praktek kayu

Upload: windria-yossy-tiarno

Post on 10-Oct-2015

62 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

praktek kayu

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.Kayu merupakan tumbuhan alam yang disekitar kita, baik kayu yang berkualitas baik, maupun kualitas sembarangan. Kayu yang kita dapati dihutan terutama di Indonesia sangat menunjukkan kualitas dan kuantitas yang bermutu. Bahan konstruksi ini banyak digunakan karena mempunyai kekuatan yang tinggi. Pada praktek kerja kayu disamping pengenalan alat alat pertukangan manual, juga akan diperkenankan cara menggergaji kayu yang baik arah melintang serat kayu maupun arah sejajar serat kayu, potongan mambentuk sudut arak melintang serat kayu, cara mengetam kayu dengan hasil rata, datar, lurus dan siku. Praktek lainnya adalah cara membuat lubang pada kayu dengan menggunakan pahat dan bor, serta penyetelan benda kerja yang akan dibuat.Secara garis besar praktek kerja kayu bertujuan untuk memberikan dasar dasar pengguanaan alat / perkakas pertukangan manual dan dilanjutkan dengan pembuatan benda kerja akan menjadi dasar atau acuan untuk diterapkan pada praktek kerja kayu II pada semester berikutnya.

1.2 Tujuana.umumTujuan dari praktek kayu adalah untuk memberikan pengertian serta penjelasan tentang :a. Industri konstruksi/bangunanb. Dasar pengetahuan kayu sebagai bahan utama kerja kayuc. Perkakas dan peralatan kerja kayud. Hubungan dan sambungan pada kerja kayue. Konstruksi rangka dinding dan rangka atapf. Pekerjaan finishingb. khususTujuan khusus dari praktek kayu ini adalah, diharapkan mengerti dan mampu melakukan praktek akan penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi bangunan dan juga sebagai bahan industri meubel (furniture).

1.3 Kayu Sebagai Bahan Utama Konstruksi.Kayu adalah suatu bahan konstruksi yang didapat dari tumbuhan alam. Sifat kayu yang menguntungkan, adalah sebagai berikut :1. Mudah didapat dan ralatif murah harganya dibandingkan dengan bahan bangunan lainnya seperti beton dan baja.2. Mudah dikerjakan tanpa alat berat khusus.3. Bentuknya indah alami.4. Sebagai isolasi panas.5. Sebagai isolasi listrik.6. Tahan zat kimia seperti asam dan garam dapur.7. Ringan, mengurangi berat sendiri dari bangunan.8. Serba guna serta bekasnya masih dapat dimanfaatkan lagi.Sifat kayu yang merugikan, adalah sebagai berikut :1. Mudah terbakar dan menimbulkan api.2. Kekuatan dan keawetan kayu sangat tergantung dari jenis dan umur pohon.3. Cepat rusak oleh pengaruh alam.4. Dapat dimakan oleh serangga kecil seperti rayap, kumbang dan lain-lain.5. Dapat berubah bentuknya, seperti menyusut/memuai tergantung dari kadar air yang dikandungnya.6. Kekuatan kayu tidak seragam, walaupun dari jenis pohon yang sama hal ini disebabkan karena adanya cacat kayu.

1.4 Cacat Pada KayuCacat kayu dapat menimbulkan efek samping yang serius terhadap kekuatan kayu, kekakuan dan keindahan kayu.Macam-macam cacat kayu dapat dikelompokkan dalam 4 (empat) kelompok :

1.4.1 Cacat Kayu Setelah Penggergajian Akibat Penyusutan.Cacat atau kerusakkan ini pada dasarnya diakibatkan karena proses penyusutan disamping menimbulkan perubahan bentuk juga menimbulkan perubahan dimensi. Perubahan dimensi karena penyusutan dapat ditinjau dari 3 (tiga) arah penampang kayu, yaitu :a. Tangensial : penampang menyinggung arah lingkaran tumbuh, besarnya angka penyusutan berkisar antara 4,3 14 .b. Radial : penampang yang melintang lingkaran tumbuh, besarnya angka penyusutan berkisar antara 2,1 8,5 .c. Aksial : penampang dalam arah memanjang kayu, besarnya angka penyusutan berkisar antara 0,1 0,3 .

Macam-macam cacat akibat penyusutan, adalah sebagai berikut : a. Sisi cembung (Spring), adalah : perubahan bentuk melengkung arah memanjang pada bagian tepi/sisi kayu.b. Sisi membentuk busur (Bow), adalah : perubahan bentuk melengkung arah memanjang pada bagian permukaan kayu.c. Permukaan membentuk mangkok (Cup), adalah : perubahan bentuk melengkung pada arah lebar kayu, cacat seperti ini sering terjadi pada penggergajian back sawing.d. Melenting (Twist), adalah : pemuntiran melintang pada permukaan kayu yang berputar berlawanan arah pada masing-masing ujung kayu.e. Pecah permukaan (end splits), adalah : pecah dimulai pada bagian ujung dan mejalar sepanjang papan.

1.4.2 Cacat Disebabkan Serangan Jamur Pembusuk.Kerusakkan ini terjadi pada permulaan pengeringan. Karena jamur dapat tumbuh dengan subur pada temperature rendah dan kelembaban tinggi, maka untuk mengendalikan kerusakkan ini adalah dengan cara mempercepat proses pengeringan. Macam-macam jamur, adalah sebagai berikut :a. Jamur pelapuk kayub. Jamur pelunak kayuc. Jamur pewarna kayu.. Melalui reaksi kimia zat ini dapat mengakibatkan perubahan warna atau noda pada kayu.

1.4.3 Cacat Dari Pohon.Cacat dari pohon dapat dibedakan menjadi 4 (empat), adalah sebagai berikut :

a. Cacat mata kayu.Mata kayu adalah bagian dari cabang yang berada di dalam kayu, dapat dibedakan menjadi :a. Mata kayu sehat, adalah : mata kayu yang tidak busuk, berpenampang keras, tumbuh kukuh dan rapat pada kayu, berwarna sama/lebih gelap dengan kayu sekitarnya.b. Mata kayu lepas, adalah : mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada kayu, biasanya pada proses pengerjaan mata kayu ini mudah lepas dan tidak ada gejala busuk.c. Mata kayu busuk bergerombol, adalah : mata kayu ini menunjukkan tanda pembusukkan, biasanya bergerombol dan bagian kayunya lunak/lapuk, berlainan dengan bagian kayu sekitarnya

Pengaruh adanya mata kayu pada kayu, adalah :1. Mengurangi sifat keteguhan kayu2. Serat-serat disekeliling mata kayu umumnya tidak teratur (menyulitkan pengerjaan)3. Menyulitkan pengerjaan karena kerasnya penampang mata kayu4. Mengurangi keretakkan5. Menyebabkan lubang pada hasil lebar finir.

b. Cacat hati rapuh.Hati rapuh ini merupakan tanda khas yang umum dimiliki kayu daun lebar di daerah tropis, misalnya : kayu meranti. Cacat ini mengurangi kekuatan terhadap kayu, biasanya terdapat pada hati kayu (pusat lingkaran tumbuh kayu bulat).

c. Serangga perusak kayu.Serangga perusak kayu antara lain : rayap, kumbang kayu dan bubuk kayu, karena pengaruhnya maka kekuatan kayu akan berkurang.

d. Cacat kayu gubal (sap wood).Kayu gubal juga merupakan salah satu jenis cacat kayu, karena adanya kayu gubal pada suatu potongan kayu, maka akan mempengaruhi kekuatan kayu (terutama untuk konstruksi berat), keindahan dari kayu gubal ini merupakan sasaran utama serangga perusak kayu.

1.5 Penyimpanan Kayu.Penyimpanan kayu disini berarti penumpukkan kayu, kayu harus ditumpuk/disusun yang baik agar kayu tetap dalam keadaan baik, bebas dari serangga perusak kayu dan serangga jamur.a. Syarat-syarat penumpukkan kayu yang baik, adalah sebagai berikut :1. Tempat harus rata/datar dan bebas dari genangan air.2. Sumber hama dan penyakit kayu harus dihilangkan.3. Jarak timbunan dari lantai dianjurkan setinggi 50 cm untuk ruang kosong sirkulasi udara.4. Terlindung dari hujan dan cukup sirkulasi udara.5. Antara tumpukkan yang satu dengan yang lain harus ada ruang yang cukup untuk sirkulasi udara dan untuk memudahkan pada waktu pengambilan dan penumpukkan.6. Tinggi penyusunan dianjurkan jangan terlalu tinggi 3 meter.7. Papan/balok disusun dengan menggunakan kayu ganjel/lat (sticker). Ganjel harus dibuat dari kayu yang sehat (bebas cacat), keadaan kering, bentuk persegi dan seragam.8. Untuk papan yang sudah kering, ganjel (sticker) boleh dipasang pada setiap 8 (delapan) tumpuk papan. Ukuran ganjel (sticker) ditunjukkan pada Tabel 2.1.9. Antara kayu/papan yang satu dengan yang lainnya pada suatu tumpukkan harus diberi jarak antara 2 5 cm. Tabel 2.1 Ukuran ganjel (sticker).No.Tebal kayu/papan(cm)Tebal ganjel(cm)Lebar ganjel(cm)Jarak ganjel(cm)

1. 3 1,62,540 - 80

2.3 - 62,52,560 - 100

3. 64480 - 100

1.6 Pengawetan Kayu.Keawetan kayu berhubungan erat dengan pemakaiannya, Adapun faktor penyebab kerusakkan kayu digolongkan menjadi :

1.6.1 Penyebab Non Mahluk Hidup.a. Faktor Fisik ; keadaan/cuaca alam yang mampu merusak kayu (suhu udara, panas, air dan sebagainya).b. Faktor Mekanik ; akibat proses kerja alam atau tindakkan manusia (pukulan, goresan, tarikkan dan tekanan).c. Faktor Kimia ; faktor yang mempengaruhi unsur kimia yang membentuk komponen kayu (pengaruh garam, asam dan basa)

1.6.2 Penyebab Mahluk Hidup.a. Jenis Jamur ; serangan jamur yang mengakibatkan pelapukkan dan pembusukkan.b. Jenis Serangga ; serangan serangga yang memakan dan tinggal di dalam kayu.

1.6.3 Alasan melakukan Pengawetan Kayu, karena :a. Kayu yang memiliki kelas keawetan yang tinggi sangat sedikit dan sulit didapat dalam jumlah yang banyak, selain itu harganya cukup mahal.b. Kayu kelas keawetan III s.d V cukup banyak dan mudah didapat dalam jumlah yang banyak. Selain itu segi keindahannya cukup tinggi, hanya faktor keawetannya saja yang kurang. Sehingga lebih efisien bila diawetkan dahulu.c. Dilain pihak dengan pengawetan kayu orang akan berusaha mendapatkan keuntungan finansiil.

1.6.4 Tujuan Pengawetan Kayu, adalah sebagai berikut :a. Untuk memperbesar keawetan kayu, sehingga menjadi lebih lama unsur pemakaiannya.b. Memanfaatkan pemakaian jenis-jenis kayu ber-kelas keawetan rendah dan sebelumnya belum pernah digunakan dalam pemakaian.c. Untuk mengatasi pengangguran.

1.6.5 Macam-macam Metode Pengawetan.Metode pengawetan dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :Pengawetan Metode Sederhana.a. Metode rendamanb. Metode pencelupanc. Metode pemulasan dan penyemprotand. Metode pembalutanPengawetan Metode Khusus.a. Metode proses sel penuhb. Metode proses sel kosong1.6.6 Bahan Pengawet.Bahan pengawet kayu adalah : bahan-bahan kimia yang telah diketemukan dan sangat beracun terhadap mahluk perusak kayu, antara lain : Arsen (As), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Flour (F), Chroom (Cr) dan lain-lain.Selain proses pengawetan diatas, sebetulnya finishing adalah juga merupakan tindakan pengawetan terhadap kayu, seperti meni, cat, vernis, plitur, teak oil dan sebagainya. Tetapi jika hanya difinishing fungsinya hanya melindungi atau menutup bagian luar kayu sehingga kurang mampu mengatasi faktor-faktor perusak kayu.

1.7 Perkakas Didalam pekerjaan konstruksi perkakas tangan dasar dapat dibagi menjadi 6 (enam)kelompok utama :

1.7.1 Perkakas Ukur (Measuring tools)Perkakas ukur dapat dikelompokkan menurut fungsi dan penggunaannya yang meliputi, yaitu :

a. Penggaris lipat.Jenis yang paling lazim digunakan adalah penggaris berukuran satu meter lipat empat. Penggaris ini terbuat dari kayu (boxwood) atau plastik dengan fitting yang terbuat dari kuningan atau baja tahan karat, dapat dilihat pada Gambar 3.1.Setiap lipatan berukuran panjang 250 milimeter, dengan tanda ukuran dalam milimeter.

b. Mistar baja (Steel rule).Bentuk yang paling sederhana dari alat ukur adalah mistar. Dalam perdagangan baja mistar terbuat dari baja tahan karat (Stainless steel) atau dari baja berkarbon tinggi yang akan memberikan daya tahan dan keakuratannya tidak akan berubah.

c. Pita pengukur (Measuring tapes).a. Steel Tape.Pita pengukur dari baja ataupun plastik, ini biasanya berukuran panjang 10 (sepuluh) meter, 20 (dua puluh) meter atau 30 (tiga puluh) meter. Steel tape ini lebih cocok digunakan untuk pengukuran lokasi pekerjaan atau sering digunakan untuk kegiatan surveya. Tape RuleTape rule tersedia dalam ukuran panjang 2 (dua),3 (tiga), 5 (lima) dan 7 (tujuh) meter. Tape rule yang berukuran panjang 7 (tujuh) meter paling cocok untuk situasi pekerjaan pembangunan rumah

1.7.2 Perkakas Penanda (Marking out tools).Digunakan untuk member tanda/penggambaran pada benda kerja. Yang termasuk perkakas ini adalah :

a. Pensil.Ada dua jenis pinsil yang digunakan untuk menandai panjang dan bentuk pada material konstruksi , yaitu :Pinsil tukang kayu memiliki casing dari kayu yang berbentuk empat persegi panjang. Pinsil ini sebagian besar digunakan untuk pekerjaan di lapangan. Jika ditajamkan dengan benar pinsil ini akan menghasilkan garis-garis yang sesuai untuk membuat tanda.

b. Pisau Penanda (scriber)Perkakas ini terbuat dari baja dan memiliki bagian yang tajam pada satu ujung dan pisau pemotong (cutting blade) pada ujung lainnya.Mata pisau pada scriber digunakan untuk memotong garis tajam dan halus ke dalam kayu ketika menandai bahu suatu sambungan.Ujungnya digunakan untuk menandai pengukuran.

c. Pemberi Tanda Garis(Marking gauge)Marking gauge digunakan untuk menandai garis-garis paralel ke dalam permukaan kayu. Garis-garis gauge dapat dijadikan paralel ke suatu ujung atau pinggir.

d. Mortise Gauge.Mortise gauge digunakan untuk menghasilkan dua garis batas sisi dari suatu mortise atau tenon joint.

e. Pencil Gauging.Untuk menghasilkan garis gauge dari suatu pinggir atau ujung sepotong kayu, apabila garis gauge yang tergores tidak diinginkan.f. Jangka (dividers).Dividers digunakan untuk :a. membuat tanda pada garis melengkung (arc) dan lingkaran pada kayub. membuat tanda pada jarak yang sama di sepanjang kayu;c. membuat tanda dengan garis.

g. Garis Kapur(Chalk line).Garis kapur (chalk line) terbuat dari tali katun yang kuat dan dipilin.Ada dua jenis chalk line yang umum digunakan :a. diperuntukkan secara khusus sebagai chalk line.b. Kumparan Chalk Line

h. Punches.Dua jenis punches digunakan dalam pekerjaan pembuatan tanda masing-masing adalah centre punch dengan ujung point bersudut 90 dan prick punch sudut ujung pointnya dengan sudut 60.Prick punch dengan ujung poin yang lebih runcing digunakan untuk memperjelas garis yang telah dibuat diatas permukaan sebuah benda kerja. Ini dikenal dengan bukti tanda (witness marking).

1.7.3 Perkakas Pemotong (Cutting tools).Adapun macam-macam peralatan pemotong (cutting tools), adalah sebagai berikut :

a. Pahat.Pahat terdiri dari blade yang terbuat dari baja keras dengan gerigi-gerigi halus dan gagang terbuat dari plastik atau kayu digerinda dan ditajamkan untuk menghasilkan ujung pemotong dan ujung lainnya memiliki tang yang dibentuk sehingga dapat masuk pada gagang.

b. Betel.Betel untuk memotong material keras terbuat dari baja carbon untuk perkakas atau dari baja paduan untuk memotong dan menahan hantaman palu.

c. Kikir (hand files&rasp).Kikir umumnya digunakan untuk membentuk dan menghaluskan logam, rasp khususnya digunakan pada kayu atau kulit.

d. Gunting tipis (thin snips).Gunting tipis digunakan untuk memotong material tipis seperti lembaran metal, material gasket dan light gauge shim.

e. Gergaji.Gergaji diklasifikasikan sebagai perkakas abrading karena tindakan pemotongan yang dilakukan adalah menggesek atau mengauskan kayu.Jenis-jenis gergaji dibagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu :

1. Gergaji punggung (back saw).Gergaji ini digunakan untuk mempersiapkan sambungan yang sangat halus, misalnya sambungan.

2. Gergaji Tangan (hand saw).Tidak seperti hacksaw, gergaji tangan tidak memiliki bagian yang kaku di sepanjang bagian belakang, tetapi memiliki blade yang fleksibel dengan ukuran gerigi yang lebih besar.

3. Gergaji Besi (hack saw).Jenis gergaji ini digunakan untuk menggergaji logam.

4. Gergaji Pelubang (Hole saw).Gergaji pembuat lubang adalah alat pemotong yang digunakan untuk membuat ukuran lobang menjadi lebih besar dengan batas kedalaman yang terbatas dengan menggunakan mesin bor.f. Ketam (Plane) Ketam (plane) terdiri dari body yang terbuat dari kayu atau baja yang menampung besi pemotong yang dapat disetel.Berbagai jenis ketam (plane) ini dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu :a. Bench plane, termasuk ketam untuk roughing-in, smoothing dan straightening.b. Ketam untuk memotong lingkaran (Circle cutting plane), termasuk ketam dan spokeshave untuk perencanaan dan pembentukan permukaan concave and convex.c. Ketam untuk tujuan khusus, termasuk ketam untuk membentuk alur, lidah, rebate dan berbagai macam decorative edge moulding.

g. Pengebor (drilling)Mengebor adalah proses membentuk sebuah lingkaran pada material padat dengan menggunakan tekanan pada alat pemotong berputar sampai ia menerobos maasuk kedalam benda kerja.Ada 3 (tiga) kelompok utama perkakas pengebor :1. mata bor untuk mengebor kayu (wood boring bit)2. mata bor untuk mengebor batu (masonry drill)3. mata bor metal (metal drill)

1.7.4 Perkakas Pendorong (Driving tools).Alat pendorong/penekan digunakan untuk menyalurkan kekuatan (forces) yang dapat membantu saat melakukan pemasangan dan pembongkaran komponen Peralatan pendorong/penekan terdiri dari :

a. Palu (hammer).Palu (hammer) adalah perkakas pemukul yang terdiri dari kepala (head) dari baja yang dipasang pada sebuah gagang.

b. Pembenam Paku (nail punch).Nail punch adalah sepotong baja keras berukuran panjang kira-kira 100 mm yang dirancang untuk memukul kepala paku di bawah permukaan kayu.

c. Obeng.Obeng adalah perkakas untuk mendorong melalui blade yang dipasang pada gagang. Ujung blade dibentuk sedemikian rupa sehingga cocok dengan kepala sekrup, dan ketika diputar, bladeakan memutar sekrup masuk ke dalam material.

d. Pinch Bar dan Pry Bar.Pinch bar masing-masing ujungnya berbentuk baji (wedge shaped). Satu ujung berbentuk engkol atau di bengkok untuk mendukung sudut pengangkatan.Pry bar memiliki satu ujung berbentuk baji (wedge shaped) dan sebuah ujung runcing Pry bars normalnya digunakan pada pekerjaan jalur perpipaan dan pekerjaan konstruksi.

e. Brace.Brace diklasifikasikan sebagai perkakas mendorong dan dirancang untuk memutar bitdan drill yang sesuai melalui kayu.

1.7.5 Perkakas Penjepit (Gripping tools).Peralatan penjepit digunakan untuk menahan komponen yang akan di bongkar, dipasang, dikerjakan atau disetel Peralatan penjepit dibedakan menjadi 4 (empat) macam, adalah sebagai berikut :

a. Bench vice.Bench vice dipasang pada bangku joiner dan digunakan untuk menahan bagian yang dikerjakan saat operasi penggergajian (sawing), penyambungan (jointing) dan pembentukan (shaping).

b. G-Clamp.G-clamp terdiri dari bagian berbentuk G dengan sekrup yang dapat dikencangkan untuk menahan bagian yang dikerjakan.

c. Quick-action bar clamp.Bar-clamp adalah adaptasi dari G clamp dan digunakan secara luas dalam bengkel dan di lapangan. Arm yang mengunci sendiri dapat disetel dengan cepat menjadi ukuran terbuka dengan meluncurkannya di sepanjang bar bergerigi.

d. Tang (Pliers).Tang (Pliers) dibedakan menjadi 6 (enam) macam, adalah sebagai berikut :a. Tang Multigrip.Tang Multigrip ini memiliki bentuk pivot khusus yang membuat persambungan penjepitnya berpindah (slipped) atau disetel untuk memberikan tingkat keterbukaan rahang dan penjepit paralel pada setiap posisi

b. Tang berujung runcing (Long or Needle Nosed Pliers).Tang ini memungkinkan pemakai untuk menjangkau kedalam ruang tertutup saat mengerjakan pekerjaan pemasangan ringan.

c. Tang kombinasi (Combination Pliers).Tang ini adalah jenis yang paling umum digunakan dalam pekerjaan otomotif, kelistrikan (electrical) dan pekerjaan tehnik umum.

d. Tang pemotong diagonal (Side Cutters).Side cutters adalah tang untuk memotong kawat dalam tempat yang tertutup.

e. Tang penjepit (Circlip/Tang Snap Ring).Tang circlip atau tang snap ring adalah tang untuk penggunaan khusus yang digunakan untuk memasang dan mengeluarkan circlips/snap rings.

f. Tang jepit berkunci (Lock Grip Pliers/Vice Grips).Jenis tang ini menggunakan prinsip toggle untuk mengunci rahang pada posisi menjepit.

1.7.6 Perkakas Pengetes/Penguji (Testing tools).Alat penguji secara normal tidak memiliki tanda-tanda tingkatan dan tidak dapat digunakan untuk pengukuran.Peralatan pengetes/penguji dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, adalah sebagai berikut.

a. Siku (Frame Square).Siku adalah sangat berguna untuk benda kerja yang berukuran.Ia digunakan untuk membuat garis dan pengujian pinggiran yang bersudut 90 atau segi empat terhadap satu sama lain.

b. Pelurus level (Precision level).Perkakas leveling digunakan untuk mengetes pekerjaan apakah berada dalam posisi horisontal (level) dan untuk mentransfer suatu level dari titik referensi level tertentu ke posisi-posisi yang diperlukan di tempat.

c. Bandul (Plumb Bob).Bandul adalah bentuk logam pemberat yang khusus dengan ujung runcing pada bagian ujung dan di gantung dengan sebuah tali/benang dari atas.Ia digunakan untuk membentuk garis tegak lurus antara dua titik

1.7.7 Mesin-Mesin Kayu.Mesin-mesin kayu dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu sebagai berikut :

a. Mesin Pemotong.Yang termasuk mesin pemotong, adalah :a. Gergaji Ayun (radial arm saw)b. Gergaji Bundar (circular saw)

c. Mesin Ketam.a. Ketam Perata.b. Ketam Penebal

d. Mesin-mesin pendukung.a. Mesin Borb. Mesin Moulderc. Mesin Amplasd. Mesin Bubute. Mesin pembuat Dowelf. Mesin Gergaji Pita

1.8 Sambungan Pada Pekerjaan Kayu1.8.1 Sambungan Lurus/Tegak (Butt Joints).Sambungan ini adalah jenis cara menyambung/menghubungkan kayu secara sederhana yang digunakan pada sambungan menyudut dan persilangan. Macam-macam sambungan lurus/tegak adalah sebagai berikut :

a. Sambungan Lurus Siku.Sambungan ini digunakan apabila faktor cepat dan ekonomis sambungan diperlukan, tapi bukan faktor kekuatannya yang tinggi, missal untuk konstruksi rangka, kotak dan lain-lain. Alat pengokohnya paku, sekrup, lem, plat penyambung dan lain-lain.

b. Sambungan Lurus Verstek.Sambungan ini hampir serupa dengan sambungan lurus siku, hanya pada bidang permukaan sambungan, masing-masing hanya dipotong miring 45o (verstek).

c. Sambungan Lurus dengan Pen Dowel.Sambungan ini digunakan untuk hubungan antara kepala kayu ke sisi kayu lainnya dan untuk menyambung papan (pelebaran).

1.8.2 Sambungan Takik kayu (Halving Joint).Sambungan ini biasanya dipakai pada sambungan menyudut, perpotongan ataupun memanjang antara kayu yang ukurannya sama tebalnya dengan bagian yang lainnya. Macam-macam sambungan Takik kayu, adalah sebagai berikut :

a. Sambungan Takik Kayu pada Sudut (Corner Halving Joint).Sambungan banyak digunakan pada sambungan menyudut pekerjaan rangka, dimana sambungannya terletak pada ujung-ujung kayuUntuk memperkuat sambungan digunakan paku atau .

b. Sambungan Takik Tidak Tembus (Stopped Halving Joint).Sambungan ini biasa digunakan pada hubungan landasan menyudut pada pekerjaan rangka dimana akhir dari salah satu potongannya bertemu pada samping yang lain pada permukaan dalam satu bidang.

c. Sambungan Takik Kayu Silang (Cross Halvint Joint).Sambungan ini digunakan dimana kedua potongan kayu saling silang menyilang satu sama lainnya dan permukaan atau sampingnya lurus rata.

d. Sambungan Takik Kayu Memanjang (Scarf Halving Joint).Sambungan ini digunakan untuk memperpanjang kayu pada suatu konstruksi :1. Balok tembok, dimana seluruh bidang bawah balok didukung oleh tembok.2. Balok dinding pada rangka dinding kayu, yang pada setiap sambungan harus didukung oleh tiang.3. Juga untuk balok bubungan, panjang sambungan 2 2,5 t. (t = tebal kayu).

e. Sambungan Takik Kayu Miring 45o (The Mitre Halving Joint).Sambungan ini digunakan untuk sambungan menyudut dari pekerjaan rangka yang ringan, misalnya sambungan rangka pigura.

f. Sambungan Takik Kayu Ekor Burung (Dovetail Halving Joint).Sambungan ini digunakan pada pekerjaan rangka, dimana ada gaya tarik yang cenderung menarik lidah takikkan (socket), karena bentuk ekor burung merupakan pasak, kemiringan ekor burung 1 : 6 dan ujung lidah sama lebar dengan lebar kayu.

1.8.3 Sambungan Beralur (Housing Joint).Sambungan ini digunakan untuk konstruksi menyudut atau pertemuan, dimana ujung atau sisi dari salah satu potongan bertemu pada masing-masing mukanya. Pada bagian lebar (sisinya) dibuat takikkan yang berupa alur dimana ujung dari potongan kayu lainnya bisa masuk. Jenis-jenis sambungan beralur adalah sebagai berikut :

a. Sambungan Beralur Menerus (Through Housing Joint).Sambungan ini dibuat dengan menggunakan alur sepanjang lebar dari kayu/papan yang akan dihubungkan. Dalam alur 1/3 t.

b. Sambungan Beralur pada Sudut (The Corner Housing Joint).Sambungan ini dipakai pada hubungan sudut, pada dasarnya sama dengan sambungan beralur menerus hanya disini letaknya disudut sehingga tidak merupakan alur tetapi mirip sponing.

c. Sambungan Beralur tidak Menerus (Stopped Housing Joint).Sambungan ini dimaksudkan agar sambungannya tidak kelihatan dari bidang permukaan, sehingga jika dilihat dari muka Nampak seperti sambungan lurus biasa.

d. Sambungan Beralur dan Lidah (Tongued Housing Joint).Sambungan ini biasa digunakan untuk menghubungkan 2 (dua) buah papan hubungan sudut. Sambungan ini lebih kuat dari sambungan beralur lainnya karena adanya lidah.

1.8.4 Sambungan Pen dan Lubang (Mortise and Tennon Joints).Pada sambungan pen dan lubang bidang sambungannya terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu:1. Lubang, bidang berlubang suatu kayu untuk tempat pen.2. Pen, bagian yang dibentuk sedemikian rupa pada suatu kayu lainnya untuk dimasukkan ke lubang pada kayu lainnya.

1.8.5 Sambungan Kayu/Papan Arah Melebar (Joints used Widening).Kegunaan utama dari kayu/papan yang disambung melebar, adalah sebagai berikut :a. Permukaan atas mejab. Barang-barang furniturec. Lantaid. Dinding dan interior lainnya.

Macam-macam sambungan papan arah lebar dibedakan menjadi 4 (empat) :

b. Sambungan arah lebar tegak (The Butt Edge Joint).Papan/kayu hanya dihubungkan sisi-sisi tegaknya saja, pengokohannya hanya menggunakan lem.

c. Sambungan arah lebar dengan sekrup (Screwed Butt Edge Joint).Sama dengan sambungan arah lebar tegak, hanya pengokoh sambungannya menggunakan sekrup.

d. Sambungan alur dan lidah (Tongued and Grooved Joint).Sambungan ini umumnya dipakai untuk konstruksi papan lantai, penutup dinding ataupun pekerjaan lainnya.

e. Sambungan alur dan lidah lepas (The Feathered/Slip Tongued Joint).Pada kedua sisi papan yang akan disambung dibuat alur, sebelum dipasang disisipi sebilah papan kecil yang dinamai lidah lepas.

1.8.6 Sambungan Pen dan Lubang (Mortise and Tennon Joints).Kegunaan utama dari sambungan ini, antara lain :1. Hubungan pada rangka ibu pintu dan jendela (kusen)2. Hubungan pada rangka daun jendela dan pintu3. Konstruksi pagar atau pekerjaan rangka lainnya seperti rangka dinding dalamnya.4. Rangka pada pekerjaan furniture dan rak almari.

1.9 Pekerjaan FinishingPekerjaan finishing harus dilakukan pada pekerjaan kayu terutama pada benda kerja atau hasil kerja yang berhubungan dengan meubel (furniture) dan komponen bangunan, misal : meja, kursi, lemari, daun jendela, daun pintu dan kusen jendela/pintu. Jenis bahan finishing ada bermacam-macam misalnya : Cat, vernis dan pelitur. Pekerjaan finishing pada kayu mempunyai tujuan sebagai berikut :a. Memperindah benda hasil kerjab. Melindungi benda kerja yang difinishing dari air, udara dan sinar mataharic. Untuk menarik perhatian benda hasil kerja.