prak 1_uji sanitasi udara dan ruangan

27
Uji Sanitasi Udara dan Ruangan A. Tujuan Praktikum Praktikum ini bertujuan untuk 1. Memberikan pemahaman dan keterampilan mengenai metode pengujian sanitasi dan higiene udara serta ruangan. 2. Mengetahui dan menghitung jumlah koloni mikroba yang terdapat pada udara laboratorium mikrobiologi dengan menggunakan media Nutrien Agar (NA) dan Potato Dekstrose Agar (PDA), 3. Mengetahui dan menghitung jumlah koloni mikroba menggunakan metode RODAC, yang terdapat pada ruangan lantai meja kerja laboratorium mikrobiologi dengan menggunakan Plate Count Agar (PCA). B. Waktu dan Tempat Praktikum Praktikum ini dilaksanakan pada Hari/Tanggal Pengujian : Rabu, 07 Oktober 2015\ Hari/Tanggal Pengamatan: Jumat, 09 Oktober 2015 Tempat : Laboratorium Mikrobiologi C. Teori Singkat Sanitasi merupakan persyaratan yang mutlak bagi industri pangan sebab sanitasi berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap mutu pangan dan daya awet produk serta nama baik atau citra perusahaan (Betty dan Een, 2011). Selain itu, tindakan sanitasi ini ditetapkan untuk mencegah terjadinya perpindahan penyakit pada makanan. Dengan Praktikum Sanitasi dan Keamanan Makanan Universitas Sahid Jakarta 2015 Page 1

Upload: anisahlina

Post on 04-Jan-2016

169 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

uji sanitasi udara dan ruangan (lingkungan)

TRANSCRIPT

Page 1: Prak 1_Uji Sanitasi Udara Dan Ruangan

Uji Sanitasi Udara dan Ruangan

A. Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk

1. Memberikan pemahaman dan keterampilan mengenai metode pengujian sanitasi

dan higiene udara serta ruangan.

2. Mengetahui dan menghitung jumlah koloni mikroba yang terdapat pada udara

laboratorium mikrobiologi dengan menggunakan media Nutrien Agar (NA) dan

Potato Dekstrose Agar (PDA),

3. Mengetahui dan menghitung jumlah koloni mikroba menggunakan metode

RODAC, yang terdapat pada ruangan lantai meja kerja laboratorium mikrobiologi

dengan menggunakan Plate Count Agar (PCA).

B. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada

Hari/Tanggal Pengujian : Rabu, 07 Oktober 2015\

Hari/Tanggal Pengamatan: Jumat, 09 Oktober 2015

Tempat : Laboratorium Mikrobiologi

C. Teori Singkat

Sanitasi merupakan persyaratan yang mutlak bagi industri pangan sebab sanitasi

berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap mutu pangan dan daya awet produk

serta nama baik atau citra perusahaan (Betty dan Een, 2011). Selain itu, tindakan sanitasi

ini ditetapkan untuk mencegah terjadinya perpindahan penyakit pada makanan. Dengan

menerapkan sanitasi yang tepat dan baik, maka keamanan dari pangan yang diproduksi

akan dijamin aman untuk dikonsumsi. Kata hygiene menurut lukman (2008) berarti

kondisi atau tindakan untuk meningkatkan kesehatan atau ilmu yang berkaitan dengan

pemeliharaan kesehatan.

Udara di dalam suatu ruangan dapat merupakan sumber kontaminasi udara. Udara

tidak mengandung mikroflora secara alami, akan tetapi kontaminasi dari lingkungan

sekitar mengakibatkan udara mengandung berbagai mikroorganisme, misalnya debu, air,

proses aerasi, dari penderita yang mengalami infeksi saluran pencernaan dan dari

Praktikum Sanitasi dan Keamanan MakananUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 1

Page 2: Prak 1_Uji Sanitasi Udara Dan Ruangan

ruangan yang digunakan untuk fermentasi. Mikroorganisme yang terdapat dalam udara

biasanya melekat pada bahan padat, misalnya debu atau terdapat dalam droplet air (Volk

dan Whleer, 1984). Selain itu mikroorganisme yang banyak terdapat diudara terutama

adalah mikroorganisme yang tahan terhadap keadaan kering sehingga lebih lama di

udara. Spora kapang banyak terdapat di udara karena berukuran kecil dan ringan, serta

tahan terhadap keadaan kering. Selain itu spora kapang sukar menjadi basah sehingga

tidak cepat mengendap ke bawah.

Spora bakteri biasanya terdapat di udara dengan cara menempel pada benda padat

(debu) atau di dalam droplet air, sehingga mungkin jarang ditemukan didalam ruangan

yang bebas debu. Bakteri bentuk kokus seperti Bacillus Substilis dapat membentuk spora

yang tahan terhadap kering lebih sering ditemukan di udara dibandingkan bakteri

berbentuk batang.

Khamir, terutama yang membentuk warna dan tidak membentuk spora, hampir selalu

ditemukan di udara. Jika di dalam suatu ruangn banyak terdapat debu dan air, mikroba

yang ditemukan di dalamnya juga bermacam-macam, misalnya mikroba tanah dan debu,

mikroba air dari semprotan air, mikroba dari makanan fermentasi (spora tempe dan

oncom) dan mikroba dari ternak.

Densitas mikroorganisme udara menyatakan jumlah mikroba yang jatuh pada

permukaan agar per cm2 selama satu jam. Satuan densitas dinyatakan dalam jumlah

koloni/cm2. (Anonima,2009).

Perhitungan densitas sangat dipengaruhi oleh luas cawan dan lamanya kontak cawan

dengan udara tempat uji dilakukan. Luas cawan petri yang berbentuk lingkaran dapat

dihitung dengan mengukur diameter tiap cawan yang digunakan.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa tingkat pencemaran udara di dalam ruangan

oleh mikroba dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti laju ventilasi, kebersihan ruangan

tersebut, padat orang dan keadaan kegiatan orang-orang yang menempati ruangan

tersebut. Mikroorganisme terhembuskan dalam bentuk percikan dari hidung dan mulut

selama bersin, batuk dan bahkan bercakap-cakap titik-titik air terhembuskan dari saluran

pernapasan mempunyai ukuran yang beragam dari mikrometer sampai milimeter. Titik-

titik air yang ukurannya jatuh dalam kisaran mikrometer yang rendah akan tinggal dalam

udara sampai beberapa lama, tetapi yang berukuran besar segera jatuh ke lantai atau

permukaan benda lain. Debu dari permukaan ini sebentar-sebentar akan berada dalam

udara selama berlangsungnya kegiatan dalam ruangan tersebut (Pelczar, 1994).

Praktikum Sanitasi dan Keamanan MakananUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 2

Page 3: Prak 1_Uji Sanitasi Udara Dan Ruangan

Kemudian ada beberapa hal yang memperngaruhi tingkat kepadatan jasad renik yaitu

yang bersifat meningkatkan pertumbuan jasad renik antara lain ruang tertutup dan gelap,

kelembabab udara, dan orang yang tinggal di tempat tersebut sedangkan yang bersifat

mengurangi pertumbuhan jasad renik antara lain adanya sinar matahari, perputaran udara

bebas dengan udara luar, pemberian sinar UV, tindakan aseptic setiap orang di dalamnya

dan suhu udara.

Selain itu terdapat berbagai prediksi jenis mikroorganisme yang memungkinkan

menyebar diudara dan dapat mengkontaminasi bahan pangan, dari mulai yang bersifat

pendegradasi hingga patogen. Bakteri yang memungkinkan menjadi agen kontaminan

antara lain Pseudomonas, Xanthomonas, Gluconobacter, Halobacterium, Halococcus,

Alcaligenes, Acetobacter, dan Brucella. Kapang yang kemungkinan menjadi kontaminan

adalah jenis Aspergillus Sp.

Metode RODAC (the Replicate Organism Direct Agar Contact Methode) merupakan

metode menghitung jumlah mikroorganisme, terutama dari suatu permukaan yang rata

(peralatan, lantai, meja dll) dalam rangka pemantauan mikrobiologis (microbiological

monitoring) di lingkungan. Pemantauan tersebut bertujuan untuk menilai kualitas sanitasi

lingkungan (Lukman dan Soejoedo 2009).

Pengertian desinfektan adalah suatu bahan kimia yang dipakai untuk mencegah

pertumbuhan mikroorganisme melalui suatu mekanisme kerja tertentu. Desinfektan

ditujukan untuk mikroorganisme yang terdapat pada benda-benda mati seperti: gedung,

kandang, feses, dan peralatan. Mekanisme penghancuran mikroorganisme oleh

desinfektan dilakukan dengan jalan merusak struktur dinding sel, mengubah permeabilitas

membran sel (Joklik et al., 1984; Chatim dan Suhato, 1994), mengadakan perubahan

molekul-molekul protein dan asam nukleat, menghambat kerja enzim atau dapat pula

dengan cara menghambat sintesa asam nukleat dan protein. Beberapa faktor yang

mempengaruhi kerja desinfektan antara lain konsentrasi dan jenis bahan (Pelczar dan

Chan, 1998). Apabila lantai tidak dibersihkan maka jumlah mikroorganisme tersebut

diperkirakan akam semakin banyak. Oleh sebab itu pada ruang pengolahan pangan

kebersihan ruangan perlu diperhatikan agar tidak menkontaminasi produk makanan yang

akan dibuat.

Pada ruangan, hal yang penting untuk diperhatikan adalah lantai, dinding, dan langit-

langit. Lantai yang licin dan dikonstruksi dengan tepat, mudah dibersihkan. Sedangkan

lantai yang kasar dan dapat menyerap, sulit untuk dibersihkan. Lantai yang terkena

Praktikum Sanitasi dan Keamanan MakananUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 3

Page 4: Prak 1_Uji Sanitasi Udara Dan Ruangan

limbah cairan misalnya dari alat pemasakan dan tidak ditiriskan dengan baik dapat

menjadi tempat penyediaan makanan bagi bakteri dan serangga. Dinding dan langit-lngit

yang kasar dapat membawa bakteri seperti Staphylococcus aureus. Lantai, dinding, dan

langit-langit yang konsturksinya buruk, jauh lebih sulit untik dijaga sanitasinya. Akan

tetapi, struktur yang licin pun dapat menjadi sumber kontaminan yang tidak diinginkan

bila tidak dibersihkan dan dipelihara secara teratur dan efektif.

Mengacu pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1405/Menkes/SK/XI/2002

tentang Persyaratan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri dimana  angka  kuman 

adalah  kurang dari   700   koloni/m3 udara dan bebas dari kuman pathogen dengan suhu

18 – 280C dan kelembaban 40 – 60. Sedangkan menurut standar NH&MRC,   total 

koloni  jamur  adalah  150  CFU/m3 udara.

D. Alat dan Bahan

Alat – alat

1. Cawan petri kecil (steril)

Jumlah alat yang dibutuhkan 1 buah. Kegunaannya sebagai wadah media PCA serta

sebagai wadah untuk pengujian sanitasi ruang lantai meja kerja di laboratorium

mikrobiologi.

2. Cawan petri besar (steril)

Jumlah alat yang dibutuhkan 1 buah. Kegunaannya sebagai wadah penyimpan serta

penutup cawan petri kecil yang telah berisi media PCA tadi untuk dilakukan proses

selanjutnya yaitu diinkubasi.

3. Cawan petri sedang (steril)

Jumlah alat yang dibutuhkan 4 buah. Kegunaannya sebagai wadah media NA dan

PDA serta sebagai wadah untuk pengujian sanitasi udara di laboratorium

mikrobiologi.

4. Oven

Jumlah alat yang dibutuhkan 1 buah. Kegunaannya sebagai alat sterilisasi kering

cawan petri kecil, sedang, dan besar.

5. Autoclave

Jumlah alat yang dibutuhkan 1 buah. Kegunaannya sebagai alat sterilisasi basah

media yang akan digunakan seperti NA, PDA, PCA.

Praktikum Sanitasi dan Keamanan MakananUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 4

Page 5: Prak 1_Uji Sanitasi Udara Dan Ruangan

6. Inkubator

Jumlah alat yang dibutuhkan 1 buah. Kegunaannya sebagai alat inkubasi atau

tempat menumbuhkan mikroba berdasarkan suhu dan waktu yang telah ditentukan.

7. Bunsen

Jumlah alat yang dibutuhkan 1 buah. Kegunaannya sebagai pemanas untuk dapat

melakukan kerja aseptik selama praktikum berlangsung.

8. Kapas

Jumlah alat yang dibutuhkan secukupnya.

9. Tissu

Jumlah alat yang dibutuhkan secukupnya. Kegunaannya sebagai alat untuk

membersihkan lantai meja kerja laboratorium mikrobiologi.

Bahan

1. Media NA

Digunakan sebagai media untuk menumbuhkan bakteri.

2. Media PDA

Digunakan sebagai media untuk menumbuhkan kapang dan khamir.

3. Media PCA

Digunakan sebagai untuk menumbuhkan semua jenis mikroorganisme baik itu

bakteri, kapang atau khamir.

4. Alkohol

Digunakan sebagai desinfektan atau pembersih lantai meja kerja laboratorium

mikrobiologi.

E. Cara Kerja

Uji Sanitasi Udara

1) Siapkan beberapa agar cawan petri steril yang berisi Nutrien Agar (NA) dan

Potato Dextrosa Agar (PDA). Jumlah agar cawan masing-masing medium

ditetapkan berdasarkan besar ruangan. Untuk ruangan yang relatif kecil, cukup

disediakan dua agar cawan untuk masing-masing medium. Sedangkan jika

ruangan cukup besar, disediakan empat atau lebih agar cawan untuk masing-

masing medium.

Praktikum Sanitasi dan Keamanan MakananUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 5

Page 6: Prak 1_Uji Sanitasi Udara Dan Ruangan

2) Masing-masing agar cawan diletakkan secara terpisah pada beberapa tempat

didalam ruangan tersebut dalam keadaan cawan terbuka dan biarkan selama 30

menit.

3) Kemudian cawan ditutup dan diinkubasi pada suhu 300 C selama 2-3 hari

dengan posisi terbalik.

4) Hitung rata-rata koloni yang tumbuh pada masing-masing agar cawan pada

masing-masing medium.

Dari data tersebut dapat dihitung densitas bakteri (pada NA) dan densitas

kapang dan khamir (pada PDA). Densitas mikroba di udara adalah jumlah

mikroba yang jatuh pada permukaan seluas satu kubik feet selama satu jam.

Densitas bakteri Di Udara=¿

j umlah koloni per cawan NA /PDA X60 menit30 menit

X144 inc 2

luas cawan(inc 2)

Uji Sanitasi Ruangan

1) Siapkan cawan petri dengan diameter 5-6 cm yang diisi penuh dengan Plate

Count Agar (PCA) sampai permukaannya dan kemudian ditempatkan didalam

cawan petri steril dengan ukuran yang lebih besar (10cm). Tujuan pengisian

penuh cawan dengan agar supaya jika cawan dibalikkan dan ditempelkan pada

suatu bidang, agar akan menempel pada bidang tersebut dan mengambil

mikroorganisme yang terdapat pada bidang tersebut.

2) Tutup luar cawan dibuka (cawan kecil yang berisi agar tidak diberi tutup) dan

dengan posisi terbalik cawan berisi agar ditekankan selama 4 detik pada lantai

atau meja yang akan di uji sanitasinya.

3) Lalu cawan berisi agar tersebut diletakkan kembali dengan posisi agar

menghadap ke atas didalam cawan yang lebih besar dan ditutup.

4) Inkubasi pada suhu 300 C selama 2-3 hari.

5) Hitung koloni yang tumbuh pada cawan petri dan nyatakan dalam unit koloni

per luas cawan petri atau per 100 cm2.

Unit Koloni per 100 cm 2= jumlah rata−rata koloni per cawan X100

luas cawan(cm 2)

Praktikum Sanitasi dan Keamanan MakananUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 6

Page 7: Prak 1_Uji Sanitasi Udara Dan Ruangan

F. Data Hasil Pengamatan

Uji Sanitasi Udara

Nama Ruangan : Laboratorium Mikrobiologi

Ukuran Ruangan : 10 X 7 m2

Jam Pengujian : 10.30-11.00

Lokasi∑ mikroba

Densitas Mikroba

∑mikroba/jam/m2

NA PDA NA PDA

Lab

Mikrobiologi

Ruang Kerja

5 1

¿ 152

x6030

x57,6

70,84625

¿12,195423 koloni /cm2

12

x6030

x57,6

70,84625

¿0,8130282125 koloni /cm2 Lab

Mikrobiologi

Ruang

Inkubasi

10 0

Uji Sanitasi Ruangan

Nama Ruangan : Laboratorium Mikrobiologi

Ukuran Lantai : 1 X 1 m2

Cara Pencucian : Dengan disemprotkan pada tissue kemudian di lap ke

lantai.

Nama Desinfektan : Alkohol 70 %

Diameter

RODAC

(cm)

∑ mikroba

Media PCA

Densitas Mikroba

∑mikroba/100 cm2

2,5 4 ¿4 x100

3,14 x2,5 x 2,5=20,382166 koloni /cm2

G. Pembahasan

Sanitasi merupakan persyaratan yang mutlak bagi industri pangan sebab sanitasi

berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap mutu pangan dan daya awet produk

serta nama baik atau citra perusahaan (Betty dan Een, 2011).

Praktikum Sanitasi dan Keamanan MakananUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 7

Page 8: Prak 1_Uji Sanitasi Udara Dan Ruangan

Udara di dalam suatu ruangan dapat merupakan sumber kontaminasi udara. Udara

tidak mengandung mikroflora secara alami, akan tetapi kontaminasi dari lingkungan

sekitar mengakibatkan udara mengandung berbagai mikroorganisme, misalnya debu, air,

proses aerasi, dari penderita yang mengalami infeksi saluran pencernaan dan dari ruangan

yang digunakan untuk fermentasi. Mikroorganisme yang terdapat dalam udara biasanya

melekat pada bahan padat, misalnya debu atau terdapat dalam droplet air (Volk dan

Whleer, 1984). Selain itu mikroorganisme yang banyak terdapat diudara terutama adalah

mikroorganisme yang tahan terhadap keadaan kering sehingga lebih lama di udara. Spora

kapang banyak terdapat di udara karena berukuran kecil dan ringan, serta tahan terhadap

keadaan kering. Selain itu spora kapang sukar menjadi basah sehingga tidak cepat

mengendap ke bawah.

Spora bakteri biasanya terdapat di udara dengan cara menempel pada benda padat

(debu) atau di dalam droplet air, sehingga mungkin jarang ditemukan didalam ruangan

yang bebas debu. Bakteri bentuk kokus seperti Bacillus Substilis dapat membentuk spora

yang tahan terhadap kering lebih sering ditemukan di udara dibandingkan bakteri

berbentuk batang.

Khamir, terutama yang membentuk warna dan tidak membentuk spora, hampir selalu

ditemukan di udara. Jika di dalam suatu ruangn banyak terdapat debu dan air, mikroba

yang ditemukan di dalamnya juga bermacam-macam, misalnya mikroba tanah dan debu,

mikroba air dari semprotan air, mikroba dari makanan fermentasi (spora tempe dan

oncom) dan mikroba dari ternak.

Laporan ini akan membahas hasil praktikum pengujian sanitasi udara dan ruangan

yang telah dilaksanakan pada tanggal 7 oktober 2015. Adapun tujuan dari Praktikum ini

adalah untuk memberikan pemahaman dan keterampilan mengenai metode pengujian

sanitasi dan higiene udara serta ruangan. Selain itu juga untuk mengetahui jumlah

mikroba yang terdapat dalam udara dan suatu ruangan.

Uji Sanitasi Udara

Pengujian mikroorganisme dalam udara dilakukan di ruangan yang telah

ditentukan. Tempat yang dipilih untuk menguji sanitasi udara tersebut antara lain

laboratorium mikrobiologi ruang kerja dan ruangan laboratorium mikrobiologi

ruang inkubasi.

Praktikum Sanitasi dan Keamanan MakananUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 8

Page 9: Prak 1_Uji Sanitasi Udara Dan Ruangan

Prosedur pengujian sanitasi udara adalah dengan cara penyiapan dua buah cawan

petri yang diberi media tumbuh yang berbeda. Satu cawan petri diisi dengan media

NA sedangkan yang lainnya diisi dengan media PDA.

Perbedaan jenis media ini bertujuan untuk menumbuhkan mikroorganisme yang

berbeda. NA digunakan untuk menumbuhkan bakteri sedangkan PDA untuk

menumbuhkan kapang dan khamir. Setelah pengisian media tersebut kemudian

cawan petri ditutup kembali dan media dibiarkan membeku. Apabila media tersebut

telah membeku, tutup cawan petri dibuka dan dibiarkan pada ruangan tertentu

selama 30 menit. Hal ini dilakukan untuk membiarkan mikroorganisme yang ada

pada udara dapat menempel pada media agar dan tumbuh. Setelah 30 menit,

dilakukan inkubasi selama 2 hari dengan suhu 30ºC. Apabila masa inkubasi selesai,

hasilnya tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah koloni dan densitas atau

kepadatan mikroba yang terdapat di udara. Jumlah koloni dapat dihitung dengan

bantuan alat colony counter ataupun secara manual, sedangkan untuk menghitung

densitas dapat digunakan rumus

D ensitas bakteri Di Udara=¿

j umlah koloni per cawan NA /PDA X60 menit30 menit

X144 inc 2

luas cawan(inc 2)

Lokasi∑ mikroba

Densitas Mikroba

∑mikroba/jam/m2

NA PDA NA PDA

Lab

Mikrobiologi

Ruang Kerja

5 1

¿ 152

x6030

x57,6

70,84625

¿12,195423 koloni /cm2

12

x6030

x57,6

70,84625

¿0,8130282125 koloni /cm2 Lab

Mikrobiologi

Ruang

Inkubasi

10 0

Adanya mikroorganisme yang tumbuh di masing-masing cawan menandakan

bahwa udara di tempat tersebut tidak selamanya bebas dari kontaminasi

mikrooganisme dan dengan adanya pengujian ini membuktikan bahwa adanya

aktifitas di setiap tempat menunjukan adanya mikrooganisme yang ada di tempat

tersebut.

Praktikum Sanitasi dan Keamanan MakananUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 9

Page 10: Prak 1_Uji Sanitasi Udara Dan Ruangan

Densitas mikroorganisme udara menyatakan jumlah mikroba yang jatuh pada

permukaan agar per cm2 selama satu jam. Satuan densitas dinyatakan dalam jumlah

koloni/cm2. (Anonima,2009).

Perhitungan densitas sangat dipengaruhi oleh luas cawan dan lamanya kontak

cawan dengan udara tempat uji dilakukan. Luas cawan petri yang berbentuk

lingkaran dapat dihitung dengan mengukur diameter tiap cawan yang digunakan.

Berdasarkan tabel pengujian sanitasi udara diatas jumlah bakteri yang paling

banyak tumbuh adalah pada laboratorium mikrobiologi ruang inkubasi sebanyak 10

koloni sedangkan yang paling sedikit adalah pada laboratorium mikrobiologi ruang

kerja sebanyak 5 koloni. Jumlah koloni kapang dan khamir yang paling banyak

tumbuh terdapat pada laboratorium mikrobiologi ruang kerja sebanyak 1 dan yang

paling sedikit adalah pada laboratorium mikrobiologi ruang inkubasi, dimana tidak

ditemukannya koloni kapang maupun khamir.

Laboratorium mikrobiologi ruang inkubasi merupakan perlakuan yang paling

banyak terdapat koloni bakteri, ini disebabkan karena tempat tersebut adalah tempat

yang jarang digunakan untuk beraktifitas serta jarang sekali dibersihkan. Koridor ini

juga berada di ruang sedikit tertutup dan lembab sehingga udara pada koridor bebas

keluar masuk dan menyebabkan bakteri bebas berkembangbiak. Berbeda dengan

laboratorium mikrobiologi ruang kerja merupakan yang paling sedikit, akan tetapi

jumlah koloni kapang dan khamir pada tempat ini merupakan jumlah koloni yang

paling banyak. Tempat ini juga merupakan tempat yang sering digunakan untuk

melintas serta beraktifitas sehingga kemungkinan kapang maupun khamir untuk

tumbuh lebih besar.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa tingkat pencemaran udara di dalam

ruangan oleh mikroba dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti laju ventilasi,

kebersihan ruangan tersebut, padat orang dan keadaan kegiatan orang-orang yang

menempati ruangan tersebut. Mikroorganisme terhembuskan dalam bentuk percikan

dari hidung dan mulut selama bersin, batuk dan bahkan bercakap-cakap titik-titik air

terhembuskan dari saluran pernapasan mempunyai ukuran yang beragam dari

mikrometer sampai milimeter. Titik-titik air yang ukurannya jatuh dalam kisaran

mikrometer yang rendah akan tinggal dalam udara sampai beberapa lama, tetapi

yang berukuran besar segera jatuh ke lantai atau permukaan benda lain. Debu dari

Praktikum Sanitasi dan Keamanan MakananUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 10

Page 11: Prak 1_Uji Sanitasi Udara Dan Ruangan

permukaan ini sebentar-sebentar akan berada dalam udara selama berlangsungnya

kegiatan dalam ruangan tersebut (Pelczar, 1994).

Kemudian ada beberapa hal yang memperngaruhi tingkat kepadatan jasad renik

yaitu yang bersifat meningkatkan pertumbuan jasad renik antara lain ruang tertutup

dan gelap, kelembabab udara, dan orang yang tinggal di tempat tersebut sedangkan

yang bersifat mengurangi pertumbuhan jasad renik antara lain adanya sinar

matahari, perputaran udara bebas dengan udara luar, pemberian sinar UV, tindakan

aseptic setiap orang di dalamnya dan suhu udara.

Terdapat berbagai prediksi jenis mikroorganisme yang memungkinkan

menyebar diudara dan dapat mengkontaminasi bahan pangan, dari mulai yang

bersifat pendegradasi hingga patogen. Bakteri yang memungkinkan menjadi agen

kontaminan antara lain Pseudomonas, Xanthomonas, Gluconobacter,

Halobacterium, Halococcus, Alcaligenes, Acetobacter, dan Brucella. Kapang yang

kemungkinan menjadi kontaminan adalah jenis Aspergillus Sp.

Uji Sanitasi Ruangan

Praktikum yang dilakukan selanjutnya adalah pengujian sanitasi ruangan.

Sanitasi ruangan perlu diperhatikan karena dalam pengolahan pangan diperlukan

ruangan yang bersih dan terbebas dari bakteri pathogen sehingga produk makanan

yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Prosedur dalam pengujian sanitasi

ruangan adalah dengan cara meletakkan cawan petri kecil di dalam cawan petri

besar. Kemudian cawan petri kecil diisi oleh media PCA hingga penuh. Media PCA

digunakan untuk menumbuhkan semua jenis mikroorganisme baik itu bakteri,

kapang atau khamir. Cawan petri besar digunakan agar saat media dituangkan ke

dalam cawan petri kecil, media agar tidak tumpah dan menyebabkan kesterilan

cawan petri berkurang. Setelah dituangkan media PCA tersebut kemudian dibiarkan

hingga beku.

Media PCA yang telah membeku, kemudian tutup cawan petri dibuka dan

cawan petri tersebut dibalikkan dan ditekan selama 4 detik ke tempat-tempat yang

telah ditentukan. Waktu yang digunakan adalah 4 detik karena selama 4 detik

tersebut mikroorganisme yang berada dalam ruangan dapat berpindah ke dalam

cawan petri. Tutup kembali cawan petri tersebut dan diinkubasi selama 2 hari

Praktikum Sanitasi dan Keamanan MakananUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 11

Page 12: Prak 1_Uji Sanitasi Udara Dan Ruangan

dengan suhu 30ºC. Setelah 2 hari diinkubasi, hitung jumlah koloni yang tumbuh

pada media tersebut dan nyatakan dalam unit koloni per cawan petri atau per 100

cm2. Metode RODAC (the Replicate Organism Direct Agar Contact Methode)

merupakan metode menghitung jumlah mikroorganisme, terutama dari suatu

permukaan yang rata (peralatan, lantai, meja dll) dalam rangka pemantauan

mikrobiologis (microbiological monitoring) di lingkungan. Pemantauan tersebut

bertujuan untuk menilai kualitas sanitasi lingkungan (Lukman dan Soejoedo 2009).

U nit Koloni per 100 cm2

¿ j umlah rata−rata koloni per cawan X100

luas cawan(cm 2)

Diameter

RODAC

(cm)

∑ mikroba

Media PCA

Densitas Mikroba

∑mikroba/100 cm2

2,5 4 ¿4 x100

3,14 x2,5 x 2,5=20,382166 koloni /cm2

Berdasarkan hasil pengamatan, ternyata pada perlakuan lantai meja kerja yang

dibersihkan dengan desinfektan tetap menghasilkan mikroba sebanyak 20,382166

koloni/cm2. Seharusnya jumlah mikroorganisme pada lantai meja kerja yang telah

dibersihkan dengan desinfektan memiliki jumlah yang tidak ada, karena desinfektan

memiliki kandungan alkohol yang dapat membunuh mikroorganisme pathogen.

Hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan literatur disebabkan oleh meja yang

digunakan tiap kelompok berbeda, sehingga tingkat kebersihan meja tersebut

berbeda-beda. Selain itu juga dapat disebabkan karena pada meja yang dibersihkan

mikroorganisme masih banyak akibat dari kontak dengan udara, percakapan para

pekerja, ruangan yang terlalu lembab dan tertutup sehingga mikroorganisme

tersebut tidak mati.

Pengertian desinfektan adalah suatu bahan kimia yang dipakai untuk mencegah

pertumbuhan mikroorganisme melalui suatu mekanisme kerja tertentu. Desinfektan

Praktikum Sanitasi dan Keamanan MakananUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 12

Page 13: Prak 1_Uji Sanitasi Udara Dan Ruangan

ditujukan untuk mikroorganisme yang terdapat pada benda-benda mati seperti:

gedung, kandang, feses, dan peralatan. Mekanisme penghancuran mikroorganisme

oleh desinfektan dilakukan dengan jalan merusak struktur dinding sel, mengubah

permeabilitas membran sel (Joklik et al., 1984; Chatim dan Suhato, 1994),

mengadakan perubahan molekul-molekul protein dan asam nukleat, menghambat

kerja enzim atau dapat pula dengan cara menghambat sintesa asam nukleat dan

protein. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja desinfektan antara lain

konsentrasi dan jenis bahan (Pelczar dan Chan, 1998). Apabila lantai tidak

dibersihkan maka jumlah mikroorganisme tersebut diperkirakan akam semakin

banyak. Oleh sebab itu pada ruang pengolahan pangan kebersihan ruangan perlu

diperhatikan agar tidak menkontaminasi produk makanan yang akan dibuat.

Pada ruangan, hal yang penting untuk diperhatikan adalah lantai, dinding, dan

langit-langit. Lantai yang licin dan dikonstruksi dengan tepat, mudah dibersihkan.

Sedangkan lantai yang kasar dan dapat menyerap, sulit untuk dibersihkan. Lantai

yang terkena limbah cairan misalnya dari alat pemasakan dan tidak ditiriskan

dengan baik dapat menjadi tempat penyediaan makanan bagi bakteri dan serangga.

Dinding dan langit-lngit yang kasar dapat membawa bakteri seperti Staphylococcus

aureus. Lantai, dinding, dan langit-langit yang konsturksinya buruk, jauh lebih sulit

untik dijaga sanitasinya. Akan tetapi, struktur yang licin pun dapat menjadi sumber

kontaminan yang tidak diinginkan bila tidak dibersihkan dan dipelihara secara

teratur dan efektif.

H. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pada pengujian sanitasi

udara di laboratorium mikrobiologi ruang kerja dan inkubasi diperoleh hasil jumlah

koloni bakteri pada media Nutrien Agar sebanyak 12,195423 

koloni/cm2,sedangkan pada media Potato Dekstrose Agar sebanyak 0,8130282125

koloni/cm2. Jumlah koloni pada Uji sanitasi ruangan lantai meja kerja laboratorium

mikrobiologi diperoleh hasil pertumbuhan koloni sebanyak 20,382166koloni

100cm2

Dengan demikian bahwa udara dan ruangan di laboratorium mikrobiologi tidak

terbebas dari kontaminasi mikroba. Kebersihan udara dan ruangan suatu tempat dapat

dipengaruhi oleh aktivitas yang dilakukan oleh manusia itu sendiri misalnya

mikroorganisme terhembuskan dalam bentuk percikan dari hidung dan mulut selama

Praktikum Sanitasi dan Keamanan MakananUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 13

Page 14: Prak 1_Uji Sanitasi Udara Dan Ruangan

bersin, batuk dan bahkan bercakap-cakap

titik-titik air terhembuskan dari saluran

pernapasan. Penggunaan desinfektan juga

belum tentu bisa membunuh semua mikroba,

namun desinfektan dapat mengurangi jumlah

mikroba yang terdapat pada suatu tempat.

I. Lampiran

Praktikum Sanitasi dan Keamanan MakananUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 14

Media NA dan PDA dibiarkan terbuka selama 10 detik di ruang inkubasi (Lab Mikrobiologi)

UJI SANITASI UDARA DAN RUANGAN

Media NA dan PDA dibiarkan terbuka selama 10 detikdi meja praktikum (Lab mikrobiologi)

UJI SANITASI UDARA DAN RUANGAN

Pengamatan media NA dan PDA setelah di inkubasi selama 48 jam

Hasil inkubasi media PDA selama 48 jam

UJI SANITASI MEJA DAN LANTAI

Page 15: Prak 1_Uji Sanitasi Udara Dan Ruangan

DAFTAR PUSTAKA

Anonima. 2009. Sumber Kontaminasi dan Teknik Sanitasi. Available

at :http://bos.fkip.uns.ac.id/pub/ono/pendidikan/materikejuruan/pertanian/pengendalian-

mutu/sumber_kontaminasi_dan_teknik_sanitasi.pdf (Diakses pada tanggal 10 Oktober

2015). 

Praktikum Sanitasi dan Keamanan MakananUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 15

Pengamatan media NA dan PDA setelah di inkubasi selama 48 jam

Page 16: Prak 1_Uji Sanitasi Udara Dan Ruangan

Betty dan Een. 2011. Sanitasi Dan Keamanan Pangan. Jurusan Teknologi Industri Pangan,

Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jatinangor

Joklik, W. K., H. P. Willent, and D.B. Amos. 1984. Zinsser Microbiology. 18th Ed.

Appeleton Century Crafts. New York. 233-243.

Pelczar, Michael W., 1994, Dasar-Dasar Mikrobiologi 1,UI Press, Jakarta.

Volk, Wesley, A., Margaret F. Whleer, 1998, MikrobiologiDasar, Erlangga, Jakarta.

GLOSARIUM

Aseptik = Bebas dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi

atau kontaminasi.

Autoclave = Alat untuk sterilisasi basah dengan prinsip menggunakan

tekanan uap air panas.

Droplet Air = Partikel air kecil (seperti hujan rintik-rintik) yang mungkin

Praktikum Sanitasi dan Keamanan MakananUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 16

Page 17: Prak 1_Uji Sanitasi Udara Dan Ruangan

dihasilkan ketika seseorang batuk atau bersin atau ketika air

diubah menjadi kabut halus oleh aerator atau shower.

Inkubasi = Proses pertumbuhan biakan bakteri atau perbanyakan biakan

dengan menyediakan keadaan lingkungan yang sesuai.

Khamir = Yaitu jamur yang bersel satu, ukuranya mikroskopik (renik),

umumnya hanya dapat diamati menggunakan mikroskop,

misalnya Saccharomyces cerevisiae.

Koloni = Pertumbuhan mikroorganisme pada medium kultur padat yang

dapat dilihat dengan mata (secara makrokopik).

Kontaminasi = Masuknya organime yang tidak diinginkan ke dalam suatu

objek atau bahan.

Medium = Komponen yang digunakan untuk mensuplai nutrien untuk

pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme.

Metode RODAC = Metode menghitung jumlah mikrroorganisme, terutama dari

suatu permukaan yang rata (peralatan, lantai, meja dll)

Mikroorganisme = Suatu bentuk kehidupan yang berukuran mikroskopik.

Contohnya Protozoa, bakteri, jamur, dan virus.

Mikroflora = Merupakan biota renik yang tidak dapat dilihat secara

langsung, dalam pengamatannya harus dilakukan dengan

bantuan mikroskop.

Oven = Alat untuk sterilisasi kering dengan prinsip tidak menggunakan

tekanan melainkan menggunakan udara kering.

Proses Aerasi = Suatu proses penambahan udara/oksigen dalam air dengan

membawa air dan udara ke dalam kontak yang dekat, dengan

cara menyemprotkan air ke udara (air ke dalam udara) atau

dengan memberikan gelembung-gelembung halus udara dan

membiarkannya naik melalui air (udara ke dalam air)

Steril = Bebas dari organisme hidup

Sterilisasi = Proses untuk membuat steril, membunuh semua bentuk

kehidupan.

Praktikum Sanitasi dan Keamanan MakananUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 17