pradita damayanti kardina yudha p katrine ratnasari lia ... · menganalisis arti dari...
TRANSCRIPT
Pradita Damayanti Kardina Yudha P Katrine Ratnasari Lia Rachmawati
BRAND POSITIONING
Positioning merek merepresentasikan fitur kunci, manfaat, atau image yang akan mewakili pikiran
kolektif target audiens.
ilmu yang mempelajari
tanda-tanda dan menganalisis arti
dari peristiwa-peristiwa
Brand Positioning
Meaning
Semiotika
Constructive Process
kata-kata, visualisasi, benda yang dapat
dirasakan, dan lainnya yang dapat dipahami oleh
indera dan berpotensi untuk
mengkomunikasikan pesan penerima pesan
Meaning elemen komunikasi dari pilihan sumber
pesan, mindset serta latarbelakang sosial
budaya
Komunikasi Pemasaran
Tanda (sign)
Pesan
Konsumen
Positioning
Functional
Symbolic
Experential
POSITIONING BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN
Positioning
Product Related (Warna. Size, Design Feature)
Non Product Related
(Harga, Packaging, User and Usage Imagery)
POSITIONING BERDASARKAN ATRIBUT PRODUK
REPOSITIONING A BRAND
Reposisi merek adalah melakukan perubahan terhadap brand positioning yang telah ada. Adanya kompetisi dan perubahan dinamika konsumen, manager harus
mengevaluasi apakah merek mereka telah diposisikan dengan tepat. Terkadang sebuah merek harus mereposisi
kan dirinya agar dapat tumbuh dan berhasil.
IMPLEMENTASI POSITIONING: MENGETAHUI KONSUMEN
Komunikator pemasaran mengarahkan usaha kepada konsumen untuk mempengaruhi konsumen agar percaya terhadap merek yang terkait dengan sikap, reaksi emosional, dan pilihan.
Tujuannya adalah untuk mendorong konsumen untuk memilih mereknya daripada merek lainnya.
THE CONSUMER PROCESSING MODEL (CPM )
Perspektif CPM memberikan deskripsi yang tepat dari perilaku konsumen yang disengaja, bijaksana, atau singkatnya sangat kognitif.
Perspektif CMP memandang konsumen mengejar tujuan antara lain mendapatkan pembelian terbaik, mendapatkan yang paling untuk uang mereka dan memaksimalkan utilitas.
Tahap 1 : Pemberian informasi
Tahap 2 : Memberikan perhatian
Tahap 3 : Memahami hadirnya informasi
Tahap 4 : Menyetujui dan memahami informasi
Tahap 5 : Penyimpanan informasi dalam memori
Tahap 6 : Mengambil kembali informasi dari memori
Tahap 7 : Memutuskan dari beberapa alternatif pilihan
Tahap 8 : Melaksanakan basis dari keputusan
Tahapan CPM
THE HEDONIC, EXPERIENTIAL MODEL (HEM)
HEM mengakui bahwa orang sering mengkonsumsi produk untuk bersenang-senang semata-mata atau di mengejar hiburan, fantasi, atau stimulasi sensorik.
Model HEM mungkin lebih baik dalam menjelaskan bagaimana konsumen memproses informasi ketika suasana hati mereka sedang bahagia dan dihadapkan dengan hasil positif.
MARCOM OBJECTIVE SETTING AND BUDETING
SETTING MARCOM OBJECTIVES
Setting Marcom Objectives
APA itu marcom ??
• Goals atau tujuan-tujuan yang mana terdiri dari
beberapa elemen komunikasi pemasaran (marcom)
yang ingin dicapai secara individu atau kolektif dalam
lingkup waktu triwulan bisnis atau tahun pembukuan
• Menjadi dasar untuk semua pengambilan keputusan
Alat-alat marcom :
Pentingnya membentuk tujuan sebelum pengambilan keputusan :
• Memaksa para eksekutif pemasar dan personil
komunikasi pemasaran untuk menyepakati suatu strategi
• Memandu anggaran, pesan dan aspek media atas
strategi komunikasi pemasaran merek
• Tujuan menyediakan standard yang hasilnya dapat diukur
Expectations
Awareness
Brand loyalty
Beliefs
Attitude Reinforcement
Attitude
Trial
Unawareness
Beliefs Reinforcement
A. Advancing consumers from unawareness to awareness
B. Creating expectation
C. Encouraging trial purchases
D. Forming beliefs and attitudes
E. Reinforcing beliefs and attitudes
F. Accomplishing brand loyalty
The Hierarchy of Marcom Effects
Requirement For Setting Suitable Marcom Objectives
• Mencakup pernyataan yang tepat tentang siapa apa dan
kapan
• Bersifat kuantitatif dan terukur
• Menentukan jumlah perubahan
• Realistis
• Secara internal konsisten
• Jelas dan tertulis
Should marcom objectives be stated in terms of sales?
Sales versus presale objectives
Pandangan tradisional versus Pandangan heretical
MARCOM BUDGETING (PENGANGGARAN KOMUNIKASI PEMASARAN)
Budgeting in Theory
Proses yang sederhana, yang memungkinkan seseorang menerima alasan bahwa tingkat terbaik
(optimal) dari berbagai investasi adalah tingkat yang dapat memaksimalkan laba
Practical Budgeting Methods
Percentage of Sales Budgeting (Penganggaran Persentase Penjualan)
The Method of Objective and Task Budgeting (Metode Tujuan dan Tugas)
Budgeting via Competitive Parity Method (Metode Penyamaan dengan Pesaing)
Budgeting via the Affordability Method (Metode Keterjangkauan)
Percentage of Sales Budgeting (Penganggaran Persentase Penjualan)
Dalam menggunakan metode persentase penjualan, menyusun anggaran periklanan sebuah merek secara sederhana sebagai persentase tetap dari volume penjualan masa lalu atau antisipasi masa depan.
Misalnya, sebuah perusahaan mengalokasikan 3 % dari hasil penjualan yang ditargetkan pada periklanan dan proyeksi penjualan perusahaan tahun depan untuk merek tertentu mennjadi US$ 100 juta. Dengan demikian anggaran iklannya akan menjadi sekitar US$ 3juta.
The Method of Objective and Task Budgeting (Metode Tujuan dan Tugas) Dalam metode ini para pembuat keputusan periklanan harus secara jelas menspesifikasikan peran yang mereka ingin mainkan oleh suatu periklanan bagi suatu merek kemudian menyusun anggaran yang sesuai Langkah-langkah aplikasi metode ini adalah: 1. Menetapkan tujuan pemasaran yang spesifik yang perlu dicapai,
seperti volume penjualan, pangsa pasar dan kontribusi laba. 2. Mengukur/menilai fungsi komunikasi yang harus ditampilkan agar
mencapai seluruh tujuan pemasaran. 3. Menentukan peran periklanan dalam bauran komunikasi total
didalam menjalankan fungsi yang ditetapkan dalam langkah 4. Menyusun tujuan iklan yang spesifik dalam bentuk tingkat respon
komunikasi yang bisa diukur yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan pemasaran
5. Menetapkan anggaran berdasarkan estimasi pengeluaran yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan periklanan.
Budgeting via Competitive Parity Method (Metode Penyamaan dengan Pesaing) Dalam metode penyamaan-pesaing, menyusun anggaran iklan dengan mengikuti apa yang dilakukan oleh para pesaing. Suatu perusahaan bisa belajar bahwa kompetitor utamanya mengalokasikan 10% dari penjualannya terhadap periklanan, kemudian memutuskan tahun depan untuk membelanjakan persentase yang sama untuk mengiklankan mereknya sendiri atau bahkan melampau anggaran pesaingnya tersebut.
The SOV Effect and Ad Spending Implications
A. Find a defended-niche and decrease
advertising
B. Increase advertising to
defend position
C. Attack with large SOV premium
D. Maintainance modest advertising
premium
High
Compe*tor’s Share of Voice
Low
Low Your Share of Market High
Budgeting via the Affordability Method (Metode Keterjangkauan)
Dana untuk iklan diperoleh dari dana yang tersisa setelah anggaran untuk hal-hal lainnya dikeluarkan.
TERIMAKASIH J