biodata bu ifa

Upload: fatkhiatul-fijriah

Post on 11-Jul-2015

192 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1 1. Judul Usulan : Pengembangan model tukar belajar perawatan diri (self care learning exchange) untuk mengatasi gizi kurang pada anak balita di wilayah rawan gizi kota Surabaya 2. Ketua Peneliti Nama lengkap Bidang Keahlian Jabatan Struktural Jabatan Fungsional Unit Kerja Alamat Surat Telepon/Fax Email 3. Anggota Peneliti No 1 2 Nama dan Gelar akademik Gita Marini, S.Kep, Ns, M.Kes Siti Aisyah, S.Kep, Ns, M.Kes Bidang Keahlian Keperawatan Anak Keperawatan Keluarga Instansi Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Muhammadiyah Surabaya Alokasi Waktu Jam/mg Bln/th 10 10 jam/mg 10 jam/mg 10 : Musrifatul Uliyah, SST, M.Kes : Pendidikan Profesi Kesehatan : Penata Muda Tk I /IIIa : Lektor : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya : Kampus UMSurabaya Jalan Sutorejo No. 59 Surabaya : (031) 3811967/(031) 3813096/3811967 : [email protected]

4. Objek Penelitian Tahun I : Deskripsi dan analisis temuan (pola/bentuk perawatan anak pada keluarga yang memiliki anak balita dengan gizi kurang) Obyek penelitian tahun pertama adalah deskripsi pola/bentuk perawatan anak gizi kurang pada keluarga di wilayah rawan gizi kota Surabaya, yakni kecamatan Kenjeran, Semampir dan Bulak. Pola/bentuk perawatan terhadap gizi anak yang diteliti meliputi perilaku pengasuhan, budaya makan keluarga, tugas perawatan keluarga, potensi keluarga dalam perawatan gizi anak, ketahanan pangan, riwayat pemberian air susu ibu (ASI), makanan pendamping ASI (MP ASI), perilaku mencari bantuan pelayanan kesehatan dan partisipasi di posyandu. Pola/bentuk perawatan tersebut merupakan dasar untuk pembuatan model terbaik dalam praktik keperawatan

2 keluarga. Keluarga dengan anak gizi kurang dijadikan sebagi sampel yang diambil dengan cara purposive sampling, untuk diteliti kemudian dideskripsikan dan dianalisis temuanya untuk dibuat draf atau rancangan model tukar belajar perawatan diri (self care learning exchange). Tahun II : Pengembangan model self care learning exchange, uji coba model dan validasi model Obyek penelitian tahun kedua adalah pembuatan model self care learning exchange dari hasil penelitian tahun kesatu yang berupa data deskripsi tentang bentuk/pola perawatan anak balita untuk digunakan sebagai draf model, dari draf tersebut dibuat sebuah model self care learning exchange, yakni keluarga belajar bersama perawat dalam mengidentifikasi masalah, menentukan diagnosis masalah, prioritas masalah, intervensi, saat intervensi ada proses tukar belajar dengan keluarga yang berhasil melakukan perawatan anak dengan gizi baik dan tahap terakhir melakukan evaluasi bersama. Setelah model tersebut dibuat kemudian dilakukan uji coba model pada keluarga lain untuk dinilai subtansi isi, fleksibilitas struktur model, kemudahan perawatan anak dengan gizi kurang dan evaluasi hasil. Setelah diujikan di keluarga kemudian pada tahap akhir dilakukan validasi model dengan membandingkan dengan kelompok kontrol untuk dinilai terhadap kemampuan keluarga dalam perawatan anak, dan peningkatan status gizi anak. 5. Masa pelaksanaan penelitian : Mulai Berakhir : Nopember 2011 : Nopember 2013

6. Anggaran yang diusulkan Tahun pertama Tahun kedua Anggaran keseluruhan 7. Lokasi Penelitian : : Rp. 32.820.000,- (tiga puluh dua juta delapan ratus dua puluh ribu rupiah) : Rp. 39.240.000,- (tiga puluh sembilan juta dua ratus empat puluh ribu rupiah) : Rp. 72.060.000 (tujuh puluh dua juta enam puluh ribu rupiah)

3 Keluarga anak balita yang tinggal di wilayah rawan gizi yakni kecamatan Semampir, Kenjeran, dan Bulak kota Surabaya 8. Hasil yang ditargetkan : Artikel yang dipublikasikan berupa pengembangan model berupa self care learning exchange dalam praktik keperawatan keluarga dengan yang mudah dan efektif digunakan oleh perawat guna meningkatkan kemampuan keluarga dalam pola asuh makan anak balita sehingga dapat meningkatkan status gizi anak (mengatasi gizi kurang). Dan buku referensi tentang model self care learning exchange 9. Instansi lain yang terlibat : Tidak ada 10. Keterangan lain yang diangap perlu: Rangkaian penelitian yang telah dilakukan terkait dengan judul program: No 1 Judul Penelitian Analisis pertumbuhan dan Perkembangan Anak Balita Pada Keluarga Nelayan di Kota Surabaya Posisi perlekatan menyusui terhadap kecukupan kebutuhan ASI pada bayi menyusu usia 0-6 bulan Motivasi keluarga dalam pemberian ASI eksklusif Karakteristik ibu dalam pemberian MP-ASI pada bayi usia kurang dari 6 Bulan Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu dalam pemberian Makan Tambahan anak di Kec. Mulyorejo Surabaya Faktor yang memengaruhi gizi kurang pada anak usia 9-12 bulan di Kecamatan Kejeran Surabaya Pengaruh pemberian Pijat Bayi terhadap peningkatan Nafsu Makan anak umur 6-12 bulan di Kecamatan Camplong Tahun 2007 Posisi Peneliti Anggota Peneliti Anggota Peneliti Anggota Peneliti Anggota Peneliti Anggota Peneliti Anggota Peneliti Anggota Peneliti Pemberi Dana Dikti/Dosen Muda LPPM UMSurabaya LPPM UMSurabaya LPPM UMSurabaya FIKUMSurabaya LPPM UMSurabaya LPPM UMSurabaya

2

2009

3 4 5

2009 2008 2007

6

2007

7

2005

4 8 Faktor dominan yang memengaruhi perkembangan bahasa verbal (bicara) anak usia 2-3 tahun Pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah pada keluarga pemulung di kota Surabaya Faktor determinan yang memengaruhi perkembangan anak dengan Gizi Kurang di kota Surabaya 2002 Anggota Peneliti Anggota FIK-LPPM UMSurabaya FIK-LPPM UMSurabaya LPPM UMSurabaya

9

2003

10

2010

Ketua

5 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan model self care learning exchange di daerah rawan gizi kota Surabaya yang mudah dan efektif dengan pendekatan reseach and development. Tahun pertama, dilakukan dengan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan pola/bentuk perawatan anak gizi kurang, diantaranya perilaku pengasuhan, budaya makan, tugas keluarga, potensi keluarga, ketahanan pangan, dan riwayat makan pada keluarga di daerah rawan gizi kota Surabaya. Sampel yang diambil dengan cara purposive sampling, analisis data yang digunakan dengan uji kredibilitas, triagulasi, analisa kasus negatif, uji depenabilitas, uji transferabilitas dan uji komfirmatibilitas untuk dibuat draf atau rancangan model. Tahun kedua, pembuatan model self care learning exchange, uji coba model dan validasi model. Rancangan model yang dibuat adalah keluarga belajar bersama perawat untuk mengidentifikasi masalah, menentukan diagnosis, prioritas, intervensi dan evaluasi keperawatan. Setelah model tersebut dibuat kemudian dilakukan uji coba model terbatas dengan metode single one shot case study pada 10 keluarga untuk dinilai subtansi isi, fleksibilitas struktur model. Dilanjutkan uji coba model lebih luas dengan metode one group pretes postes pada 30 keluarga dan tahap akhir dilakukan validasi model dengan disain penelitian quasy eksperimen untuk dinilai efek dari model tersebut terhadap perawatan perbaikan status gizi anak. Analisis data yang digunakan adalah uji t. Kata kunci : keperawatan, self care, learning exchange, gizi, pengasuhan

6 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Gizi kurang merupakan masalah kesehatan masyarakat, populasi penduduk dunia, khususnya jumlah balita selalu meningkat, sementara fasilitas pelayanan dan tenaga kesehatan terbatas. Pada tingkat propinsi Jawa Timur berdasarkan riset kesehatan dasar tahun 2007, angka kejadian status gizi buruk adalah sebesar 4,8%, gizi kurang sebesar 12,6%, gizi baik sebesar 78,0% dan gizi lebih sebesar 4,5%. Data tersebut termasuk dibawah angka nasional, hal tersebut menunjukkan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan propinsi lain, namun angka tersebut perlu diwaspadai apabila berbagai upaya promotif dan preventif dalam penanggulangan gizi tidak ditingkatkan. Pada tingkat kota Surabaya berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2007 didapatkan angka kejadian gizi buruk pada anak balita sebesar 1,2%, gizi kurang sebesar 12,3 %, gizi baik sebesar 82,2% dan gizi lebih sebesar 4,3 %. Angka tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan angka kejadian di daerah lain di propinsi Jawa Timur, namun demikian apabila dijumlahkan anak balita yang mengalami masalah gizi kurang dan buruk adalah sebesar 13,5%, tanpaknya masih diperlukan tindakan untuk meningkatkan status gizi anak. Model self care merupakan suatu model asuhan keperawatan yang menfokuskan pada aspek pemenuhan kebutuhan perawatan diri yang berorientasi pada kemandirian klien, sehingga mampu mempraktikan dalam kehidupan sehari-hari, yang tindakannya difokuskan pada peningkatan kemandirian. Pengembangan model self care yang disertai tukar belajar (exchange learning) sangat diperlukan karena selain menfokuskan tindakan pada kebutuhan perawatan diri, juga diberikan media untuk pencatatan dan pelaporan terhadap hasil pengasuhan yang berfungsi untuk mengetahui perkembangan perawatan yang dilakukan secara mandiri, yang diharapkan pula memiliki dampak jangka panjang untuk peningkatan perilaku pengasuhan anak. Namun sampai saat ini pengembangan model self care learning exchange masih belum ditemukan. Solusi yang dikembangkan adalah pengembangan model self care learning exchange (tukar belajar perawatan diri) dalam praktik keperawatan, yang dimulai sejak tahap pengkajian/identifikasi masalah, penentuan priorotas masalah, rencana tindakan bersama, intervensi dan evaluasi dilakukan bersama melalui tukar belajar. Model self care learning exchnage dalam praktik keperawatan keluarga melalui perlu diteliti lebih lanjut,

7 guna memperoleh model keperawatan yang mudah, efektif bagi keluarga yang memiliki anak gizi kurang. 1.2 Tujuan khusus penelitian adalah: 1. Mendapatkan deskripsi tentang pola/bentuk perawatan anak dengan gizi kurang pada keluarga 2. Memperoleh model dalam praktik keperawatan keluarga yang mudah dan efektif dalam meningkatkan perbaikan status gizi anak berupa model self care learning exchange 1.3 Keutamaan penelitian Gizi kurang pada anak balita di daerah rawan gizi dapat diatasi dengan pemberdayaan keluarga, melalui pelaksanaan praktik keperawatan keluarga dengan cara self care learning exchange. Kendala umum dalam pelaksanaan tersebut adalah sebagian besar keluarga belum dapat menggunakan model secara tepat dalam pelaksanaan perawatan anak dengan gizi kurang, selain itu model dalam praktik keperawatan keluarga yang selama ini dilaksanakan belum mampu menyesuikan dengan kondisi/potensi yang ada pada keluarga termasuk didalamnya pola/bentuk perawatan anak yang telah digunakan. Deskripsi tentang pola/bentuk perawatan anak dengan gizi kurang pada keluarga di daerah rawan gizi khususnya di Indonesia yang beragam budaya dan suku belum banyak dilakukan penelitian, padahal penelitian tentang pola/bentuk perawatan anak balita pada keluarga di daerah rawan gizi sangat penting untuk menentukan model yang tepat dalam praktik keperawatan keluarga. Optimasi potensi keluarga perlu ditingkatkan karena disamping guna meningkatkan kemampuan sendiri dalam mengatasi masalah tanpa menimbulkan ketergantungan pada pihak lain. Keluarga juga sebagai bagian dari sasaran upaya perbaikan gizi di masyarakat. Keluarga akan memiliki potensi yang tinggi di masa yang akan datang jika diberdayakan secara benar, melalui tukar belajar dalam perawatan diri sebagai bagian dari bentuk pelayanan keperawatan keluarga, maka keluarga akan mampu sebagaimana layaknya perawat dalam mengatasi masalah gizi anak kurang dalam tatanan klinik. Kendala utama dalam perbaikan gizi anak dalam keluarga adalah kemampuan keluarga dalam praktik perawatan sekaligus ketidakmampuan keluarga dalam

8 menjalankan fungsi perawatan keluarga atau penggunaan potensi yang dimiliki, masalah tersebut bisa dikurangi dengan model self care learning exchange (tukar belajar dalam perawatan diri), dimana keluarga akan belajar bersama perawat dalam mengenali masalah melalui identifikasi masalah, menentukan masalah priorotas, menentukan tindakan serta melakukan evaluasi bersama. Sehingga dengan mudah keluarga dapat mempraktikan keperawatan keluarga secara benar. Penelitian ini dirancang guna mengatasi masalah gizi kurang pada anak balita di keluarga dengan cara menggunakan model self care learning exchange dalam praktik keperawatan keluarga agar terhjadi perbaikan gizi anak secara cepat dan tidak terjadi keterlambatan dalam penanganan kasus. Penggunaan model self care learning exchange dalam praktik keperawatan keluarga akan menjamin kontinuitas dalam perbaikan gizi anak karena terjadi proses perubahan perilaku dan peningkatan self eficacy pada keluarga. Hubungan pola/bentuk perawatan anak dengan status gizi perlu diteliti lebih lanjut, untuk memperoleh model praktik keperawatan keluarga yang tepat, mudah dan efektif. Deskripsi pola/bentuk perawatan, penyusunan model self care learning exchange dalam praktik keperawatan keluarga perlu dianalisis lebih dalam. Berdasarkan studi pustaka dan pelacakan jurnal ilmiah khusunya di Indonesia mengenai model self care learning exchange dalam praktik keperawatan keluarga boleh di bilang langka, karena bentuk praktik keperawatan keluarga belum dilaksanakan oleh perawat yang bekerja di puskesmas, namum mengingat peran penting kemitraan keluarga dan tenaga kesehatan (perawat) dimasa mendatang untuk mengatasi gizi anak dikeluarga dalam jangka waktu yang lama rasanya tidak dapat ditunda lagi. BAB II. STUDI PUSTAKA Hasil penelitian Wigati (2008) membuktikan bahwa pola asuh memiliki pengaruh dalam timbulnya kejadian gizi kurang. Dengan desain case control di wilayah kecamatan Semampir, Kota Surabaya, menunjukkan bahwa variasi makanan berhubungan bermakna dengan kejadian gizi buruk dengan p=0,016 dan OR 7,528. Artinya, balita yang mendapatkan variasi makanan yang buruk berisiko 7,528 kali untuk menderita gizi buruk dari pada balita yang mendapatkan variasi makanan yang baik. Tipe pola asuh juga berhubungan bermakna dengan kejadian gizi buruk dengan p=0,036 dan OR 6,315. Artinya, balita yang mendapatkan pola asuh tidak demokratis, seperti orang tua selalu

9 menuruti kemauan anak dalam hal makan berisiko 6,315 kali untuk menderita gizi buruk dari pada balita yang mendapatkan pola asuh demokratis, seperti mengarahkan perilaku makan anak dan juga menghormati anak untuk menyampaikan keberatan terhadap peraturan atau standar makan yang ditentukan. Studi cross sectional yang dilakukan oleh Muhammad Asrar (2009) dari Program Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tentang hubungan pola asuh, pola makan, asupan zat gizi dengan status gizi anak balita di wilayah kecamatan Amahai Maluku Tengah, menunjukkan pola asuh 77,9% katagori kurang, asupan protein 73,5% katagori cukup, asupan energi 75% katagori cukup, dan pola makan 66,2 % katagori kurang. Didapatkan pula terdapat hubungan antara pola asuh dengan status gizi dengan nilai p= 0,002, dengan OR = 10,7, artinya balita yang pola asuh yang kurang akan beresiko 10,7 kali lebih besar terjadi gizi kurang dibandingkan dengan pola asuh yang baik. Selain itu beberapa penelitian yang dilakukan untuk peningkatan perilaku pola asuh dalam meningkatkan status gizi anak, diantaranya Penelitian Sri Dara Ayu (2008) dari Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Semarang, dengan desain quasy eksperimental membuktikan bahwa program pendampingan gizi mampu meningkatkan skor pengetahuan gizi pada bulan ke-2 mencapai 74,91 meningkat sebanyak 27,15 dibandingkan dengan keadaan sebelumnya dan pada bulan ke-3 rerata skor pengetahuan gizi ibu mencapai 76,31 yaitu meningkat sebesar 28,55 dibandingkan dengan sebelum pendampingan. Pada pola pengasuhan rerata sebelum pendampingan skor pola pengasuhan sebesar 69,42 dan terjadi peningkatan pada 3 bulan setelah pendampingan gizi sebesar 11,63 yakni mengalami perubahan sebesar 17,75% dibandingkan sebelum pendampingan. Penelitian Sirajudin (2007) dengan desain quasy eksperimental dengan penerapan model Hearth (tungku) mampu menurunkan prevalensi anak wasting sebesar 8,28% selama 3 bulan, tetapi tidak mampu menurunkan prevalensi stunting dan under weight. Penelitian ini memiliki kegiatan masak dan makan bersama yang bahan bakunya berasal dari patungan warga dan kegiatan konseling gizi oleh offical haerth. Dengan inti bahwa model tersebut prinsipnya mentransfer praktik pengasuhan, pemberian makan, perawatan dan kebersihan diri. Penelitian tersebut dibutuhkan 12 orang pendamping kader dan 1

10 orang supervisior dengan waktu intervesi 3 x 12 hari sesi hearth. Kemudian penelitian Hidayat (2008) dengan desain quasy ekperimental membuktikan intervensi keperawatan melalui penyuluhan dan pendampingan mampu meningkatkan praktik pola asuh makan dalam hal cara pemberian makan yang baik pada anak balita dari 13,9% menjadi 47,2% pada kelompok keluarga besar. 2.1 Peranan gizi terhadap kesehatan anak Gizi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak, mengingat manfaat gizi dalam tubuh dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh, seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defisiensi seng (Zn) defisiensi vitamin A, defisiensi thiamin, defisiensi kalium dan lainlain yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak (Behrman, RE dkk, 1996) Dalam kajian ini masalah gizi yang dibahas adalah gizi kurang (kurang energi protein), masalah ini merupakan bentuk malnutrisi yang terutama terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun dan umumnya sering terjadi pada negara sedang berkembang. Menurut Pudjiadi (2001) terjadinya KEP ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor-faktor diet, faktor sosial, kepadatan penduduk, infeksi, kemiskinan dan lain-lain. Diet yang mengandung cukup energi tetapi kurang protein akan menyebabkan timbulnya Kwashiokor, demikian juga diet yang energinya kurang walaupun zat esensial lainnya tercukup maka akan menyebabkan Marasmus. Keduanya adalah bentuk kurang energi protein atau dikenal dengan KEP, selain faktor diet, peranan sosial juga mempunyai pernan penting, seperti pantangan makanan karena keyakinan yang turun temurun, keyakinan agama atau juga karena kebiasaan makan anak. Faktor perceraian, pekerjaan, penghasilan juga dapat memengaruhi gizi kurang. Kepadatan penduduk tanpa diimbangi ketersediaan bahan makanan juga akan mempengaruhi terajadinya gizi kurang, dan penyakit infeksi juga menjadi pemicu terjadinya gizi kurang. Menurut Muller (2005) dalam penelitiannya tentang malnutrisi pada negeranegara berkembang, ditemukan penyebab langsung dan tidak langsung pada malnutrisi, sebagaimana dalam gambar 1, tetapi dari hasil penelitian Hidayat (2009) dijelaskan salah satu faktor yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak adalah praktik pola asuh makan. Praktik pola asuh dapat dipengaruhi oleh faktor presdisposisi terdiri atas umur

11 ibu, jumlah anak, pengetahuan ibu, pendidikan ibu, sikap/persepsi bahan makan, pekerjaan, sosial budaya dan jenis keluarga (nuclear family dan extended family). Faktor pemungkin terdiri atas akses memperoleh bahan sumber makan, pendapatan, dan pengeluaran pangan dan faktor penguat adalah dukungan keluarga dalam hal ini adalah suami dan penentu keputusan. Malnutrisi

Suplai energi protein kurang

Penyekit infeksi: diarea

`

Keamanan pangan, ketahanan pangan kurang

Perawatan Ibu dan Anak kurang

Status kesehatan Lingkungan tidak sehat

Kemiskinan

Status pendidikan rendah pada ibu

Peperangan, bencana alam, masalah sosial

Gambar 1. Penyebab langsung dan tidak langsung malnutrisi (Muller, 2005) 2.2 Model self care dalam keperawatan Self care merupakan salah satu model keperawatan yang pertama ditemukan oleh Dorothea Orem dengan konsep perawatan diri. Dalam mengembagkan konsep ini Orem menggunakan 3 teori keperawatan yakni teori perawatan diri, teori deficit perawatan diri dan teori system perawatan.

12 Menurut Basford (2006) teori perawatan diri Orem menyatakan perawatan diri itu sebagai perilaku yang diperlukan secara individu dan berorientasi pada tujuan yang fokusnya pada pengaturan diri dan lingkungannya sehingga ia tetap dapat hidup dan menikmati kesehjahteraan. Dalam pandangan orientasi pada tujuan Orem menyebutkan kebutuhan perawatan diri diklasifikasikan menjadi kebutuhan perawatan diri universal, kebutuhan perawatan diri sebagai akibat gangguan kesehatan dan perkembangan yang berhubungan dengan kebutuhan perawatan diri. Kebutuhan perawatan diri universal merupakan hal yang umum sedangkan kebutuhan diri perkembangan adalah segala kebutuhan perawatan diri yang berhubungan dengan kemajuan individu. Sedangkan teori kedua menurut Basford (2006) adalah teori defisiensi perawatan diri, dimana Orem menyatakan bahwa kemampuan untuk melakukan perawatan diri yang actual berdasarkan kebutuhan dasar perawatan diri dan jika kapasitas diri berkurang maka akan terjadi defisiensi perawatan diri, defisiensi perawatan yang dimaksud antara lain kapasitas atau kemampuan mencapai tindakan perawatan diri yang beroreientasi pada tujuan, seperti jenis dan aktivitas perawatan diri (perhatian dan kewaspadaan, pengaturan energi, pengaturan postur, alasan pemberian perawatan diri, motivasi, keputusan, pengetahuan, ketrampilan, dan lain-lain). Dan teori yang ketiga adalah deficit perawatan diri yang menurut Orem dikatakan sebagai hubungan yang kurang antara kemampuan perawatan diri seseorang dengan perawatan diri yang diperlukan secara terapeutik artinya jika seseorang tidak mampu untuk merawat dirinya maka ia mengalami deficit perawatan diri dan selanjutnya teori yang digunakan dalam pentingnya perawatan diri adalah teori Sisitem keperawatan, menurut Basford (2006) intervensi keperawatan harus bersifat logis jika pasien mengalami deficit perawatan diri dan oleh karena itu tidak cukup mampu untuk melakukan perawatan diri yang diperlukan. Dalam teori system perawatan terdapat tiga hal dalam intervensinya yaitu sifatnya suportif edukatif, kompensasi parsial dan kompensasi total. Asumsi dasar dari intervesi yang sifatnya suportif edukatif apabila individu mampu melakukan perawatan diri namun dapat bebeapa hal individu tidak mampu karena ketidaktahuan atau kesalahan persepsi, demikian juga pada kompensasi parsial dimana individu mampu melakukan perawatan diri namun tidak mampu mencapai sacara total dan system kompensasi total dapat dijalankan apabila pasien secara total tidak mampu melakukan perawatan diri dan perawat harus menjalankan tugas penuh dari pasien.

13 2.3 Learning exchange dalam praktik keperawatan Konsep learning exchange dalam keperawatan diambil dari konsep pembelajaran tukar belajar yang memiliki arti sebagai upaya sistematis dan disengaja untuk menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar membelajarkan (Mulyana, 2008). Dalam tukar belajar terdapat teori yang dapat digunakan dasar dalam membahas tukar belajar yaitu teori Interaksi (Wirawan, 1983). Dalam teori ditekankan dua orang atau lebih saling tergantung untuk mencapai hasil positif, fungsi positif tidak hanya untuk kepentingan individu tetapi juga kepentingan kelompok. Selanjutnya dalam konsep learning exchange mengandung beberapa prinsip diantaranya prinsip humanis dan prinsip pembelajaran sikap, kedua prinsip tersebut sangat tepat untuk dipraktikan dalam pelayanan keperawatan keluarga karena permasalahan kesehatan sangat banyak disebabkan oleh faktor perilaku. Menurut Mulyana (2008), prinsip belajar humanis didasarkan pada aliran yang menekankan pentingnya pada sasaran (objek) kognitif dan afektif , dari prinsip ini upaya peningkatan pengetahuan tentang perawatan diri khsusunya perawatan pada anak dengan gizi kurang di keluarga sangat diperlukan, karena didalam aliran humanis bahwa sasaran merupakan pelaku yang aktif merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya. Prinsip learning exchange yang lain adalah berdasarkan pada pendekatan pembelajaran perubahan sikap. Dalam pendekatan ini ada tiga orentasi dalam perubahan sikap yakni orentasi pada keyakinan, orentasi pada perasaan dan oreientasi pada perilaku. Orientasi pada keyakinan adalah seseorang dapat berubah sikapnya apabila keyakinanya berubah, demikian juga perasaaan apabila berubah maka seseorang akan berubah sikapnya dan oreintasi pada perilaku dimana sikap seseorang dapat berubah apabila perilaku dapat dirubah terlebih dahulu. Dari ketiga pendekatan tersebut didasari pada model konsistensi kognitif yakni teori ketidaksesuaian yang menurut Sudjana (2000) dalam Mulaya (2008) teori tersebut meliputi teori keseimbangan, teori keharmonisan dan teori ketidaksesuaian. Dalam teori keseimbangan menurut Haeder (1946, 1958) sebagaima dikutip Sudjana (2000) dalam Mulyana (2008) keseimbangan dibutuhkan dalam ranah afeksi antara indovidu dengan lingkungannya dan apabila tidak ada maka munculah tidak seimbang yang dapat mengubah sikap dan perilaku. Demikian teori Keharmonisan yang dikembangkan Osgood dan Tannenbaun (1955) dikutip Sudjana (2000 ) dalam Mulyana (2008) yang menekankan pada keharmonisan hubungan, maka ketidakharmonisan dalam hubungan seseorang maka seseorng akan berubah sikap dan

14 dasar teori terakhir adalah teori ketidaksesuaian (Festinger (1957) dikutip Sudjana (2000) dalam Mulyana (2008) yang menekankan bahwa ketidaksesuaian dibebkan karena individu memilki dua kognisi yang bertentangan, maka dengan merubah kognisi yang bertentangan maka seseorang akan tercipta situasi yang diinginkan. Berdasarkan hal tersebut teori teori self care, teori keperawatan, teori learning dapat digunakan dalam pelayanan keperawatan sebagai bentuk pelayanan kesehatan pada manusia yang memenuhi kebutuhan biopsikososial dan spiritual dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan maka kebutuhan tersebut dapat terpenuhi. Demikian juga model self care dan tukar belajar dapat diaplikasikan dalam praktik keperawatan keluarga sehingga dapat meminimalkan jumlah keluarga yang memiliki anak gizi kurang. BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Materi Penelitian Materi utama penelitian adalah sampel keluarga yang memiliki anak balita dengan gizi kurang yang tinggal di wilayah rawan gizi yakni kecamatan Semampir, Kenjeran dan Bulak Kota Surabaya, yang diambil dari populasi tahun 2011. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah development. Penelitian dilaksanakan dalam waktu 2 tahun, yaitu : Tahun I : Deskripsi dan analisis temuan perawatan anak dengan gizi kurang pada keluarga Dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, untuk melihat bentuk/pola perawatan, prosedur perawatan anak gizi kurang yang terjadi pada keluarga. Selanjutnya hasil dari studi pendahuluan (draf model self care learning exchange) untuk dapat Tahun II digunakan objek penelitian tahun II : Penyusunan dan pengembangan model self care dalam praktik keperawatan keluarga, uji coba model dan validasi model Tahap penyusunan dan pengembangan model diawali dengan temuan draf model self care learning exchange kemudian dilanjutkan penyusunan perangkat model self care learning exchange dalam perawatan anak. Kemudian dilakukan penerapan uji coba terbatas dengan pendekatan research and

15 model dengan metode eksperimen, selanjutnya dilakukan evaluasi dan perbaikan model dilanjutkan uji coba yang lebih luas selanjutnya dilakukan evaluasi dan penyempurnaan dan tahap terakhir adalah validasi model degan metode quasy exprimen. 3.3 Road Map Pelaksanaan Penelitian Tahun I dan II Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian awal tentang pengaruh intervensi keperawatan terhadap praktik pola asuh makan anak (Hidayat, 2009) dari penelitian tersebut telah dihasilkan adanya peningkatan praktik pola asuh setelah dilakukan intervensi keperawatan melalui pendampingan dan tidak ada perbedaan antara keluarga kecil dan besar dalam peningkatan tersebut. Namun belum dilakukan untuk mendapatkan model yang tepat dalam praktik keperawatan keluarga. Oleh karena itu road map pelaksanaan penelitiannya adalah sebagai berikut:

Penelitian terdahuluPelaksanaan Asuhan Keperawatan Keluarga Peran Perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan

16

Analisis masalah keperawatan pada bayi dan balita di kota surabaya Pengaruh type keluarga dalam perawatan terhadap perilaku perawatan anak Fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan terhadap kejadian penyakit pada bayi dan balita

----------------------------------------------------------------------------------------------------------Usulan Penelitian tahun IDeskripsi bentuk/pola perawatan, prosedur perawatan anak gizi kurang yang terjadi pada keluarga

Tahun IIPengembangan model self care learning exchange pada perawatan balita dengan gizi kurang

Penyusunan rancangan model self care learning exchange, penyusunan model, pengembangan model, uji coba model dan validasi model

----------------------------------------------------------------------------------------------------------Arah setelah penelitianModel Praktik Keperawatan Keluarga

3.4 Alur penelitian tahun I. Deskripsi dan analisis temuan perawatan anak dengan gizi kurang pada keluarga

17

Draf model self care learning exchange dalam praktik keperawatan keluarga

Deskripsi dan analisis temuan (Pola/bentuk perawatan anak pada keluarga yang memiliki anak balita dengan gizi kurang)

Dipilih secara purposive sampling

Keluarga yang memiliki anak balita dengan status gizi kurang

3.5 Alur penelitian tahun II. Penyusunan dan pengembangan model self care learning Exchange dalam praktik keperawatan keluarga, uji coba model dan validasi model

18 Model terbaik dalam praktik keperawatan keluarga dalam perawatan anak dengan Gizi kurang

Uji Coba dengan model penerapan sel care learning exchange

Uji Coba tanpa model penerapan sel care learning exchange

Validasi Model (metode quasy eksperimen) - dukungan terhadap tugas keluarga dalam perawatan - peningkatan perawatan anak dengan gizi kurang

Uji Coba yang lebih luas pada model di 30 keluarga di 3 kecamatan (kenjeran, bulan dan Semampir kota Surabaya): metode eksperimen one group pretes-postes. (subtansi isi dan fleksibilitas struktur model, kemudahan perawatan anak gizi kurang, dan evaluasi hasil)

Uji Coba terbatas pada model di 10 keluarga 1 kecamatan (metode eksperimen single one shot case study)

Penyusunan model self care learning exchange dalam keperawatan keluarga (alur proses pada gambar 6)

Draf model self care learning exchange dalam praktik keperawatan keluarga

3.6 Analisis data a. Deskripsi dan analisis temuan (pola/bentuk perawatan anak pada keluarga yang memiliki anak balita dengan gizi kurang)

19 Untuk mendapatkan hasil tentang pola/bentuk perawatan anak pada keluarga yang memiliki anak balita gizi kurang, analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data karena menggunakan pendekatan kualitatif yaitu analisis domain saat memasuki lapangan dengan grand tour, analisis taksonomi saat menentukan fokus, selanjutnya dalam tahap selection dilakukan analisis komponensial dan dilanjutkan analisis tema. dilakukan uji kredibilitas Untuk menguji keabsahan data data dengan cara perpanjangan pengamatan,

meningkatakan ketekunan, triagulasi, diskusi dengan teman sejawat, member check dan analisa kasus negatif, uji depenabilitas (untuk reliabilitas), uji transferabilitas (generalisasi) dan uji komfirmatibilitas (obyektivitas). b. Uji coba model terbatas Uji coba model terbatas yang menggunakan metode eksperimen dengan single one shot case study di lakukan pada 10 keluarga yang memiliki anak balita di satu kecamatan dari tiga kecamatan yang diteliti, dengan tiga kali pengujian yaitu, uji coba 1, uji coba 2 dan uji coba 3. analisis data dengan menggunakan uji t , dengan melihat nilai t hitung, apabila nilai rata-rata uji coba 2 lebih besar dan berbeda secara signifikan dengan uji coba 1, nilai rata-rata uji coba 3 lebih besar dan berbeda secara signifikan dengan nilai uji coba 2 dan nilai uji coba 3 lebih besar dari uji coba 1, maka model yang dihipotesiskan terbukti efektif pada pengujian terbatas. c. Uji coba model yang lebih luas Uji coba model yang lebih luas dengan menggunakan eksperimen dengan desain one group pretes postes pada 30 keluarga di tiga kecamatan yaitu, Bulak, Kenjeran dan Semampir di kota Surabaya. Setiap keluarga dilakukan pengujian selama tiga kali, uji coba 1, uji coba 2 dan uji coba 3, analisis data dengan menggunakan uji t. Model hasil pengujian dikatakan efektif apabila nilai uji coba 2 lebih besar dari uji coba 1, uji coba 3 lebih besar dari uji coba 2 dan 1 d. Validasi model Untuk melakukan validasi model dengan menggunakan quasy eksperimen, dengan mengukur dampak dalam penerapan model terhadap tugas keluarga dalam perawatan anak dengan gizi kurang, pelaksanaan perawatan anak, dan status gizi anak. Dalam eksperimen ini dilakukan pengujian sebanyak 3 kali masing-masing kelompok eksperimen. Analisis data yang digunakan dengan uji t dengan

20 membandingkan dengan kelompok kontrol. Dan hasilnya apabila nilai eksperimen lebih tinggi atau harga t hitung lebih tinggi dari kelompok kontrol maka model efektif untuk meningkatkan keluarga dalam perawatan anak dengan gizi kurang. 3.7 Jadwal Penelitian Penelitian ini direncanakan selama 2 tahun, dengan rencana kegiatan penelitian sebagai berikut : Jenis KegiatanTAHUN I Persiapan penelitian Memasuki lapangan, grand tour dan minitour question, analisis domain Menentukan focus, analisis taksonomi Tahap selection. Analisis komponensial Menentukan tema, analisis tema Uji keabsahan data Membuat draf laporan penelitian Seminar hasil dan laporan TAHUN II Penyusunan model Uji coba model terbatas di 10 keluarga Uji coba model yang lebih luas di 30 keluarga pada 3 kecamatan Validasi model Analisis data, seminar hasil dan laporan 1 2 3

Tahun I Bulan Ke4 5 6 7 8 9 1 0 1 2 3

Tahun II Bulan Ke4 5 6 7 8 9 10

BAB IV. PEMBIAYAAN No Jenis Pengeluaran Anggaran Yang Diusulkan Tahun I Tahun II

21 1 2 3 4 5 Honorarium Peneliti Komponen peralatan Bahan habis pakai Biaya perjalanan Biaya lain-lain Jumlah Total Anggaran 15.600.000 6.800.000 1.320.000 5.400.000 3.700.000 32.820.000 32.820.000 15.600.000 6.800.000 8.720.000 5.400.000 3.700.000 39.240.000 72.060.000

DAFTAR PUSTAKA Basford, L. & Slevin, O. (2006). Teori dan Praktik Keperawatan pendekatan integral asuhan pasien, EGC Jakarta Barness, L.A dan Curran, J.S. (2000). Nutrisi. Dalam Behrnman, dkk, penyunting. Nelson textbook of pediatrics edisi 16. Philadelpia, Saunders Bumbungan, A. (2003). Hubungan pola asuh dan penyakit infeksi dengan kejadian KEP sedang atau berat di wilayah kerja Puskesmas Passo propinsi Maluku, Laporan Tesis, (http://adln.lib.unair.ac.id diakses tanggal 5 Januari 2008) Catur, A,A. (2002). Dampak iklan makanan terhadap pola makan dan status gizi balita (studi di daerah pedesaan kabupaten Sidoarjo Jawa Timur), Laporan Penelitian, (http://adln.lib.unair.ac.id diakses tanggal 5 Januari 2008) Carrier, N., Quellet, D., West, G.E. (2007). Nursing Home food services linked with risk of malnutrition, Rev Can Prat Reach dietet, 68: 14-20 Cristensen, P.J. & Kenney, J.W. (2009). Proses Keperawatam APlikasi Model Konseptual (alih bahasa), EGC, Jakarta Dutta, A., Pant, K., Puthia, R, Sah, A. (2009). Prevalence of undernutrition among children in tne Garhwal Himalayas, Food and Nutrition Bulletin, Volume 30 no. 1 Friedman, M. (1995). Family nursing; theory and practice, Appleton & lange Hendarto, A., Musa, D.A. (2002). Hubungan status gizi dan kekerapan sakit balita penghuni rumah susun Kemayoran Jakarta Pusat, Sari Pediatri Vol 4 No. 2, 88-97 Jumarakh, M., Lubis, I.Z., Aziz, N. (2001). Nutritional status and haemoglobin level in elementary schoolchildren, Paedriatica Indonesiana, 41: 296-298 Li Y., Hotta, M., Shi, A, Li, Z., Yin, J., Guo, G., Kawata, K., Ushijima, H. (2007). Malnutrition improvement for infants under 18 months old of Dai minority in Luxi China, Pediatrics International, 49: 273-279

22 Mulyana, E. (2008). Model tukar belajar (learning exchange) dalam perspektif Pendidikan luar Sekolah, Alfabeta, bandung Muller, O., Krawinkel, M. (2005). Malnutrition and health in developing countries, CMAJ, Aug, 2 : 173 (2) Pappas, G., Agha, A., Rafique, G., Khan, K.S., Badruddin, S.H., Peermohamed, H. (2008). Community based approaches to combating malnutrition and poor settings: report of a large scale intervention in Pakistan, the international electronic Journal Rural and Remote Health, S: 820 (Http://www.rrh.org.au diakses tanggal 2 Januari 2010) Roy, S.K., Jolly,S.P, Shafique, S., Fuchs, G.J., Mahmud, Z., Chakraborty, B., Roy, S. (2007). Prevention of malnutrition amoung young children in rural Bangladesh by food health care educational intervention: A Randomized, controlled trial, Food and Nutrition Bulletin, vol. 28 No. 4 Sirajudin (2005). Model Tungku (Hearth) terbukti mampu mengeliminasi kasus gizi secara berkelanjutan Soekirman (2005). Perlu Paradigma baru untuk menanggulangi masalah gizi makro di Indonesia Soekirman (2001). Food and nutrition security and the economic crisis in Indonesia, Asia Pacific J Clin Nutr: S57-S61

LAMPIRAN 1. Pertimbangan Alokasi Biaya Tahun I. Studi pendahuluan pelaksanaan perawatan anak dengan gizi kurang pada keluarga (Deskripsi dan analisis temuan pola/bentuk perawatan anak pada keluarga yang memiliki anak balita dengan gizi kurang) 1. Honorarium

23 No Nama 1 2 3 4 Musrifatul Uliyah, S.ST, M.Kes Gita Marini, S.Kep, Ns, M.Kes Siti Aisyah, S.Kep, Ns,M.Kes Dede Nasrullah, S.Kep Peran Ketua Anggota Anggota Bag. Lapangan Jam/ Mg/ mg bln 18 4 10 10 20 4 4 4 Bln kerja 10 10 10 10 Tarif/ja Jumlah Rp m Rp 10.000 7.200.000 7.500 3.000 3.000 Sub total 2. Komponen peralatan No Nama Alat Spesifikasi 1 2 3 Handicam Kamera digital Tape recorder Sony Sony Sony Kegunaan 3.000.000 3.000.000 2.400.000 15.600.000

Harga Jumlah satuan/jam (Rp) (sewa) Observasi dan 40 jam x 4.000.000 penunjang 100.000 penelitian Observasi/studi 40 jam x 1.400.000 dokumentasi 35.000 Perekam 40 jam x 1.400.000 wawancara 35.000 Sub total 6.800.000 Satuan Rim Pak Gb Buah Buah Set Pak Buah Pak Pak Pak Roll Kali Pak Biaya Jumlah satuan (Rp) (Rp) 35.000 105.000 40.000 80.000 150.000 300.000 5000 50.000 5000 25.000 375.000 375.000 20.000 20.000 15.000 30.000 75.000 75.000 60.000 120.000 5000 25.000 5000 25.000 30.000 60.000 10.000 30.000 Sub total 1.320.000

3. Bahan Habis Pakai (ATK) No Nama bahan volume 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Kertas A4 80 gr Spidol permanen Flash disc Disket CD RW Catridge cutter gunting Transparan sheet Kertas foto Label selotip Tinta refill Kertas label 3 2 2 10 5 1 1 2 1 2 5 5 2 3

24 4. Biaya Perjalanan No Jenis Pengeluaran 1 2 Surabaya-Jakarta (PP) Lokal 4 org x 5 bulan Satuan 2 20 Harga/satuan (Rp) Jumlah (Rp) 2 x 1.200.000 2.400.000 20 x 150.000 Sub total Harga/satuan (Rp) 3.000.000 5.400.000

5. Biaya lain-lain No Jenis Pengeluaran 1 2 3 Penelusuran pustaka Pembuatan Laporan Seminar dan publikasi ilmiah

Satuan 5 kali 7 eks 1x

Jumlah (Rp) 5 x 100.000 500.000 7 x 100.000 700.000 1 x 2.500.000 2.500.000 Sub total 3.700.000 32.820.000

Biaya Total Tahun I

Tahun II. Penyusunan Model, Pengembangan Model, Uji Coba Model, dan Validasi Model 1. Honorarium No Nama Peran 1 2 3 4 Musrifatul Uliyah, S.ST, M.Kes Gita Marini, S.Kep, Ns, M.Kes Siti Aisyah, S.Kep, Ns, M.Kes Dede Nasrullah, S.Kep Ketua Anggota Anggota Bag. Lapangan Jam/ Mg/ mg bln 18 4 10 10 20 4 4 4 Bln kerja 10 10 10 10 Tarif/ja Jumlah Rp m Rp 10.000 7.200.000 7.500 7.500 3.000 Sub total 2. No 1 2 3 Komponen peralatan Nama Alat Spesifikasi Handicam Kamera digital Tape recorder Sony Sony Sony Kegunaan 3.000.000 3.000.000 2.400.000 15.600.000

Harga Jumlah satuan/jam (Rp) (sewa) Observasi dan 40 jam x 4.000.000 penunjang 100.000 penelitian Observasi/studi 40 jam x 1.400.000 dokumentasi 35.000 Perekam 40 jam x 1.400.000

25 wawancara 3. Bahan Habis Pakai volume 3 2 2 10 5 1 1 2 1 2 5 5 2 3 Satuan Rim Pak Gb Buah Buah Set Pak Buah Pak Pak Pak Roll Kali Pak Biaya Jumlah satuan (Rp) (Rp) 35.000 105.000 40.000 80.000 150.000 300.000 5000 50.000 5000 25.000 375.000 375.000 20.000 20.000 15.000 30.000 75.000 75.000 60.000 120.000 5000 25.000 5000 25.000 30.000 60.000 10.000 30.000 Sub total 1.320.000 Jumlah (Rp) 750.000 2.250.000 4.500.000 7.400.000 8.720.000 35.000 Sub total 6.800.000

a. ATK No Nama bahan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Kertas A4 80 gr Spidol permanen Flash disc Disket CD -RW Catridge cutter gunting Transparan sheet Kertas foto Label selotip Tinta refill Kertas label

b. Jasa partisipan (responden) untuk pengujian model No Jenis jasa partisipan Kebutuhan Satuan x jumlah (Rp) 1 2 3 Uji model terbatas Uji model yang luas Validasi model 10 kel. 30 kel. 60 kel. 10 x 75.000 30 x 75.000 60 x 75.000 Sub total Jumlsh sub total a + b Harga/satuan (Rp)

4. No 1 2

Biaya Perjalanan Jenis Pengeluaran Satuan Surabaya-Jakarta (PP) Lokal 4 org x 5 bulan 2 20

Jumlah (Rp) 2 x 1.200.000 2.400.000 20 x 150.000 Sub total 3.000.000 5.400.000

5. No

Biaya lain-lain Jenis Pengeluaran

Satuan

Harga/satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

26 1 2 3 Penelusuran pustaka Pembuatan Laporan Seminar dan publikasi ilmiah 5 kali 7 eks 1x 5 x 100.000 7 x 100.000 1 x 2.500.000 Sub total Biaya Total Tahun II 500.000 700.000 2.500.000 3.700.000 39.240.000

LAMPIRAN 2. Dukungan pelaksanaan penelitian Selama 10 tahun terakhir penanggulangan masalah gizi di Indonesai mengalami kemajuan, namun apabila dibandingkan dengan negara Asean seperti Thailand, prevalensi gizi kurang dan buruk masih tinggi. Hal tersebut karena paradigma kebijakan masih

27 mengedepankan paradigma input seperti pangan, makanan, konsumsi sebagai penyebab masalah dengan mengabaikan faktor lain seperti lingkungan, pelayanan kesehatan dasar, serta pola perawatan di keluarga (Soekirman, 2006). Indonesia dengan sosial ekonomi rendah Sebagian besar keluarga di merasa cemas problem gizi buruk akan

menimpa pada anak dan sebagian keluarga dengan sosial ekonomi baik khawatir tidak mampu memberikan pola perawatan gizi untuk anak. Sehingga pada suatu saat terjadi letusan gizi buruk pada masa persediaan pangan berlimpah. Pemerintah Pusat dan Kabupaten/kota di seluruh Indonesia saat ini mencanangkan berbagai program penanggulagan Gizi, mulai dari revitalisasi fungsi posyandu, Program Pemberian Makanan Tambahan, Gerakan Makan Bersama (GEMAS), Program jaringan pengaman sosial, asuransi kesehatan bagi orang miskin, pengobatan gratis di rumah sakit dan puskesmas bagi gizi buruk, suplementasi gizi, seperti vitamin A, Fe dan lain-lain. (Depkes, 2005). Beberapa Puskesmas di wilayah Surabaya Timur mendatangai kami selaku peneliti untuk bekerja sama dalam pengembangan dan pemberdayaan keluarga dalam penanggulangan gizi, guna mendapatkan alternatif mengatasi gizi balita berbasis keluarga, oleh karena ini pendekatan keperawatan keluarga sangat diperlukan untuk melatih kemandirian keluarga dalam perawatan anak dengan gizi kurang, namun sampai saat ini belum ada model keperawatan keluarga dengan penerapan self care learning exchange pada keluarga yang memiliki anak gizi kurang sehingga potensi keluarga dapat diberdayakan.

LAMPIRAN 3. Sarana Pendukung Penelitian a. Peralatan utama Muhammadiyah Surabaya No Nama Alat di Laboratorium Fungsi Keperawatan Universitas

28 1 Timbangan standart, rom scale) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 badan health dan (detecto Mengukur berat badan smic, timbangan Mengukur tinggi badan Mengukur lingkar lengan atas Mengukur jumlah kalori, protein, lemak dalam ukuran rumah tangga Mengukur status gizi dan pertumbuhan

timbangan injak pegas (bath elektric Microtoise Pita pengukur lingkar lengan Food Model KMS

anak Skin fold caliper lange Mengukur tebal lemak bawah kulit Baku Ukuran LILA Standar ukuran lingkar lengan atas Baku rujukan Antropometri Standar ukuran antropometri Baku rujukan Havard dan Standar ukuran tinggi badan dan berat NCHS Household utensi Peralatan Masak Lembar balik, poster tentang gizi badan Alat penyajian makanan Menyusun menu/diit Media penyuluhan gizi

LAMPIRAN 4. Biodata Ketua Peneliti 1. Nama Lengkap dan Gelar : Musrifatul Uliyah, SST, M.Kes : 0711087202 : Lamongan, 11 Agustus 1972 : Penata Muda Tk I /IIIb : Lektor : Fakultas Ilmu Kesehatan : Kampus UMSurabaya Jalan Sutorejo No. 59 Surabaya

Nama lengkap NIDN Tempat tgl lahir Jabatan Struktural Jabatan Fungsional Unit Kerja Alamat Surat

29 Telepon/Fax Email 2. : (031) 3811967/(031) 3813096/3811967 : [email protected]

Pendidikan (dari sarjana muda/sederajat) dan Pelatihan

a. Pendidikan No 1 2 3 4 Nama Institusi/kota Akper Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Airlangga Surabaya Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Surakarta Bidang Keahlian Keperawatan Keperawatan Akta IV Pendidikan Profesi Kesehatan Gelar/tahun A.Md/1996 SST/2000 2002 M.Kes/2010

b. Riwayat Pekerjaan No 1 2 3 Institusi Jabatan Periode Kerja 1997sekarang 2003-2004 2000sekarang

Akper Univ. Muhammadiyah Dosen Surabaya Akper Univ.Muhammadiyah Pembantu Direktur I Surabaya Universitas Muhammadiyah Dosen Surabaya

c. Penelitian No Judul 1 Penerapan Pembelajaran Contextual Teaching Learning untuk meningkatkan kemampuan Diagnosis Keperawatan 2 Analisis pertumbuhan dan Perkembangan Anak Balita Pada Keluarga Nelayan di Kota Surabaya 3 Studi tentang analisis diagnosis keperawatan pada pasien diare di R. Anak RS Haji Surabaya. 4 Pengetahuan perawat tentang implementasi diagnosis keperawatan di RS Siti Khotijah Surabaya. 5 Evaluasi Pelaksanaan dokumentasi proses keperawatan di RS Haji Surabaya. Tahun, Sponsor 2010, Thesis 2007, DP2M 2008, UMSurabaya 2007, FIK UMSurabaya 2006, UMSurabaya

30 6 Studi kelengkapan dokumentasi keperawatan di RS Siti Khotijah Sidoarjo. 2006, FIK UMSurabaya

d. Publikasi Hasil Penelitian No Judul Tahun, jurnal 1 the Analysis of growth and development 2009, the proceeding of infant of fisherman family in the city of 3 rd international nursing Surabaya, conference, Jogyakarta, November 17-19,. ISBN.97897919799 (international preceeding) 2 Peranan Pola Asuh dalam tumbuh kembang 2008, Jurnal Ilmu anak Kesehatan Health Sciences ISSN : 19793812 Vol. Ke-2, 2 Agustus 2008 (research journal) (anggota)

e.

Publikasi Buku No 1 Judul Buku saku paktikum kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia : aplikasi konsep dan asuhan keperawatan Buku I. Kebutuhan dasar manusia : aplikasi konsep dan asuhan keperawatan Buku II. Ketrampilan dasar praktik klinik kebidanan Tahun, Penerbit 2005, EGC, Jakarta, ISBN. 979 448 6906 (penulis anggota) 2006, Salemba Medika, Jakarta, ISBN. 979 3027 391 (penulis anggota) 2006, Salemba Medika, Jakarta, ISBN. 979 3027 41 (penulis anggota) 2007, Salemba Medika, Jakarta ISBN. 979 3027 436 (penulis anggota)

2 3

4

Demikian biodata dibuat dengan sebenar-benarnya. Surabaya, 16 September 2011

Musrifatul Uliyah, SST, M.Kes

31

Biodata Anggota Peneliti 1. Nama Lengkap dan Gelar Nama lengkap NIDN Tempat tgl lahir Jabatan Struktural Jabatan Fungsional Unit Kerja Alamat Surat Telepon/Fax : Gita Marini, S.Kep, Ns, M.Kes : 0711087203 : Surabaya, 13 Februari 1982 : Penata Muda /IIIa : Asisten Ahli : Fakultas Ilmu Kesehatan : Kampus UMSurabaya Jalan Sutorejo No. 59 Surabaya : (031) 3811967/(031) 3813096/3811967

2. Pendidikan (dari sarjana muda/sederajat) dan Pelatihan

32 a. Pendidikan No 1 2 Nama Institusi/kota Universitas Airlangga Surabaya Universitas Negeri Surakarta Bidang Keahlian Keperawatan Pendidikan Profesi Kesehatan Gelar/tahun S.Kep, Ns/2006 M.Kes/2010

b. Riwayat Pekerjaan No 1 Institusi Jabatan Universitas Muhammadiyah Dosen Surabaya Periode Kerja 2006-sekarang

c. Publikasi Hasil Penelitian No Judul 1 Pemanfatan kulit pisang sebagai dietary fiber tahun 2006 2 Membangun karakter dan ketrampilan komunikasi terapeutik bagi mahasiswa kesehatan tahun 2007 3 Pengrauh Teknik Relaksasi Visualisasi Pemandangan Alam terhadap Respon Stres Fisiologis dan Psikologis pada Pasien Infark Miokard Akut di ICCU Dr Soetomo Surabya (dipublikasikan di Jurnal Helath Science Edisi 1 Vol 1 Januari 2008) 4 Perbedaan tingkat perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di SD negeri dan Swasta di Kecamatan Kenjeran Hubungan metode motivasi terhadap tingkat nafsu makan pada anak usia 1-3 tahun Tahun, jurnal 2006 2007 2008, Health Sciences

5

2010, Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences ISSN : 1979-3812 Vol. Ke-5, 1 Pebruari 2010 The Proceeding ASTECH ke-1 tahun 2010

Demikian biodata dibuat dengan sebenar-benarnya. Surabaya, 16 September 2011

Gita Marini, S.Kep, Ns, M.Kes

33

Biodata Anggota Peneliti

1. Nama Lengkap dan Gelar Nama lengkap NIDN Tempat tgl lahir Jabatan Struktural Jabatan Fungsional Unit Kerja Alamat Surat Telepon/Fax : Siti Aisyah, S.Kep, Ns, M.Kes : 0717078101 : Surabaya, 17 Juli 1981 : Penata Muda /IIIa : Asisten Ahli : Fakultas Ilmu Kesehatan : Kampus UMSurabaya Jalan Sutorejo No. 59 Surabaya : (031) 3811967/(031) 3813096/3811967

34 2. Pendidikan (dari sarjana muda/sederajat) dan Pelatihan a. Pendidikan No 1 2 Nama Institusi/kota Universitas Airlangga Surabaya Universitas Negeri Surakarta Bidang Keahlian Keperawatan Pendidikan Profesi Kesehatan Gelar/tahun S.Kep, Ns/2006 M.Kes/2010

b. Riwayat Pekerjaan No 1 Institusi Jabatan Universitas Muhammadiyah Dosen Surabaya Periode Kerja 2006-sekarang

c. Publikasi Hasil Penelitian No Judul 1 Hubungan usia dengan penurunan daya ingat pada lansia 2 Hubungan antara peran keluarga dengan kemampuan ADL di keluarahan Mojo Gubeng Surabaya Hubungan peran keluarga dalam perawatan kesehatan terhadap status kesehatan lansia di Gubeng Surabaya Tahun, jurnal 2009, Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences ISSN : 1979-3812 Vol. Ke-2, 4 Agustus 2009 2010, Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences ISSN : 1979-3812 Vol. Ke-6, 2 Agustus 2010 2010, Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences ISSN : 1979-3812 Vol. Ke-6, 2 Agustus 2010

3

Demikian biodata dibuat dengan sebenar-benarnya. Surabaya, 16 September 2011

Siti Aisyah, S.Kep, Ns, M.Kes

35

1 KESEHATAN

USUL PENELITIAN

HIBAH BERSAING

PENGEMBANGAN MODEL TUKAR BELAJAR PERAWATAN DIRI (SELF CARE LEARNING EXCHANGE) UNTUK MENGATASI GIZI KURANG PADA ANAK BALITA DI WILAYAH RAWAN GIZI KOTA SURABAYA

Nama peneliti utama dan anggota: Musrifatul Uliyah, SST, M.Kes (ketua) Gita Marini, S.Kep, Ns, M.Kes Siti Aisyah, S.Kep, Ns, M.Kes

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA SEPTEMBER, 2011

HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul : : Pengembangan model tukar belajar perawatan diri (self care learning exchange) untuk mengatasi gizi kurang pada anak balita di wilayah rawan gizi kota Surabaya : Musrifatul Uliyah, SST, M.Kes : Perempuan 0711087202 : Lektor : Universitas Muhammadiyah Surabaya : Ilmu Kesehatan/Keperawatan Jl. Sutorejo, No. 1999 , Surabaya : 031-3811967 : Kalijudan Asri Indah No. 33 Surabaya : [email protected] : .2 (dua) tahun : Rp 32.820.000,: Rp 39.240.000,-

2. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap b. Jenis Kelamin c. NIDN d. Jabatan Struktural e. Jabatan fungsional f. Perguruan Tinggi g. Fakultas/Jurusan h. Alamat i. Telpon/Faks j. Alamat Rumah k. Telpon/Faks/E-mail 3. Jangka Waktu Penelitian

4. Pembiayaan a. Jumlah yang diajukan ke Dikti tahun ke- 1 b. Jumlah yang diajukan ke Dikti tahun ke- 2 Mengetahui Dekan FIK

Surabaya, 19 September 2011 Ketua Tim Pengusul

Dr. Sukadiono, MM NIP. -

Musrifatul Uliyah, SST, M.Kes NIDN. 0711087202 Menyetujui, Ketua LPPM UMSurabaya

Dr. Sentot Imam Wahjono, M.Si

SISTEMATIKA USUL HIBAH BERSAING

JUDUL USULAN. ABSTRAK.. BAB 1. PENDAHULUAN.. 1.1 Latar Belakang... 1.2 Tujuan Khusus............... 1.3 Urgensi (keutamaan penelitian)............... BAB 2. STUDI PUSTAKA. BAB 3. METODE PENELITIAN... BAB 4. PEMBIAYAAN.. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. Justifikasi Anggaran................. BIODATA PENELITI...

1 5 6 6 7 7 8 14 21 21 23 29