referat afif ppt

68
REFERAT OBESITAS DISUSUN UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS KEPANITERAAN KLINIK MADYA DI SMF ILMU PENYAKIT DALAM RSUD DR. SOEBANDI JEMBER OLEH : MUHAMMAD AFIFUL JAUHANI 082011101057 DOSEN PEMBIMBING DR. HUDOYO, SP.PD SMF ILMU PENYAKIT DALAM FK UJ - RSD DR. SOEBANDI JEMBER 2013

Upload: afiful-jauhani

Post on 14-Aug-2015

109 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: REFERAT AFIF ppt

REFERAT

OBESITAS

DISUSUN UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS KEPANITERAAN KLINIK MADYA

DI SMF ILMU PENYAKIT DALAM RSUD DR. SOEBANDI JEMBER

  

OLEH :MUHAMMAD AFIFUL JAUHANI

082011101057 

DOSEN PEMBIMBINGDR. HUDOYO, SP.PD

  

 SMF ILMU PENYAKIT DALAM

FK UJ - RSD DR. SOEBANDI JEMBER2013

Page 2: REFERAT AFIF ppt

BAB 1

PENDAHULUAN

Page 3: REFERAT AFIF ppt

BAB 1 PENDAHULUAN

Obesitas merupakan suatu penyakit multifaktorial

Overweight dan obesitas sudah menjadi epidemik

prevalensi mencapai 50% pada tahun 2025 bagi negara-negara maju

Kegemukkan dan obesitas telah menduduki urutan kelima dalam risiko kematian dunia 2.8 juta manusia meninggal setiap tahunnya akibat obesitas

Page 4: REFERAT AFIF ppt

Obesitas merupakan faktor resiko bagi banyak penyakit 44% dari penyakit diabetes, 23% dari penyakit jantung iskemik dan sekitar 7%-41% dari kanker.

Pergeseran tren-tren global junk food

Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang sukar diatasi kepercayaan masyarakat pada iklan pendekatan komperhensif pengobatan yang efektif bagi obesitas.

BAB 1 PENDAHULUAN

Page 5: REFERAT AFIF ppt

BAB 2

PEMBAHASAN

Page 6: REFERAT AFIF ppt

Obesitas adalah suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal dan berlebihan di jaringan adipose sehingga dapat mengganggu kesehatan

Penyakit kronik yang bisa diatasi Obesitas digambarkan sebagai ukuran dari

ketidaksesuaian antara berat badan dan tinggi badan

Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria

Overweight adalah keadaan di mana berat badan (BB) seseorang melebihi BB normal

2.1 DEFINISI

Page 7: REFERAT AFIF ppt

A. Menurut tingkat kelebihan berat badana) Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40% b) Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100% c) Obesitas berat : kelebihan berat badan >100%.

B. Menurut WHO (1998)a) Obesitas tipe Android (male type obesity, tipe

sentral, abdominal obesity, atau visceral obesity ) Banyak pada pria Badan berbentuk gendut seperti gentong atau buah

apel, perut membuncit kedepan. Mengakibatkan penyakit jantung koroner, diabetes,

dan stroke. Penimbunan lemak terjadi di dalam rongga perut

(abdomen) sekitar omentum usus (viseral)

2.2 KLASIFIKASI

Page 8: REFERAT AFIF ppt

B. Menurut WHO (1998)b) Obesitas tipe Gynoid (Female-type obesity, Tipe

perifer, gluteal obesity ) Banyak pada wanita, terutama saat menopause Panggul dan pantatnya besar, dari jauh tampak

seperti buah pir.

C. Menurut etiologinyaa) Obesitas primer : disebabkan faktor nutrisi dimana

masukan makanan > kebutuhan energi tubuh.b) Obesitas sekunder : disebabkan adanya penyakit /

kelainan kongenital (mielodisplasia), endokrin (sindrom Cushing, sindrom Freulich, sindrom Mauriac, pseudoparatiroidisme) atau kondisi lain (sindrom Klinefelter, sindrom Turner, sindrom Down, dll.)

2.2 KLASIFIKASI

Page 9: REFERAT AFIF ppt

D. Menurut patogenesisnya a) Regulatory obesity : gangguan primernya

berada pada pusat yang mengatur masukan makanan.

b) Metabolic obesity : kelainan pada metabolisme lemak dan karbohidrat

2.2 KLASIFIKASI

Page 10: REFERAT AFIF ppt

Diagnosis obesitas dilakukan berdasarkan penampilan visual (paling sering), berat dan nilai BMI.

A. BMI (Body mass index)/Indeks massa tubuh (IMT)

Pada orang dewasa (anak : Grafik CDC) Paling sering digunakan dan praktis Rumus: BMI (kg/m2) : Berat (kg) ÷ tinggi

(m2) Hubungan antara lemak tubuh dan IMT

ditentukan oleh bentuk tubuh dan proporsi tubuh Adanya perbedaan individu dan etnik

Wilayah asia pasifik saat ini telah mengusulkan kriteria dan klasifikasi obesitas sendiri

2.2 PENGUKURAN OBESITAS

Page 11: REFERAT AFIF ppt

b) Mengukur rasio lingkar pinggang-pinggul. Untuk melihat proporsi lemak yang tersimpan di

tubuh berada di pinggang (bentuk apel) atau di pinggul (bentuk pear).

Dengan membagi ukuran pinggang dengan ukuran pinggul

2.2 PENGUKURAN OBESITAS

Tabel 2. Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul “umum”

Page 12: REFERAT AFIF ppt

Sumber : WHO technical series, 2009

Tabel 1. Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas pada Orang Dewasa Berdasarkan IMT menurut WHO “UMUM”

Page 13: REFERAT AFIF ppt

Klasifikasi IMT (kg/m2)Risiko Ko-Morbiditas

Lingkaran Perut

<90cm (Laki2) ≥ 90 cm (Laki2)

<80 cm

(Perempuan)

≥ 80cm

(Perempuan)

Berat Badan

Kurang

<18,5 Rendah Sedang

Kisaran Normal 18,5-22,9 Sedang Meningkat

Berat Badan Lebih ≥23,0

Beresiko 23,0-24,9 Meningkat Moderat

Obes I 25,0-29,9 Moderat Berat

Obes II ≥30,0 Berat Sangat Berat

Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Berdasarkan IMT dan Lingkar Perut Menurut Kriteria “Asia Pasifik”

Page 14: REFERAT AFIF ppt

Presentil Indek Masa Tubuh (IMT) pada anak laki-laki (biru) dan perempuan (merah) usia 2-20 tahun

Klasifikasinya : Persentil >95 : ObesitasPersentil 75-95 : overweightpersentil 25 – 75: normalpersentil <25 : kurang

Page 15: REFERAT AFIF ppt

c) Ketebalan Kulit (Skin Fold) Pengukuran dapat dilakukan di 3 hingga 9

tempat yang berbeda di tubuh misalnya di otot trisep, bisep, subscapular, abdominal dan supraspinal.

Alat : Kaliper. Kaliper diaplikasikan 1 cm dibawah dan pada

sudut kanan bagian otot yang dijepit (dalam millimeter) diambil dua detik kemudianhitung rata-rata dari dua pengukuran tersebut.

Jika kedua pengukuran berbeda jauh lakukan pengukuran ketiga ambil rata-ratanya.

2.2 PENGUKURAN OBESITAS

Page 16: REFERAT AFIF ppt

Ukuran Ketebalan Kulit (Skin Fold)

Page 17: REFERAT AFIF ppt

d) Bioelectric Impedence Analysis (BIA) BIA mengukur resistensi jaringan tubuh terhadap aliran

sinyal kecil dari listrik. Proporsi lemak tubuh dapat dihitung dari arus listrik

yang mengalir di bagian tubuh mudah atau tidak.e) Hydrostatis Underwater Weighing Merupakan metode untuk menentukan komposisi tubuh

(lemak tubuh terhadap massa tanpa lemak) yang membentuk kepadatan total tubuh seseorang dengan menggunakan prinsip archimedes.

Caranya : Menimbang seseorang pertama kali (tanpa air) masuk ke sebuah tangki besar berisi air diturunkan lebih dalam lagi dan diminta untuk mengelarkan udara dari paru paru kemudian diam sedangkan bobot bawah air diukur.

Diulang tiga kali dan dirata-rata.

2.2 PENGUKURAN OBESITAS

Page 18: REFERAT AFIF ppt

e) Menghitung Presentase Lemak Tubuh

2.2 PENGUKURAN OBESITAS

Body fat % = Fat Mass ÷ berat x 100

Total body water (TBW) = 0.372(S²÷R) + 3.05(Sex) + 0.142(W) - 0.069 (umur)

KETERANGAN :S = Height in centimetresR = Resistance (from bioelectrical impedence

analysis)W = Weight in KgSex Male =1 Female = 0Umur dalam tahun

Fat Mass = berat – FFM

Fat Free mass (FFM) = TBW ÷ hasil hydrostatic weighing

Page 19: REFERAT AFIF ppt

Obesitas disebabkan karena tidak seimbangnya masukan energi dan pemakaian energi dalam tubuh

A. Faktor Genetik Parental fatness merupakan faktor genetik yang

berperanan besar (Kedua ortu obesitas 80% , salah satu ortu 40%, tidak ada 14% kemungkinan anaknya obesitas ).

Hipotesis Barker: Perubahan lingkungan nutrisi intrauterin menyebabkan gangguan perkembangan organ-organ tubuh kerentanan genetik bilamana + pengaruh diet dan stress lingkungan predisposisi timbulnya berbagai penyakit dikemudian hari.

Mekanisme kerentanan genetik terhadap obesitas melalui efek pada resting metabolic rate, thermogenesis non exercise, kecepatan oksidasi lipid dan kontrol nafsu makan yang jelek

2.3 ETIOLOGI

Page 20: REFERAT AFIF ppt

B. Faktor Lingkungan1) Pola makan yang tidak sehat Makanan dan minuman yang tinggi kalori, makan

makanan cepat saji dan porsi besar Orang obes lebih responsif terhadap isyarat

lapar eksternal: makan bila ia merasa ingin makan, bukan makan pada saat ia lapar

Tingginya asupan lemak : karena energy density lebih besar, lebih tidak mengenyangkan, efek termogenesis lebih kecil dan lebih enak dibandingkan protein dan karbohidrat.

Kapasitas penyimpanan makronutrien 60-80% karbohidrat dan 96% lemak akan disimpan

dalam jaringan adiposa, sedangkan hampir semua protein dioksidasi

2.3 ETIOLOGI

Page 21: REFERAT AFIF ppt

B. Faktor Lingkungan2) Aktivitas fisik yang kurang Aktivitas fisik kurang pembakaran kalori

penimbunan lemak Komponen utama dari energy expenditure (20-

50%) Risiko peningkatan berat badan sebesar ≥ 5 kg Penurunan berat badan dengan jogging, aerobic,

tetapi untuk olah raga tim dan tenis tidak menunjukkan penurunan berat badan yang signifikan

Anak yang nonton TV ≥ 5 jam/hari mempunyai risiko obesitas sebesar 5,3 kali lebih besar dibanding mereka yang nonton TV ≤ 2 jam setiap harinya

2.3 ETIOLOGI

Page 22: REFERAT AFIF ppt

3) Masalah Sosial dan Ekonomi Tidak ada fasilitas untuk berolahraga di

lingkungan tempat tinggal, kurangnya pengetahuan tentang makanan sehat, atau rendahnya penghasilan sehingga tidak dapat membeli makanan sehat.

Perubahan pengetahuan, sikap, perilaku dan gaya hidup, pola makan, serta peningkatan pendapatan mempengaruhi pemilihan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi

2.3 ETIOLOGI

Page 23: REFERAT AFIF ppt

B. Faktor Kesehatan 1) Kehamilan • Selama kehamilan, berat badan wanita dapat

meningkat. Berat badan yang meningkat ini sulit diturunkan setelah bayi lahir

2) Mengkonsumsi obat-obatan tertentu• Obat anti depresan, obat anti kejang, obat diabetes

3) Masalah medis• hipotiroidisme, kelainan pada hipotalamus, sindrom

Prader-Willi,dan sindrom Cushing

2.3 ETIOLOGI

Page 24: REFERAT AFIF ppt

B. Faktor Kesehatan 4) Umur• Obesitas dapat terjadi pada semua usia,tetapi

seiring pertambahan usia, perubahan hormonal dan gaya hidup kurang aktif, jumlah otot dalam tubuh cenderung menurun (metabolisme) Resiko Obesitas.

5) Faktor psikologis• Gambaran kondisi emosional yang tidak stabil

(tegang atau cemas)pelarian diri banyak makan makanan yang mengandung kalori atau kolesterol tinggi.

2.3 ETIOLOGI

Page 25: REFERAT AFIF ppt

Obesitas terjadi karena adanya  kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk jaringan lemak.

Gangguan keseimbangan energi disebabkan faktor eksogen nutrisional (90%) dan faktor endogen kelainan hormonal, sindrom atau defek genetik (10%).

Pengaturan keseimbangan energi oleh hipotalamus melalui 3 proses fisiologis,  yaitu :

1)Pengendalian rasa lapar dan kenyang2)Laju pengeluaran energi 3)Regulasi sekresi hormon.

2.3 PATOFISIOLOGI

Page 26: REFERAT AFIF ppt

Pengendalian rasa lapar dan kenyang Terjadi melalui sinyal-sinyal eferen (pusat :

hipotalamus) dari sinyal aferen dari perifer (jaringan adipose,  usus dan jaringan otot).

Sinyal-sinyal tersebut bersifat anabolik (rasa lapar serta pengeluaran energi) dan katabolik (anoreksia, pengeluaran energi)

2 kategori, yaitu dan sinyal panjang. 1. Sinyal Pendek: porsi makan dan waktu

makan, serta berhubungan dengan faktor distensi lambung dan peptida gastrointestinal kolesistokinin (CCK) sebagai stimulator dalam peningkatan rasa lapar.

2.3 PATOFISIOLOGI

Page 27: REFERAT AFIF ppt

2 kategori,(lanjutan…)  2. Sinyal Panjang diperankan oleh fat-derived

hormon leptin dan insulin yang mengatur penyimpanan dan keseimbangan  energi.

Neurotransmiter (norepineprin, dopamin, asetilkolin dan serotonin),Neuropeptide (neuropeptide Y) dan hormon (melanin-concentrating hormone, corticotropin-releasing hormone (CRH), bombesin dan somatostatin) mempengaruhi kebiasaan makan dan keseimbangan energi.

2.3 PATOFISIOLOGI

Page 28: REFERAT AFIF ppt

2 kategori,(lanjutan…)  2. Sinyal Panjang diperankan oleh fat-derived

hormon leptin dan insulin yang mengatur penyimpanan dan keseimbangan  energi.

Neurotransmiter (norepineprin, dopamin, asetilkolin dan serotonin),Neuropeptide (neuropeptide Y) dan hormon (melanin-concentrating hormone, corticotropin-releasing hormone (CRH), bombesin dan somatostatin) mempengaruhi kebiasaan makan dan keseimbangan energi.

2.3 PATOFISIOLOGI

Page 29: REFERAT AFIF ppt

Stimulasi Nukleus VMH (satiety center / anorexigenic center)menghambat asupan makanan (kerusakan akan menyebabkan hiperfagia)

Nukleus area lateral hipotalamus (LHA) merupakan feeding center / orexigenic center dan memberikan pengaruh yang berlawanan.

Neuropeptida Y ( Nafsu makan) dan Leptin ( nafsu makan, Lipogenesis & Lipolisis)

2.3 PATOFISIOLOGI

Page 30: REFERAT AFIF ppt

Sistematika regulasi nafsu makan pada manusia

Page 31: REFERAT AFIF ppt

Jaringan adipose dibagi menjadi 2 tipe yaitu 1) Putih : produksi lipid, penyimpanan dan

pelepasan2) Coklat : menghancurkan energi melalui

proses respirasi mitokondria. o Jaringan adipose diinervasikan syaraf

simpatis, stimulasi adrenergic lipolisis Dasar farmakologi.

2.3 PATOFISIOLOGI

Page 32: REFERAT AFIF ppt

A. HIPERTENSI Hipertensi obesitas disebabkan oleh

peningkatan tekanan intra-abdominal. Patofisiologi : aktivasi sistem renin-

angiostenin-aldosterone melalui mekanisme renal:

1) Tekanan langsung pada vena renal tekanan kapiler glomerularmenstimulasi apparatus juxta-glomerular sekresi renin

2) Tekanan langsung kapsul renal renal compartment syndrome dan aktivasi system renin-angiostensin-aldosterone

2.6 DAMPAK OBESITAS

Page 33: REFERAT AFIF ppt

A. HIPERTENSI3) Kenaikan tekanan pleural sekunder dari

naiknya diafragma yang menghambat vena dalam jantung output kardiak dan tekanan renal arteri menstimulasi aktivasi apparatus juxta-glomerular untuk memproduksi renin

renin dan aldosterone tekanan intra-abdominalpenyempitan pembuluh darah.

B. PJK/STROKE TROMBOTIK Disebabkan o/ penyumbatan pembuluh

darah krn Aterosklerosis suplai darah (Oksigen) terganggukematian sel

2.6 DAMPAK OBESITAS

Page 34: REFERAT AFIF ppt

C. Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS)

Sering dijumpai pada anak obesitas dengan kejadian 1/100 dengan gejala mengorok.

Penyebabnya adalah penebalan jaringan lemak di daerah dinding dada dan perut mengganggu pergerakan dinding dada + diafragmavolume dan perubahan pola ventilasi paru serta beban kerja otot pernafasan.

Pada saat tidur :tonus otot dinding dada, saturasi oksigen , kadar CO2 , serta tonus otot pergerakan lidah lidah jatuh ke belakang faring obstruksi saluran nafas intermiten dan menyebabkan tidur gelisah

2.6 DAMPAK OBESITAS

Page 35: REFERAT AFIF ppt

D. Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS)

40 % kasus kanker disebabkan oleh kelebihan berat badan.

Mekanisme :1) Produksi estrogen berlebih oleh sel-sel

lemakrisiko kanker payudara dan endometrial.

kadar insulin dan insulin-growth-faktor-1 (IGF-1) pada orang obesitasperkembangan tumor.

3) Sel lemak memproduksi hormon adipokines stimulasi pertumbuhan sel.

2.6 DAMPAK OBESITAS

Page 36: REFERAT AFIF ppt

D. Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS)

4) Mekanisme risiko kanker esophageal dapat disebabkan oleh refluks asam yang dapat mengakibatkan perubahan prakanker dengan erosi dinding esofagus.

5) Risiko kangker kandung empedu adalah kenaikan tendensi orang obese menghasilkan batu-batu empedu.

E. OSTEOPOROSIS Osteoarthritis (terutama lutut) 4-5x sering

ditemukan pada orang obese dibandingkan dengan orang normal.

2.6 DAMPAK OBESITAS

Page 37: REFERAT AFIF ppt

E. OSTEOPOROSISSaat kita berjalan: lutut, pinggul, dan

pergelangan kaki menopang tiga sampai lima kali dari BB tubuh.

Oleh karena itu, untuk setiap kenaikan satu kilogram pada seseorang yang kegemukan akan menambah tiga sampe lima kilogram berat pada setiap lutut.

Seiring berjalannya waktu, stres dari berat badan lebih akan mengakibatkan tulang rawan yang membantali lutut rusak.

2.6 DAMPAK OBESITAS

Page 38: REFERAT AFIF ppt

A. ANAMNESIS Saat mulainya timbul obesitas : prenatal, early

adiposity rebound, remaja Riwayat tumbuh kembang (mendukung obesitas

endogenous) Adanya keluhan : ngorok (snoring), restless sleep,

nyeri pinggul Riwayat gaya hidup :

Pola makan/kebiasaan makanPola aktifitas fisik : sering menonton televisi

Riwayat keluarga dengan obesitas (faktor genetik), yang disertai dengan resiko seperti penyakit  kardiovaskuler di usia muda, hiperkolesterolemia, hipertensi dan diabetes melitus tipe II

2.7DIAGNOSIS

Page 39: REFERAT AFIF ppt

A. ANAMNESIS Saat mulainya timbul obesitas : prenatal, early

adiposity rebound, remaja Riwayat tumbuh kembang (mendukung obesitas

endogenous) Adanya keluhan : ngorok (snoring), restless sleep,

nyeri pinggul Riwayat gaya hidup :

Pola makan/kebiasaan makanPola aktifitas fisik : sering menonton televisi

Riwayat keluarga dengan obesitas (faktor genetik), yang disertai dengan resiko seperti penyakit  kardiovaskuler di usia muda, hiperkolesterolemia, hipertensi dan diabetes melitus tipe II

2.7DIAGNOSIS

Page 40: REFERAT AFIF ppt

B. PEMERIKSAAN FISIK Penimbunan lemak dibawah diafragma dan

dalam dinding dada yang bisa menekan paru-paru, shg timbul gangguan pernafasaan dan sesak nafas, meski hanya aktivitas ringan terutama saat tidur dan apnea

Masalah ortopedik: nyeri punggung bawah dan osteoaritritis.

Permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannyapanas tubuh tidak dapat dibuang secara efesien dan mengeluarkan keringat yang banyak.

Edema tungkai dan pergelangan tangan

2.7DIAGNOSIS

Page 41: REFERAT AFIF ppt

B. PEMERIKSAAN FISIK Ciri-ciri yang khas, antara lain :- Wajah bulat dengan pipi tembem dan dagu

rangkap- Leher relatif pendek- Dada membusung dengan payudara membesar- Perut membuncit (pendulous abdomen) dan

striae abdomen- Pada anak laki-laki : Burried penis,

gynaecomastia- Pubertas dinigenu valgum (tungkai berbentuk X)

dengan kedua pangkal paha bagian dalam saling  menempel dan bergesekan yang dapat menyebabkan laserasi kulit

2.7DIAGNOSIS

Page 42: REFERAT AFIF ppt

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG Analisis diet, laboratoris, radiologis,

ekokardiografi dan tes fungsi paru (jika ada tanda-tanda kelainan).

C. PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI Pengukuran berat badan (BB) dibandingkan

berat badan ideal (BBI). BBI adalah berat badan menurut tinggi badan ideal. Disebut obesitas bila BB > 120% BB Ideal.

BMI/IMT seperti yang telah dijelaskan diatas

2.7DIAGNOSIS

Page 43: REFERAT AFIF ppt

A. Terhadap kesehatan Morbiditasnya kecil pada masa anak-anak,tapi

bila masih terjadi masa dewasa maka morbiditas maupum mortalitas akan menurunnya respon imunologik sel T dan aktivitas sel PMN

B. Saluran pernafasan Pada bayi : resiko terjadinya infeksi saluran

pernafasan bagian bawah, karena terbatasnya kapasitas paru-paru.

Hipertrofi tonsil dan adenoid obstruksi saluran nafas bagian atasanoksia dan saturasi oksigen rendah sindrom chubby puffer.

2.7 KOMPLIKASI

Page 44: REFERAT AFIF ppt

C. Kulit Kulit sering lecet karena gesekan, merasa

gerah atau panas sering disertai miliaria/jamur pada lipatan-lipatan kulit.

D.Ortopedi Pergerakannya lambat, legg-perthee, gemu

valgum, slipped femoral capital epiphyses, tibia vara dll.

E. Efek psikologis Kurang percaya diri, pasif dan depresif, merasa

potongan tubuhnya jelek, tidak modis, merasa rendah diri sehingga mengisolasi dari pergaulan dengan teman- temannya.

2.7 KOMPLIKASI

Page 45: REFERAT AFIF ppt

Bila obesitas pada masa anak terus berlanjut sampai masa dewasa, dapat mengakibatkan:

Hipertensi pada masa adolesensi Hiperlipidemia, aterosklerosis, penyakit jantung

koroner, hipertensi maligna pada dewasa Diabetes Sindrom pickwickian merupakan komplikasi

yang berat dari obesitas dewasa, yaitu gangguan pada jantung dan pernafasan, hipoventilasi.

2.7 KOMPLIKASI

Page 46: REFERAT AFIF ppt

Kelompok Macam Penyakit

Gangguan Metabolik Diabetes, resistensi insulin

Dislipidemia

Sindroma metabolic

Hiperurisemia, Gout

Inflamasi derajat rendah

Penyakit Kardiovaskular Hipertensi

Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Cognitive Heart Failure

Stroke

Venous Tromboembolism

Penyakit pernafasan Asma

Hipoksemia

Sleep Apnea Sindrome

Obesity Hipoventilation Syndrome (OHS)

/Pickwickian Syndrome

Page 47: REFERAT AFIF ppt

Kelompok Macam Penyakit

Carcinoma Ca esophagus, usus halus, colon, rectum,

kelenjar empedu, hati, pancreas, leukemia,

multiple myeloma, dan limpoma

Pada wanita: Ca ovarium, Ca mammae

Pada laki-laki: Ca Prostat

Gastrointestinal Penyakit kandung empedu, Non-alcoholic fatty

liver disease (NAFLD, Gastro-esophageal

reflux, Hernia

Reproduksi Menstrual irregularity,

Infertilitas,

hirsutism,

polycystic ovaries,

abortus,

Diabetes gestasional, hipertensi gestasional,

Preeclampsia

Page 48: REFERAT AFIF ppt

Kelompok Macam Penyakit

Miscellaenous Indiopatic intracranial Hipertension

Proteinuria

Nefrotic Syndrome

Infeksi kulit

Limfoedem

Komplikasi anastesi

Penyakit Periodontal

Konsekuensi Psikologi dan Sosial Kepercayaan diri yang rendah

Ansietas dan depresi

Stigmatisasi

Diskriminasi

Page 49: REFERAT AFIF ppt

Terapi obesitas yang berhasil adalah dengan penyertaan rencana diet, olah raga, modifikasi gaya hidup dengan atau tanpa terapi farmakologi dan/atau pembedahan.

Tidak ada terapi tunggal yang efektif Terapi penurunan berat badan yang sukses

meliputi empat pilar, yaitu diet rendah kalori, aktivitas fisik, perubahan perilaku dan obat-obatan.

Penurunan berat badan mempunyai efek yang menguntungkan terhadap komorbid obesitas. (serum trigliserida , HDL,LDL, kadar glukosa darah)

2.9 PENATALAKSANAAN

Page 50: REFERAT AFIF ppt

SMART: Spesifik, Measurable, Achievable, Realistic dan Time Limited.

Tujuan awal: penurunan 10 % BB awal selama 6 bulan terapi.

Jika dibutuhkan penurunan berat badan lebih banyak, dapat dilakukan penyesuaian lebih lanjut terhadap anjuran diet dan aktivitas fisik.

Untuk pasien yang tidak mampu untuk mencapai penurunan berat badan yang signifikan, pencegahan kenaikan berat badan lebih lanjut merupakan tujuan yang paling penting.

2.9 PENATALAKSANAAN

Page 51: REFERAT AFIF ppt

A. TERAPI DIET Berdasarkan masing2 individu. Deficit 500 hingga 1000 kcal/hari Sebelumnya diukur kebutuhan energi basal

pasien terlebih dahulu(Harris-Benedict): Laki-laki : B.E.E = 66.5 + (13.75 x Kg) + (5.003 x cm) -

(6.7775 x age) Wanita : B.E.E = 655.1 + (9.563 X kg) + (1.850 x cm) –

(4.676 x age) Kebutuhan kalori total = BEE x jumlah faktor

stress dan aktivitas.

2.9 PENATALAKSANAAN

Page 52: REFERAT AFIF ppt

A. TERAPI DIET Pengurangan lemak jenuh, total lemak ≤30

persen dari total kalori + kurangi total kalori Dalam pengaturan makan pada orang

obesitas, perlu diperhatikan beberapa hal di bawah ini :

- Kalori : harus sesuai dengan kebutuhan normal, dihitung berdasarkan BB ideal dan TB

- Diet seimbang : karbohidrat 50% kalori, lemak 35%, protein yang mencukupi kebutuhan.

Salah satu porsi tidak boleh >1000 kalori. Pada anak obesitas berat : diturunkan 500 g

tiap minggunya.

2.9 PENATALAKSANAAN

Page 53: REFERAT AFIF ppt

A. TERAPI DIET Usia 2 - 7 tahun tanpa komplikasi: Pertahankan

BB Usia 2 - 7 tahun dengan komplikasi dan > 7

tahun: Menurunkan berat badan 2,5 - 5 kg atau dengan kecepatan 0,5 - 2 kg per bulan

B. AKTIFITAS FISIK Aktivitas fisik yang lama sangat membantu

pada pencegahan peningkatan berat badan, pengurangan resiko kardiovaskular dan diabetes

Aktivitas fisik yang berdasarkan gaya hidup cenderung lebih berhasil dibanding program latihan yang tersetruktur.

2.9 PENATALAKSANAAN

Page 54: REFERAT AFIF ppt

B. AKTIFITAS FISIK Dimulai secara perlahan dan intensitasnya

ditingkatkan bertahap. Mulai 30 menit 3x/mggu45 menit 5x/mggu :

Pengeluaran energi 100 dampai 200 kalori /hari Mengurangi waktu santai (sedentary) dengan

cara melakukan aktivitas fisik rutin lain dengan resiko cedera rendah.

Aktifitas fisik untuk anak usia 6-12 tahun lebih tepat yang menggunakan ketrampilan otot, seperti bersepeda, berenang, menari dan senam. Dianjurkan untuk melakukan aktifitas fisik selama 20-30 menit per hari 

2.9 PENATALAKSANAAN

Page 55: REFERAT AFIF ppt

Jenis kegiatan Kalori yang digunakan/jam

Jalan kaki 3 km/jam

Jalan kaki 6 km/jam

Joging 8 km/jam

Lari 12 km/jam

Tenis tunggal

Tenis ganda

Golf

Berenang

Bersepeda

150

300

480

600

360

240

180

350

660

Tabel 6. Jenis kegiatan dan jumlah kalori yang dibutuhkan

Page 56: REFERAT AFIF ppt

C. TERAPI PERILAKUStrategi meliputi pengawasan mandiri terhadap

kebiasaan makan dan aktivitas fisik, manajemen stress, stimulus control, pemecahan masalah, contingency management, cognitive restructuring dan dukungan sosial.

D. FARMAKOTERAPI Farmakoterapi dikelompokkan menjadi 3, yaitu: 1)Menekan nafsu makan (eg: sibutramin)2)Menghambat absorbsi zat-zat gizi ( eg:orlistat,

leptin, octreotide dan metformin)3)Meningkatkan penggunaan energy

2.9 PENATALAKSANAAN

Page 57: REFERAT AFIF ppt

D. FARMAKOTERAPI1)Orlistat : menurunkan 30% absorpsi lemak dan mengembangkan profil lipid, kontrol

glukosa dan metabolit yang lain. Nyeri perut atau colic, flatulence, fecal urgencyBerinteraksi dengan absorpsi vitamin larut lemak

dan siklosporine.2) Sibutramine :berkurang BB setelah 6 bln terapi. Mulut kering, anorexia, insomnia, konstipasi,

pening, mual Tidak digunakan pada pasien dengan stroke,

penyakit arteri koroner, CHF, aritmia, dan yang menggunakan MAOi.

2.9 PENATALAKSANAAN

Page 58: REFERAT AFIF ppt

D. FARMAKOTERAPI3. Pentermine (30 mg pada pagi hari atau 8 mg sebelum makan ) Efek samping peningkatan tekanan darah,

palpitasi, aritmia, midriasis, peningkatan kerja insulin hingga terjadi hipoglikemi dan ineteraksi dengan MAOI yang memiliki implikasi pada beberapa pasien.

4. Dietilpropion ( 25 mg sebelum makan atau 75 mg pada sediaan lepas lambat setiap pagi) Supresan noradrenergic yang aman bisa pada px hipertensi atau angina tapi tidak dapat digunakan pada pasien dengan hipertensi berat atau penyakit kardiovaskuler yang signifikan.

2.9 PENATALAKSANAAN

Page 59: REFERAT AFIF ppt

D. FARMAKOTERAPI5. Amfetamin secara umum dihindari karena kekuatan stimulan dan potensial adiksi nya6. Efedrin (20 mg dengan atau tanpa caffeine

200 mg, sampai 3 kali sehari) : aktifitas supresif dan termogenik baik

Efek samping yang umum terjadi adalah tremor, agitasi, panic, keringat berlebih dan insomnia, palpitasi dan takikardi

7. Agen serotonergik memiliki stimulant pusat yang dihubungkan dengan potesi penyalah gunaan dengan komponen noradrenergic tapi agen serotonergik dapat mengubah pola tidur dan mengubah kebiasaan.

2.9 PENATALAKSANAAN

Page 60: REFERAT AFIF ppt

D. FARMAKOTERAPI8.Fluoksetin 65 mg sehari memiliki penurunan

berat badan 2-4 kg.Tapi tidak berbeda diantara masing-masing grup dalam periode hingga 1 tahun. Penemuan sejenis juga ditemukan pada penggunaan sertralin 200mg per hari.

9. Peptida- peptida (seperti leptin, neuropeptida Y, galanin) yang sedang diselidiki karena manipulasi eksogenus mungkin menyediakan pendekatan terapetik kedepan untuk manajemen obesitas

2.9 PENATALAKSANAAN

Page 61: REFERAT AFIF ppt

D. FARMAKOTERAPIObat-obat yang ada di indonesia : - Orlistat ( xenical® ) golongan obat keras ( K ) - Sibutramin K - Mazindol ( Teronac® ) K - Dietilpropion ( apisate® ) K - Deksfenfluramina ( Isomeride® ) K - Fenluramina-HCL ( Ponderal® ) K - Efedrin K - Fluoksetin ( Andep®, antiprestin®, courage®,

foransi®, kalxetin®, lodep®, prestin®, Prozac® ) K - Sertralin ( Deptral®, fridep®, nudep®, zerlin®,

Zoloft® ) K

2.9 PENATALAKSANAAN

Page 62: REFERAT AFIF ppt

Indikasi : BMI ≥ 40 atau ≥ 35 dengan kondisi komorbid.

Sebagai alternative terakhir untuk pasien yang gagal dengan farmakoterapi dan menderita komplikasi obesitas yang ekstrem.

Bedah gastrointestinal (restriksi gastric (banding vertical gastric)) atau bypass gastric (Roux-en Y) adalah suatu instervensi penurunan berat badan pada subyek yang termotivasi dengan resiko operasi yang rendah.

Suatu program yang terintegerasi harus dilakukan baik sebelum maupun sesudah untuk memberikan panduan diet, aktivitas fisik, perubahan perilaku serta dukungan sosial.

2.9 TERAPI BEDAH

Page 63: REFERAT AFIF ppt

A. Pengaturan Pola Makan Diet yang bergizi serta mengandung larangan kalori

dan memungkinkan penurunan berat badan sebanyak 1 kg per minggu merupakan cara paling sehat dan efektif.

Umumnya, pemasukan kalori tidak boleh jatuh dibawah 1200 kalori untuk wanita dewasa dan 1500 kalori untuk pria. Dibawah ini merupakan beberapa cara untuk diet rendah kalori.

Menghitung kaloriMenghitung kadar lemakMengeliminasi porsi tambahan Diet tinggi protein rendah karbohidrat

Menggunakan porsi sedang sampai kecil saat makan, makan pelan-pelan, tingkatkan kadar serat, makan makanan primer yang utuh, dan menurunkan konsumsi makanan yang telah diproses.

2.10 PENCEGAHAN

Page 64: REFERAT AFIF ppt

A. Aktifitas Fisik1) Olahraga Rancang latihan rutin (Aerobik). Secara bertahap, tingkatkan latihan menjadi 45-60

menit dan tambahkan olahraga lain yang mempunyai nilai aerobic seperti berenang atau fitness. Tetapkan sasaran dan catat progress.Bentuklah pola olahraga yang variatif dan nikmatilah.

2) Hobi Kembangkan aktivitas kreatif dan dieksplorasi dalam

suatu komunitas untuk mendapatkan motivasi dan dukungan

2.10 PENCEGAHAN

Page 65: REFERAT AFIF ppt

A. Aktifitas Fisik3)Tidur Adiposit melepaskan leptin menandakan

penyimpanan lemak(peredam nafsu makan). Sedangkan lambung melepaskan ghrelin untuk menandakan kelaparan. Kekurangan tidur akan menurunkan kadar leptin dan meningkatkan kadar grehlin dalam darah sehingga badan akan kelaparan dan mengakibatkan konsumsi makanan yang lebih. Oleh sebab itu, tidur minimal 7 jam sangat dianjurkan untuk menjaga berat badan dan menghindari obesitas

2.10 PENCEGAHAN

Page 66: REFERAT AFIF ppt

A. Aktifitas Fisik4) Pada anak-anak Batasi waktu santai di depan layar

menjadi hanya dua jam dalam sehari.

Tekankan pada aktivitas bukan olahraga.

Temukan aktivitas yang disukai oleh anak anda.

Bila anda ingin memiliki anak yang aktif, anda sendiri harus aktif.

Buat pekerjaan rumah tangga sebagai kegiatan keluarga.

Buat aktivitas yang bervariasi. Buat sebagai Komitmen Keluarga.

2.10 PENCEGAHAN

Page 67: REFERAT AFIF ppt

A. Modifikasi Perilaku Terhadap Makanan Mengidentifikasi perilaku makanan dan olahraga

yang perlu diperbaiki Menetapkan sasaran atau gol yang spesifik Memodifikasi perilaku yang bermasalah Menyediakan bantuan positif

B. Modifikasi Perilaku Terhadap Makanan Menurunkan berat badan sebelum kehamilan. Amati kenaikan berat badan selama masa kehamilan. Senam ibu hamil.

2.10 PENCEGAHAN

Page 68: REFERAT AFIF ppt