praktikum mosaik g24120075
DESCRIPTION
-TRANSCRIPT
Laporan Praktikum 5 Hari/tanggal: Kamis, 22 Oktober 2015
Pengindraan Jauh dan Waktu Praktikum: 13.30-16.30
Interpretasi Citra Dosen: Dr. Ir. Khursatul Munibah M.Sc.
Asisten: Novi Anggraini (A14110047)
Indah Purnama Sari (A14110083)
Pembuatan Mosaik Tidak Terkontrol dan Stacking
Nama: Siti Rini Rahmayanti
NRP: G24120075
LABORATORIUM PENGINDERAAN JAUH DAN INTERPRETASI CITRA
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
Metodologi
Hasil
Gambar 1 Mozaik Kombinasi Band 321
Tabel 1 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 321
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air v v v v x
Tanah v v v v
Buka aplikasi ERDAS, Klik manage data
Import data (ubah format menjadi TIFF) Lakukan
pengulangan untuk semua band
Klik Raster, spektral, Layer Stack. Input file
yang telah diubah menjadi TIFF
Pilih multispektral, ubah layer sesuai yang diinginkan (contoh 6,5,4)
Pilih Menu Raster, Mozaik, Mozaik Pro, lalu display
add images dialog
Masukkan hasil layer stack
Pilih Menu Proses
Run Mosaic
Remove layer stacking
Vegetasi v v v
Bangunan v v
Awan v
Bayangan
Gambar 2 Mozaik Kombinasi Band 432
Tabel 2 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 432
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air x v o v v
Tanah v o v v
Vegetasi v v x
Bangunan v v
Awan v
Bayangan
Tabel 3 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 541
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air x v v v v
Tanah v o v v
Vegetasi v v v
Bangunan v v
Awan v
Bayangan
Gambar 3 Mozaik Kombinasi Band 541
Gambar 4 Mozaik Kombinasi Band 451
Tabel 4 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 451
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air x v v v v
Tanah v o v v
Vegetasi v v o
Bangunan v v
Awan v
Bayangan
Gambar 5 Mozaik Kombinasi Band 453
Tabel 5 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 453
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air x v o v v
Tanah v x v v
Vegetasi v v o
Bangunan v v
Awan v
Bayangan
Tabel 6 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 135
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air v v v v v
Tanah v x v v
Vegetasi v v o
Bangunan v v
Awan v
Bayangan
Gambar 6 Mozaik Kombinasi Band 135
Gambar 7 Mozaik Kombinasi Band 124
Tabel 7 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 124
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air v v v v v
Tanah v x v v
Vegetasi v v x
Bangunan v v
Awan v
Bayangan
Gambar 8 Mozaik Kombinasi Band 125
Tabel 8 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 125
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air v v v v v
Tanah v v v v
Vegetasi v v o
Bangunan v v
Awan v
Bayangan
Gambar 9 Mozaik Kombinasi Band 234
Tabel 9 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 234
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air v v v v v
Tanah v x v v
Vegetasi v v x
Bangunan o v
Awan v
Bayangan
Gambar 10 Mozaik Kombinasi Band 235
Tabel 10 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 235
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air o v v v v
Tanah v o v v
Vegetasi v v o
Bangunan v v
Awan v
Bayangan
Gambar 11 Mozaik Kombinasi Band 231
Tabel 11 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 231
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air o v v v v
Tanah v o v v
Vegetasi v v o
Bangunan v v
Awan v
Bayangan
Gambar 12 Mozaik Kombinasi Band 324
Tabel 12 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 324
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air v v v v v
Tanah v x v v
Vegetasi v v x
Bangunan v v
Awan v
Bayangan
Gambar 13 Mozaik Kombinasi Band 325
Tabel 13 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 325
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air v v v v v
Tanah v v v v
Vegetasi v v o
Bangunan v v
Awan v
Bayangan
Gambar 14 Mozaik Kombinasi Band 452
Tabel 14 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 452
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air x v o v v
Tanah v x v v
Vegetasi v v o
Bangunan v v
Awan v
Bayangan
Gambar 15 Mozaik Kombinasi Band 512
Tabel 15 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 512
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air v v v v v
Tanah v v v v
Vegetasi v v o
Bangunan v v
Awan v
Bayangan
Gambar 16 Mozaik Kombinasi Band 513
Tabel 16 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 513
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air v v v v v
Tanah v v v v
Vegetasi v v o
Bangunan v v
Awan v
Bayangan
Gambar 17 Mozaik Kombinasi Band 514
Tabel 17 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 514
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air v v v v v
Tanah v v v v
Vegetasi v v o
Bangunan v v
Awan v
Bayangan
Gambar 18 Mozaik Kombinasi Band 521
Tabel 18 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 521
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air v v v v v
Tanah v v v v
Vegetasi v v o
Bangunan v v
Awan v
Bayangan
Gambar 19 Mozaik Kombinasi Band 215
Tabel 19 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 215
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air v v v v v
Tanah v v v v
Vegetasi v v o
Bangunan v v
Awan v
Bayangan
Gambar 20 Mozaik Kombinasi Band 213
Tabel 20 Tingkat kejelasan tampilan obyek pada kombinasi band RGB 213
Objek Air Tanah Vegetasi Bangunan Awan Bayangan
Air o v v v v
Tanah v o v v
Vegetasi v v o
Bangunan v v
Awan v
Bayangan
Pembahasan
Remote sensing atau biasa dikenal dengan penginderaan jauh merupakan
suatu ilmu dan seni untuk memperoleh data serta informasi suatu objek pada
permukaan bumi dengan bantuan alat tanpa kontak langsung dengan objek yang
akan dikaji (Lillesand 1979). Data penginderaan jauh dapat diperoleh jika
memenuhi komponen yang dibutuhkan diantaranya: tenaga, objek, sensor, detektor,
dan wahana sehingga mampu menghasilkan data visual (citra) serta data citra
(numerik). Citra merupakan gambaran suatu objek yang dihasilkan dengan cara
optik, elektro-optik, optik mekanik, atau elektronik (Simonett 1983).
Menurut Rahman (2014) mozaik merupakan kegiaran menyusun
beberapa potongan citra menjadi citra beresolusi tinggi (mozaik citra) yang
memproyeksikan benda 3D menjadi citra yang memberikan persepsi 2D sebagai
hasil proyeksi. Penggabungan citra akan lebih memudahkan pekerjaan sehingga
analisa terhadap citra dapat lebih cepat, persyaratan utama dalam pengabungan ini
adalah dengan menggabungkan 2 citra dengan kualitas dan band yang sama.
Tujuannya untuk menggambarkan daerah yang dikaji atau daerah penelitian secara
utuh. Mozaik dibedakan menjadi tiga yaitu mozaik terkontrol, mozaik setengah
terkontrol dan mozaik tak terkontrol (Sutanto 1986). Layer stacking merupakan
penggabungan beberapa band yang terpisah menjadi 1 file untuk memudahkan saat
dilakukan penggantian kombinasi band (Munibah et al. 2014).
Landsat Data Continuity Mission (LDCM) atau dikenal juga dengan nama
Landsat 8 merupakan satelit generasi terbaru dari Program Landsat. Satelit ini
merupakan project gabungan antara USGS dan NASA beserta NASA Goddard
Space Flight Center dan diluncurkan pada hari Senin, 11 Februari 2013 di
Pangkalan Angkatan Udara Vandeberg, California – Amerika Serikat. Satelit
Landsat 8 yang direncanakan mempunyai durasi misi selama 5 – 10 tahun ini,
dilengkapi dua sensor yang merupakan hasil pengembangan dari sensor yang
terdapat pada satelit-satelit pada Program Landsat sebelumnya. Kedua sensor
tersebut yaitu Sensor Operational Land Manager (OLI) yang terdiri dari 9 band
serta Sensor Thermal InfraRed Sensors (TIRS) yang terdiri dari 2 band. Untuk
Sensor OLI yang dibuat oleh Ball Aerospace, terdapat 2 band yang baru terdapat
pada satelit Program Landsat yaitu Deep Blue Coastal/Aerosol Band (0.433 – 0.453
mikrometer) untuk deteksi wilayah pesisir serta Shortwave-InfraRed Cirrus Band
(1.360 – 1.390 mikrometer) untuk deteksi awan cirrus. Sedangkan sisa 7 band
lainnya merupakan band yang sebelumnya juga telah terdapat pada sensor satelit
Landsat generasi sebelumnya (Suwargana 2013).
Gambar 21 Karakteristik Band Landsat 8
Komposit band 3,2,1 merupakan true color composite atau warna
sebenarnya yang ada di permukaan bumi (natural color) sedangkan komposit band
4,5,3 merupakan false color composite atau warna yang bukan sebenarnya yang ada
di permukaan bumi. Berdasarkan hasil pengolahan data citra landsat 8
menggunakan kombinasi band yang berbeda, terlihat bahwa kombinasi band true
color lebih mudah untuk dilakukan interpretasi secara keseluruhan. Namun, untuk
identifikasi salah satu objek tertentu, kombinasi band false color lebih mudah
digunakan.
Kesimpulan
Layer Stacking dan mozaik citra memudahkan untuk pengolahan data citra
satelit yang berada pada path row yang berbeda, serta memudahkan untuk
penggantian kombinasi band yang bertujuan untuk interpretasi objek-objek pada
citra. Interpretasi untuk keseluruhan objek lebih mudah menggunakan kombinasi
band true color, sedangkan kombinasi false color hanya memudahkan untuk
identifikasi satu objek tertentu pada citra.
Daftar Pustaka
Lillesand T M dan Kiefer R W. 1979. Remote Sensing and Image Interpretation.
New York (US) : John Willey and Sons
Munibah K, Trisasongko B, Ardiansyah M. 2014. Penuntun Praktikum
Pengindraan Jauh dan Interpretasi Citra. Bogor (ID): Departemen Ilmu
Tanah dan Sumberdaya Lahan, IPB.
Rahman A.2011. Pengolahan Citra Digital Dan Aplikasinya Bekerja Dengan ENVI
4.4. Banjarbaru:Univ. Lampung Mangkurat.
Simonett D S. 1983. The Development and Principles of Remote Sensing, In:
Gastellu and Etcheorry, Remote Sensing with SPOT An Assesment of SPOT
Capability in Indonesia. Yogyakarta (ID) : Gadjah Mada University Press.
Sutanto. 1986. Penginderaan Jauh. Yogyakarta (ID) : Gadjah Mada Unversity
Press.
Suwargana. 2013. Resolusi spasial, temporal dan spektral pada citra satelit landsat,
spot dan ikonos. Jurnal Ilmiah WIDYA. 1(2): 167 – 174.