ppt referat tenggelam_trisakti_forensik undip_may 2014

46
Dosen Penguji : dr. Sigid Kirana L. Bhima, Sp. KF Residen Pembimbing : dr. Devi Novianti Santoso T I M P E N Y U S U N : Gadista P. Annisa (03009100) Monica Raharjo (03009157) Theresia Sutjiarto (03009254) Ratiya Primanita (03009193) Ruri Eka Putri (03009217) Umi Kalsum (03009258)

Upload: fransisca-febriana

Post on 03-Sep-2015

83 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

forensik

TRANSCRIPT

  • Dosen Penguji : dr. Sigid Kirana L. Bhima, Sp. KFResiden Pembimbing : dr. Devi Novianti Santoso

    T I M P E N Y U S U N :Gadista P. Annisa(03009100)Monica Raharjo(03009157)Theresia Sutjiarto(03009254)Ratiya Primanita(03009193)Ruri Eka Putri(03009217)Umi Kalsum(03009258)

  • Drowning atau tenggelam adalah masuknya cairan kedalam saluran napas atau paru-paru.

    Drowning tidak terbatas hanya tenggelam di air seperti sungai atau kolam renang, tetapi bagian muka meliputi hidung dan mulut yang terbenam di bawah permukaan air seperti selokan juga termasuk drowning.

  • Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia.

    Maka dari itu jasa transportasi laut menjadi potensi yang sangat besar. Namun akibat buruknya transportasi laut di Indonesia dapat menyebabkan terjadinya tenggelamnya kapal laut.

    Terutama pada saat musim liburan, di objek wisata laut. Banyak terjadi kasus wisatawan yang tenggelam, karena akibat air pasang atau kecerobohan diri wisatawan tersebut.

  • Sebuah kapal feri Sewol tenggelam bersama dengan 476 penumpangnya di pesisir barat daya Korea Selatan tanggal 16 April 2014.

  • Tujuan Umum :Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kasus-kasus tenggelam terutama dalam bidang forensik

    Tujuan Khusus :Mengetahui tentang kematian akibat asfiksiaMengetahui tentang tenggelamMengethui perbedaan mati tenggelam di air asin dan air tawarMengetahui tanda-tanda kematian kasus tenggelam guna membuat suatu visum jenazah tenggelam

  • DEFINISI ASFIKSIABerasal dari kata Yunani asphuxia pulselessness/ hilangnya pulsasiBerhentinya respirasi yang efektif (cessation of effective respiration)Ketiadaan kembang kempis (absence of pulsation)Gangguan pertukaran udara pernapasanO2 dan CO2 Tidak sama dengan istilah hipoksia dan anoksia

  • KLASIFIKASI ANOKSIA(berdasarkan etiologi)Anoksia Anoksik = Asfiksia

  • ETIOLOGI ASFIKSIA

  • EMPAT FASE ASFIKSIA(gejala klinis pada asfiksia)

  • DEFINISI DROWNINGTenggelam biasanya didefiniskan:Kematian akibat asfiksia yang disebabkan oleh masuknya cairan ke dalam saluran pernapasan Jumlah yang mematikan: 2 liter untuk dewasa 30-40 mililiter untuk bayi

  • KLASIFIKASI TENGGELAM

  • Berdasarkan Mekanisme Kematian

  • Berdasarkan Lokasi Kematian96,5% air murni 3,5% (garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut)AIR TAWAR

    AIR ASIN

  • Perbedaan Tenggelam Dalam Air Tawar dan Air Asin

  • MEKANISME TENGGELAM PADA AIR TAWARInhalasi air tawarAlveoli paru-paruHemodilusi Perpindahan air tawar di alveoli ke sistem vaskulerhipervolemiaHemolisis Tekanan sistole menurunPerubahan keseimbangan ion kalium dan kalsiumFibrilasi ventrikel Kematian

  • MEKANISME TENGGELAM PADA AIR ASINInhalasi air asinAlveoli paru-paruHemokonsentrasi Air ditarik dari sirkulasi pulmonal ke dalam jaringan interstisial paruEdema pulmonarhipovolemikViskositas darah meningkatPayah jantungkematian

  • MEKANISME KEMATIAN AKIBAT TENGGELAMWet drowningDry drowningImmersionsyndrome

  • MEKANISMETENGGELAM

  • Pemeriksaan Luar Jenazah

  • Pemeriksaan Luar Jenazah

  • Pemeriksaan Luar Jenazah

  • Pemeriksaan Dalam Jenazah

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan Diatom Pem.Destruksi Paru Pem.Getah Paru

  • JENIS-JENIS DIATOM

  • MEKANISME PENYEBARAN DIATOM

  • Perbedaan Distribusi Diatom pada Orang Tenggelam Keadaan Hidup dengan Tenggelam Keadaan Mati

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG LAINPemeriksaan Kimia Darah (Gettler Test)untuk mengetahui kadar NaCl dalam darah sehingga dapat diketahui apakah korban meninggal di air tawar atau air asin

  • CONTOH KASUS DROWNING

  • DAMPAK TRAGEDI FERI SEWOL275 meninggal, 29 hilang, 172 selamat

  • KELALAIAN MENIMBULKAN TRAGEDI

  • MEKANISME KEMATIAN KORBANKondisi perairan lokasi tenggelam:1. Perairan laut (laut Jindo)2. Perairan dingin (10-13C)Kematian akibat immersion syndrome dalam air dinginKematian akibat edema pulmonal karena tenggelam dalam air asin

  • EDUKASI PENCEGAHAN TENGGELAM

  • KESIMPULAN

  • SARAN

  • DAFTAR PUSTAKABudianto A, Munim WA, Sidhi, Sudiono S, Widiatmaka W, et al. Ilmu Kedokteran Forensik. 1st ed. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 1997. p.64-75.World Health Organization. Violence and Injury Prevention: Drowning. WHO [internet]. 2012 [cited 2014 May 06]. Available from http://www.who.int/violence_injury_prevention/other_injury/drowning/en/.Cantwell GP. Drowning. MedScape E-Medicine [internet]. 2013 [cited 2014 May 06]. Available from http://www.emedicine.medscpae.com/article/772753-overview#overview.Samantha G. Menit-Menit Terakhir di Kapal Feri Sewol. National Geographic Indonesia [internet]. May 2014 [cited 2014 May 06]. Available from http://www.nationalgeographic.co.id/berita/2014/05/menit-menit-terakhir-di-kapal-feri-sewol.Adelman HC. Inside Forensic Science: Forensic Medicine. In: Kobilinsky L; editor. 1st ed. New York: Infobase Publishing; 2007. p.50, 55-7.Payne-James J, Busuttil A, Smock W. Asphyxia. Forensic Medicine: Clinical and Pathological Aspects. 1st ed. London: Greenwich Medical Media; 2003. p.259-65.Dahlan S. Asfiksia. Ilmu Kedokteran Forensik Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro; 2007.Wilianto W. Pemeriksaan Diatom pada Korban Diduga Tenggelam. Jurnal Kedokteran Forensik Indonesia 2012; 14: 42-8.Jacobs M. Cold Water Immersion. Wilderness Medicine 2001; 25(3): 6-7.Rao D. Drowning. Dr. Dinesh Raos Forensic Pathology [internet]. 2013 [cited 2014 May 07]. Available from http://forensicpathologyonline.com/E-Book/asphyxia/drowning.

  • DAFTAR PUSTAKASzpilman D, Bierens JJLM, Handley AJ, Orlowski JP. Drowning. New England Journal of Medicine 2012; 366: 2102-10.Steinman A. Wilderness Medicine: Immersion into Cold Water. St. Louis: Mosby; 2001.University of Michigan. The Water Resources of Earth. University of Michigan [internet]. April 2006 [cited 2014 May 11]. Available from http://www.globalchange.umich.edu/globalchange2/current/lectures/freshwater_supply/freshwater.html.Nelson DO. Natural Composition of Fresh Water. Water Encyclopedia [internet]. 2014 [cited 2014 May 11]. Available from http://www.waterencyclopedia.com/En-Ge/Fresh-Water-Natural-Composition-of.html. Sheperd R. Drowning and Immersion. Simpsons Forensic Medicine. 12th ed. USA: Oxford University Press Inc; 2003. p.105-10.Piette MHA, Letter EAD. Drowning: Still Difficult Autopsy Diagnosis. Forensic Science International 2006; 163: 3-4.SBS. Timeline: South Korea Ferry Disaster. SBS [internet]. 22 April 2014 [cited 2014 May 11]. Available from http://www.sbs.com.au/news/article/2014/04/22/timeline-south-korea-ferry-disaster.Hancocks P, Shoichet CE, Pearson M. South Korean Shipwreck Survivors: Passengers Told Dont Move as Ship Sank. CNN [internet]. 17 April 2014 [cited 2014 May 11]. Available from http://edition.cnn.com/2014/04/16/world/asia/south-korea-sinking-ship-students/?c=&page=0.Anonymous. Sinking of the MV Sewol. Wikipedia [internet]. May 2014 [cited 2014 May 11]. Available from http://en.wikipedia.org/wiki/Sinking_of_the_MV_Sewol.Hyun-kyung L. Latest on Sewol-ho Ferry Disaster. Arirang News [internet]. 10 May 2014 [cited 2014 May 11]. Available from http://www.arirang.co.kr/News/News_View.asp?nseq=162146.

  • PERTANYAAN:Bram: Cara membedakan drowning dan body dumping?Amar: Faktor-faktor yang mempengaruhi hipotermia?Anggi: Kelainan organ lain pada otopsi selain organ paru?Novi: Perbedaan waktu kematian pada korban tenggelam di air dingin dan air biasa?

  • Budi: Pertolongan pertama pada korban tenggelam?Mazen: Perbedaan pertolongan pertama pada korban tenggelam di air tawar dan di air asin?Ryan: Bagaimana mengetahui berapa lama mayat sudah tenggelam?

    *Air tawar bersifat hipotonis dibandingkan plasma darah karena konsentrasi elektrolit dalam air tawar lebih rendah daripada konsentrasi dalam darah.1 Ketika air tawar masuk ke dalam paru-paru (alveoli), dengan cepat air tawar berpindah dari tempat alveoli ke sistem vaskuler melalui membran alveoli karena perbedaan tekanan osmotik antara air tawar di alveoli paru dan plasma darah. Air tawar tersebut dengan cepat berpindah meningkatkan volume darah (hipervolemia) sekitar 50 ml% permenit sehingga akan terjadi hemodilusi darah, air masuk ke dalam aliran darah sekitar alveoli dan mengakibatkan pecahnya sel darah merah (hemolisis).11 Pada keadaan ini terjadi absorpsi cairan yang masif.Akibat pengenceran darah yang terjadi, tubuh mencoba mengatasi keadaan ini dengan melepaskan ion kalium dari serabut otot jantung sehingga kadar ion kalium dalam plasma meningkat (hiperkalemia), terjadi perubahan keseimbangan ion kalium dan kalsium dalam serabut otot jantung dapat mendorong terjadinya fibrilasi ventrikel dan penurunan tekanan darah, yang kemudian menyebabkan timbulnya kematian akibat anoksia serebri. Kematian terjadi dalam waktu 5 menit.*Air asin bersifat hipertonis, dimana konsentrasi elektrolit cairan air asin lebih tinggi daripada dalam darah, sehingga air akan ditarik dari sirkulasi pulmonal ke dalam jaringan interstisial paru yang akan menimbulkan edema pulmonar, hemokonsentrasi, hipovolemi dan kenaikan kadar magnesium dalam darah. Hemokonsentrasi akan mengakibatkan sirkulasi menjadi lambat dan menyebabkan terjadinya payah jantung. Kematian terjadi kira-kira dalam waktu 8-9 menit setelah tenggelam*