ppt rudiyanto

32
Dosen Pembimbing: A.Ghanaim Fasya, M.Si. Eriyanto Yusnawan, Ph.D KAJIAN KAPASITAS ANTIOKSIDAN TERHADAP DPPH DAN KANDUNGAN SENYAWA FENOLIK TOTAL EKSTRAK ALGA MERAH JENIS Eucheuma cottonii DARI PERAIRAN SUMENEP Oleh: Rudiyanto (08630008) JURUSAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Upload: suci-hati-ilmiah

Post on 02-Aug-2015

124 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PPT RUDIYANTO

Dosen Pembimbing:A.Ghanaim Fasya, M.Si.

Eriyanto Yusnawan, Ph.D

KAJIAN KAPASITAS ANTIOKSIDAN TERHADAP DPPH DAN KANDUNGAN SENYAWA FENOLIK

TOTAL EKSTRAK ALGA MERAH JENIS Eucheuma cottonii DARI PERAIRAN SUMENEP

Oleh: Rudiyanto (08630008)

JURUSAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Page 2: PPT RUDIYANTO

LATAR BELAKANG

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman alga terbukti bermanfaat

melindungi tubuh manusia dari bahaya radikal bebas, hal ini disebabkan karena

adanya antioksidan yang terdapat di dalam tanaman tersebut (Suptijah, 2003).

Indonesia memiliki potensi kelautan yang sangat besar, salah satunya adalah alga.

Penyebaran alga terdapat hampir di seluruh perairan Indonesia. (Atmadja, 2007).

Alga secara tradisional telah lama digunakan sebagai bahan makanan dan

obat-obatan, hal ini disebabkan karena alga kaya akan mineral, elemen makro dan

elemen mikro lainnya (Norziah, et.al., 2002)

Page 3: PPT RUDIYANTO

melakukan penelitian menggunakan alga coklat jenis Padina antillarium yang menghasilkan ekstrak fukoidan (polisakarida kompleks pada dinding sel alga) sebagai antioksidan dengan nilai EC50 sebesar 0,337 µg/mL dengan metode DPPH

Gracilaria verucosa dengan pelarut metanol, etanol, asteon, kloroform dan n-heksana menghasilkan

aktivitas antioksidan tertinggi dari ekstrak aseton (43,43 %) dan kadar fenolik total tertinggi diperoleh dari ekstrak dalam pelarut yang sama sebesar 45,29

mg/gram.

Lestario, 2008

Omar, dkk., 2007

LATAR BELAKANG

Page 4: PPT RUDIYANTO

Selama ini informasi mengenai kapasitas dan

kandungan senyawa aktif yang berpotensi sebagai antioksidan pada alga merah jenis E. cottonii belum diketahui secara

pasti

disamping itu belum menemukan kandungan senyawa fenolik total

ekstrak alga merah tersebut

Pada penelitian ini akan dilakukan kajian kapasitas

antioksidan terhadap DPPH dan kandungan senyawa fenolik total ekstrak alga

merah jenis E. cottonii dari perairan Sumenep,

Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan suatu penelitian untuk

mengetahui senyawa aktif serta kandungan senyawa fenolik total ekstrak alga merah jenis E. cottonii,

LATAR BELAKANG

Page 5: PPT RUDIYANTO

Rumusan masalah

1. Ekstrak pelarut apakah yang memiliki potensi antioksidan tertinggi ?,

2. Berapakah nilai EC50 dari ekstrak yang memiliki kapasitas antioksidan

tertinggi ?,

3. Golongan senyawa aktif apa yang terdapat pada ekstrak alga merah jenis E. cottonii yang memiliki kapasitas antioksidan tertinggi ?,

4. Berapa kandungan senyawa fenolik total ektrak alga merah jenis E. cottonii yang memiliki potensi sebagai antioksidan ?.

Page 6: PPT RUDIYANTO

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui ekstrak pelarut yang memiliki potensi antioksidan tertinggi,

2. Mengetahui nilai EC50 dari ekstrak yang memiliki kapasitas antioksidan,

3. Mengetahui golongan senyawa aktif yang terdapat pada ekstrak alga E. cottonii yang memiliki kapasitas antioksidan tertinggi,

4. Mengetahui berapa kandungan senyawa fenolik total ektrak alga E. cottonii yang memiliki potensi sebagai antioksidan.

Page 7: PPT RUDIYANTO

1. Sampel yang digunakan adalah alga merah jenis E. cottonii yang diperoleh dari perairan Sumenep.

Batasan masalah dan Manfaat Penelitian

2. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dilanjutkan dengan partisi .

3. Metode pengujian kapasitas antioksidan dengan DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil).

4. Uji kandungan senyawa aktif dengan uji reagen.

5. Penentuan kadar fenolik total diukur dengan uji Folin-Ciocalteu.

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah E. cottonii yang dapat dimanfaatkan untuk bahan campuran pada industri obat-obatan, makanan dan minuman sebagai bahan antioksidan kepada masyarakat dan industri farmasi.

Page 8: PPT RUDIYANTO

Tinjauan Pusataka

Ciri fisik alga merah jenis E. cottonii adalah mempunyai thallus silindris, permukaan licin, Keadaan warna tidak selalu tetap, kadang-kadang berwarna hijau, abu-abu atau merah.Alga merah jenis E. cottonii memiliki kandungan kimia karagenan dan senyawa fenolik, terutama flavonoid, Mills (2000) menyatakan bahwa golongan senyawa kimia dalam tanaman yang berkaitan dengan aktifitas antioksidan antara lain adalah golongan alkaloid, terpenoid, polifenol, flavonoid,.

Taksonomi E. cottonii sebagai berikut (Doty, 1986)Kingdom : PlantaeDivisi : RhodophytaKelas : RhodophyceaeOrdo : GigartinalesGenus : EucheumaSpecies : Eucheuma cottonii

Gambar: E. cottoni

Page 9: PPT RUDIYANTO

Kandungan alga merah E. Cottonii

Komponen Jumlah

Kadar Air 16,69 %

Protein 2,48 %

Lemak 4,30 %

Karbohidrat 63,19 %

Serat Kasar 0 %

Abu 23,04 %

Ekstraksi Maserasi

Perendaman sampel Temperatur ruanganPemecahan dinding

dan membran sel

Page 10: PPT RUDIYANTO

Metode DPPH merupakan metode yang dapat mengukur aktivitas antioksidan baik dalam pelarut polar maupun nonpolar (Prakash, 2001).

Senyawa fenolik meliputi aneka ragam senyawa yang berasal dari tumbuhan yang mempunyai ciri-ciri sama yaitu cincin aromatik, yang mengandung sutu atau dua gugus OH (Laili Fauzia, 2008).

FenolikAntioksidan

senyawa yang dapat menunda, memperlambat, dan mencegah proses oksidasi lipid, antioksidan sintetik (BHA, BHT, PG dan TBHQ ), antioksidan alami (antioksidan hasil ekstraksi bahan alami) (Winarsi, 2007)

Uji kapasitas Antioksidan

Page 11: PPT RUDIYANTO

Lokasi dan waktu penelitian

Alat dan bahan

Penelitian ini dilaksakan pada bulan April – Juni 2012 di Laboratorium Organik dan

Laboratorium Bioteknologi Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisau, beaker glass, tabung reaksi, pipet tetes, pipet ukur, pipet volume, kaca arloji, corong buchner, mortar, labu ukur, buret, bejana pengembang, shaker, vortex, neraca analitik, seperangkat alat ekstraksi maserasi, botol larutan, oven, rotary evaporator vaccum, desikator, spektroskopi UV-Vis Varian Carry.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah alga merah jenis E. Cottonii yang diperoleh dari Perairan Sumenep. Bahan-bahan kimia yang digunakan adalah metanol 80 %, n-butanol, kloroform, etil asetat, n-heksan, petroleum eter, etanol 90 %, DPPH, KMnO4 0,1 %, BHT, asam askorbat, HCl 2 N, H2SO4 pekat, asam galat, metanol 50 %, natrium bikarbonat, Nitrogen cair, aquades, asam asetat anhidrat, HCl 1 N, kalium kromat 5 %, AgNO3 0,1 N, pereaksi Mayer dan Dragendorff, serbuk logam Mg, dan larutan Folin-Ciocalteu.

Page 12: PPT RUDIYANTO

Rancangan penelitian

Preparasi sampel dilanjutkan dengan penentuan kadar air

dan kadar garam

Di ekstraksi maserasi selama 24 jam dengan dishaker

menggunakan pelarut metanol,

Ekstrak yang diperoleh dipekatkan menggunakan

rotary evaporator dan dihitung rendemennya

Ekstrak hasil partisi dipekatkan dengan

rotary evaporator, & dihitung rendemennya,

golongan senyawa dari ekstrak yang memilki kapasitas

antioksidan tertinggi diuji kadar fenolik total

Analisa data

ekstrak pekat yang pertama diuji kapasitas antioksidan pada konsentrasi 50, 100, 200, 400, 800, 1000 ppm,

Ekstrak pekat yang diperoleh dibagi menjadi dua bagian

dipartisi menggunakan kloroform, etil asetat, n-

butanol, petroleum eter dan n-heksana,

kemudian diuji kapasitas antioksidannya pada konsentrasi 50, 100, 200, 400, 800, dan 1000 ppm pada masing-masing ekstrak

ekstrak pekat yang kedua dihidrolisis dengan asam klorida (HCl) 2 N dan dinetralkan dengan natrium karbonat

dihitung nilai Ec50, setelah itu diidentifikasi golongan senyawa antioksidan dengan uji reagen

Page 13: PPT RUDIYANTO

1. Preparasi sampel.2. Penentuan kadar air.3. Penentuan kadar garam.4. Ekstraksi sampel menggunakan metode maserasi

dilanjutkan dengan metode partisi.5. Uji efektivitas antioksidan dengan metode DPPH pada

variasi konsentrasi6. Uji kandungan senyawa aktif menggunakan uji reagen.7. Pengukuran kadar fenolik total.8. Analisis Data.

1. Tahapan Penelitian

Page 14: PPT RUDIYANTO

Sampel

Uji Kadar Air Uji Kadar Garam

Ekstraksi

Uji Antioksidan

Cara KerjaTahapan Penelitian

Page 15: PPT RUDIYANTO

A. Preparasi Sampel

Sampel

-dicuci sebanyak 500 gram

-dipotong kecil-kecil

-dilayukan dengan oven pada suhu 37-38 oC selama 24 jam

-dihaluskan menggunakan blender

Hasil

Cara Kerja

Page 16: PPT RUDIYANTO

B. Penentuan Kadar Air

Cawan

Hasil

-dipanaskan dalam oven pada suhu 105 oC selama 15 menit

-disimpan cawan dalam vacum desikator selama 10 menit

-ditimbang hingga diperoleh berat konstan

- sampel dipotong kecil-kecil

-dimasukkan sampel kedalam cawan yang telah diketahui berat konstannya

-ditimbang sampel sekitar 5 gram

-Sampel dilayukan dengan oven pada suhu 37 – 38 ºC selama ±15 menit

-disimpan sampel dalam vacum desikator selama ± 10 menit

-Ditimbang

-dilayukan kembali sampel dalam oven pada suhu 37 – 38 ºC selama ±15 menit

-disimpan dalam vacum desikator selama ± 10 menit

-ditimbang kembali

-diulangi perlakuan ini sampai tercapai berat konstan dan dihitung kadar airnya

Cara Kerja

Page 17: PPT RUDIYANTO

•Dihaluskan•Ditimbang sebanyak 5 gram•Dilarutkan 10 – 20 mL aquades panas•Didiamkan•Diulangi eksreksi sampai beberapa kali (8 – 10 kali)•Disaring

•Ditambah 3 mL kalium kromat 5%•Dititrasi dengan AgNO3 0,1 N•Dihitung kadar garamnya

C. Penentuan Kadar Garam

Ekstrak Residu

Sampel

Hasil

Cara Kerja

Page 18: PPT RUDIYANTO

Cara KerjaD. Ekstraksi alga merah

Sampel

-ditimbang sebanyak 300 gram

-diekstraksi maserasi dengan metanol 500 mL selama 24 jam

-dilakukan pengocokan dengan shaker

-disaring dengan corong buchner

-dimaserasi kembali ampas yang diperoleh

-dilakukan dengan 3x pengulangan sampai filtrat yang didapatkan bening

Ekstrak Ampas

-dipekatkan menggunakan rotary evaporator

Ekstrak pekat

-ditimbang ekstrak pekat-dihitung rendemen-ekstrak di bagi menjadi dua bagian yang sama beratnya

Ekstrak pekat (1)

Hasil

Ekstrak pekat (2)

uji antioksidan pada variasi konsentrasi

Page 19: PPT RUDIYANTO

-dihidrolisis dengan menambahkan 5 mL (HCl) 2 N-dipanaskan pada suhu 40 oC selama 1 jam dengan hot plate-didinginkan-ditambahkan natrium bikarbonat hingga pH netral-dipartisi 6 gram ekstrak dengan pelarut n-butanol, kloroform, etil asetat, petroleum eter dan n-heksana dengan perbandingan 1:1-dipekatkan ekstrak hasil partisi menggunakan rotary evaporator-ditimbang ekstrak yang diperoleh-dihitung rendemennya dan-ekstrak pekat masing-masing fraksi diuji kapasitas antioksidannya pada konsentrasi 50, 100, 200, 400, 800, dan 1000 ppm

Ekstrak pekat (1)

Hasil

Page 20: PPT RUDIYANTO

Cara KerjaE. Penentuan panjang gelombang maksimum

Larutan DPPH 0,2 mM

-diambil sebanyak 3 mL

-dilarutkan dengan etanol 95 %.

-didiamkan selama10 menit

-dimasukkan ke dalam kuvet

-dicari λmaksHasil

Page 21: PPT RUDIYANTO

Cara Kerja

F. Penentuan waktu kestabilan

Larutan ekstrak

Hasil

-dibuat larutan ekstrak 100 ppm sebanyak 2,25 mL

-ditambahkan 0,75 mL larutan DPPH 0,2 mM

-dicari waktu kestabilan tampa inkubasi dengan inkubasi pada rentang waktu 5 – 50 menit dengan interval 5 menit

-dimasukkan ke dalam kuvet

-diukur absorbansi pada λmaks

Page 22: PPT RUDIYANTO

Cara Kerja

G. Pengukuran Absorbansi kontrol

DPPH 0,2 mM

-dimasukkan dalam tabung reaksi

-diinkubasi pada suhu 37 oC selama waktu kestabilan

-dipindahkan ke dalam kuvet

-diukur absorbansinya pada λmaks

Hasil

Page 23: PPT RUDIYANTO

Cara KerjaH. Pengukuran absorbansi

sampel

Ekstrak kasar

Hasil

-dilarutkan pada pelarutnya dengan konsentrasi 50, 100, 200, 400, 800, dan 1000 ppm

-diambil ekstrak tiap-tiap konsentrasi sebanyak 2,25 mL

-ditambahkan 0,2 mM DPPH sebanyak 0,75 mL

-diinkubasi pada suhu 37 oC selama waktu kestabilan

-dimasukkan ke dalam kuvet dan diukur absorbansi pada λmaks

Page 24: PPT RUDIYANTO

Cara Kerja

I. Pengukuran absorbansi pada variasi konsentrasi

Ekstrak kasar masing-masing fraksi

Hasil

- dilarutkan pada pelarutnya dengan konsentrasi 50, 100, 200, 400, 800, 1000 ppm

-diambil masing-masing ekstrak sebanyak 2,25 mL

-ditambahkan 0,2 mM DPPH sebanyak 0,75 mL

-diinkubasi pada suhu 37 oC selama waktu kestabilan

-dimasukkan ke dalam kuvet dan diukur absorbansi pada λmaks

Page 25: PPT RUDIYANTO

Cara Kerja

J. Identifikasi golongan senyawa aktif1. Uji flavonoid

Ekstrak

Warna merah atau jingga

-diambil sebanyak 5 mg

-dimasukkan ke dalam tabung reaksi

-ditambahkan 1-2 mL air panas dan sedikit serbuk Mg

-ditambahkan 4-5 tetes HCl 37 %

Page 26: PPT RUDIYANTO

Cara Kerja

2. Uji Alkaloid

Ekstrak

-dimasukkan ke dalam tabung reaksi -ditambahkan 0,5 mL HCl 2 % -dibagi larutannya dalam dua tabung

Larutan 1 Larutan 2

- ditambahkan 0,5 mL reagen Dragendrof 2-3 tetes

Endapan kekuning-kuningan

Endapan jingga

-ditambahkan 0,5 mL reagen Mayer 2-3 tetes

Page 27: PPT RUDIYANTO

Cara Kerja

3. Uji steroid dan Triterpenoid

Ekstrak

-diambil 5 mg

-dimasukkan ke dalam tabung reaksi

-dilarutkan dalam 0,5 mL kloroform

- di tambahkan 0,5 mL asam asetat anhidrida

- ditambahkan dengan 1-2 mL H2SO4 pekat

Warna hijau kebiruan menunjukkan adanya

steroid

Warna coklat atau violet menunjukkan adanya

triterpenoid

Page 28: PPT RUDIYANTO

Cara Kerja

4. Uji asam askorbat

Ekstrak

Warna coklat

-diambil 5 mg

-dimasukkan ke dalam tabung reaksi

-dilarutkan dalam akuades 5 mL

-ditambahkan 10 mL KMnO4 0,1 %

Page 29: PPT RUDIYANTO

Busa yang terbentuk tetap stabil

- diambil 5 gr

- dimasukkan dalam tabung reaksi

- ditambah air (1:1) sambil dikocok selama 1 menit

- apabila menimbulkan busa ditambahkan HCl 1 N

dibiarkan selama 10 menit

Ekstrak sampel

5. Uji Saponin

Cara Kerja

Page 30: PPT RUDIYANTO

K. Pengukuran Kadar Fenolik Total 1. Pembuatan Larutan Standar Asam galat

Asam galat

Cara Kerja

- di buat larutan stok asam galat 1000 ppm- diencerkan- dibuat arutan standar dengan konsentrasi 0; 0,25; 0;5; 1,0; 2,5; 5,0; 7,5- diambil 0,2 mL dari masing-masing konsentrasi - ditambahkan 0,8 reagen Folin - didiamkan selama 2 menit- ditambahkan 3 mL Na2CO3 20 %

-dikocok sampai homogen-ditambahkan aquades sampai volume 10 Ml-didiamkan selama 1 jam-diukur absorbansinya pada λmaks 765 nm

Hasil

Page 31: PPT RUDIYANTO

Cara Kerja2. Pengukuran Absorbansi Ekstrak Sampel

Larutan sampel

Hasil

- diilarutkan dengan pelarutnya- ekstrak yanh memiliki kapasitas antioksidan tertinggi dari konsentrasi 50, 100, 200, 400, 800 dan 1000 ppm- diambil 50 µL ekstrak sampel- ditambah 3 mL aquades, 250 µL latutan Folin-Ciocalteu, dan 750 µL NaCO3 7 %

-divortex-diinkubasi selama 8 menit pada suhu kamar-ditambahkan 950 µL aquades-didiamkan selama 2 jam -diukur absorbansi pada panjang gelombang 765 nm menggunakan asam galat sebagai standardnya

Page 32: PPT RUDIYANTO

Terimakasih,,,,,,,

Wassalam,,,,,,,