ppt farmakog.pptx
TRANSCRIPT
DIII ANAFARMA, Kelompok IV Ika Dian Novitasari (30213013)Julian Hidayat (30213014)Imaniyah (30213015)Martinus S. Tes Loe (30213016)Putri Hamidah M. (30213017)
TANIN
PengertianTanin secara umum didefinisikan sebagai
senyawa polifenol yang memiliki berat molekul cukup tinggi (lebih dari 1000) dan dapat membentuk kompleks dengan protein.
Senyawa-senyawa kompleks yang tersebar luas dalam dunia tumbuh-tumbuhan terdapat dalam jumlah besar pada daun, buah dan batang
Campuran senyawa polifenol, semakin banyak jumlah gugus fenolik maka semakin besar ukuran molekul tanin
Tanin berikatan kuat dengan protein & dapat mengendapkan protein dari larutan.
Tannin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam angiospermae terdapat khusus dalam jaringan kayu. Menurut batasannya, tannin dapat bereaksi dengan protein membentuk kopolimer mantap yang tak larut dalam air. Dalam industry, tannin adalah senyawa yang berasal dari tumbuhan, yang mampu mengubah kulit hewan yang mentah menjadi kulit siap pakai karena kemampuannya menyambung silang protein.
Penggolongan Tanin• Tanin Terkondensasi / Tidak
Terhidrolisis (condensed tannins)• Tanin Terhidrolisis (hydrolysable
tannins)• Tannin lain-lain / Pseudotannin
Sifat – Sifat TaninSIFAT KHUSUS
Tidak dapat dikristalisasi Bila ditambah air ® larutan
koloidal, reaksi asam, rasa astringen
Mengendapkan larutan gelatin, protein dan alkaloid dalam larutan
+ garam Fe (III) ® senyawa biru tua / hitam kehijauan (larut)
+ K-ferisianida + NH4OH ® warna merah tua
Mengendap dengan garam-garam Cu, Pb, Sn, lar. K-bikromat kuat / asam kromat 1 %
dalam larutan basa ® mudah mengabsorbsi oksigen
SIFAT UMUM Dalam air membentuk
larutan koloidal yang bereaksi asam dan sepat .
Mengendapkan larutan gelatin dan larutan alkaloid.
Tidak dapat mengkristal.Larutan alkali mampu
mengoksidasi oksigen.Mengendapkan protein
dari larutannya dan bersenyawa dengan protein tersebut sehingga tidak dipengaruhi oleh enzim protiolitik
Fungsi TaninDi dalam tumbuhan letak tannin terpisah dari protein dan enzim sitoplasma, tetapi bila jaringan rusak, misalnya bila hewan memakannya, maka reaksi penyamakan dapat terjadi. Reaksi ini menyebabkan protein lebih sukar dicapai oleh cairan pencernaan hewan. Pada kenyataanya, sebagian besar tumbuhan yang banyak bertanin dihindari oleh hewan pemakan tumbuhan karena rasanya yang sepat. Kita menganggap salah satu fungsi utama tannin dalam tumbuhan ialah sebagai penolak hewan pemakan tumbuhan. Fungsi tanin pada tanaman biasanya sebagai senjata pertahanan untuk menghindari terjadinya over grazing oleh hewan ruminansia dan menghindari diri dari serangga. Penyamak kulit. Pembuatan tinta (+ garam besi(III) ® senyawa berwarna tua). Reagen untuk deteksi gelatin, protein, alkaloid (karena sifat mengendap). Antidotum keracunan alkaloid (membentuk tannat yang mengendap) . Inflamasi saluran pencernaan bagian atas. Diare karena inflamasi saluran GI. Topikal : lesi terbuka, luka, hemoroid.
Cara Identifikasi Tanin
KUALITATIF Galotanin, Elagitanin + garam Feri ® warna + ¯ hitam kebiruan
Tanin terkondensasi + garam Feri ® ¯ coklat kehijauan Galotanin + K-iodat ® warna rosa
Asam galat bebas + K-iodat ® warna jingga Elagitanin + asam nitrit ® mula2 rosa, kemudian ungu, lalu biru
Tanin terkondensasi + vanilin + HCl ® merah
Biosintesis Tanin1. Tannin-terkondensasi atau flavolan
secara biosintesis dapat dianggap terbentuk dengan cara kondensasi katekin tunggal (atau galotanin) yang membentuk senyawa dimer dan kemudian oligomer yang lebih tinggi. Ikatan karbon-karbon menghubungkan satu satuan flavon dengan satuan berikutnya melalui ikatan 4-8 atau 6-8. Kebanyakan flavolan memiliki 2 sampai 20 satuan flavon. Nama lain untuktanin-terkondensasi adalah proantosianidin karena bila direaksikan dengan asam panas, beberapa ikatan karbon-karbon penghubung satuan terputus dan dibebaskanlah monomer antosianidin. Kebanyakan proantosianidin adalah prosianidin, ini berarti bila direaksikan dengan asam akan menghasilkan sianidin.
2. Tannin-terhidrolisiskan terutama terdiri atas dua kelas, yang paling sederhana adalah depsida galoilglukosa. Pada senyawa ini, inti yang berupa glukosa dikelilingi oleh lima gugus ester galoil atau lebih. Pada jenis kedua, inti molekul berupa senyawa dimer asam galat, yaitu asam heksahidroksidifenat, di sini pun berikatan dengan glukosa. Bila dihidrolisis elagitanin ini menghasilkan asam elagat. Tannin terhidolisiskan ini pada pemanasan dengan asam klorida atau asam sulfat menghasilkan gallic atau ellagic. Hydrolyzable tanin yang terhidrolisis oleh asam lemah atau basa lemah untuk menghasilkan karbohidrat dan asam fenolat. Contoh gallotannins adalah ester asam gallic glukosa dalam asam tannic (C76H52O46), ditemukan dalam daun dan kulit berbagai jenis tumbuhan
Mekanisme Kerja TaninMekanisme kerja tanin sebagai antibakteri menurut Naim (2004) berhubungan dengan kemampuan tanin dalam menginaktivasi adhesin sel mikroba (molekul yang menempel pada sel inang) yang terdapat pada permukaan sel. Tanin yang mempunyai target pada polipeptida dinding sel akan menyebabkan kerusakan pada dinding sel, karena tanin merupakan senyawa fenol. Pada perusakan membran sel, ion H+ dari senyawa fenol dan turunannya (flavonoid) akan menyerang gugus polar (gugus fosfat) sehingga molekul fosfolipid akan terurai menjadi gliserol, asam karboksilat dan asam fosfat. Hal ini mengakibatkan fosfolipid tidak mampu mempertahankan bentuk membran sel, akibatnya membran akan bocor dan bakteri akan mengalami hambatan pertumbuhan bahkan kematian (Gilman, dkk., 1991).
EFEK TANIN DALAM SALURAN PENCERNAAN
1. Efek terhadap diare 2. Efek terhadap ulkus peptikum
EFEK TANIN DALAM SALURAN PENCERNAAN
Terbentuk lapisan protektif dari protein yang mengendap pada mukosa sepanjang dinding saluran perncernaan ® menghilangkan rasa ujung-ujung syaraf sensoris & mengurangi rangsang terhadap aktivitas peristaltik yang meningkat
EFEK TANIN DALAM SALURAN PENCERNAAN Tanin terikat secara selektif pada protein-protein yang terekspos pada dasar ulser ® barier yang
terbentuk melindungi bawah ulser dari isi lambung Pada permukaan berdarah (Lokal)
- Efek hemostatik karena : Vasokonstriksi lokal Peningkatan kecepatan koagulasi Pembentukan “gumpalan artifisial” - Efek antioksidan Berkaitan dengan OPC contoh tanaman yang banyak mengandung OPC : - biji anggur, kulit batang Pinus
pinaster . Reaksi yang Tidak Diinginkan: Hanya berlaku untuk yang jumlahnya signifikan dan digunakan dalam dosis relatif tinggi. Pemakaian kronis dalam dosis tinggi : Astringensi berlebihan pada jaringan mukosa Konstipasi Menghambat enzim- enzim pencernaan terutama dari usus kecil Membentuk kompleks dengan ion logam misalnya dengan Fe ® jadi menghambat absorpsi Suntikan s.c ® karsinogenik Hydrolysable tannin bila diabsorpsi ke dalam aliran darah ® hepatotoksik
Tanaman Obat yang Mengandung Tanin
Tannin Terkondensasi
Tannin Terhidrolisa
Pseudotannin
BUAH Contoh:
Phyllanthus emblica (Euphorbiaceae)Termminalia chebula (Combretaceae)
Alnus sieboldiana (Betulaceae)Caesalpinia Coriaria
AKAR
Contoh: Agrimonia pilosa
japonicaPotentilla kleiniana (Rosaceae
PUCUK Contoh : Syzygium aromaticum
(Myrtaceae) DAUN BUNGA
Contoh : Rosa rugosa
Filipendula ulmaria (Rosaceae
Tannin Terhidrolisa :
DAUNContoh: Liquidambar formosana (Hamamelidaceae) Coriaria japonica (Coriariaceae)Poupartia fordii (Anacardiaceae) Acer. Sp (Aceraceae) KULIT KAYUContoh: Oak ( Quercus subra )Chestnut ( Castanea. Sp )Witch hazel ( Hamamelis virginia )
AKAR Contoh: Ephedra spp (Ephedraceae)Agrimonia pilosa A. japonica Potentilla kleiniana (Rosaceae) KULIT KAYUContoh: Chincona succirubra (Rubiaceae)Cinnamomum cassia (Lauraceae)
Tannin Terkondensasi :
DAUN contoh: Camelia sinensis (theaceae), daun teh Psidium guajava Rubus idaeus (Rosaceae), Raspberry BIJI contoh: biji anggur-coklat BUAH Contoh: Chamaerops humilis (palmae) Aesculus hippocastanum (Hippocastanaceae)
Pseudotannin :Chlorogenic acidContoh : matekopi (terutama yang tidak terpanggang)Nux vomicaIpecacuanha acidContoh : – ipecacuanha
THANK YOU FOR ATTENTION