ppt trauma luka bakar
DESCRIPTION
Ppt Trauma Luka BakarTRANSCRIPT
1
TRAUMA LUKA BAKAR PADA MATAKelompok 18
2
TRAUMA MATA
Yang dapat dimasukkan
dalam cedera mekanik
yaitu :
1. Cedera tajam
2. Cedera tumpul
3. Cedera benda asing
1. Cedera kimia- asam (air accu dll)- basa (alkali) (air kapur tohor dll)
2. Cedera termik- hipertermik- hipotermik
3. Cedera radiasi ( U.V, Rontgen, Radioaktif)
4. Cedera elektrik5. Cedera ultrasonik6. Cedera tekanan
- barometrik- getaran - asselerasi
CIDERA MEKANIK Cedera non Mekanik
3
Trauma Bahan Kimia
4
TRAUMA KIMIA
Bahan kimia kelainan pada mata
Pengaruh bahan kimia sangat bergantung pada pH, kecepatan dan jumlah bahan kimia tersebut
Dibanding bahan asam, maka trauma oleh bahan alkali cepat dapat merusak dan menembus kornea
Jika mata terkena bahan kimia segera bilas dengan air yang tersedia seperti air.
trauma basa atau alkali
trauma asam
5
TRAUMA ASAM
Bahan asam yang dapat merusak mata terutama bahan anorganik, organic anhidrat (asetat)
Bila bahan asam mengenai mata pengendapan ataupun penggumpalan protein pada permukaan
Bahan asam dengan konsentrasi tinggi dapat bereaksi seperti terhadap trauma basa kerusakan akan lebih dalam
6
PERJALANAN PENYAKIT PADA TRAUMA MATA
Pada minggu pertama† Terjadi koagulasi protein epitel kornea yang
mengakibatkan kekeruhan pada kornea. Koagulasi protein sebatas daerah yg terkena kontak
† Akibat koagulasi protein ini kadang-kadang seluruh kornea terkelupas
† Koagulasi protein ini dapat mengenai jaringan yang lebih dalam.
† Bila terjadi penetrasi jaringan yang lebih dalam akan terjadi edem kornea, iritis dan katarak
7
CONT.......
† Bila trauma disebabkan asam lemah maka regenerasi epitel akan terjadi dalam beberapa hari dan kemudian sembuh
† Bila trauma disebabkan asam kuat maka stroma kornea akan berwarna kelabu infiltrasi sel radang ke dalamnya. Terjadi dalam 24 jam
† Beberapa menit atau beberapa jam sesudah trauma asam konjungtiva bulbi menjadi hiperemi dan kemotik.
† Tekanan bola mata akan meninggi pada hari pertama, dapat menjadi normal atau rendah setelahnya
8
Trauma asam pada minggu 1 – 3 : Umumnya trauma asam mulai sembuh pada minggu ke
satu sampai ketiga ini Pada trauma asam yang berat akan terbentuk tukak
kornea dengan vaskularisasi yang bersifat progresif Keadaan terburuk akibat trauma asam pada saat ini ialah
berupa vaskularisasi berat pada kornea
Trauma asam sesudah 3 minggu: Trauma asam yang tidak berat akan sembuh sesudah 3
minggu Pada endotel dapat terbentuk membran fibrosa yang
merupakan bentuk penyembuhan kerusakan endotel.
9
PENYAKIT YANG DAPAT DISEBABKAN TRAUMA ASAM
Katarak Glaukoma Hipotoni bola mata Air mata yang abnormal Iritis Enteropion Trikiasis Simblefaron
10
PENGOBATAN TRAUMA ASAM
Irigasi segera dengan air Kontrol pH mata untuk melihat apakah sudah normal Untuk bahan asam digunakan larutan natrium bikarbonat
3%, sedang untuk basa larutan asam borat, asam asetat 0,5% atau buffer asam asetat pH 4,5% untuk menetralisir.
11
TRAUMA BASA
Pada pH yang tinggi alkali akan mengakibatkan persabunan disertai dengan disosiasi asam lemak membran sel
Akibat persabunan membran sel akan mempermudah penetrasi
Serat kolagen kornea akan menjadi bengkak dan stroma kornea akan mati.
Akibat edem kornea akan terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma kornea neovaskuler masuk.
membran sel basal epitel kornea rusak akan memudahkan sel epitel di atasnya lepas
12
CONT........
Sel epitel yang baru terbentuk akan berhubungan langsung dengan stroma di bawahnya
Sel epitel baru ini melekat dengan stroma di bawahnya melalui plasminogen aktivator.
Bersamaan dengan dilepaskan plasminogen aktivator, dilepas juga kolagenase yang akan merusak kolagen kornea, sehingga terjadi tukak pada kornea.
Akibat kerusakan tungkak kornea akan menyebabkan perforasi pada kornea.
13
PERJALANAN PENYAKIT TRAUMA ALKALI
Keadaan akut yang terjadi pada minggu pertama:☻ Sel membran rusak☻ Bergantung pada kuatnya alkali dapat mengakibatkan
hilangnya epitel, keratosit, saraf kornea dan pembuluh darah.☻ Terjadi kerusakan komponen vaskularisasi iris, badan siliar
dan epitel lensa.☻ Trauma berat akan merusak sel goblet konjungtiva bulbi☻ Tekanan intraokular akan meninggi☻ Hipotoni akan terjadi bila terjadi kerusakan pada badan siliar☻ Kornea keruh dalam beberapa menit ☻ Terjadi infiltrasi segera sel polimorfonuklear, monosit dan
fibroblas.
14
CONT....
Keadaan pada minggu kedua dan ketiga: Mulai terjadi regenerasi epitel konjungtiva dan kornea Masuknya neovaskularisasi ke dalam kornea disertai
dengan sel radang Kekeruhan pada kornea akan mulai menjernih kembali Sel penyembuhan berbentuk invasi fibroblas memasuki
kornea dengan terbentuknya kolagen Trauma alkali berat akan membentuk jaringan granulasi
pada iris dan badan silisar sehingga terjadi fibrosis
15
CONT......
Keadaan pada minggu ketiga dan selanjutnya: Terjadi vaskularisasi aktif sehingga seluruh kornea tertutup
oleh pembuluh darah Jaringan pembuluh darah membawa bahan nutrisi dan
bahan penyembuhan jaringan seperti protein dan fibroblas Akibat daripada terdapatnya jaringan dengan vaskularisasi
ini, tidak akan terjadi perforasi kornea Mulai terjadi pembentukan panus pada kornea Endotel yang tetap sakit akan mengakibatkan edem kornea Terdapat membran retrokornea, iritis dan membran
membran siklitik.
16
KELAINAN PADA JARINGAN LAIN AKIBAT TRAUMA ALKALI:
Kelopak: Trauma alkali akan membentuk
jaringan parut pada kelopak Margo palpebra rusak sehingga
mengakibatkan gangguan pada break up time air mata
Lapisan air depan kornea (tear film) menjadi tidak normal
Terjadi pembentukan jaringan parut pada kelenjar asesori air mata, yang mengakibatkan mata menjadi kering.
Lensa: Lensa keruh diakibatkan
kerusakan kapsul lensa.
Konjungtiva: Terjadi kerusakan pada sel goblet Sekresi musin konjungtiva bulbi
berkurang daya basahnya terhadap kornea pada setiap kedipan kelopak
Dapat terjadi simblefaron pada konjungtiva bulbi yang akan menarik bola mata sehingga pergerakannya mata menjadi terbatas
Akibat daripada simblefaron penyebaran air mata tidak merata
Terjadi pelepasan kronik daripada epitel kornea
Terjadi keratinisasi (pertandukan) epitel kornea akibat berkurangnya musin.
17
KLASIFIKASI AKIBAT LUKA BAKAR ALKALI
Klasifikasi hughes Klasifikasi thoft
18
KLASIFIKASI HUGHES
Ringan : Prognosis baik Terdapat erosi epitel kornea Pada kornea terdapat kekeruhan yang ringan Tidak terdapat iskemia dan nekrosis kornea ataupun
konjungtiva Sedang :
Prognosis baik Terdapat kekeruhan kornea sehingga sukar melihat iris dan
pupil secara terperinci Terdapat nekrosis dan iskemia ringan pada konjungtiva dan
kornea
19
CONT.....
Sangat Berat : Prognosis buruk Akibat kerusakan kornea pupil tidak dapat dilihat Konjungtiva dan sklera pucat
20
KLASIFIKASI THOFT
Derajat 1. Hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata
Derajat 2. Hiperemi konjungtiva disertai hilangnya epitel kornea
Derajat 3. Hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan lepasnya epitel kornea
Derajat 4. Konjungtiva perilimbal nekrosis sebanyak 50%
21
Gambar Klasifikasi Trauma Kimia, (a) derajat 1, (b) derajat 2, (c) derajat 3, (d) derajat 4
22
BAHAN ALKALI YANG SERING MENIMBUKAN TRAUMA
Amonia Ca(OH)2
NaOH
23
TERAPI TRAUMA ALKALI
Lakukan irigasi segera selama 30 menit dgn air sebanyak 2000 ml
Jika penyebab Ca(OH)2 berikan EDTA AB dan debridemen dilakukan untuk
mencegah infeksi oportunitis Sikloplegik iritis Beta bloker dan diamox glaukoma Kolagenase inhibitor menghalangi
kolagenase Vitamin C pembentukan kalogen Keratoplasti kekeruhan mengganggu
penglihatan.
24
Trauma Bakar Panas
25
TRAUMA BAKAR PANAS
Luka bakar panas dapat diakibatkan oleh api Luka bakar termal pada kelopak mata
diterapi dengan antibiotic topical dan pembalut steril
Kerusakan kornea tidak perlu di perban pembekakan kelopak yang ekstensif.
Tandur kulit, full thickness ditunda sampai kontraksi kulit tidak lagi berlanjut.
26
Traum
a Bakar R
adiasi
27
TRAUMA BAKAR RADIASI
Trauma bakar sinar inframerah Trauma bakar sinar ultra violet Trauma bakar sinar terionisasi dan sinar X
28
TRAUMA BAKAR SINAR INFRAMERAH
Akibat menatap gerhana matahari dan pada saat bekerja di pemanggangan.
Terkonsentrasinya sinar infra merah pupil melebar (midriasis) suhu lensa katarak
Trauma ini dapat mengakibatkan keratitis dan katarak
Tidak ada terapi untuk trauma ini Pemberian steroid lokal dan sistemik
mencegah jaringan parut
29
TRAUMA BAKAR SINAR ULTRA VIOLET
Sinar ultraviolet sinar gelombang pendek yg tdk terlihat mempunyai panjang gelombang antara 350-295 Nm.
Sinar ultraviolet terdapat pada saat bekerja las, dan menatap sinar matahari atau pantulan sinar matahari.
Sinar ultraviolet biasanya memberikan kerusakan terbatas pada kornea
Gejala timbul setelah 4-10 jam berupa Mata sangat sakit mata seperti kelilipan Fotophibia Blefarospasme konjungtiva kemotik
30
Tanda yg sering ditunjukan: adanya infiltrate pada permukaannya Kadang kornea keruh Flouresen (+) Pupil miosis Tajam penglihatan terganggu
Terapi: sikloplegia, antibiotika local, analgetik, mata ditutup untuk selama 2-3 hari
31
TRAUMA BAKAR SINAR IONISASI DAN SINAR X
Sinar ionisasi dibedakan dalam bentuk : Sinar alfa Sinar beta Sinar gama Sinar X
Sinar ionisasi dan sinar X dapat mengakibatkan katarak dan rusaknya retina
Sinar X merusak retina dengan gambaran seperti kerusakan yang diakibatkan diabetes mellitus berupa dilatasi kapiler, perdarahan, mikroaneuris mata dan eksudat.
32
Luka bakar akibat sinar X dapat merusak kornea yang mengakibatkan kerusakkan yang permanen sehingga sukar untuk diobati.
Pengobatan yang diberikan adalah antibiotika topical dan steroid dan sikloplegik bila terjadi semblafaron pada konjungtiva dilakukan tindak pembedahan.
33
KESIMPULAN
Trauma luka bakar pada mata dapat diakibatkan oleh bahan kimia, panas, dan radiasi. Trauma bakar bahan kimia dibagi menjadi trauma asam dan trauma basa atau alkali. Trauma oleh bahan kimia basa atau alkali lebih bersifat destruktif dari pada bahan kimia asam. Bila seseorang tepajan oleh bahan kimia, segera lakukan irigasi hingga pH mata kembali normal. Pencegahan terhadap trauma radiasi sebaiknya dilakukan dengan menghindari mata terpajan oleh sumber radiasi tersebut.
34
REFERANSI
Ilyas, S. 2005. Kedaruratan Dalam Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: FKUI
Ilyas, Sidharta. 2005. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. 3rd edisi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Whitcher, John P dan Paul Riordan – Eva. 2012. Vaughan & Asbury : Oftamologi Umum. Jakarta : EGC