prakarya & kwu. materi kerajinan bahan lunak

6
SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA No. Dokumen F/751/WAKA 1/3 No. Revisi 1 PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN Kerajinan Bahan Lunak Tanggal Berlaku 27 Juli 2015 Halaman 1 dari 6 A. PERNGERTIAN KERAJINAN BAHAN LUNAK a) Kerajinan adalah kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan (kerajinan) tangan. b) Kerajinan Bahan Lunak adalah proses pembuatan benda melalui keterampilan tangan dan alat bantu dengan bahan dasar berupa bahan lunak yang sifatnya mudah dibentuk. B. ANEKA MACAM BAHAN LUNAK a) Bahan Lunak Alami adalah bahan yang diperoleh dari alam atau lingkungan sekitar, misalnya tanah liat, serat alam, kulit. b) Bahan Lunak Buatan adalah bahan yang diperoleh melalui proses produksi manusia, misalnya sabun, lilin, bubur kertas, gips, fiberglas, spons, dll. Macam Macam Bahan Lunak Alami 1. Tanah Liat Tanah liat atau tanah lempung berasal dari pelapukan kerak bumi yang sebagian besar tersusun oleh batuan feldspatik, terdiri dari batuan granit dan batuan beku. Sifat tanah liat sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan adalah kedap air dan keras / tidak mudah pecah. Sedang kekurangannya adalah proses pengerjaan kerajinan yang cukup lama karena membutuhkan proses penjemuran dan pembakaran. Tanah liat terbagi menjadi 2 yaitu tanah liat primer dan sekunder. Ciri Ciri Tanah Liat Primer Ciri Ciri Tanah Liat Primer 1. Warna putih / putih kusam 2. Berbutir kasar 3. Tidak plastis 4. Daya lebur tinggi 5. Daya susut kecil 6. Bersifat tahan api 1. Kurang murni 2. Berbutir halus 3. Bersifat plastis 4. Warna dapat berupa krem, abu abu, coklat, merah jambu, kuning, kuning muda, kuning kecoklatan, kemerahan atau kehitaman. 2. Bubur Koran Bubur koran terbuat dari kertas koran yang dicacah atau disobek kecil kecil, kemudian direndam dalam air selama semalam. 3. Playdough Playdough berasal dari kata play (bermain) dan dough (adonan). Playdough sering juga disebut dengan plastisin/malam, jadi pengertian dari playdough adalah adonan mainan berwarna warni yang biasa digunakan oleh anak anak dan balita untuk bermain. 4. Gips Sering disebut juga gypsum (CaSO4, 2H2O) adalah batu putih yang terbentuk karena pengendapan air laut. C. ANEKA KARYA KERAJINAN BAHAN LUNAK a) Kerajinan Tanah Liat 1. Benda Pakai (fungsional), berfungsi untuk menunjang aktivitas manusia. Perabot berat, biasanya membutuhkan kekuatan dan daya yang maksimal. Contoh : Genteng, Batu Bata, dll.

Upload: fajarsamudra

Post on 24-Jan-2016

494 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Materi Kerajinan Bahan Lunak

TRANSCRIPT

Page 1: PRAKARYA & KWu. Materi Kerajinan Bahan Lunak

SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA No. Dokumen F/751/WAKA 1/3

No. Revisi 1

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

Kerajinan Bahan Lunak

Tanggal Berlaku 27 Juli 2015

Halaman 1 dari 6

A. PERNGERTIAN KERAJINAN BAHAN LUNAK

a) Kerajinan adalah kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan

(kerajinan) tangan.

b) Kerajinan Bahan Lunak adalah proses pembuatan benda melalui keterampilan tangan dan alat bantu

dengan bahan dasar berupa bahan lunak yang sifatnya mudah dibentuk.

B. ANEKA MACAM BAHAN LUNAK

a) Bahan Lunak Alami adalah bahan yang diperoleh dari alam atau lingkungan sekitar, misalnya tanah

liat, serat alam, kulit.

b) Bahan Lunak Buatan adalah bahan yang diperoleh melalui proses produksi manusia, misalnya sabun,

lilin, bubur kertas, gips, fiberglas, spons, dll.

Macam – Macam Bahan Lunak Alami

1. Tanah Liat

Tanah liat atau tanah lempung berasal dari pelapukan kerak bumi yang sebagian besar tersusun oleh

batuan feldspatik, terdiri dari batuan granit dan batuan beku. Sifat tanah liat sebagai bahan dasar

pembuatan kerajinan adalah kedap air dan keras / tidak mudah pecah. Sedang kekurangannya

adalah proses pengerjaan kerajinan yang cukup lama karena membutuhkan proses penjemuran dan

pembakaran. Tanah liat terbagi menjadi 2 yaitu tanah liat primer dan sekunder.

Ciri – Ciri Tanah Liat Primer Ciri – Ciri Tanah Liat Primer

1. Warna putih / putih kusam 2. Berbutir kasar 3. Tidak plastis 4. Daya lebur tinggi 5. Daya susut kecil 6. Bersifat tahan api

1. Kurang murni 2. Berbutir halus 3. Bersifat plastis 4. Warna dapat berupa krem, abu – abu, coklat,

merah jambu, kuning, kuning muda, kuning kecoklatan, kemerahan atau kehitaman.

2. Bubur Koran

Bubur koran terbuat dari kertas koran yang dicacah atau disobek kecil – kecil, kemudian direndam

dalam air selama semalam.

3. Playdough

Playdough berasal dari kata play (bermain) dan dough (adonan). Playdough sering juga disebut

dengan plastisin/malam, jadi pengertian dari playdough adalah adonan mainan berwarna – warni

yang biasa digunakan oleh anak – anak dan balita untuk bermain.

4. Gips

Sering disebut juga gypsum (CaSO4, 2H2O) adalah batu putih yang terbentuk karena pengendapan

air laut.

C. ANEKA KARYA KERAJINAN BAHAN LUNAK

a) Kerajinan Tanah Liat

1. Benda Pakai (fungsional), berfungsi untuk menunjang aktivitas manusia.

Perabot berat, biasanya membutuhkan kekuatan dan daya yang maksimal. Contoh : Genteng,

Batu Bata, dll.

Page 2: PRAKARYA & KWu. Materi Kerajinan Bahan Lunak

SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA No. Dokumen F/751/WAKA 1/3

No. Revisi 1

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

Kerajinan Bahan Lunak

Tanggal Berlaku 27 Juli 2015

Halaman 2 dari 6

Perabot rumah tangga, tergolong ringan karena mudah dipindahkan. Contoh : Wajan, Kendi,

Gentong, Anglo, dll.

Perabot lainnya, contohnya celengan, asbak, pot, dll.

2. Benda Hias (estetis), berfungsi menambah nilai artistik dan keindahan dari suatu ruang (bisa

interior dan eksterior). Contohnya : Patung, Guci, Topeng, Lukisan Tanah Liat, Hiasan Dinding,

dll.

b) Kerajinan Bubur Koran

1. Benda Pakai (fungsional), contoh : celengan, tempat pensil, tempat tisu, dll.

2. Benda Hias (estetis), contoh : patung, topeng, pigura, hiasan dinding.

c) Kerajinan Playdought

1. Mainan Murni, hanya sebagai penunjang kreatifitas saja. Contohnya : patung kecil, souvenir, dll.

Bahan baku biasanya berupa malam / plastisin.

2. Mainan Konsumsi, berfungsi sebagai penunjang kreatifitas dan dapat dikonsumsi atau dimakan.

Bahan baku biasanya berupa nasi, tepung tapioka, dll.

d) Kerajinan Gips

1. Benda Pakai (fungsional), contoh : asbek, tempat pensil, dll.

2. Benda Hias (estetis), contoh : patung, topeng, pigura, hiasan dinding, plafon, dll.

D. FUNGSI KARYA KERAJINAN DARI BAHAN LUNAK

a) Dilihat dari Jenisnya

1. Sebagai benda pakai, memiliki fungsi sebagai media pemenuhan kebutuhan manusia yang

bersifat praktis atau kegunaan. Contoh : teko, asbak.

2. Sebagai benda hias, berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan manusia yang bersifat estetis

(keindahan). Contoh : patung, guci.

b) Dilihat dari Proses Pembuatannya

1. Mengembangkan sikap dan kepedulian terhadap seni.

2. Sarana pengembangan potensi dan bakat di bidang seni.

3. Media ekspresi dan aktualisasi diri.

4. Media untuk berkomunikasi secara visual.

5. Sebagai alternatif hiburan dan penyaluran hobi.

6. Media pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kreatifitas.

E. UNSUR ESTETIKA DAN ERGONOMIS KARYA KERAJINAN

a) Unsur Estetika Karya Kerajinan

1. Estetika Kerajinan adalah suatu obyek pengetahuan yang berkaitan dengan masalah bentuk,

fungsi, dan keindahan.

2. Menurut Aristoteles, Keindahan adalah sesuatu yang tidak hanya baik, tetapi juga yang

menyenangkan.

3. Menurut Thomas Aquinos (dalam Gie. 1997) keindahan suatu karya meliputi :

Keutuhan atau Kesempurnaan (integrity or perfection).

Perimbangan atau Keserasian (proportion or harmony).

Kecemerlangan atau Kejelasan (brightness or clarity).

Page 3: PRAKARYA & KWu. Materi Kerajinan Bahan Lunak

SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA No. Dokumen F/751/WAKA 1/3

No. Revisi 1

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

Kerajinan Bahan Lunak

Tanggal Berlaku 27 Juli 2015

Halaman 3 dari 6

b) Unsur Estetika Karya Kerajinan Dapat Dijelaskan Dalam Beberapa Penjelasan Sebagai Berikut

1. Bentuk Kerajinan

Penciptaan desain kerajinan yang baik adalah bentuk mengikuti fungsi (form follow function),

bukan fungsi mengikuti bentuk. Terkadang seorang perancang desain kerajinan terlalu asik

berkutat pada segi artistik, sehingga lupa dengan kriteria fungsi yang seharusnya lebih

diutamakan. Sedangkan kriteria estetika sebagai faktor kedua diperlukan untuk menambah nilai

keindahan sebuah karya kerajinan agar tampil lebih menarik.

2. Warna Pada Kerajinan

Penggunaan warna dalam finishing kerajinan sangat menentukan kualitas dan makna suatu

karya. Bentuk yang bagus akan bertambah bagus dan bermakna apabila diberikan finishing

warna yang sesuai dan harmonis. Namun juga dapat sebaliknya, bentuk kerajinan yang baik akan

kehilangan makna jika finishing warnanya kurang tepat. Selain itu, penggunaan warna dalam

kerajinan dapat memberikan makna simbolis dan daya tarik terhadap konsumen. Dalam seni

kerajinan (khususnya tradisional) dikenal penggunaan warna yang memiliki arti secara simbolik,

misalnya :

Merah yang melambangkan panas, kegembiraan dan sangat baik untuk memunculkan

suasana hangat, bahkan ada yang menggambarkan semangat keberanian.

Biru adalah warna langit dan laut yang luas, sehingga menimbulkan suasana tentram.

Kuning adalah warna matahari. Warna ini adalah warna yang paling menyenangkan dan

mampu merangsang mata maupun syaraf.

Hijau sebagai warna alam yang menggambarkan suasana sejuk dan nyaman.

3. Ornamen atau Hiasan Pada Kerajinan

Salah satu indikator yang digunakan untuk mengenali suatu karya kerajinan adalah melalui

bentuk atau jenis ornamen yang diterapkan pada kerajinan tersebut. Corak dan ornamen tersebut

memberikan identitas produk kerajinan dari suatu daerah dimana kerajinan tersebut dibuat. Motif

ragam hias pada kerajinan antara lain :

Motif Realis → adalah motif yang dibuat berdasarkan bentuk – bentuk nyata yang ada di alam

sekitar, seperti bentuk tumbuh – tumbuhan, bentuk hewan atau binatang.

Motif Geometris → adalah motif yang mempunyai bentuk teratur dan dapat diukur

menggunakan alat ukur. Contohnya : bentuk segi empat, segitiga, lingkaran, kerucut dan

silinder.

Motif Dekoratif → gambar dekoratif berupa gambar hiasan yang perwujudannya tampak rata,

kesan ruang jarak jauh, dekat, atau gelap terang tidak terlalu ditonjolkan.

Motif Abstrak → merupakan motif yang tidak dikenali objek asal yang digambarkan atau

memang benar – benar abstrak karena tidak menggambarkan objek – objek yang terdapat di

alam maupun objek khayalan, gubahan objek alam serta tidak menggunakan unsur tulisan

yang terbaca. Motif abstrak di sini menggunakan bentuk yang lebih bebas, bukan geometris.

c) Unsur Ergonomis Karya Kerajinan

Dalam kerajinan berkaitan dengan karya kerajinan benda pakai. Karya kerajinan benda pakai pada

prinsipnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan fungsi praktis sehari – hari bagi manusia. Unsur

ergonomis meliputi :

Kenyamanan → karya kerajinan pada benda pakai harus nyaman digunakan. Nyaman berarti

pemakai merasa kebutuhannya terpuaskan dengan baik tanpa adanya keluhan ketika

menggunakan benda tersebut.

Page 4: PRAKARYA & KWu. Materi Kerajinan Bahan Lunak

SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA No. Dokumen F/751/WAKA 1/3

No. Revisi 1

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

Kerajinan Bahan Lunak

Tanggal Berlaku 27 Juli 2015

Halaman 4 dari 6

Kesehatan → karya kerajinan tidak boleh membahayakan kesehatan pemakainya, baik dalam

jangka pendek maupun jangka panjang. Masalah kesehatan biasanya berhubungan dengan jenis

bahan.

Keamanan → karya kerajinan harus aman ketika digunakan. Kemungkinan terjadinya cedera

atau luka akibat pemakaian benda tersebut harus diminimalisir sebisa mungkin malalui desin

benda kerajinan yang aman bagi pemakai.

F. TEKNIK PEMBUATAN BENDA KERAJINAN DARI BAHAN LUNAK

a) Bahan Lunak Alami

1. Teknik Pijat → gumpalan bahan kerajinan dengan ukuran tertentu dipijat dan ditekan – tekan,

sehingga membentuk karya kerajinan yang dikehendaki. Bahan dapat ditambah dan dikurangi

sesuai dengan kebutuhan.

2. Teknik Pilin (Coil) → gumpalan bahan kerajinan dipilin menggunakan kedua tangan,

sehingga berbentuk panjang seperti tali. Bahan tersebut kemudian disusun dan dibentuk

menjadi karya kerajinan yang dikehendaki.

3. Teknik Slep → teknik kerajinan dengan cara pengikisan dan penghalusan pada bahan

menggunakan gerinda tetap (bukan gerinda tangan). Kebanyakan teknik ini dipakai untuk

finishing pada bidang yang kurang rata atau membentuk permukaan pada bidang.

4. Teknik Cetak → teknik cetak merupakan teknik pembuatan benda kerajinan yang

memanfaatkan alat pencetak untuk membentuk benda sesuai dengan keinginan. Bentuk dan

ukuran benda kerajinan yang akan dibuat disesuaikan dengan alat pencetak yang digunakan.

Proses pencetakan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

Pencetakan Tertutup → dilakukan menggunakan alat cetak yang memiliki 2 sisi yang

dapat dibuka dan ditutup.

Pencetakan Terbuka → dilakukan menggunakan alat cetak tunggal tanpa penutup

5. Teknik Putar → dilakukan menggunakan kedua tangan dengan bantuan alat berupa meja

putar.

6. Teknik Lempeng → merupakan teknik yang digunakan untuk membuat benda kerajinan

berbentuk kubus dengan permukaan yang rata.

b) Bahan Lunak Buatan

1. Teknik Butsir → teknik menambah / mengurangi bahan sehingga menjadi bentuk yang

diinginkan, misalnya kerajinan gerabah / keramik.

2. Teknik Cetak Langsung → berarti membuat kerajinan dengan cara membentuk langsung

dengan alat cetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

3. Teknik Tempel → dilakukan dengan menempelkan langsung bahan kerajinan dalam media

yang ada (misalnya media kertas yang sudah diberi pola).

c) Bahan Lunak Serat Alam

1. Menganyam → Teknik menganyam dapat digunakan untuk pembuatan karya kerajinan dari

bahan lunak dengan karakteristik tertentu. Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya

kerajinan dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil

seratnya, seperti rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng

gondok. Contoh : karya kerajinan dengan teknik menganyam: keranjang, tikar, topi, dan tas.

2. Menenun → Teknik menenun pada dasarnya hampir sama dengan teknik menganyam,

perbedaannya hanya pada alat yang digunakan. Untuk anyaman, kita cukup melakukannya

Page 5: PRAKARYA & KWu. Materi Kerajinan Bahan Lunak

SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA No. Dokumen F/751/WAKA 1/3

No. Revisi 1

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

Kerajinan Bahan Lunak

Tanggal Berlaku 27 Juli 2015

Halaman 5 dari 6

dengan tangan (manual) dan hampir tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan pada

kerajinan menenun kita menggunakan alat yang disebut lungsin dan pakan. Pada beberapa

daerah di wilayah Nusantara terdapat kesamaan teknik namun berbeda dalam ragam

hiasnya. Hal inilah yang menjadi ciri khas dari suatu daerah dengan daerah lain. Misalnya

kain ulos dari Batak, Kain tapis dari Lampung, kain torso dari Jepara, dan kain songket yang

dibuat di Sumatra, Bali, Kalimantan dan Sumbawa.

3. Membordir → merupakan hiasan dari benang pada kain. Istilah lain yang hampir sama

dengan membordir adalah sulam.

4. Mengukir → merupakan kegiatan menggores, memahat dan memperoleh pola pada

permukaan benda yang diukir.

G. CONTOH TEKNIK PEMBUATAN KARYA KERAJINAN DARI BAHAN LUNAK

No. Bahan Teknik

1 Tanah Liat

Membentuk dengan teknik coil

Membentuk dengan teknik putar

Membentuk dengan teknik cetak

2 Serat Alam Menganyam

Menenun, membordir

3 Kulit Mengukir

4 Gips Membentuk dengan teknik cetak

Mengukir

5 Lilin Mengukir

Membentuk dengan teknik cetak

6 Sabun Mengukir

7 Bubur Kertas Membentuk dengan teknik coil

Membentuk dengan teknik cetak

H. PENGEMASAN KARYA KERAJINAN DARI BAHAN LUNAK

Pengemasan adalah seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan

suatu produk guna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan – kerusakan pada bahan yang

dikemas. Fungsi kemasan antara lain :

1. Melindungi dan mengawetkan produk, seperti menindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban

udara, benturan, dll.

2. Sebagai identitas produk yang digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen

melalui label yang terdapat pada kemasan.

3. Meningkatkan efisiensi, misalnya memudahkan penghitungan, memudahkan pengiriman dan

penyimpanan.

Jenis – Jenis Pengemasan :

a) Pengemasan Tradisional

Menggunakan bahan – bahan yang ada disekitar seperti jerami, daun kelapa, batang pisang, koran

bekas, serbuk gergaji, daun keringm rajutan bambu, potongan kertas. Setelah dibungkus karya

kerajinan dapat disusun dalam keranjang untuk dipasarkan. Pada pengemasan ini memiliki

Page 6: PRAKARYA & KWu. Materi Kerajinan Bahan Lunak

SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA No. Dokumen F/751/WAKA 1/3

No. Revisi 1

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

Kerajinan Bahan Lunak

Tanggal Berlaku 27 Juli 2015

Halaman 6 dari 6

keuntungan yaitu relatif lebih mudah dan bahan yang digunakan untuk pengemasan mudah

didapatkan, selain kelebihan pengemasan jenis ini juga memiliki kekurangan yaitu mudah rusak,

kurang aman dan tidak menambah daya tarik.

b) Pengemasan Modern

Pengemasan modern menggunakan bahan – bahan produksi oleh industri kemasan tertentu.

Contohnya : Plastik, mika, fiber, karton yang dilengkapi dengan syrofoam sebagai pengganjal.

Kemasan modern biasanya delengkapi informasi mengenai isi barang seperti sifat, fungsi, ukuran,

berat dan jenis benda yang dikemas. Pada pengemasan ini memiliki keuntungan yaitu praktis,

menarik, mudah dibawa dan kerusakan produk minim terjadi, selain kelebihan pengemasan jenis ini

juga memiliki kekurangan yaitu harga lebih mahal dan ada pembatasan jumlah pemesanan (minimal

order).