalah wilayah-wilayah

(regions) sebagai wujud dari persamaan dan perbedaan yang ada di permukaan bumi.

Dari pengwilayahan itulah kemudian dihasilkan dalil-dalil umum dalam bentuk

model-model spasial, yang dapat digunakan untuk melakukan prediksi atau

rekomendasi.

Dalam geografi politik pemilu dan tingkah laku pemilih dapat dilihat dari sudut

pandang keruangan. Dalam bidang ini, orientasi empirik suatu keadaan itu dikaji

secara sistematis untuk mendapatkan suatu gambaran, menerangkan dan meramalkan

suatu peristiwa berdasarkan ruang. Para ahli geografi politik mencoba mendapatkan

penemuan dan menguraikannya secara statistik, probabilitas, fungsional dan

hubungan yang menjadi sebab dalam suatu peristiwa berdasarkan ciri lokasi dan

ruang ( Fauzi, http://umrefjournal.um.edu. Diakses tanggal 12 Maret 2011).

Page 60: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 41

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian dibagi menjadi dua yaitu sumber data primer dan

data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden,

baik berupa angket atau wawancara tatap muka peneliti dengan responden.

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi terkait dan data

pendukung lainnya.

Page 61: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 42

Tabel 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian No Jenis Data Sumber

1 Data Primer :

a. Data karakteristik pemilih

1) Faktor demografi (jenis

kelamin, status marital dan

umur)

2) Faktor ekonomi (pekerjaan

dan penghasilan)

3) Faktor pendidikan

4) Faktor agama

5) Faktor pengalaman

6) Faktor pilihan partai

b. Data alasan pemilih dalam memilih

kandidat pada Pemilukada Kota

Surakarta

1) Kemampuan Kandidat

2) Kepribadian kandidat

3) Program/isu yang ditawarkan

4) Didukung oleh partai pilihan

5) Kesamaan latar belakang

Angket dan wawancara dengan

masyarakat pemilih (responden)

2 Data Sekunder :

a. Surakarta Dalam Angka Tahun 2008

b. Perolehan suara partai-partai

pendukung masing-masing kandidat

c. Perolehan suara pasangan kandidat

pada Pemilukada Kota Surakarta

d. Peta RBI Lembar 1408-343 Surakarta

e. Data pendukung lainnya

a. BPS Kota Surakarta

b. KPU Kota Surakarta

c. KPU Kota Surakarta

d. BAKOSURTANAL

e. Sumber pustaka dan

internet

Page 62: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 43

D. Populasi dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi dapat didefinisikan sebagai subyek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipejari dan kemudian ditarik

kesimpulan (Susanto dalam Prasetyo, 2009:60).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk Kota Surakarta yang

memiliki hak pilih dalam Pemilukada, yaitu yang memenuhi syarat minimal

berumur 17 tahun atau sudah menikah. Populasi ini tercatat sejumlah 393.703

pemilih (KPU Kota Surakarta,2010).

2. Teknik Sampling

Sampel diartikan sebagian dari populasi yang menjadi sumber data

sebenarnya dalam suatu penelitian. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi tersebut,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Susanto dalam Prasetyo,

2009:60).

Penelitian ini menggunakan teknik multistage random sampling. Teknik ini

memerlukan minimal dua tahapan penarikan sampel. Tahapan yang digunakan

yaitu dengan teknik proporsional random sampling (sampel acak berimbang),

purposive sampling dan simple random sampling (sampel acak sederhana).

Penelitian ini mengambil sampel secara acak (random sampling) di 5

kecamatan dan seluruh kelurahan di Kota Surakarta. Jumlah sampel terkecil dan

dapat mewakili distribusi normal adalah 30 (Tika, 1997:33). Maka dari itu jumlah

keseluruhan sampel yang akan diambil dalam penelitian ini sebanyak 150 sampel.

Tahapan pertama pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu perhitungan

pengambilan sampel tingkat kecamatan dengan menggunakan teknik proporsional

random sampling dengan rumus sebagai berikut :

Page 63: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 44

Jumlah sampel tiap kecamatan = Jumlah Pemilih Kecamatan x Total Sampel

Total Pemilih

Berdasarkan data jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih dalam

sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di KPU Kota Surakarta

dalam Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010 (KPU Kota Surakarta, 2010) maka

perhitungan jumlah sampel yang diambil di masing-masing kecamatan yaitu :

Jumlah sampel Kecamatan Laweyan = 47.459 x 150 sampel = 25,30679

281.302

Dibulatkan menjadi 25 sampel

Jumlah sampel Kecamatan Serengan = 26.967 x 150 sampel = 14,37974

281.302

Dibulatkan menjadi 14 sampel

Jumlah sampel Kecamatan Pasar Kliwon = 43.320 x 150 sampel = 23,09973

281.302

Dibulatkan menjadi 23 sampel

Jumlah sampel Kecamatan Banjarsari = 89.173 x 150 sampel = 47,55014

281.302

Dibulatkan menjadi 48 sampel

Jumlah sampel Kecamatan Jebres = 74.383 x 150 sampel = 39,6636

281.302

Dibulatkan menjadi 40 sampel

Page 64: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 45

Dari perhitungan jumlah sampel tersebut dapat menjadi pedoman dalam

penyebaran angket dengan teknik wawancara di masing-masing kecamatan yaitu :

Tabel 3.2. Jumlah Sampel Tingkat Kecamatan

No Kecamatan Sampel

1 Laweyan 25

2 Serengan 14

3 Pasar Kliwon 23

4 Banjarsari 48

5 Jebres 40

Jumlah Sampel 150

Tahapan kedua pengambilan sampel yaitu perhitungan sampel tingkat

kelurahan dengan teknik purposive sampling dan simple random sampling. Berikut

ini Tabel 3.3. hasil perhitungan sampel di tingkat kelurahan.

Tabel 3.3. Metode Penghitungan Sampel Penelitian Tingkat Kelurahan

No Kecamatan Kelurahan

Perhitungan Sampel

Purposive Sisa sampel (random) Total Sampel

Laweyan

1 Bumi 2 2

2 Karangasem 2 1 3

3 Jajar 2

2

4 Kerten 2 2

5 Laweyan 2 2

6 Pajang 2 1 3

7 Panularan 2 2

8 Penumping 2 2

9 Purwosari 2 1 3

10 Sondakan 2 2

11 Sriwedari 2 2

Jumlah 22 3 25

Serengan

1

Danukusuman 2 2

2 Jayengan 2 2

3 Joyontakan 2 2

4 Kemlayan 2 2

5 Kratonan 2 2

6 Serengan 2 2

7 Tipes 2 2

Jumlah 14 0 14

Page 65: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 46

Pasar Kliwon

1

Baluwarti 2 1 3

2 Joyosuran 2 1 3

3 Gajahan 2

2

4 Kampung Baru 2

2

5 Kedunglumbu 2

2

6 Kauman 2 1 3

7 Ps. Kliwon 2 1 3

8 Sangkrah 2

2

9 Semanggi 2 1 3

Jumlah 18 5 23

Banjarsari

1

Banyuanyar 3 1 4

2 Gilingan 3

3

3 Kadipiro 3 1 4

4 Keprabon 3 1 4

5 Kestalan 3 1 4

6 Ketelan 3

3

7 Manahan 3 1 4

8 Mangkubumen 3 1 4

9 Nusukan 3 1 4

10 Setabelan 3 1 4

11 Punggawan 3

3

12 Sumber 3

3

13 Timuran 3 1 4

Jumlah 39 9 48

Jebres

1

Gandekan 3 1 4

2 Jagalan 3 1 4

3 Jebres 3

3

4 Kepatihan Kulon 3 1 4

5 Kepatihan Wetan 3

3

6 Mojosongo 3 1 4

7 Pucangsawit 3

3

8 Purwodiningratan 3 1 4

9 Sudiroprajan 3 1 4

10 Sewu 3

3

11 Tegal Harjo 3 1 4

33 7 40

Tahapan ketiga pengambilan sampel yaitu penentuan nama-nama sampel

yang akan dijadikan responden penelitian dengan teknik simple random sampling.

Berdasarkan jumlah sampel tingkat kelurahan selanjutnya diambil nama-nama

sampel secara random. Berikut ini Gambar 3.1. bagan tahapan pengambilan

sampel dalam penelitian ini :

Page 66: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 47

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

s-

Gambar 3.1. Bagan Tahapan Pengambilan Sampel

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data yang sesuai

dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu :

1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat,legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:206).

Metode dokumentasi dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data dari

instansi-instansi terkait yaitu KPU Kota Surakarta berupa data DPT (Daftar

Pemilih Tetap) dan data hasil Pemilu Legislatif 2009 maupun Pemilukada Kota

Surakarta 2010, sedangkan dari BPS Kota Surakarta berupa Monografi Kota

Surakarta Tahun 2009.

2. Angket

Angket (kuesioner) adalah usaha mengumpulkan informasi dengan

menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh

responden (Tika, 1997:82). Sedangkan menurut Subana yang dikutip Prasetyo

(2009:65) angket adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang harus

dijawab atau dilengkapi oleh responden. Angket dapat memuat pertanyaan tentang

Surakarta

Kecamatan Kecamatan

Kelurahan

Kelurahan

Kelurahan

Kelurahan

Responden

Responden

Responden

Responden

Sample tingkat kecamatan

(proporsional random sampling)

Sample tingkat kelurahan (purposive

sampling dan simple random

sampling)

Penentuan nama-nama sampel

responden (Simple random sampling)

Page 67: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 48

fakta dan pendapat atau sikap. Angket merupakan suatu daftar yang berisi

pertanyaan tertulis tentang suatu masalah yang akan diteliti dengan tujuan untuk

memperoleh informasi dari responden atau subyek penelitian (Prasetyo, 2009:65).

Dalam penelitian ini jenis angket yang digunakan adalah angket semi

terbuka dimana pada pertanyaan semi terbuka, jawabannya sudah tersusun rapi

tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban. Dari angket tersebut akan

didapat data karakteristik maupun alasan pemilih.

3. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab

yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian (Tika,

1997:75). Dalam penelitian ini menggunakan wawancara berstruktur dengan

adanya daftar pertanyaan yang telah disusun agar pengumpulan data lebih terarah

kepada tujuan penelitian.

F. Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan diinterpretasikan dengan jalan mengumpulkan dan menata,

mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu kategori dan satuan uraian

dasar sehingga dapat ditarik kesimpulan (Prasetyo,2009:66). Data yang diperoleh

baik data primer dan sekunder kemudian dianalisis. Data akan ditabulasi dalam

bentuk tabel silang dan grafik serta penyajian (display) dalam bentuk peta berbasis

Sistem Informasi Geografis (SIG).

Dalam penelitian ini, pengolahan data menggunakan prinsip statistik deskriptif.

Statistik deskriptif lebih berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data

serta penyajian hasil ringkasan tersebut. Data statistik yang biasa diperoleh dari hasil

sensus, survei atau pengamatan lainnya umumnya masih acak, mentah dan tidak

terorganisir dengan baik (raw data). Data tersebut harus diringkas dengan baik dan

teratur, baik dalam bentuk tabel atau presentasi grafik sebagai dasar untuk berbagai

pengambilan keputusan (Santoso,2003:150).

Page 68: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 49

Dengan bantuan program SPSS , data dianalisis dalam bentuk :

a. Tabel Frekuensi

Tujuan tabel frekuensi adalah memberikan gambaran atau deskripsi tentang

suatu data. Data yang digunakan bisa data kuantitatif atau kualitatif

(Santoso, 2003:148).

b. Tabel Silang (Crosstabs)

Tabel silang (Crosstabs) adalah sebuah tabel silang yang terdiri atas satu

baris atau lebih dan satu kolom atau lebih. Jadi crosstabs digunakan untuk

menyajikan deskripsi data dalam bentuk tabel silang yang terdiri dari baris

dan kolom (Santoso, 2003:151). Baris dan kolom akan menunjukkan ada

tidaknya pola hubungan karakteristik pemilih dan pilihan partai politik

dengan pilihan terhadap kandidat pada Pemilukada Kota Surakarta Tahun

2010.

c. Grafik (Chart)

Grafik merupakan gambaran hasil peringkasan data tabel dapat berupa grafik

batang (bar chart) atau lingkaran (pie chart).

Dalam penyajian peta berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG)

menggunakan perangkat lunak Arc View 3.3. Arc View merupakan salah satu

perangkat lunak SIG dan pemetaan yang dikembangkan oleh ESRI (Environmental

Systems Research Institute). Arc View memiliki kemampuan melakukan visualisasi

data, eksplorasi data, menjawab query (baik database spasial maupun nonspasial),

menganalisis data secara geografis, dan sebagainya. (Riyanto dkk, 2009:73).

Data keruangan berupa Peta Kota Surakarta dikombinasikan dengan data atribut

berupa hasil Pemilukada dan hasil survei diolah menjadi peta tematik. Arc View 3.3

dapat mengolah dan mengklasifikasikan data dengan berbagai metode. Salah satu

metode yang sering digunakan dalam analisis yaitu metode klasifikasi Natural

Breaks. Dengan metode ini akan mengidentifikasi dengan cara mencari kelompok-

kelompok atau pola-pola yang terdapat di dalam data yang bersangkutan. Nilai-nilai

Page 69: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 50

atribut unsur-unsur peta diurutkan mulai dari yang paling kecil hingga paling besar.

Kemudian nilai-nilai atribut ini dibagi menjadi kelas-kelas baru (sebagai contoh

adalah kelas “low”, “medium”, dan “high” yang batas-batasnya cukup lebar.

(Prahasta, 2004:51). Analisis data dalam penelitian ini meliputi :

1. Sebaran Pemilih Dalam Pemilukada Kota Surakarta

Data hasil Pemilukada Kota Surakarta baik pasangan kandidat Joko

Widodo-FX.Hadi Rudyatmo maupun Eddy S. Wirabumi-Supradi

Kertamenawie diolah dengan tabulasi. Hasil tabulasi tersebut menjadi data

atribut yang dikombinasikan dengan data keruangan berbasis Sistem Informasi

Geografis (SIG) menggunakan unit analisis tingkat PPK (Panitia Pemilihan

Kecamatan) dibuat peta tematik.

2. Perbandingan Sebaran Pemilih Pasangan Kandidat dengan Sebaran

Pemilih Partai-Partai Pendukung

Data perolehan suara masing-masing kandidat dibandingkan dengan

perolehan suara partai pendukung yang tergabung dalam koalisi partai

kemudian diolah dengan tabulasi. Hasil tabulasi tersebut menjadi data atribut

yang dikombinasikan dengan data keruangan berbasis Sistem Informasi

Geografis (SIG) menggunakan unit analisis tingkat PPK (Panitia Pemilihan

Kecamatan) dibuat peta tematik.

3. Karakteristik Pemilih Dalam Pemilukada Kota Surakarta

Data karakteristik pemilih ditabulasikan dengan program pengolah data

statistik SPSS . Data diolah dengan analisis tabulasi frekuensi dan tabulasi

silang (crosstabs) faktor karakteristik terhadap pilihan kandidat pada

Pemilukada. Kemudian hasil tabulasi tersebut menjadi data atribut wilayah

yang dikombinasikan dengan data keruangan berbasis Sistem Informasi

Geografis (SIG) menggunakan program Arc View 3.3 dibuat peta tematik.

Page 70: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 51

Tabel 3.4. Faktor, Indikator dan Kriteria Karakteristik Pemilih Pada Pemilukada

Kota Surakarta 2010

No Faktor Indikator Kriteria

1 Demografi a. Jenis Kelamin 1. Laki-laki

2. Perempuan

b. Status Marital 1. Belum menikah

2. Sudah menikah

c. Umur 1. 19 tahun/dibawahnya

2. 20-29 tahun

3. 30-39 tahun

4. 40-49 tahun

5. 50 tahun/diatasnya

2 Pendidikan Pendidikan formal 1. Tamat SD/dibawahnya

2. Tamat SMP/sederajat

3. Tamat SMA/sederajat

4. Pernah kuliah/diatasnya

3 Ekonomi a. Pekerjaan 1.PNS

2. Pegawai swasta

3. Wiraswasta,pedagang,dll

4. Profesional guru,dosen,dokter,pengacara,dsb

5. Pensiunan

6. Pelajar/mahasiswa

7. Buruh

8. Petani

9. Nelayan

10. Ibu Rumah Tangga

11. Pekerja informal,sopir,ojek,becak

12. Pengangguran/belum bekerja

13. Lainnya

b. Penghasilan per 1. <Rp.500.000

bulan 2. Rp.500.000-Rp.1.000.000

3. >Rp.1.000.000

4 Agama a. Agama yang dianut 1. Islam

2. Kristen

3. Katolik

4. Hindu

5. Budha

6. Lainnya

5 Pengalaman Mengikuti Pemilukada 1. 1 kali

2. 2 kali

Page 71: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 52

6 Pilihan Partai Dalam Pemilu Legislatif 1. PDIP

DPRD Surakarta 2009 2. DEMOKRAT

3. GOLKAR

4. PKS

5. PAN

6. HANURA

7. GERINDRA

8. PDS

9. Lainnya

7 Pilihan Cawali Pemilukada 2010 1. Joko Widodo-FX.Rudyatmo

Cawawali 2. Eddy S. Wirabumi-Supradi Kertamenawie

Sumber : Diolah dari Prasetyo (2009:51)

4. Alasan Pemilih Dalam Pemilukada Kota Surakarta

Data alasan memilih terhadap kandidat ditabulasikan dengan program

pengolah data statistik SPSS . Data diolah dengan analisis tabulasi frekuensi

dan tabulasi silang (crosstabs) faktor alasan pemilih terhadap pilihan kandidat

pada Pemilukada. Kemudian hasil tabulasi tersebut menjadi data atribut

wilayah yang dikombinasikan dengan data keruangan berbasis Sistem

Informasi Geografis (SIG) menggunakan program Arc View 3.3 dibuat peta

tematik.

Faktor dan indikator alasan pemilih terhadap kandidat pada Pemilukada

Kota Surakarta dapat dilihat dalam Tabel 3.6. berikut ini.

Tabel 3.5. Faktor Dan Indikator Alasan Memilih Kandidat Faktor Indikator/Pilihan Jawaban

Alasan memilih kandidat a. Kemampuan kandidat

b. Kepribadian kandidat

c. Program/isu yang ditawarkan

kandidat

d. Didukung oleh partai pilihan

e. Kesamaan latar belakang (suku,

agama, dsb)

f. Lainnya

Sumber : Diolah dari Eriyanto,dkk (2007)

Page 72: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 53

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Daerah Penelitian

1. Keadaan Geografis

a. Letak

Penelitian ini dilakukan di Kota Surakarta yang merupakan salah satu

kota besar di Jawa Tengah dan DIY selain kota-kota lainnya seperti Kota

Semarang maupun Kota Yogyakarta. Secara astronomis Kota Surakarta terletak

antara 110º46’10’’ dan 110º51’25’’ Bujur Timur dan antara 7º32’13’’ dan

7º35’12’’ Lintang Selatan.

Kota Surakarta merupakan kota strategis yang dikelilingi oleh kota-kota

besar seperti Kota Semarang, Kota Yogyakarta dan Kota Surabaya. Dengan

posisi yang strategis ini, Kota Surakarta menjadi pusat informasi dan aktivitas

masyarakat di daerah sekitarnya. Dengan demikian terjadi dinamika yang yang

sangat tinggi di segala bidang termasuk dalam bidang politik dan pemerintahan.

Kota Surakarta menjadi salah satu kota barometer politik nasional termasuk

penyelenggaraan Pemilukada tahun 2010 yang memiliki fenomena menarik

untuk dikaji dan dianalisis.

b. Batas

Secara administratif, Kota Surakarta memiliki batas-batas sebagai berikut:

Sebelah utara : Kabupaten Karanganyar dan Boyolali

Sebelah selatan : Kabupaten Sukoharjo

Sebelah timur : Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo

Sebelah barat : Kabupaten Sukoharjo

Administrasi Kota Surakarta divisualisasikan dalam Peta 1 berikut ini.

Page 73: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 54

Page 74: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 55

c. Luas

Luas daerah Kota Surakarta mencapai 44,06 km² yang tediri atas 5 PPK,

yaitu : PPK Laweyan, PPK Serengan, PPK Pasar Kliwon, PPK Jebres dan PPK

Banjarsari. PPK Banjarsari merupakan PPK terluas dengan luas mencapai 14,81

km² sedangkan PPK Serengan merupakan PPK terkecil dengan luas hanya 3,19

km². Kota Surakarta.

Kota Surakarta terbagi dalam 51 kelurahan yang terdiri atas 592 RW dan

2.644 RT. Secara rinci luas masing-masing PPK dan pembagian administrasi

dapat disajikan dalam Tabel 4.1. berikut.

Tabel 4.1. Luas Dan Banyaknya PPK, Kelurahan, RW dan RT Di Kota Surakarta

Tahun 2009

No PPK Luas (Km²) Kelurahan RW RT

1 Laweyan 8,63 11 105 451

2 Serengan 3,19 7 75 332

3 Pasar Kliwon 4,82 9 100 424

4 Jebres 12,58 11 145 605

5 Banjarsari 14,81 13 167 832

Jumlah 44,03 51 592 2644

Sumber : Diolah dari Kota Surakarta dalam Angka Tahun 2009

Dari data luas masing-masing PPK tersebut dapat dibuat pie graph prosentase

luasnya yang disajikan pada Gambar 4.1. berikut.

Gambar 4.1. Prosentase Luas PPK Kota Surakarta Tahun 2009

Page 75: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 56

d. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kota Surakarta sebagian besar didominasi untuk

lahan perumahan/permukiman sebesar 62 %, jasa (10%), perusahaan (7%). Hal

ini dimungkinkan karena Kota Surakarta merupakan kota yang cukup padat

penduduknya dan aktivitas di sektor ekonomi jasa dan perusahaan sangat

mendominasi. Lahan untuk pertanian sangat sedikit yaitu sawah sebesar 4 %

dan tegalan hanya 2 %. Penggunaan lahan di Kota Surakarta dapat disajikan

dalam Tabel 4.2. berikut ini.

Tabel 4.2. Luas Penggunaan Lahan Kota Surakarta Tahun 2009 (Dalam Ha)

No Penggunaan Lahan Laweyan Serengan

Pasar

Kliwon Jebres Banjarsari

Total

Luas

1 Perumahan/permukiman 563,83 210,43 308,94 673,37 980,91 2737,48

2 Jasa 88,61 17,17 37,69 176,75 106,91 427,13

3 Perusahaan 42,2 30,16 39,73 87 88,39 287,48

4 Industri 39,4 6,11 9,77 25,38 20,76 101,42

5 Tanah kosong 7,28 2,52 16,38 16,19 11,01 53,38

6 Tegalan 0 0 0 81,46 0,5 81,96

7 Sawah 40,9 0 3,36 21,33 80,58 146,17

8 Kuburan 6,05 1,38 1,67 38,98 24,78 72,86

9 Lapangan Olahraga 12,24 2,61 9,55 10,51 30,23 65,14

10 Taman Kota 0,15 0 0 22,6 8,85 31,6

11 Lain-lain 63,2 49,02 54,43 104,61 128,18 399,44

Jumlah 863,86 319,4 481,52 1258,18 1481,1 4404,06

Sumber : Surakarta Dalam Angka Tahun 2009

Secara sederhana prosentase penggunaan lahan di Kota Surakarta dapat

dilihat pada Gambar 4.2. berikut.

Page 76: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 57

Gambar 4.2. Prosentase Luas Penggunaan Lahan Kota Surakarta Tahun 2009

2. Keadaan Penduduk

a. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk

Pada tahun 2009 Kota Surakarta memiliki jumlah penduduk mencapai

565.853 jiwa. Jumlah penduduk terbesar terdapat di PPK Banjarsari dengan

jumlah penduduk mencapai 162.093 jiwa tetapi memiliki kapadatan penduduk

terendah yaitu sejumlah 10.945 jiwa/km². Jumlah penduduk terendah terdapat

di PPK Serengan dengan jumlah penduduk sebanyak 63.558 jiwa dan memiliki

kepadatan penduduk tertinggi yaitu mencapai 19.924 jiwa/ km².

PPK Banjarsari dan PPK Jebres menjadi PPK yang memiliki pengaruh

cukup signifikan dalam perolehan jumlah suara karena memiliki jumlah

penduduk yang sudah memiliki hak pilih dalam jumlah yang besar. Luas,

jumlah penduduk dan kepadatan penduduk tiap PPK di Kota Surakarta Tahun

2009 dapat disajikan dalam Tabel 4.3. berikut.

Page 77: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 58

Tabel 4.3. Luas, Jumlah Penduduk Dan Kepadatan Penduduk Di Kota Surakarta

Tahun 2009

No PPK Luas (km²)

Jumlah Penduduk

(jiwa) Kepadatan (jiwa/km²)

1 Laweyan 8,64 109.930 12.723

2 Serengan 3,19 63.558 19.924

3 Pasar Kliwon 4,82 87.980 18.253

4 Jebres 12,58 142.292 11.311

5 Banjarsari 14,81 162.093 10.945

Jumlah 44,04 565.853 12.849

Sumber: Kota Surakarta dalam Angka Tahun 2009

Perbandingan kepadatan penduduk tiap PPK di Kota Surakarta tahun

2009 dapat divisualisasikan dalam Gambar 4.3. berikut:

Gambar 4.3. Grafik Kepadatan Penduduk Kota Surakarta Tahun 2009

b. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Kota Surakarta memiliki jumlah penduduk mencapai 565.853 jiwa

dengan rincian jumlah penduduk laki-laki sebanyak 279.324 jiwa (49,36 %)

sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 286.529 jiwa (50,64 %).

Rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar 97,48 yang artinya bahwa jika terdapat

100 penduduk perempuan maka terdapat 97 penduduk laki-laki.

Page 78: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 59

Rasio jenis kelamin (sex ratio) merupakan perbandingan antara jumlah

penduduk laki-laki dan penduduk perempuan yang diperoleh dengan rumus

sebagai berikut:

Jumlah penduduk Laki-Laki

Sex Ratio = x 100

Jumlah penduduk Perempuan

= 279.324 x 100

286.529

= 97,48

Baik laki-laki maupun perempuan memiliki hak yang sama untuk

menentukan pilihannya masing-masing. Namun, secara psikologis terdapat

perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam menentukan pilihannya pada

Pemilukada Kota Surakarta. Tabel 4.4. dan Gambar 4.4. menunjukkan keadaan

penduduk Kota Surakarta menurut jenis kelamin.

Tabel 4.4. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2009

No Jenis Kelamin Jumlah (jiwa) Prosentase (%)

1 Laki-laki 279.324 49,36

2 Perempuan 286.529 50,64

Jumlah 565.853 100

Sumber : Kota Surakarta Dalam Angka Tahun 2009

Page 79: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 60

Gambar 4.4. Perbandingan Jumlah Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan Di Kota

Surakarta Tahun 2009

c. Keadaan Penduduk Menurut Kelompok Umur

Penduduk menurut kelompok umur di Kota Surakarta didominasi oleh

kelompok usia muda yaitu kelompok umur 15-19 tahun (43.138 jiwa),

kelompok umur 20-24 tahun (57.833 jiwa) dan kelompok umur 25-29 tahun

(49.076 jiwa).

Umur dapat mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihannya

termasuk pemilih pada Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010. Tabel 4.5. dan

Gambar 4.5. terkait keadaan penduduk Kota Surakarta dapat diamati sebagai

berikut.

Page 80: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 61

Tabel 4.5. Penduduk Kota Surakarta Menurut Kelompok Umur Tahun 2009

Umur (Tahun)

Jenis Kelamin

Jumlah Total Laki-laki Perempuan

0-4 17.542 17.781 35.323

5-9 21.098 18.726 39.824

10-14 16.592 18.725 35.317

15-19 20.861 22.277 43.138

20-24 27.968 29.865 57.833

25-29 24.656 24.420 49.076

30-34 19.676 21.810 41.486

35-39 19.439 20.388 39.827

40-44 18.493 20.150 38.643

45-49 13.513 21.572 35.085

50-54 13.511 17.305 30.816

55-59 11.852 13.275 25.127

60-64 9.008 8.535 17.543

65+ 13.037 20.858 33.895

Jumlah 247.246 275.687 522.933

Sumber: Surakarta dalam Angka Tahun 2009

Gambar 4.5. Grafik Penduduk Kota Surakarta Menurut Kelompok Umur Tahun 2009

Page 81: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 62

d. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Penduduk Kota Surakarta didominasi oleh penduduk yang berpendidikan

menengah . Jumlah terbesar yaitu lulusan SMP dengan jumlah mencapai

101.351 jiwa (21,14%) dan lulusan SMA sebanyak 101.353 jiwa (21,15%).

Faktor tingkat pendidikan ini berpengaruh terhadap pilihan pemilih Kota

Surakarta. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka cenderung

memiliki pemikiran kritis dan rasional terhadap pasangan kandidat yang akan

dipilih. Penduduk Kota Surakarta menurut tingkat pendidikan direpresentasikan

dalam Tabel 4.6. dan Gambar 4.6. sebagai berikut.

Tabel 4.6. Penduduk Kota Surakarta Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2009

No Tingkat

Pendidikan

PPK Total

Laweyan Serengan Pasar Kliwon Jebres Banjarsari

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Tidak

Sekolah

4.135 0,86

1.278

0,27

1.084

0,23

18.858

3,93

6.837 1,43

32.192 6,71

2 Belum

Tamat SD

10.481 2,19

4.297

0,90

11.174

2,33

16.810

3,51

24.037 5,01

66.799 13,93

3 Tidak

Tamat SD

7.663 1,60

2.813

0,59

6.354

1,33

16.182

3,37

11.039 2,30

44.051 9,19

4 Tamat SD

19.316 4,03

12.886

2,69

15.695

3,27

22.199

4,63

28.022 5,84

98.118 20,46

5 Tamat SMP

20.772 4,33

11.493

2,40

18.565

3,87

23.095

4,82

27.426 5,72

101.351 21,14

6 Tamat SMA

23.280 4,86

10.205

2,13

19.199

4,00

18.455

3,85

30.214 6,30

101.353 21,15

7 Tamat

Akademi/PT

9.311 1,94

3.113

0,65

6.970

1,45

5.756

1,20

10.489 2,19

35.639 7,43

Jumlah

94.958 19,80

46.085

9,61

79.041

16,48

121.355

25,31

138.064 28,79

479.503 100,00

Sumber: Surakarta dalam Angka Tahun 2009

Page 82: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 63

Gambar 4.6. Grafik Penduduk Kota Surakarta Menurut Tingkat Pendidikan

Tahun 2009

e. Keadaan Penduduk Menurut Agama Yang Dianut

Agama Islam merupakan agama yang paling banyak dianut oleh

penduduk Kota Surakarta yaitu sebanyak 406.339 jiwa (73,52%). Agama-

agama lain merupakan agama minoritas dengan jumlah penganut yang sedikit.

Faktor sentimen agama dapat mempengaruhi pilihan seseorang terhadap

pasangan kandidat. Data selengkapnya terkait dengan keadaan penduduk

menurut agama yang dianut di Kota Surakarta disajikan dalam Tabel 4.7. dan

Gambar 4.7. berikut.

Tabel 4.7. Penduduk Menurut Agama Yang Dianut di Kota Surakarta Tahun 2009

No Agama

Agama Total

Islam Kristen Katolik

Kristen

Protestan Hindu Budha

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Laweyan 88.520 16,02 10.464

1,89 10.564

1,91 530

0,10 426 0,08

110.504 19,99

2 Serengan 38.545 6,97 5.532

1,00 6.532

1,18 91

0,02 100 0,02

50.800 9,19

3

Pasar

Kliwon 67.686 12,25 10.238

1,85 9.139

1,65 167

0,03 750 0,14

87.980 15,92

4 Jebres 95.296 17,24 20.802

3,76 22.518

4,07 872

0,16 1.804 0,33

141.292 25,57

5 Banjarsari 116.292 21,04 23.256

4,21 20.700

3,75 463

0,08 1.382 0,25

162.093 29,33

Jumlah 406.339 73,52 70.292

12,72 69.453

12,57 2.123

0,38 4.462 0,81

552.669 100,00

Sumber: Surakarta dalam Angka Tahun 2009

Page 83: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 64

Gambar 4.7.Grafik Penduduk Kota Surakarta Berdasarkan Agama Yang Dianut

Tahun 2009

f. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Penduduk Kota Surakarta didominasi oleh orang-orang yang bekerja

sebagai buruh industri (70.034 jiwa) maupun buruh bangunan (72.823 jiwa).

Pekerjaan pemilih dapat mempengaruhi keputusan untuk memilih karena

mencerminkan tingkat kemampuan, keterampilan dan pola pikir seseorang.

Kota Surakarta terkenal dengan banyaknya “wong cilik” yang merupakan

representasi dari penduduk yang memiliki mata pencaharian menengah ke

bawah. Penduduk ini menjadi target para pasangan kandidat untuk

memaksimalkan perolehan suara agar dapat memenangkan Pemilukada. Data

selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.8. dan Gambar 4.8. berikut.

Page 84: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 65

Tabel 4.8. Penduduk Kota Surakarta Menurut Mata Pencaharian Tahun 2009

No Pekerjaan

PPK Total

Laweyan Serengan Pasar Kliwon Jebres Banjarsari

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Petani Sendiri 38 0,01 0

- 0

- 81

0,02 337 0,08

456 0,11

2 Buruh Tani 32 0,01 0

- 0

- 0

- 397 0,10

429 0,10

3 Pengusaha 964 0,23 1.124

0,27 2.237

0,54 1.119

0,27 2.810 0,68

8.254 2,01

4 Buruh Industri 16.421 3,99 5.264

1,28 8.894

2,16 17.653

4,29 21.802 5,30

70.034 17,02

5 Buruh Bangunan 12.648 3,07 4.372

1,06 17.653

4,29 16.534

4,02 21.616 5,25

72.823 17,70

6 Pedagang 5.387 1,31 3.713

0,90 7.751

1,88 4.478

1,09 11.045 2,68

32.374 7,87

7 Angkutan 2.154 0,52 1.726

0,42 4.051

0,98 1.627

0,40 6.218 1,51

15.776 3,83

8 PNS/TNI/POLRI 5.027 1,22 1.307

0,32 3.333

0,81 7.167

1,74 9.590 2,33

26.424 6,42

9 Pensiunan 3.711 0,90 647

0,16 1.826

0,44 8.637

2,10 7.862 1,91

22.683 5,51

10 Lain-lain 37.644 9,15 17.166

4,17 16.611

4,04 49.155

11,94 41.714 10,14

162.290 39,43

Jumlah

84.026 20,42

35.319

8,58

62.356

15,15

106.451

25,87

123.391 29,98

411.543 100,00

Sumber: Surakarta dalam Angka Tahun 2009

Gambar 4.8. Grafik Penduduk Kota Surakarta Menurut

Mata PencaharianTahun 2009

Page 85: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 66

B. Hasil dan Pembahasan

1. Sebaran Pemilih Dalam Pemilukada Kota Surakarta Tahun 2010

Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kota Surakarta tahun 2010

dilaksanakan pada tanggal 26 April 2010 untuk memilih pasangan walikota dan

wakil walikota masa jabatan 2010-2015. Pemilukada tersebut diikuti dua pasangan

calon yaitu pasangan pertama Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo dan pasangan

kedua Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie. Dari hasil rekapitulasi

perhitungan suara oleh KPU Kota Surakarta diketahui bahwa pasangan Joko

Widodo-FX. Hadi Rudyatmo memperoleh 90,09 % suara sedangkan pasangan

Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie memperoleh 9,91 % suara. Adapun

hasil selengkapnya perolehan suara masing-masing kandidat tiap PPK disajikan

pada Tabel 4.9. berikut ini.

Tabel 4.9. Rekapitulasi Hasil Pemilukada Kota Surakarta Tahun 2010

No Kandidat

PPK Total

Laweyan Serengan Pasar Kliwon Banjarsari Jebres

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1

Joko Widodo-

FX. Hadi

Rudyatmo

41.280 88,51

23.710

89,80

36.800

87,41

79.637

91,19

66.816 91,43

248.243 90,09

2

Eddy S.

Wirabhumi-

Supradi

Kertamenawie

5.358 11,49

2.692

10,20

5.299

12,59

7.693

8,81

6.264 8,57

27.306 9,91

Jumlah

46.638 100,00

26.402

100,00

42.099

100,00

87.330

100,00

73.080 100,00

275.549 100,00

Sumber: Diolah Dari Data Hasil Pemilukada Kota Surakarta 2010, KPU Kota Surakarta

Masing-masing pasangan kandidat calon walikota dan wakil walikota

Surakarta mempunyai suara pemilih yang tersebar di masing-masing PPK di Kota

Surakarta. Jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya masing-masing PPK

turut mempengaruhi sumbangan jumlah perolehan suara. PPK Banjarsari memiliki

total pemilih yang menggunakan hak pilihnya secara sah sejumlah 87.330 pemilih

dan PPK Jebres dengan jumlah pemilih 73.080. Sedangkan di PPK lain memiliki

jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya jauh lebih sedikit yaitu PPK

Page 86: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 67

Laweyan 46.638 pemilih, PPK Pasar Kliwon 42.099 pemilih dan PPK Serengan

sejumlah 26.402 pemilih.

Pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo memperoleh kemenangan

dengan suara mayoritas di setiap PPK di Kota Surakarta. Perolehan suara yang

diraih pasangan ini sangat mutlak dibandingkan dengan pasangan lawan. Pasangan

ini memperoleh 88,51% suara di PPK Laweyan, 89,80% suara (PPK Serengan),

87,41% suara (PPK Pasar Kliwon), 91,19% suara (PPK Banjarsari) dan 91,43%

suara (PPK Jebres). Sedangkan pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi

Kertamenawie memperoleh 11,49% suara di PPK Laweyan, 10,20% suara (PPK

Serengan), 12,59% suara (PPK Pasar Kliwon), 8,81% suara (PPK Banjarsari) dan

8,57% suara (PPK Jebres).

Kemenangan pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo di setiap PPK di

Kota Surakarta tidak lepas dari popularitas dan kinerja pasangan ini selama

periode kepemimpinan sebelumnya. Pasangan ini merupakan pasangan incumbent

yang kembali mencalonkan diri dengan formasi yang sama sebagai calon walikota

dan wakil walikota Surakarta. Sebagai pasangan incumbent, mereka memiliki

keuntungan yang lebih jika dibandingkan dengan pasangan yang bukan incumbent.

Jabatan sebagai walikota dan wakil walikota periode yang lalu sangat

mempengaruhi tingkat popularitas mereka di mata publik. Popularitas mereka

semakin tinggi di mata publik seiring dengan kinerja kepemimpinan yang baik.

Popularitas yang tinggi dan kinerja yang baik inilah yang menjadi kunci besarnya

kemenangan pasangan ini di seluruh PPK di Kota Surakarta.

Berbeda dengan pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie.

Pasangan ini tidak begitu popular di mata publik Kota Surakarta. Pasangan ini

dapat dikatakan bukan lawan sepadan bagi pasangan lawannya. Posisi Eddy S.

Wirabhumi sebagai salah satu Ketua DPC Partai Demokrat di Kota Surakarta

faktanya tidak mempengaruhi popularitas pasangan ini. Begitu pula sosok Supradi

Kertamenawie sebagai seorang pejabat di lingkungan Pemkot Surakarta juga tidak

Page 87: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 68

dapat menyokong popularitas pasangan ini di mata publik. Masalah kinerja juga

tidak seperti pasangan lawan. Pasangan ini adalah wajah baru yang kepemimpinan

mereka belum terbukti di mata publik, sehingga pemilih enggan memberikan

suaranya kepada pasangan tersebut.

Hasil perolehan suara Pemilukada Kota Surakarta baik dari pasangan Joko

Widodo-FX.Hadi Rudyatmo maupun pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi

Kertamenawie dapat divisualisasikan melalui Peta 2.

Page 88: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 69

Page 89: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 70

2. Perbandingan Sebaran Pemilih Kandidat Dengan Pemilih Partai –Partai

Pendukung

a. Hasil Perolehan Suara Partai-Partai Pendukung Pada Pemilu Legislatif DPRD

Tingkat II Kota Surakarta Tahun 2009

Pemilu Legislatif 2009 dilaksanakan pada tanggal 9 April 2009 untuk

memilih anggota legislatif yang akan menjadi wakil rakyat di DPR RI, DPD RI,

DPRD Provinsi dan DPRD Tingkat Kabupaten/Kota. Pemilu Legislatif 2009

sama halnya dengan Pemilu Legislatif 2004 yaitu pemilih dapat mengetahui

nama-nama calon legislator yang akan dipilih karena nama-nama calon

legislator dicetak dalam surat suara.

Dalam Pemilu Legislatif 2009, Kota Surakarta dibagi menjadi 4 Daerah

Pemilihan (DP) DPRD Tingkat Kota yaitu :

1) Daerah Pemilihan (DP) Surakarta I terdiri dari PPK Laweyan

2) Daerah Pemilihan (DP) Surakarta II terdiri dari PPK Serengan dan PPK

Pasar Kliwon

3) Daerah Pemilihan (DP) Surakarta III terdiri dari PPK Banjarsari

4) Daerah Pemilihan (DP) Surakarta IV terdiri dari PPK Jebres

Berikut ini perolehan suara partai yang memperoleh kursi di DPRD Kota

Surakarta periode 2009-2014 dan menjadi pendukung pasangan kandidat pada

Pemilukada Kota Surakarta 2010 pada Tabel 4.10.

Page 90: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 71

Tabel 4.10. Perolehan Suara Partai Pendukung Yang Mendapatkan Kursi DPRD

Kota Surakarta Hasil Pemilu Legislatif 2009

No

Partai

Politik

Perolehan Suara

Laweyan Serengan

Pasar

Kliwon Banjarsari Jebres Jumlah

%

Suara

1 HANURA

1.609

914

2.298

3.816

1.941

10.578 4,16

2 GERINDRA

2.002

581

841

3.266

1.375

8.065 3,17

3 PKS

5.620

2.667

3.962

6.832

4.638

23.719 9,32

4 PAN

4.416

1.078

2.548

5.440

3.441

16.923 6,65

5 GOLKAR

4.431

1.296

3.113

6.979

4.879

20.698 8,13

6 PDS

1.440

1.177

967

4.701

3.360

11.645 4,58

7 PDIP

11.440

9.544

14.768

25.071

30.839

91.662 36,02

8

DEMOKRAT

7.500

4.782

5.297

13.026

8.611

39.216 15,41

Sumber : KPU Kota Surakarta (Diolah)

b. Perbandingan Sebaran Pemilih Pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo

Dengan Pemilih Partai Koalisi Pendukung

Dalam Pemilukada Kota Surakarta 2010, pasangan nomor urut satu

adalah Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo. Pasangan kandidat ini didukung oleh

lima partai yang mempunyai suara mayoritas dalam Pemilu Legislatif 2009.

Kelima partai pendukung tersebut yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

(PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai

Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) dan Partai Damai Sejahtera (PDS).

Perbandingan sebaran perolehan suara antara pasangan kandidat Joko

Widodo-FX. Hadi Rudyatmo dengan partai yang mendukungnya dapat dilihat

pada Tabel 4.11. di bawah ini.

Page 91: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 72

Tabel 4.11. Perbandingan Perolehan Suara Pasangan Joko Widodo-FX. Hadi

Rudyatmo Dengan Partai Pendukung

No PPK

Suara

Kandidat % Suara

Partai

Pendukung

Suara Partai

Pendukung % Suara

1 Laweyan 41.280 88,51

PDIP

11.440 26,62

PKS

5.620 13,08

PAN

4.416 10,28

GERINDRA

2.002 4,66

PDS

1.440 3,35

Jumlah

24.918 57,98

2 Serengan 23.710 89,80

PDIP

9.544 38,58

PKS

2.667 10,78

PAN

1.078 4,36

GERINDRA

581 2,35

PDS

1.177 4,76

Jumlah

15.047 60,83

3 Pasar Kliwon 36.800 87,41

PDIP

14.768 37,85

PKS

3.962 10,16

PAN

2.548 6,53

GERINDRA

841 2,16

PDS

967 2,48

Jumlah

23.086 59,17

4 Banjarsari 79.637 91,19

PDIP

25.071 31,14

PKS

6.832 8,49

PAN

5.440 6,76

GERINDRA

3.266 4,06

PDS

4.701 5,84

Jumlah

45.310 56,29

Page 92: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 73

5 Jebres 66.816 91,43

PDIP

30.839 45,84

PKS

4.638 6,89

PAN

3.441 5,11

GERINDRA

1.375 2,04

PDS

3.360 4,99

Jumlah

43.653 64,88

Sumber : KPU Kota Surakarta (Diolah)

Gambar 4.9. Grafik Perbandingan Suara Pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo

Dengan Partai Pendukung

Dari data di atas dapat diketahui bahwa pasangan kandidat tersebut

memperoleh suara melebihi dari perolehan suara partai-partai yang

mendukungnya. Di PPK Laweyan, perolehan suara pasangan ini sejumlah

41.280 pemilih (88,51%) sedangkan pada Pemilu 2009 jumlah suara partai-

partai yang mendukungnya 24.918 suara (57,98%). Di PPK Serengan, pasangan

ini memperoleh 23.710 suara (89,80%) sedangkan partai yang mendukungnya

15.047 (60,83%). Di PPK Pasar Kliwon, pasangan ini memperoleh 36.800

suara (87,41%), partai pendukungnya 23.086 suara (59,17%). Di PPK

Banjarsari, pasangan ini memperoleh 79.637 suara (91,19%) sedangkan partai

pendukung memperoleh 45.310 suara (56,29%). Di PPK Jebres, pasangan ini

memperoleh 66.816 suara (91,43%) sedangkan partai pendukung memperoleh

43.653 suara (64,88%).

Page 93: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 74

Kelima koalisi partai ini mampu menggerakkan mesin politiknya untuk

memaksimalkan perolehan suara pasangan kandidat yang didukung. Koalisi

partai ini berhasil meyakinkan masing-masing konstituen maupun

simpatisannya untuk memilih pasangan yang didukung. Keberhasilan ini

menunjukkan bahwa koalisi partai yang solid mampu memenangkan pasangan

kandidat yang didukung.

Koalisi pendukung pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo

merupakan koalisi yang komplit jika dilihat dari kategori partai. Pasangan ini

didukung oleh dua kekuatan besar yaitu partai nasionalis dan partai Islam.

Partai nasionalis diwakili oleh PDI-P sebagai partai utama, PDS dan Partai

Gerindra sedangkan partai Islam diwakili oleh PKS dan PAN. Kolaborasi dari

dua kekuatan ini semakin memperkokoh pondasi koalisi dan implikasinya

terhadap perolehan suara pasangan yang didukung memperoleh hasil yang

sangat mutlak.

Dari kelima PPK tersebut diketahui bahwa PPK Jebres dan Banjarsari

merupakan PPK yang menyumbang suara paling banyak dengan rata-rata

prosentase lebih dari 90%. Kedua PPK tersebut merupakan basis utama PDI-P

dimana partai tersebut merupakan pendukung utama dari pasangan Joko

Widodo-FX. Hadi Rudyatmo. PDI-P merupakan partai yang menguasai

perolehan suara di Pemilu Legislatif Kota Surakarta tahun 2009 lalu, sehingga

tidak mengherankan apabila pasangan yang diusung partai “moncong putih” ini

mampu mempengaruhi konstituen maupun simpatisannya untuk memenangkan

calon yang diusungnya khususnya di PPK Jebres dan PPK Banjarsari.

Perolehan suara pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo di PPK

Laweyan dan PPK Serengan tidak sebesar di PPK Banjarsari dan PPK Jebres.

Meskipun demikian, perolehan suara tersebut masih cukup besar. PDI-P

beruntung menjalin koalisi dengan PKS, PAN, Partai Gerindra dan PDS. Basis

PDI-P di kedua PPK tersebut tidak terlalu besar sehingga yang menjadi motor

Page 94: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 75

penggerak perolehan suara adalah mitra koalisi PDI-P. Partai dengan

background Islam seperti PKS dan PAN berperan cukup penting dalam

perolehan suara di PPK Laweyan dan Pasar Kliwon. Selama ini partai-partai

Islam memiliki suara signifikan atau memiliki basis utama di kedua PPK

tersebut.

Di PPK Serengan perolehan suara pasangan pasangan Joko Widodo-FX.

Hadi Rudyatmo juga tidak sebesar di dua PPK yang menjadi basis utama PDI-

P. PPK ini dapat pula dikatakan bukan basis utama dari PDI-P sebagai partai

utama pengusung pasangan tersebut. Namun, dengan adanya mitra koalisi

tersebut perolehan suara pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo dapat

dimaksimalkan dengan baik. Perbandingan perolehan suara pasangan Pasangan

Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo dengan partai pendukung dapat dilihat

melalui Peta 3 berikut.

Page 95: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 76

Page 96: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 77

c. Perbandingan Sebaran Pemilih Pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi

Kertamenawie Dengan Pemilih Partai Pendukung

Pasangan ini didukung oleh koalisi 3 partai politik yang mendapat kursi

hasil Pemilu Legislatif DPRD Kota Surakarta 2009. Ketiga partai pendukung

tersebut yaitu Partai DEMOKRAT, Partai Golongan Karya (GOLKAR) dan

Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA). Perbandingan perolehan suara

pasangan ini dengan partai pendukung dapat dilihat pada Tabel 4.12. dan

Gambar 4.10. bawah ini.

Tabel 4.12. Perbandingan Perolehan Suara Pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi

Kertamenawie Dengan Perolehan Suara Partai Pendukung

No PPK

Suara

Kandidat % Suara

Partai

Pendukung

Suara Partai

Pendukung % Suara

1 Laweyan 5.358 11,49

DEMOKRAT

7.500 17,45

GOLKAR

4.431 10,31

HANURA

1.609 3,74

Jumlah

13.540 31,51

2 Serengan 2.692 10,20

DEMOKRAT

4.782 19,33

GOLKAR

1.296 5,24

HANURA

914 3,69

Jumlah

6.992 28,27

3 Pasar Kliwon 5.299 12,59

DEMOKRAT

5.297 13,58

GOLKAR

3.113 7,98

HANURA

2.298 5,89

Jumlah

10.708 27,45

4 Banjarsari 7.693 8,81

DEMOKRAT

13.026 16,18

GOLKAR

6.979 8,67

HANURA

3.816 4,74

Jumlah

23.821 29,59

Page 97: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 78

5 Jebres 6.264 8,57

DEMOKRAT

8.611 12,80

GOLKAR

4.879 7,25

HANURA

1.941 2,88

Jumlah

15.431 22,93

Sumber : KPU Kota Surakarta (Diolah)

Gambar 4.10. Grafik Perbandingan Perolehan Suara Pasangan Eddy S Wirabhumi-

Supradi Kertamenawie Dengan Koalisi Partai Pendukung

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa di semua PPK,pasangan Eddy S.

Wirabhumi memperoleh suara sangat sedikit dibandingkan dengan perolehan

suara koalisi partai yang mendukungnya. Di PPK Laweyan, pasangan ini hanya

memperoleh 5.358 suara (11,49%) sedangkan partai pendukungnya

memperoleh 13.540 suara (31,51%) pada Pemilu Legislatif 2009. Di PPK

Serengan, pasangan ini memperoleh 2.692 suara (10,20%) sedangkan partai

pendukung memperoleh 6.992 suara (28,27%). Di PPK Pasar Kliwon, pasangan

ini mengumpulkan 5.299 suara (12,59%) dimana perolehan partai

pendukungnya 10.708 suara (27,45%). Di PPK Banjarsari, pasangan ini

memperoleh 7.693 suara (8,81%) sedangkan partai pendukung mendapatkan

23.821 suara (29,59%). Di PPK Jebres, pasangan ini mendapatkan suara

sejumlah 6.264 pemilih (8,57 %) sedangkan suara partai pendukungnya

sejumlah 15.431 suara (22,93 %).

Koalisi partai pendukung pasangan Eddy S Wirabhumi-Supradi

Kertamenawie tidak mampu menggerakkan mesin politiknya untuk

Page 98: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 79

memaksimalkan perolehan suara. Koalisi partai ini tidak mampu meyakinkan

konstituen maupun simpatisan partainya masing-masing untuk mendukung

pasangan kandidat yang didukung. Kegagalan ini menunjukkan bahwa koalisi

ketiga partai tersebut kurang solid.

Koalisi partai yang dibangun pasangan ini tidak seperti koalisi pasangan

lawan. Keterwakilan unsur partai nasionalis dan partai Islam tidak lengkap.

Koalisi ini hanya terdiri dari partai nasionalis yaitu Partai Demokrat, Partai

Golkar dan Partai Hanura. Partai Islam tidak turutserta memperkuat koalisi ini.

Hasilnya tentu saja berpengaruh terhadap perolehan suara pasangan nomor urut

dua tersebut.

PPK Banjarsari menyumbang suara paling banyak jika dibandingkan

dengan PPK-PPK yang lain. Partai Demokrat sebagai partai utama yang

mengusung pasangan ini sebenarnya memiliki basis utama di PPK Banjarsari.

Namun, belum mampu menyokong perolehan suara meskipun adanya jalinan

mitra koalisi dengan Partai Golkar dan Partai Hanura

Partai Demokrat sebenarnya memiliki basis yang cukup kuat di PPK

Laweyan dan Pasar Kliwon tetapi kurang berhasil dalam memaksimalkan

perolehan suara pasangan yang diusung termasuk kedua mitra koalisinya yaitu

Partai Golkar dan Partai Hanura. PPK Serengan juga tidak mampu

dimanfaatkan oleh koalisi partai ini yang sebenarnya bukan basis utama PDI-P.

Perbandingan perolehan suara pasangan Pasangan Eddy S Wirabhumi-Supradi

Kertamenawie dengan partai pendukung dapat divisualisasikan melalui Peta 4

berikut.

Page 99: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 80

Page 100: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 81

3. Karakteristik Pemilih Dalam Pemilukada Kota Surakarta Tahun 2010

a. Hasil Survei Pemilih

Berdasarkan hasil survei terhadap responden pemilih diketahui bahwa

mayoritas responden memilih pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo di

seluruh PPK di Kota Surakarta. Pada dasarnya seluruh PPK di Kota Surakarta

adalah basis dari pasangan tersebut karena seluruhnya diraih dengan suara yang

mutlak. Pemilih terbanyak terdapat di PPK Banjarsari dengan jumlah pemilih

mencapai 29 % responden, disusul PPK Jebres sebesar 24,7%, PPK Laweyan

dan Pasar Kliwon dipilih dengan prosentase yang sama yaitu 14% responden

serta PPK Serengan sebanyak 7% responden.

Pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie dipilih sedikit

responden di semua PPK di Kota Surakarta. Di PPK Banjarsari dipilih

sebanyak 3,3%, PPK Laweyan (3%), PPK Jebres dan PPK Serengan masing-

masing 2% sedangkan PPK Pasar Kliwon hanya 1,3%. Hasil selengkapnya

dapat dilihat pada Tabel 4.34. dan Gambar 4.30. berikut ini.

Tabel 4.13. Hasil Tabulasi Silang Responden Pemilih dengan

Pilihan Pasangan Kandidat Di Tiap PPK

PPK

Pilihan Kandidat

Total Joko Widodo-

FX.Hadi R

Eddy S.

Wirabhumi-

Supradi K

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Laweyan 21 14,0 4 2,7 25 16,7

Serengan 11 7,3 3 2,0 14 9,3

Pasar Kliwon 21 14,0 2 1,3 23 15,3

Banjarsari 43 28,7 5 3,3 48 32,0

Jebres 37 24,7 3 2,0 40 26,7

Total 133 88,7 17 11,3 150 100,0

Sumber : Tabulasi Data Primer dengan SPSS

Page 101: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 82

Gambar 4.11. Grafik Hasil Tabulasi Silang PPK dengan Pilihan Pasangan Kandidat

Hasil survei responden tentang preferensi pemilih terhadap pasangan

kandidat di masing-masing PPK memiliki kecenderungan yang sama dengan

hasil Pemilukada Kota Surakarta Tahun 2010. Pasangan Joko Widodo-FX.

Hadi Rudyatmo memenangi perolehan suara dengan perbandingan suara yang

mutlak terhadap pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie di semua

PPK di Kota Surakarta. Perbandingan perolehan suara masing-masing pasangan

hasil survei di tiap PPK dapat dipresentasikan dalam Peta 5 berikut ini.

Page 102: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 83

Page 103: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 84

b. Analisis Tabulasi Silang Karakteristik Pemilih Dengan Pilihan Pasangan

Kandidat

Berdasarkan data hasil wawancara terhadap responden pemilih,

karakteristik pemilih pasangan kandidat pada Pemilukada Kota Surakarta 2010

dikelompokkan berdasarkan faktor demografi, faktor pendidikan, faktor agama,

faktor ekonomi dan faktor pengalaman. Analisis karakteristik pemilih ini

menggunakan analisis tabulasi silang (crosstabs).

Berdasarkan hasil tabulasi silang (crosstabs) di tiap PPK dapat

dipresentasikan dalam peta tematik setiap faktor karakteristik yang dianalisis.

Berikut hasil tabulasi silang karakteristik responden pemilih dengan pilihan

pasangan kandidat di tiap PPK.

1) Faktor Demografi

a) Jenis Kelamin

Berdasarkan faktor jenis kelamin terhadap pilihan pasangan

kandidat diketahui bahwa di masing-masing PPK tidak terdapat variasi.

Jika dilihat dari proporsi jumlah responden terpilih perbandingan antara

pemilih laki-laki dan perempuan cenderung tidak berimbang. Jumlah

pemilih laki-laki lebih banyak dari pemilih perempuan. Namun,

keikutsertaan perempuan dalam menyalurkan suaranya dalam Pemilukada

memiliki prosentase yang cukup tinggi. Perbandingan pemilih laki-laki

dengan pemilih perempuan rata-rata 60:40 di PPK Laweyan, Pasar

Kliwon, Banjarsari dan Jebres. Berbeda di PPK Serengan, perbandingan

pemilih laki-laki dan perempuan mencapai 70:30.

Di semua PPK mayoritas pemilih laki-laki maupun perempuan

memilih pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo. Pemilih pasangan

ini didominasi oleh laki-laki di 4 PPK yaitu PPK Laweyan, Serengan,

Banjarsari dan Jebres. Sedangkan di PPK Pasar Kliwon didominasi

pemilih perempuan pada pasangan yang sama.

Page 104: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 85

Pemilih pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie

baik laki-laki maupun perempuan prosentasenya sangat sedikit

dibandingkan pasangan pertama di semua PPK. Pemilih pasangan kedua

ini didominasi oleh pemilih laki-laki di 4 PPK yaitu PPK Serengan, Pasar

Kliwon, Banjarsari dan Jebres. Sedangkan di PPK Laweyan pemilih laki-

laki maupun perempuan memiliki jumlah suara yang sama.

Pemilih perempuan secara kuantitas memang tidak lebih banyak

dari pemilih laki-laki, tetapi suara pemilih perempuan juga

mempengaruhi perolehan suara pasangan kandidat. Terbukti pemilih

pasangan Joko Widodo-FX.Hadi Rudyatmo di PPK Pasar Kliwon justru

didominasi oleh pemilih perempuan (43,5%).

Fenomena di PPK ini sangat menarik karena Pasar Kliwon

merupakan representasi dari pemilih Islam. Perempuan dalam pandangan

Islam zaman dulu identik berada dibelakang laki-laki atau bahkan di

bawah laki-laki. Tetapi dalam Pemilukada Kota Surakarta, perempuan

mendominasi perolehan suara bagi pasangan Joko Widodo-FX.Hadi

Rudyatmo. Fenomena ini menegaskan bahwa peran perempuan

khususnya perempuan Islam atau muslimah tidak lagi seperti pandangan

zaman dulu. Sekarang perempuan memiliki hak yang sama dan

kedudukannya sejajar dengan laki-laki.

Adapun hasil tabulasi antara jenis kelamin dengan pasangan

kandidat secara rinci terdapat pada Tabel 4.14. dan Gambar 4.12. berikut.

Page 105: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 86

Tabel 4.14. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Pilihan Pasangan Kandidat di

Masing-Masing PPK

PPK Jenis Kelamin

Pilihan Kandidat Total Joko Widodo-

FX.Hadi R

Eddy S. Wirabhumi-

Supradi K

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Laweyan

Laki-Laki 12 48,00% 2 8,00% 14 56,00%

Perempuan 9 36,00% 2 8,00% 11 44,00%

Total 21 84,00% 4 16,00% 25 100,00%

Serengan

Laki-Laki 8 57,10% 2 14,30% 10 71,40%

Perempuan 3 21,40% 1 7,10% 4 28,60%

Total 11 78,60% 3 21,40% 14 100,00%

Pasar Kliwon

Laki-Laki 9 39,10% 3 13,00% 12 52,20%

Perempuan 10 43,50% 1 4,30% 11 47,80%

Total 19 82,60% 4 17,40% 23 100,00%

Banjarsari

Laki-Laki 25 52,10% 3 6,30% 28 58,30%

Perempuan 18 37,50% 2 4,20% 20 41,70%

Total 43 89,60% 5 10,40% 48 100,00%

Jebres

Laki-Laki 20 50,00% 2 5,00% 22 55,00%

Perempuan 17 42,50% 1 2,50% 18 45,00%

Total 37 92,50% 3 7,50% 40 100,00%

Sumber :Tabulasi Data Primer dengan SPSS

Gambar 4.12. Grafik Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Pilihan Pasangan

Kandidat di Masing-Masing PPK

Berikut display Peta 6 hasil tabulasi silang faktor jenis kelamin

dengan pilihan pasangan kandidat di masing-masing PPK

Page 106: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 87

Page 107: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 88

b) Status Marital

Berdasarkan faktor status marital responden pemilih terhadap

pilihan pasangan kandidat diketahui bahwa tidak terdapat variasi di tiap-

tiap PPK. Di semua PPK baik responden pemilih yang belum menikah

maupun sudah menikah mayoritas memilih pasangan Joko Widodo-FX.

Hadi Rudyatmo. Pemilih pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi

Kertamenawie sangat sedikit yang memilih baik pemilih belum menikah

maupun sudah menikah di semua PPK.

Pemilih yang sudah menikah rata-rata lebih dari 75% di tiap PPK.

Jumlah yang relatif besar ini dipengaruhi oleh kematangan pemikiran dan

sikap yang berbeda jika dibandingkan dengan pemilih yang belum

menikah. Pemilih yang sudah menikah cenderung berpikir secara

komprehensif termasuk memikirkan nasib keluarganya sehingga pemilih

tersebut akan memilih pasangan kandidat yang diyakini mampu

mencipatkan kesejahteraan untuk masyarakat termasuk kesejahteraan

keluarganya.

Berbeda dengan pemilih yang belum menikah, pemilih ini

cenderung belum matang dalam menyikapi pasangan kandidat yang ada.

Pemilih ini belum memiliki tanggungan keluarga sehingga kurang

memikirkan masalah kesejahteraan khususnya keluarga. Hasil tabulasi

silang Tabel 4.15. dan Gambar 4.13. menunjukkan keterangan lengkap

antara faktor status marital dengan pasangan kandidat.

Page 108: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 89

Tabel 4.15. Tabulasi Silang Status Marital dengan Pilihan Pasangan Kandidat Di

Masing-Masing PPK

PPK Status Marital

Pilihan Kandidat

Total Joko Widodo-

FX.Hadi R

Eddy S.

Wirabhumi-

Supradi K

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Laweyan

Blm Menikah 2 8,00% 1 4,00% 3 12,00%

Sudah Menikah 19 76,00% 3 12,00% 22 88,00%

Total 21 84,00% 4 16,00% 25 100,00%

Serengan

Blm Menikah 3 21,40% 0 0,00% 3 21,40%

Sudah Menikah 8 57,10% 3 21,40% 11 78,60%

Total 11 78,60% 3 21,40% 14 100,00%

Pasar

Kliwon

Blm Menikah 3 13,00% 0 0,00% 3 13,00%

Sudah Menikah 16 69,60% 4 17,40% 20 87,00%

Total 19 82,60% 4 17,40% 23 100,00%

Banjarsari

Blm Menikah 6 12,50% 0 0,00% 6 12,50%

Sudah Menikah 37 77,10% 5 10,40% 42 87,50%

Total 43 89,60% 5 10,40% 48 100,00%

Jebres

Blm Menikah 7 17,50% 1 2,50% 8 20,00%

Sudah Menikah 30 75,00% 2 5.00% 32 80,00%

Total 37 92,50% 3 7,50% 40 100,00%

Sumber : Tabulasi Data Primer dengan SPSS

Gambar 4.13. Grafik Tabulasi Silang Status Marital dengan Pilihan Pasangan

Kandidat Di Masing-Masing PPK

Hasil tabulasi silang faktor status marital dengan pilihan pasangan

kandidat divisualisasikan menjadi Peta 7 berikut.

Page 109: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 90

Page 110: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 91

c) Umur

Hasil tabulasi silang faktor umur terhadap pilihan pasangan

kandidat menunjukkan bahwa di masing-masing PPK tidak terdapat

variasi. Mayoritas pemilih di semua kelompok umur memilih pasangan

Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo. Pasangan Eddy S. Wirabhumi-

Supradi Kertamenawie dipilih dengan suara minoritas di semua kelompok

umur di seluruh PPK di Kota Surakarta.

Pemilih dengan kriteria umur muda jumlahnya tidak terlalu

signifikan dalam Pemilukada Kota Surakarta. Proporsi antara pemilih

muda dengan rentang umur di bawah 19 tahun dan umur 20-29 tahun

lebih sedikit jika dibandingkan dengan pemilih umur dewasa (29-30

tahun) dan kelompuk umur 30-49 tahun. Namun, pemilih muda

jumlahnya lebih banyak jika dibandingkan dengan pemilih tua (lebih dari

50 tahun).

Pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo mayoritas dipilih oleh

pemilih pada kelompok umur dewasa yaitu 29-30 tahun di empat PPK.

PPK tersebut yaitu PPK Laweyan, Serengan, Pasar Kliwon dan Banjarsari

dengan prosentase rata-rata hampir 30%. Sedangkan di PPK Jebres,

pasangan ini dipilih oleh pemilih pada kelompok umur tua yaitu

kelompok umur lebih dari 50 tahun dengan prosentase 32,5% pemilih.

Pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie di semua

kelompok umur perolehan suaranya jauh lebih sedikit jika dibandingkan

dengan pasangan lawan. Namun jika dilihat perbandingan antar

pemilihnya sendiri, terdapat perbedaan. Di PPK Laweyan semua

kelompok umur memiliki prosentase yang sama yaitu 4% kecuali

kelompok umur tua (di atas 50 tahun. Kecamtan Serengan antara

kelompok umur 20-29 tahun dan umur 30-39 tahun memiliki prosentase

yang sama yaitu sebesar 7,1%. PPK Pasar Kliwon dan Jebres didominasi

Page 111: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 92

oleh kelompok umur dewasa (30-39 tahun). Sedangkan di PPK

Banjarsari, pemilih muda dengan rentang umur 20-29 tahun mendominasi

dengan prosentase 6,3%. Hasil selengkapnya dapat disajikan pada Tabel

4.16. dan Gambar 4.14. berikut ini.

Tabel 4.16. Tabulasi Silang Umur dengan Pilihan Pasangan Kandidat Di Masing-

Masing PPK

PPK Umur

Pilihan Kandidat

Total Joko Widodo-

FX.Hadi R

Eddy S.

Wirabhumi-Supradi

K

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Laweyan

19 tahun/di bawahnya 1 4,00% 1 4,00% 2 8,00%

20-29 tahun 5 20,00% 1 4,00% 6 24,00%

30-39 tahun 7 28,00% 1 4,00% 8 32,00%

40-49 tahun 3 12,00% 1 4,00% 4 16,00%

50 tahun/diatasnya 5 20,00% 0 0,00% 5 20,00%

Total 21 84,00% 4 16,00% 25 100,00%

Serengan

19 tahun/di bawahnya 2 14,30% 0 0,00% 2 14,30%

20-29 tahun 1 7,10% 1 7,10% 2 14,30%

30-39 tahun 4 28,60% 1 7,10% 5 35,70%

40-49 tahun 3 21,40% 0 0,00% 3 21,40%

50 tahun/diatasnya 1 7,10% 1 7,10% 2 14,30%

Total 11 78,60% 3 21,40% 14 100,00%

Pasar

Kliwon

19 tahun/di bawahnya 1 4,30% 0 0,00% 1 4,30%

20-29 tahun 5 21,70% 1 4,30% 6 26,10%

30-39 tahun 7 30,40% 2 8,70% 9 39,10%

40-49 tahun 5 21,70% 0 0,00% 5 21,70%

50 tahun/diatasnya 1 4,30% 1 4,30% 2 8,70%

Total 19 82,60% 4 17,40% 23 100,00%

Banjarsari

19 tahun/di bawahnya 3 6,30% 0 0,00% 3 6,30%

20-29 tahun 12 25,00% 3 6,30% 15 31,30%

30-39 tahun 14 29,20% 2 4,20% 16 33,30%

40-49 tahun 11 22,90% 0 0,00% 11 22,90%

50 tahun/diatasnya 3 6,30% 0 0,00% 3 6,30%

Total 43 89,60% 5 10,40% 48 100,00%

Page 112: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 93

Jebres

19 tahun/di bawahnya 1 2,50% 0 0,00% 1 2,50%

20-29 tahun 6 15,00% 0 0,00% 6 15,00%

30-39 tahun 6 15,00% 2 5,00% 8 20,00%

40-49 tahun 11 27,50% 0 0,00% 11 27,50%

50 tahun/diatasnya 13 32,50% 1 2,50% 14 35,00%

Total 37 92,50% 3 7,50% 40 100,00%

Sumber : Tabulasi Data Primer dengan SPSS

Gambar 4.14. Grafik Tabulasi Silang Umur dengan Pilihan Pasangan Kandidat Di

Masing-Masing PPK

Berikut Peta 8 display tabulasi silang faktor umur dengan pilihan

pasangan kandidat di masing-masing PPK.

Page 113: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 94

Page 114: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 95

2) Faktor Pendidikan

Berdasarkan tabulasi silang faktor pendidikan tidak terdapat variasi

di tiap PPK antara kedua pasangan. Pasangan Joko Widodo-FX. Hadi

Rudyatmo tetap mendominasi di semua kelompok pendidikan di seluruh

PPK. Di 4 PPK yaitu PPK Laweyan, Pasar Kliwon, Banjarsari dan Jebres

pemilih pasangan ini mayoritas dari kelompok pendidikan tamat

SMA/sederajat. Sedangkan di PPK Serengan pemilih pada kelompok

pendidikan pernah kuliah/diatasnya lebih mendominasi. Ada hal yang

menarik di mana pemilih tamat SMA/sederajat justru jumlahnya lebih

banyak yang memilih pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi

Kertamenawie di PPK Serengan.

Meskipun Eddy S. Wirabhumi seorang akademisi lulusan S3 tetapi

tidak otomatis dipilih oleh pemilih yang memiliki pendidikan tinggi atau

pernah kuliah. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan pemilih tidak

selalu berbanding lurus dengan pendidikan pasangan kandidat yang

dipilih. Tabel 4.17. dan Gambar 4.15. berikut menggambarkan hasil

tabulasi silang faktor pendidikan dengan pilihan pasangan kandidat.

Tabel 4.17. Tabulasi Silang Pendidikan dengan Pilihan Pasangan Kandidat Di

Masing-Masing PPK

PPK Pendidikan

Pilihan Kandidat

Total Joko Widodo-

FX.Hadi R

Eddy S.

Wirabhumi-

Supradi K

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Laweyan

Tamat SD/dibawahnya 2 8,0% 0 0,0% 2 8,0%

Tamat SMP 1 4,0% 1 4,0% 2 8,0%

Tamat SMA 10 40,0% 3 12,0% 13 52,0%

Pernah kuliah/diatasnya 8 32,0% 0 0,0% 8 32,0%

Total 21 84,0% 4 16,0% 25 100,0%

Page 115: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 96

Serengan

Tamat SD/dibawahnya 2 14,3% 0 0,0% 2 14,3%

Tamat SMP 2 14,3% 0 0,0% 2 14,3%

Tamat SMA 1 7,1% 2 14,3% 3 21,4%

Pernah kuliah/diatasnya 6 42,9% 1 7,1% 7 50,0%

Total 11 78,6% 3 21,4% 14 100,0%

Pasar

Kliwon

Tamat SD/dibawahnya 3 13,0% 0 0,0% 3 13,0%

Tamat SMP 4 17,4% 1 4,3% 5 21,7%

Tamat SMA 6 26,1% 3 13,0% 9 39,1%

Pernah kuliah/diatasnya 6 26,1% 0 0,0% 6 26,1%

Total 19 82,6% 4 17,4% 23 100,0%

Banjarsari

Tamat SD/dibawahnya 5 10,4% 0 0,0% 5 10,4%

Tamat SMP 10 20,8% 0 0,0% 10 20,8%

Tamat SMA 18 37,5% 5 10,4% 23 47,9%

Pernah kuliah/diatasnya 10 20,8% 0 0,0% 10 20,8%

Total 43 89,6% 5 10,4% 48 100,0%

Jebres

Tamat SD/dibawahnya 9 22,5% 1 2,5% 10 25,0%

Tamat SMP 9 22,5% 1 2,5% 10 25,0%

Tamat SMA 17 42,5% 1 2,5% 18 45,0%

Pernah kuliah/diatasnya 2 5,0% 0 0,0% 2 5,0%

Total 37 92,5% 3 7,5% 40 100,0%

Sumber :Tabulasi Data Primer dengan SPSS

Gambar 4.15. Grafik Tabulasi Silang Pendidikan Dengan Pilihan Pasangan Kandidat

Di Masing-Masing PPK

Peta 9 memvisualisasikan tabulasi silang faktor pendidikan dengan

pilihan pasangan kandidat di masing-masing PPK.

Page 116: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 97

Page 117: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 98

3) Faktor Ekonomi

a) Jenis Pekerjaan

Dari hasil tabulasi silang faktor pekerjaan terhadap pilihan pasangan

kandidat di masing-masing PPK diketahui bahwa pasangan Joko Widodo-

FX. Hadi Rudyatmo tetap mendominasi pilihan responden dibandingkan

pasangan Eddy S. Wirabhumi Supradi Kertamenawie. Pasangan pertama

tersebut mayoritas dipilih oleh responden dengan pekerjaan sebagai

wiraswasta (pedagang, pengusaha) di PPK Laweyan, Serengan, Pasar

Kliwon dan Banjarsari. Sedangkan di PPK Jebres, pasangan ini mayoritas

dipilih oleh responden yang bekerja sebagai pegawai swasta.

Jika dikaitkan dengan background Joko Widodo sebagai seorang

pengusaha ternyata menunjukkan hubungan yang berbanding lurus.

Prosentase pemilih dengan pekerjaan sebagai wiraswasta (pedagang atau

pengusaha) cukup signifikan mempengaruhi perolehan suara. Meskipun di

PPK Jebres pemilih dengan pekerjaan sebagai pegawai swasta mendominasi

tetapi prosentasenya hanya terpaut sedikit dengan pemilih yang bekerja

sebagai wiraswasta.

Sementara itu, pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie

secara umum mendapatkan jumlah pemilih minoritas di seluruh PPK. Akan

tetapi ada hal yang menarik dimana responden pemilih yang bekerja sebagai

PNS di PPK Serengan dan pegawai swasta di PPK Pasar Kliwon cenderung

memilih pasangan kedua ini.

Banyaknya PNS yang memilih pasangan ini dipengaruhi oleh figur

seorang Supradi Kertamenawie yang merupakan birokrat di jajaran

pemerintahan Kota Surakarta. Pendamping Eddy S. Wirabhumi ini terakhir

kali menjabat sebagai Asisten Sekda Kota Surakarta sebelum mencalonkan

diri. Figur Eddy S. Wirabhumi sebagai seorang professional (dosen)

kenyataannya tidak mampu menarik simpati dari pemilih yang bekerja

Page 118: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 99

sebagai professional khususnya dosen. Kalangan professional justru lebih

banyak memilih pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo. Hasil

selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel 4.18. dan Gambar 4.16. berikut ini.

Tabel 4.18. Tabulasi Silang Pekerjaan dengan Pilihan Pasangan Kandidat di

Masing Masing PPK

PPK Pekerjaan

Pilihan Kandidat

Total Joko Widodo-

FX.Hadi R

Eddy S.

Wirabhumi-

Supradi K

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Laweyan

PNS 1 4,0% 0 0,0% 1 4,0%

Peg. Swasta 3 12,0% 1 4,0% 4 16,0%

Wiraswasta (pedagang,dll) 5 20,0% 1 4,0% 6 24,0%

Profesional 2 8,0% 0 0,0% 2 8,0%

Pensiunan 3 12,0% 0 0,0% 3 12,0%

Pelajar/mahasiswa 1 4,0% 0 0,0% 1 4,0%

Buruh 1 4,0% 1 4,0% 2 8,0%

Ibu rumah tangga 1 4,0% 1 4,0% 2 8,0%

Pekerja informal 2 8,0% 0 0,0% 2 8,0%

Pengangguran/blm bekerja 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Lainnya 2 8,0% 0 0,0% 2 8,0%

Total 21 84,0% 4 16,0% 25 100,0%

Page 119: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 100

Serengan

PNS 0 0,0% 1 7,1% 1 7,1%

Peg. Swasta 2 14,3% 0 0,0% 2 14,3%

Wiraswasta (pedagang,dll) 4 28,6% 2 14,3% 6 42,9%

Profesional 1 7,1% 0 0,0% 1 7,1%

Pensiunan 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Pelajar/mahasiswa 2 14,3% 0 0,0% 2 14,3%

Buruh 2 14,3% 0 0,0% 2 14,3%

Ibu rumah tangga 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Pekerja informal 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Pengangguran/blm bekerja 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Lainnya 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Total 11 78,6% 3 21,4% 14 100,0%

Pasar

Kliwon

PNS 2 8,7% 1 4,3% 3 13,0%

Peg. Swasta 1 4,3% 2 8,7% 3 13,0%

Wiraswasta (pedagang,dll) 9 39,1% 0 0,0% 9 39,1%

Profesional 2 8,7% 0 0,0% 2 8,7%

Pensiunan 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Pelajar/mahasiswa 1 4,3% 0 0,0% 1 4,3%

Buruh 4 17,4% 0 0,0% 4 17,4%

Ibu rumah tangga 0 0,0% 1 4,3% 1 4,3%

Pekerja informal 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Pengangguran/blm bekerja 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Lainnya 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Total 19 82,6% 4 17,4% 23 100,0%

Banjarsari

PNS 2 4,2% 0 0,0% 2 4,2%

Peg. Swasta 8 16,7% 2 4,2% 10 20,8%

Wiraswasta (pedagang,dll) 12 25,0% 2 4,2% 14 29,2%

Profesional 3 6,3% 0 0,0% 3 6,3%

Pensiunan 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Pelajar/mahasiswa 3 6,3% 0 0,0% 3 6,3%

Buruh 8 16,7% 0 0,0% 8 16,7%

Ibu rumah tangga 4 8,3% 0 0,0% 4 8,3%

Pekerja informal 2 4,2% 0 0,0% 2 4,2%

Pengangguran/blm bekerja 1 2,1% 1 2,1% 2 4,2%

Lainnya 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Total 43 89,6% 5 10,4% 48 100,0%

Page 120: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 101

Jebres

PNS 1 2,5% 0 0,0% 1 2,5%

Peg. Swasta 10 25,0% 2 5,0% 12 30,0%

Wiraswasta (pedagang,dll) 9 22,5% 1 2,5% 10 25,0%

Profesional 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Pensiunan 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Pelajar/mahasiswa 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Buruh 5 12,5% 0 0,0% 5 12,5%

Ibu rumah tangga 7 17,5% 0 0,0% 7 17,5%

Pekerja informal 2 5,0% 0 0,0% 2 5,0%

Pengangguran/blm bekerja 3 7,5% 0 0,0% 3 7,5%

Lainnya 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Total 37 92,5% 3 7,5% 40 100,0%

Sumber : Tabulasi Data Primer dengan SPSS

Gambar 4.16. Grafik Tabulasi Silang Pekerjaan dengan Pilihan Pasangan Kandidat di

Masing-Masing PPK

Hasil tabulasi silang faktor pekerjaan dengan pilihan pasangan kandidat dapat

divisualisasikan melalui Peta 10 berikut.

Page 121: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 102

Page 122: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 103

b) Penghasilan

Berdasarkan hasil tabulasi silang faktor penghasilan terhadap pilihan

pasangan kandidat di masing-masing PPK, semua kelompok penghasilan

responden pemilih mayoritas memilih pasangan Joko Widodo-FX. Hadi

Rudyatmo. Umumnya didominasi pemilih dengan kelompok penghasilan

>Rp.1.000.000 (PPK Laweyan, PPK Pasar Kliwon dan PPK Banjarsari),

PPK Jebres jumlah pemilih pasangan ini didominasi responden pemilih

penghasilan menengah ke bawah yaitu < Rp.500.000 dan Rp.500.000-

Rp.1.000.000. Sedangkan di PPK Serengan jumlah responden pemilih

dengan penghasilan Rp.500.000-Rp.1.000.000 dan >Rp.1.000.000 sama.

Figur pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo dikenal pandai

merangkul semua golongan khususnya dari segi golongan ekonomi

masyarakat. Baik dari golongan menengah ke bawah maupun menengah ke

atas, semuanya menjadi lumbung suara bagi pasangan ini.

Pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie, di PPK

Laweyan dan Banjarsari mayoritas dipilih oleh pemilih dengan penghasilan

Rp.500.000-Rp.1.000.000. PPK Serengan didominasi pemilih dengan

penghasilan >Rp.1.000.000, di PPK Pasar Kliwon pemilih berpenghasilan

rendah mendominasi sedangkan di PPK Jebres relatif merata di semua

kategori penghasilan.

Golongan ekonomi menengah ke atas menjadi penyumbang terbesar

bagi pasangan ini. Sosok Eddy S. Wirabhumi sebagai abdi dalem Kraton

Surakarta Hadiningrat turut mempengaruhi pemilih ini. Kerabat keraton

yang merupakan golongan elit menjadi penyumbang suara bagi pasangan

Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie. Tabel 4.19. dan Gambar 4.17.

menggambarkan rincian hasil tabulasi silang.

Page 123: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 104

Tabel 4.19. Tabulasi Silang Penghasilan dengan Pilihan Pasangan Kandidat di

Masing-Masing PPK

PPK Penghasilan

Pilihan Kandidat

Total Joko Widodo-

FX.Hadi R

Eddy S.

Wirabhumi-

Supradi K

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Laweyan

<Rp.500.000 3 12,0% 1 4,0% 4 16,0%

Rp.500.000-Rp.1.000.000 6 24,0% 2 8,0% 8 32,0%

>Rp.1.000.000 12 48,0% 1 4,0% 13 52,0%

Total 21 84,0% 4 16,0% 25 100,0%

Serengan

<Rp.500.000 3 21,4% 0 0,0% 3 21,4%

Rp.500.000-Rp.1.000.000 4 28,6% 1 7,1% 5 35,7%

>Rp.1.000.000 4 28,6% 2 14,3% 6 42,9%

Total 11 78,6% 3 21,4% 14 100,0%

Pasar

Kliwon

<Rp.500.000 5 21,7% 3 13,3% 8 34,8%

Rp.500.000-Rp.1.000.000 5 21,7% 1 4,3% 6 26,1%

>Rp.1.000.000 9 39,1% 0 0,0% 9 39,1%

Total 19 82,6% 4 17,4% 23 100,0%

Banjarsari

<Rp.500.000 13 27,1% 1 2,1% 14 29,2%

Rp.500.000-Rp.1.000.000 14 29,2% 3 6,3% 17 35,4%

>Rp.1.000.000 16 33,3% 1 2,1% 17 35,4%

Total 43 89,6% 5 10,4% 48 100,0%

Jebres

<Rp.500.000 13 32,5% 1 2,5% 14 35,0%

Rp.500.000-Rp.1.000.000 13 32,5% 1 2,5% 14 35,0%

>Rp.1.000.000 11 27,5% 1 2,5% 12 30,0%

Total 37 92,5% 3 7,5% 40 100,0%

Sumber : Tabulasi Data Primer dengan SPSS

Page 124: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 105

Gambar 4.17. Grafik Tabulasi Silang Penghasilan dengan Pilihan Pasangan

Kandidat di Masing-Masing PPK

Berikut display Peta 11 yang mempresentasikan hasil tabulasi silang

faktor penghasilan dengan pilihan pasangan kandidat.

Page 125: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 106

Page 126: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 107

4) Faktor Agama

Berdasarkan faktor agama yang dianut responden pemilih terhadap

pilihan pasangan kandidat diketahui bahwa dari agama apapun mayoritas

responden memilih pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo di seluruh

PPK. Prosentase terbesar adalah dari pemilih agama Islam dengan rata-rata

lebih dari 50%.

Meskipun Joko Widodo berpasangan dengan FX. Hadi Rudyatmo

yang beragama nonIslam namun tidak mempengaruhi pilihan pemilih Islam

terhadap pasangan tersebut. Sebelum pelaksanaan Pemilukada terdapat isu

negatif tentang larangan untuk memilih pasangan yang beragama nonIslam

dari kelompok tertentu tetapi tidak mempengaruhi pilihan masyarakat dalam

menentukan pilihannya. Hal ini semakin memperjelas bahwa faktor agama

tidak secara otomatis mempengaruhi pilihan seseorang.

Pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie juga dipilih oleh

pemilih beragama Islam tetapi dengan jumlah yang sangat sedikit di seluruh

PPK. Rincian selengkapnya dapat diamati dalam Tabel 4.20. dan Gambar

4.18. di bawah ini.

Tabel 4.20. Tabulasi Silang Agama dengan Pilihan Pasangan Kandidat di Masing

Masing PPK

PPK Agama

Pilihan Kandidat

Total Joko Widodo-

FX.Hadi R

Eddy S.

Wirabhumi-

Supradi K

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Laweyan

Islam 18 72,0% 4 16,0% 22 88,0%

Kristen 3 12,0% 0 0,0% 3 12,0%

Katolik 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Lainnya 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Total 21 84,0% 4 16,0% 25 100,0%

Page 127: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 108

Serengan

Islam 8 57,1% 2 14,3% 10 71,4%

Kristen 1 7,1% 1 7,1% 2 14,3%

Katolik 2 14,3% 0 14,3% 2 14,3%

Lainnya 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Total 11 78,6% 3 21,4% 14 100,0%

Pasar

Kliwon

Islam 17 73,9% 2 8,7% 19 82,6%

Kristen 2 8,7% 2 8,7% 4 17,4%

Katolik 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Lainnya 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Total 19 82,6% 4 17,4% 23 100,0%

Banjarsari

Islam 39 81,3% 5 10,4% 44 91,7%

Kristen 3 6,3% 0 0,0% 3 6,3%

Katolik 1 2,1% 0 0,0% 1 2,1%

Lainnya 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Total 43 89,6% 5 10,4% 48 100,0%

Jebres

Islam 25 62,5% 3 7,5% 28 70,0%

Kristen 9 22,5% 0 0,0% 9 22,5%

Katolik 2 5,0% 0 0,0% 2 5,0%

Lainnya 1 2,5% 0 0,0% 1 2,5%

Total 37 92,5% 3 7,5% 40 100,0%

Sumber : Tabulasi Data Primer dengan SPSS

Gambar 4.18. Grafik Tabulasi Silang Agama dengan Pilihan Pasangan Kandidat di

Masing-Masing PPK

Berikut display Peta 12 yang menggambarkan tabulasi silang faktor agama

terhadap pilihan pasangan kandidat.

Page 128: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 109

Page 129: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 110

5) Faktor Pengalaman

Berdasarkan hasil tabulasi silang faktor pengalaman memilih

responden di masing-masing PPK terhadap pilihan pasangan kandidat

diketahui bahwa mayoritas responden baik dengan pengalaman memilih 1

kali maupun 2 kali meyatakan memilih pasangan Joko Widodo-FX. Hadi

Rudyatmo dibandingkan pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi

Kertamenawie. Faktor pengalaman memilih cenderung tidak terdapat variasi.

Pemilih dengan pengalaman memilih sebanyak 2 kali lebih mendominasi di

semua PPK.

Pengalaman memilih akan mempengaruhi pemilih untuk memilih

kembali atau tidak memilih kembali atau dengan kata lain memilih pasangan

lain. Pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo merupakan pasangan yang

terpilih pada tahun 2005 dan di tahun 2010 maju kembali dengan formasi

pasangan yang sama. Pemilih yang memiliki pengalaman memilih pasangan

ini memberikan reward karena kinerjanya yang dipandang baik. Wujud dari

reward tersebut adalah dengan memilih kembali pasangan incumbent

tersebut. Seandainya kinerja pasangan ini buruk, pemilih akan memberikan

punishment yaitu dengan tidak memilih kembali.

Tidak seluruh pemilih memandang baik kinerja Joko Widodo-FX.

Hadi Rudyatmo. Buktinya, ada pemilih yang memiliki pengalaman memilih

lebih dari satu kali tetapi menjatuhkan pilihannya kepada pasangan lain.

Pemilih ini memberikan punishment kepada pasangan incumbent karena

kinerjanya belum seperti yang mereka harapkan. Namun, jumlah pemilih ini

jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pemilih incumbent. Tabel 4.21. dan

Gambar 4.19. berikut ini merupakan rincian hasil tabulasi silang.

Page 130: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 111

Tabel 4.21. Tabulasi Silang Pengalaman Memilih dengan Pilihan Pasangan Kandidat

di Masing-Masing PPK

PPK Pengalaman

Pilihan Kandidat

Total Joko Widodo-

FX.Hadi R

Eddy S.

Wirabhumi-

Supradi K

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Laweyan

1 kali 2 8,0% 1 4,0% 3 12,0%

2 kali 19 76,0% 3 12,0% 22 88,0%

Total 21 84,0% 4 16,0% 25 100,0%

Serengan

1 kali 3 21,4% 0 0,0% 3 21,4%

2 kali 8 57,1% 3 21,4% 11 78,6%

Total 11 78,6% 3 21,4% 14 100,0%

Pasar

Kliwon

1 kali 1 4,3% 0 0,0% 1 4,3%

2 kali 18 78,3% 4 17,4% 22 95,7%

Total 19 82,6% 4 17,4% 23 100,0%

Banjarsari

1 kali 3 6,3% 0 0,0% 3 6,3%

2 kali 40 83,3% 5 10,4% 45 93,8%

Total 43 89,6% 5 10,4% 48 100,0%

Jebres

1 kali 2 5,0% 0 0,0% 2 5,0%

2 kali 35 87,5% 3 7,5% 38 95,0%

Total 37 92,5% 3 7,5% 40 100,0%

Sumber : Tabulasi Data Primer dengan SPSS

Page 131: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 112

Gambar 4.19. Grafik Tabulasi Silang Pengalaman Memilih dengan Pilihan Pasangan

Kandidat di Masing-Masing PPK

Display Peta 13 merepresentasikan hasil tabulasi silang pengalaman

memilih responden pemilih terhadap pilihan pasangan kandidat.

Page 132: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 113

Page 133: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 114

6) Faktor Pilihan Partai Politik

Berdasarkan faktor pilihan partai politik terhadap pilihan pasangan

kandidat di masing-masing PPK terdapat hal menarik yang dapat diamati.

Pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo mayoritas dipilih oleh

responden yang memilih PDIP sebagai partai pilihannya di PPK Serengan,

Banjarsari dan Jebres. Di PPK Laweyan pemilih pasangan ini didominasi

oleh responden yang memilih PKS sebagai partai pilihannya. Sedangkan di

PPK Pasar Kliwon pemilih PDIP dan PKS memiliki suara mayoritas dengan

prosentase yang sama dalam memilih pasangan ini.

Pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie meskipun

didukung oleh Partai Demokrat, Partai Golkar dan Partai Hanura akan tetapi

responden yang menyatakan memilih partai-partai tersebut ternyata tidak

seluruhnya memilih pasangan ini. Bahkan sebagian besar responden pemilih

partai-partai tersebut justru memilih pasangan Joko Widodo-FX. Hadi

Rudyatmo sebagai pilihannya.

Hal yang menarik adalah responden pemilih yang memilih PDIP, PKS,

Partai Gerindra, dan PDS sebagai partai pilihannya tidak ada yang memilih

pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie di seluruh PPK di

Kota Surakarta. Seluruh responden pemilih yang memilih partai-partai

tersebut memilih pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo.

Pemilih partai politik tidak selalu mengikuti kebijakan partai yang

dipilihnya dalam menentukan pasangan kandidat yang akan dipilih. Pemilih

menganggap bahwa Pemilu Legislatif berbeda dengan Pemilukada.

Pemilukada lebih mementingkan figur calon daripada partai politik yang

mendukungnya. Tidak mengherankan apabila pemilih tidak mengindahkan

partai politik mana yang mendukung pasangan kandidat, tetapi cenderung

melihat figur pasangan kandidat. Tabel 4.22. dan Gambar 4.20. merupakan

Page 134: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 115

rincian hasil tabulasi silang faktor pilihan partai dengan pilihan pasangan

kandidat.

Tabel 4.22. Tabulasi Silang Pilihan Partai dengan Pilihan Pasangan Kandidat di

Masing-Masing PPK

PPK Pilihan Partai

Pilihan Kandidat

Total Joko Widodo-

FX.Hadi R

Eddy S.

Wirabhumi-

Supradi K

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Laweyan

PDIP 4 16,0% 0 0,0% 4 16,0%

DEMOKRAT 4 16,0% 1 4,0% 5 20,0%

GOLKAR 2 8,0% 0 0,0% 2 8,0%

PKS 6 24,0% 0 0,0% 6 24,0%

PAN 2 8,0% 0 0,0% 2 8,0%

HANURA 1 4,0% 2 8,0% 3 12,0%

GERINDRA 1 4,0% 0 0,0% 1 4,0%

PDS 1 4,0% 0 0,0% 1 4,0%

Lainnya 0 0,0% 1 4,0% 1 4,0%

Total 21 84,0% 4 16,0% 25 100,0%

Serengan

PDIP 4 28,6% 0 0,0% 4 28,6%

DEMOKRAT 1 7,1% 1 7,1% 2 14,3%

GOLKAR 0 0,0% 1 7,1% 1 7,1%

PKS 3 21,4% 0 0,0% 3 21,4%

PAN 0 0,0% 1 7,1% 1 7,1%

HANURA 1 7,1% 0 0,0% 1 7,1%

GERINDRA 1 7,1% 0 0,0% 1 7,1%

PDS 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Lainnya 1 7,1% 0 0,0% 1 7,1%

Total 11 78,6% 3 21,4% 14 100,0%

Pasar Kliwon

PDIP 6 26,1% 0 0,0% 6 26,1%

DEMOKRAT 3 13,0% 1 4,3% 4 17,4%

GOLKAR 0 0,0% 2 8,7% 2 8,7%

PKS 6 26,1% 0 0,0% 6 26,1%

PAN 3 13,0% 0 0,0% 3 13,0%

HANURA 0 0,0% 1 4,3% 1 4,3%

GERINDRA 1 4,3% 0 0,0% 1 4,3%

PDS 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Lainnya 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Total 19 82,6% 4 17,6% 23 100,0%

Page 135: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 116

Banjarsari

PDIP 18 37,5% 0 0,0% 18 37,5%

DEMOKRAT 6 12,5% 1 2,1% 7 14,6%

GOLKAR 2 4,2% 2 4,2% 4 8,3%

PKS 5 10,4% 0 0,0% 5 10,4%

PAN 4 8,3% 0 0,0% 4 8,3%

HANURA 2 4,2% 1 2,1% 3 6,3%

GERINDRA 2 4,2% 0 0,0% 2 4,2%

PDS 2 4,2% 0 0,0% 2 4,2%

Lainnya 2 4,2% 1 2,1% 3 6,3%

Total 43 89,6% 5 10,4% 48 100,0%

Jebres

PDIP 23 57,5% 0 0,0% 23 57,5%

DEMOKRAT 2 5,0% 1 2,5% 3 7,5%

GOLKAR 3 7,5% 1 2,5% 4 10,0%

PKS 2 5,0% 0 0,0% 2 5,0%

PAN 2 5,0% 0 0,0% 2 5,0%

HANURA 2 5,0% 0 0,0% 2 5,0%

GERINDRA 1 2,5% 0 0,0% 1 2,5%

PDS 1 2,5% 0 0,0% 1 2,5%

Lainnya 1 2,5% 1 2,5% 2 2,5%

Total 37 92,5% 3 7,5% 40 100,0%

Sumber : Tabulasi Data Primer dengan SPSS

Page 136: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 117

Gambar 4.20. Grafik Tabulasi Silang Pilihan Partai dengan Pilihan Pasangan

Kandidat di Masing-Masing PPK

Display Peta 14 tabulasi silang faktor pilihan partai terhadap pilihan

pasangan kandidat disajikan sebagai berikut.

Page 137: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 118

Page 138: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 119

4. Alasan Pemilih Dalam Pemilukada Kota Surakarta Tahun 2010

Berdasarkan data hasil wawancara dengan responden pemilih, analisis alasan

pemilih terhadap pasangan kandidat menggunakan analisis tabulasi silang. Hasil

tabulasi silang antara alasan pemilih dengan pasangan kandidat disajikan melalui

Tabel 4.23. dan Gambar 4.21.

Tabel 4.23. Hasil Tabulasi Silang Alasan Memilih terhadap Pilihan Pasangan

Kandidat di Masing-Masing PPK

PPK Alasan Memilih

Pilihan Kandidat

Total Joko Widodo-

FX.Hadi R

Eddy S.

Wirabhumi-

Supradi K

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Laweyan

Kemampuan Kandidat 7 28,0% 0 0,0% 7 28,0%

Kepribadian kandidat 0 0,0% 1 4,0% 1 4,0%

Program/isu yg ditawarkan 10 40,0% 1 4,0% 11 44,0%

Didukung partai pilihan 3 12,0% 2 8,0% 5 20,0%

Kesamaan latar belakang 1 4,0% 0 0,0% 1 4,0%

Lainnya 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Total 21 84,0% 4 16,0% 25 100,0%

Serengan

Kemampuan Kandidat 2 14,3% 0 0,0% 2 14,3%

Kepribadian kandidat 3 21,4% 0 0,0% 3 21,4%

Program/isu yg ditawarkan 4 28,6% 1 7,1% 5 35,7%

Didukung partai pilihan 2 14,3% 1 7,1% 3 21,4%

Kesamaan latar belakang 0 0,0% 1 7,1% 1 7,1%

Lainnya 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Total 11 78,6% 3 21,4% 14 100,0%

Pasar Kliwon

Kemampuan Kandidat 11 47,8% 0 0,0% 11 47,8%

Kepribadian kandidat 0 0,0% 1 4,3% 1 4,3%

Program/isu yg ditawarkan 2 8,7% 0 0,0% 2 8,7%

Didukung partai pilihan 5 21,7% 2 8,7% 7 30,4%

Kesamaan latar belakang 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Lainnya 1 4,3% 1 4,3% 2 8,7%

Total 19 82,6% 4 17,4% 23 100,0%

Banjarsari

Kemampuan Kandidat 23 47,9% 2 4,2% 25 52,1%

Kepribadian kandidat 4 8,3% 1 2,1% 5 10,4%

Program/isu yg ditawarkan 10 20,9% 0 0,0% 10 20,9%

Didukung partai pilihan 3 6,3% 2 4,2% 5 10,4%

Kesamaan latar belakang 2 4,2% 0 0,0% 2 4,2%

Lainnya 1 2,1% 0 0,0% 1 2,1%

Total 43 89,6% 5 10,4% 48 100,0%

Page 139: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 120

Jebres

Kemampuan Kandidat 18 45,0% 1 2,5% 19 47,5%

Kepribadian kandidat 0 0,0% 1 2,5% 1 2,5%

Program/isu yg ditawarkan 7 17,5% 0 0,0% 7 17,5%

Didukung partai pilihan 5 12,5% 1 2,5% 6 15,0%

Kesamaan latar belakang 3 7,5% 0 0,0% 3 7,5%

Lainnya 4 10,0% 0 0,0% 4 10,0%

Total 37 92,5% 3 7,5% 40 100,0%

Sumber: Data Survei Pemilih Tahun 2010

Gambar 4.21. Grafik Hasil Tabulasi Silang Alasan Memilih Terhadap Pilihan

Pasangan Kandidat Di Masing-Masing PPK

Berdasarkan hasil tabulasi silang alasan pemilih terhadap pilihan

pasangan kandidat di setiap PPK dapat diketahui bahwa pemilih memiliki

alasan bervariasi di setiap PPK. Pemilih yang memilih pasangan Joko

Widodo-FX. Hadi Rudyatmo dengan alasan kemampuan kandidat

Page 140: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 121

mendominasi di tiga PPK yaitu PPK Pasar Kliwon, PPK Banjarsari dan PPK

Jebres.

Alasan kemampuan kandidat ini cukup rasional karena pasangan

tersebut merupakan pasangan incumbent yang telah memimpin Kota

Surakarta pada periode 2005-2010 dan kinerjanya dipandang sudah cukup

baik serta mampu mengelola Kota Surakarta dengan baik pula. Beberapa

kinerja pasangan incumbent ini antara lain penataan Pedagang Kaki Lima

(PKL) tanpa konflik di Klitikan, Mangkunegaran, belakang kampus UNS

dan penataan ruang publik perkotaan di Balekambang, city walk di Jalan

Slamet Riyadi, Galabo di Gladag dan Taman Sekartaji. Selain itu, relokasi

permukiman di wilayah bantaran Bengawan Solo dan pembangunan pasar-

pasar tradisional juga merupakan hasil kinerja pemerintahan pasangan Joko

Widodo-FX.Hadi Rudyatmo. Seluruh kinerja pasangan tersebut mampu

menarik minat masyarakat Kota Surakarta untuk memberikan apresiasi dan

reward yang diwujudkan dengan memilih kembali pasangan ini.

Pemilih pasangan kandidat Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo dengan

alasan program/isu yang ditawarkan mendominasi di dua PPK yaitu PPK

Serengan dan PPK Laweyan. Pemilih tertarik terhadap program-program

yang ditawarkan pasangan ini sebagai contoh PKMS ( Program Kesehatan

Masyarakat Surakarta). Program ini bahkan telah direalisasikan mengingat

pasangan ini merupakan pasangan yang telah memerintah periode lalu dan

hasil program ini telah dirasakan masyarakat Kota Surakarta. Dengan

demikian program yang sudah nyata ini mampu menarik minat masyarakat

pemilih Kota Surakarta untuk memilih kembali pasangan ini.

Alasan kepribadian kandidat, didukung partai pilihan, kesamaan latar

belakang dan alasan lainnya tidak terlalu signifikan prosentasenya. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas pemilih pasangan Joko Widodo-FX. Hadi

Rudyatmo termasuk dalam kategori pemilih yang rasional. Pemilih tersebut

Page 141: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 122

lebih mengutamakan kemampuan dan program-program kandidat

dibandingkan dengan pribadi kandidat, ideologi dan latar belakang.

Sementara itu, pemilih pasangan kandidat Eddy S. Wirabhumi-Supradi

Kertamenawie didominasi oleh pemilih yang memiliki alasan didukung oleh

partai pilihan. Pemilih tersebut terdapat di dua PPK yaitu PPK Serengan dan

Pasar Kliwon. Meskipun demikian prosentase alasan ini jauh lebih sedikit

dibandingkan dengan pasangan kandidat pertama di PPK dan alasan yang

sama.

Pemilih pasangan kandidat Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie

dengan alasan kemampuan kandidat memiliki prosentase yang sama

besarnya dengan alasan didukung partai pilihan di PPK Banjarsari. Alasan

kepribadian kandidat juga memiliki prosentase yang sama besarnya dengan

alasan didukung partai pilihan di PPK Jebres. Sedangkan di PPK Serengan

pemilih dengan alasan program/isu yang ditawarkan dan kesamaan latar

belakang memiliki jumlah yang sama dengan alasan didukung oleh partai

pilihan.

Pemilih pasangan tersebut mayoritas dapat dikategorikan sebagai

pemilih yang tradisional. Hal ini terbukti dari alasan yang mendominasi

pemilih dalam memilih pasangan tersebut. Pemilih dengan alasan

kemampuan dan program yang ditawarkan kandidat jumlahnya jauh lebih

sedikit dibandingkan dengan pemilih yang beralasan lebih karena didukung

partai pilihan.

Pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie merupakan

pasangan yang belum banyak dikenal oleh masyarakat Kota Surakarta.

Eksistensi mereka hanya pada saat mengikuti Pemilukada sehingga

masyarakat kurang mengetahui kemampuan pasangan kandidat tersebut.

Pasangan tersebut mengandalkan koalisi partai pendukung untuk

Page 142: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 123

memaksimalkan perolehan suara meskipun kenyataannya tidak mampu

meraih dukungan sebesar perolehan suara koalisi partai pendukungnya.

Program-program yang mereka tawarkan masih kalah jika

dibandingkan dengan program-program pasangan lawan yang sudah

terbukti. Masyarakat lebih memilih terhadap program-program yang sudah

mereka rasakan dibandingkan dengan program yang belum terealisasi.

Visualisasi hasil tabulasi silang alasan pemilih memilih pasangan kandidat di

masing-masing PPK disajikan dalam Peta 15 berikut ini.

Page 143: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 125

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Sebaran pemilih dalam Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010 memiliki

kecenderungan merata di seluruh PPK baik pasangan Joko Widodo-FX.

Hadi Rudyatmo maupun Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie. Total

perolehan suara pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo 90,09%

sedangkan pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie

memperoleh 9,91% suara.

2. Perbandingan sebaran perolehan suara partai pendukung yang tergabung

dalam koalisi partai dapat mencerminkan perolehan suara pasangan

kandidat. Pasangan Joko Widodo-FX. Hadi Rudyatmo memperoleh 90,09 %

suara pada Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010 dengan dukungan koalisi

partai (PDIP, PKS, PAN, Partai Gerindra dan PDS) yang memperoleh

jumlah suara 59,72% pada Pemilu Legislatif 2009. Pasangan Eddy

S.Wirabhumi-Supradi Kertamenawie memperoleh 9,91% suara dengan

dukungan koalisi partai (Partai Demokrat, Partai Golkar dan Partai Hanura)

yang memperoleh jumlah suara 27,70%.

3. Karakteristik pemilih dalam Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010 terhadap

pilihan pasangan kandidat cenderung memiliki pola dan variasi yang sama.

Faktor karakteristik pemilih tersebut yaitu faktor demografi (jenis kelamin,

status marital, umur), faktor pendidikan, faktor ekonomi (pekerjaan dan

penghasilan), faktor agama, faktor pengalaman dan faktor pilihan partai.

4. Alasan pemilih dalam Pemilukada Kota Surakarta tahun 2010 dapat

mencerminkan jenis kategori pemilih. Mayoritas pemilih pasangan Joko

Widodo-FX. Hadi Rudyatmo adalah pemilih rasional karena alasan mereka

Page 144: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 126

didominasi kemampuan kandidat (40,7%) dan program/isu yang ditawarkan

(22%). Sedangkan pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie

mayoritas dipilih oleh pemilih tradisional karena alasan mereka lebih karena

didukung oleh partai politik (5,3%), kepribadian kandidat (2,7%) dan

kesamaan latar belakang (0,7%).

B. IMPLIKASI

Dari kesimpulan tersebut di atas maka dapat dijelaskan implikasinya sebagai

berikut :

1. Dengan mengetahui sebaran pemilih pasangan kandidat dapat dijadikan

bahan pertimbangan dalam menentukan strategi politik pemenangan

Pemilukada yang akan datang.

2. Dengan mengetahui perbandingan sebaran pemilih koalisi partai pendukung

dan pasangan kandidat dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

menentukan kebijakan partai dalam mengelola konstituennya untuk

menggerakkan fungsi mesin politiknya.

3. Dengan mengetahui karakteristik pemilih pasangan kandidat dapat dijadikan

bahan kajian dalam meneliti perilaku dan preferensi pemilih dalam

Pemilukada Kota Surakarta.

4. Dengan mengetahui alasan pemilih memilih pasangan kandidat dapat

dijadikan masukan bagi pasangan kandidat untuk memahami apa yang

diharapkan oleh masyarakat pemilih.

5. Dengan mengetahui pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam

memetakan hasil Pemilukada dapat menjadi bahan pembelajaran dan

dijadikan media dalam pembelajaran geografi di sekolah.

Page 145: PREFERENSI PETA PEMILIH PADA PEMILUKADA KOTA · PDF fileanalisis deskripsi dengan SPSS berupa tabulasi frekuensi dan tabulasi silang (crosstabs) dan ... Geografi commit to user ix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 127

C. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas maka ada beberapa hal yang perlu disarankan

yaitu :

1. Perlu adanya strategi politik tim pemenangan pasangan kandidat untuk

memenangkan Pemilukada di masa yang akan datang.

2. Perlu adanya kebijakan partai dalam koalisi partai untuk memaksimalkan

fungsi dan peran mesin politik guna meningkatkan perolehan suara pasangan

kandidat yang didukung.

3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai preferensi dan perilaku

pemilih dalam Pemilukada Kota Surakarta dalam analisis keruangan SIG

yang lebih detil misalnya unit analisis kelurahan.

4. Peta-peta hasil dari penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi guru

geografi sebagai bahan pembelajaran maupun media pembelajaran geografi

di sekolah khususnya dalam pokok bahasan Sistem Informasi Geografis

(SIG).