praktikum biokimia sistem gastro

Upload: adhitya-pratama-sutisna

Post on 10-Jul-2015

752 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA SISTEM GASTROENTEROHEPATOLOGI (GEH)Makalah ini dibuat untuk memenuhi Persyaratan perkuliahan

Pembimbing : Dr. Kartono, Sp.Bk Disusun Oleh: Adhitya Pratama Sutisna (20077330004) Kelompok 9

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2011

KATA PENGANTAR Alhamdullilah, tiada kata yang pantas kami ungkapkan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang telah diberikan kepada kami. Segala puji hanya milik Allah tuhan semesta alam, shalawat dan salam hanya untuk paling mulianya para nabi dan para rasul; Muhammad SAW, para keluarganya, para sahabat, dan umatNya semua. Pada semester 5 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan kesehatan Universitas Muhammadiyah, kami mendapatkan mata kuliah Sistem Gastroenterohepatologi. Pada Praktikum Biokimia pada sistem ini kami diberikan Percobaan Empedu diharapkan dari percobaan ini kami dapat memahami bahwa hasil pemeriksaan urin dapat membantu membuat diagnosa atau mengikuti perjalanan penyakit ataupun gangguan saluran cerna dan gangguan organ-organ atau faktor-faktor yang berhubungan dengan saluran cerna tersebut. Semoga Laporan yang kami buat dapat memenuhi tugas Sistem Gastroenterohepatologi bagi kami mahasiswa/i Program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas materi dan bimbingan selama Praktikum berlangsung kepada : dr. Kartono Ichwani, SpBK . Serta kami ucapkan terima kasih penulis pada yang membantu kami mempersiapkan alat dan bahan saat praktikum dilaksanakan serta kepada teman-teman yang memberikan dukungan dan support. Saya mohon maaf kiranya apabila dalam Laporan ini masih banyak kesalahan serta kekurangan dapat kiranya dr. Kartono memberi kami masukan dan arahan. Akhirnya shalawat dan salam untuk Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan para sahabatnya

Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para mehasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Jakarta, Oktober 2011

Penulis

PRAKTIKUM BIOKIMIA SISTEM GASTRO-ENTERO-HEPATOLOGI EMPEDU Empedu diproduksi oleh hati dan disimpan didalam kandung empedu. Selama pencernaan, kandung empedu berkontraksi dan menyalurkan empedu ke usus kecil. Banyak empedu yang disalurkan tergantung dari: Jenis makanan, semakin banyak makanan (lemak) maka makin banyak empedu Susunan empedu dalam hati

Perangsangan empedu tergantung dua faktor: Faktor makanan Faktor humoral Sebelum masuk ke usus kecil empedu bercampur dahulu dengan getah pankreas. Empedu bereaksi alkalis. Diantara bahan-bahan terpenting yang terdapat didalam empedu adalah garamgaram empedu (natrium glikokolat dan taukokolat), pigmen-pigmen empedu, lesitin, kolesterol, dan garam-garam anorganik. Empedu merupakan campuran sekresi dan eksresi. Bahan yang disekresi misalnya garam-garam empedu dan yang diekskresi adalah pigmen-pigmen empedu dan kolestero. Garam-garam empedu membantu proses pencernaan dan penyerapan vitaminvitamin yang larut dalam lemak. Aktivitas tadi disebabkan: Garam empedu merendahkan tegangan permukaan dan membantu emulsifikasi lemak, sehingga mempermudahkan pencernaan. Garam empedu berkaitan dengan asam lemak membentuk suatu kompleks yang lebih mudah larut dan diserap. Disamping mengekskresikan sejumlah zat yang dibentuk ditempat lain didalam tubuh. Diantaranya yang terpenting adalah biliribin, yang merupakan suatu produk akhir utama pemecahan hemoglobin. Dimana bila sel darah merah telah melewati masa hidupnya, rata-rata 120 hari , hari membran sel darah merah pecah dan melepaskan hemoglobin

yang difagositosis oleh sel-sel retikuloendotelial sistem diseluruh tubuh. Disini hemoglobin akan dipecah menjadi hem dan globin, lalu cincin hem cepat dikonversi menjadi bilirubin yang dilepaskan kedlam plasma atau disebut bilirubin I. Kemudian ada juga oleh sel hepar menjadi bilirubin II yang diekskresi oleh transport aktif ke dalam empedu.

1.1 Sifat-sifat fisiik dan reaksinya a. Catatlah warna, bau, dan konsisitensinya b. Tentukan PH-nya dengan kertas lakmus c. Berat jenis dengan urinometer

Hasil : pH pada empedu basa karena setelah kertas lakmus dimasukkan kedalam cairan empedu berwarna biru berarti pH lebih dari 7. Warna : lakmus biru, empedu kuning Bau : amis Konsistensi : Lunak pH : pH > 7 lakmus biru basa

1.2 Percobaan emulsi dengan empedua. Kedalam tabung reaksi masukkan 1 mL minyak dan 10 mL air

b. Kedalam tabung reaksi yang lain dimasukkan 1 mL minyak, air, dan 1 mL empedu Kedua tabung reaksi ini dikocok kuat-kuat dan tempatkanlah untuk beberapa lama dirak tabung reaksi. Perhatikan emulsi yang terjadi.

Hasil : a. Berwarna jernih atau emulsi menghilang karena emulsi lama-lama hilang dan minyak kembali hilang terpisah masing-masing antara emulsi dan jernih. b. Berwarna keruh emulsi warna putih keruh karena empedu membantu lemak yang mengemulsi enzim lipase dalam air.

1.3 Percobaan untuk menyatakan pigmen empedu Kedalam tabung reaksi yang kering masukkan asam nitrat pekat kemudian dituangkan empedu 2 mL, secara hati-hati sehingga membentuk lapisan bawah. Pada batas antara kedua larutan akan terdapat suatu cincin berwarna hijau. Ulangi percobaan ini dengan menggunakan empedu yang telah diencerkan.

Hasil : Pada batas antara cairan asam nitrat dengan cairan empedu menghasilkan cincin yang berwarna hijau karena dipengaruhi oleh asam nitrat pekat, oksidasi bilirubin dan biliferdin.

1.4 Percobaan menyatakan garam empedu (pattenkoffers Test) Kedalam tabung reaksi dimasukkan 5 mL empedu yang telah diencerkan dan 5 tetes larutan sukrosa 5 %. Tuangkan 5 mL asam sulfat pekat perlahan-lahan sehingga membentuk lapisan bawah. Perhatikan warna cincin yang terbentuk pada batas kedua larutan. Dasar reaksi adalah pembentukan furfural dari sukrosa. Reaksi mana lagi yang mempunyai dasar yang sama? Apa bedanya.

Hasil : Pada batas antara cairan empedu, larutan sukrosa, dan cairan asam sulfat menghasilkan reaksi yang terbentuk cincin berwarna ungu. Berarti larutan ini bagus mengandung asam empedu karena berwarna ungu.

PH OPTIMUM PEPSIN

TUJUAN PERCOBAAN 1. Mengetahui PH optimum pepsin 2. Mengetahui pepsin dapat menghidrolisis protein yang telah diberi zat warna 3. Apabila hidrolisis berlangsung protein akan larut dan zat warna akan mewarnai larutan 4. Apabila hidrolisis tidak berlangsung protein tidak larut dan zat warna tetapp melekat pada protein.

ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN1. Larutan Pepsin 0,1 %

2. 3 Tabung Reaksi 3. Larutan HCl 1 N 4. Larutan Protein yang berwarna 5. Water bath (Penangan Air)

METODE PERCOBAAN Sediakanlah 3 tabung tabung reaksi yang mengandung larutan:

N0

mL HCl 1 N

mL Air

mL Pepsin

PH (kira-Kira)

1 2 3

0,0 0,4 1,2

5,0 4,6 3,8

5,0 5,0 5,0

6,4 2,1 1,2

Tambahkan kedalam setiap tabung sejumlah kacil protein yang berwarna, masukkan kedalam penangas air 37 selama 15 menit. Catat waktu yang diperlukan untuk pencernaan dan PH berapakah pepsin bekerja paling optimal.

Hasil : Dari campuran HCl + air + pepsin + 1 sendok protein yang menghasilkan pH optimum adalah pH 6,4 dan cairannya berwarna merah pada seluruh cairan. Karena

pepsin bekerja hemoglobin hancur sehingga berwarna kuning atau hijau. pH optimum adalah pH dimana reaksi enzimatik maksimum. tabung reaksi 1, air dan protein berwarna merah tabung reaksi 2, air jernih, protein berwarna merah tabung reaksi 3, air jernih, protein berwarna merah keorange-orangean