praktikum 7 2a-d4 te praktikum pengolahan sinyal ( amirah nisrina, hadian ardiansyah, kholid bawafi)

Upload: kholid-bawafi

Post on 06-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Praktikum 7 2A-D4 TE Praktikum Pengolahan Sinyal ( Amirah Nisrina, Hadian Ardiansyah, Kholid Bawafi)

    1/19

     

    Laporan Praktikum Pengolahan Sinyal

    PERCOBAAN 7

    TRANSFORMASI FOURIER DISKRIT 

    ANGGOTA KELOMPOK:

    AMIRAH NISRINA

    HADIAN ARDIANSYAH

    KHOLID BAWAFI

  • 8/18/2019 Praktikum 7 2A-D4 TE Praktikum Pengolahan Sinyal ( Amirah Nisrina, Hadian Ardiansyah, Kholid Bawafi)

    2/19

    Praktikum 7. Transformasi Fourier Diskrit

    PERCOBAAN 7 TRANSFORMASI FOURIER DISKRIT 

    Tujuan Praktikum 

    - Mahasiswa mampu memahami konsep dasar transformasi sinyal waktu diskrit 

    - Mahasiswa dapat menyusun program simulasinya. 

    7.1 Teori Dasar  

    Sebelum kita berbicara tentang transformasi Foureir Diskrit atau dalam bahasa

    aslinya disebut sebagai discrete Fourier transform (DFT), marilah kita kembali sejenaktentang sesuatu yang sudah popular di telinga kita yaitu Fourier transform (FT).

    Transformasi Fourier untuk sebuah sinyal waktu kontinyu x(t) secara matematis

    dituliskan sebagai

    Sementara DFT dibentuk dengan menggantikan integral berhingga dengan sederetan

     jumlahan pada suatu nilai berhingga:

    Simbol Δ memiliki arti  equal by definition atau dalam bahasa yang mudah bagi kita

    adalah bahwa sisi kiri secara definisi akan senilai dengan sisi kanan. Sementara x(tn)

    selanjutnya akan kita kenal juga sebagai x(n), yang merupakan notasi sample ke-n pada

    sinyal input. X(ωk) juga dapat dijumpai sebagai X(k) yang merupakan spektral sample

    ke-k.

    Parameter lain yaitu:

    http://1.bp.blogspot.com/-WyFnVfvqg2I/UbaloDowMhI/AAAAAAAAAzM/reMNT1_iYEo/s1600/Picture2.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-DvecPB3k9Y0/UbalZUF2JXI/AAAAAAAAAzE/N0dlSG4k8ig/s1600/Picture1.png

  • 8/18/2019 Praktikum 7 2A-D4 TE Praktikum Pengolahan Sinyal ( Amirah Nisrina, Hadian Ardiansyah, Kholid Bawafi)

    3/19

    Dengan melihat persamaan di atas jelas bagi kita bahwa DFT memiliki basis

    sinyal sinusoda dan merupakan bentuk komplek. Sehingga representasi domain

    frekuensi yang dihasilkan juga akan memiliki bentuk komplek. Dengan demikian anda

    akan melihat adanya bagian real dan imajiner, dan bisa juga hasil transformasi

    direpresentasikan dalam bentuk nilai absolute yang juga dikenal sebagai magnitudo

    respon frekuensinya dan magnitudo respon fase. Selanjutnya untuk proses pengolahan

    sinyal digital, DFT mutlak diperlukan karena kita akan berhubungan dengan sinyal waktu

    diskrit, yang merupakan bentuk tersampel dari sinyal waktu kontinyu. Dan dalam

    praktikum ini kita akan memanfaatkan bentuk dasar library fft yang merupakan

    pengembangan dari algorithma dasar DFT. Mengapa kita menggunakan fft? Hal ini bisa

    dijawab dengan anda masuk ke Matlab command like dan ketikkan help fft. Akan

    muncul keterangan:

    FFT Discrete Fourier transform. 

    FFT(X) is the discrete Fourier transform (DFT) of vector X. For  matrices, the FFT operation is applied to each column. For N-D 

    arrays, the FFT operation operates on the first non-singleton 

    dimension. 

    FFT(X,N) is the N-point FFT, padded with zeros if X has less 

    than N points and truncated if it has more. 

    Cukup jelas bagi kita mengapa kita bisa memanfaatkan library fft dalam praktikum kali

    ini.

    7.2 Peralatan 

    - PC multimedia yang sudah dilengkapi dengan OS Windows

    - Perangkat Lunak Matlab yang dilengkapi dengan Tool Box DSP

    7.3 Langkah Percobaan 

    Sebelum memasuki bentuk DFT yang benar-benar representatif dalam

    pengolahan ke domain frekuensi yang sebenarnya, kita akan memulai dengan langkah

    yang paling dasar dengan tujuan anda akan merasa lebih mudah memahaminya

    bagaimana sebenarnya konsep DFT bekeja.

  • 8/18/2019 Praktikum 7 2A-D4 TE Praktikum Pengolahan Sinyal ( Amirah Nisrina, Hadian Ardiansyah, Kholid Bawafi)

    4/19

    7.3.1 Dasar Pembentukan DFT 

    Di sini kita mulai dengan mencoba melihat bentuk transformasi Fourier dari sinyal

    cosinus yang memiliki periode eksak didalam window yang terdapat pada sampel.

    Langkahnya adalah sebagai berikut:

    1. Bangkitkan sinyal sinus x(t) = 3cos(2πt), pada t = nT. Untuk suatu n = 0~ 99, dan

    T=0,01.

  • 8/18/2019 Praktikum 7 2A-D4 TE Praktikum Pengolahan Sinyal ( Amirah Nisrina, Hadian Ardiansyah, Kholid Bawafi)

    5/19

    2. Stem

  • 8/18/2019 Praktikum 7 2A-D4 TE Praktikum Pengolahan Sinyal ( Amirah Nisrina, Hadian Ardiansyah, Kholid Bawafi)

    6/19

    3. Bagian Real dan Imajiner

  • 8/18/2019 Praktikum 7 2A-D4 TE Praktikum Pengolahan Sinyal ( Amirah Nisrina, Hadian Ardiansyah, Kholid Bawafi)

    7/19

     

    4. Coba ulangi langkah 1-3 dengan merubah dari sinyal cosinus menjadi sinyal sinus.

  • 8/18/2019 Praktikum 7 2A-D4 TE Praktikum Pengolahan Sinyal ( Amirah Nisrina, Hadian Ardiansyah, Kholid Bawafi)

    8/19

     

  • 8/18/2019 Praktikum 7 2A-D4 TE Praktikum Pengolahan Sinyal ( Amirah Nisrina, Hadian Ardiansyah, Kholid Bawafi)

    9/19

     

  • 8/18/2019 Praktikum 7 2A-D4 TE Praktikum Pengolahan Sinyal ( Amirah Nisrina, Hadian Ardiansyah, Kholid Bawafi)

    10/19

     

    5. Ulangi langkah 1-3 dengan merubah nilai sample N=200, menjadi N=1000. Apa yang

    anda dapatkan?

  • 8/18/2019 Praktikum 7 2A-D4 TE Praktikum Pengolahan Sinyal ( Amirah Nisrina, Hadian Ardiansyah, Kholid Bawafi)

    11/19

     

  • 8/18/2019 Praktikum 7 2A-D4 TE Praktikum Pengolahan Sinyal ( Amirah Nisrina, Hadian Ardiansyah, Kholid Bawafi)

    12/19

    7.3.2 Zero Padding 

    Kita mulai dengan sebuah sinyal waktu diskrit berupa sekuen unit step.

    Gambar 10.3. Sekuen Unit Step

     Apabila kita menggunakan transformasi Fourier pada sinyal ini, akan diperoleh bentuk

    seperti berikut:

    Gambar 10.4. Transformasi Fourier Sekuen Unit

    Untuk memahami konsep zero padding pada DFT, anda ikuti langkah-langkah

    percobaan berikut ini.

    http://4.bp.blogspot.com/-Rj69oBU2vqA/UbanbjNGjmI/AAAAAAAAA0E/4GGU4zwBilg/s1600/Picture10.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-cP-9RGiqpDM/UbanPiof3nI/AAAAAAAAAz8/TG0abQR9RQI/s1600/Picture9.jpg

  • 8/18/2019 Praktikum 7 2A-D4 TE Praktikum Pengolahan Sinyal ( Amirah Nisrina, Hadian Ardiansyah, Kholid Bawafi)

    13/19

  • 8/18/2019 Praktikum 7 2A-D4 TE Praktikum Pengolahan Sinyal ( Amirah Nisrina, Hadian Ardiansyah, Kholid Bawafi)

    14/19

     

  • 8/18/2019 Praktikum 7 2A-D4 TE Praktikum Pengolahan Sinyal ( Amirah Nisrina, Hadian Ardiansyah, Kholid Bawafi)

    15/19

    7.3.3 Representasi Dalam Domain Frekuensi 

    Cara yang paling mudah dalam menguji program transformasi ke domain

    frekuensi adalah dengan menggunakan sinyal bernada tunggal, yaitu sinyal dengan

    fungsi dasar sinusoida. Untuk itu coba anda perhatikan dengan yang telah anda lakukan

    pada percobaan ke-1, yaitu pada pemahaman dasar DFT. Disitu sinyal cosinus yang

    ditransformasikan menghasilkan bentuk dalam tampilan indek frekuensi. Dengan

    mengkobinasikan percobaan ke-1 dan percobaan ke-2 kita akan mampu menyusun

    sebuah program DFT yang mampu digunakan untuk pengamatan sinyal waktu diskrit

    dan melihat tampilannya dalam domain frekuensi. Untuk itu ikuti langkah berikut.

    1. Susun sebuah program baru dengan algorithma yang merupakan kombinasi dari

    percobaan ke-1

    dan percobaan ke-2.

  • 8/18/2019 Praktikum 7 2A-D4 TE Praktikum Pengolahan Sinyal ( Amirah Nisrina, Hadian Ardiansyah, Kholid Bawafi)

    16/19

     

  • 8/18/2019 Praktikum 7 2A-D4 TE Praktikum Pengolahan Sinyal ( Amirah Nisrina, Hadian Ardiansyah, Kholid Bawafi)

    17/19

    2. Lakukan beberapa modifikasi, sehingga tampilannya nilai frekuensi dalam Hz.

  • 8/18/2019 Praktikum 7 2A-D4 TE Praktikum Pengolahan Sinyal ( Amirah Nisrina, Hadian Ardiansyah, Kholid Bawafi)

    18/19

    3. Lakukan modifikasi kembali untuk mendapatkan nilai magnitudo dalam besaran dB 

  • 8/18/2019 Praktikum 7 2A-D4 TE Praktikum Pengolahan Sinyal ( Amirah Nisrina, Hadian Ardiansyah, Kholid Bawafi)

    19/19

    7.4 Analisis Data 

      Dasar Pembentukan DFT 

    DFT (Discrete Fourier Transform) berfungsi untuk menjumlahkan seluruh fungsi

    diferensial pada suatu sistem. Maka dari inilah yang dimanfaatkan pada operasi konvolusi

    dan terlihat pada sinyal yang dihasilkan memiliki bagian real dan imajner yang membuktikan

     bahwa setiap operasi pada listing program telah dijumlahkan.

      Zero Padding

    Zero padding merupakan penambahan angka nol saja. yaitu penambahan angka 0

    sebanyak 4 angka dibelakang sekuen yang bernilai satu pada fft hasilnya akan termodifikasi

    dengan nilai DFT yang didapatkan pada praktikum pertama.

      Representasi dalam domain frekuensi

    Representasi dalam domanin frekuensi merupakanPenggabungkan antara percobaan

     pertama dan kedua yaitu DFT dan zero padding sehingga kita dapat melihat sinyal waktu

    diskrit dalam domain frekuensi. Jadi, hasil yang didapatkan merupakan representasi sinyal

    waktu diskrit dalam domain frekuensi.

    Kesimpulan

      Pada praktikum kesimpulan yang didapatkan yaitu DFT adalah transformasi fourier diskrit

    yang konsepnya membangkitkan sinyal cosinus yang ditransformasikan dan menghasilkan

     bentuk dalam tampilan indek frekuensi. untuk melihat sinyal waktu diskrit dalam domain

    frekuensi dibutuhkan zero padding yang berfungsi untuk memodifikasi sinyal DFT dengan

    menambahkan angka nol sebanyak 4 angka dibelakang sekuen yang bernilai 1.

      Transformasi Fourier Diskrit (TFD) adalah salah satu bentuk transformasi Fourier   di mana

    sebagai ganti integral, digunakan penjumlahan. TFD ini dapat dihitung secara efesien dalam

     pemanfaataannya menggunakan algoritma transformasi Fourier cepat  (TFC). dalam

     penggunaannya, terdapat perbedaan yang jelas antara keduanya: "TFD" merujuk pada suatu

    transformasi matematik bebas atau tidak bergantung bagaimana transformasi tersebut

    dihitung, sedangkan "TFC" merujuk pada satu atau beberapa algoritma efesien untuk

    menghitung TFD.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Transformasi_Fourierhttp://id.wikipedia.org/wiki/Transformasi_Fourierhttp://id.wikipedia.org/wiki/Transformasi_Fourier_cepathttp://id.wikipedia.org/wiki/Transformasi_Fourier_cepathttp://id.wikipedia.org/wiki/Transformasi_Fourier_cepathttp://id.wikipedia.org/wiki/Transformasi_Fourier