ppt dinamika sedimentasi

11
DINAMIKA SEDIMENTASI Dari hasil MS (Measurement Section) dilapangan yang berada pada Desa Bobol, Kabupaten Bojonegoro didapatkan tumpukan vertikal batuan dengan panjang 50 meter. Dari hasil analisis laboratorium didapatkan data bahwa pengendapan pada daerah pengukuran MS ini secara umum terjadi pada N 11 –N 17 pada lingkungan laut dalam (Batial Atas – Batial Tengah- Batial Bawah). Hasil interpretasi pada hasil MS ini didapatkan 5 fasies yaitu fasies batupasir sisipan breksi, fasies batupasir perselingan napal, Fasies Batupasir laminasi perselingan batulanau, Fasies batupasir laminasi perselingan batulanau dengan struktur slump dan Fasies batupasir sisipan napal

Upload: muhammad-rahmatullah-husein-ali

Post on 22-Dec-2015

69 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Dinamika Sedimentasi

TRANSCRIPT

DINAMIKA SEDIMENTASIDari hasil MS (Measurement Section) dilapangan yang berada pada Desa Bobol, Kabupaten Bojonegoro didapatkan tumpukan vertikal batuan dengan panjang 50 meter.Dari hasil analisis laboratorium didapatkan data bahwa pengendapan pada daerah pengukuran MS ini secara umum terjadi pada N 11 –N 17 pada lingkungan laut dalam (Batial Atas – Batial Tengah- Batial Bawah).Hasil interpretasi pada hasil MS ini didapatkan 5 fasies yaitu fasies batupasir sisipan breksi, fasies batupasir perselingan napal, Fasies Batupasir laminasi perselingan batulanau, Fasies batupasir laminasi perselingan batulanau dengan struktur slump dan Fasies batupasir sisipan napal

DINAMIKA SEDIMENTASIKlasifikasi Fasies Turbidit (Mutti dan Richi Lucci,1972)

DINAMIKA SEDIMENTASI

Ideal Sequence of sedimentary structure in graded-bed units as proposed (Bouma,1962 dalam Boggs,2006)

DINAMIKA SEDIMENTASIFasies batupasir sisipan breksi

• Miosen Tengah (N11 )• Batial Bawah• Terendapkan Batupasir medium dengan sisipan breksi

dan juga sedikit lanau• Energi pengendapan yang cukup tinggi sehingga

menghasilkan batupasir sedang dengan energi pengendapan yang sempat menurun sehingga diendapkan sedimen berbutir lanau

• Dengan suplai sedimen yang cukup tinggi• Mekanisme pengendapan arus turbit • Fasies C ( Klasifikasi Mutti dan Ricci Lucchi,1972)

DINAMIKA SEDIMENTASIFasies batupasir perselingan napal

• Miosen Tengah (N12-N13)• Batial Bawah• Terendapkan Batupasir halus berseling dengan napal• Energi pengendapan yang rendah sehingga

menghasilkan batupasir halus • Muka air laut relatif naik dari pengendapan fasies

sebelumnya sehingga sedimen terendapkan jauh dari sumber yang menghasilkan butiran sedimen yang terendapkan berukuran halus.

• Mekanisme pengendapan arus turbit• Fasies F( Klasifikasi Mutti dan Ricci Lucchi,1972)

DINAMIKA SEDIMENTASIFasies batupasir laminasi perselingan batulanau

• Miosen Tengah (N14)• Batial Bawah – Batial Atas• Terendapkan batupasir berseling dengan batulanau

dengan struktur sedimen berupa laminasi parallel• Energi pengendapan pada fasies ini kecil sehingga

mengendapkan butiran sedimen yang halus.• Muka air laut relatif mengalami penurunan diikuti juga

dengan suplai sedimen yang mengalami penurunan• Mekanisme pengendapan arus turbit• Fasies D ( Klasifikasi Mutti dan Ricci Lucchi,1972)

DINAMIKA SEDIMENTASIFasies batupasir laminasi perselingan batulanau dengan

struktur slump• Miosen Tengah (N15)• Batial Bawah – Batial Atas• Terendapkan batupasir berseling dengan batulanau

dengan struktur sedimen berupa parallel lamination dan slump.

• Energi pengendapan pada fasies ini kecil sehingga mengendapkan butiran sedimen yang halus.

• Muka air laut relatif mengalami kenaikan dari fasies sebelumnya dan kembali mengalami penurunan kembali dengan suplai sedimen yang berbanding lurus dengan penurunan muka air laut relatif.

• Mekanisme pengendapan arus turbit• Fasies F ( Klasifikasi Mutti dan Ricci Lucchi,1972)

DINAMIKA SEDIMENTASIFasies batupasir laminasi perselingan batulanau

• Miosen Akhir (N16)• Batial Bawah – Batial Tengah• Terendapkan batupasir berseling dengan batulanau

dengan struktur sedimen berupa laminasi parallel• Energi pengendapan pada fasies ini kecil sehingga

mengendapkan butiran sedimen yang halus.• Muka air laut relatif mengalami kenaikan dari fasies

sebelumnya• Mekanisme pengendapan arus turbit• Fasies D ( Klasifikasi Mutti dan Ricci Lucchi,1972)

DINAMIKA SEDIMENTASIFasies batupasir sisipan napal

• Miosen Akhir (N17)• Batial Bawah • Terendapkan batupasir dengan sisipan napal, batupasir

berstruktur masif dan terdapat struktur gradasi normal• Energi pengendapan pada fasies ini cukup besar

sehingga mengendapkan butiran sedimen yang berbutir pasir sedang.

• Muka air laut relatif tetap dengan kenaikan suplai sedimen yang menyebabkan butiran pasir sedang yang terendapkan

• Mekanisme pengendapan arus turbit• Fasies B2( Klasifikasi Mutti dan Ricci Lucchi,1972)

DINAMIKA SEDIMENTASIFasies batupasir laminasi perselingan batulanau

• Miosen Akhir (N17)• Batial Bawah • Terendapkan batupasir berseling batulanau, pada fasies

ini terdapat struktur laminasi pada batupasir• Energi pengendapan pada fasies ini kecil sehingga

mengendapkan butiran sedimen yang berbutir pasir halus dan sedimen berbutir lanau.

• Muka air laut relatif tetap dengan penurunan suplai sedimen yang menyebabkan sedimen yang terendapkan adalah sedimen berukuran halus

• Mekanisme pengendapan arus turbit• Fasies D ( Klasifikasi Mutti dan Ricci Lucchi,1972)

DINAMIKA SEDIMENTASI

Model kipas laut dalam dan perkiraan susunan urutan stratigrafinya (Mutti dan Richi Lucci ,1972)