ppt gangguan skizoafektif

19
Gangguan Skizoafektif Otchi Putri Wijaya, S.Ked 702009047

Upload: vitaandriyani

Post on 04-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Gangguan Skizoafektif

TRANSCRIPT

Slide 1

Gangguan SkizoafektifOtchi Putri Wijaya, S.Ked702009047BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangGangguan skizoafektif adalah kelainan mental yang rancu Ditandai dengan adanya gejala kombinasi antara gejala skizofrenia dan gejala gangguan afektif dalam waktu yang bersamaan.Adanya gabungan gejala-gejala dari spektrum divergen ini, membuat terapi pasien dengan gangguan skizoafektif ini menjadi sulit.Onset yang tiba-tiba pada masa remaja ; fungsi pramorbid baik ; terdapat stresor yang jelas ; riwayat keluarga dan gangguan afektif.

Ada 4 model konseptual:1. Gangguan skizoafektif mungkin merupakan suatu tipe dari skizofrenia atau suatu tipe dari gangguan afektif.2. Gangguan skizoafektif mungkin merupakan ekspresi bersama sama dari skizofrenia dan gangguan afektif.3. Gangguan skizoafektif mungkin merupakan suatu tipe psikosis yang berbeda dengan skizofrenia maupun dengan gangguan afektif.4. Gangguan skizoafektif adalah kelompok heterogen yang meliputi semua kemungkinan tersebut diatas.BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1. Definisi Gangguan SkizoafektifKelainan mental yang rancu.Ditandai dengan adanya gejala kombinasi antara gejala skizofrenia dan gejala gangguan afektif yang sama-sama menonjol pada saat bersamaan (simultaneously).Gangguan skizoafektif terbagi dua yaitu, tipe manik dan tipe depresif.1,3 2.2.Sejarah

Tahun 1913 George H. Kirby dan pada tahun 1921 August Hoch keduanya menggambarkan pasien dengan ciri campuran skizofrenia dan gangguan afektif (mood). Kirby dan Hoch mengklasifikasikan mereka di dalam kelompok psikosis manic-depresif.Di tahun 1933 Jacob Kasanin memperkenalkan istilah gangguan skizoafektif untuk suatu gangguan dengan gejala skizofrenik dan gejala gangguan mood. tahun 1970, pasien yang gejalanya mirip dengan gejala pasien-pasien Kasanin secara bervariasi diklarifikasi menderita gangguan skizoafektif.

2.3. EpidemiologiPrevalensi seumur hidup dari gangguan skizoafektif adalah kurang dari 1 persen, kemungkinan dalam rentang 0,5 sampai 0,8 persen. Onset umur pada wanita lebih tua daripada pria.Pada usia tua gangguan skizoafektif tipe depresif lebih sering sedangkan untuk usia muda lebih sering Gangguan Skizoafektif tipe bipolar.Laki laki dengan Gangguan Skizoafektif kemungkinan menunjukkan perilaku antisosial.

2.4. EtiologiBeberapa data menunjukkan bahwa gangguan skizofrenia dan gangguan afektif mungkin berhubungan secara genetic.Ada peningkatan resiko terjadinya gangguan skizofrenia diantara keluarga dengan gangguan skizoafektif.Lingkungan2.5. Tanda dan GejalaBerdasarkan(PPDGJ-III) Harus ada sedikitnya satu gejala:thought echo, thought insertion or withdrawal, thought broadcasting.delusion of control, delusion of passivitiy, delusional perception Halusinasi AuditorikArus pikir terputus inkoherensi, tidak relevan, atau neologismePerilaku katatonikGejala-gejala negatif, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar

2.6. Pedoman DiagnostikDiagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitif adanya skizifrenia dan gangguan afektif bersama-sama menonjol pada saat yang bersamaan, atau dalam beberapa hari sesudah yang lain , dalam episode yang sama.Sebagian diantara pasien gangguan skizoafektif mengalami episode skizoafektif berulang, baik yang tipe manik , depresif atau campuran keduanya.1. Gangguan Skizoafektif Tipe ManikSuatu gangguan psikotik dengan gejala-gejala skizofrenik dan manik bersama-sama menonjol dalam satu episode penyakit yang sama.Gejala-gejala afektif diantaranya : elasi dan ide-ide kebesaran, tetapi kadang-kadang kegelisahan atau iritabilitas disertai oleh perilaku agresif serta ide-ide kejaran.Terdapat peningkatan enersi, aktivitas yang berlebihan , konsentrasi yang terganggu, dan hilangnya hambatan norma sosial .Waham kebesaran, waham kejaran mungkin ada.Gejala skizofrenik juga harus ada, antara lain : merasa pikirannya disiarkan atau diganggu, ada kekuatan-kekuatan yang sedang berusaha mengendalikannya., mendengar suara-suara yang beraneka beragam atau menyatakan ide-ide yang bizarre.Onset biasanya akut, perilaku sangat terganggu, namun penyembuhan secara sempurna dalam beberapa minggu.2. Gangguan Skizoafektif Tipe DepresifPada episode yang sama terdapat gejala-gejala skizofrenia maupun depresif yang sama-sama menonjol.Gejala depresi disini ditandai dengan adanya perilaku yang retardasi, insomnia, hilangnya enersi, perubahan nafsu makan, kurang minat, gangguan konsentrasi, perasaan bersalah, keputusasaan, dan ide-ide bunuh diri.Secara bersamaan dalam satu epsode terdapat gejala-gejala skizofrenia yg khas antara lain :Merasa pikirannya sedang disiarkan, atau diganggu, ada kekuatan2 yang mengendalikan pikirannya. Pasien yakin sedang di mata-matai, sedang diincar .Mendengar suara2 yang menghina, mengutuk dirinya, atau akan membunuhnya. Bahkan seperti ada yang mendiskusikan dirinya.Episode berlangsung lebih lama dari pada episode manik, dan bisa sembuh sempurna.Namun ada sebagian yang akhirnya berkembang menjadi defek skizofrenik.TherapiApabila ada pikiran bunuh diri atau ide-ide membunuh diindikasikan untuk dirawat inapkan dirumah sakit.Terapi dengan melibatkan keluarga, pengembangan skill sosial dan berfokus pada rehabilitasi kognitif.Pengobatan , digunakan kombinasi antipsikotik dengan anti depresan bila memenuhi kriteria diagnostik gangguan skizoafektif tipe depresif.Apabila gengguan skizoafektif tipe manik terapi kombinasi antara antipsokotik dengan anti mania yaitu lithium carbonate, carbamazepine (tegretol), valproate (Depakene), ataupun dikombinasi jika satu obat tidak efektif.PrognosaPrognosis bisa diperkirakan dengan melihat seberapa jauh menonjolnya gejala skizofrenianya , atau gejala gangguan afektifnya.Semakin menonjol dan persisten gejala skizofrenianya maka pronosis nya buruk.Dan sebaliknya semakin persisten gejala-gejala gangguan afektifnya, prognosis diperkirakan akan lebih baik.