[ppt]sistem ekskresi pada manusia dan ... · web viewlakukan kegiatan 1.2 dan laporkan hasilnya...
TRANSCRIPT
Standar Kompetensi1. Memahami berbagai sistem kehidupan
manusia
Kompetensi Dasar1.1 Mendeskripsikan sistem ekskresi pada
manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
Tujuan PembelajaranPeserta didik mampu: 1. Mendeskripsikan organ-organ penyusun sistem eskresi manusia2. Menggambar struktur organ ekskresi pada manusia dan
memberi keterangan3. Menjelaskan fungsi organ ekskresi pada manusia 4. Mendeskripsikan macam-macam kelainan dan penyakit pada
manusia yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari5. Menjelaskan cara mengatasi kelainan dan penyakit pada sistem
eskresi yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari 6. Mendeskripsikan pentingnya menjaga kesehatan organ sistem
eskresi pada manusia
GINJAL
•Kelenjar berbentuk kacang, berwarna merah yang mengendalikan banyaknya air dalam darah.•Letak ginjal pada rongga perut di sebelah kanan dan kiri ruas-ruas tulang belakang.•Panjang ginjal 6-7,5 cm, dan tebal 1,5-2,5 cm, pada orang dewasa beratnya kira-kira 140 gram. • Ginjal mengeluarkan urea dan garam-garam mineral dari darah.
a. Kulit ginjal (korteks)• Korteks berisi jutaan sel nefron, setiap
nefron terdiri atas badan malpighi (badan renalis) dan tubula. Sel nefron berfungsi menyaring darah.
• Badan malpighi tersusun dari Kapsula Bowman dan glamorulus.
• Tubula pada nefron berupa tubula proksimal, lengkung Henle, Tubula distal dan tubula kolekta.
Fungsi ginjal:• Membuang sisa metabolisme dari tubuh.• Mengatur konsentrasi ion hidrogen darah
dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa.
• Mengatur tekanan darah arteri dengan mengeluarkan hormon renin.
• Membuang bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.
• Memelihara tekanan osmotik darah dengan mengatur ekskresi air dan garam anorganik.
PARU-PARU• Zat-zat yang dikeluarkan paru-paru
adalah karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O).• Berapa volume paru-paru? Pelajari
kembali sistem pernapasan.• Lakukan kegiatan 1.2 dan laporkan
hasilnya
KULIT• Zat-zat yang dikeluarkan kulit adalah
air, garam dan urea dalam jumlah sedikit.
• Luas permukaan kulit pada orang dewasa sekitar 20.000 cm2 dengan ketebalan 0,01-0,5 cm.
• Kulit terdiri dari lapisan epidermis, dermis dan jaringan pengikat bawah kulit.
a. Epidermis (kulit ari)Lapisan yang terdapat pada epidemis
antara lain:• Lapisan tanduk (korneum), lapisan ini
tersusun dari sel-sel kulit mati yang dapat mengelupas.
• Sratum lusidium berupa lapisan bening yang berada dibawah stratum corneum.
• Stratum granulosum yang mengandung pigmen dan sratum germinativum (lapisan malpighi) yang terus menerus membentuk sel baru ke arah luar.
Epidermis (kulit ari)Lapisan yang terdapat pada epidemis
antara lain:• Lapisan tanduk (korneum), lapisan ini
tersusun dari sel-sel kulit mati yang dapat mengelupas.
• Sratum lusidium berupa lapisan bening yang berada dibawah stratum corneum.
• Stratum granulosum yang mengandung pigmen dan sratum germinativum (lapisan malpighi) yang terus menerus membentuk sel baru ke arah luar.
Kandung rambut dan Kelenjar minyak• Kandung rambut meliputi akar
rambut dan batang rambut. Kandung rambut juga berhubungan dengan ujung-ujung saraf.
• Kelenjar minyak bermura pada kandung rambut untuk menjaga agar kulit tidak kering dan rambut tetap lemas.
Kelenjar keringat• Kelenjar keringat merupakan pembuluh panjang
dari lapisan malpighi yang masuk ke bagian dermis
Hati (Hepar)• Hati (hepar) adalah kelenjar
terbesar di dalam tubuh. • Hati terletak di bagian teratas
dalam rongga abdomen di sebelah kanan di bawah diafragma.• Pada orang dewasa, hati massanya mencapai 2.5 kg.
• Sebagai alat ekskresi, hati berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa (ekskresi), mengeluarkan zat-zat yang tak bermanfaat maupun zat-zat yang masih bermanfaat bagi tubuh (sekresi)
Fungsi Hatia. Mengeluarkan getah empedu yang berasal
dari perombakan erythrocyt yang telah tua. Getah empedu ditampung dalam kantong empedu kemudian dialirkan ke usus halus untuk mengemulsi lemak. Getah empedu yang rusak dibuang melalui faeses dan urine sehingga warna faeses dan urine sama dengan warna getah empedu.
b. Membuang zat-zat sisa metabolisme protein berupa ureum. Zat sisa ini dibuang melalui ginjal.
c. Menawarkan atau menyaring racun yang masuk bersama makanan.
d. Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.e. Tempat pembentukan protrombin dan tempat
mengubah gula darah menjadi gula otot.
• Hati terbagi dalam dua belahan utama, kanan dan kiri. Permukaan atas berbentuk cembung, sedang permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan.
• Hati menghasilkan empedu. Hati terdiri dari garam empedu dan zat warna empedu (bilirudin). Zat warna empedu dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal yang memberi warna kuning pada urine.
Macam-macam kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi pada manusia diantaranya:1. Anuria2. Glikosuria3. Albuminaria4. Hematuria5. Bilirubinaria6. Batu ginjal7. Nefritis Glomerulus8. Pielonefritis
9. Kistitis10. Nefrosis11. Polisistik12. Gagal Ginjal13. Albino (Bule)14. Diabetes
Insipidus15. Diabetes Mellitus
1. Anuria• Adalah kegagalan ginjal menghasilkan urine• Disebabkan karena kurangnya tekanan untuk
melakukan filtrasi atau bisa juga terjadi radang pada glomerulus, sehingga plasma darah tak dapat masuk ke glomerulus. Kurangnya tekanan hidrostatis bisa disebabkan oleh penyempitan (konstriksi) arteriol efferen oleh hormon epinefrin atau oleh pendarahan sehingga darah tidak dialirkan ke ginjal.
2. Glikosuria• Adalah ditemukannya glukosa pada urine• Menunjukkan terjadinya kerusakan pada badan
malpighi.
3. Albuminaria • Ditemukan protein albumin pada urine.• Berarti ada kenaikan permeabilitas membran
glomerulus.• Disebabkan adanya luka pada membran
glomerulus akibat penyakit, kenaikan tekanan darah dan iritasi sel-sel ginjal oleh zat-zat seperti racun bakteri, eter, atau logam berat.
4. Hematuria • Ditemukan erythrocyt pada urine.• Disebabkan oleh radang organ-organ sistem
urine karena penyakit atau iritasi oleh batu ginjal.
• Jika ditemukan darah dalam urine berarti ada bagian saluran urine yang mengalami pendarahan.
5. Bilirubinaria • Adalah konsentrasi bilirubin dalam urine di atas
normal.• Disebabkan adanya penguraian hemoglobin
dalam darah berlebihan atau• Ketidakberfungsian hati atau kerusakan empedu.
6. Batu Ginjal• Adalah benda keras yang sering ditemukan di dalam
saluran ginjal, pelvis ginjal atau saluran urine.• Batu ginjal umumnya berdiameter 2-3 mm dengan
permukaan halus atau kasar. Kadang-kadang ditemukan batu ginjal bercabang.
• Batu ginjal tersusun oleh kristal-kristal asam urat, kalsium oksalat dan kalsium fosfat ditambah dengan kristal-kristal garam, magnesium fosfat, asam urat atau sitin dan mukoprotein.
• Batu ginjal terbentuk karena konsentrasi garam-garam mineral yang berlebihan, berkurangnya jumlah air, kebasaan dan keasaman urine yang abnormal atau aktivitas kelenjar paratiroid yang berlebihan.
• Batu ginjal dapat menyumbat ureter, menimbulkan tukak, dan memungkinkan terjadinya infeksi bakteri.
7. Nefritis Glomerulus• Radang ginjal yang melibatkan glomerulus.• Penyebab umum adalah reaksi alergi terhadap
racun yang dilepaskan oleh bakteri Streptococcus yang telah menginfeksi bagian tubuh lain yaitu tenggorokan.
• Glomerulonefritis memungkinkan erythrocyt dan protein memasuki filtrat sehingga urine mengandung banyak erythrocyt dan protein.
• Glomerulonefritis yang parah dapat menyebabkan gagal ginjal
8. Pielonefritis • Adalah radang pelvis ginjal, medula dan korteks
oleh infeksi bakteri.• Infeksi berawal dari pelvis ginjal kemudian
melebar ke dalam ginjal.• Pielonefritis dapat menyebabkan kerusakan
nefron dan korpuskulum renalis.
9. Kistitis • Adalah radang kantung kemih yang melibatkan
lapisan mukosa dan submukosa.• Dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, zat-zat
kimia, atau luka mekanis.
10. Nefrosis • Adalah kondisi bocornya membran glomerulus
sehingga sejumlah besar protein berpindah dari darah ke urine, air dan natrium menumpuk dalam tubuh menyebabkan pembengkakan (oedem) khususnya disekitar lutut, kaki, abdomen dan mata.
• Sering terjadi pada anak-anak, namun dapat terjadi pada semua usia.
• Hormon steroid sintetis tertentu seperti cortison dan prednison (mirip hormon yang disekresi oleh kelenjar adrenal) dapat menekan terjadinya nefrosis.
11. Polisistik• Merupakan kelainan ginjal, disebabkan oleh
kerusakan saluran ginjal yang menyebabkan rusaknya nefron dan menghasilkan kista mirip dilatasi sepanjang saluran.
• Umumnya diturunkan.• Dalam jaringan ginjal muncul kista, lubang kecil, dan
gelembung-gelembung berisi cairan. Kista tersebut semakin banyak hingga menekan jaringan normal.
• Polisistik dapat menyebabkan gagal ginjal, umumnya terjadi pada usia 40 tahun ke atas.
• Perkembangan polisistik dapat ditekan dengan diet, obat, dan pemasukan cairan.
12. Gagal Ginjal• Kerusakan semua nefron shingga nefron tak
dapat berfungsi.• Dapat disebabkan oleh nefritis ginjal parah,
trauma ginjal, atau tidak adanya jaringan ginjal karena tumor.
• Gagal ginjal parah menyebabkan penumpukan urea dalam darah
Diabetes melitus atau kencing manis
Penyakit yang ditandai adanya kadar gula (glukosa) yang tinggi dalam darah
Penderita banyak mengeluarkan urine, merasa kehausan, mengeluh sakit kepala, mual, dan muntah.
Penyebab : pankreas tidak mampu menghasilkan insulin
Diabetes Insipidus
Penyakit yang ditandai dengan pengeluaran urine yang berlebihan.
Penyebab : kekurangan hormon ADH
Penderita mengalami peningkatan pengeluaran urine, peningkatan dehidrasi, rasa haus terus menerus, dan tekanan darah rendah.