praktikum biokimia darah

10
Praktikum Biokimia Darah Tujuan Mengetahui sifat-sifat darah Membuktikan kandungan zat dalam darah Memahami berbagai fenomena biokimia darah dalam kondisi fisiologis KOAGULASI DARAH Praktikum 1: Pengaruh ion Ca dan fibrin terhadap koagulasi Gojog, catat waktu koagulasi *Setiap setengah menit, tabung dimiringkan hati2 (lihat terbentuknya koagulum) Hasil: Tabung 1 : darah menjendal/membeku (coagulation) 1. Pahami dulu darah oksalat itu Darah oksalat adalah darah yang diberi antikoagulan. 2. Pahami maksud penambahan CaCl2 Membekukan kembali darah yang telah diberi antikogulan 3. Pahami proses koagulasi menurut teori howell a. Stadium pembekuan darah menurut teori Howell ada 3 stadium yaitu : Pembekuan Protombin, Protombin di 2cc darah oksalat + 2- 5 tetes lar. 5% CaCl2 2cc darah bebas fibrin + 2-5 tetes lar. 5% CaCl2

Upload: mely-eka-jayanti

Post on 13-Aug-2015

925 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: Praktikum Biokimia Darah

Praktikum Biokimia Darah

Tujuan

• Mengetahui sifat-sifat darah

• Membuktikan kandungan zat dalam darah

• Memahami berbagai fenomena biokimia darah dalam kondisi fisiologis

KOAGULASI DARAH

Praktikum 1: Pengaruh ion Ca dan fibrin terhadap koagulasi

Gojog, catat waktu koagulasi

*Setiap setengah menit, tabung dimiringkan hati2 (lihat terbentuknya koagulum)

Hasil:

• Tabung 1 : darah menjendal/membeku (coagulation)

1. Pahami dulu darah oksalat itu

Darah oksalat adalah darah yang diberi antikoagulan.

2. Pahami maksud penambahan CaCl2

Membekukan kembali darah yang telah diberi antikogulan

3. Pahami proses koagulasi menurut teori howell

a. Stadium pembekuan darah menurut teori Howell ada 3 stadium yaitu : Pembekuan Protombin,

Protombin di pengaruhi ion Ca menjadi trombin, Fibrinogen dipengaruhi trombin menjadi fibrin.

Dari penyidikan lebih lanjut ditemukan bermacam – macam factor koagulasi darah, bahkan

pada permulaan penjedahan darah ada 2 jalan yaitu melalui sisten intrinsic dan ekstrinsik.

b. Macam – macam koagulasi darah yaitu : Faktor I Fibrinogen, II Prothombin, IV Calcium, V

Labile factor, proacceleator, ( Ac- ) globulin, Proaccelerin. VII Proconvertin, serum prothombin

convertion, accelerator ( SPCA ), cothromboplastin, autoprothrombin I, VIII Antihemophilic

factor, antihemophilic globulin ( AHG ), IX Plasma thromboplastin component

( PTC ) ( Christmas factor ), X Stuart – Power factor, XI Plasma thromboplastin component

antecedent ( PTA ), XII Hageman factor, XIII Laki-Lorand factor ( LLF ).

2cc darah oksalat + 2- 5 tetes lar.

5% CaCl2

2cc darah bebas fibrin + 2-5 tetes

lar. 5% CaCl2

Page 2: Praktikum Biokimia Darah

4. Pencegahan koagulasi darah dilakukan dengan jalana. menghilangkan factor – factor koagulasi, cara – cara yang digunakan adalah : Menghilangkan

atau menurunkan kadar ion Ca denga pemberian antikoagulan, misalnya : K-Oksalat atau Na-Sitrat. Oksalat atau sitratnya akan mengikat ion Ca menjadi Ca- oksalat atau Ca-Sitratnya yang tidak terionisir. Darah yang diberi antikoagulan ini disebut darah oksalat atau darah sitrat, yang akan membeku bila di tambah dengan ion Ca, misalnya dengan pmberian CaCl2.

b. Antikoagulan lain misalnya dengan heparin dan lain – lain.c. Mengambil fibrinya, yaitu dengan jalan memukuli darah yang baru dikeluarkan dengan

sepotong kawat atau lidi yang menyebabkan melengketnya ibrin pada kawat / lidi. Darah yang dibuat tidak membeku ini disebut bebas fibrin, dan tidak dapat membeku lagi dengan penambahan CaCl2.

• Tabung 2 : darah tetap cair

• Tidak adanya fibrinogen menyebabkan penambahan CaCl2 darah tetap cair

PROTEIN SERUM

Percobaan 2: Pengendapan Globulin

• Masukan ke dalam tabung 5 cc Protein serum + 5 cc Ammonium Sulfat

• Saring endapannya

• Filtratnya disimpan untuk percoban pengendapan albumin

• Endapan digojog dengan sedikit air

• Sambil diamati tambahkan air berlebihan

• Laporkan hasilnya : tampak endapan lagi

Hasil dan Pembahasan:

Terbentuk endapan putih. Endapan larut dan terbentuk larutan keruh. (endapan globulin)

Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa endapan larut dalam aquades dan terbentuk larutan keruh. Hal ini menunjukkan uji globulin dalam serum darah positif(+).

1. Pahami sifat-sifat globulin

Globulin membentuk sekitar 30 % protein plasma, globulin berfungsi untuk pembentukan ab.

Globulin terbentuk dari dua komponen, yaitu legumin dan vicilin (Harrow et al., 1962)

Contoh dari globulin adalah mukoprotein, glikoprotein, lipoprotein, metalprotein dan

immunoglobulin. Perbedaan albumin dan globulin adalah albumin lebih mudah larut dan BM

lebih rendah dengan rasio albumin:globulin= 1,2:1.

Sifat globulin:

o Tidak larut dalam air

o Bila dihidrolisis menghasilkan asam-α-amino

o Mengendap dalam larutan ½ jenuh

o Menggumpal dalam pemanasan (terkoagulasi)

o Larut dalam garam encer dan membentuk endapan dengan konsentrasi garam yang

tinggi

Page 3: Praktikum Biokimia Darah

o Mengendap dalam air

o Ammonium sulfat bersifat higroskopis

2. Apa maknanya globulin itu ?

Dalam percobaan tersebut globulin mengendap dalam air.

3. Jenis-jenis globulin

– Alfa globulin dan Beta globulin, disintesis dalam hati dengan fungsi utama sebagai molekul

pembawa lipid, beberapa hormon, berbagai substrat dan zat penting tubuh lainnya.

– Gamma globulin (Ig), di produksi di jaringan limfoid dan berfungsi dalam imunitas.

Percobaan 3: Pengendapan albumin

– Masukan amonium sulfat padar berlebihan ke dalam filtrat percobaan 3

– Saring endapan yang terbentuk

– Larutkan endapan dengan air kembali dan amati hasilnya

Hasil dan Pembahasan:

Albumin larut lagi dengan pemberian air berlebihan

Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa endapan larut dalam aquades. Hal ini menunjukkan uji albumin

dalam serum darah positif (+)

– Sifat albumin

• Mengendap dalam ammonium sulfat jenuh

• Larut dalam garam encer

• Larut dalam air

ZAT – ZAT NONPROTEIN DALAM SERUM DARAH

Percobaan 4: Menghilangkan protein serum (Deproteinisasi)

Masukan 5cc serum+ 10 cc air kemudian dimasak

Tambahkan lar. Asam cuka 2% tetes demi tetes sampai terjadi endapan protein

Saring campuran

Filtratnya dibuat menjadi pH 5,4 dengan indikator klorfenol merah (merah muda hilang)

• Proses deproteinisasi :

– upaya untuk membuang atau menghilangkan semua unsur protein dalam darah

– Melalui denaturasi dengan pemanasan dan pemberian asam

– Pengendapan dan penyaringan

• 3 cara deproteinisasi

– Denaturasi melalui pemansan, efek asam kuat dan radiasi

– Penetralan muatan

– Dehidrasi

Page 4: Praktikum Biokimia Darah

Percobaan 5: Menunjukkan adanya Klorida

– Masukan 1-2 cc filtrat + HNO3 + AgNo3

– Amati adanya endapan putih (AgCl)

– Klorida yang ada dalam filtrat serum darah berikatan dengan Ag+

Hasil dan pembahasan:

Dari hasi pengamatan, filtrat yang ditambah larutan AgNO3 encer dan HNO3 didapatkan endapan putih

AgCl dengan larutan keruh. Hal ini menunjukkan uji adanya ion klorida dalam darah hasilnya positif (+). HNO3

pekat mengubah Cl organik menjadi Cl anorganik. Cl organik dapat diikat oleh AgNO

Reaksi yang terjadi:

Cl- + AgNO3 → AgCl + NO3-

Contoh senyawa organik adalah H2O dan anorganik adalah H2SO4

Percobaan 6: Menunjukkan adanya fosfat

– Masukan 1-2 cc filtrat + 5 tts HNO3 + 5 tts Ammomium molibdat

– Akan terbentuk warna kuning jeruk seela dipanaskan

Hasil dan pembahasan:

Endapan kuning jeruk yang terbentuk adalah ammonium fosfomolibdad.

HNO3 mengubah P organik menjadi P anorganik. P anorganik ketika bereaksi dengan ammonium

molibdad menjadi amonium fosfomolibdad.

Reasksi yg terjadi:

H3PO4 + ammonium molibdad ammonium fosfomolibdad + air

Percobaan 7: Menunjukkan adanya kalsium

– Masukan 1-2 cc filtrat + K- oksalat

– Akan terbentuk kekeruhan

Hasil dan Pembahsan:

o Dari hasi pengamatan, filtrat ditambahkan larutan (NH4)2C2O4 didapatkan endapan

putih CaC2O4 dengan larutan keruh. Hal ini menunjukkan uji adanya ion kalsium

dalam darah hasilnya positif (+). Reaksi yang terjadi: Ca2+ + (NH4)2C2O4 → CaC2O4 +

2NH+

o Karena afinitas Ca > K, jadi Ca mengganti K pada K- oksalat

Page 5: Praktikum Biokimia Darah

Percobaan 8: Menunjukkan adanya glukosa

– Masukan 3 cc filtrat + 3 tts gliserol + Na2CO3 tidak berair + 2 tts larutan CuSO4

– Dimasak 1 menit

– Akan terbentuk kekeruhan kuning

Hasil dan Pembahasan:

Dari hasi pengamatan, filtrat yang ditambah larutan gliserol, natrium karbonat padat, dan larutan cupri

sulfat menghasilkan endapan merah bata Cu2O. Hal ini menunjukkan uji adanya glukosa dalam darah

hasilnya positif (+)

Reaksi yang terjadi:

+2Cu2+ + 4OH- → + Cu2O + 2H2O

– Na2CO3 anhidrat memberikan suasana basa sehingga glukosa menjadi enol reaktif. Enol

reaktif mereduksi Cu2+

– Percobaan ini sama seperti benedict, hanya saja Na sitrat diganti dengan gliserol. Karena

Na sitrat lebih mudah mengikat Ca daripada Cu, maka digunakan gliserol yang mudah

mengikat Cu

Page 6: Praktikum Biokimia Darah

PIGMEN DARAH

Percobaan 9: Pemecahan eritrosit

– Satu tetes darah + 10 cc air dimasak

– Dipakai untuk percobaan benzidin

Hasil dan Pembahasan:

Eritrosit pecah (tampak warna merah-coklat/pucat)

– Air bersifat hipotonis sedangkan darah bersifat hipertonis. Air akan masuk ke dalam sel

darah sehingga eritrosit menggembung dan pecah

– Hb menyebabkan warna merah. Fe2+ keluar dari heme sehingga warna menjadi merah-

coklat

Percobaan 10: Percobaan Benzidin

– 2 ml reagen tauber + 2 cc hidrogen peroksida + tetes demi tetes darah yang sudah dipecah

Terbentuk warna hijau biru

Hasil dan Pembahasan:

– Reagen tauber:benzidin, asam asetat glasial– Asam asetat glasial memecah Hb menjadi heme dan globin dan memecah secara

spontan H2o2 menjadi H2o + On (radikal bebas)– On (Onasen) mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+– Fe3+ ditambah benzidi menjadi hijau/ biru

Percobaan 11 : Percobaan Hemin

– Oleskan setetes kecil darah di atas slide , keringkan

– Tambahakn 2 tetes lar. KCL – jod 0,1 % dan bromida dalam as. Cuka glasial. Tutup dan

panaskan sampai keluar gelembung

– Tambahkan 2 tetes lar. Halida melalui gelas penutup

– Periksa kristalnya dibawah mikroskop

Hasil dan pembahasan:

– Iod dan Br mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+– Fe3+ mengikat Cl membentuk FeCl3 (hemin)– Asam cuka glasial menstabilisasi Br (agar Br tidak mengendap), memecah Hb– Halida menstabilkan Hemin