pre-eklamsia berat

Upload: bayu-zeva-wirasakti

Post on 02-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Pre-Eklamsia Berat

    1/10

    PENUGASAN MANAJEMEN KASUS

    RSUD WONOSARI

    Preeklampsia Berat

    Asti Indriyani, S.Ked

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

    2013

  • 7/27/2019 Pre-Eklamsia Berat

    2/10

    I. Identitas Pasien

    Nama : Ny. W

    No RM : 302506

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Umur : 30 tahun

    Alamat : Jambu, Hargosari, Tanjungsari

    Masuk RS : 17 Juni 2013 pukul 18.00

    II. Resume Anamnesis

    Keluhan Utama : Pusing berputar sejak kemarin

    Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang dari IGD RSUD

    Wonosari rujukan puskesmas dengan keterangan G2P1A0, Usia

    kehamilan 35 minggu 2 hari dengan PEB. Pasien merasa pusing

    berputar-putar (+), pandangan kabur (+) mual (-) nyeri ulu hati (-).

    Pasien mengatakan BAB dan BAK normal, Kenceng-kenceng (+).

    Lendir darah (-). Air ketuban (-)

    HPMT : 15 Oktober 2012

    HPL : 22 Juli 2013

    Riwayat Penyakit : Hipertensi (+) sejak 2 tahun dan tidak berobat

    rutin, Diabetes Melitus, penyakit jantung, asthma, alergi obat disangkal

    Riwayat Menikah : Satu kali pada usia 14 tahun

    Riwayat ANC : Rutin di bidan

    Riwayat Obstetri : 1. 13 tahun. Laki-laki. 3100gram. Spontan

    ditolong bidan

    2. Hamil ini

    III. Pemeriksaan Fisik

    1. KU: Baik, sadar, tak anemis

    2. Vital Sign :

    Tekanan Darah : 200/130

    Frekuensi denyut nadi : 90x/ menit

  • 7/27/2019 Pre-Eklamsia Berat

    3/10

    Frekuensi nafas : 20x/menit

    Suhu tubuh : 36.5

    Palpasi : janin tunggal, memanjang, preskep, puka, TFU 25cm

    kepala teraba floating

    Auskultasi : (+) DJJ 157x/menit

    PD : vu tenang, dinding vagina licin, serviks tebal lunak

    pembukaan 0cm, STLD (-), AK (-)

    IV. Pemeriksaan Penunjang

    USG : Janin tunggal, intrauterine, preskep, DJJ (+), gerak (+) AK

    cukup plasenta di fundus.

    BPD 8.4cm 34+1

    AC 23,2cm 27+3

    FL 6,1cm 31+3

    AVG 31+9

    F-W 1573gram

    V. Diagnosis Kerja

    Krisis Hipertensi, PEB Superimposed, IUGR, sekundigravida,

    H.preterm, bdp

    VI. Penanganan

    - O2 %L/menit

    - IVFD RL 8 tetes/menit

    - pasang kateter tinggal\MgSO4 4gram iv perlahan selama 10 menit

    - Nifedipin 10mg/jam oral

    - Balance Cairan

  • 7/27/2019 Pre-Eklamsia Berat

    4/10

    VII. Pembahasan

    A. Pengertian

    Penyakit hipertensi yang khas untuk kehamilan merupakan penyakit

    hipertensi yang akut pada wanita hamil dan wanita dalam nifas.Pada tingkat tanpa

    kejang disebut preeklampsia dan pada tingkat dengan kejang disebut eklapmsia

    Preeklamsi memperlihatkan gejala hipertensi, oedema dan proteinuria,

    kadang- kadang hanya hipertensi dengan proteinuria atau hipertensi dengan

    oedema 2.

    Eklamsi sama gejala- gejalanya dengan preeklamsi ditambah dengan

    kejang dan atau coma. Jadi preeklamsi dan eklamsi merupakan satu penyakit

    hanya tingkatnya yang berlainan. Pada umumnya preeklamsi dan eklamsi baru

    timbul sesudah minggu ke-20 dan makin tua kehamilan makin besar kemungkinan

    timbulnya penyakit tersebut. Pada mola hydatidosa penyakit ini dapat menjelma

    sebelum minggu ke-203

    .Setelah bersalin gejala- gejalanya berlangsung hilang sendiri. Untuk

    diagnose preeklamsi, pada wanita yang hamil 20 minggu atau lebih harus

    diketemukan hipertensi dengan proteinuria dan oedema atau sekurang- kurangnya

    hipertensi dan proteinuria 1.

    1.Tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih atau kenaikan 30 mmHg di atas tekanan

    yang biasa.Tekanan diastolis 90 mmHg atau lebih atau tekanan 15 mmHg atautekanan yang biasa. Tekanan darah yang meninggi ini sekurangnya di ukur 2 kali

    dengan antara 6 jam.

    2.Proteinuria ialah protein lebih dari 0,3g/l dalam urine 24 jam atau lebih dari 1

    g/l pada urine yang sembarang.Urine yang diambil untuk pemeriksaan harus urine

    yang bersih atau urine yang diperoleh dengan penyadapan. Proteinnuria ini harus

    ada pada 2 hari berturut-turut atau lebih.

    3.Oedema yang tetap pada jari tangan dan mata.

  • 7/27/2019 Pre-Eklamsia Berat

    5/10

    Preeklampsia umumnya terjadi pada kehamilan yang pertama kali,

    kehamilan di usia remaja dan kehamilan pada wanita diatas 35 tahun. Faktor

    resiko yang lain adalah :

    a)Riwayat tekanan darah tinggi yang khronis sebelum kehamilan.

    b)Riwayat mengalami preeklampsia sebelumnya.

    c)Riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan.

    d)Kegemukan.

    e)Mengandung lebih dari satu orang bayi.

    f)Riwayat kencing manis, kelainan ginjal, lupus atau rematoid arthritis 1.

    Gejala preeklampsia yang patut di waspadai. Selain bengkak pada kaki dan

    tangan, protein pada urine dan tekanan darah tinggi, gejala preeklampsia yang

    patut diwaspadai adalah:

    1.Berat badan yang meningkat secara drastis akibat dari penimbunan cairan

    dalamtubuh

    2.Nyeri perut

    3.Sakit kepala yang berat.

    4.Perubahan pada refleks.

    5.Penurunan produksi kencing atau bahkan tidak kencing sama sekali.

    6.Ada darah pada air kencing.

    7.Pusing.

    8.Mual dan muntah yang berlebihan 4.

    Preeklamsi disebut berat kalau :

    1.Tekanan darah sistolis 160 atau lebih diastole 110 atau lebih, diukur 2 kali

    dengan antara sekurangnya 6 jam dan pasien dalam istirahat rebah.

    2.Protein nuria 5 gram atau lebih dalam 24 jam

    3.Oliguria 400cc atau kurang 24 jam

    4.Gangguan cerebral atau gangguan penglihatan

  • 7/27/2019 Pre-Eklamsia Berat

    6/10

    5.Oedema paru-paru atau cyanosis

    Klasifikasi

    Preeklamsi

    Preeklamsi diketahui dengan timbulnya hipertensi, proteinnuria dan

    oedema pada seorang gravid yang tadinya normal. Penyakit ini timbul sesudah

    minggu ke-20 dan paling sering terjadi pada primigavida yang mida. Kalau tidak

    di obati atau tidak terputus oleh persalinan dapat menjadi eklamsi 1.

    Preeklamsi adalah penyakit primigavida dan kalau timbul pada seseorang

    multigravida biasanya ada factor predisposisi seperti hipertensi, diabetes atau

    kehamilan ganda.

    1.Gejala- gejala :

    a.Hipertensi:gejala yang paling dulu timbul ialah hipertensi yang terjadi, sebagai

    batasan diambil tekanan darah 140 mmHg sistolok dan 90 mmHg diastolis tapi

    juga kenaikan sistolis 30 mmHg atau diastolis 15 mmHg di atas kenaikan yang

    biasa merupakan pertanda.

    Tekanan darah dapat mencapai 180 mmHg sistolis dan 110mmHg diastolis tapi

    jarang mencapau 200 mmHg. Jadi tekanan darah melebihi 200 mmHg maka

    sebabnya biasanya hipertensi essensialis.

    b.Oedema:timbulnya oedema di dahului oleh tambahan berat badan yang

    berlebihan. Pemanbahan berat kg pada seorang yang hamil dianggap normal,

    tapi kalau mencapai 1 kg seminggu atau 3 kg dalam sebuah preeklamsi harus

    dicurigai.

    Tambaha berat badan ini disebabkan retensi air dalam jaringan dan

    kemudian baru oedema dampak. Oedema ini tidak hilang dengan istirahat

  • 7/27/2019 Pre-Eklamsia Berat

    7/10

    c.Proteinuria:proteinnuria sering diketemukan pada preeklamsi, rupa-rupanya

    karena vasospasmus pembuluh-pembuluh darah ginjal. Proteinnuria biasanya

    timbul lebih rambat dan hipertensi dan berat badan.

    d.Gejala- gejala supjektip:perlu ditentukan bahwa hipertensi, tambah berat badan

    dan proteinuria yang merupakan gejala yang terpenting dari preeklamsi tidak

    diketahui oleh penderita. Karena itu prenatal care sangat penting untuk diagnose

    dan terapi preeklamsi dengan cepat.Baru pada preeklamsi yang sudah lanjut

    timbul gejala-grjala subjektip yang membawa pasien ke dokter 1.

    2.Gejala subjektip itu ialah:

    a.Sakit kepala yang hebat karena vasospasmus atau oedema otak.

    b.Sakit di ulu hati karena regangan selaput hati oleh haemorrhagia atau oedema,

    atau sakit karena perubahan pada lambung

    c.Gangguan penglihatan

    Penglihatan menjadi kabur malahan kadang-kadang pasien buta.Gangguan ini

    disebabkan vasospasmus, oedema atau ablatioretinae. Perubahan-perubahan ini

    dapat dilihat dengan ophatamoskop 1.

    2.2.1.1.Preeklamsia Ringan

    Preeklamsi ringan adalah suatu sindroma spesifik kehamilan dengan

    menurunnya perfusi organ yang mengakibatkan terjadinya vasospasme pembuluh

    darah dan aktivisi endorel 3.

    Diagnosis

    Diagnosis preeklamsi ringan ditegakan berdasarkan atas timbulnya hipertensi

    disertai proteinuria dan oedema setelah kehamilan 20 minggu.

    1.Hipertensi: sistolik/diastolic 140/90 mmHg. Kenaikan sistolik 30 mmHg

    dan kenaikan diastolic 15 mmHg

    2.Proteinuria: 300 mg/24 jam atau +dipstick

  • 7/27/2019 Pre-Eklamsia Berat

    8/10

    3.Oedema :edema local tidak dimasukan dalam kreteria preeklamsi, kecuali

    edema pada lengan, muka dan perut, dan edema genetalis.

    Menejemen umum preeklamsi ringan

    Pada preeklamsi tidak perlu dilakukan restriksi garam sepanjang fungsi

    ginjal masih bagus, sehingga.tidak perlu restriksi garam.Diet yang mengandung

    2g Na atau 4-6 NaCl (garam dapur) adalah cukup, kehamilan sendiri lebih banyak

    mengandung garam lewat ginjal, tetapi pertumbuhan janin justru memerlukan

    lebih banyak konsumsi garam. Bila konsumsi garam hendak dibatasi, hendaknya

    diimbangi dengan konsumsi cairan yang banyak, berupa susu atau air buah.Diet

    diberikan obat-obatan diuretic, antihipertensi, dansedatif. Dilakukan pemeriksaan

    laboratorium Hb, hematokrit, fungsi hati, urin lengkap, dan fungsi ginjal.

    Perawatan obstetric yaitu sikap terhadap kehamilannya

    Menurut Williams, kehamilan preterm ialah kehamilan antara 22 minggu

    sampai 37 minggu. Pada kehamilan preterm (> 37 minggu), persalinan ditunggu

    sampai terjadi onset persalinan atau dipertimbangkan untuk melakukan induksi

    persalinan pada taksiran tanggal persalinan. Persalinan dapat dilakukan secara

    spontan, bila perlu memperpendek kala II.

    2.2.1.2.Preeklamsi Berat

    Preeklamsi berat ialah preeklamsi dengantekanan darah sistolik 160

    mmHg dan tekana darah diastolic 110 mmHg disertai proteinuria lebih 5g/24

    jam 5.

    Diagnostic

    Diagnosis ditegakan berdasarkan criteria preeklamsi berat sebagaimana

    tercantum di bawah ini.Preeklamsia digolongkan preeklamsi berat bila ditemukan

    satu atau lebih gejala sebagai berikut:

    1.Tekanan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolic 110 mmHg.

    Tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah di rawat di rumah

    sakit dan sudah menjalani tirah baring

  • 7/27/2019 Pre-Eklamsia Berat

    9/10

    2.Protein lebih 5 g/24 jam atau 4+ dalam pemeriksaan kualitatif.

    3Oliguria, yaitu produksi urin kurang dari 500 cc/24 jam.

    4.Kenaikan kadar kreatinin plasma

    5.Gangguan visus dan serebral : penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma dan

    pandangan kabur.

    6.Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen (akibat

    teregangnya kapsula Glisson)

    7.Edema paru-paru dan sianosis

    8.Heamolisis mikroangiopatik

    9.Thrombositopenia berat:

  • 7/27/2019 Pre-Eklamsia Berat

    10/10

    DAFTAR PUSTAKA

    Achadiat, Chrisdiono M. 2004. Prosedur tetap Obstetri dan Ginekologi . Jakarta :

    EGC

    Cunningham, F. Gary [et al.]. 2005. Obstetri Williams Ed.21 Vol 2. Jakarta : EGC

    Krisnadi, Sofie R. 2005. Obstetri Patologi . Jakarta : EGC

    Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta :PT. Bina Pustaka

    Sarwono Prawirohardjo