laporan pratikum instalasi jaringan komputer  · web viewuntuk kasus routing seperti topologi...

18
ROUTING STATIC Rima Oktriani / 1102672Pendidikan Teknik Informatika Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer

Upload: others

Post on 06-Sep-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer  · Web viewUntuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway

Rima Oktriani / 1102672Pendidikan Teknik Informatika

ROUTING STATIC

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer

Page 2: Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer  · Web viewUntuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway

A. TUJUAN

1. Mahasiswa diharapkan mengenal dan memahami fungsi Router (perangkat

routing) pada jaringan komputer.

2. Mahasiswa diharapkan memahami proses Routing pada jaringan komputer.

3. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi PC Router dengan Default Gateway dan

Static Route pada jaringan berbasis Windows.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Komputer (Pada kasus ini menggunakan Komputer dengan Sistem Operasi Windows

2000 Server atau 2003 Server)

2. Kartu Jaringan (NIC) 2 buah atau lebih

3. Kabel jaringan

4. Switch

C. TEORI PENDUKUNG

1. Pengertian Router

Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu

jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol

tertentu untuk melewatkan paket data tersebut. Router memiliki kemampuan

melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki

banyak jalur diantara keduanya. Router-router yang saling terhubung dalam

jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing terdistribusi untuk

menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system ke system lain. IP tidak

mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya

menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke

host tujuan.

PC Router adalah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai

Router (routing) biasanya yang digunakan adalah PC – Multihomed yaitu

Komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC ( Network Interface Card).

Page 3: Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer  · Web viewUntuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway

2. Routing

Routing (Perutean) merupakan cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas

dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan cara tercepat menuju ke

tujuan tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan.

Perutean secara static dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

1. Default Gateway

2. Static Route

Penggunaan Default Gateway dan Static Route tersebut diatas dapat

disesuaikan dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah

route yang dibuat bersifat kompleks atau sederhana. Untuk desain route

sederhana kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan default

gateway. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks dapat kita

menggunakan routing static atau kedua-duanya secara kombinasi yakni

menggunakan dafault gateway dan static route pada titik-titik tertentu. Perhatikan

topologi jaringan berikut :

Page 4: Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer  · Web viewUntuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway

Untuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan

LAN B bisa dilakukan dengan default gateway. Host-host yang ada pada masing-

masing segmen dapat melakukan komunikasi antar segmen dengan baik.

Perhatikan tabel routing dari PC Router A berikut :

Page 5: Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer  · Web viewUntuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway

Berikut penjelasan entri pada tabel:

127.0.0.0 Jaringan Loopback. Tiap datagram yang yang dikirim ke 127.0.0.0

akan dirutekan ke 127.0.0.1 dan direfleksikan balik.

192.168.1.0 Alamat jaringan (LAN A). Datagram yang ditujukan ke jaringan

ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.1.1.

192.168.1.1 Adapter Network (NIC1) pada router. Perhatikan datagram yang

dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback.

192.168.1.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.1.1. Broadcast akan

dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.1.1.

192.168.2.0 Alamat jaringan (LAN B). Datagram yang ditujukan ke jaringan

ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.2.1.

192.168.2.1 Adapter Network (NIC2) pada router. Perhatikan datagram yang

dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback.

192.168.2.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.2.1. Broadcast akan

dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.2.1.

224.0.0.0 Alamat multicast yang digunakan secara internal oleh WindowsNT.

255.255.255.255 Alamat Broadcast local (router tidak meneruskan broadcast

ke jaringan lain).

Page 6: Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer  · Web viewUntuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway

Tabel routing terdiri atas entri-entri rute dan setiap entri rute terdiri dari IP

Address. Kondisi tabel routing seperti gambar diatas sudah bisa meneruskan

paket-paket data antar segmen LAN A dan LAN B. Pada kasus jaringan yang lebih

kompleks, entri tabel routing default belum tentu cukup untuk melakukan perutean

antara segmen-segmen jaringan yang ada, sehingga entri tabel routing perlu

disempurnakan. Dengan Static Route hal itu bisa dilakukan. Perhatikan topologi

jaringan berikut :

Dari topologi jaringan diatas, paket data dari segmen LAN A belum bisa

diteruskan ke segmen LAN C, begitu juga sebaliknya. Untuk itu, perlu dilakukan

penambahan entri tabel routing pada Router A dan Router B agar seluruh host

yang ada pada masing-masing segmen jaringan dapat berkomunikasi.

Membuat Tabel Routing Static

Bentuk perintah route pada Windows NT adalah sebagai berikut :

route [command] [Destinatio] [mask/netmask] [gateway]

Route menerima empat option :

- add menambahkan route ke tabel

- delete menghapus route dari tabel

- change mengubah routing pada entri tabel

- print mencetak tabel routing

Page 7: Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer  · Web viewUntuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway

• Destination adalah parameter optional yang menyebutkan alamat jaringan

tujuan yang akan disebutkan pada entri tabel routing.

• Mask adalah netmask dari destination.

• Gateway adalah parameter optional yang menentukan alamat IP dari

gateway yang akan digunakan saat melakukan routing datagram ke tujuan.

Pada topologi jaringan diatas, entri tabel routing pada Router A dan Router B

harus ditambah dengan Static Route agar host pada segmen A dapat berkomunikasi

dengan host segmen B.

Pada Router A, tambahkan static route :

C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1

C:> route add 192.168.3.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2

Pada Router B, tambahkan static route :

C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2

C:> route add 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1

D. LANGKAH KERJA

1. Siapkan komputer yang memiliki 2 buah NIC yang ada di dalamnya dan

menggunakan system Operasi Windows 2000 Server atau 2003 server (PC -

Multihomed)

2. Bangun jaringan seperti gambar berikut :

Page 8: Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer  · Web viewUntuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway

Lakukanlah pengaturan IP Address dan Subnet mask masing-masing PC,

sesuaikan dengan kebutuhan konfigurasi pada evaluasi dan penugasan di bagian

akhir jobsheet.

3. Pada masing-masing PC atur IP Address nya.

4. Double klik pada Local Area Connection dan pilih TCP/IP V4. Lalu masukkan IP

addressnya.

5. Klik OK. Dan jangan lupa enable kan LAN tersebut.

Page 9: Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer  · Web viewUntuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway

E. EVALUASI

Bentuk kelompok praktikum menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok akan

membangun sebuah LAN

R 1 R 2

Routing Table :

Router Destination

Mask

Netmask Next-hoop

Gateway

Interface Desc

R 1 192.168.1.0

192.168.2.0

192.168.3.0

255.255.255.0

255.255.255.0

255.255.255.0

-

-

192.168.2.1

Eth 0

Eth 1

Eth 1

Direct

Direct

Indirect

R 2 192.168.1.0

192.168.2.0

192.168.3.0

255.255.255.0

255.255.255.0

255.255.255.0

192.168.2.2

-

-

Eth 0

Eth 0

Eth 1

Indirect

Direct

Direct

1.2 1.3 2.3 2.4 3.2 3.3

1.1 2.1 2.2 3.1

192.168.1.0 / 24 192.168.2.0 / 24 192.168.3.0 / 24

Page 10: Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer  · Web viewUntuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway

TABEL PERCOBAAN 1

NoUji koneksi

ResponDari Ke

1 192.168.1.2 192.168.1.3

192.168.2.3

192.168.2.4

192.168.3.2

192.168.3.3

Reply

DHU

DHU

DHU

DHU

2 192.168.1.3 192.168.1.2

192.168.2.3

192.168.2.4

192.168.3.2

192.168.3.3

Reply

DHU

DHU

DHU

DHU

3 192.168.2.3 192.168.1.2

192.168.1.3

192.168.2.4

192.168.3.2

192.168.3.3

DHU

DHU

Reply

DHU

DHU

4 192.168.2.4 192.168.1.2

192.168.1.3

192.168.2.3

192.168.3.2

192.168.3.3

HU

DHU

Reply

DHU

DHU

5 192.168.3.2 192.168.1.2

192.168.1.3

192.168.2.3

192.168.2.4

192.168.3.3

DHU

DHU

DHU

DHU

Reply

6 192.168.3.3 192.168.1.2

192.168.1.3

DHU

DHU

Page 11: Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer  · Web viewUntuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway

192.168.2.3

192.168.2.4

192.168.3.2

DHU

DHU

Reply

1. Agar PC yang akan difungsikan sebagai Router, mampu menjalankan service router,

aktifkan layanan Routing and Remote Access yang ada pada administration tool

pada Windows 2000 server atau Windows 2003 server.

Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Pada Windows 2003 buka Start Program Administrative Tools Routing and

Remote Access

b. Klik Next dan pilih “Custom Configuration”

c. Klik nextdan ceklist “LAN Routing” terdapat banyak pilihan yang bisa kita buat

disana. Tapi untuk konfigurasi dasar ini kita akan konsentrasi pada LAN

Roouting terlebih dahulu.

d. Setelah memilih LAN Routing kemudian klik Next, maka layanan Routing and

Remote Access sudah tersedia pada PC Router.

e. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan layanan “Routing and Remote

Access”, dengan cara mengklik kanan Server dan klik “Configure and Enable

Routing and Remote Access”

f. Jika windows Routing sudah aktif, pada label dekat tulisan server akan

berwrna hijau.

Page 12: Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer  · Web viewUntuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway

g. Konfigurasi selesai dan PC Router sudah siap digunakan.

2. Konfigurasi seluruh Komputer Client sesuai dengan IP Address yang tertera pada

gambar desain jaringan diatas

3. Konfigurasi selesai, lakukan uji keneksi dengan perintah ping dari setiap host ke host

yang lain.

TABEL PERCOBAAN 2 :

NoUji koneksi

ResponDari Ke

1 192.168.1.2 192.168.1.3

192.168.2.3

192.168.2.4

192.168.3.2

192.168.3.3

Reply

Reply

Reply

Reply

Reply

2 192.168.1.3 192.168.1.2

192.168.2.3

192.168.2.4

192.168.3.2

192.168.3.3

Reply

Reply

Reply

Reply

Reply

3 192.168.2.3 192.168.1.2

192.168.1.3

Reply

Reply

Page 13: Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer  · Web viewUntuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway

192.168.2.4

192.168.3.2

192.168.3.3

Reply

Reply

Reply

4 192.168.2.4 192.168.1.2

192.168.1.3

192.168.2.3

192.168.3.2

192.168.3.3

Reply

Reply

Reply

Reply

Reply

5 192.168.3.2 192.168.1.2

192.168.1.3

192.168.2.3

192.168.2.4

192.168.3.3

Reply

Reply

Reply

Reply

Reply

6 192.168.3.3 192.168.1.2

192.168.1.3

192.168.2.3

192.168.2.4

192.168.3.2

Reply

Reply

Reply

Reply

Reply

Hal tersebut menggambarkan bahwa, apabila layanan Routing dan Remote Access

diaktifkan, maka koneksi jaringan antar net saling berhubungan.

Perintah Tracert

Dengan perintah Tracert, lihat rute yang dilakukan dari masing-masing host ke yang

lain..

Misalnya : PC21 ke 192.168.5.2.

Page 14: Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer  · Web viewUntuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway

Maksudnya adalah, untuk menuju ke IP address 192.168.5.2, IP address 192.168.2.2

harus melalui 3 hub atau penghubung jalan untuk menuju ke 192.168.5.2.

Perintah Route Add

Perintah ini digunakan untuk menambahkan routing yang bersifat indirect pada

jaringan, karena pada dasarnya routing yang bersifat direct akan secara otomatis terisi

ada tabel routing.

Kita dapat melihat bahwa pada tabel routing diatas, jaringan belum terkoneksi dengan

jaringan yang memiliki network 192.168.5.0. maka kita harus menambahkan route pada

tabel routing tersebut agar jaringan tersebut dapat terkoneksi.

Berikut perintahnya.

Page 15: Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer  · Web viewUntuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway

Berikut hasil tabel routing setelah dilakukan penambahan route pada jaringan.

F. KESIMPULAN

Konfigurasi pada tabel routing hanya akan mengisi alamat-alamat yang

terhubung secara langsung dalam jaringan (direct), sedangkan untuk alamat-alamat

yang bersifat indirect harus dientrykan secara manual. Dalam proses pengentryan harus

diperhatikan netwok destination, netmask dan gatewaynya karena jika terdapat

kesalahan dalam pengentrian alamatnya jaringan-jaringan tersebut tidak akan

terkoneksi.