praktikum bioethanol
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 praktikum bioethanol
1/10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGEnergi yang berada di bumi ini tidak dapat dihancurkan ataupun
dilenyapkan tetapi suatu energi hanya dapat di ubah dalam bentuk yang lain atau
biasa disebut di konversi misalnya seperti energi kimia diubah menjadi energi
listrik. Makhluk hidup membutuhkan energi untuk dapat melanjutkan hidup di
dunia. Dengan energi, semua makhluk hidup dapat melaksanakan semua
kegiatannya seperti bergerak, bernafas dan lain-lain.
Pada bumi ini terdapat berbagai macam bentuk energi. Salah satunya
adalah energi yang berasal dari minyak fosil yang ada di dalam perut bumi.
Namun energi fosil tidak dapat diperbaharui dalam waktu cepat. Sedangkan
sumber energi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat saat ini berasal dari
minyak fosil. Apabila tidak diantisipasi sejak dini, maka kemungkinan besar akan
terjadi krisis energi yang akan melanda kehidupan. Padahal energi sangat
diperlukan untuk kelangsungan hidup.
Oleh dikarena itu, diperlukan suatu pengubahan energi-energi yang ada
menjadi energi yang dibutuhkan seperti energi listrik atau energi panas dsb. Salah
satu bentuk pengubahan energi ini seperti pemanfaatan energi yang berada dalam
biomassa (yang mengandung karbohidrat) diubah menjadi cairan yang disebut
bioethanol. Bioethanol dapat digunakan untuk bahan bakar kendaraan atau bahkan
untuk pembakaran sehingga bioethanol tersebut dapat dimanfaatkan untuk
keperluan sehari-hari.
B. TUJUAN1. Mengetahui cara pembuatan bioethanol dari ketela pohon.2. Mengetahui cara kerja destilator.
C. MANFAAT
-
7/30/2019 praktikum bioethanol
2/10
Pada praktikum tentang pembuatan bioethanol dari ketela pohon ini,
praktikan dapat mengerti dan memahami cara pembuatan bioethanol dari
ketela pohon serta memahami cara kerja dari destilator sehingga dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan.
BAB II
DASAR TEORI
Seiring dengan menipisnya cadangan energi BBM, jagung menjadi
alternatif yang penting sebagai bahan baku pembuatan ethanol (bahan pencampur
BBM). Karenanya, kebutuhan terhadap komoditas ini pada masa mendatang
diperkirakan mengalami peningkatan yang signifikan. Bioetanol (C2H5OH) adalah
cairan biokimia dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan
bantuan mikroorgnisme (Anonim 1,2012).
Ethanol merupakan senyawa Hidrokarbon dengan gugus Hydroxyl (-OH)
dengan 2 atom karbon (C) dengan rumus kimia C2H5OH. Secara umum ethanol
lebih dikenal sebagai Etil Alkohol berupa bahan kimia yang diproduksi dari bahan
baku tanaman yang mengandung karbohidrat (pati) seperti ubi kayu, ubi jalar,
jagung, sorgum, beras, ganyong, dan sagu yang kemudian dipopulerkan dengan
nama Bioethanol. Bahan baku lainnya adalah tanaman atau buah yang
mengandung gula seperti tebu, nira, buah mangga, nanas, pepaya, anggur,
lengkeng dan lain-lain. Bahan berserat (selulose) seperti sampah organik dan
jerami padi pun saat ini telah menjadi salah satu alternatif penghasil ethanol
(Anonim2, 2012).
Bioetanol (C2H5OH) adalah cairan biokimia dari proses fermentasi gula
dari sumber karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme. Bioetanol
merupakan bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai
minyak premium. Untuk pengganti premium, terdapat alternatif gasohol yang
merupakan campuran antara bensin dan bioetanol. Adapun manfaat pemakaian
-
7/30/2019 praktikum bioethanol
3/10
gasohol di Indonesia yaitu : memperbesar basis sumber daya bahan bakar cair,
mengurangi impor BBM, menguatkan security of supply bahan bakar,
meningkatkan kesempatan kerja, berpotensi mengurangi ketimpangan pendapatan
antar individu dan antar daerah, meningkatkan kemampuan nasional dalam
teknologi pertanian dan industri, mengurangi kecenderungan pemanasan global
dan pencemaran udara (bahan bakar ramah lingkungan) dan berpotensi
mendorong ekspor komoditi baru. Untuk pengembangan bioetanol diperlukan
bahan baku diantaranya (Anonim 3, 2009) :
a. Nira bergula (sukrosa): nira tebu, nira nipah, nira sorgum manis, nirakelapa, nira aren, nira siwalan, sari-buah mete
b. Bahan berpati : tepung-tepung sorgum biji, jagung, cantel, sagu,singkong/ gaplek, ubi jalar, ganyong, garut, suweg, umbi dahlia.
c. Bahan berselulosa (lignoselulosa):kayu, jerami, batang pisang, bagas, dll.Bioetanol adalah etanol yang diproduksi dengan cara fermentasi
menggunakan bahan baku nabati. Dalam buku ini akan dibahas tentang
karakterisasi bioetanol, prospek bioetanol, manfaat dan kebutuhan nasional serta
peluang pasarnya. Pembahasan lebih fokus pada proses pembuatan bioetanol dari
mulai penyediaan bahan baku, proses, aspek fermentasi sampai pada pengawasan
mutunya. Bahan baku meliputi bahan baku sumber gula diantaranya adalah
molases dan nira, bahan baku sumber pati yaitu ubikayu, jagung serta ubi-ubian
lain, serta bahan baku sumber serat (lignoselulosa) diantaranya tongkol jagung,
sekam dan sebagainya. Bab bahan baku juga dibahas bahan pembantu untuk
produksi bioetanol. Proses pembuatan bioetanol dibedakan menjadi tiga
berdasarkan bahan bakunya yaitu bahan baku sumber gula, pati dan serat. Proses
pembuatan bioetanol meliputi aspek fermentasi dan destilasinya (Anonim 4,
2012).
Substrat yang umum digunakan untuk fermentasi adalah pati yang
berasal dari jagung, gandum, dan gula tebu (molase). Brasil memproduksi
bioetanol dari tebu, sedangkan Amerika banyak menggunakan jagung. Harga
substrat yang cukup mahal menyebabkan harga etanol sebagai bahan bakar
-
7/30/2019 praktikum bioethanol
4/10
pengganti minyak masih cukup tinggi mengingat 60% dari biaya yang digunakan
dalam sistem produksi etanol adalah biaya substrat (Ingram dan Doran 1995).
Bioetanol tidak saja menjadi alternatif yang sangat menarik untuk
substitusi bensin, namun juga mampu menurunkan emisi CO2
hingga 18%. Dalam
hal prestasi mesin, bioetanol (E-100) dan campurannya dengan bensin (E-XX)
tidak kalah dengan bensin (E-0); bahkan dalam beberapa hal, lebih baik dari
bensin. Pada dasarnya pembakaran bioetanol tidak menciptakan CO2
netto ke
lingkungan karena zat yang sama akan diperlukan untuk pertumbuhan tanaman
sebagai bahan baku bioetanol. Bioetanol dapat dihasilkan dari tanaman seperti
tebu, jagung, singkong, ubi, dan sagu; ini merupakan jenis tanaman yang umum
dikenal para petani di tanah air . Pemanfaatan bioetanol juga mendukung program
langit biru, karena dapat menurunkan emisi gas berbahaya, seperti CO, NOx,
SOx, senyawa aromatik dalam bensin (Basdowo, 2007).
Hasil destilasi menunjukkan bahwa makin tinggi penambahan bioetanol
ke dalam Bensin 88, penguapannya terjadi pada temperatur yang lebih rendah.
Namun untuk campuran Bensin 88 dengan bioetanol sebesar 10% (E-10) masihmemenuhi spesifikasi. Sebaiknya campuran yang akan digunakan sebagai bahan
bakar tidak terlalu mudah menguap karena akan mengakibatkan sumbatan uap
pada saluran bakan bakar (vapour lock). Pada pemanfaatan bioetanol sebagai
bahan bakar alternatif atau sebagai pencampur bensin, kontrol kualitas (jaminan
mutu) harus dimonitor dengan baik, terutama untuk produsen kecil mengingat
teknologi proses produksi untuk mendapatkan produk bioetanol dengan
kemurnian yang tinggi ini memerlukan teknologi yang cukup kompleks (Sudrajat,
1999).
-
7/30/2019 praktikum bioethanol
5/10
BAB III
METODOLOGI
A. ALAT1. Destilator2. Pisau3. Ember + tutup4. Kompor5. Panci6. Thermometer7. Timbangan8. Kain saring
B. BAHAN1. Ketela pohon2. Ragi3. Urea
C. CARA KERJA1. Ketela pohon dikupas.2. Ketela pohon dipotong menjadi potongan-potongan kecil.3. Potongan-potongan ketela pohon tersebut direbus.4. Potongan ketela pohon yang sudah direbus dicampur dengan ragi
sebanyak 10gr/kg dari total bahan baku dan urea sebanyak 3% dari total
bahan baku.
5. Campuran ketela pohon, ragi dan urea tersebut dimasukkan ke dalamember dan ditutup rapat agar terjadi proses fermentasi.
6. Proses fermentasi dibiarkan berlangsung selama 1 minggu.7. Bahan yang telah terfermentasi selama 1 minggu disaring untuk
memisahkan beerdengan ampasnya.
-
7/30/2019 praktikum bioethanol
6/10
8. Destilasi terhadap air saringan tersebut dilakukan untuk mendapatkanbioethanol.
-
7/30/2019 praktikum bioethanol
7/10
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. GAMBAR ALAT DAN KETERANGAN
Keterangan:
1. Kompor gas : penghasil panas untuk memanaskan boiler.2. Boiler : tempat pemanasan bahan yang akan didestilasi.3. Kondensor : tempat pengkondensasian uap bahan yang berasal
dari boiler.
4. Selang uap : selang penghubung antara boiler dengankondensor sebagai saluran uap bahan.
-
7/30/2019 praktikum bioethanol
8/10
5. Selang pendingin : selang yang menyalurkan air dingin dari kranmenuju ke kondensor.
6. Kran output : kran yang digunakan untuk mengeluarkan cairanhasil kondensasi.
7. Pipa dalam kondensor : sebagai permukaan yang akan menyalurkan panasdari uap menuju ke air. Pipa dibuat spiral dengan tujuan untuk memperbesar
bidang kontak pendinginan uap bahan.
-
7/30/2019 praktikum bioethanol
9/10
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULANPada praktikum ini yaitu mengenai pembuatan bioethanol dari ketela
pohon praktikan dapat menyimpulkan bahwa
1. Tahapan-tahapan pembuatan bioethanol dari ketela pohon yaitu pemilihanbahan baku, pengupasan bahan baku, pemotongan bahan baku, perebusan
bahan baku, pencampuran dengan ragi, proses fermentasi selama 7 hari,
proses pemerasan cairan etanol pada tape, dan proses pemisahan dengan
destilator.
2. cara kerja dari destilator adalah dengan menggunakan titik didih darietanol agar etanol dapat menguap dan kemudian diembunkan, sehingga
akan terkumpul cairan etanol.
B. SARANPada praktikum kali ini praktikan dapat menyarankan sebaiknya asisten
mendampingi praktikan sehingga jika ada hal yang ingin ditanyakan tidak perlu
mencari asistennya.
-
7/30/2019 praktikum bioethanol
10/10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1. 2012. Proses Produksi Bioethanol. Diakses pada tanggal 01 April pada
pukul 11.18
URL : http://www.alpensteel.com/article/51-113-energi-lain-lain/510-
proses-produksi-bioetanol.html
Anonim 2. 2012. Proses pembuatan bioetanol dari ubi kayu. Diakses pada tanggal
01 April 2012 pukul 11.27
URL : http://teknologipertanian-belajarsantai.blogspot.com/
2012/02/proses-pembuatan-bioetanol-dari-ubi.html
Anonim 3. 2009. Teknologi Proses Produksi Bioethanol. Diakses pada tanggal 01April 2012 pukul 11.09
URL : http://world-energi.blogspot.com/2009/06/teknologi-proses-
produksi-bio-ethanol.html
Anonim 4. 2012.Bioetanol. Diakses pada tanggal 01 April 2012 pukul 11.11.
URL :http://nurichana.com
Basdowo. 2007. Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati
(Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain. Jakarta.
Ingram, L.O. and J.B. Doran. 1995. Conversion of cellulosic materials to ethanol.
FEMS Microbiol. Review.
Sudradjat, R., 2001, The Potensial of Biomass Energy Resources in Indonesia for
the Possible Development of Clean Technology Process (CPT), Jakarta .
http://www.alpensteel.com/article/51-113-energi-lain-lain/510-proses-produksi-bioetanol.htmlhttp://www.alpensteel.com/article/51-113-energi-lain-lain/510-proses-produksi-bioetanol.htmlhttp://www.alpensteel.com/article/51-113-energi-lain-lain/510-proses-produksi-bioetanol.htmlhttp://teknologipertanian-belajarsantai.blogspot.com/%202012/02/proses-pembuatan-bioetanol-dari-ubi.htmlhttp://teknologipertanian-belajarsantai.blogspot.com/%202012/02/proses-pembuatan-bioetanol-dari-ubi.htmlhttp://teknologipertanian-belajarsantai.blogspot.com/%202012/02/proses-pembuatan-bioetanol-dari-ubi.htmlhttp://world-energi.blogspot.com/2009/06/teknologi-proses-produksi-bio-ethanol.htmlhttp://world-energi.blogspot.com/2009/06/teknologi-proses-produksi-bio-ethanol.htmlhttp://world-energi.blogspot.com/2009/06/teknologi-proses-produksi-bio-ethanol.htmlhttp://nurichana.com/http://nurichana.com/http://nurichana.com/http://nurichana.com/http://world-energi.blogspot.com/2009/06/teknologi-proses-produksi-bio-ethanol.htmlhttp://world-energi.blogspot.com/2009/06/teknologi-proses-produksi-bio-ethanol.htmlhttp://teknologipertanian-belajarsantai.blogspot.com/%202012/02/proses-pembuatan-bioetanol-dari-ubi.htmlhttp://teknologipertanian-belajarsantai.blogspot.com/%202012/02/proses-pembuatan-bioetanol-dari-ubi.htmlhttp://www.alpensteel.com/article/51-113-energi-lain-lain/510-proses-produksi-bioetanol.htmlhttp://www.alpensteel.com/article/51-113-energi-lain-lain/510-proses-produksi-bioetanol.html