ppt pajak
DESCRIPTION
ppt pajakTRANSCRIPT
Pajak penghasilan (PPh) pasal 25PPh pasal 25 adalah pembayaran pajak yang berupa cicilan tiap bulan sebesar 1/12 dari pajak keuntungan bersih tahun sebelumnya, angsuran pajak yang dilakukan oleh wajib pajak sendiri dari pajak keuntungan bersih tahun sebelumnya (dihitung berdasarkan neraca rugi-laba sehingga dapat diketahui sisa hasil bisnis/SHU atau keuntungan). PPh pasal 25 ini dibayarkan dalam bentuk SPT Masa dan SSP setiap bulan.Tarif PPh orang pribadi atau badan berdasarkan UU RI. No 17 tahun 2000 yang kemudian diperbaharui dalam UU RI No. 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan adalah sebagai berikut :
a. Pajak pribadi/peroranganPerhitungan PPh pribadi ada 2 cara, yaitu dengan pembukuan membuat neraca laba-rugi dan menggunakan norma jika omset kurang dari Rp. 4.800.000.000,00/tahun (menurut UU RI No.36 tahun 2008). Tarif pajak PPh pribadi dapat dilihat pada dibawah :
Penghitungan berdasarkan norma dapat dibagi menjadi dua, yaitu:1) Menurut wilayah:- 10 ibukota provinsi (Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Makassar, Manado, dan Pontianak) terkena pajak sebesar 30%;- Ibukota provinsi lain terkena pajak sebesar 25%;- Kabupaten lainnya terkena pajak sebesar 20%.2) Menurut jenis usaha: berdasarkan Dirjen Pajak, Apotek termasuk golongan pedagang eceran barang-
barang industri kimia, bahan bakar minyak dan pelumas, farmasi, dan kosmetika.
b.Pajak BadanPPh Badan dilakukan dengan pembukuan (membuat neraca laba-rugi) dihitung berdasarkan keuntungan bersih dikalikan tarif pajak. Perhitungan tarif pajak PPh badan dapat dilihat pada Tabel VI. Menurut UU RI No. 36 tahun 2008 pasal 31E ayat (1), wajib pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto s/d Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp 4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah).
CONTOH PENGHITUNGAN ANGSURAN PPh PASAL 25 WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI :
Si A adalah Pengusaha Warung Makan di Jogjakarta yang memiliki penjualan pada tahun 2010 sebesar Rp180.000.000,-. Si A statusnya kawin dan mempunyai 2 (dua) orang anak. Si A menyelenggarakan pencatatan untuk menghitung pajaknya. Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 yang harus dibayar sebagai angsuran dalam tahun berjalan dihitung sebagai berikut:
Jumlah peredaran setahun Rp180.000.000,-Presentase penghasilan norma (lihat daftar presentase norma) = 20%Penghasilan neto setahun = 20% x Rp 180.000.000,- = Rp 3.000.000,-Penghasilan Kena Pajak = penghasilan neto dikurangi PTKP Rp 36.000.000,- – Rp 19.800.000,- = Rp 6.200.000,-Pajak Penghasilan yang terutang : 5% x Rp 6.200.000,- = Rp 310.000,-PPh Pasal 25 (angsuran) yang harus dibayar si A setiap bulan: Rp 310.000,- : 12 = Rp 25.833,-
CONTOH PENGHITUNGAN ANGSURAN PPh PASAL 25 WAJIB PAJAK BADAN :
Koperasi Unit Desa A bergerak dibidang simpan pinjam. Pada tahun 2010 memiliki penerimaan bruto dalam setahun sebesar Rp 500.000.000,- dan seluruh biaya-biaya yang berkaitan dengan usaha (sesuai ketentuan perpajakan) sebesar Rp 4.250.000.000,-.
Dengan demikian, penghasilan netonya adalah : Rp 500.000.000,- – Rp 425.000.000,- = Rp 75.000.000,-Pajak Penghasilan yang terutang : Rp75.000.000,- x 25% x 50% = Rp9.375.000,-Tarif 50% di atas dikarenakan Koperasi Unit Desa A mendapat fasilitas.PPh Pasal 25 (angsuran) yang harus dibayar KUD A setiap bulan: Rp9.375.000,- : 12 = Rp781.250,-
Formulir SPT 1770 SS
Wajib Pajak Orang Pribadi yang dapat menggunakan formulir ini adalah Wajib Pajak yang:
Mempunyai penghasilan selain dari usaha dan/atau pekerjaan bebasJumlah penghasilan bruto tidak lebih dari Rp60.000.000 (enam puluh juta rupiah) setahun.Wajib Pajak yang menggunakan formulir ini adalah penghasilan dalam setahun tidak lebih dari Rp60.000.000 (enam puluh juta rupiah) dan hanya mendapatkan penghasilan dari satu pemberi kerja.
Formulir 1771
Tentu untuk Wajib Pajak badan (PT, CV, Koperasi, Yayasan, Firma, Persekutuan dsb)
Untuk WP badan udah jelas ya pake form 1771, untuk orang pribadi bisa memilih salah satu dengan mencari mana yang sesuai dengan sumber penghasilan, misal pengusaha saja lebih pas menggunakan 1770 karena isiannya lebih banyak mengakomodir, untuk PNS dengan bruto setahun >60jt lebih pas pakai 1770S dan karyawan 1770SS lebih pas untuk karyawan dengan bruto setahun <60jt.
Menurut UU No.36 Tahun 2008, Pajak Penghasilan Pasal 29 (PPh 29) adalah PPh Kurang Bayar (KB) yang tercantum dalam SPT Tahunan PPh, yaitu sisa dari PPh yang terutang dalam tahun pajak yang bersangkutan dikurangi dengan kredit PPh (PPh Pasal 21, 22, 23, dan 24) dan PPh Pasal 25. Dalam hal ini, Wajib Pajak (WP) wajib memiliki kewajiban melunasi kekurangan pembayaran pajak yang terutang sebelum Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan disampaikan. Apabila tahun buku sama dengan tahun kalender, kekurangan pajak tersebut wajib dilunasi paling lambat 31 Maret bagi Wajib Pajak Orang Pribadi atau 30 April bagi Wajib Pajak Badan (WPB) setelah tahun pajak berakhir.Bagaimana bila tahun buku tidak sama dengan tahun kalender, misalnya dimulai dari 1 Juli sampai dengan 30 Juni tahun depan? Maka, kekurangan wajib pajak harus dilunasi paling lambat 30 September bagi Wajib Pajak Orang Pribadi atau 31 Oktober bagi Wajib Pajak Badan (WPB).
PPh Pasal 29
CONTOH PENGHITUNGAN PELUNASAN PPh PASAL 29 WAJIB ORANG PRIBADISi A adalah pengusaha restoran (UMKM) di Jakarta yang tergolong sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu dan menggunakan pencatatan dalam penghitungan besarnya PPh.
Jumlah peredaran usaha (omzet) selama setahun adalah Rp 510.500.000,-PPh Pasal 25 (WP OPPT) yang sudah dilunasi (0,75 x Rp 510.500.000,-) adalah Rp 3.828.750,-Setelah dihitung PPh yang terutang selama setahun adalah Rp 10.975.750,-PPh Pasal 29 yang harus dilunasi oleh si A adalah sebesar : Rp 10.975.750,- – Rp 3.828.750,- = Rp 7.147.000,-
CONTOH PENGHITUNGAN PELUNASAN PPh PASAL 29 WAJIB PAJAK BADANKoperasi Unit Desa A, setelah menghitung PPh terutang tahun pajak 2010 diketahui PPh terutang setahun sebesar Rp 12.000.000,-.
Angsuran PPh Pasal 25 selama tahun 2010 (12 bulan) sebesar : Rp 781.250,- x 12 = Rp 9.375.000,-PPh Pasal 29 yang harus dilunasi oleh KUD A adalah sebesar : PPh yang terutang – angsuran PPh Pasal 25 Rp12.000.000, – Rp9.375.000,- = Rp2.625.000,00
Surat Pemberitahuan (SPT)
.
SPT adalah :
Surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak dan/atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan perundang-undangan (Ps.1.10 UU KUP)
SPT Masa adalah :
surat pemberita-huan untuk satu masa pajak, (Ps.1.11 UU KUP)PPh Pasal 21 PPh Pasal 22PPh Pasal 23/26PPh Pasal FinalPPN
SPT Tahunan adalah :
surat pemberitahuan untuk satu tahun pajak atau bagian tahun pajak (Ps.1.12 UU KUP)PPh Org Pribadi : Formulir 1770 Formulir 1770-SPPh Badan : Formulir 1771-RP Formulir 1771-$PPh Pasal 21 : Formulir 1721
SPT terdiri dari
Formulir 1770
Diperuntukkan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang mempunyai penghasilan :
Dari usaha/pekerjaan bebas;Dari satu atau lebih pemberi kerja;Yang dikenakan pph final dan/atau bersifat final; dan/atauDalam negeri lainnya/luar negeri.Jadi kalau punya usaha misal jual pulsa di rumah maka pake ini, intinya kalau tidak hanya mendapat penghasilan dari sebagai pegawai maka menggunakan formulir ini.
Formulir 1770 S
Diperuntukkan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang mempunyai penghasilan :
Dari satu atau lebih pemberi kerja; dalam negeri lainnya; dan/atauYang dikenakan pph final dan/atau bersifat final.Jumlah penghasilan bruto lebih dari Rp60.000.000 (enam puluh juta rupiah) setahun.Inti dari yang wajib pake formulir ini adalah kerja pada lebih dari satu pemberi kerja, dan atau penghasilan bruto setahun lebih dari Rp60.000.000 (enam puluh juta rupiah) setahun.
Tata Cara Pengisian SPT
.
SPT wajib diisi dan disampaikan dengan benar lengkap dan jelas dan ditandatangani :
- SPT Wajib Pajak badan ditandatangani oleh pengurus atau
- Bilamana ditandatangani oleh kuasanya, harus dilampiri dengan surat
kuasa khusus,
- Bagi Wajib Pajak yang wajib pembukuan, SPT harus dilengkapi dengan
laporan keuangan berupa Negara dan laporan laba rugi serta keterangan-
keterangan lain untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak.
- Disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak dimana WP terdaftar.
Tanda Terima SPT :
- Jika disampaikan langsung, diberi tanggal dan tanda terima oleh pejabat,
- Jika disampaikan melalui Kantor Pos atau cara lain, tanggal dan tanda
pengiriman dianggap sebagai tanggal dan tanda terima SPT, sepanjang
SPT telah diisi dengan lengkap.
Ps.4 KUP
DASAR PENGISIAN SPT TAHUNAN
.
Bagi yang Menyelenggarakan PEMBUKUAN
Bagi yang membuat CATATAN WPOrang Pribadi yang Pered.Usaha < 600 juta rph dalam suatu tahun pajak
Bagi WP Orang Pribadi yang penghasilannya dari pekerjaan
Laporan Keuangan - Neraca, dan - Perhitungan L/R
Daftar Rekap : Perederan Usaha dan/atau Pekerjaan bebas
Bukti Pemotongan dan/atau Bukti Pemungutan
14
SPT
I S I S P T
SPT MasaBerisi laporan
tentang :
SPT Tahunan Berisi laporan
tentang :
- Dasar Potongan/pungutan pajak
- Potongan/Pungutan Pajak
- setoran Pajak
PPh Badan(1771) / Orang pribadI (1770) Identitas (subjek pajak)
Penghasilan (objek pajak)
Pembayaran pajak (kredit pajak/SSP)
Lampiran-lampiran
Pernyataan (ditanda tangani)
PPh Pasal 21(1771) Identitas pemungut/pemotong
Identitas yang dipungut/dipotong
Penghasilan/ pemu./pemo- Pihak ke-tiga dan Penyetoran Pajak
Lampiran-lampiran
Pernyataan (tanda tangan) 15
Pengisian SPT Orang Pribadi(SPT Sederhana dan SPT PENCATATAN)
- SPT Or.Pribadi
Ph dari pekerjaan saja
SPT Or.Pribadi Ph. Dari Usaha/
Pek.Bebas
- Penghasilan berdasarkan Bukti Po-/pu- PPh oleh Pihak Ketiga
- Penghasilan lainnya (selisih kurs, deposito,hadiah,LN dsb)
- Bukti Pembayaran Pajak (Kredit Pajak/SSP)
- Daftar harta/utang,
- Daftar Keluarga yang menjadi tanggungan penuh.
SPT Or.Pribadi (1770) bagi yang Membuat Catatan (Pered.usaha < 600 juta setahun) - Rekap Catatan Peredaran Usaha Bruto (PUB)
- Penghasilan = PUB x Norma Penghasilan Neto (objek pajak)
- Pengh.lainnya/luar usaha (selisih kurs,deposito,hadiah dsb)
- Bukti Pembayaran pajak (kredit pajak/SSP)
- Daftar harta/utang
- Daftar Keluarga yang menjadi tanggungan penuh
Formulir 1770S (SPT Sederhana) (tidak wajib membuat catatan/pembukuan)
16
Pengisian SPT PPh Orang Pribadi/Badan yang Menyelenggarakan PEMBUKUAN
- Daftar Pengurus dan Pemegang Saham (sesuai akte) (Kecuali 1770),
- Neraca/ Perhit.Laba/Rugi (L/R komersial & L/R fiskal),
- Penghasilan luar usaha (selisih kurs/ deposito/hadiah dsb),
- Penghasilan Luar Negeri,
- Daftar Aktiva dan Penyusutan,
- Konpensasi kerugian tahun-tahun yang lalu (maks.5 tahun), - Bukti Pembayaran Pajak (Kredit Pajak/SSP),
Formulir 1771-$ (Badan) Pembukuan (USD)
- Dasar pengisian sama dengan 1771
- Ditambah potocopy Izin Menteri Keuangan atas pembukuan yang menggunakan mata uang asing
Formulir 1770 (OP) Pembukuan Formulir 1771-RP (Badan) Pembukuan (Rupiah)
SPT PPh Pembukuan
17
(KEP-(534/KMK.04/2000 jo KEP-141/PJ.’2004)
Jatuh Tempo Pembayaran dan Jangka Waktu Penyampaian SPT
SPT Masa (Bulanan) Jatuh Tempo Pembayaran Penyampaian SPT
PPh Pasal 21/23/26 Tgl.10 bb Tgl.20 bb
PPh Pasal 25 Tgl.15 bb Tgl.20 bb
PPh Ps.22 Bend. Pem. Hari yang sama 7 hari setelah penyetoran
PPh Ps.22 Pertamina Sebelum DO ditebus Tgl.20 bb
PPh Ps.22 Badan Tertentu Tgl.10 bb Tgl.14 bb
PPN (selain APBN) Tgl.10 bb Tgl.20 bb
Jatuh pada hari LIBUR Dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya
Dilakukan pada hari kerja sebelumnya
SPT TAHUNAN Jatuh Tempo Pembayaran Penyampaian SPT
PPh Or.Priba(1770),(1770S) PPh Badan (1771), (1771$)PPh Pasal 21 (1721)
Tanggal 25 bulan ketiga setelah tahun pajak
Akhir bulan ketiga setelah tahun pajak berakhir
18
Ps.3 (3)KUPPs.9 (1KUP No.541/KMK. 04/2000 jo No. 326/KMK.03/2003
Dapat diajukan penundaan paling lama 12 bulan
(Ps. 9 (3) KUP) jo KMK. No. 541/KMK.04/2000
Dapat diajukan penundaan paling lama 6 bulan
(Ps.3 (4) KUP)
Tempat dan Cara Penyampaian SPT
KANTOR PELAYANANPAJAK TEMPAT WP
TERDAFTAR
LANGSUNG (tanda terima)
KANTOR POS (Tercatat)
Electric SPT
eFIN – (electric Filing Identification Number), minta izin kepada KPP dimana WP terdaftar untuk mendapatkan digital certificate melalui Penyedia Jasa Aplikasi (KEP-05/PJ./05 tgl. 01-12-05)
WAJIB PAJAK
19
eFIN
SANKSI ADMINISTRASI SPT
20
Sanksi Adm.tidak/ terlambat menyampaikan
SPT
SPT Masa : Dikenakan sanksi administrasi berupa dendasebesar Rp. 50.000,- tiap SPT
SPT Tahunan Dikenakan sanksi administrasi berupa dendasebesar Rp. 100.000,- tiap SPT
Ps. 7 KUP
Pembetulan SPTDalam jangka waktu 2 tahun, setelah berakhirnya masa pajak bagian tahun pajak, tahun pajak
Meskipun telah dilakukan pemerik-saan, tapi belum dilakukan penyidikan
Jangka Waktu 2 tahun telah berakhir, DJP belum menerbitkan ketetapan pajak,
SPT DAPAT DIBETULKAN(Dengan Syarat)
SPT DAPAT DIBETULKAN(Dengan Syarat)
WP mengungkapkan sendiri ketidak benaran SPT, dengan cara:
- Dengan kemauan sendiri - Menyampaikan pernyataan
tertulis- DJP belum melakukan
Pemeriksaan, - Membayar pajak yang kurang
dibayar,- Ditambah sanksi sebesar 2%
sebulan (terhitung sejak saat penyampaian SPT berakhir sampai dengan pembayaran kekurangan)
- Dengan kemauan sendiri mengungkapkan ketidak benaran,
- Disertai pelunasan (jika terdapat kurang bayar),
- Sanksi administrasi 2 x jumlah pajak yang kurang dibayar.
- Mengungkapkan dengan laporan tersendiri ketidak benaran tsb,
- yang mengakibatkan, pajak menjadi lebih besar, rugi menjadi lebih kecil, harta menjadi lebih besar, atau modal menjadi lebih besar,
- melunasi pajak yang kurang dibayar, beserta sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 50% dari pajak yang kurang dibayar,
Dalam hal Wajib Pajak menerima Keputusan Keberatan/Putusan Banding :
yang menyatakan rugi fiskal yang berbeda dari ketetapan yang diajukan keberatan/ banding, WP dapat membetulkan SPT meskipun jangka waktu 2 tahun telah berakhir, dan DJP belum melakukan tindakan pemeriksaan, WP dapat membetulkan sendiri SPT Tahunan PPh dalam j.w. 3 bulan setelah menerima keputusan/putusan tersebut.
21
Ps.8 KUP
Ps. 8 (6) KUP
Ps. 8 (1) KUP Ps. 8 (3) KUP Ps. 8 (4) KUP
Sanksi Pidana berkaitan dengan kewajiban SPT
Setiap orang karena kealpaannya Setiap orang dengan sengaja
1. Tidak Menyampaikan SPT,
2. Menyampaikan SPT, yang isinya tidak benar, tidak lengkap
1. Tidak Menyampaikan SPT,2. Menyampaikan SPT, yang isinya tidak benar,
tidak lengkap,3. Menolak dilakukan Pemeriksaan,4. Memperlihatkan bukti keterangan yang tidak
benar, 5. Tidak menyelenggarakan pembukuan/
pencatatan,
Sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara,
Sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara,
DIPIDANA :- Pidana kurungan p.l. 1 tahun,- dan/atau denda paling tinggi 2X
jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar.
DIPIDANA :- Pidana kurungan paling lama 6 tahun, - dan denda paling tinggi 4X jumlah pajak yang
tidak atau kurang dibayar.
22
Pasal 39 KUPPasal 38 KUP