pratikum 7 wireless lan

18
LAPORAN PRATIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER WIRELESS LAN Disusun sesuai jobsheet dan kegiatan pratikum installasi jaringan dan komputer Oleh IRNA GUSTI 1207590

Upload: irna-gusti

Post on 24-Oct-2015

30 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

gusti

TRANSCRIPT

Page 1: Pratikum 7 Wireless LAN

LAPORAN

PRATIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER

WIRELESS LAN

Disusun sesuai jobsheet dan kegiatan pratikum installasi jaringan dan komputer

Oleh

IRNA GUSTI1207590

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTERJURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI PADANG

TAHUN 2013

Page 2: Pratikum 7 Wireless LAN

A. Teori Pendukung

1. Jaringan Wireless LAN

Jaringan wireless atau wireless network adalah sekumpulan komputer yang saling

terhubung antara satu dengan lainnya. Dengan cara seperti ini, terbentuklah sebuah

jaringan komputer dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas

datanya.

Wireless dan LAN pada dasarnya sama-sama merupakan jaringan komputer yang

saling terhubung satu sama lain. Hal yang membedakan adalah media jalur lintas

data yang dipakai. LAN masih menggunakan kabel sebagai media lintas data,

sedangkan wireless memakai media gelombang radio/udara. Penerapan dari aplikasi

jaringan nirkabel (wireless network) ini antara lain adalah jaringan nirkebel di

perusahaan atau mobile communication seperti HT dan handphone. 

Sebenarnya, Wireless LAN (Local Area Network) sama dengan jaringan Local

Area Network yang biasa kita lihat. Namun, untuk menghubungkan antara node

device antarclient menggunakan media wireless, terdapat chanel frekuensi dan SSID

yang unik untuk menunjukkan identitas dari wireless device tersebut. 

2. Mode pada Wireles LAN

Berbeda dengan LAN konvensional (kabel), wireless LAN hanya terbagi ke

dalam dua mode pemasangan (instalasi), yaitu mode add hoc dan infrastruktur.

Komunikasi add hoc merupakan sambungan komunikasi langsung antara masing-

masing komputer atau laptop dengan menggunakan media wireless. 

Pemakaian mode ini sama seperti hubungan komunikasi point to multi point

pada jaringan LAN konvensional. Setiap PC atau laptop yang akan disambungkan

dengan mode add hoc, harus memiliki SSID sebagai identitas dari PC. SSID ini akan

digunakan untuk komunikasi dengan yang lainnya.

Dalam komunikasi add hoc, tidak diperlukan access point untuk dapat saling

berhubungan. Setiap host hanya perlu memiliki transceiver dan receiver wireless

untuk berkomunikasi secara langsung.  

Page 3: Pratikum 7 Wireless LAN

Mode kedua adalah komuniksai infrastruktur. Mode ini memerlukan sebuah

access point untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point

berfungsi untuk mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu di suatu

area.

Mode infrastruktur ini mampu diperluas lagi menjadi jaringan wireless LAN

yang lebih besar dan kompleks dengan menambahkan beberapa access point pada

titik-titik tertentu. Wireless LAN dibutuhkan saat sebuah LAN konvensional tidak

dapat lagi dikembangkan karena berbagai alasan. Contohnya adalah sulitnya

mengembangkan model LAN konvensional karena terbatasnya tempat, ruang, dan

lain-lain.

3. Komponen WLAN

Diperlukan empat komponen utama yang harus disediakan untuk

mengembangkan sebuah mode WLAN.

3.1 Access Point

Access Point akan menjadi pusat komunikasi antara PC ke ISP atau dari

kantor cabang ke kantor pusat bila yang dikembangkan milik sebuah korporasi

pribadi. Komponen ini mempunyai fungsi sebagai konverter sinyal radio yang

dikirimkan menjadi sinyal digital melalui perangkat WLAN lainnya. Setelah itu,

akan dikonversikan kembali menjadi sinyal radio oleh receiver.

3.2 Wireless LAN Interface

Komponen ini biasanya termasuk alat tambahan yang dipasangkan pada PC

atau laptop. Tapi, di beberapa produk laptop tertentu, biasanya interface ini

sudah dipasangkan pada saat pembeliannya. Interface juga dapat

diperjualbelikan dengan bebas di pasaran dengan harga bermacam-macam dan

disebut Wireless LAN Adaptor USB.

3.3 Mobile atau Desktop PC

Komponen ini merupakan perangkat akses untuk pengguna (user) dan harus

sudah terpasang media Wireless LAN Interface (dalam bentuk PCI atau USB). 

Page 4: Pratikum 7 Wireless LAN

3.4 Antena Eksternal

Antena ini digunakan untuk lebih menguatkan daya pancar. Antena eksternal

dapat dirakit sendiri oleh client (user), misalnya antena kaleng.

4. Mengenal Jaringan Wireless

Jaringan wireless pada dasarnya adalah sebuah sistem yang dibuat untuk

menghubungkan perangkat komputer satu dengan komputer lainnya dalam sebuah

kawasan tertentu. Teknologi ini muncul seiring dengan kemajuan manusia dalam

bidang komputer, yang pada awalnya dibuat dengan maksud untuk mengintegrasikan

semua perangkat komputer yang berada dalam sebuah lokasi.

Jaringan wireless ini prinsip kerjanya menyerupai sistem teknologi jaringan

berbasis kabel yang sudah dikenal sejak tahun 80an. Namun, seiring dengan

penemuan manusia di berbagai bidang teknologi, menyebabkan sistem jaringan

berbasis kabel tersebut mulai ditinggalkan.

Hal ini dilakukan karena sistem lama tersebut memiliki banyak keterbatasan.

Diantaranya adalah nilai biaya yang harus dikeluarkan untuk menciptakan sistem

jaringan kabel cukup besar jika dibandingkan dengan sistem jaringan wireless. Selain

itu, sistem jaringan berbasis kabel dinilai kurang praktis karena masih mengandalkan

kabel.

Dari beberapa kelemahan inilah kemudian muncul pemikiran untuk menciptakan

sebuah sistem jaringan komputer yang memberikan kepraktisan serta lebih murah

dari sisi nilai investasi yang harus dikeluarkan. Selain itu, penggunaan sistem

wireless oleh suatu institusi dinilai akan mampu meningkatkan status sosial instansi

tersebut dibanding jika mereka masih menggunakan sistem jaringan berbasis kabel.

itulah mengapa, pada saat ini mulai banyak institusi yang mulai menggunakan sistem

teknologi tanpa kabel yang dikenal dengan sebutan wireledd Fidelity atau WiDi.

Selain itu, pada saat ini fasilitas intenet gratis yang berbasis jaringan wireless ini

demikian mudah ditemui pada kawasan yang disebut hostpot area. Di tempat ini,

semua orang dengan bantuan perangkat yang dilengkapi dengan fasilitas wifi, bisa

menikmati layanan internet tanpa perlu menghubungkan dengan perangkat tertentu

seperti modem atau jaringan kabel.

Page 5: Pratikum 7 Wireless LAN

Fasilitas yang disebut hotspot area ini kini semakin banyak dijumpai. Mulai dari

pusat perbelanjaan, restoran, perpustakaan cafe atau juga di lembaga pendidikan

maupun kantor pemerintah sudah banyak dijumpai fasilitas hotspot ini. Hal ini

dilakukan sebagai wujud pelayanan atau juga untuk menarik minat masyarakat

berkunjung ke tempat tersebut.

5. Jenis Konfigurasi Jaringan Wireless

Secara umum, sistem jaringan wireless ini dibuat dengan menggunakan dus

sistem. Kedua sistem tersebut adalah :

5.1 Sistem berbasis Ad-Hoc

Pada sistem ini, proses penghubungan setiap perangkat komputer terjadi

secara langsung tanpa melewati perangkat penghubung lain. Proses ini bisa

terjadi dengan catatan sinyal dari perangkat yang berfungsi sebagai acces point

bisa ditangkap dengan baik oleh perangkat komputer lain yang terdapat pada

jaringan ini.

5.2 Sistem berbasis Infrastruktur

Sistem ini pada dasarnya masih memanfaatkan konsep jaringan berbaasis

kabel. Hanya saja, jaringan kabel ini akan terhubung pada perangkat acces point

yang selanjutnya akan mengubahnya menjadi sinyal yang akan ditangkap oleh

perangkat komputer yang ada di jarngan tersebut.

B. Tujuan Pratikum

Setelah menjalani serangkaian kegiatan pratikum peserta pratikum diharapkan dapat :

1. Mengenal dan Memahami WLAN

2. Mengenal dan Memahami Mode jaringan yang ada pada WLAN

3. Mengenal Perangkat-perangkat WLAN

4. Melakukan Konfigurasi WLAN

Page 6: Pratikum 7 Wireless LAN

C. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dipergunakan dalam kegiatan pratikum kali ini adalah :

1. PC dengan OS Windows XP (PC Client)

2. Wireless Router (Linksys WRT54G)

3. Wireless Linksys AP (WAP610N)

4. Wireless USB Adapter

5. LAN Card

6. Switch

7. Kabel Straigh-trought

8. Layanan Internet

D. Langkah kerja pratikum

Pratikum kali ini akan membahas penggunaan WLAN, namun untuk itu sebelumnya

bangun jaringan seperti berikut :

Gambar 1. Desain jaringan yang akan dikonfigurasi

1. Pertama-tama konfigurasi WLAN Router dengan cara sambungkan WLAN

Router dengan sebuah PC Client dengan menggunakan kabel Straight. Studi kasus

IP default untuk tipe Wireless Router (Linksys WRT54G) adalah 192.168.1.1

dengan username admin dan password admin. Jika diketahui IP address WLAN

tidak bisa diakses maka reset dahulu WLAN tersebut.

Page 7: Pratikum 7 Wireless LAN

2. Konfigurasi IP Client (harus 1 network dengan WLAN Router)

Gambar 2. Konfigurasi IP Client

3. Buka browser pada Client lalu panggil WLAN dengan IP 192.168.1.1

Gambar 3. Pemanggilan WLAN melalui jendela browser

Page 8: Pratikum 7 Wireless LAN

4. Konfigurasi wireless pada tampilan berikut :

IP address 192.168.189.14 Mask 255.255.255.192 GW 192.168.189.1

Gambar 4. Tampilan konfigurasi wireless

5. Konfigurasi juga DHCP yang terletak pada pengaturan dibawahnya, klik Save

DHCP : Enable, Starting DHCP IP 192.168.1.100 – 192.168.1.50/24

Gambar 5. Konfigurasi DHCP

Page 9: Pratikum 7 Wireless LAN

6. Konfigurasi Basic Wireless Security dengan pengaturan seperti berikut :

Gambar 6. Konfigurasi WLAN Security

7. Konfigurasi WLAN Router selesai, sambungkan kabel dari WLAN ke Switch

yang terhubung ke Router 192.168.189.1, lalu uji koneksi dengan tes browsing

Gambar 6. Test Browsing

Page 10: Pratikum 7 Wireless LAN

8. Konfigurasi AP Client Linksys (WAP610N) ke WLAN dengan cara reset dahulu

AP Client lalu hubungkan ke interface WLAN dengan menggunakan kabel

Straight, dengan begitu AP client akan meminta servis DHCP, secara default AP

Linksys (WAP610N) tidak mempunyai IP address dengan username kosong

password admin. Setelah dihubungkan masuk kembali ke WLAN pada bagian

setup lalu klik tombol DHCP Client Table maka akan tertera tampilan seperti :

Gambar 7. DHCP Status

Gambar 8. DHCP Table

Page 11: Pratikum 7 Wireless LAN

9. AP Client telah mempunyai IP dari service DHCP WLAN, Akses AP Client dari

PC Client dengan membuka browser dan masukan IP yang tertera pada DHCP

table tersebut, dan ubah menjadi IP Static dengan IP 192.168.1.2 dengan gw IP

WLAN 192.168.1.1, kemudian Save Seting.

Gambar 9. Konfigurasi IP AP Client menjadi IP Static

10. Selanjutnya adalah konfigurasi IP Client dengan Wireless USB adapter, install

driver WLAN USB Adapter dari posisi PC Client, setlah selesai buka sistem

WLAN USB, klik site survey maka akan tertera semua signal diarea itu :

Gambar 10. Site Survey Signal WLAN USB adapter

Page 12: Pratikum 7 Wireless LAN

11. Kelompok4 adalah nama dari SSID WLAN Router dan Linksys adalah SSID AP

Client, klik Kelompok4 lalu klik connect, maka secara otomatis WLAN USB

adapter akan meminta servis DHCP kepada WLAN Router. Check pada System

Setup WLAN Router pada bagian Status, lalu DHCP tables, maka akan keluar

tampilan seperti :

Gambar 11. Servis DHCP Server ke Client

Keterangan :

a. WAP610N adalah nama dari AP Client

b. Pc-15 xx adalah nama dari client yang menggunakan WLAN USB adapter

12. WLAN USB adapter telah mendapatkan IP dari WLAN Router, untuk

selanjutnya lakukan tes koneksi namun terlebih dahulu disable local area

connection agar dapat mengetahui bahwa alamat untuk melakukan koneksi

adalah alamat yang benar-benar dari WLAN USB adapter.

Gambar 12. Disable LAN connection

Page 13: Pratikum 7 Wireless LAN

13. Tes koneksi dengan browser

Gambar 13. Testing koneksi internet

14. Jika diperlukan pendokumentasian routing klik Routing Table Entry List pada

System setup WLAN Router.

Gambar 14. Routing Table

E. Kesimpulan

Wireless LAN (Local Area Network) sebenarnya sama dengan jaringan Local Area

Network yang biasa kita lihat. Namun, untuk menghubungkan antara node device antar

client menggunakan media nirkabel / wireless, terdapat chanel frekuensi dan SSID yang

unik untuk menunjukkan identitas dari wireless device tersebut. Jaringan wireless

mempunyai dua mode konfigurasi yaitu ad-hoc dan infrastruktur. Pada mode ad-hoc

berkomunikasi hanya dengan menggunakan wireless recive dan transmite, sedangkan

jaringan infrastruktur melibatkan jaringan kabel untuk berkomuunikasi disamping

menggunakan jaringan wireless.