prediksi perkembangan radio komunitas ifa rizty fauzia

125
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS (Studi Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Radio Komunitas di Yogyakarta dan Solo) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Oleh: Ifa Rizty Fauzia D 0206118 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: phamkhuong

Post on 01-Jan-2017

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS

(Studi Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

Radio Komunitas di Yogyakarta dan Solo)

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Komunikasi

Oleh:

Ifa Rizty Fauzia

D 0206118

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

Page 3: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

Page 4: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

HALAMAN MOTTO

Jika kita sungguh – sungguh menginginkan kesuksesan,

Maka kesuksesanlah yang pada akhirnya menunggu kita.

(aku)

always do your best today, because today will not be repeated (aku)

Page 5: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Untuk cinta dan kasih sayang yang tak pernah padam...

Bpk. Eko Indawan (alm.) & Ibu. Siti Fajaroh (almh.)

Alhamdulillah...

Pak..Bu.. Anakmu lulus J

Biar kulanjutkan perjuanganmu...

Page 6: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT atas segala

anugerah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul

Prediksi Perkembangan Radio Komunitas (Studi Faktor - faktor yang

Mempengaruhi Perkembangan Radio Komunitas di Yogyakarta dan Solo).

Penyusunan skripsi ini merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban penulis sebagai

mahasiswa guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Program

Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari semua pihak yang telah

mendukung serta membantu penulis selama ini. Dengan segala kerendahan hati dan

rasa hormat, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

FISIP UNS, terima kasih atas bantuan dan ilmu yang diberikan.

2. Bapak Drs. Hamid Arifin, M.Si, sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi

FISIP UNS, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

3. Bapak Mahfud Anshori, S.Sos, M.Si, terimakasih atas segala kesabaran,

masukan dan ilmu – ilmu yang sebelumnya tidak penulis pahami, serta untuk

motivasi yang begitu besar selama proses penyusunan skripsi. Maturnuwun

pak…

Page 7: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

4. Ibu Nora Nailul Amal, S.Sos, MLMEd.Hons, atas pinjaman bukunya, masukan,

nasehat dan semangatnya kepada penulis, terimakasih banyak bu…

5. Mas Budi jurusan yang selalu bersedia direpotkan oleh segala keperluan

administrasi yang diperlukan terkait penelitian ini.

6. Pakdhe dan Budhe Syaukani, ucapan terima kasih tak akan pernah cukup untuk

menggambarkan segala kasih sayang dan perhatiannya selama ini, serta doa yang

selalu di panjatkan untuk penulis. Kalian sungguh luaaaarrrr biasa…

7. Mbak Asti, Mbak Nunik, Mas Oji, Mbak Ririn dan adikku Adrian, terimakasih

atas perhatian, kasih sayang,doa dan motivasinya agar penulis cepat lulus. Juga

“trio ucilku” Aya, Yona dan icha, yang selalu menghibur aunty saat stress mikir

skripsi J Sungguh sebuah anugrah mempunyai keluarga seperti kalian..

8. Pak Mardi, Pak Kun, Pak Hendro, Pak Kis, Pak Haribawa, Mas Agung, Pak Heri,

Mbak Lucy dan Mas Gianto. Terimakasih atas waktu, bantuan serta ceritanya.

9. “Adhe” desi dan “Nana” Krisna.. Kalian sahabat terhebat dan tergila dihidupku.

15 tahun tidak akan pernah cukup untuk kita saling berbagi… I love uuu darl…

10. Sahabat terbaikku Senja dan Vian, makasih dorongannya untuk cepet lulus, mari

kita taklukkan dunia! Dan Ari “cung” Uhhuy… makasih semangatnya juga

McFlurry-nya saat sesi curhat J I’ll miss this moments...

11. Temen2 terbaikku: Laras, makasih untuk penampungan sementara di jogja dan

icun makasih banyak sudah mau menemaniku keliling jogja mencari narasumber

Page 8: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

Juga temanku yang lucu – lucu Faka dan duo Supra-dika, kicauan – kicauan

kalian selalu menjadi motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

12. Forever Love-ku, Dian dan mbak Pipit untuk segala kebersamaan dan keceriaan

selama ini, sehari tak bersama, hidup terasa hampa. Salam Marissa!! Juga semua

penghuni PA Kost : Ima, Intan, ida, destia, cintya,diah, septi, dian.. U rock gals!!

13. KelompokSatu Adv. dan Victory Adv. Untuk semua pengalaman, kegalauan dan

kebersamaan yang telah kita lewati bersama. Nuwun yaks!

14. Fiesta FM yang pernah menjadi rumah kedua saya di Solo.. banyak pengalaman

kudapat darimu. Dan buat temen seperjuangan yang sangat saya cintai : Lopi,

Nunung, Yudo, mba Citra, Agung, Wendy, Nikky, Nino, Mas Don, mba Ronar,

mba Rea, Okky, Dimas.. dan generasi muda sekarang. Dari Fiesta Dengan Cinta

Kita Bangun Keluarga J

15. Pasukan Komunikasi 2006. Aaahh,,,pokoknya aku cinta kalian. Titik.

16. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan serta motivasi kepada

penulis hingga terselesainya skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu, terima kasih banyak.

Surakarta, 24 Maret 2011

Penulis

Page 9: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………... iii

HALAMAN MOTTO …………………………………………………... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………….... v

KATA PENGANTAR ………………………………………………….. vi

DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ix

DAFTAR TABEL ………………………………………………………. xii

ABSTRAK………………………………………………………………… xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………… 8

C. Tujuan Penelitian ………………………………………. 8

D. Manfaat Penelitian……………………………………… 8

E. Landasan Teoritis

1. Komunikasi …………………………………………. 9

2. Komunikasi Massa ………………………………….. 12

3. Radio Sebagai Media Massa ………………………... 16

Page 10: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

4. Industri Radio Komunitas ………………………….. 22

5. Studi Delphi ………………………………………… 32

F. Definisi Konseptual

1. Prediksi ……………………………………………... 41

2. Perkembangan Radio Komunitas …………………… 42

G. Kerangka Pemikiran …………………………………… 44

H. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian ……………………………………... 45

2. Metode Penelitian ………………………………….. 45

3. Lokasi Penelitian ........................................................ 47

4. Populasi dan Sampel ………………………………... 47

5. Sumber Data ………………………………………… 48

6. Cara Pengumpulan Data …………………………….. 48

7. Validitas Data ……………………………………….. 50

8. Analisis Data ………………………………………… 51

BAB II . DESKRIPSI LOKASI

A. Radio Komunitas di Yogyakarta ………………………… 54

B. Radio Komunitas di Solo……… ………………………… 59

BAB III . PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Radio Komunitas di Yogyakarta

dan Solo ………………………………………………….. 64

Page 11: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

B. Hasil dan Analisis Prediksi Perkembangan Radio

Komunitas Putaran 1 dan 2 ………………………………. 68

C. Peringkat Prediksi Perkembangan Radio Komunitas

Berdasarkan Nilai Rata – rata dalam Dua Putaran ………. 97

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……………………………………………… 105

B. Saran……………………………………………………… 109

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pergeseran Paradigma Penyiaran Pasca Reformasi 1998 ………….. 20

Tabel 2. Perbedaan Radio Komunitas dan Radio Komersil ………………… 23

Tabel 3. Data Responden …………………………………………………… 62

Tabel 4. Pernyataan Kuisioner ……………………………………………… 67

Tabel 5. Nilai Rata – rata Prediksi Perkembanga RadioKomunitas

pada Putaran 1 dan 2…………………………………………… … 69

Tabel 6. Peringkat Prediksi Perkembangan Radio Komunitas

Berdasarkan Nilai Rata – rata dalam Dua Putaran…………………. 97

Page 13: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

ABSTRAK

IFA RIZTY FAUZIA, D0206118, PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS (Studi Faktor - faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Radio Komunitas di Yogyakarta dan Solo), Skripsi, Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS) Surakarta, 2011.

Perkembangan jaman dan perubahan masyarakat mempengaruhi peran radio, dari media propaganda menjadi institusi sosial yang berada didalam komunitas yang heterogen dengan segala macam permasalahan. Kini radio memiliki tiga peran sosial, yaitu radio sebagai media sosialisasi, radio sebagai media aktualisasi, dan radio sebagai media advokasi. Dari perubahan itupun kemudian muncul berbagai jenis radio. Mulai dari radio nasional milik pemerintah hingga radio – radio swasta komersil yang biasanya memiliki segmen tertentu, seperti pendidikan, hiburan maupun berita.

Di tengah maraknya radio komersil yang berusaha meraup keuntungan besar, justru muncul radio komunitas non komersil sebagai wadah untuk menyampaikan aspirasi dan apresiasi dari anggota komunitasnya. Keberadaan radio komunitas ini membawa angin segar bagi masyarakat untuk mengapresiasikan ide maupun pendapatnya. Namun radio komunitas ini masih memiliki banyak permasalahan yang harus diselesaikan.

Permasalahan tersebut antara lain adalah masalah dana yang terbatas, kemudian masalah perizinan yang dianggap masih belum mendukung perkembangan radio komunitas sepenuhnya. Selain itu adanya masalah keterbatasan sumber daya manusia dan masalah teknologi yang selalu berkembang. Hal tersebutlah yang membuat peneliti ingin mengetahui bagaimana masa depan radio komunitas dalam kurun waktu -5, -10 dan 15 tahun kedepan.

Dengan menggunakan metode studi Delphi yaitu metodologi untuk meramalkan dengan menggunakan panel para pakar, peneliti melakukan penelitian terhadap sembilan pakar radio untuk mengetahui prediksi mereka mengenai perkembangan radio komunitas di Yogyakarta dan Solo. Penelitian ini dilakukan selama bulan Desember 2010 hingga Februari 2011 dengan melakukan wawancara, yang dilanjutkan dengan tahap kuisioner. Kuisioner tersebut berisi 14 item pertanyaan kepada responden dalam dua kali putaran untuk mendapatkan jawaban yang dapat dipercaya.

Hasil akhir dari penelitian dengan studi Delphi ini didapatkan beberapa kesimpulan tentang radio komunitas di Yogyakarta dan Solo, yaitu: (1) Pertumbuhan radio komunitas yang masih belum stabil dan sulit terkendali; (2) Materi siar radio komunitas akan didominasi konten lokal; (3) Masih minimnya ketertarikan dari sponsor terhadap radio komunitas; (4) Akan terjadi migrasi ke teknologi era digital; (5) Sumber daya manusia akan semakin maju dan mampu menghadapi perubahan zaman.

Page 14: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

ABSTRACT

IFA RIZTY FAUZIA, D0206118, PREDICTION OF COMMUNITY RADIO DEVELOPMENT ( Study of Factors Affecting Growth Community Radio in Yogyakarta and Solo ) Thesis, Program of Communication Studies, Social and Political Sciences Faculty, Sebelas Maret University (FISIP UNS) Surakarta, 2011.

Transformation era and societal change affect the role of radio, from media propaganda into the social institutions which resides in a heterogeneous community with all sorts of problems. Now the radio has three social roles, namely the radio as a medium of socialization, the radio as a medium-actualization, and the radio as advocacy media. From the change then came the various types of radio. Start from the national radio of Indonesia into - commercial private radio station that usually has a particular segment, such as education, entertainment or news.

Among the crowd of commercial radio which is trying to reap huge profits, it appears non-commercial community radio as a forum to convey the aspirations and appreciation from members of the community. The existence of this community radio to bring fresh air for people to appreciate ideas and opinions. However, this community radio still has many problems to be solved.

These problems include the problem of limited funding, and licensing issues that were deemed to be not fully support the development of community radio. In addition, the lack of human resources and technology issues are always evolving. This is exactly what makes researcher want to know how the future of community radio in the period -5, -10 and 15 years ahead.

By using the Delphi method study, the methodology to predict by using the panel of experts, researchers conducted a study of nine specialist radio to find out their predictions about the development of community radio in Yogyakarta and Solo. This research have been conducted during December 2010 to February 2011 with an interview, which was continued by phase questionnaire. Its containing 14 items of questions to respondents in two rounds to get reliable answers.

The result of this research with the Delphi study obtained some conclusions about community radio in Yogyakarta and Solo, namely: (1) The growth of community radio is still not stable and difficult to control, (2) Content of community radio broadcasting will be dominated by local content, (3) Still the lack of interest from sponsors of community radio, (4) There will be a migration to the digital technology era, (5) Human resources will be more advanced and able to deal with the changing times.

Page 15: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berita dan informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok manusia. Informasi

dapat diperoleh melalui berbagai media yaitu media cetak yang berupa koran,

majalah dan tabloid, serta media elektronik seperti radio, televisi, hingga internet.

Saat manusia mulai menyadari pentingnya informasi dalam kehidupannya, maka

peran media massa baik cetak maupun elektronik menjadi semakin besar.

Onong Uchjana dalam buku Siaran Radio: Teori dan Praktek mengatakan salah satu

media massa yang masih terus bertahan sampai saat ini adalah radio. Sebagai unsur

dari proses komunikasi, dalam hal ini sebagai media massa, radio siaran mempunyai

sifat dan ciri yang berbeda dengan media massa lainnya Radio memberi keleluasaan

pada pendengarnya untuk berimajinasi, karakteristik lain yang dimiliki oleh radio

adalah kemampuan radio untuk membuat para pendengarnya merasa diperhatikan

secara personal. Selain itu, radio merupakan media dengan biaya yang relatif lebih

murah dan mudah di akses oleh masyarakat. Bahkan, munculnya berbagai media

elektronik lain, termasuk maraknya internet pun, tidak menenggelamkan radio

sebagai salah satu media pilihan konsumen (Effendi, 1990).

Perkembangan jaman dan perubahan masyarakat mempengaruhi peran radio,

dari media propaganda menjadi institusi sosial yang berada didalam komunitas yang

Page 16: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

heterogen dengan segala macam kompleksitas permasalahan. Kini radio memiliki

tiga peran sosial, yaitu radio sebagai media sosialisasi, radio sebagai media

aktualisasi, dan radio sebagai media advokasi (Masduki, 2004).

Dari perubahan itupun kemudian muncul berbagai jenis radio. Mulai dari

radio nasional milik pemerintah hingga radio – radio swasta komersil yang biasanya

memiliki segmen tertentu, seperti pendidikan, hiburan maupun berita. Namun di

tengah maraknya radio komersil yang berusaha meraup keuntungan yang besar,

justru muncul radio komunitas non komersil sebagai wadah untuk menyampaikan

aspirasi dan apresiasi dari anggota komunitasnya. Radio komunitas adalah stasiun

siaran radio yang dimiliki, dikelola, diperuntukkan, diinisiatifkan dan didirikan oleh

sebuah komunitas. Intinya, radio komunitas adalah radio yang dibangun dari, oleh,

untuk dan tentang komunitasnya (Masduki, 2004)

Radio komunitas sebagai bentuk lembaga penyiaran telah diakui keberadaannya,

sebagaimana telah diatur dalam UU Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002. Dalam UU

penyiaran, radio komunitas adalah termasuk kedalam lembaga penyiaran komunitas,

dimana dalam penjelasannya pada Pasal 21 ayat 1, lembaga penyiaran komunitas

merupakan lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum Indonesia. Didirikan

oleh komunitas tertentu, bersifat independen, dan tidak komersil, dengan daya pancar

rendah, luas jangkauan wilayah terbatas, serta untuk melayani kepentingan

komunitasnya (Andriana, 2010).

Page 17: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Deni Andriana dalam sebuah artikel berjudul Radio Komunitas menyatakan

bahwa dalam menjalankan peran dan fungsinya radio komunitas sebagai lembaga

penyiaran komunitas, memiliki stuktur organisasi yang berbeda dengan jenis media

lainnya seperti media pemerintah maupun swasta. Perbedaan ini terutama merujuk

pada adanya partisipasi warga atau komunitas dalam pendirian dan pengelolaannya.

Selain itu radio komunitas ini biasanya bercirikan tiga aspek yaitu, non-profit,

adanya kepemilikan dan kontrol dari komunitas serta partisipasi komunitas

(Andriana, 2010).

Radio komunitas sebagai salah satu bagian dari sistem penyiaran Indonesia

secara praktek ikut berpartisipasi dalam penyampaian informasi yang dibutuhkan

komunitasnya, baik menyangkut aspirasi warga masyarakat maupun program-

program yang dilakukan pemerintah untuk bersama-sama menggali masalah dan

mengembangkan potensi yang ada di lingkungannya (Ricky Riadi Iskandar, dkk,

2008)

Radio komunitas di Indonesia mulai berkembang pada tahun 2000, yaitu

undang – undang Nomor 32 tentang Penyiaran. Hak tersebut tertuang dalam pasal

21, yaitu partisipasi masyarakat, yang disebut sebagai penyiaran komunitas. Sejak

Undang – undang penyiaran disahkan, hingga saat ini telah tumbuh ribuan radio

komunitas diseluruh Indonesia dengan karakteristik masing – masing. Segala macam

bidang bisa diangkat melalui radio mulai dari ekonomi, bisnis, budaya, sosial, seni,

agama, politik, bahkan olahraga pun tidak habis dikupas seiring pembangunan

Page 18: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

disegala bidang tersebut. Hal tersebut juga dipicu dengan semakin terbukanya akses

informasi, kemajuan teknologi, kesempatan dan keinginan masyarakat untuk

menggunakan media dalam penyelesaian persoalan-persoalan komunitasnya ( Basuki

Suhardiman dan Wirayanti dan Yerry Niko Borang, 2009)

Sekarang ini perkembangan radio komunitas kian pesat, seiring semakin

terbukanya akses informasi, kemajuan teknologi, kesempatan dan keinginan

masyarakat untuk menggunakan media dalam penyelesaian persoalan-persoalan

komunitasnya, karena memang masih banyak permasalahan yang dialami oleh radio

komunitas yang harus segera diselesaikan sehingga tidak mengancam

keberadaannya.

Saat ini jumlah stasiun radio komunitas di Indonesia diperkirakan telah mencapai

500 stasiun. Meskipun keberadaan radio komunitas di Indonesia telah diakui dalam

UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, tetapi masih banyak kendala yang

ditemui dalam upaya untuk mengembangkannya. Salah satunya adalah alokasi

frekuensi. Sementara ini aturan dalam hal penggunaan frekuensi, pemerintah

berpedoman pada SK Menteri perhubungan Nomor 15 dan 15a, bahwasannya radio

komunitas diberikan 3 kanal 202, 203, 204, atau menempati frekuensi 107.7, 107.8,

107.9 dengan jangkauan siaran 2,5 km dan ERP (power) maksimal 50 watt. Apabila

aturan tersebut digunakan di daerah perkotaan yang padat maka yang terjadi rakom

sulit memetakan siapa audiensinya dan secara teknispun sulit. Hal tersebut terjadi di

beberapa daerah di Indonesia,misalnya radio komunitas kampus yang jaraknya

Page 19: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sangat berdekatan berakibat terjadinya kesalah pahaman atau konflik-konflik baru

karena dengan 3 frekuensi yang sama saling berdekatan, dan saling bertabrakan. Lalu

jika aturan tersebut dilaksanakan di daerah yang luas seperti Kalimantan dengan

jarak jangkauan siaran 2,5 km, yang akan mendengarkan radio tersebut hanya

beberapa kepala keluarga saja, padahal dalam proses perijinan rakom harus

memperoleh dukungan minimmal 51% atau 250 orang komunitasnya (Widarto,

2009).

Selain masalah pertumbuhan dan frekuensi tersebut, sampai saat ini masalah dana

juga masih dialami oleh radio komunitas. Cara kerja dan format siaran radio

komunitas tidak bisa disamakan dengan radio komersial. Mereka hanya butuh biaya

untuk sekadar bertahan sebagai media informasi sesama anggota komunitasnya.

Dana radio komunitas merupakan dana dari swadaya masyarakat. Radio komunitas

tidak diperbolehkan menyiarkan iklan komersil atau mengiklankan suatu produk,

kecuali iklan layanan masyarakat. Karena, tidak diperbolehkannya iklan masuk

tersebut maka dana radio komunitas terbatas.

Terbatasnya dana juga sangat berkaitan dengan masalah teknis. Perbaikan untuk

peralatan yang rusak dan perawatanya memerlukan dana, sedangkan dana yang

dimiliki radio komunitas merupakan dana secara swadaya. Apabila ada salah satu

alat siaran rusak untuk perbaikannya pasti harus menunggu iuran dari masyarakat

untuk memberikan dana secara sukarela. (Widarto, 2009).

Page 20: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Setelah 8 tahun disahkan dalam undang – undang, ternyata sampai saat ini radio

komunitas juga masih mengalami masalah dalam perizinan. Setelah mendapat

pengakuan dari UU Penyiaran tahun 2002, regulasi yang berada di bawahnya seperti

Peraturan Pemerintah yang mengatur lebih detail soal perizinan atau frekuensi

dianggap masih belum mendukung perkembangan radio komunitas sepenuhnya.

Prosedur perijinan yang disusun oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meskipun

telah melalui proses konsultasi kepada beberapa radio komunitas juga masih terlalu

berbelit-belit dan panjang. Radio komunitas harus mengajukan surat permohonan

kepada kepada KPI-D, lalu KPI-D akan verifikasi dan evaluasi. Apabila tidak

memenuhi syarat maka surat permohonan akan dikembalikan, apabila disetujui

permohonan akan di lanjutkan ke KPI Pusat. Di KPI Pusat prosesnya hampir sama,

yaitu di kompilasikan melalui forum bersama antara Pemerintah inter-departemen

(departemen yang berkaitan dengan penyiaran seperti Perhubungan, Depkominfo)

dan KPI Pusat. Bayangkan jika masyarakat di Papua mau membuat radio komunitas,

mereka harus urus perijinan sampai ke Jakarta. Oleh karena itu telah diusulkan agar

perijinan bisa keluar di tingkat KIP-D (Widarto, 2009).

Persoalan lain yang masih harus dihadapi radio komunitas adalah masalah

keterbatasan sumber daya manusia beserta manajemen pengelolaannya dimana

stuktur kelengkapan organisasi pada radio komunitas ini didasari oleh prinsip-prinsip

radio komunitas itu sendiri yakni dari warga oleh warga dan untuk warga. Karena

pada awalnya radio komunitas merupakan sarana untuk menyalurkan hobi saja, maka

Page 21: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sumber daya manusianya pun terbatas. Biasanya mereka yang melakukan siaran

adalah masyarakat yang mempunyai waktu luang saja. Maka dari itu, warga (anggota

komunitas) memiliki peranan tehadap maju dan mundurnya radio komunitasnya. Di

saat persaingan radio makin ketat, setiap radio dituntut untuk kreatif merancang

program semenarik mungkin untuk memenuhi kebutuhan pendengar, serta membuat

variasi – variasi baru sajian hiburan yang disuguhkan agar pendengar juga tidak

jenuh.

Radio komunitas merupakan radio yang batas wilayah siarannya terbatas pada

wilayah dimana komunitas itu berada. Informasi yang ditemukan tentu saja hanya

informasi yang ada dalam wilayah itu juga. Pada suatu waktu ketika tidak ada

fenomena atau isu yang beredar di wilayah tersebut maka tidak ada materi berita

yang bisa diinformasikan kepada masyarakat, karena radio komunitas tidak bisa

mengambil informasi diluar wilayah komunitasnya. Namun kenyataannya masih

banyak radio komunitas yang konten siarannya menyerupai radio komersil (Ricky

Riadi Iskandar, dkk, 2008)

Masalah lain yang masih dialami radio komunitas adalah masalah teknologi.

Di Indonesia masih banyak radio komunitas yang beroprasi dengan peralatan dan

teknologi seadanya, bahkan jauh dari standar. Sementara kedepan, teknologi akan

selalu mengalami perkembangan bahkan perubahan. Dengan dana dan sumber daya

manusia yang minim, dapatkah radio komunitas bertahan atau justru menambah

panjang daftar radio komunitas yang tutup? Karena tidak dapat dipungiri, melalui

Page 22: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

informasi dan hiburan yang diberikan radio komunitas telah membawa dampak yang

cukup besar bagi masyarakat dan dapat menjadi tempat apresiasi serta aktualisasi diri

bagi komunitasnya.

Berangkat dari fenomena menarik yang telah diuraikan diatas, jelas penting bagi kita

untuk mengetahui keberlanjutan media yang sudah membantu masyarakat Indonesia,

terutama yang berada di daerah pedalaman untuk menyalurkan ide serta apresiasi

mereka. Melalui sebuah penelitian dengan menggunakan studi Delphi, yang

merupakan sebuah metodologi untuk meramalkan atau memprediksi masa depan

dengan menggunakan panel para pakar, peneliti ingin mencari tahu bagaimana

prediksi masa depan radio komunitas di Yogyakarta dan Solo, terutama dalam hal

pertumbuhan, dana, perizinan, sumber daya manusia serta teknologinya.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian singkat yang disampaikan dalam latar belakang masalah, maka dapat

diciptakan rumusan masalah sebagai berikut :

“ Bagaimana prediksi pakar radio tentang perkembangan Radio Komunitas di

Yogyakarta dan Solo dalam kurun waktu -5, -10 dan 15 tahun kedepan ? “

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prediksi pakar radio tentang

perkembangan Radio Komunitas di Yogyakarta dan Solo dalam kurun waktu -5, -10

dan 15 tahun kedepan.

Page 23: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Sebagai alat untuk mempraktekkan teori-teori yang dipelajari selama

bangku kuliah sehingga penulis dapat mendapatkan pengetahuan yang belum

didapat sebelumnya yang berguna untuk pembelajaran terutama dalam bidang

keradioan.

2. Bagi Radio Komunitas

Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai evaluasi serta motivasi dalam

proses mengembangkan radio komunitas.

E. Landasan Teori

Kerangka pemikiran dalam sebuah penelitian sebagai petunjuk jalan pikiran

dengan berdasarkan teori yang relevan. Kerangka pemikiran dapat diibaratkan

sebagai penuntun dalam membantu memecahkan masalah dan mengarahkan langkah

yang akan dilakukan oleh peneliti.

1. Komunikasi

Manusia dalam usahanya menjalin interaksi dengan orang lain

menciptakan berbagai lambang dan bahasa yang disepakati dan dipahami

bersama sehingga terjadi komunikasi. Istilah komunikasi atau dalam bahasa

inggris communication berasal dari bahasa latin communicatio yang berasal dari

kata communis yang berarti sama. Sama disini adalah makna (Effendi, 1990).

Komunikasi memegang peranan penting dalam peradaban manusia, baik

Page 24: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

komunikasi antar individu, komunikasi suatu group dengan individu,

komunikasi antar group, maupun komunikasi dalam organisasi. Pada prinsipnya

ada dua jenis komunikasi, yaitu komunikasi satu arah (one way communication),

dan komunikasi dua arah (two way communication) ( Basuki Suhardiman dan

Wirayanti dan Yerry Niko Borang, 2009).

Dengan berkomunikasi, manusia dapat memperoleh sesuatu dari orang

lain dan dapat menyalurkan ide, berbagi informasi, serta dapat menyampaikan

usul dan kritikan kepada orang lain, dan tidak menutup kemungkinan dari satu

orang ke lembaga lain. Judi C. Pearson dan Paul E. Nelson mengatakan

komunikasi adalah bagian dari kelangsungan hidup sehari-hari dan

kelangsungan hidup bermasyarakat untuk dapat memperbaiki hubungan sosial

dan mengembangkan keberadaan mereka (Mulyana, 2003). Merujuk dari

pengertian tersebut maka komunikasi memiliki nilai estetika sosial sebagai salah

satu fungsinya. Melalui komunikasi kita bekerjasama dengan anggota

masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.

Sementara dalam buku Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, Carl I.

Hovland menyebutkan, Ilmu Komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk

merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan

pendapat dan sikap ( Effendi, 1990 ). Definisi Hovland tersebut menunjukkan

bahwa apa yang dijadikan obyek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian

informasi, tetapi juga pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap

publik (public attitude) yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik

Page 25: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memainkan peranan yang amat penting. Bahkan dalam definisinya secara khusus

mengenai pengertian komunikasinya sendiri Hovland mengatakan bahwa

komunikasi adalah proses merubah perilaku orang lain dan bukan sekedar

menyampaikan.

“ The process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (ussualy verbal symbol) to modify the behavioral of other individuals (communicates)” (Effendi, 1990).

Salah satu model awal untuk menggambarkan komunikasi adalah model yang

digunakan oleh Harold Lasswell. Dalam artikel klasik tahun 1948, Lasswell

menghadirkan model komunikasi yang sederhana dan sering digunakan, yaitu

Who (siapa), Says what (mengatakan apa), In which channel (di saluran mana),

To whom (untuk siapa), with what effect (dengan pengaruh apa) (Stephen W.

Littlejohn dan Karen A.Foss, 2009).

Sebagai jawaban dari pertanyaan tersebut, Lasswel menjawabnya dengan unsur-

unsur proses komunikasi, yaitu ;

· Komunikator (communicator, source, sender)

· Pesan (message)

· Media (channel)

· Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient)

· Efek (effect, impact, influence) (Effendi, 1990)

Page 26: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Jadi berdasarkan paradigma Laswell tersebut, komunikasi adalah proses

penyampaian pesan oleh komunikator melalui media yang menimbulkan efek

tertentu. Salah satu cara yang digunakan manusia untuk memenuhi

kebutuhannya, terutama kebutuhan akan informasi adalah media massa.

Organisasi media menyebarkan pesan yang mempengaruhi dan menggambarkan

budaya masyarakat, dan media memberikan informasi kepada audiens yang

heterogen, menjadikan media sebagai bagian dari kekuatan institusi masyarakat

(Stephen W. Littlejohn dan Karen A.Foss, 2009).

Dalam sebuah bidang teori, media berhubungan dengan tiga area tematik

yang besar, yaitu isi dan susunan media, masyarakat dan budaya, serta audiens.

Tema isi dan susunan media mencakup pengaruh media dan isinya. Tema ini

memberi perhatian khusus pada tanda – tanda dan simbol – simbol yang

digunakan dalam pesan – pesan media. Tema yang kedua yaitu masyarakat dan

budaya, mencakup fungsi komunikasi massa dalam masyarakat, penyebaran

informasi dan pengaruh, opini masyarakat dan kekuasaan. Terakhir yaitu tema

audiens melihat pada pengaruh individu, komunitas audiens dan penggunaan

audiens oleh media (Stephen W. Littlejohn dan Karen A.Foss, 2009).

2. Komunikasi Massa

Komunikasi dalam perkembangannya terbagi menjadi enam tingkatan (konteks)

yaitu : Komunikasi interpribadi (interpersonal communication), Komunikasi

antarpribadi (intrapersonal communication), Komunikasi kelompok,

Page 27: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Komunikasi publik, Komunikasi organisasi, Komunikasi massa (Mulyana,

2001).

Dari sekian banyak bentuk komunikasi, komunikasi massa merupakan salah satu

yang sering digunakan untuk objek penelitian. Mengutip dari Djuarsa Sendjaja

dkk, Morissan M.A dalam buku Manajemen Media Penyiaran menyatakan

bahwa studi komunikasi secara umum membatasi dua hal pokok, yaitu pertama

studi komunikasi yang melihat peran media massa terhadap masyarakat luas

beserta institusi – institusinya. Pendangan ini menggambarkan keterkaitan antara

media dengan berbagai institusi lain seperti institusi politik, ekonomi,

pendidikan, agama dan sebagainya. Teori – teori yang berkenaan dengan hal ini

berupaya menjelaskan posisi atau kedudukan media massa dalam masyarakat dan

terjadinya saling mempengaruhi antara berbagai struktur kemasyarakatan dengan

media. Kedua adalah studi komunikasi massa melihat hubungan antara media

dengan audiensnya, baik secara kelompok maupun individual. Teori ini

menekankan pada efek individu dan kelompok sebagai hasil interaksi dengan

media. (M.A, Morissan, 2008)

Dalam buku Teori Komunikasi, komunikasi massa merupakan proses organisasi

media menciptakan dan menyebarkan pesan – pesan pada masyarakat luas dan

proses pesan tersebut dicari, digunakan, dipahami dan dipengaruhi oleh audiens

(Stephen W. Littlejohn dan Karen A.Foss, 2009).

Page 28: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Salah satu bentuk konkret dari komunikasi massa adalah proses penyampaian

pesan melalui media massa seperti media cetak (surat kabar dan majalah) dan

media elektronik (televisi, radio, film). Buku Ilmu Komunikasi : Teori dan

Praktek menyebutkan fungsi lain komunikasi massa yang terdapat dalam buku

Aneka Suara, Satu Dunia (Many Voices One World). Fungsi komunikasi tersebut

adalah :

- Informasi: Pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran

berita, data, gambar, fakta, pesan dan opini dan komentar yang dibutuhkan

agar orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi

internasional, lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil keputusan

yang tepat.

- Sosialisasi (pemasyarakatan) : Penyediaan sumber ilmu pengetahuan

yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota

masyarakat yang efektif yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya

sehingga ia dapat aktif di masyarakat.

- Motivasi: Menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek

maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan

keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan

bersama yang akan dikejar.

- Perdebatan dan diskusi: Menyediakan dan saling menukar fakta yang

diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan

Page 29: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pendapat masalah publik, menyediakan bukti-bukti relevan yang diperlukan

untuk kepentingan umum agar masyarakat lebih melibatkan diri dalam

masalah yang menyangkut kegiatan bersama di tingkat internasional, nasional,

dan lokal.

- Pendidikan: Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong

perkembangan intelektual, pembentukan watak dan pendidikan keterampilan

serta kemahiran yang diperlukan di semua bidang kehidupan.

- Memajukan kebudayaan: Penyebarluasan hasil kebudayaan dan seni

dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan

dengan memperluas horizon seseorang, membangunkan imajinasi dan

mendorong kreatifitas serta kebutuhan estetikanya.

- Hiburan: Penyebarluasan sinyal, simbol, suara dan citra (image) dari

drama, tari, kesenian, kesusastraan, musik, komedi, olahraga, permainan dan

sebagainya untuk kesenangan dan rekreasi kelompok atupun individu.

- Intergrasi: Menyediakan bagi bangsa, kelompok dan individu

kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka

dapat saling kenal dan mengerti, menghargai pandangan orang lain. (Effendi,

1992)

Dari fungsi-fungsi tersebut di atas maka fungsi-fungsi komunikasi dan

komunikasi massa yang begitu banyak itu dapat disederhanakan menjadi empat

fungsi saja, yakni:

- Menyampaikan informasi (to inform)

Page 30: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

- Mendidik (to educate)

- Menghibur (to entertain)

- Mempengaruhi (to influence) (Effendi, 1992).

3. Radio sebagai Media Massa

Unsur penting dalam komunikasi massa adalah media massa, yang terdiri dari

media cetak (surat kabar, tabloid, majalah) dan media elektronik (televisi, radio)

dan media online (internet). Media mendistribusikan pesan – pesan yang

mempengaruhi dan merefleksikan kebudayaan dan masyarakat. Selain itu, ia juga

menyediakan informasi secara simultan kepada khalayak luas dan heterogen,

sehingga membuatnya menjadi bagian dari kekuatan institusi masyarakat. Media

massa ini mampu memberikan informasi, pengetahuan, sugesti dan hiburan

(Satriawan, 2004).

Produksi media merespon terhadap perkembangan sosial dan budaya dan

selanjutnya mempengaruhi perkembangan tersebut. Menurut McLuhan dan

Innis, media merupakan perpanjangan dari pikiran manusia, jadi media yang

menonjol dalam penggunaan membiaskan masa historis apapun. Sedangkan

Donald Ellis memberikan satu tatanan preposisi yang mewakili sebuah sudut

pandang kontemporer pada gagasan dasar Innis dan McLuhan. Menurutnya,

media yang terbesar pada suatu waktu akan membentuk perilaku dan pemikiran.

Ketika media berubah, demikian juga dengan cara pikir kita, cara kita mengatur

Page 31: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

informasi dan berhubungan dengan orang lain (Stephen W. Littlejohn dan Karen

A.Foss, 2009).

Media massa secara teoritis memiliki fungsi sebagai saluran informasi, saluran

pendidikan dan saluran hiburan, namun kenyataannya media massa memberikan

efek lain dari luar fungsinya itu. Efek media massa tidak saja mempengaruhi

sikap seseorang namun juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Efek

media dapat pula mempengaruhi seseorang dalam waktu yang pendek sehingga

dengan cepat mempengaruhi mereka, namun juga member efek dalam jangka

waktu yang lama, sehingga member dampak pada perubahan – perubahan dalam

waktu yang lama (Bungin, 2006).

Dari sekian banyak bentuk media massa, salah satunya adalah radio. Dari

dahulu hingga sekarang, media auditif (hanya bisa di dengar) ini tetap menjadi

media yang merakyat, murah dan popular. Sejarah membuktikan bahwa radio

telah memegang peranan penting pada masa lampau. Awal perang dunia II, radio

mengemban satu fungsi khusus sebagai sarana propaganda. Bahkan tokoh dunia

seperti Hittler menggunakan media ini untuk propagandanya (Masduki, 2004).

Sebagai unsur dari proses komunikasi, dalam hal ini sebagai media massa, radio

siaran mempunyai ciri dan sifat yang berbeda dengan media massa lainnya. Jelas

berbeda dengan surat kabar yang merupakan media cetak, juga dengan film yang

Page 32: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bersifat mekanik optik. Dengan televisi, kalau pun ada persamaannya dalam

sifatnya yang elektronik, terdapat perbedaan, yakni radio sifatnya audial,

sedangkan televisi audiovisual.

Sejalan dengan perkembangan jaman dan perubahan masyarakat, hal tersebut

juga mempengaruhi peran radio, dari media propaganda menjadi institusi sosial

yang berada didalam komunitas yang heterogen dengan segala macam

kompleksitas permasalahan. Kini radio memiliki tiga peran sosial. Pertama, radio

menjadi media sosialisasi. Dalam peran ini, radio menyebarluaskan informasi

dan hiburan yang membuat optimisme serta menjalin interaksi dialogis antar

pendengar. Selain itu, radio juga menjalin komunikasi untuk saling berkarya

mengubah berbagai persepsi dan kecurigaan yang tidak perlu.

Kedua, sebagai media aktualisasi. Radio mampu menyegarkan memori

pendengar terhadap peristiwa aktual dan momentum yang penting bagi

kehidupan mereka. Melalui peran ini, radio juga mengagendakan masalah –

masalah sosial agar menjadi isu dan keprihatinan bersama daripada masalah

personal. Mendesak makin terbukanya kebijakan politik – ekonomi bagi

partisipasi seluruh lapisan pendengar dan menjadi mediasi antar berbagai pihak

yang sedang berkonflik sehingga muncul solusi damai dan saling

menguntungkan. Hal ini menjadi peran radio yang ketiga yaitu sebagai media

advokasi (Masduki, 2004).

Page 33: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Radio memiliki beberapa kekuatan yang tidak dimiliki oleh media lain, sehingga

membuat radio tidak ditinggalkan oleh pendengar, antara lain :

1. Bersifat langsung, pendengar bisa langsung mendengarkan informasi

yang disiarkan. Detik itu kita bicara detik itu juga pendengar bisa

mendengarkan apa yang kita bicarakan.

2. Cepat, radio punya sifat cepat karena menggunakan ranah publik

yakni frekuensi sebagai alat antar informasinya tidak seperti media cetak

yang menggunakan kertas.

3. Tanpa batas, radio punya karakter kekuatan seperti ini karena yang

menjadi alat antar informasinya gelombang elektromagnetik yang bisa

diakses atau didengarkan di mana saja dan kapan saja.

4. Murah, radio media komunikasi yang murah dibandingkan dengan

media komunikasi-informasi lainnya. Radio cukup dengan sekali

membangun stasiun yang bermodal rendah bisa dipakai bertahun-tahun,

media yang lain butuh ongkos produksi yang besar setiap menyampaikan

informasi.

5. Radio juga sangat pribadi yakni bisa membuat pendengar merasa

akrab dengan penyampai informasi.

Penyampaian pesan melalui radio siaran dilakukan dengan menggunakan bahasa

lisan. Kalaupun ada lambang-lambang nirverbal yang dipergunakan jumlahnya

Page 34: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sangat minim, umpamanya tanda waktu pada saat akan memulai warta berita

dalam bentuk bunyi telegrafi atau bunyi salah satu musik (Effendi, 1990).

Rentang waktu 1998 – 2001 merupakan proses historis terpenting bagi

kebangkitan media penyiaran. Selama rentang waktu tersebut terjadi lima

perubahan mendasar yang mempengaruhi peta industri penyiaran. Pertama,

pergeseran orientasi penyiaran, dari medium artikulasi kepentingan Negara

menjadi medium aktualisasi dinamika pasar. Kedua, pergeseran substansi

kepemilikan dari private-state-nonprofit ke community-public-profit. Ketiga,

pergeseran materi siaran dari hiburan ke informasi jurnalistik. Berikutnya

kemasan siaran dari monolog reaktif ke dialog interaktif. Dan kelima,

pergeseran teknologi dari era analog (AM/FM) ke era digital (internet dan

satelit).

TABEL 1

Pergeseran Paradigma Penyiaran Pasca Reformasi 1998

Kepemilikan Dari Swasta

Materi Siaran Dari Hiburan ke Informasi

Kemasan Dari monol

Teknologi Dari analog (AM/FM) ke Internet/satelit

Sumber : Masduki, Radio Siaran dan Demokratisasi

Page 35: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Masduki dalam buku Menjadi Broadcaster Profesional (2004) mengungkapkan

beberapa kelemahan media radio diantaranya adalah output yang dihasilkan

berupa suara, tidak ada visualisai yang tampak nyata. Kualitas suara yang

diterima juga tergantung pada kondisi dan stabilitas udara di suatu lokasi.

Informasi dan pesan yang diberikan tidak bisa mendetail, hanya selintas dengar,

sulit diingat dan sulit didokumentasikan.

Radio dapat menyarankan banyak hal pada pendengarnya, sebagai tujuan dalam

proses komunikasi massa ini. Karena pada dasarnya media memang merupakan

cermin dan refleksi dari kondisi sosial dari kondisi sosial budaya masyarakat.

Media massa termasuk radio memberi penonjolan (blow up) terhadap realitas

sosial melalui kemampuan exposure-nya, yang bisa mengilhami dan

menyemangati perasaan, pemikiran maupun tindakan masyarakat (Panuju, 1997

).

Dibidang teknologi usaha untuk menyempurnakan radio siaran telah mencapai

kemajuan. Prof. E.H. Amstrong dari Universitas Columbia pada tahun 1944

telah memperkenalkan sistem Frequency Modulation (FM) sebagai

penyempurnaan Amplitude Modulation (AM). Keuntungan yang diperoleh

diantanranya, pertama dapat menghilangkan interfence (gangguan,

pencampuran) yang disebabkan cuaca bintik – bintik matahari atau alat listrik.

Kedua menghilangkan interference yang disebabkan dua stasiun yang bekerja

pada gelombnag yang sama. Ketiga, dapat menyiarkan suara sebaik – baiknya

bagai telinga manusia yang sensitif (Effendi 1991). Bahkan sekarang sejumlah

Page 36: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

radio juga sudah bergeser ke teknologi digital (internet dan satelit). Radio

merupakan media massa yang paling menyebar.

Kini Indonesia sedang menjalani masa menuju demokratisasi penyiaran.

Undang – undang penyiaran no.32 tahun 2002 secara langsung maupun tidak

langsung memberikan perubahan terhadap peran radio. Lembaga Penyiaran yang

ada saat ini adalah swasta/komersial, publik, dan komunitas. Lembaga penyiaran

publik merupakan pengganti istilah lembaga penyiaran milik pemerintah, seperti

RRI dan TVRI. Sementara itu, selama 35 tahun lebih, wacana komunitas relatif

masih asing di Indonesia (Masduki, 2003).

4. Industri Radio Komunitas

Secara konseptual “Komunitas” berasal dari kosakata bahasa Inggris Community.

Kosakata ini merujuk pada level ikatan hasil interaksi social yang terjadi di

masyarakat. Oxford Learner’s Dictionary menyebutkan bahwa community berarti

all the people with the same interest (sekelompok orang yang memiliki

kepentingan yang sama). Ruang lingkup masalah yang kecil dan kesamaan

kepentingan merupakan indikator penyiaran komunitas sebagai very low powers

transmitter di berbagai Negara di dunia (Masduki, 2003).

Pengertian radio komunitas menurut Carlos A. Arnaldo diartikan sebagai sebuah

proses atau peristiwa sosial dimana para anggota dari sebuah komunitas

Page 37: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bergabung bersama – sama untuk merancang berbagai program, memproduksi

dan menyiarkannya (Colin Fraser dan Sonia Restrepo Estrada, 2001).

Sedangkan Louie N. Tobing, Vice President for Asia French Acronym for World

Association of Community Radio Broadcaster (AMARC) memberikan batasan

tentang radio komunitas. Menurut Louie radio Komunitas adalah suatu stasiun

penyiaran yang di operasikan di suatu lingkungan atau wilayah tertentu yang

diperuntukkan khusus bagi warga setempat yang berisikan acara dengan ciri

utama informasi daerah atau local content (Sulaiman, 2003).

Selain itu, radio komunitas atau radio swadaya masyarakat juga dimengerti

sebagai suatu kumpulan dari orang-orang yang berpartisipasi secara aktif dalam

mengatur dan membuat program acara. Anggotanya terdiri dari komunitas

individu dan badan-badan lokal lainnya sebagai sumber daya manusia yang

utama didalam mendukung pengoperasian radio swadaya masyarakat. Radio

komunitas biasanya menggunakan transmiter bertenaga rendah antara 20-100

watts, yang digabung dengan beberapa alat yang sesuai dengan kebutuhan untuk

itu.

Menurut Hinca I. Panjaitan, beberapa berbedaan antara radio komunitas dengan

radio komersil adalah sebagai berikut :

TABEL 2

Perbedaan radio Komunitas dengan Radio Komersial

Page 38: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Radio Komunitas Radio Komersial

Daerah Kawasan khusus, terpencil,

populasi kecil

Kota utama, jumlah

populasi besar

Tujuan Pengembangan Pendidikan

(terbaik bagi komunitas)

Keuntungan (terbaik bagi

pemilik)

Pemilikan Komunitas Pengusaha

Manajemen Badan Komunitas Media Direktur Utama

Duari Siaran Pendenk / terbatas Ekstensif / penuh

Staf Penyiar Sukarelawan Profesional (dibayar)

Transmitter Kekuatan rendah (20-100

watt)

Kekuatan besar (1KW-

5KW)

Fasilitas Sederhana Canggih, lengkap

Sumber dana Bantuan komunitas, subsidi Iklan Komersial

Pertisipasi Tinggi Rendah

Bentuk Demokratis, terbuka Ikut aturan ekonomi politik

Sumber : Hinca I. Panjaitan, Radio Pagar Hidup Otonomi Daerah

Radio komunitas menjadi penting karena bisa memberikan akses informasi bagi

masyarakat sebagaimana juga memberikan mereka akses bagi pengetahuan

tentang bagaimana cara berkomunikasi. Informasi terkini dan terperecaya dan

memang relevan untuk disebarluaskan, dipertukarkan dan dilakukan secara

kontinyu. Masyarakat pendengar diberi kesempatan untuk mengekspresikan diri

mereka sendiri, baik dari sisi sosial, politik, budaya dan sebagainya. Dalam

tataran yang demikian, maka sesungguhnya radio komunitas membantu

menempatkan masyarakat untuk secara proaktif dan cerdas bertanggung jawab

dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi secara mandiri (Colin Fraser

Page 39: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dan Sonia Restrepo Estrada, 2001).

Karakteristik radio komunitas dicirikan oleh kepemilikan dan penyusunan

programnya serta komunitas yang menjadi kewenangannya. Radio komunitas

bisa dimiliki dan dikontrol oleh sebuah organisasi nirlaba yang strukturnya

memungkinkan keanggotaan, manajemen, dan penyusunan program dilakukan

oleh seluruh anggota komunitas. (Susanto, 1982).

Dalam menjalankan peran dan fungsinya, radio komunitas sebagai lembaga

penyiaran komunitas memiliki stuktur organisasi yang berbeda dengan jenis

media lainnya seperti media pemerintah maupun swasta. Perbedaan ini terutama

merujuk pada adanya partisipasi warga atau komunitas dalam pendirian dan

pengelolaannya (Andriana, 2010).

Radio komunitas di Indonesia mulai berkembang pada tahun 2000. Radio

komunitas merupakan buah dari reformasi politik tahun 1998 yang ditandai

dengan dibubarkannya Departemen Penerangan RI. Departemen Penerangan

sebagai otoritas tunggal pengendali media di tangan pemerintah. Akhirnya pada

tahun 2002, atas bantuan banyak pihak, inisiatif masyarakat, terutama dalam

suatu komunitas yang dibatasi geografis, radio komunitas disahkan dalam

undang – undang Nomor 32 tentang Penyiaran. Hak tersebut tertuang dalam

pasal 21, yaitu partisipasi masyarakat, yang disebut sebagai penyiaran

komunitas. Sejak Undang – undang penyiaran disahkan, hingga saat ini telah

tumbuh ratusan radio komunitas diseluruh Indonesia, dengan konsentrasi tebesar

di Jawa Barat dan Jawa Timur ( Basuki Suhardiman dan Wirayanti dan Yerry

Page 40: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Niko Borang, 2009).

Menengok peristiwa demi peristiwa yang melibatkan radio sebagai alat

komunikasi, maka tidak dapat dipungkiri kemajuan sebuah bangsa ditentukan

oleh kemajuan metode komunikasi dan alat komunikasi yang digunakannya.

Radio Siaran atau Radio broadcasting, terutama penyiaran komunitas telah

mengalami fase perubahan yang cukup signifikan secara legalitas, terlebih sejak

ditetapkannya UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.

Radio komunitas di Indonesia, sifatnya mirip dengan Radio komunitas di negara

lain, khususnya di Amerika Serikat. Di Amerika sendiri, radio komunitas

dikenal sebagai Low Power FM (LPFM). Sesuai dengan namanya, sifat LPFM

adalah siaran untuk komuntitas di area tertentu, menggunakan pemancar jenis

modulasi FM dengan daya pancar maksimal 100 watt ERP (effective radiated

power), dan daya jangkau sekitar 6 km dari titik pancar ( Basuki Suhardiman

dan Wirayanti dan Yerry Niko Borang, 2009).

Radio komunitas di Indonesia rata – rata memiliki spesifikasi mirip LPFM.

Kemiripan dapat terjadi disebabkan faktor goegrafis – kultural dan faktor teknis.

Secara geografis – kultural, penduduk Pulau Jawa, terutama di pedesaan adalah

petani, dengan tingkat kepadatan dan kekerabatan yang cukup tinggi. Maka

terciptalah pemancar radio dengan power rendah yang sesuai dengan kebutuhan

tersebut. Salah satu alasan memilih power rendah adalah rendahnya biaya untuk

membuat pemancar power rendah (dibawah 100 Watt), sehingga pemancar

dapat dibuat sendiri atau secara kolektif ( Basuki Suhardiman dan Wirayanti dan

Page 41: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Yerry Niko Borang, 2009).

Radio Komunitas tidak banyak dikenal oleh orang ketimbang radio komersil

pada umumnya. Hal ini disebabkan oleh pendiriannya yang memang

diperuntukkan hanya bagi komunitas tertentu. Dalam Pasal 21 UU Penyiaran,

lembaga penyiaran komunitas diatur sebagai berikut :

1. Berbentuk badan hukum Indonesia

2. Didirikan oleh komunitas tertentu

3. Bersifat Independen

4. Tidak bertujuan komersil atau bagian dari suatu perusahaan

5. Memiliki daya pancar rendah, jangkauan wilayah terbatas

6. Untuk melayani kepentingan komunitas, yakni mendidik dan

memajukan komunitasnya

Secara umum layanan siaran radio komunitas dibagi dalam tiga hal :

1. Budaya, meliputi siaran hiburan seperti musik, sandiwara, komedi dan

sebagainya.

2. Pendidikan, seperti konseling, konsultasi, kewirausahaan, penyuluhan,

dan sebagainya.

3. Informasi, meliputi berita, feature, dokumenter, diskusi interaktif, dan

sebagainya.

Saat ini jumlah stasiun radio komunitas di Indonesia diperkirakan telah

mencapai 500 stasiun. Meskipun keberadaan radio komunitas di Indonesia telah

diakui dalam UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, tetapi masih banyak

Page 42: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kendala yang ditemui dalam upaya untuk mengembangkannya. Salah satunya

adalah alokasi frekuensi. Sementara ini aturan dalam hal penggunaan frekuensi,

pemerintah berpedoman pada SK Menteri perhubungan Nomor 15 dan 15a,

bahwasannya radio komunitas diberikan 3 kanal 202, 203, 204, atau menempati

frekuensi 107.7, 107.8, 107.9 dengan jangkauan siaran 2,5 km dan ERP (power)

maksimal 50 watt. Apabila aturan tersebut digunakan di daerah perkotaan yang

padat maka yang terjadi rakom sulit memetakan siapa audiensinya dan secara

teknispun sulit. Hal tersebut terjadi di beberapa daerah di Indonesia,misalnya

radio komunitas kampus yang jaraknya sangat berdekatan berakibat terjadinya

kesalah pahaman atau konflik-konflik baru karena dengan 3 frekuensi yang

sama saling berdekatan, dan saling bertabrakan. Lalu jika aturan tersebut

dilaksanakan di daerah yang luas seperti Kalimantan dengan jarak jangkauan

siaran 2,5 km, yang akan mendengarkan radio tersebut hanya beberapa kepala

keluarga saja, padahal dalam proses perijinan rakom harus memperoleh

dukungan minimmal 51% atau 250 orang komunitasnya (Widarto, 2009)

Dalam hal pendanaan, layanan radio komunitas dibuat dan dioperasikan sebagai

lembaga nirlaba. Dana yang didapat oleh layanan radio komunitas berasal dari

berbagai sumber. Gabungan dari sumber – sumber tersebut diharapkan dapat

membuat layanan radio komunitas bisa mandiri (Colin Fraser dan Sonia

Restrepo Estrada, 2001).

Mengenai sumber pembiayaan radio komunitas diatur melalui Pasal 22 UU

Penyiaran, yakni :

Page 43: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Kontribusi komunitas

b. Sumbangan

c. Hibah

d. Sponsor

e. Sumber lain yang tidak mengikat

Berdasarkan ketentuan di atas, dapat dipahami radio komunitas memiliki

keleluasaan memperoleh sumber dana non komersial dari mana saja, selama

tidak mengikat. Namun, sumber dana utama radio komunitas tetaplah harus dari

sumbangan komunitas. Sementara sumber dana yang tidak diperbolehkan untuk

radio komunitas adalah :

a. Dana bantuan awal dari pihak asing

b. Dana bantuan operasional dari pihak asing

c. Iklan komersial (selain iklan layanan masyarakat)

Mengelola sebuah radio komunitas membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Masalah pembiayaan ini seringkali menjadi halangan bagi keberadaan sebuah

radio komunitas. Saat ini banyak radio komunitas yang menggantungkan sumber

pendapatannya dari hibah dan sponsor. Kadang pada akhirnya berakibat pada

masalah keuangan yang rawan isu dan dugaan yang tidak bertanggungjawab.

Pengelolaan keuangan yang baik sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan

radio komunitas.

Dalam masalah perizinan, radio komunitas di Indonesia masih mengalami

kendala. Setelah mendapat pengakuan dari UU Penyiaran tahun 2002, regulasi

Page 44: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang berada di bawahnya seperti Peraturan Pemerintah yang mengatur lebih

detail soal perizinan atau frekuensi dianggap masih belum mendukung

perkembangan radio komunitas sepenuhnya. Prosedur perijinan yang disusun

oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meskipun telah melalui proses

konsultasi kepada beberapa radio komunitas juga masih terlalu berbelit-belit dan

panjang. Radio komunitas harus mengajukan surat permohonan kepada kepada

KPI-D, lalu KPI-D akan verifikasi dan evaluasi. Apabila tidak memenuhi syarat

maka surat permohonan akan dikembalikan, apabila disetujui permohonan akan

di lanjutkan ke KPI Pusat. Di KPI Pusat prosesnya hampir sama, yaitu di

kompilasikan melalui forum bersama antara Pemerintah inter-departemen

(departemen yang berkaitan dengan penyiaran seperti Perhubungan,

Depkominfo) dan KPI Pusat. Bayangkan jika masyarakat di Papua mau

membuat radio komunitas, mereka harus urus perijinan sampai ke Jakarta. Oleh

karena itu telah diusulkan agar perijinan bisa keluar di tingkat KIP-D (Widarto,

2009).

Kegiatan radio komunitas adalah soal pelibatan (engagement). Dalam praktik

keseharian siaran selalu ada upaya melibatkan partisipasi khalayak. Bahkan saat

ini keterlibatan pendengar adalah salah satu syarat operasi radio komunitas.

Kegiatan radio secara luas adalah siaran lewat udara dan pertemuan langsung.

Sedangkan mengenai program siaran yang dibuat, sebaiknya dilandaskan pada

apa yang menjadi kebutuhan komunitas (Masduki, 2004). Warga (anggota

Page 45: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

komunitas) memiliki peranan tehadap maju dan mundurnya radio komunitasnya.

Di saat persaingan radio makin ketat, setiap radio dituntut untuk kreatif

merancang program semenarik mungkin untuk memenuhi kebutuhan pendengar,

serta membuat variasi – variasi baru sajian hiburan yang disuguhkan agar

pendengar juga tidak jenuh.

Menurut Robert McLeish ada beberapa prinsip yang harus dipegang pengelola

radio dalam menyusun program siaran. Pertama mampu memaparkan semua ide,

baik yang radikal, tradisional maupun pro kemapanan. Prinsip berikutnya,

membantu individu dan kelompok dalam masyarakat untuk bisa saling berbicara

mengembangkan sikap peduli sebagai anggota masyarakat majemuk. Ketiga

mampu memobilisasi sumber daya publik dan pribadi baik dalam situasi darurat

maupun normal sehingga terjadi distribusi kekayaan, kesejahteraan dan

keamanan secara merata. Keempat membantu pendengar mengembangkan

persetujuan objektif dan menentukan piihan politik, membantu terjadinya debat

sosial politik, mengekspos isu – isu dan pilihan – pilihan rasional bagi publik

dalam melakukan aksi. Dan prinsip yang terakhir, mampu menjadi alat kontrol

kekuasaan dan menjalin kontak dengan publik dalam proses komunikasi yang

demokratis (Masduki, 2004).

Dengan demikian, radio tidak sekedar menghibur dan menjauhkan pendengar

dari realitas sosial yang harus mereka pecahkan secepatnya. Oleh karena itu,

media auditif ini di anjurkan tidak mengakses wacana antisosial, tidak

Page 46: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

membentuk sikap hedonis, tidak membentuk arena baru bagi konflik sosial yang

tidak perlu, tidak membentuk masyarakat yang permisif, acuh tak acuh terhadap

problem social, dan tidak membentuk figur penghayal, tetapi membentuk figur

yang kreatif dan optimis (Masduki, 2004).

5. Studi Delphi

Metode Delphi adalah sistematis metode peramalan interaktif yang

menggunakan panel para expert atau pakar dibidang tertentu. Dalam buku The

Delphi Method Techniques and Application, Delphi dapat dikarakteristikkan

sebagai metode untuk menstrukturisasi sekelompok proses komunikasi sehingga

proses tersebut menjadi efektif bagi sekelompok individu, sebagai kesatuan,

untuk mengatasi problema yang kompleks (Harold A. Listone, Murray Turrof,

2002).

Menurut Dennis Viehland dan Aaron Wong, metode Delphi adalah proses survei

terstruktur untuk mengkonsolidasikan pendapat dari kelompok ahli ke dalam

penilaian pada suatu masalah, yang biasanya berhubungan dengan masa depan.

Pertanyaan diminta dari para ahli dan informasi tersebut kemudian dianalisis dan

dikembalikan ke masing-masing ahli. Setiap putaran memberikan peserta

kesempatan untuk merevisi pandangan mereka. Hal ini dilakukan berulang kali

sampai konsensus dicapai pada pertanyaan tertentu. Untuk memastikan

keabsahan hasil, panelis tidak secara langsung berinteraksi satu sama lain,

Page 47: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sehingga menghindari proses sosial dan kontaminasi yang dapat terjadi dalam

situasi kelompok. (Dennis Viehland dan Aaron Wong, 2007)

Sedangkan Aprisa Chrysantina dalam sebuah artikel yang berjudul 9 Langkah

metode Delphi mengungkapkan bahwa metode Delphi adalah cara mendapatkan

informasi, membuat keputusan, menentukan indikator, parameter dan lain-lain

yang reliabel dengan mengeksplorasi ide dan informasi dari orang-orang yang

ahli di bidangnya, caranya dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh

praktisi yang kompeten di bidang yang akan diteliti, kemudian hasil kuesioner

ini direview oleh pihak fasilitator atau peneliti untuk dibuat kesimpulan,

dikelompokkan, diklasifikasikan dan kemudian dikembalikan pada praktisi yang

sama untuk direvisi dan begitu seterusnya dalam beberapa tahap yang berulang.

Dengan metode seperti ini, partisipan yang meliputi para ahli dapat memberikan

pendapat dan opini dengan bebas dan objektif, tanpa takut disalahkan, bahkan

dapat merevisi pendapat mereka yang sebelumnya. Sehingga hasil diskusi yang

diperoleh dapat bersifat sereliabel mungkin. Ia meringkas langkah-langkah

metode Delphi dalam 9 langkah mudah, yaitu :

1. Menentukan periode waktu

2. Menetukan jumlah putaran pengambilan pendapat

3. Menentukan apa saja yang akan ditentukan / dicari

4. Menentukan ahlinya

5. Menentukan input apa yang akan diharapkan dari mereka

Page 48: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6. Me-review literatur oleh para ahli tersebut (kriteria dan tujuan)

7. Melaksanakan sesi diskusi dan feedback interaktif bersama ekspertis

8. Merumuskan hasil dari sesi diskusi dengan pengelompokan,

pengkategorian, ataupun pemeringkatan

9. Menyepakati hasil diskusi dan feedback (Chrysantina, 2009)

Proses teknik Delphi di masa sekarang ini terbagi menjadi dua jenis. Yang

paling sering ditemukan adalah “Delphi Exercise”. Situasi yang diciptakan

dalam versi ini adalah satu tim monitor yang beranggotakan sedikit orang

merancang sebuah kuesioner yang dikirim ke sekelompok responden yang

jumlahnya lebih banyak daripada tim monitor tersebut. Setelah kuesioner

tersebut dikembalikan, tim monitor meringkas hasilnya, dan berdasarkan hasil

yang diperoleh, mengembangkan sebuah kuesioner baru bagi kelompok

responden. Kelompok responden biasanya diberi, setidaknya satu peluang untuk

mengevaluasi ulang jawaban-jawaban awalnya berdasarkan pada pemeriksaan

respon dari kelompok tersebut. Pada satu titik, jenis teknik Delphi ini

merupakan kombinasi dari prosedur polling (atau pemungutan suara) dan

prosedur konferensi (musyawarah) yang berupaya untuk mengganti porsi

signifikan dari upaya yang diperlukan bagi individu untuk menjalin komunikasi

dari kelompok responden yang lebih banyak kepada tim monitor yang

jumlahnya lebih sedikit. Teknik ini disebut dengan bentuk Conventional Delphi

atau teknik Delphi konvensional (Harold A. Listone, Murray Turrof, 2002).

Page 49: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lebih lanjut, jenis teknik Delphi lainnya disebut dengan “Delphi Conference”,

menggantikan tim monitor dengan hal yang lebih luas tingkatnya melalui

komputer yang telah diprogram untuk melaksanakan kompilasi hasil kelompok.

Pendekatan ini memiliki keuntungan untuk mengeliminasi penundaan yang

disebabkan oleh kegiatan meringkas tiap-tiap babak dalam teknik Delphi,

sehingga dapat mengubah prosesnya menjadi sistem komunikasi yang nyata.

Namun, pendekatan Delphi ini membutuhkan karakteristik komunikasi yang

ditetapkan sebelum teknik Delphi dikerjakan, sementara dalam praktik Delphi

Exercise, tim monitor dapat menyesuaikan diri dengan karakteristik tersebut

sebagai fungsi dari respon kelompok (Harold A. Listone, Murray Turrof, 2002).

R. Wilfred Tremblay dalam penelitiannya yang berjudul The Delphi Study on

The Future of College Radio menggunakan teknik Delphi dalam melakukan

penelitian kepada para penasihat/pembimbing radio kampus di Amerika Serikat.

Para panelis memberikan respon pada 24 objek kuesioner mengenai industri

radio kampus selama periode 5, 10, dan 15 tahun. Penelitian ini memiliki tujuan

untuk mengidentifikasi perubahan yang diproyeksikan akan menentukan masa

depan radio kampus selama jangka waktu pendek (5-10 tahun) dan jangka waktu

menengah (10-15 tahun). (Tremblay, 2003)

Mengacu pada Linstone & Turrof, penelitian ini mempergunakan metode

Delphi, dengan teknik normatif yaitu untuk menstrukturisasi sekelompok proses

komunikasi sehingga proses tersebut bisa menjadi efektif bagi sekelompok

Page 50: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

individu, secara keseluruhan, untuk mengatasi permasalahan yang rumit.

Penelitian menggunakan metode Delphi secara tradisional menggunakan empat

fase atau babak/putaran, yaitu : (1) eksplorasi subjek di mana masing-masing

individu memberikan kontribusi informasi tambahan yang berkaitan dengan isu

yang diangkat; (2) konsensus mengenai bagaimana kelompok memandang isu

tersebut; (3) eksplorasi pertidaksetujuan; dan (4) evaluasi akhir (Tremblay,

2003).

Untuk menghemat waktu dan fokus permasalahan, beberapa proyek Delphi,

termasuk penelitian yang dilakukan Wilfred Tremblay ini diperingkas menjadi

tiga babak dengan membuat para partisipan memberikan respon terhadap

pertanyaan-pertanyaan di babak pertama yang close-ended (tertutup). Dengan

pendekatan menggunakan pertanyaan babak pertama yang open-ended (terbuka)

untuk menghasilkan pertanyaan close-ended yang berikutnya untuk pengukuran,

panelis/narasumber mungkin terbentur pada permasalahan yang terjadi pada saat

ini daripada mengidentifikasi kesulitan dan peluang secara luas dan menyeluruh

di lingkup masa depan. Oleh karena itu, metodologi tiga babak Delphi mungkin

lebih cocok dengan fokus permasalahan dalam penelitian ini, daripada mengkaji

topik secara acak. (Tremblay, 2003)

Banyak orang yang menganggap teknik Delphi sebagai prosedur dengan prediksi

untuk bidang komunikasi karena teknik Delphi memang dapat digunakan secara

Page 51: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

signifikan untuk hal tersebut. Namun terdapat pula jenis bidang lain yang dapat

menggunakan teknik Delphi, di antaranya adalah:

1. Mengumpulkan data sekarang dan data lama yang sudah tidak

diketahui atau tidak tersedia lagi

2. Menelaah peristiwa-peristiwa sejarah yang signifikan

3. Mengevaluasi alokasi anggaran yang memungkinkan

4. Mengeksplorasi opsi-opsi perencanaan urban dan regional

5. Merencanakan kampus universitas dan pengembangan kurikulum

6. Menyatukan struktur suatu model

7. Menguraikan pro dan kontra yang berhubungan dengan opsi-opsi

kebijakan yang potensial

8. Mengembangkan hubungan kausatif dalam fenomena perekonomian

atau sosial yang kompleks

9. Membedakan dan memperjelas motivasi manusia yang alamiah

dengan motivasi yang dibuat sendiri olehnya

10. Mengekspos prioritas dari nilai-nilai pribadi dan tujuan-tujuan sosial

(Harold A. Listone, Murray Turrof, 2002).

Dalam sebuah jurnal berjudul The Delphi Method for Gaduate Research terdapat

beberapa contoh penelitian yang menggunakan studi Delphi. Salah satunya

adalah penelitian yang berjudul Identify and Rank The Critical Elements of IS

Infrastructure Flexibility yang dilakukan oleh Duncan pada tahun 1995.

Page 52: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dan metrik dari suatu

infrastruktur teknologi informasi Dalam penelitiannya, Duncan menggunakan

dua putaran Delphi yaitu survey dan diskusi untuk menjawab pertanyaan.

Penelitian ini diikuti oleh 21 orang peserta. Dalam babak pertama, peserta dinilai

karakteristik fleksibilitasnya (misalnya peraturan kompatibilitas untuk jaringan

komunikasi, data dan aplikasi, kepemimpinan manajemen dalam perencanaan

jangka panjang untuk aplikasi, dan standarisasi antarmuka) yang diidentifikasi

dalam sebuah tinjauan pustaka. Peserta juga diberikan kesempatan untuk

menambahkan karakteristik lain yang tidak ada dalam daftar. Di babak kedua,

mereka mendiskusikan hasil dari putaran pertama. Dalam penelitian ini, studi

Delphi dilanjutkan dengan wawancara kepada sampel yang berbeda untuk proses

verifikasi dan generalisasi (Skulmoski, Hartman dan Jennifer Kahn, 2007).

Studi Delphi juga dapat digunakan untuk penelitian dalam bidang kesehatan,

seperti yang telah dilakukan oleh Natasha Browne, Lorraine Robinson dan

Alison Richardson dalam penelitian yang berjudul A Delphi Study on The

Research Priorities of European Oncology Nurses. Penelitian ini dilakukan

untuk meneliti perawatan kanker pada orang Eropa, serta untuk

mendokumentasikan isu yang dianggap penting untuk anggota European

Oncology Nursing Society (EONS). Survei ini terdiri dari tiga tahap, dimulai

dari EONS Spring Convention yang kedua pada tahun 2000, para perawat kanker

di Eropa diminta untuk menyelesaikan kuesioner pada fase 1 . Pada tahap 2,

Page 53: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kategori prioritas penelitian yang dihasilkan dari kuesioner fase 1 selanjutnya

ditinjau oleh sekelompok perawat kanker di Eropa. Tahap terakhir meliputi

pembagian kuesioner kedua. Sebanyak 223 perawat merespon kuesioner

pertama dan sebanyak 117 perawat merespon kuesioner kedua. Dari penelitian

ini menunjukkan prioritas tinggi di seluruh Eropa yaitu kebutuhan pasien yang

berhubungan dengan komunikasi, informasi dan pendidikan, ilmu tentang

penyakit dan pengobatannya dan pendidikan keperawatan untuk kanker (

Browne, Robinson dan Richardson, 2002)

Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Van der Beek AJ, dkk dalam sebuah

penelitian dibidang kesehatan dan keselamatan yang berjudul Priorities in

Occupational Health Research: A Delphi Study in The Netherlands. Tahap

pertama, penelitian ini diikuti oleh 33 orang yang di anggap sebagai informan

kunci melalui fase wawancara. Tahap selanjutnya adalah dengan kuisioner yang

diikuti oleh 150 expert, termasuk informan kunci yang sudah terlibat pada tahap

pertama. Ada empat kelompok yang direkrut menjadi narasumber yang berasal

dari pelayanan kesehatan dan keselamatan, lembaga penelitian ilmiah, badan

administrasi pemerintahan dan perusahaan. Dengan menggunakan teknik Delphi,

para ahli diminta untuk memprioritaskan beberapa topik dengan judul yang

berbeda. Respon yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 86% untuk kuisioner

tahap pertama dan 81% untuk kuisioner pada tahap kedua. Pada tahap kedua

telah tercapai konsensus yang memuaskan sehingga proses Delphi dihentikan.

Hasil dari penelitian ini diperoleh beberapa hal penting, antara lain desain /

Page 54: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pelaksanaan / evaluasi tindakan, dimana topik tentang tentang analisis biaya

memiliki nilai tertinggi. Hasil yang kedua adalah adanya penilaian hubungan

antara eksposur dan efek, dalam hal ini masalah stres yang menimpa pekerja

lebih penting daripada hanya keselamatan fisik saja (Van der Beek AJ, dkk,

1997).

Dalam pelaksanaanya, penelitian dengan menggunakan studi Delphi harus

distrukturisasi untuk menghindari permasalahan yang terjadi dalam komunikasi

tatap muka secara langsung, seperti misalnya pengaruh berlebihan dari individu

yang dominan, bunyi semantik, dan tekanan terhadap kesesuaian/konformitas.

(Harold A. Listone, Murray Turrof, 2002)

Dalam penelitian ini studi Delphi akan digunakan untuk mengetahui

prediksi para pakar radio mengenai perkembangan yang akan terjadi pada radio

komunitas di Yogyakarta dan Solo dalam hal pertumbuhan, pendanaan,

perizinan, SDM dan teknologi dalam kurun waktu 5, 10 dan 15 tahun kedepan.

Page 55: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

F. Definisi Konsepsional

Konsep merupakan abstraksi suatu fenomena yang dirumuskan dari

sejumlah karakteristik kejadian. Keadaan, kelompok, individu tertentu yang menjadi

pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1995). Untuk menjelaskan menjelaskan

penelitian ini dibutuhkan batasan mengenai konsep-konsep yang ada. Fungsi dari

definisi konsepsional ini adalah untuk menghindari perbedaan pengertian tentang

variabel-variabel penelitian yang akan diuji antara konsep peneliti dan pembaca.

Definisi konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Prediksi

Prediksi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematik tentang sesuatu

yang paling mungkin terjadi dimasa depan berdasarkan informasi masa lalu dan

sekarang yang dimiliki, agar kesalahannya (selisih antar sesuatu yang terjadi

dengan hasil perkiraan) dapat diperkecil. Prediksi tidak memberikan jawaban

pasti tentang apa yang akan terjadi, melainkan berusaha untuk mencari jawaban

sedekat mungkin dengan yang akan terjadi.

Terdapat banyak teknik atau metode ilmiah untuk proses prediksi. Metode –

metode prediksi tersebut dibedakan dalam dua kelompok, yaitu kualitatif dan

kuantitatif.

a. Metode Kualitatif

Page 56: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode kualitatif digunakan jika data historis atau data empiris dari variable

yang akan diprediksi tidak ada, tidak cukup atau kurang dapat dipercaya.

Metode ini juga disarankan jika lingkungan atau teknologi sedang atau

diperkirakan akan mengalami perubahan drastis. Sebagai gantinya, input utama

metode ini adalah judgement, opini dan pengalaman. Karena alasan tersebut,

metode ini juga dinamakan judgemental, subjective, intuitive, or technological

forecasting method.

b. Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif memerlukan data historis atau empiris dan menuntut

variable yang digunakan mempunyai satuan ukuran atau dapat diukur. Metode

ini umumnya beranggapan bahwa pola masa lalu akan berulang.

(http://digilib.petra.ac.id/viewer )

2. Perkembangan Radio Komunitas

Radio Komunitas adalah radio yang berasal dari warga, dikelola oleh warga dan

untuk warga dimana radio itu berada. Radio komunitas adalah suatu media yang

dibentuk oleh sekelompok komunitas sebagai suatu ruang partisipasi yang

bersifat independen, terbuka dan lebih mengedepankan kepentingan masyarakat

komunitasnya. Sebagai suatu media informasi yang independen, radio

komunitas salah satu ruang partisipasi serta ruang demokrasi bagi masyarakat

komunitasnya

Selain itu, radio komunitas atau radio swadaya masyarakat juga dimengerti

Page 57: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sebagai suatu kumpulan dari orang-orang yang berpartisipasi secara aktif dalam

mengatur dan membuat program acara. Anggotanya terdiri dari komunitas

individu dan badan-badan lokal lainnya sebagai sumber daya manusia yang

utama didalam mendukung pengoperasian radio swadaya masyarakat.

Karakteristik radio komunitas dicirikan oleh kepemilikan dan penyusunan

programnya serta komunitas yang menjadi kewenangannya. Radio komunitas

bisa dimiliki dan dikontrol oleh sebuah organisasi nirlaba yang strukturnya

memungkinkan keanggotaan, manajemen, dan penyusunan program dilakukan

oleh seluruh anggota komunitas. (Susanto, 1982).

Dalam menjalankan peran dan fungsinya, radio komunitas sebagai lembaga

penyiaran komunitas memiliki stuktur organisasi yang berbeda dengan jenis

media lainnya seperti media pemerintah maupun swasta. Perbedaan ini terutama

merujuk pada adanya partisipasi warga atau komunitas dalam pendirian dan

pengelolaannya (Andriana, 2010).

Radio komunitas di Indonesia mulai berkembang pada tahun 2000, dan akhirnya

pada tahun 2002, atas bantuan banyak pihak, inisiatif masyarakat, terutama

dalam suatu komunitas yang dibatasi geografis, radio komunitas disahkan dalam

undang – undang Nomor 32 tentang Penyiaran. Hak tersebut tertuang dalam

pasal 21, yaitu partisipasi masyarakat, yang disebut sebagai penyiaran

komunitas. Sejak Undang – undang penyiaran disahkan, hingga saat ini telah

tumbuh ratusan radio komunitas diseluruh Indonesia, dengan konsentrasi tebesar

di Jawa Barat dan Jawa Timur ( Basuki Suhardiman dan Wirayanti dan Yerry

Page 58: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Niko Borang, 2009).

G. Kerangka Pemikiran

Masalah pertumbuhan, dana, perizinan, SDM serta

teknologi yang dialami radio komunitas

Prediksi perkembangan radio komunitas dengan

menggunakan Studi Delphi

Wawancara pakar mengenai gambaran

umum Radio Komunitas

Review hasil wawancara diubah menjadi beberapa item pernyataan disertai

dengan jenjang skala likert

Kuisioner putaran 1 dan

kuisioner putaran 2

Temuan prediksi mengenai pertumbuhan, dana, perizinan, SDM dan teknologi yang mungkin terjadi dan yang

tidak mungkin terjadi pada Radio Komunitas di Yogyakarta dan Solo

Page 59: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

H. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan

untuk mengetahui prediksi para pakar atau pengamat tentang masa depan radio

kampus dengan melihat fenomena – fenomena yang sedang terjadi saat ini, dan

berbagai permasalahan meliputi pertumbuahan dan pendanaan radio komunitas,

perizinan, SDM dan teknologi pada radio komunitas. Prediksi yang diberikan

oleh pakar didasarkan pada kenyataan yang terjadi pada saat ini. Penelitian dapat

dikategorisasikan dalam jenis studi evaluasi.

2. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan

Studi Delphi. Studi Delphi ini didasari pada prinsip meramalkan atau peramalan

dari sebuah pembentukan kelompok para ahli. Studi Delphi dilakukan dengan

metode interaktif yang melibatkan beberapa ahli. Informasi – informasi di

dapatkan dari para ahli. Para ahli akan dituntun untuk menjawab serangkaian

pertanyaan dari peneliti atau fasilitator. Penelitian dapat dilakukan dengan

secara langsung (face to face) maupun tidak langsung, baik saat kuisioner

maupun saat interview atau wawancara

(http://en.wikipedia.org/wiki/Delphi_method).

Page 60: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode Delphi adalah cara mendapatkan informasi, membuat keputusan,

menentukan indikator, parameter dan lain-lain yang reliabel dengan

mengeksplorasi ide dan informasi dari orang-orang yang ahli di bidangnya, yaitu

dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh praktisi yang kompeten di

bidang yang akan diteliti, kemudian hasil kuesioner ini direview oleh pihak

fasilitator atau peneliti untuk dibuat kesimpulan, dikelompokkan,

diklasifikasikan dan kemudian dikembalikan pada praktisi yang sama untuk

direvisi dan begitu seterusnya dalam beberapa tahap yang berulang. Dengan

metode seperti ini, partisipan yang meliputi para ahli dapat memberikan

pendapat dan opini dengan bebas dan objektif, tanpa takut disalahkan, bahkan

dapat merevisi pendapat mereka yang sebelumnya. Sehingga hasil diskusi yang

diperoleh dapat bersifat sereliabel mungkin (Chrysantina, 2009).

Hal ini juga sependapat dengan Dennis Viehland dan Aaron Wong yang

mengatakan bahwa metode Delphi adalah proses survei terstruktur untuk

mengkonsolidasikan pendapat dari kelompok ahli ke dalam penilaian pada suatu

masalah, biasanya berhubungan dengan masa depan. Pertanyaan diminta dari

para ahli dan informasi tersebut kemudian dianalisis dan dikembalikan ke

masing-masig ahli. Setiap putaran memberikan peserta kesempatan untuk

merevisi pandangan mereka. Hal ini dilakukan berulang kali sampai konsensus

dicapai pada pertanyaan tertentu. Untuk memastikan keabsahan hasil, panelis

tidak secara langsung berinteraksi satu sama lain, sehingga menghindari proses

Page 61: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sosial dan kontaminasi yang dapat terjadi dalam situasi kelompok. (Dennis

Viehland dan Aaron Wong, 2007)

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih adalah wilayah kota Yogyakarta dan Solo karena

di wilayah ini perkembangan radio komunitas cukup tinggi. Terdapat sekitar 65

radio komunitas di Yogyakarta dan kurang lebih 30 radio komunitas di Solo.

Selain itu, Yogyakarta di Solo memiliki beberapa pakar radio yang mampu

memenuhi kriteria sebagai responden dan mampu memberikan informasi yang

dibutuhkan dalam penelitian ini.

4. Populasi dan Sampel

Populasi yang ditetapkan adalah seluruh pakar radio yang berada di wilayah kota

Yogyakarta dan Solo, dan pengambilan sampel akan dilakukan dengan

menggunakan purposive sampling, yaitu dengan memilih individu – individu

yang berkompeten untuk mendukung penelitian ini. Purposive sampling diambil

karena dianggap lebih mampu menangkap kelengkapan data dan memperoleh

kedalaman studi di dalam suatu konteks tertentu. Jumlah sampling bukan

mewakili populasi tetapi mewakili informasi. Sehingga jumlahnya tidak

ditentukan, sebab yang lebih penting adalah informasi yang dapat digali dari key

person tersebut sesuai dengan kebutuhan untuk memahami permasalahan.

Melalui purposive sampling tersebut, peneliti mendapatkan sembilan orang

responden yang yang terdiri dari lima orang merupakan pakar radio komunitas

Page 62: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

di Yogyakarta dan empat orang merupakan pakar radio komunitas di Solo. Para

responden tersebut telah memenuhi kriteria yang dibutuhkan dalam penelitian

ini, antara lain karena pengalaman yang banyak di dunia radio komunitas, baik

sebagai teknisi yaitu orang – orang yang terjun secara langsung dalam radio

komunitas terutama dalam masalah teknis radio, kemudian pemerhati radio yaitu

mereka yang mengerti dan mengikuti bagaimana perkembangan radio komunitas

di Yogyakarta dan Solo, serta akademisi yang menguasai tentang radio

komunitas.

5. Sumber Data

1. Data Primer

Adalah data yang langsung dikumpulkan peneliti dari sumbernya. Sumber data

utama pada penelitian ini didapatkan melalui kuisioner dan interview atau

wawancara kepada pengamat / ahli radio.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dengan membaca buku-buku, jurnal, dan makalah yang

berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

6. Cara Pengumpulan Data

a. Wawancara (interview)

Merupakan percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak,

yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang

Page 63: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan.

(Moleong, 1995)

Dalam penelitian ini, pertanyaan yang diajukan bersifat open-ended dan

mengarah pada kedalaman informasi, serta dilakukan dengan cara yang informal

dan wajar guna menggali pandangan subjek yang diteliti tentang banyak hal

yang bermanfaat untuk menggali informasi lebih jauh dan mendalam.

Dalam penelitian ini, pada tahap pertama peneliti mengajukan beberapa

pertanyaan mengenai gambaran umum radio komunitas di Yogyakarta dan Solo

kepada responden. Wawancara ini dimaksudkan untuk memancing para

responden agar memberikan banyak informasi untuk nantinya dijadikan sebagai

pedoman dalam tahap kuisioner.

b. Kuisioner

Kuisioner dalam penelitian ini berisi tentang pernyataan – pernyataan mengenai

prediksi perkembangan yang mungkin akan terjadi pada radio komunitas di

Yogyakarta dan Solo yang dibuat berdasarkan hasil rangkuman wawancara pada

tahap pertama. Kuisioner ini kemudian dikembalikan kepada para responden

untuk diklarifikasi. Dalam kuisioner ini setiap pernyataan disertai dengan jenjang

skala untuk mengukur seberapa responden setuju maupun tidak setuju pada tiap

pernyataan yang tertulis. Skala yang digunakan adalah skala Likert.

Dalam buku Panduan Riset Perilaku Konsumen, skala Likert atau yang juga

disebut summated-rating scale merupakan teknik pengukuran sikap yang paling

luas digunakan dalam riset pemasaran. Skala ini memungkinkan responden untuk

Page 64: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengekspresikan intensitas perasaan mereka. Pilihan dibuat berjenjang mulai

dari intensitas paling rendah hingga intensitas paling tinggi. Pilihan jawaban bisa

tiga, lima, tujuh, sembilan dan yang pasti adalah angkan ganjil (Simamora,

2004).

Dalam kuisioner ini, peneliti menggunakan tujuh poin skala likert pada tiap

pernyataan, yaitu skala 1) Pasti tidak terjadi, 2) Sangat tidak mungkin terjadi, 3)

Tidak mungkin terjadi, 4) Mungkin terjadi – mungkin tidak, 5) Mungkin terjadi,

6) Sangat mungkin terjadi, dan 7) Pasti terjadi. Tahap kuisioner dalam penelitian

ini dilakukan sebanyak dua kali putaran, tujuannya untuk mendapatkan hasil

yang lebih valid dan reliabel. Responden juga dipersilahkan untuk memberikan

alasan maupun pendapatnya yang dianggap penting pada setiap jawaban.

7. Validiatas Data

Validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik triangulasi, yaitu

suatu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan data dari sumber

dengan melakukan pengecekan terhadap sumber yang lain. Hal ini dilakukan

sebagai perbandingan terhadap data. Teknik Triangulasi ada empat macam, yaitu

triangulasi sumber, penyidik /peneliti, metode dan teori (Moleong, 1995).

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan triangulasi sumber dengan

membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi

yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

8. Analisis Data

Page 65: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Penyajian data

Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam

bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian

data harus mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai

pertanyaan penelitian sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi

mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap

pertanyaan yang ada. Sajian data selain dalam bentuk narasi ,juga dapat meliputi

jenis matriks, gambar / skema, jaringan kerja kaitan kegiatan dan juga tabel

sebagai pendukung narasinya.

Dalam penelitian ini, pertama kali peneliti akan menyajikan hasil wawancara

dengan narasumber mengenai gambaran umum radio komunitas di Yogyakarta

dan Solo yang telah dirangkum menjadi sebuah narasi. Rangkuman tersebut

kemudian diubah menjadi beberapa pernyataan dalam kuisioner untuk

diklarifikasi kembali kepada responden yang dilakukan dalam dua kali putaran.

Dari kuisioner yang menggunakan 7 indeks likert ini, peneliti juga akan

menyajikan mean score atau nilai rata – rata pada tiap pernyataan dalam bentuk

tabel dan kurva yang dilengkapi dengan sebuah penjabaran sesuai dengan

klasifikasi yang sudah dirumuskan dalam latar belakang masalah. Penjabaran ini

akan disertai pendapat maupun alasan dari responden dalam bentuk kutipan

wawancara dari responden yang memiliki nilai terdekat dengan mean score.

Pada akhir penyajian data, peneliti akan menyajikan peringkat prediksi dalam

bentuk tabel.

Page 66: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Penarikan Simpulan dan Verifikasi

Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus memahami apa arti dari

berbagai hal yang ia temui dengan melakukan pencatatan peraturan – peraturan,

pola – pola, pernyataan – pernyataan, hubungan sebab – akibat dan berbagai

proposisi. Konklusi – konklusi yang ada tetap dibiarkan, yang pada waktu

awalnya mungkin kurang jelas, kemudian semakin meningkat secara eksplisit,

dan juga memiliki landasan yang semakin kuat. Simpulan perlu diverifikasi agar

cukup mantap dan benar – benar bisa dipertanggungjawabkan (Sutopo, 2002).

BAB II

DESKRIPSI LOKASI

Page 67: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Radio komunitas merupakan media dari, oleh dan untuk komunitas yang sangat di

butuhkan dan didukung keberadaanya oleh komunitasnya. Keberadaan, fungsi dan

potensi radio komunitas yang sangat strategis bagi komunitas lokal dan bagi pelaku

lain di berbagai bidang ternyata tidak sejalan dengan kebijakan negara dan peraturan

yang ada. Selama ini radio komunitas telah menjadi bagian penting dalam sejarah

penyiaran di indonesia. Bahkan, semangat radio komunitas menjadi cikal bakal

berdirinya radio pertama di Indonesia melalui pembentukan bataviasche radio

vereniging tahun 1925. Meski demikian, sepanjang sejarah, radio komunitas belum

mendapat posisi yang semestinya.

Adanya fakta bahwa media yang dikembangkan oleh pihak swasta tidak sepenuhnya

menjangkau kawasan desa / perbatasan menjadi salah satu pemicu hadirnya suatu

radio komunitas. Disamping karena hak – hak yang memang dimiliki masyarakat,

yaitu hak untuk berkomunikasi, hak untuk memperoleh informasi yang benar, serta

adanya hak masyarakat menyampaikan informasi dan pendapat.

Pentingnya mendirikan sebuah radio komunitas adalah untuk memberi informasi,

mendidik dan menghibur serta membantu masyarakat mengontrol kehidupan sendiri.

Selain itu adanya radio komunitas juga membantu masyarakat untuk memahami

segala permasalahan dan keseharian serta mencari jalan keluar atas permasalah

tersebut.

Page 68: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Meski kehadiran radio komunitas sangat dibutuhkan, namun pengakuan, apresiasi

atas kontribusinya sebagai media pemberdayaan masyarakat sipil masih sangat

rendah dalam realitasnya. Jika dirunut dalam sejarah penyiaran, radio komunitas

selalu terpinggirkan dibanding dengan radio publik dan radio komersial.

Tantangan masa depan radio komunitas menuntut untuk segera di bentuknya

organisasi yang baik dan sehat. Oleh karena itu, radio komunitas mengharapkan

diadakannya sebuah perhelatan yang salah satunya outputnya adalah pembentukan

wadah organisasi untuk radio komunitas guna merangkul anggotanya dalam

menghadapi permasalahan permasalahan yang timbul dan belum terpecahkan. Atas

pertimbangan itulah akhirnya tercetus suatu wadah radio komunitas di Yogyakarta

dan Solo sebagai berikut :

A. Radio Komunitas di Yogyakarta

Wadah radio komunitas di Yogyakarta, diberi nama JRKY (Jaringan Radio

Komunitas Yogyakarta). Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) di

deklarasikan pada hari Senin, 6 Mei 2002 di Gedung DPRD DIY. Berdirinya JRKY

berangkat dari solidaritas, keprihatinan dan itikad menaungi bersama persoalan yang

dialami oleh radio komunitas serta untuk menyikapi pertumbuhan radio komunitas di

Daerah Istimewa Yogyakarta dalam membangun kekuatan untuk memperjuangkan

berbagai hal yang berkaitan dengan eksistensi keberadaan radio komunitas. Dari

jumlah radio komunitas yang termonitor yaitu sebanyak 65 radio, sampai saat ini

Page 69: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sudah ada 30 radio komunitas yang resmi menjadi anggota JRKY. Radio komunitas

tersebut adalah:

1. Swarakota FM

2. Lima Cemara FM

3. Swaragodean FM

4. Sadewo FM

5. Mukarabi FM

6. BBM FM

7. Rasida FM

8. Suaka FM

9. Atmajaya Radio

10. Kompak FM

11. RAG FM

12. Swaradesa FM

13. Mentari FM Bantul

14. Rakidal FM

15. Patas FM

16. Diorama FM

17. Kharisma FM

18. Intan FM

19. Agricia FM

Page 70: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20. Suara Malioboro FM

21. Magenta Radio UNY

22. MMTC Radio

23. Raddeka FM

24. Trisna Alami FM

25. Adhika Swara FM

26. Love Jogja FM

27. Romika FM

28. Sheila Corner Radio

29. Herbal Radio

30. Widjaya FM

Untuk menyatuka ke-30 radio komunitas tersebut, JRKY mengadakan

berbagai agenda rutin, salah satunya adalah Musyawarah Anggota. Musyawarah

Anggota merupakan kegiatan berkumpulnya radio komunitas untuk berkomunikasi,

bermusyawarah dalam mufakat guna mempererat tali persaudaraan antar radio

komunitas di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu juga merupakan wujud kinerja

serta kontinuitas keberadaan JRKY sebagai wadah untuk menampung aspirasi,

keluhan, melindungi dan membantu radio komunitas yang ada di DIY dalam

mengatasi permasalahannya.

Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta ini dalam menjalankan tugasnya tentu

saja mempunyai visi dan misi.

Page 71: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Visi dari JRKY adalah tercapainya tatanan masyarakat yang cerdas, demokratis,

egaliter dan berkeadilan sosial.

Sedangkan misi dari JRKY adalah :

a. Terwujudnya jalinan kerjasama yang kokoh dan progresif antar anggota radio

komunitas maupun pihak lain dalam rangka mencapai visi.

b. Tercapainya peningkatan kemampuan anggota radio komunitas sebagai bagian

dari masyarakat dalam proses transformasi sosial.

Untuk mencapai visi dan menjalankan misi programnya, Jaringan Radio

Komunitas Yogyakarta terbagi dalam 3 divisi, antara lain :

1. Divisi Advokasi dan Perizinan

Divisi Advokasi dan Perizinan menjalankan fungsi Pendampingan dan Pendidikan

untuk radio komunitas yang meliputi :

a. Memfasilitasi dan mendampingi radio komunitas dalam menghadapi

permasalahan dengan sesama radio komunitas maupun pihak lain.

b. Membuat dan mengembangkan model perizinan

c. Memfasilitasi pendampingan perizinan radio komunitas

d. Menjalin kerjasama dengan stakeholder dalam rangka pengembangan

pendampingan perizinan untuk radio komunitas

Page 72: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Menyusun bersama dan memberikan input : materi, draft, model

pendampingan radio komunitas untuk legislasi khususnya menyangkut

standarisasi perizinan dan pemanfaatan kanal radio komunitas.

2. Divisi Jaringan dan Pendataan

Divisi Jaringan dan Pendataan menjalankan fungsi Pengorganisasian untuk

pendampingan radio komunitas yang meliputi :

a. Memfasilitasi pengorganisasian dan pengembangan jaringan radio komunitas

b. Bersama membuat dan mengembangkan modul pendataan yang berkaitan

dengan perizinan radio komunitas

c. Menyusun bersama dan memberikan input : materi, draft, model

perlindungan radio komunitas untuk legislasi khususnya menyangkut pendataan

radio komunitas

d. Memfaslitasi jaringan kerjasama dengan lembaga lain dalam pengembangan

radio komunitas ke depan.

e. Membangun jaringan perlindungan radio komunitas (lokal maupun nasional).

3. Divisi Pelatihan dan Pengembangan

a. Melakukan kajian-kajian dan pengembangan metode pelatihan tehnik

termasuk didalamnya melakukan evaluasi efektivitas peralatan.

Page 73: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Menyusun bersama dan memberikan input : materi, draft, model

pendampingan radio komunitas untuk legislasi khususnya menyangkut

standarisasi peralatan dan pengembangan alat radio komunitas.

c. Pengadaan pelatihan dan pelayanan informasi termasuk pengecekan

standarisasi alat radio komunitas.

d. Menyusun modul pelatihan dan pengembangan

Dalam melakukan program kegiatannya JRKY mengembangkan kerjasama

ditingkat lokal, nasional ataupun internasional baik secara langsung ataupun jaringan.

Kerjasama tersebut dengan organisasi nonpemerintah lain, lembaga akademisi,

individu dan lembaga donor, institusi pemerintah, serta organisasi/institusi lain yang

memiliki kepedulian terhadap JRKY.

Selain 30 radio komunitas yang sudah menjadi anggota resmi dalam JRKY,

di Yogyakarta masih banyak terdapat radio komunitas yang cukup besar dan aktif,

antara lain radio Swadesi dan Wiladeg di daerah Bantul.

B. Radio Komunitas di Solo

Wadah bagi radio komunitas di Solo adalah ORTASTA (Organisasi Radio

Komunitas Surakarta). Organisasi ini masih terbilang baru sehingga belum banyak

radio komunitas yang bergabung didalamnya. Hampir semua radio komunitas yang

sudah bergabung adalah radio kampus, sehingga untuk kepengurusan masih

didominasi oleh para mahasiswa. Radio komunitas yang telah bergabung antara lain :

Page 74: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Fiesta FM

2. Dista FM

3. Rapma FM

4. Indonusa FM

5. Pratama FM

6. Radikma FM

Radio komunitas yang telah bergabung dengan ORTASTA, akan

mendapatkan manfaat yang sangat berguna bagi radio komunitasnya, antara lain :

1. Penguatan jaringan baik internal maupun eksternal

2. Wahana perjuangan bersama

3. Advokasi

4. Membangun solidaritas dan komunikasi sesama anggota jaringan dan pihak lain

yang sejalan dengan tujuan ORTASTA, yaitu :

1. Memperkuat kredibilitas Anggota ORTASTA

2. Meningkatkan kapasitas dan kualitas anggota

3. Mendorong radio komunitas sebagai kekuatan perubahan.

Selain beberapa radio komunitas yang tergabung dalam ORTASTA, ada

beberapa radio komunitas lain yang didominasi oleh radio dakwah, antara lain Radio

RDS FM, Al-Hidayah FM, MTA FM, Bani Adam FM dan radio pendidikan Al-

Abror FM.

Page 75: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prediksi perkembangan radio komunitas

di Yogyakarta dan Solo yang diperoleh dari para pakar radio melalui kuisioner

dengan menggunakan pendekatan Studi Delphi. Pendekatan ini menggunakan panel

para pakar yang tidak bertemu satu sama lain. Umumnya teknik ini memang

digunakan untuk memperkirakan perubahan teknologi atau prakiraan pasar atas

produk baru dimasa depan. Studi Delphi ini harus melalui beberapa tahap. Dalam

tahap pertama, seluruh pakar diberi sejumlah pertanyaan mengenai gambaran umum

radio komunitas di Yogyakarta dan Solo yang difokuskan pada beberapa pokok

permasalahan, yaitu pertumbuhan, pendanaan radio komunitas, perizinan, sumber

daya manusia dan teknologi yang digunakan radio komunitas. Kemudian jawaban –

jawaban atas pertanyaan tersebut dikumpulkan dan dirangkum oleh peneliti.

Hasil keseluruhan ini kemudian dikembalikan lagi pada setiap responden untuk tahap

kedua yang dilakukan dalam dua kali putaran. Caranya dengan mengubah hasil

rangkuman tersebut menjadi beberapa pernyataan untuk diklarifikasi kembali kepada

responden. Dalam tahap ini peneliti memberikan ringkasan anonim dari perkiraan

para ahli dari putaran sebelumnya dan responden diperbolehkan untuk mengubah

jawabannya jika mereka berubah pikiran dan diperkenankan untuk memberi

penjelasan pada setiap pernyataan.

Page 76: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam penelitian ini ada sembilan orang responden dari kota Yogyakarta dan Solo

yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu dengan

memilih individu – individu yang berkompeten untuk mendukung penelitian ini.

Purposive sampling diambil karena dianggap lebih mampu menangkap kelengkapan

data dan memperoleh kedalaman studi di dalam suatu konteks tertentu. Jumlah

sampling bukan mewakili populasi tetapi mewakili informasi. Berikut adalah data

responden dalam penelitian ini :

TABEL 3

Data Responden

No. Nama Deskripsi

1. Mardiyono Merupakan mantan ketua Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) yang masih aktif pada kegiatan – kegiatan keradioan, seperti seminar dan pelatihan untuk radio komunitas. Saat ini juga masih menjadi pengurus pada radio komunitas Swarakota di daerah Bantul, Yogyakarta.

2. Kuncoro Seorang aktivis seni yang sudah lama berkecimpung di dunia radio komunitas. Saat ini masih tercatat sebagai anggota radio komunitas BBM di daerah Minoratani Yogyakarta dan sering menjadi narasumber dalam berbagai pelatihan radio komunitas.

3. Hendro Plered Pendiri radio komunitas Swadesi di daerah Banguntapan, Bantul Yogyakarta ini terjun di dunia radio sejak masih kuliah di ISI Yogyakarta. Selain itu, beliau merupakan pekerja seni dan aktivis sosial di Yogyakarta

4. Martan Kiswoto Pria berusia 60 tahun ini merupakan pemilik radio Swara Kenanga AM di daerah Umbulharjo

Page 77: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Yogyakarta. Sangat aktif dalam dunia keradioan dan sering dianggap sebagai guru oleh pegiat radio komunitas di Yogyakarta.

5. Haribawa Berawal dari hobi dan aktivitas di ORARI, akhirnya mendirikan radio komunitas warga Diorama FM di Demangan Yogyakarta yang sudah tergabung dalam JRKY.

6. Agung Setyawan Pria berusia 35 tahun ini merupakan pendiri sekaligus pemilik radio Raxarone FM Solo (sudah off) dan Mitra FM Wonogiri. Pernah menjadi teknisi dari sedikitnya 7 radio dan menjadi tim produksi di beberapa radio di Solo.

7. Hari Wiryawan Seorang anggota KPID Jawa Tengah yang berusia 47 tahun ini juga berprofesi sebagai dosen. Pria kelahiran Magelang ini mengawali karier di dunia radio sebagai penyiar dan produser.

8. Lucia Caritas Aktif sebagai penyiar dan menangani masalah manajeman di Radio Gapura FM, Pasar Klewer Solo. Beberapa kali dipercaya menjadi pembicara dalam berbagai kegiatan radio komunitas.

9. Giyanto Merupakan seorang trainer radio yang menangani sejumlah radio komunitas di Solo dan sekitarnya. Mengawali karier keradioan sebagai penyiar di Radio Pancaran Surya dan RAPMA FM, kemudian semakin merambah ke divisi produksi, teknis, marketing dan programer di beberapa Radio di Solo.

Tahap pertama dalam penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2010 di

Yogyakarta dan Solo dengan mengajukan pertanyaan tentang kondisi secara umum

radio komunitas di Yogyakarta dan Solo. Kemudian jawaban dari pertanyaan

tersebut dikumpulkan dan dirangkum oleh peneliti. Hasil rangkuman tersebut

kemudian diubah menjadi 14 item pertanyaan yang kemudian dikembalikan kepada

Page 78: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

responden untuk diklarifikasi. Tahap kedua ini dilakukan sebanyak dua kali putaran.

Berikut ini peneliti akan menyajikan rangkuman dari hasil wawancara pada tahap

pertama.

A. Gambaran Umum Radio Komunitas di Yogyakarta dan Solo

Pertumbuhan radio komunitas dapat dikatakan cukup dinamis dan tumbuh seiring

dengan kebutuhan masyarakat komunitas. Pertumbuhan ini juga dipicu dengan

hadirnya berbagai macam hobi baru yang mendorong komunitas tersebut membuat

sebuah wadah untuk mengapresiasikan ide – ide mereka, salah satunya dalam bentuk

radio komunitas

Radio Komunitas di Yogyakarta dan Solo banyak di dominasi oleh radio komunitas

petani / pertanian, radio komunitas dakwah, radio komunitas kampus, dan radio

komunitas kesenian. Banyak dari radio tersebut yang juga berangkat dari sekedar

perkumpulan sehingga sumber daya manusia didalamnya adalah orang – orang yang

masih awam tentang radio, baik secara teknis maupun manajemen. Melihat dari hal

tersebut, saat ini sudah mulai diadakan banyak pelatihan untuk mengembangkan

sumber daya manusia di dalam radio komunitas. Pelatihan – pelatihan tersebut antara

lain pelatihan manajemen siaran, pelatihan programming, pelatihan jurnalisme radio,

pelatihan pembuatan spot / feature / iklan layanan, pelatihan manajemen dan tata

kelola radio komunitas, pelatihan teknik / teknisi, pelatihan pembuatan

Page 79: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

antena/skema pemancar, pelatihan pemasangan tower antena, pelatihan fund raising

dan pemberdayaan potensi komunitas.

Dengan berbekal pelatihan – pelatihan tersebut, pengelola radio komunitas yang

dulunya belum mengerti tentang radio, sekarang sudah mampu mengelola radionya

dengan baik termasuk dalam hal keuangan yang merupakan faktor penting untuk

dapat bertahan. Untuk saat ini radio komunitas di Yogyakarta dan Solo banyak yang

masih bertahan dengan dana dari iuran anggota, disamping mereka juga

mengusahakan dana dari hibah maupun sponsor yang memang tidak mudah karena

persaingan yang semakin ketat.

Pertumbuhan radio komunitas memang cukup bagus, namun tidak sedikit dari

mereka yang harus gulung tikar hanya dalam waktu beberapa bulan saja. Selain

karena masalah pendanaan, masalah regulasi dan perizinan juga menjadi salah satu

pemicunya. Radio komunitas masih menganggap peraturan yang dibuat oleh KPI

masaih sangat memberatkan dan tidak berpihak pada radio komunitas. Salah satu hal

yang masih menjadi perhatian adalah masalah perizinan, baik itu di tingkat daerah

yaitu EDP (Evaluasi Dengar Pendapat), maupun IPP (Izin Prinsip Penyiaran) yang

berada di tingkat pusat. Sampai saat ini hanya sedikit radio komunitas yang sudah

mendapat izin sampai EDP, padahal EDP merupakan langkah yang dianggap paling

mudah karena hanya sampai pada tingkat daerah / KPID saja. Sedangkan untuk tahap

IPP belum satupun radio komunitas yang sudah mendapatkannya.

Page 80: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ada beberapa hal yang membuat radio komunitas belum juga berhasil mendapatkan

izin, misalnya adanya salah satu persyaratan yang mengharuskan radio komunitas

mengumpulkan fotocopy KTP sebanyak 250 buah, tentu hal ini sangat menyulitkan

bagi radio komunitas yang berada di wilayah dengan jumlah penduduk yang minim.

Selain itu, dana yang dibutuhkan untuk mengurus izin juga tidak sedikit, sedangkan

banyak radio komunitas yang masih mengalami kesulitan dalam masalah keuangan.

Sebenarnya KPID dan KPI sendiri sudah cukup memberikan motivasi dan dorongan

kepada radio komunitas untuk mengurus izin, namun pada pelaksanaannya masih

banyak yang menganggap birokrasi di KPI dan KPID berbelit – belit dan terkadang

justru memberatkan radio komunitas. Hal inilah yang menyebabkan banyak berdiri

radio komunitas yang akhirnya berhenti dalam mengurus perijianan dan dianggap

sebagai radio komunitas ilegal.

Dari waktu ke waktu, peralatan yang digunakan radio komunitas diharapkan mampu

mengikuti perkambangan zaman. Beberapa waktu ini sudah mulai ada wacana untuk

menggunakan alat berlisensi Standar Nasional Indonesia (SNI). Wacana tersebut

diperkirakan akan direalisasikan dalam waktu 5 sampai 10 tahun mendatang.

Menanggapi wacana tersebut, banyak radio yang menganggap hal ini sebagai

permasalah baru, karena untuk mendapatkan pengakuan SNI mereka juga harus

mengeluarkan dana yang cukup besar.

Wacana ini diperkirakan sebagai langkah awal untuk menuju era digital. Digitalisasi

merupakan perkembangan yang tidak terelakkan, dan radio – radio termasuk

Page 81: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

didalamnya adalah radio komunitas nantinya harus mengikuti. Era digital nantinya

akan menyediakan kanal yang lebih luas dan lebih jernih yang tentunya akan memicu

pertumbuhan rakom menjadi lebih pesat. Pada era digital nanti akan tumbuh

teknologi dan peralatan baru yang lebih canggih dan tentu saja membutuhkan biaya

yang besar untuk mendapatkannya.

Era digital ini diprediksi akan memberi pengaruh yang signifikan terhadap radio

komunitas. Pada era digital diprediksi akan hadir pihak penyedia provider dan pihak

penyedia program bagi radio komunitas. Hal ini dikhawatirkan lambat laun akan

mematikan kreativitas orang – orang radio komunitas, sehingga ada yang

menganggap era digital sebagai era penghapusan radio komunitas.

Tahap selajutnya dalam penelitian ini adalah merubah rangkuman diatas menjadi

beberapa item pernyataan yang mungkin terjadi pada -5, -10 dan -15 tahun

mendatang untuk diklarifikasi. Berikut adalah 14 pernyataan yang diperoleh dari

hasil rangkuman pada tahap pertama.

TABEL 4

Pernyataan pada Tahap Kuisioner

No Pernyataan

1. Jumlah Radio Komunitas akan bertambah dua kali lipat dari jumlah tahun ini.

2 Setengah dari jumlah Radio Komunitas yang ada saat ini, justru akan tutup.

3 Akan terdapat lebih dari dua radio komunitas dalam satu wilayah dengan seg-

mentasi yang sama.

Page 82: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4 Semua Radio Komunitas yang ada sekarang sudah mendapat izin sampai IPP.

5 Semua radio Komunitas yang ada sekarang sudah mendapat izin sampai EDP.

6 Tenaga profesional dari luar akan digunakan untuk menangani masalah teknis.

7 Penyiar dari luar akan digunakan untuk mengisi jam siar yang kosong.

8 SDM yang ada sekarang akan menguasai perkembangan dan perubahan tek-

nologi.

9 Semua Radio Komunitas akan menggunakan streaming internet untuk siaran.

10 Teknologi yang digunakan radio komunitas akan berstandar SNI

11 Radio komunitas akan beralih ke teknologi era digital.

12 Materi siar sudah sesuai keinginan pendengar dan didominasi konten lokal

13 Dana dari sponsor akan lebih besar dari iuran anggota.

14 Sponsor akan lebih tertarik pada radio komunitas daripada radio komersil.

Peneliti menggunakan 7 poin dari indeks Likert yang memberikan peringkat pada tiap

pernyataan. Skala 1) Pasti tidak terjadi, 2) Sangat tidak mungkin terjadi, 3) Tidak

mungkin terjadi, 4) Mungkin terjadi – mungkin tidak, 5) Mungkin terjadi, 6) Sangat

mungkin terjadi, dan 7) Pasti terjadi. Proses klarifikasi ini dilakukan sebanyak dua

kali putaran dan responden diperkenankan untuk memberikan pendapat, alasan

maupun uraian yang dianggap penting pada setiap jawaban yang diberikan.

Pada penyajian data selanjutnya, peneliti bermaksud untuk menyajikan data dari hasil

kuisioner pada putaran pertama dan putaran kedua. Data disajikan dalam bentuk

kurva disertai penjabaran dan kutipan wawancara. Selain itu, peneliti akan

menyertakan hasil nilai rata – rata dari kuisioner putaran pertama dan kedua dalam

bentuk tabel sebagai berikut :

Page 83: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

TABEL 5

Nilai rata – rata kemungkinan yang akan terjadi pada Radio Komunitas di Yogyakarta dan Solo dalam 2 putaran

No Pernyataan

1 = Pasti tidak terjadi 7 = Pasti Terjadi

5 Tahun

Round Round

1 2

10 Tahun

Round Round

1 2

15 Tahun

Round Round

1 2

1. Jumlah Radio Komunitas akan bertambah dua kali lipat dari jumlah tahun ini.

4.67 4.44 5 5 6.1 6.33

2 Setengah dari jumlah Radio Komunitas yang ada saat ini akan tutup.

4.33 4.11 4.89 4.89 5.22 5.22

3 Akan terdapat lebih dari dua radio komunitas dalam satu wilayah dengan segmentasi yang sama.

4.44 4.44 4.33 4.33 5.67 6

4 Semua Radio Komunitas yang ada sekarang sudah mendapat izin sampai IPP.

3.89 3.89 4.89 4.67 5.33 5.44

5 Semua radio Komunitas yang ada sekarang sudah mendapat izin sampai EDP.

5.33 5.11 5.56 5.56 6.1 6.22

6 Tenaga profesional dari luar akan digunakan untuk menangani masalah teknis.

4.22 4.22 3.89 3.78 3.78 3.78

7 Penyiar dari luar akan digunakan untuk mengisi jam siar yang kosong.

3.33 3.11 3.44 3.67 3.67 3.67

8 SDM yang ada sekarang akan menguasai perkembangan dan perubahan teknologi.

5.56 5.56 5.89 5.89 6.67 6.44

Page 84: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9 Semua Radio Komunitas akan menggunakan streaming internet untuk siaran.

4.89 4.89 5.78 5.67 6.33 6.22

10 Teknologi yang digunakan radio komunitas akan berstandar SNI

4.11 4.22 4.89 4.67 5.89 5.89

11 Radio Komunitas akan beralih ke teknologi era digital

4.56 4.67 5.89 5.78 6.78 6.56

12 Materi siar sudah sesuai keinginan pendengar dan didominasi konten lokal

5.89 5.89 6.56 6.44 6.89 6.89

13 Dana dari sponsor akan lebih besar dari iuran anggota.

4.67 4.56 5.89 5.89 6.22 6.22

14 Sponsor akan lebih tertarik pada radio komunitas daripada radio komersil.

3.33 3.22 3.44 3.44 3.56 3.56

Page 85: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari tabel tersebut, peneliti akan melakukan penjabaran dan analisis terhadap

kemungkinan peristiwa yang akan terjadi pada radio komunitas berdasarkan pokok

permasalahannya.

1. Pertumbuhan

Pertanyaan nomer 1: Jumlah Radio Komunitas akan bertambah dua kali lipat dari

jumlah tahun ini. Nilai rata – rata untuk kurun waktu 5-, 10-, 15- tahun kedepan

secara beturut - turut, nilai rata – rata pada putaran pertama adalah 4.67, 5, 6.1 dan

pada putaran kedua adalah 4.44, 5.22, 6.33.

Putaran 1 Putaran 2

Dari kurva tersebut dapat dijelaskan bahwa akan ada kemungkinan terjadi

penambahan jumlah radio komunitas hingga dua kali lipat. Menurut para pakar hal

ini dapat dilihat dari meningkatnya ketertarikan orang - orang terhadap radio

komunitas yang memang dianggap sebagai media yang sangat efektif untuk

menyampaikan informasi dan media untuk menyuarakan aspirasi suatu komunitas.

Page 86: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kurangnya ketegasan dari pemerintah dalam menata radio komunitas menyebabkan

banyak bermunculan radio – radio yang tidak berizin atau ilegal. Para pakar

memprediksi pertambahan jumlah radio komunitas akan terus meningkat seiring

adanya rencana migrasi ke era digital dimana akan ada penambahan jumlah kanal

untuk siaran radio yang tentu sangat berpengaruh terhadap bertambahnya jumlah

radio komunitas. Berikut adalah kutipan wawancara dengan responden.

Putaran 1

Responden 7 : “ Mulai banyak orang yang mempunyai ketertarikan terhadap rakom, dan prediksi saya untuk 5 tahun kedepan mereka mungkin sudah membentuk suatu rakom, dan itu akan menambah jumlah rakom “.

Responden 9 : “ Karena sebenarnya penyampaian info komunitas melalui rakom akan jauh lebih efektif. Rakom sangat menyuarakan komunitas, rakom melekat dihati pendengarnya. Dengan banyaknya yang tertarik pada rakom, 5 tahun kedepan akan semakin banyak lagi yang mendirikan rakom “.

Responden 2 : “ pemerintah masih belum begitu tegas dalam menertibkan kemunculan rakom – rakom yang liar. Jadi selama peraturan pemerintah tidak berubah, ada kemungkinan bisa terjadi, akan banyak bermunculan rakom – rakom baru “.

Putaran 2

Responden 9 : “ Sebenarnya ketertarikan orang terhadap rakom saya cukup besar. Bisa saja jumlah rakom akan bertambah dua kali lipat, tapi hal ini juga tergantung bagaimana tindakan pemerintah, kalau mereka tegas, mungkin jumlah rakom ilegal akan berkurang dan pertumbuhan rakom bisa terkendali “.

Responden 2 : “ saya lihat sudah banyak yang mulai tertarik pada rakom, mereka mulai menyadari fungsi rakom, karena rakom memang lebih efektif untuk menyampaikan sebuah informasi lokal,

Page 87: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

informasi komunitas terutama di wilayah pedesaan. Jadi mungkin saja jumlah rakom akan bisa bertambah hingga dua kali lipat “.

Responden 1 : “ pada era digitalisasi KPI akan menambah kanal untuk siaran, jadi semakin terbuka lebar peluang untuk mendirikan radio komunitas. Selama ini salah satu penghambat pertumbuhan rakom adalah tidak tersedianya kanal. Jadi setelah ada penambahan kanal saya kira pertumbuhan rakom akan semakin pesat “.

Pertanyaan nomer 2: Setengah dari jumlah Radio Komunitas yang ada saat ini

akan tutup. Nilai rata – rata untuk kurun waktu 5-, 10-, 15- tahun kedepan secara

berturut – turut pada putaran pertama adalah 4.33, 4.89, 5.22 dan pada putaran kedua

4.11, 4.89, 5.22 .

Putaran 1

Putaran2

Page 88: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pertumbuhan radio komunitas dinilai masih belum stabil. Seiring berjalannya

waktu, penambahan jumlah radio komunitas memang terjadi dan menimbulkan

persaingan yang cukup ketat. Namun hal tersebut juga tidak menutup kemungkinan

beberapa radio komunitas akan kalah saing dan akhirnya tutup. Menurut para pakar

ada kemungkinan setengah dari jumlah radio komunitas yang ada sekarang akan

tutup. Mereka menilai ada beberapa permasalahan yang menyebabkan hal tersebut

terjadi, antara lain masalah perizinan yang dianggap rumit dan kadang berbelit – belit,

masalah regenerasi yang seringkali tidak berjalan lancar, dan yang paling vital adalah

masalah dana karena radio komunitas memang hidup dari dana swadaya masyarakat

dan hibah yang terkadang tidak dapat memenuhi semua kebutuhan radio komunitas.

Berikut adalah kutipan hasil wawancara dengan narasumber :

Putaran 1

Responden 6 : “ Kemungkinan terjadi, karena rakom hidup dari dana swadaya dan hibah yang tidak selalu ada saat dibutuhkan, kalau dana sudah tidak ada, maka banyak radio yang akan tutup “.

Responden 2 : “ untuk 10 tahun mungkin terjadi. Mungkin nanti permasalahannya ada pada masalah regenerasi. Berbeda dengan radio komersil, intensitas regenerasi komunitas itu lebih sering dan sangat rawan, jadi kalau tidak berhati – hati saat regenerasi, pengurusnya bubar dan akhirnya radionya akan tutup “. Responden 7 : “ Semakin banyak jumlah rakom, kemungkinan juga banyak yang tutup. Selama ini belum banyak radio yang bertahan lama, biasanya karena masalah perizinan, regenerasi dan masalah dana “.

Putaran 2

Responden 6 : “ Rakom merupakan radio swadaya dari masyarakat, memakai tenaga sukarela dari masyarakat. Mencari tenaga sukarela

Page 89: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

itu tidak mudah. Jika sudah tidak ada lagi tenaga relawan, maka regenerasi di dalam rakom akan terhambat. Ini salah satu hal yang banyak dialami rakom sehingga akhirnya tutup “.

Responden 7 : “Sweeping rakom itu masih akan terus dilakukan, karena seiring pertumbuhan rakom pasti juga semakin banyak rakom yang ilegal, saya rasa masih banyak yang tidak mengurus perizinan. Namun, KPI dan KPID juga akan semakin tegas dalam menangani hal tersebut, jadi saya kira rakom-rakom yang tidak berijin akan tutup“.

Responden 8 : “ Sebenarnya banyak masalah intern yang akhirnya menyebabkan suatu rakom tutup. Ada masalah perizinan, masalah regenerasi dan yang sangat vital adalah masalah keterbatasan dana. Prediksi saya hal tersebut masih mungkin terjadi “.

Pertanyaan nomer 3: Akan terdapat lebih dari dua radio komunitas dalam

satu wilayah dengan segmentasi yang sama. Nilai rata- rata untuk kurun waktu -5, -10

dan 15 tahun kedepan secara berturut – turut pada putaran pertama adalah 4.44, 4.33,

5.67 dan pada putaran kedua adalah 4.44, 4.33, 6.

Putaran 1 Putaran 2

Pertumbuhan yang cukup besar menyebabkan banyak sekali bermunculan

radio komunitas dengan segmentasi yang sama yang terjadi dalam satu wilayah.

Page 90: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Walaupun mempunyai segmentasi yang sama, namun terkadang radio kemersil

tersebut mempunyai ideologi yang berbeda. Hal ini sebenarnya menyalahi aturan

karena seharusnya dalam satu wilayah radius 2,5 km hanya boleh ada satu radio.

Namun para pakar memperkirakan hal tersebut masih mungkin terjadi hingga -5, -10

dan 15 tahun kedepan selama belum ada tindakan yang tegas dari pihak yang

berwenang, yaitu KPI / KPID dan Balai Monitoring (Balmon) maka akan banyak

rakom liar yang bermunculan. Berikut ini adalah kutipan wawancara dengan

narasumber :

Putaran 1

Responden 5 : “ pada umumnya 1 wilayah dengan radius 2,5 km hanya ada satu radio. Tapi kalau memang wilayah tersebut cukup luas, maka bisa saja terjadi. Selama radius satu wilayah itu lebih dari 2,5 km maka masih bisa terjadi “.

Responden 6 : “ Kemungkinan bisa terjadi. Banyak radio dengan segmentasi yang sama, tapi biasanya beda aliran. Kalau pendengar merasa radio tersebut tidak sesuai dengannya, maka mereka akan membuat komunitas baru “. Responden 8 : “ 15 tahun sudah menuju era digital, kanal siaran kabarnya akan ditambah. Jadi kemungkinan juga akan tumbuh radio baru dengan segmentasi yang sama, karena nanti yang dijual adalah benar – benar kualitas konten siaran, bukan kualitas suara lagi “.

Putaran 2

Responden 5 : “ Secara peraturan tidak bisa, tapi kenyataan banyak terjadi seperti itu. Apalagi di wilayah yang radiusnya lebih dari 2,5 km dan masyarakatnya heterogen, itu mungkin terjadi “.

Responden 4 : “ Kalau semakin kedepan kita lihat bagaimana tindakan KPID dan Balmon dalam menata keberadaaan rakom.

Page 91: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kalau ditata dengan baik harusnya tidak terjadi, karena dalam peraturan hanya boleh ada satu radio setiap radius 2,5 km. Tapi kalau masih kurang perhatian ya saya kira masih akan terjadi “.

Responden 6 : “ 15 tahun sudah menuju era digital, kanal siaran akan ditambah. Jadi kemungkinan juga akan tumbuh radio baru dengan segmentasi yang sama, karena nanti yang dijual adalah benar – benar kualitas konten siaran, bukan kualitas suara lagi “.

2. Pendanaan

Pertanyaan nomer 13: Dana dari sponsor akan lebih besar dari iuran anggota. Nilai

rata-rata untuk kurun waktu 5-, 10-, 15- tahun kedepan secara berturut – turut pada

putaran pertama adalah 4.67, 5.89, 6.22 dan pada putaran kedua adalah 4.56, 5.89,

6.22.

Putaran 1 Putaran 2

Radio komunitas sebenarnya memiliki keleluasaan memperoleh sumber dana

non komersial dari mana saja, selama tidak mengikat termasuk didalamnya adalah

sponsor. Namun, sumber dana utama radio komunitas tetaplah harus dari sumbangan

komunitas. Melihat realitas sekarang, sebagian besar radio komunitas bertahan justru

Page 92: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan dana dari sponsor. Menurut responden, mengharapkan sumbangan komunitas

merupakan hal yang sulit. Apalagi jika sampai waktu bertahun – tahun. Dengan

alasan tersebutlah maka para responden memprediksi kedepan radio komunitas akan

mendapatkan dana dari sponsor dengan jumlah yang lebih besar dari iuran anggota.

Putaran 1

Responden 7 : “ Mengumpulkan dana dari iuran warga itu tidak mudah. Mungkin bulan – bulan pertama iuran lancar, tapi kalau sampai 5 tahun itu jarang terjadi. Kemungkinan besar, rakom itu bertahan dari dana sponsor “.

Responden 9 : “ Semakin lama suatu rakom hidup, mereka akan semakin pandai mencari inisiatif untuk mendapatkan sponsor. Selain itu, zaman menuntut agar mereka mempunyai dana yang cukup besar untuk menghidupi rakom “.

Responden 1 : “ Mengumpulkan sponsor itu jauh lebih mudah daripada mengumpulkan iuran anggota. Apalagi selama fungsi organisasi belum terpenuhi, iuran anggota akan sulit berjalan. Tidak banyak iuran anggota yang bisa berjalan dalam waktu yang lama “.

Putaran 2

Responden 7 : “ Sebenarnya mencari sponsor lebih mudah daripada mengumpulkan dana dari anggota. Namun untuk rakom juga tidak semudah itu, karena kita tahu sponsor rakom itu juga dibatasi, tidak bisa asal sponsor. Sedikit sulit, tapi kemungkinan masih bisa terjadi “.

Responden 8 : “ Ada beberapa rakom yang bisa bertahan lama karena ada sokongan dana dari pihak sponsor, dan pastinya adalah rakom yang mempunyai pendengar yang cukup banyak. Untuk kedepan saya kira rakom lain akan segera mengikuti jejak seperti itu, sehingga nantinya dana dari sponsor memang lebih besar dari iuran warga “.

Responden 6 : “ Semakin lama sebuah rakom, saya kira manajemennya akan semakin membaik. Begitu pula dengan SDM-nya, dengan pengalaman yang didapata mereka akan lebih kreatif. Kreativitas inilah yang nantinya akan menarik sponsor untuk

Page 93: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menyalurkan dananya ke rakom. Dan kalau saya lihat kedepan mereka akan bisa melakukan hal tersebut.

Pertanyaan nomer 14: Sponsor akan lebih tertarik pada radio komunitas daripada

radio komersil. Nilai rata-rata untuk kurun waktu 5-, 10-, 15- tahun kedepan pada

putana pertama adalah 3.33, 3.44, 3.56 dan pada putaran kedua adalah 3.22, 3.44,

3.56.

Putaran 1 Putaran 2

Page 94: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Melihat realitas sekarang, sponsor masih lebih tertarik pada radio komersil walaupun

untuk acara off air. Menurut para pakar, penyebab utamanya adalah terbatasnya

jumlah audiens radio komunitas. Walaupun bila melihat sasaran, maka radio

komunitas akan lebih tepat sasaran. Prediksi para pakar untuk -5, -10 maupun 15

tahun kedepan sponsor masih lebih tertarik pada radio komunitas yang memiliki

jumlah audiens yang banyak. Berikut adalah kutipan hasil wawancara :

Putaran 1

Responden 1 : “ tidak mungkin tejadi. Alasannya, sponsor saat ini masih lebih memperhitungkan kuantitas bukan kualitas, walaupun sebenarnya pendengar rakom itu lebih segmented “. Responden 1 : “ Pangsa pasar rakom dan radio komersil berbeda. Prediksi saya sponsor masih akan lebih tertarik pada radio komersil. Audiens radio komersil lebih besar, dan akan lebih menguntungkan pihak sponsor “.

Responden 7 : “ saya masih ragu kalau sponsor akan lebih tertarik pada rakom, soalnya kendala kita ada pada keterbatasan audiens yang membuat sponsor kurang berminat “.

Putaran 2

Responden 1 : “ Sebenarnya pangsa pasar rakom dengan radio komersil sudah jauh berbeda. Tapi kenyataannya sekarang terlihat kalau sponsor memang lebih tertarik pada radio komersil. Hal ini karena keterbatasan audiens yang dimiliki rakom “.

Responden 3 : “ hal ini masih terkait dengan keterbatasan audiens rakom. padahal yang dicari sponsor itu biasanya banyaknya jumlah audiens. Tapi kelebihan rakom itu mempunyai audiens yang tersegmen, yang sebenarnya lebih tepat sasaran, jadi tergantung pada motivasi dari sponsor ya “.

Page 95: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Responden 7 : “ event off-air sebenarnya lebih tersegmen, apalagi bila diadakan oleh rakom yang sudah jelas mempunyai komunitas, ini bisa menarik sponsor. Selanjutnya tinggal bagaimana rakom mencari cara agar bisa mendapatkan audiens yang lebih luas, apalagi kedepan sudah ada streaming, mungkin itu akan semakin memudahkan “.

3. Perizinan Radio Komunitas

Pertanyaan nomer 4: Semua Radio Komunitas yang ada sekarang sudah mendapat

ijin sampai IPP. Nilai rata – rata dalam kurun waktu -5, -10 dan 15 tahun secara

berturut – turut pada putaran pertama adalah 3.89, 4.89, 5.33 dan pada putaran kedua

adalah 3.89, 4.67, 5.44.

Putaran 1 Putaran 2

Page 96: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Salah satu masalah yang banyak dihadapi radio komunitas adalah masalah perizinan.

Untuk saat ini masih sangat sulit

mendapatkan IPP (Izin Prinsip Penyiaran) bagi radio komunitas. Para pakar

berpendapat salah satu penyebabnya adalah banyaknya persyaratan yang dirasakan

sangat memberatkan bagi radio komunitas.

Beberapa dari mereka memandang masalah perizinan ini justru datang dari pihak

yang berwenang yaitu KPI dan KPID yang terkadang mempersulit dalam birokrasi

sehingga perizinan tertahan disana. Satu hal lagi yang tentu saja sangat berpengaruh

adalah masalah dana yang harus dikeluarkan untuk mengurus izin sampai IPP

sangatlah besar dan itu dirasakan berat bagi radio komunitas. Berikut kutipan

wawancara dengan narasumber :

Putaran 1

Responden 6 : “ saya lihat kekacauan perijianan itu sebenarnya ada pada pemerintah sendiri. Syarat perizinan yang seringkali berubah – ubah. Masih diragukan mendapat IPP hanya dalam waktu 5 tahun saja “.

Page 97: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Responden 1 : “ Kalau masalah perizinan, tergantung bagaimana KPID dan KPI pusat mengurusnya, karena kenyataan sekarang, IPP masih sulit untuk turun. Banyak rakom yang sebenarnya ingin mengurus, tapi kadang dipersulit dengan birokrasi yang ada “.

Responden 3 : “ Mungkin saja bisa terjadi, tapi belum begitu yakin, karena ada beberapa yang kadang justru tertahan di KPI, saya rasa juga harus ada pembenahan dari KPI “.

Putaran 2

Responden 4 : “ Kalau masalah perizinan pasti hubungannya dengan pemerintah, yaitu KPI dan KPID yang masih ada kekacauan didalamnya. Peraturan terkadang masih berubah – ubah dan ada beberapa yang masih tertahan disana. Jadi masih sangat sulit untuk dapat izin sampai IPP “.

Responden 1 : “pasti akan ada perubahan dari institusinya maupun rakomnya ke arah yang lebih baik. Rakom mungkin akan lebih serius dalam mengurus, dan KPID maupun KPI diharapkan lebih banyak membantu rakom dalam mengurus izin. Semakin kesana akan semakin banyak rakom yang mendapat izin sampai IPP “.

Responden 7 : “ Kedepan perizinan akan menjadi sebuah tuntutan, menjadi sebuah syarat untuk mendapat kanal siaran. Jadi siapa yang tidak mengurus izin, mereka tidak bisa siaran dan akhirnya akan tutup “.

Pertanyaan nomer 5: Semua radio Komunitas yang ada sekarang sudah

mendapat ijin sampai EDP. Nilai rata – rata untuk -5, -10 dan 15 tahun kedepan

secara berturut – turut, pada putaran pertama adalah 5.33, 5.56, 6.1 dan pada putaran

kedua adalah 5.11, 5.56, 6.22.

Page 98: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Putaran 1 Putaran 2

EDP atau Evaluasi Dengar Pendapat merupakan langkah paling awal untuk

mendapatkan izin, dan dianggap masih sederhana dan mudah untuk mengurusnya.

Prediksi para pakar, ada kemungkinan kedepan radio komunitas akan sudah mendapat

izin sampai EDP. Apalagi jika pemerintah tidak merubah lagi peraturan yang sudah

ada, karena mereka menganggap salah satu penghalang untuk mendapatkan izin

adalah peraturan yang seringkali berubah. Mulai adanaya motivasi dari KPID juga

sudah mulai terlihat dan hal tersebut sangat berpengaruh terhadap radio komunitas.

Namun hambatan lain juga datang dari dalam radio komunitas itu sendiri, antara lain

adanya kepengurusan yang kurang beres dan manajemen yang belum profesional.

Berikut kutipan wawancara dengan narasumber :

Putaran 1

Responden 3 : “ Kemungkinan masih terjadi, tapi mungkin beberapa hal yang menghalangi adalah seperti rakom yang memang malas mengurus izin, selain itu kepengurusan banyak yang kurang beres, manajemen yang tidak profesional. Jadi bisa dilihat, untuk mengurus masalah internal saja banyak yang belum beres, apalagi masalah izin.”

Page 99: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Responden 4 : “ Sangat mungkin terjadi, hal ini bisa didorong juga oleh konsistensi dari pihak yang berwenang, disini ada KPID dan Balmon. Kalau mereka terus mengejar dan mengawasi rakom, hal ini bisa sangat mungkin terjadi “.

Responden 5 : “ Saat ini perhatian KPID ke rakom sudah mulai terlihat, dan saya pikir hal tersebut bisa menjadi motivasi bagi rakom untuk mau mengikuti peraturan dan mengurus izin. Dan kalau hanya sampai EDP, saya kira sangat mungkin terjadi”. Putaran 2

Responden 4 : “ untuk lima tahun mungkin terjadi, selama pemerintah tidak berubah terus aturannya, karena hal tersebut mengganggu proses perizinan. EDP merupakan perizinan yang paling mendasar, paling awal dan harusnya paling mudah “.

Responden 3 : “ Saya kira kalau sampai EDP mungkin terjadi, karena paling sederhana, sampai tingkat daerah saja. KPID juga selalu mengingatkan untuk segera mengurus izin, kalau kedepan lebih tegas mungkin semua akan bisa dapat izin sampai EDP “. Responden 7 : “ Rakom mulai termotivasi untuk megurus izin karena KPID sudah mulai memberi perhatian yang lebih ke rakom. Diharapkan kedepannya akan lebih banyak lagi rakom yang termotivasi “.

4. Sumber Daya Manusia

Pertanyaan nomer 6: Tenaga profesional dari luar akan digunakan untuk menangani

masalah teknis. Nilai rata – rata untuk kurun waktu -5, -10 dan 15 tahun kedepan

secara berturut – turut, pada putaran pertama adalah 4.22, 3.89, 3.78 dan pada putaran

kedua adalah 4.22, 3.78, 3.78.

Page 100: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Putaran 1 Putaran 2

Radio komunitas merupakan radio yang dibangun dari, oleh dan untuk komunitasnya.

Sumber daya manusia yang ada didalamnya adalah dari komunitasnya sendiri yang

bersifat relawan. Menurut para pakar untuk mengatasi masalah teknis, radio

komunitas masih akan menggunakan tenaga teknis yang mereka miliki tanpa harus

menggunakan tenaga dari luar. Mungkin akan menggunakan tenaga luar tetapi hanya

untuk melatih, bukan untuk mengatasi masalah secara langsung. Berikut ini adalah

kutipan wawancara dengan narasumber :

Putaran 1

Responden 2 : “ rakom itu berbeda dengan radio komersil. Pengurusnya dan semua orang yang berada didalamnya bersifat relawan. Jadi masih ada kemungkinan mereka memakai tenaga teknis dari luar untuk membantu keberlangsungan hidup rakom “.

Responden 5 : “ 10 tahun masih bisa terjadi, tapi kemungkinan lebih kecil. Dengan waktu 10 tahun rakom yang masih bertahan akan lebih mandiri, dan belajar untuk mengatasi semuanya sendiri. Jadi intinya

Page 101: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk 10 tahun kedepan, kita melihat pada perkembangan SDM yang ada didalamnya “.

Responden 8 : “ Rakom tidak ingin terus bergantung dengan orang dari luar. Untuk menghadapi era digital 15 tahun mendatang, orang – orang rakom akan terus belajar dan kemungkinan mereka tidak akan lagi menggunakan tenaga teknis dari luar “.

Putaran 2

Responden 4 : “ rakom memang radio swadaya, tenaga yang ada didalamnya relawan semua. Harusnya yang mengurusi masalah teknispun adalah tenaga yang ada didalam rakom. Mungkin di awal mereka masih memerlukan tenaga luar, bukan untuk menangani namun untuk melatih orang – orang rakom “.

Responden 5 : “Orang – orang rakom yang dulunya belum bisa, akan belajar dari pengalaman, mereka akan bisa mengatasi masalah teknis tanpa harus memakai tenaga dari luar “.

Responden 7 : “ 15 tahun mendatang kita sudah beralih ke era digitai, saya kira nantinya akan ada pelatihan karena mungkin peralatan dan teknologinya banyak mengalami perubahan yang membutuhkan tenaga profesional untuk melatih “.

Pertanyaan nomor 7: Penyiar dari luar akan digunakan untuk mengisi jam siar

yang kosong. Nilai rata – rata untuk kurun waktu -5, -10 dan 15 tahun kedepan

secara berturut – turut, pada putaran pertama adalah 3.33, 3.44, 3.67 dan pada

putaran kedua 3.11, 3.67, 3.67.

Putaran 1 Putaran 2

Page 102: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Radio komunitas seringkali mengalami kekosongan pada saat jam siar. Namun hal

ini tidak lantas membuat radio komunitas menggunakan penyiar luar untuk mengisi

jam kosong, karena yang tahu jati diri sebuah radio, bagaimana dan apa yang

diinginkan komunitasnya adalah orang – orang yang berada di dalamanya. Radio

komunitas akan bertahan dengan tenaga penyiar yang dimilikinya dan tidak akan

menggunakan penyiar dari luar. Selain itu, kedepan teknologi akan semakin canggih

sehingga mereka dapat mensiasatinya dengan melakukan taping.

Putaran 1

Responden 5 : “ Itu sudah sebuah resiko rakom. Rakom harus konsisten sebagai radio yang dibangun dari, oleh dan untuk komunitasnya, jadi mereka tidak mungkin menggunakan penyiar dari luar karena yang tahu tentang rakom adalah komunitas yang ada didalamnya “.

Responden 6 : “ 5 tahun kedepan, semangat rakom masih tinggi dan regenerasi juga masih lancar. Saya kira mereka masih mampu mensiasati jam siar yang kosong tanpa harus memakai penyiar dari luar “.

Responden 9 : “ Teknologi semakin berkembang, contohnya bisa dilakukan taping. Kedepan orang – orang rakom akan lebih pandai

Page 103: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam manajemen penyiaran, sehingga tidak perlu menggunakan penyiar dari luar “.

Putaran 2

Responden 7 : “ yang membedakan rakom dengan radio komersil salah satunya terlihat dari penyiarnya. Penyiar rakom tahu betul bagaimana radionya, bagaimana komunitasnya, sehingga tidak mungkin akan menggunakan penyiar dari luar karena akan kehilangan ciri khasnya “.

Responden 5 : “ tidak mungkin terjadi, karena penyiar luar tidak tahu bagaimana komunitas radio tersebut, yang ditakutkan malah akan ditinggalkan pendengar. Selain itu kedepan teknologi semakin canggih, bisa dilakukan taping, mereka tidak akan kehabisan akal untuk mengganti jam kosong tersebut “.

Responden 9 : “ rakom tidak akan memakai penyiar dari luar, karena akan menghilangkan ciri khasnya. Tapi yang namanya rakom tenaganya sukarela, bisa saja akan mengalami masalah dalam regenerasi jadi bagaimana rakom tersebut kedepan“.

Pertanyaan nomor 8: SDM yang ada sekarang akan menguasai perkembangan

dan perubahan teknologi. Nilai rata – rata untuk -5, -10 dan 15 tahun kedepan secara

berturut – turut, pada putaran pertama adalah 5.56, 5.89, 6.67 dan pada putaran kedua

sebesar 5.56, 5.89, 6.44.

Putaran 1 Putaran 2

Page 104: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Teknologi selalu mengalami perubahan dan terkadang mangalami percepatan

dari prediksi sebelumnya dan 15 tahun mendatang diprediksi akan beralih ke

teknologi era digital. Radio komunitas banyak yang terbentuk dari sekelompok orang

yang benar – benar awam mengenai radio, jadi memang banyak sumber daya manusia

didalamnya, banyk yang tidak paham mengenai masalah teknis dan teknologi

keradioan. Dengan berjalannya waktu para pakar memperkirakan akan banyak

diadakan pelatihan untuk radio komunitas dan sumber daya manusia didalamnya akan

tertantang untuk belajar menguasai perubahan teknologi. Berikut kutipan wawancara

dengan responden :

Putaran 1

Responden 2 : “Mengikuti perkembangan teknologi yang selalu berkembang dan berbagai peralatan yang semakin canggih itu memang tidak mudah. Tapi, kalau mau belajar terus mereka akan dapat menguasai teknologi yang makin berkembang “.

Responden 7 : “ Mereka akan semakin banyak pengalaman, selalu tertantang dengan perkembangan dan perubahan yang ada. Jelas sangat mungkin mereka akan menguasai teknologi “.

Page 105: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Responden 8 : “SDM di dalamnya akan semakin memahami tentang radio dan teknologinya. Selain itu zaman juga menuntut profesionalisme. Saya yakin mereka akan bisa mengikuti perubahan tersebut “.

Putaran 2

Responden 1 : “ Kemungkinan untuk menguasai selalu ada, kalau 5 tahun kedepan mungkin mereka masih tahap belajar, banyak pelatihan –pelatihan yang masih mereka ikuti “.

Responden 2 : “ Semakin lama berjalan, orang – orang rakom semakin banyak mendapatkan pelatihan dan pengalaman, kalau mereka mau belajar dari situ, tidak menutup kemungkinan mereka akan selalu mengikuti perkambangan “.

Responden 7 : “ 15 tahun kedepan teknologi benar – benar mengalami perubahan, migrasi ke era digital. Dengan pelatihan yang sudah dijalani saya yakin mereka akan selalu belajar, karena zaman juga sudah menuntut lebih profesional, kalau tidak balajar mereka akan tertinggal dari yang lain “.

Pertanyaan nomor 12: Materi siar dengan konten lokal akan lebih mendominasi dan

sesuai keinginan pendengar. Nilai rata – rata untuk kurun waktu -5, -10 dan 15 tahun

kedepan secara berturut – turut, pada putaran pertama adalah 5.89, 6.56, 6.89 dan

pada putaran kedua adalah 5.89, 6.44, 6.89.

Putaran 1 Putaran 2

Page 106: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Materi siar yang diberikan oleh radio komunitas tentu saja berbeda dengan materi siar

dari radio komersil. Materi siar radio komunitas menurut para pakar kedepan akan

lebih didominasi oleh konten lokal yang berisi berita lokal di masyarakat sekitar yang

sesuai kebutuhan komunitasnya. Pengurus rakom akan selalu mencari tahu apa yang

benar – benar diinginkan komunitasnya. Dengan semakin canggihnya teknologi yang

ada, akan sangat membantu pengurus rakom mendapatkan informasi untuk

disampaikan kepada komunitasnya. Kedepan mereka akan semakin bisa memenuhi

kebutuhan komunitasnya. Berikut ini adalah kutipan wawancara dengan narasumber.

Putaran 1

Responden 2 : “ Dalam waktu 5 tahun ini sebuah rakom akan selalu mencari tahu apa yang diinginkan pendengarnya. Informasi juga sudah sangat mudah untuk didapatkan, terutama melalui internet. Jadi sangat mungkin rakom bisa memenuhi kebutuhan rakom dengan info – info sekitar mereka “.

Responden 4 : “ Bisa dikatakan hidup mati rakom ada pada komunitasnya. Jadi kalau rakom tidak bisa memenuhi kebutuhan komunitasnya, pasti akan ditinggalkan. Jadi rakom mau tidak mau

Page 107: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan komunitas dalam materi siarnya “.

Responden 5 : “ Sekarang masih banyak rakom yang didominasi dengan berita global atau hampir sama dengan radio komersil, dan bisa kita lihat nanti kalau mereka tidak berubah, pasti akan kehilangan pendengar. Rakom akan mencari apa yang diinginkan komunitasnya dengan memperbanyak konten lokal dalam materi siarnya “.

Putaran 2

Responden 9 : “ saya rasa rakom akan dituntut untuk memberikan materi siar yang sesuai dengan komunitasnya, berisi konten – konten yang lebih banyak menyinggung tentang komunitasnya. Kalau mereka tidak bisa memenuhi keinginan komunitasnya, maka dukungan dari komunitasnya akan berkurang, bisa saja mereka kehilangan pendengar“.

Responden 1 : “ 10 tahun itu waktu yang cukup untuk mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhakan komunitas, dan sangat mungkin SDM rakom akan bisa memenuhi hal tersebut. Saya kira, nantinya berita – berita lokal akan lebih banyak lagi ya “.

Responden 4 : “ Sangat mungkin. Rakom yang dapat bertahan dalam waktu yang lama pasti sudah mendapatkan dukungan yang cukup besar dari komunitasnya, dari pendengarnya, dan mungkin hal itu disebabkan mereka merasa rakom sudah dapat memenuhi apa yang mereka butuhkan “

5. Teknologi

Pertanyaan nomor 9: Semua Radio Komunitas akan menggunakan streaming internet

untuk siaran. Nilai rata – rata untuk kurun waktu -5, -10 dan 15 tahun kedepan secara

berturut – turur, pada putaran pertama adalah 4.89, 5.78, 6.33 dan pada putaran kedua

sebesar 4.89, 5.67, 6.22.

Putaran 1 Putaran 2

Page 108: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Untuk saat ini belum banyak radio komunitas yang beralih ke streaming internet.

Namun sudah terlihat mulai banyak pelatihan yang diadakan oleh beberapa pihak,

antara lain dari radio komunitas itu sendiri, dari LSM maupun dari sekelompok orang

yang ahli dibidang tersebut. Lima tahun kedepan diprediksi akan semakin banyak

radio komunitas yang menggunakan streaming internet dengan tujuan untuk

memperluas komunitasnya dan mendapatkan jumlah audiens yang lebih banyak.

Semakin kedepan diprediksi semakin banyak radio komunitas yang beralih ke

streaming internet, apalagi saat nanti sudah memasuki era digital. Brikut adalah

kutipan wawancara dengan narasumber :

Putaran 1 Responden 1 : “ Saat ini banyak diadakan pelatihan untuk streaming. Walaupun masih banyak yang bingung dan mengalami masalah teknik, tapi untuk 5 tahun kedepan mungkin bisa “.

Responden 7 : “10 tahun mendatang internet sudah menjadi kebutuhan primer, sekarangpun sudah banyak yang menganggapnya begitu. Tidak menutup kemungkinan 10 tahun kedepan orang akan lebih memilih internet untuk mendengarkan radio “.

Page 109: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Responden 2 : “ Semakin kedepan, informasi lebih mudah di akses dengan internet, dan orang akan lebih terbuka dengan hal – hal baru. Internet juga akan menjadi sebuah kebutuhan primer nantinya, jadi rakom akan menggunakan streaming internet untuk memperluas komunitasnya“.

Putaran 2

Responden 1 : “ Sekarangpun sudah mulai banyak terlihat rakom yang menggunakan streaming internet. Internet dianggap efektif untuk menambah pendengar diluar radius 2,5 km. Kedepan akan lebih banyak lagi rakom yang menggunakan streaming internet untuk siaran“.

Responden 8 : “ Di beberapa rakom sudah diadakan pelatihan – pelatihan untuk streaming internet, dan ketertarikan mereka juga tinggi. Tapi masih ada yang terhalang masalah teknis. Namun tidak menuntup kemungkinan akan semakin banyak yang menggunakan streaming internet “.

Responden 5 : “ Untuk saat ini, internet dianggap sebagai media yang paling mudah untuk mendapatkan informasi. Akan semakin banyak orang yang menggunakan internet. Jadi sangat mungkin mereka menggunakan streaming untuk memperluas dan mengenalkan radionya ke dunia luar “.

Pertanyaan nomor 10: Teknologi yang digunakan radio komunitas akan berstandar

SNI. Nilai rata - rata untuk kurun waktu -5, -10 dan 15 tahun kedepan secara berturut

– turut, pada putaran pertama adalah 4.11, 4.89, 5.89 dan pada putaran kedua adalah

4.22, 4.67, 5.89.

Putaran 1 Putaran 2

Page 110: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan pada tahun ini pemerintah belum menuntut radio komunitas untuk

menggunakan alat yang berstandar SNI. Prediksi kedepan SNI akan dijadikan sebagai

salah satu syarat untuk mendapatkan izin siaran. Walaupun biaya untuk sertifikasi

alat sangat mahal, para pakar meyakini mereka dapat memenuhi peraturan tersebut

dan diprediksi akan ada sebuah konsorsium, yaitu tempat peminjaman alat untuk

radio yang diharapkan akan meringankan beban radio komunitas. Jadi radio

komunitas akan lebih mudah dalam memenuhi tuntutan tersebut. Para pakar menilai

masih ada kemungkinan radio komunitas akan menggunakan alat berstandar SNI

pada -5, -10 dan 15 tahun kedepan. Berikut kutipan wawancara dengan narasumber :

Page 111: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Putaran 1

Responden 6 : “ Kemungkinan bisa, tapi belum begitu yakin. Dana rakom sangat minim, jadi mereka akan menekan dana untuk peralatan. Masih banyak anggapan yang penting bisa siaran, alat tidak perlu berstandar SNI “.

Responden 9 : “ Mengacu pada peraturan nantinya, mungkin kalau pemerintah menegaskan harus menggunakan SNI, mungkin rakom juga akan memakai peralatan dengan standar SNI.

Responden 4 : “ Ini kaitannya dengan teknologi era digital. Nanti 15 tahun mendatang akan ada sebuah konsorsium atau tempat peminjaman alat. Sudah seharusnya sebuah konsorsium itu berstandar SNI. Nantinya semua rakom akan menyewa alat dari situ. Jadi sangat mungkin terjadi karena rakom akan dituntut menggunakan teknologi yang lebih baik“.

Putaran 2

Responden 3 : “ Bisa tejadi, bisa saja tidak. Standarisasi merupakan kewenangan dari lembaga di atas, apakah mereka mewajibkan atau tidak, mereka tegas atau tidak. Saya pikir kalau itu sudah peraturan, rakom akan berusaha untuk melakukannya “.

Responden 8 : “ Untuk menstandarisasi alat itu tidak mudah, biaya yang dibutuhkan juga tidak sedikit, lebih dari 10 juta. Itu angka yang sangat besar bagi sebuah rakom. Namun bagi rakom yang benar – benar serius, maka mereka akan mengusahakan untuk standarisasi alat “.

Responden 7 : “ Semakin kedepan SNI sudah menjadi suatu keharusan bagi rakom. Mereka akan bersaing dengan rakom lain. Kalau kalah di alat, akan berpengaruh pada audiens. Belum lagi kalau nantinya SNI memang sudah menjadi sebuah peraturan, mereka akan mengusahakan “.

Pertanyaan nomor 11: Radio komunitas akan menggunakan teknologi era digital.

Nilai rata – rata untuk kurun waktu -5, -10 dan 15 tahun secara beruturt – turut, pada

Page 112: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

putaran pertama adalah 4.56, 5.89, 6.78 dan pada putaran kedua sebesar 4.67, 5.78,

6.22.

Putaran 1 Putaran 2

Migrasi ke era digitalisasi diprediksi akan terjadi pada 10 hingga 15 tahun kedepan.

Selain itu, semakin kedepan tuntutan untuk lebih baik dan profesional akan menjadi

motivasi bagi radio komunitas untuk terus belajar. Berbekal berbagai pelatihan yang

Page 113: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mulai bayak diadakan, para pakar meyakini mereka akan dapat beralih dan menguasai

teknologi era digital.

Putaran 1

Responden 1: “Akan terjadi. Karena biasanya kemajuan teknologi mengalami percepatan, jadi kalau mereka terus belajar, maka dengan berjalannya waktu mereka akan bisa beralih ke teknologi era digital “.

Responden 2 : “ Era digital dapat dikatakan masih cukup lama, namun sekarang sudah mulai ada pelatihan – pelatihan, walaupun tidak secara khusus, tapi hal tersebut sangatlah membantu. Jadi baik secara alat maupun orang – orangnya, mereka akan beralih ke era digital “.

Responden 2 : “ Hal tersebut sudah mulai dipersiapkan mulai sekarang. Teknologi itu selalu berkembang lebih cepat dari perkiraan. Tuntutan bagi rakom untuk beralih ke era teknologi era digital. Saya yakin mereka akan memenuhi tuntutan tersebut “.

Putaran 2

Responden 7 : “ Persiapan menuju era digital sudah mulai dilakukan, sudah ada pelatihan – pelatihan dan seminar mengenai era digitalisasi. Dari situ mereka akan mendapat sebuah gambaran kedepan. Kalau menguasai itu masih belum, karena mereka masih belajar “.

Responden 1 : “ sekarang sudah mulai banyak pelatihan untuk rakom, juga akan ada pelatihan untuk persiapan ke era digital. Walaupun belum sepenuhnya beralih, tapi orang – orang rakom akan sudah menguasainya terlebih dahulu “.

Responden 2 : “ akan sangat mungkin terjadi, karena zaman sudah berubah. Kalau mereka masih berkutat pada teknologi yang lama, sudah pasti akan tertinggal dari yang lain. Saya yakin mereka bisa menguasai karena sudah ada pelatihan menuju kesana “.

Page 114: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selanjutnya peneliti akan membuat peringkat prediksi dengan tingkat

kemungkinan terjadi dengan nilai rata - rata paling tinggi sampai prediksi dengan

tingkat kemungkinan terjadi dengan nilai rata – rata paling rendah. Peringkat tersebut

akan disajikan dalam tabel berikut ini.

.

Page 115: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

TABEL 6

Peringkat Prediksi Perkambangan Radio Komunitas Berdasarkan Nilai Rata – rata dalam Dua Putaran

Peringkat 5 Tahun 10 Tahun 15 Tahun

1. Materi siar sudah sesuai keinginan pendengar dan didominasi konten lokal

Materi siar sudah sesuai keinginan pendengar dan didominasi konten lokal

Materi siar sudah sesuai keinginan pendengar dan didominasi konten lokal pendengar.

2. SDM yang ada sekarang akan menguasai perkembangan dan perubahan teknologi.

SDM yang ada sekarang akan menguasai perkembangan dan perubahan teknologi.

Radio komunitas akan beralih ke teknologi era digital.

3. Semua radio Komunitas yang ada sekarang sudah mendapat izin sampai EDP.

Dana dari sponsor akan lebih besar dari iuran anggota.

SDM yang ada sekarang akan menguasai perkembangan dan perubahan teknologi.

4. Semua Radio Komunitas akan menggunakan streaming internet untuk siaran.

Radio Komunitas akan beralih ke teknologi era digital

Semua Radio Komunitas akan menggunakan streaming internet untuk siaran.

5. Radio Komunitas akan beralih ke teknologi era digital

Semua Radio Komunitas akan menggunakan streaming internet untuk siaran.

Dana dari sponsor akan lebih besar dari iuran anggota.

6. Dana dari sponsor akan lebih besar dari iuran anggota.Semua radio Komunitas yang ada sekarang sudah mendapat izin sampai EDP.

Jumlah Radio Komunitas akan bertambah dua kali lipat dari jumlah tahun ini

Page 116: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7. Jumlah Radio Komunitas akan bertambah dua kali lipat dari jumlah tahun ini

Jumlah Radio Komunitas akan bertambah dua kali lipat dari jumlah tahun ini

Semua radio Komunitas yang ada sekarang sudah mendapat izin sampai EDP.

8. Akan terdapat lebih dari dua radio komunitas dalam satu wilayah dengan segmentasi yang sama

Setengah dari jumlah Radio Komunitas yang ada saat ini akan tutup.

Teknologi yang digunakan radio komunitas akan berstandar SNI

9. Setengah dari jumlah Radio Komunitas yang ada saat ini akan tutup.

Semua Radio Komunitas yang ada sekarang sudah mendapat izin sampai IPP.

Akan terdapat lebih dari dua radio komunitas dalam satu wilayah dengan segmentasi yang sama

10 Tenaga profesional dari luar akan digunakan untuk menangani masalah teknis.

Teknologi yang digunakan radio komunitas akan berstandar SNI

Semua Radio Komunitas yang ada sekarang sudah mendapat izin sampai IPP.

11. Teknologi yang digunakan radio komunitas akan berstandar SNI

Akan terdapat lebih dari dua radio komunitas dalam satu wilayah dengan segmentasi yang sama

Setengah dari jumlah Radio Komunitas yang ada saat ini akan tutup.

12. Semua Radio Komunitas yang ada sekarang sudah mendapat izin sampai IPP.

Tenaga profesional dari luar akan digunakan untuk menangani masalah teknis.

Tenaga profesional dari luar akan digunakan untuk menangani masalah teknis.

Page 117: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13. Sponsor akan lebih tertarik pada radio komunitas daripada radio komersil.

Penyiar dari luar akan digunakan untuk mengisi jam siar yang kosong.

Penyiar dari luar akan digunakan untuk mengisi jam siar yang kosong.

14. Penyiar dari luar akan digunakan untuk mengisi jam siar yang kosong.

Sponsor akan lebih tertarik pada radio komunitas daripada radio komersil.

Sponsor akan lebih tertarik pada radio komunitas daripada radio komersil.

Page 118: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari tabel urutan peringkat diatas, untuk lebih menyempitkan temuan, maka akan

dibuat peringkat tiga besar prediksi yang paling mungkin terjadi dan tiga besar

peringkat yang paling todak mungkin terjadi, sebagai berikut :

a. Tiga Besar Prediksi yang Paling Mungkin

Terjadi

Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa dalam waktu lima tahun kedepan materi

siar yang di berikan oleh radio komunitas akan semakin didominasi dengan konten

lokal yang sesuai dengan kebutuhan komunitasnya. Bila melihat realitas sekarang

dimana masih banyak radio komunitas yang konten acaranya hampir menyamai radio

komersil dan lebih banyak mengangkat isu – isu global, tentu untuk lima tahun

kedepan dengan nilai rata – rata yang cukup tinggi ini dapat dilihat bahwa radio

komunitas diprediksi akan dapat melakukan tugasnya sebagai radio yang dibangun

dari, untuk dan oleh komunitasnya.

Di peringkat yang kedua para pakar meyakini bahwa untuk waktu lima tahun kedepan

sumber daya manusia yang ada dalam radio komunitas akan dapat mengikuti

perkembangan dan perubahan teknologi yang terjadi. Mereka optimis dengan

pelatihan – pelatihan yang banyak dilakukan dan pengalaman yang didapatkan akan

mampu membawa mereka menguasai perubahan teknologi yang terus terjadi.

Selanjutnya para pakar memprediksi bahwa untuk lima tahun kedepan, besar

kemungkinan bagi radio komunitas untuk mendapatkan izin sampai EDP. Mereka

memandang bahwa sudah banyak radio komunitas yang mulai mengurus izin dan

Page 119: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

didorong pula oleh tindakan dari KPID yang sudah mulai memberi motivasi pada

radio komunitas.

Untuk kurun waktu 10 tahun kedepan para pakar masih memprediksi bahwa radio

komunitas akan dapat memenuhi konten materi siarnya dengan isu – isu lokal sesuai

dengan komunitasnya. Pada peringkat kedua, dalam 10 tahun kedepan para pakar

memprediksi bahwa sumber daya manusia di dalam radio komunitas akan semakin

mengerti teknologi dan selalu dapat mengikuti perkembangannya, walaupun nantinya

teknologi akan selalu mengalami perubahan dan percepatan dari prediksi yang sudah

ada sebelumnya. Selanjutnya para pakar juga memprediksi bahwa dana dari sponsor

akan lebih besar dari iuran anggota mungkin terjadi pada 10 tahun mendatang. Hal ini

tentu saja dapat menjadi motivasi bagi radio komunitas yang kita tahu selalu

mendapat kendala dalam hal pendanaan.

Tidak berubah dari 5 dan 10 tahun sebelumnya, untuk waktu 15 tahun kedepan, para

pakar masih tetap yakin bahwa radio komunitas akan mampu memenuhi kebutuhan

komunitasnya dengan lebih banyak memberikan konten lokal dalam materi siarnya.

Selanjutnya prediksi yang paling mungkin terjadi pada 15 tahun mendatang adalah

bahwa radio komunitas akan beralih menggunakan teknologi era digital. Sesuai

dengan hasil wawancara yang telah dilakukan, saat ini memang sudah ada wacana

mengenai migrasi ke era digital, dan meskipun dengan minimnya dana yang dimiliki

para pakar tetap meyakini bahwa radio komunitas nantinya akan mampu beralih

menggunakan teknologi era digital.

Page 120: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Masih sama dengan prediksi di tahun – tahun sebelumnya, para pakar semakin

yakin bahwa 15 tahun kedepan sumber daya manusia di dalam radio komunitas akan

mampu mengikuti perkembangan dan perubahan teknologi yang selalu terjadi.

Dengan pelatihan yang sudah mulai banyak dilakukana kemampuan yang dimiliki

sumber daya manusia didalam radio komunitas akan semakin membaik.

a. Tiga Besar Prediksi yang Paling Tidak Mungkin Terjadi

Para pakar memprediksi bahwa radio komunitas tidak akan menggunakan penyiar luar

untuk mengisi jam siar yang kosong. Radio komunitas akan tetap konsisten sebagai

radio yang memang dibangun dari, oleh dan untuk komunitasnya. Selanjutnya adalah

permasalahan sponsor. Para pakar memprediksi bahwa untuk 5 tahun kedepan, sponsor

tidak lebih tertarik pada radio komunitas. Mereka masih condong pada radio komersil

yang mempunyai jumlah audiens lebih besar Prediksi lain yang dimungkinkan tidak

akan terjadi pada waktu 5 tahun mendatang adalah masalah perijianan sampai pada

tahap IPP.

Untuk 10 tahun mendatang, prediksi para pakar mengenai sponsor masih

sama. Sponsor tidak akan lebih tertarik pada radio komunitas bila dibandingkan

dengan radio komersil. Tidak jauh berbeda dari 5 tahun sebelumnya, para pakar

masih memprediksi bahwa radio komunitas tidak akan menggunakan penyiar luar

untuk mengisi jam siar yang kosong..

Para pakar juga memprediksi bahwa tenaga profesional dari luar tidak akan

digunakan oleh radio komunitas. Mereka yakin dengan pengalaman yang sudah

Page 121: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diperoleh, radio komunitas akan mampu menangani masalahnya sendiri. Selanjtnya,

hingga waktu 15 tahun mendatang, untuk masalah sponsor belum nampak adanya

perubahan, mereka masih akan lebih tertarik pada radio komersil yang jumlah

audiensnya lebih besar. Nilai rata – rata untuk ketidakmungkinan ini adalah 3.56 pada

kedua putaran.

Prediksi selanjutnya adalah, bahwa radio komunitas tetap tidak akan menggunakan

penyiar dari luar untuk mengisi jam siar yang kosong, dengan semakin majunya

teknologi para pakar yakin mereka akan dapat mensiasati kekosongan ini tanpa harus

memakaipenyiar dari luar. Selain itu, tenaga profesional dari luar juga tidak akan

digunakan sampai waktu 15 tahun kedepan. Para pakar berpendapat semakin lama

belajar maka mereka akan dapat menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa harus

memakai tenaga teknis dari luar.

Page 122: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian dengan studi delphi ini dimaksudkan untuk mengetahui prediksi para

pakar radio mengenai perkembangan radio komunitas di Yogyakarta dan Solo. Hasil

penelitian ini diperoleh melalui dua tahap. Tahap pertama adalah wawancara dengan

narasumber, sedangkan tahap kedua adalah kuisioner yang dilakukan sebanyak dua

kali putaran. Dari penelitian yang dilakukan selama bulan Desember 2010 hingga

Februari 2011, didapatkan beberapa prediksi pakar radio mengenai masa depan radio

komunitas, yaitu sebagai berikut :

1. Pertumbuhan dan Pendanaan Radio Komunitas

Perkembangan radio komunitas di Yogyakarta dan Solo dapat dikatakan belum

stabil. Banyak radio komunitas yang muncul namun banyak pula yang tutup. Beberapa

penyebabnya adalah minimnya dana yang dimiliki dan masalah regulasi. Masalah dana

yang minim ini memang seringkali menjadi isu penyebab tutupnya sebuah radio

komunitas.

Iuran anggota memang sebaiknya menjadi penyumbang dana terbesar bagi

sebuah radio komunitas. Namun, untuk mendapatkan iuran anggota bukanlah hal yang

mudah, biasanya iuran tersebut dapat berjalan pada tahun – tahun pertama saja. Untuk

menutup kekurangan dana operasional radio, sebenarnya bisa saja diperoleh dari

Page 123: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sponsor. Namun yang menjadi masalahnya, pihak sponsor masih cenderung lebih

tertarik pada radio komersil, salah satu penyebabnya adalah jumlah audiens atau

pendengar radio komunitas yang terbatas. Ini menjadi sebuah tantangan dan

pembelajaran bagi radio komunitas untuk lebih berusaha menambah jumlah

pendengarnya.

2. Perizinan Radio Komunitas

Perizinan pada radio komunitas masih akan menjadi suatu masalah bagi radio

komunitas. Masalah ini juga dianggap menjadi salah satu penyebab tutupnya sebuah

radio komunitas. Saat ini, radio komunitas di Yogyakarta dan Solo masih terkendala

dengan masalah tersebut. Masih banyak yang menganggap bahwa persyaratan yang

diajukan oleh KPI maupun KPID terasa memberatkan bagi mereka, belum lagi

birokrasi di dalamnya yang berbelit – belit. Selain itu peraturan yang seringkali

berubah – ubah yang menyebabkan banyak radio komunitas akhirnya berhenti dalam

mengurus perizinan.

Masih berkaitan dengan masalah perizinan, para pakar memperkirakan bahwa

untuk waktu lima tahun kedepan akan semakin banyak radio komunitas yang bisa

melalui tahap EDP atau Evaluasi Dengar Pendapat dalam pengurusan izinnya. Tentu

saja hal ini dapat menjadi motivasi bagi radio komunitas yang hingga saat ini belum

mengurus perizinan. Namun untuk sampai tahap IPP atau Izin Prinsip Penyiaran, para

pakar pesimis belum bisa terjadi karena kebanyakan rakom masih terkendala masalah

Page 124: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dana dan masalah birokrasi yang seringkali menyulitkan. Mungkin hal ini dapat

menjadi sebuah pembelajaran bagi KPI dan KPID untuk lebih memperbaiki tatanan

didalamnya serta mendekatkan diri pada radio komunitas, sehingga bisa tercapai suatu

kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

3. Sumber Daya Manusia dalam Radio Komunitas

Para pakar beranggapan bahwa sumber daya manusia yang dimiliki radio

komunitas saat ini jauh lebih baik. Mereka mempunyai semangat belajar yang cukup

tinggi. Selain itu, saat ini banyak diadakan pelatihan untuk radio komunitas. Sudah

barang tentu dengan berbagai pelatihan yang dilakukan, manajemen sebuah radio akan

semakin membaik. Sumber daya di dalamnya akan semakin profesional. Sebagai

contoh, dalam masalah teknis maupun manajemen penyiaran, para pakar melihat

mereka tidak akan menggunakan bantuan tenaga luar dan mencari cara sendiri untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut.

Radio komunitas kedepan harus semakin mengerti bagaimana komunitasnya,

apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh komunitasnya, salah satunya dalam hal

materi siar yang diberikan. Materi siar hendaknya didominasi dengan berita lokal dan

informasi – informasi yang berkaitan erat dengan komunitas tersebut, sehingga

pendengar merasa menjadi bagian dari radio komunitas tersebut. Hal tersebut bisa

menjadi salah satu cara untuk mendapat pendengar setia.

Page 125: PREDIKSI PERKEMBANGAN RADIO KOMUNITAS Ifa Rizty Fauzia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Teknologi

Pada beberapa tahun kedepan, diprediksi zaman akan beralih ke teknologi era digital.

Banyak sekali perubahan yang akan terjadi, dan tentu hal tersebut membawa pengaruh

yang cukup besar pada radio komunitas. Untuk menghadapi perubahan tersebut, radio

komunitas harus mulai melakukan persiapan dan pelatihan, sehingga kedepan sumber

daya manusia dalam radio komunitas akan mampu menggunakan bahkan menguasai

perubahan teknologi era digital.

Selain itu, saat ini radio komunitas sudah mulai menggunakan streaming internet

untuk siaran, yang tentu saja sangat membantu dalam memperluas jangkauan dan

menambah pendengar.

Dari penjabaran diatas dapat kita tarik beberapa kesimpulan tentang radio komunitas

di Yogyakarta dan Solo, yaitu: (1) Pertumbuhan radio komunitas yang masih belum

stabil dan sulit terkendali; (2) Materi siar radio komunitas akan didominasi konten

lokal; (3) Masih minimnya ketertarikan dari sponsor terhadap radio komunitas; (4)

Akan terjadi migrasi ke teknologi era digital; (5) SDM akan semakin maju dan mampu

menghadapi perubahan zaman.