ppt referat osteoporosis.pptx
DESCRIPTION
hxcvdsTRANSCRIPT
Diagnostik dan Penatalaksanaan Osteoporosis
Sarah Margareth 030 10 070
Ocisa Zakiah 030 10 213
Atikasjah R W 030 10 041
Ayu Nabila K Pradana 030 10 046
Osteoporosis : penyakit tulang sistemik yang ditandai oleh Compromised bone strength sehingga tulang mudah patah
Faktor resiko
Wanita > 65 tahun dengan faktor risiko
Pascamenopause & usia < 65 tahun dengan min 1 faktor risiko disamping
menopause atau dengan fraktur
Wanita pascamenopause yang kurus (BMI <19
kg/m2)
riwayat keluarga dengan fraktur osteoporosis
Mengkonsumsi obat-obatan yang
mempercepat timbulnya osteoporosis
premature menopause
Amenorrhoea sekunder >1 tahun
Primary hyperparathyroid, Post-transplantasi, Penyakit
ginjal kronis, Hyperthyroid, Cushing
syndrome
Berkurangnya tinggi badan, atau tampak
kiphosis
1. Penentuan massa tulang secara radiologis, dengan densitometer DEXA (Dual Energy X-ray Absorptiometry)
2. Pemeriksaan laboratorium berupa parameter biokimiawi untuk bone turnover, terutama mengukur produk pemecahan kolagen tulang oleh osteoklas.
Prosedur Diagnostik yang lazim digunakan :
I. Pemeriksaan Radiologi
tidak sensitif
mendeteksi osteoporosis setelah penurunan densitas massa tulang lebih dari 30%
penipisan kortek dan daerah trabekular yang lebih lusen
tulang vetebra picture-frame vertebra
AP dan Lateral fraktur kompresi, fraktur baji atau fraktur bikonkaf
II. Pemeriksaan X-ray absorptiometry
Radiasi sinar X yang sangat rendah
2 jenis pemeriksaan x ray :
1. SXA (Single X-ray Absorptiometry)
tidak dapat menembus jaringan lunak hanya dapat digunakan untuk tulang yang berada dekat kulit
2. DEXA (Dual Energy X-ray Absorptiometry)
Gold Standard
mengukur baik massa tulang di permukaan maupun bagian yang lebih dalam
DEXA (Dual Energy X-ray Absorptiometry)
• wanita post atau perimenopause
• laki-laki diatas 50 tahun
T - score
• wanita premenopause
• laki-laki dibawah 50 tahun
Z - score