praktikum abi

9
MODUL PRAKTIKUM SISTEM ENDOKRIN “ Prosedur Pemeriksaan Angkle Brachial Index ” Nursiswati, SKep.,Ners.,MKep.,Sp.KMB FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJAJARAN

Upload: fadiah-izzati-salim

Post on 28-Oct-2015

453 views

Category:

Documents


29 download

TRANSCRIPT

Page 1: Praktikum ABI

MODUL PRAKTIKUM

SISTEM ENDOKRIN

“ Prosedur Pemeriksaan Angkle Brachial Index ”

Nursiswati, SKep.,Ners.,MKep.,Sp.KMB

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJAJARAN

Page 2: Praktikum ABI

Prosedur Pemeriksaan Angkle Brachial Index

1.1 Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang Pemeriksaan ABI mahasiswa

mampu melakukan prosedur Pemeriksaan ABI dengan benar dan tepat

1.2 Deskripsi :

Memberikan Pemeriksaan ABI secara manual dengan membandingkan

tekanan sistolik di angkle dan tekanan sistolik di brachial.

1.3 Tujuan :

Menurunkan mengetahui derajat perfusi ke jaringan kaki

1.4 Indikasi & Kontraindikasi :

Indikasi :

• Terdapat gejala claudikasio

• Diabetes Melitus

• Riwayat ulkus diabetik

Kontraindikasi :

Penurunan Kesadaran

Page 3: Praktikum ABI

1.5 Konsep Yang Mendasari :

Komplikasi DM yang sering terjadi adalah Ulkus Diabetik. Terdapat beberapa alat

pengkajian kaki yang dapat digunakan oleh perawat untuk menilai kondisi kaki

klien DM. Kriteria PEDIS adalah salah satu criteria yang dapat digunakan. PEDIS

adalah akronim dari Perfusi, Extent, Depth, Infeksi dan Sensasi. Perfusi menilai

hal-hal sebagai berikut:

• Perabaan kaki dingin

• Sianosiss

• Kebiruan/iskemik

• Nyeri saat istirahat

• Klaudikasio

• Pemeriksaan Doppler Sonografi

– Palpasi (Kuat/lemah/hilang) dan TD SIstolik Arteri Dorsalis Pedis

(ka/ki)

– Palpasi (Kuat/lemah/hilang) dan TD sistolik Arteri Tibialis

Posterior (ka/ki)

– TD sistolik Arteri Brakhialis

• Pemeriksaan ABI

ABI (ANKLE/BRACHIAL INDEKS)

keterangan:

Grade 1 : Arteri dorsalis pedis dan arteri tibialis posterior

masih teraba kuat;

ABI > 0,9.

à Tidak ada keluhan atau gejala periferal arterial

disease (PAD)

Grade 2 : ABI = 0,9 dengan tekanan darah sistolik pada arteri

dorsalis pedis >50 mmHg

Grade 3; Tekanan sistolik arteri dorsalis pedis<50 mmHg

1.6 Alat Yang Dibutuhkan :

Page 4: Praktikum ABI

Alat steril : -

Alat tidak steril:

• Dopler vaskuler• Jelly• Kassa/tissue• Shygmomanometer• Bengkok• Sampiran• Alat tulis

1.7 Standar Operasional Prosedur

1 PENGKAJIAN• Kaji adanya riwayat DM, lama menderita DM • Kaji adanya keluhan kaki diabetik

2 PERSIAPANPersiapan Alat : kelengkapan sesuai kebutuhan pemeriksaan

• Dopler vaskuler• Jelly• Kassa/tissue• Sphygmomanometer• Bengkok• Sampiran• Alat tulis

Persiapan Klien :• Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri• Menjelaskan tujuan pemeriksaan• Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan kerjasama yang

dibutuhkan• Menjaga privasi klien• Memposisikan klien senyaman mungkin

Persiapan Lingkungan• Lingkungan yang tenang akan memudahkan pemeriksa

mendengar bunyi sistolik• Penerangan lampu yang cukup

3 PELAKSANAANPasang manset sphygmomanometer pada pergelangan kaki dengan tepat

Page 5: Praktikum ABI

Cek arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior/anterior

Dengan menggunakan 2 atau 3 jari, lakukan iklusi pada jari paling distal pemeriksa, kemudian rasakan kekuatan denyut nadi pasien.

Page 6: Praktikum ABI

Berikan jelly secukupnya pada area yang teraba denyut arteriPasang dopler dan dengarkan denyut arteriPompa sphygmomanometer sampai suara menghilangTambahkan tekanan 20 mmHgTurunkan perlahan-lahan tekanan sphygmomanometer sambil dengarkan bunyi denyutan yang pertama sebagai tekanan systolic ankleLakukan pemeriksaan systolic arteri brachial seperti pemeriksaan arteri dorsalis pedis sebelumnya

Hitung ABIAngka sistolik di angkle sebagai pembilang dan angka sistolik sebagai penyebut.Rapikan alat-alat dan klien

4 EVALUASIRespon klien selama dan setelah tindakanKenyamanan klien

5 DOKUMENTASI• Mencatat semua tindakan yang dilakukan dan respon klien selama

tindakan dan kondisi setelah tindakan• Mencatat dengan jelas, mudah dibaca, ditandatangani disertai nama

jelas• Tulisan yang salah tidak dihapus tetapi dicoret dengan disertai parafCatatan dibuat dengan menggunak ballpoint atau tinta.

Page 7: Praktikum ABI

FORMAT PENILAIAN

PEMERIKSAAN ANKLE BRAKHIAL INDEKS (ABI)

NO ASPEK PENILAIANNILAI

0 1 2A PERSIAPAN1 Persiapan Alat : kelengkapan sesuai kebutuhan

pemeriksaan

• Dopler vaskuler• Jelly• Kassa/tissue• Shygmomanometer• Bengkok• Sampiran• Alat tulis

2 Persiapan Klien :

Page 8: Praktikum ABI

a. Mengucapkan salam dan memperkenalkan dirib. Menjelaskan tujuan pemeriksaanc. Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan kerjasama

yang dibutuhkand. Menjaga privasi kliene. Memposisikan klien senyaman mungkin

3 Persiapan Lingkungan :a. Ruangan tenangb. Memperhatikan keamanan lingkungan

4 Persiapan Perawat :a. Mencuci tangan

B PELAKSANAAN1 Pasang manset sphygmomanometer pada pergelangan

kaki dengan tepat2 Cek arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis

posterior/anterior dengan menggunakan 3 jari, lakukan iklusi pada jari paling distal pemeriksa, kemudian rasakan kekuatan denyut nadi pasien.

3 Berikan jelly secukupnya pada area yang teraba denyut arteri

4 Pasang dopler dan dengarkan denyut arteri5 Pompa sphygmomanometer sampai suara menghilang6 Tambahkan tekanan 20 mmHg7 Turunkan perlahan-lahan tekanan sphygmomanometer

sambil dengarkan bunyi denyutan yang pertama sebagai tekanan systolic ankle

8 Lakukan pemeriksaan systolic arteri brachial seperti pemeriksaan arteri dorsalis pedis sebelumnya

9 Hitung ABI10 Rapikan alat-alat dan klienC EVALUASI1 Respon klien selama dan setelah tindakan2 Kenyamanan klienD DOKUMENTASI1 Catat hasil dan respon klien2 Catat dengan jelas, mudah dibaca, ditandatangani disertai

nama jelas perawat serta bila ada tulisan yang salah tidak dihapus/di tipe-ex tetapi di coret, dibenarkan disertai paraf

3 Catatan ditulis dengan tinta atau ballpoint

Page 9: Praktikum ABI

Nilai : Total/48 x 100

Penguji

( )

DAFTAR PUSTAKA

PERKENI, 2007.Konsensus Penatalaksanaan DM Indonesia

Smeltzer, Bare, 2002. Medical Surgical Nursing.Philadelphia:Mosby comp

Suyono, Slamet., dkk. 2007. Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu: sebagai panduan penatalaksanaan diabetes melitus bagi dokter dan edokator. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Tjokroprawiro, Askandar. 1996. Diabetes Mellitus, Klasifikasi, Diagnosis, dan Terapi. Ed. 3. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama