praktikum 5

7
PRAKTIKUM 5 SENSITIVITAS BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK I. Tujuaan Mahasiswa diharapkan mengetahui bakteri yang sensitive dan resisten terhadap antibiotic II. Dasar teori Antibiotik merupakan suatu substansi kimia yang diperoleh atau diben oleh berbagai spesies mikroorganisme, yang dalam konsentrasi mampu menghambat pertumbuhanmikroorganisme lain. Sensitiitas bakteri terhadap antibiotika adalah suatu istilah yang diguna menggambarkan kerentanan bakteri pada antibiotik. !ji kerentanan antibiotik biasanya dilakukan untuk menentukan antibiotik yang mampu mengobati ineksi yang disebabkan oleh bakteri. "engujian untuk sensitiitas antibiotik sering dilakukan dengan menggunakan metode #irby$%auer yaitu paper dish yang mengandung antibiotik ditempatkan kepiringan media agar dimana bakteri tumbuh. &ika sensiti t antibiotik maka akan terbentuk lingkaran 'berbentuk cincin( yang jel atau disebut dengan )ona inhibisi yang terlihat disekitar paper dish menunjukkan bakteri tidak dapat tumbuh disekitar antibiotik yang sen bagi bakteri tersebut. Metode lain untuk menguji sensitiitas yaitu menggunakan metode Stoke. *$tes berdasarkan diusi antibiotik, pengenceran agar dan metode %roth untuk menentukan #onsentrasi +ambatan Minimum. Terapi antibiotik idealnya berdasarkan pada penentuan agen aetiological dan kepekaan antibiotik yang relevan. %eberapa antibiotik yang dapat digunakan antaralain penisilin,

Upload: amalianaayunisa

Post on 02-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

NV

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM 5SENSITIVITAS BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK

I. Tujuaan

Mahasiswa diharapkan mengetahui bakteri yang sensitive dan resisten terhadap antibiotic

II. Dasar teori

Antibiotik merupakan suatu substansi kimia yang diperoleh atau dibentuk oleh berbagai spesies mikroorganisme, yang dalam konsentrasi rendah mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Sensitifitas bakteri terhadap antibiotika adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan kerentanan bakteri pada antibiotik. Uji kerentanan antibiotik biasanya dilakukan untuk menentukan antibiotik yang mampu mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Pengujian untuk sensitifitas antibiotik sering dilakukan dengan menggunakan metode Kirby-Bauer yaitu paper dish yang mengandung antibiotik ditempatkan kepiringan media agar dimana bakteri tumbuh. Jika sensitif terhadap antibiotik maka akan terbentuk lingkaran (berbentuk cincin) yang jelas atau disebut dengan zona inhibisi yang terlihat disekitar paper dish yang menunjukkan bakteri tidak dapat tumbuh disekitar antibiotik yang sensitif bagi bakteri tersebut. Metode lain untuk menguji sensitifitas yaitu dengan menggunakan metode Stoke. E-tes berdasarkan difusi antibiotik, pengenceran agar dan metode Broth untuk menentukan Konsentrasi Hambatan Minimum. Terapi antibiotik idealnya berdasarkan pada penentuan agen aetiological dan kepekaan antibiotik yang relevan. Beberapa antibiotik yang dapat digunakan antara lain penisilin, streptomycin, tetracylin, dan chloramphenicol. Adapun penjelasan dari beberapa jenis antibiotika yang akan diujikan adalah sebagai berikut:a. PenisilinPenisilin adalah antibiotika yang berasal dari jamur Penicillium. Secara umum, antibiotik Penicilin bersifat signifikan, karena Penicilin adalah obat pertama yang efektif terhadap penyakit yang serius seperti penyakit sefilis dan infeksi Stapylococcus. b. StreptomycinStreptomycin adalah obat yang termasuk kelompok aminoglycosyde. Streptomycin ini bekerja dengan cara mematikan bakteri sensitif dengan menghentikan pemproduksian protein esensial yang dibutuhkan bakteri untuk bertahan hidup. Streptomycin digunakan untuk mengobati TB (Tuberculosis) dan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. c. TetracyclinTetracyclin adalah zat anti mikroba yang diperoleh dengan cara deklorrinasi klortetrasiklina, reduksi oksitetracyclin, atau dengan fermentasi. Tetracyclin adalah spectrum luas poliketida yang dihasilkan oleh Streptomyces, genus dari Actinobacteria, diindikasikan digunakan untuk melawan infeksi bakteri. Ini adalah inhibitor sintesis protein. Hal ini umumnya digunakan untuk mengobati jerawat dan memainkan peran dalam memerangi kolera di negara maju. d. ChloramphenicolChloramphenicol adalah bakteriostatik antimicrobial. Hal ini dianggap sebagai proototipe antibiotika spectrum luas, disamping tetracyclin. Chloramphenicol efektif terhadap berbagai bakteri gram-positif dan gram negatif, termasuk sebagai organisme anaerobik. Chloramphenicol adalah inhibitor sintesis protein, yang menghambat aktivitas transferase peptida dari ribosom bakteri, mengikat A2A52 dan residu A2451 di 235 rRNA dari sub unit ribosom 50S, mencegah pembentukan ikatan peptide.

Uji SensitivitasUji sentifitas bakteri merupakan suatu metode untuk menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan untuk mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas antibakteri. Metode Uji sensitivitas bakteri adalah metode cara bagaimana mengetahui dan mendapatkan produk alam yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri serta mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri pada konsentrasi yang rendah. Uji sentivitas bakteri merupakan suatu metode untuk menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan untuk mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas antibakteri. Seorang ilmuan dari perancis menyatakan bahwa metode difusi agar dari prosedur Kirby-Bauer, sering digunakan untuk mengetahui sensitivitas bakteri. Prinsip dari metode ini adalah penghambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme, yaitu zona hambatan akan terlihat sebagai daerah jernih di sekitar cakram kertas yang mengandung zat antibakteri. Diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri menunjukkan sensitivitas bakteri terhadap zat antibakteri. Selanjutnya dikatakan bahwa semakin lebar diameter zona hambatan yang terbentuk bakteri tersebut semakin sensitif (Waluyo, 2008).Sensitivitas adalah suatu keadaan dimana mikroba sangat peka terhadap antibiotik atau sensitivitas adalah kepekaan suatu antibiotik yang masih baik untuk memberikan daya hambat terhadap mikroba. Uji sensitivitas terhadap suatu antimikroba untuk dapat menunjukkan pada kondisi yang sesuai dengan efek daya hambatnya terhadap mikroba. Suatu penurunan aktivitas antimikroba akan dapat menunjukkan perubahan kecil yang tidak dapat ditunjukkan oleh metode kimia, sehingga pengujian secara mikrobiologis dan biologi dilakukan. Biasanya metode merupakan standar untuk mengatasi keraguan tentang kemungkinan hilangnya aktivitas antimikroba (Djide, 2008).Intermediet adalah suatu keadaan dimana terjadi pergeseran dari keadaan sensitif ke keadaan yang resisten tetapi tidak resisten sepenuhnya. Sedangkan resisten adalah suatu keadaan dimana mikroba sudah peka atau sudah kebal terhadap antibiotik (Djide, 2008).Resisten adalah ketahan suatu mikroorganisme terhadap suatu anti mikroba atau antibiotik tertentu. Resisten dapat berupa resisten alamiah, resisten karena adaya mutasi spontan (resisten kromonal) dan resisten karena terjadinya pemindahan gen yang resisten (resistensi ekstrakrosomal) atau dapat dikatakan bahwa suatu mikroorganisme dapat resisten terhadap obat-obat antimikroba, karena mekanisme genetik atau non-genetik (Djide, 2008).Penyebab terjadiya resisten terhadap mikroorganisme adalah penggunaan antibiotik yang tidak tepat, misalnya penggunaan dengan dosis yang tidak memadai, pemakaian yang tidak teratur, demikian juga waktu pengobatan yang tidak cukup lama, sehingga untuk mencegah atau memperlambat terjadinya resisten tersebut, maka cara pemakaian antibiotik perlu diperhatikan (Djide, 2008). Zona Hambat merupakan tempat dimana bakteri terhambat pertumbuhannya akibat antibakteri atau antimikroba. Zona hambat adalah daerah untuk menghambat pertumbuhan mikroorrganisme pada media agar oleh antibiotik. Contohnya: Tetracycline, Erytromycin, dan Streptomycin. Tetracycline merupakan antibiotik yang memiliki spektrum yang luas sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri secara luas (Djide, 2008).

III. Alat dan Bahan a. Alat- Lampu spiritus (1 buah)- Petridis (1 buah)- Korek api- Cotton swap (1 buah)

b. Bahan- Discus antibiotika ( penisilin, streptomycin,tetracylin, dan chloramphenicol) (secukupnya)- Media agar (Na) (secukupnya)- Biakan murni bakteri (secukupnya)- Kertas pembungkus Petridis ( 1 buah)

IV. Cara Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.2. Menyalakan lampu Spiritus3. Siapkan 2 Media NA beri label A dan B 4. Mengambil cawan petri yang telah diisi media agar dan membeku.5. Oleskan biakan murni bakteri yang akan diujikan dengan menggunakan metode goresan, kemudian letakkan discus antibiotika yang telah diberi antibiotika yang berbeda (penisilin, streptomycin, tetracylin, dan chloramphenicol).6. Setelah meletakkan discus antibiotika, tunggu beberapa menit hingga discus antibiotika agak menempel dan balik cawan petri dan bungkus dengan mengggunakan kertas.7. Petridis yang telah dibungkus dimasukkan kedalam incubator selama 24 jam pada suhu 370C.8. Mengamati zona hambatan bakteri yang terbentuk setelah 24 jam

V. Hasil

Petridis A yang diberi discus antibiotic Tetracycline mempunyai diameter zona hambatan > 1, 8 cm atau 18 mm Sensitif terhadap Antibiotik

Petridis B yang diberi discus antibiotic Penicilin mempunyai diameter zona hambatan 0,5 cm Resisten terhadap Antibiotik

VI. Kesimpulan1. Petridis A yang diberi discus antibiotic tetracycline mempunyai zona hambat dengan diameter > 1, 8 cm atau 18 mm SENSITIF terhadap antibiotic2. Petridis B yang diberi discus antibiotic penicillin mempunyai zona hambat dengan diameter 0,5 cm atau 5 mm RESISTEN terhadap antibiotic