ppsak no.2,3,4&5

26
     P     E     R     N     Y     A     T     A     A     N     P     E     N     C     A     B     U     T     A     N     S     T     A     N     D     A     R     A     K     U     N     T     A     N     S     I     K     E     U     A     N     G     A     N PERNYATAAN PENCABUTAN S TANDAR AKUNTANSI  KEUANGAN PPSAK NO. 2 PENCABUTAN PSAK 41: AKUNTANSI W ARAN DAN  PSAK 43: AKUNTANSI  ANJAK PIUTANG PPSAK NO. 3 PENCABUTAN PSAK 54: AKUNTANSI  RESTRUKTURISASI  U TANG-PIUTANG BERMASALAH PPSAK NO. 4 PENCABUTAN PSAK 31 ( REVISI  2000): AKUNTANSI  PERBANKAN, PSAK 42: AKUNTANSI  PERUSAHAAN  EFEK, DAN  PSAK 49: AKUNTANSI  REKSA D ANA PPSAK NO. 5 PENCABUTAN ISAK 06: INTERPRETASI  ATAS P ARAGRAF 1 2 DAN  16 PSAK NO. 55 (1999) TENTANG I NSTRUMEN DERIVATIF M ELEKAT PADA KONTRAK D ALAM MAT A U ANG ASING PPSAK IKATAN AKUNTAN INDONESIA Desember 2009

Upload: idham-azhar

Post on 21-Jul-2015

110 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERNYATAAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PPSAK

Desember 2009

PERNYATAAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGANPPSAK NO. 2 PENCABUTAN PSAK 41: AKUNTANSI WARAN DAN PSAK 43: AKUNTANSI ANJAK PIUTANG PPSAK NO. 3 PENCABUTAN PSAK 54: AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG-PIUTANG BERMASALAH PPSAK NO. 4 PENCABUTAN PSAK 31 (REVISI 2000): AKUNTANSI PERBANKAN, PSAK 42: AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK, DAN PSAK 49: AKUNTANSI REKSA DANA PPSAK NO. 5 PENCABUTAN ISAK 06: INTERPRETASI ATAS PARAGRAF 12 DAN 16 PSAK NO. 55 (1999) TENTANG INSTRUMEN DERIVATIF MELEKAT PADA KONTRAK DALAM MATA UANG ASINGIKATAN AKUNTAN INDONESIA

PERNYATAAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PPSAK No. 2

5 Desember 2009

PERNYATAAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PENCABUTAN PSAK 41: AKUNTANSI WARAN DAN PSAK 43: AKUNTANSI ANJAK PIUTANG

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PPSAK No.

2

PERNYATAAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGANPENCABUTAN PSAK 41: AKUNTANSI WARAN DAN PSAK 43: AKUNTANSI ANJAK PIUTANGHak cipta 2009, Ikatan Akuntan Indonesia

Sanksi Pelanggaran Pasal 44: Undang-undang Nomor 7 tahun 1987 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor: 6 tahun 1982 tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagai mana dimaksud dalam ayat (1), dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng Jakarta 10310 Telp: (021) 3190-4232 Fax : (021) 724-5078 Email: [email protected], [email protected]

Desember 2009

Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang

PPSAK No. 2

PPSAK 2 tentang Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada 5 Desember 2009. Oleh karena itu, dengan disahkannya PPSAK 2 ini, entitas yang sebelumnya menggunakan PSAK yang dicabut dalam menyusun laporan keuangannya tidak menggunakan PSAK tersebut sebagai acuan.

Jakarta, 5 Desember 2009 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Rosita Uli Sinaga Roy Iman Wirahardja Agus Edy Siregar Etty Retno Wulandari Merliyana Syamsul Meidyah Indreswari Riza Noor Karim Setiyono Miharjo Saptoto Agustomo Jumadi Ferdinand D. Purba Irsan Gunawan Budi Susanto Ludovicus Sensi Wondabio Eddy R. Rasyid Liauw She Jin Sylvia Veronica Siregar Ketua Wakil Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

iii

Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang

PPSAK No. 2

DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN .............................................. Tujuan .................................................................. Dasar Pertimbangan .............................................. KETENTUAN PENCABUTAN ......................... KETENTUAN TRANSISI ................................ TANGGAL EFEKTIF ....................................... 01-04 01-03 04 05-07 08 09

iv

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang

PPSAK No. 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

PERNYATAAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 2 PENCABUTAN PSAK 41: AKUNTANSI WARAN DAN PSAK 43: AKUNTANSI ANJAK PIUTANG PENDAHULUAN Tujuan 01. Pernyataan ini bertujuan untuk mencabut pemberlakuan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang. 02. PSAK 41: Akuntansi Waran mengatur perlakuan akuntansi waran, baik untuk yang diterbitkan menyertai penerbitan efek utang, waran yang diterbitkan menyertai saham, maupun waran yang diterbitkan tanpa menyertai penerbitan efek. 03. PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang mengatur perlakuan akuntansi beserta pengungkapan transaksi anjak piutang, baik bagi factor maupun bagi klien. Dasar Pertimbangan Pencabutan 04. Dasar pertimbangan pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang adalah adanya tumpang tindih pengaturan dalam PSAK 41 dan PSAK 43 dengan SAK lain untuk suatu transaksi dan peristiwa lainnya. KETENTUAN PENCABUTAN 05. PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang dinyatakan tidak berlaku sejak tanggal efektif Pernyataan ini.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

2.1

Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang

PPSAK No. 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 2.2

06. Pernyataan ini berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang. 07. Pengaturan untuk transaksi dan peristiwa lain yang ada dalam PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang mengacu SAK lain yang relevan. KETENTUAN TRANSISI 08. Dengan dikeluarkannya Pernyataan ini, entitas menerapkan SAK lain terkait, yang prinsip di dalamnya menggantikan prinsip-prinsip PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang, khususnya ketentuan transisi yang diatur dalam SAK tersebut. TANGGAL EFEKTIF 09. Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

PERNYATAAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PPSAK No. 3

22 Desember 2009

PERNYATAAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PENCABUTAN PSAK 54: AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG-PIUTANG BERMASALAH

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PPSAK No.

3

PERNYATAAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGANPENCABUTAN PSAK 54: AKUNTANTSI RESTRUKTURISASI UTANG-PIUTANG BERMASALAHHak cipta 2009, Ikatan Akuntan Indonesia

Sanksi Pelanggaran Pasal 44: Undang-undang Nomor 7 tahun 1987 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor: 6 tahun 1982 tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagai mana dimaksud dalam ayat (1), dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng Jakarta 10310 Telp: (021) 3190-4232 Fax : (021) 724-5078 Email: [email protected], [email protected]

Desember 2009

Pencabutan PSAK 54: Akuntantsi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah

PPSAK No. 3

PPSAK 3 tentang Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada 22 Desember 2009. Oleh karena itu, dengan disahkannya PPSAK 3 ini, entitas yang sebelumnya menggunakan PSAK yang dicabut dalam menyusun laporan keuangannya tidak menggunakan PSAK tersebut sebagai acuan.

Jakarta, 22 Desember 2009 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Rosita Uli Sinaga Roy Iman Wirahardja Agus Edy Siregar Etty Retno Wulandari Merliyana Syamsul Meidyah Indreswari Riza Noor Karim Setiyono Miharjo Saptoto Agustomo Jumadi Ferdinand D. Purba Irsan Gunawan Budi Susanto Ludovicus Sensi Wondabio Eddy R. Rasyid Liauw She Jin Sylvia Veronica Siregar Ketua Wakil Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

iii

Pencabutan PSAK 54: Akuntantsi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah

PPSAK No. 3

DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN .............................................. Tujuan .................................................................. Dasar Pertimbangan .............................................. KETENTUAN PENCABUTAN ......................... KETENTUAN TRANSISI ................................ TANGGAL EFEKTIF ....................................... 01-03 01-02 03 04-06 07-08 09

iv

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Pencabutan PSAK 54: Akuntantsi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah

PPSAK No. 3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

PERNYATAAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 3 P E N C A B U TA N P S A K 5 4 : A K U N TA N S I R E S T R U K T U R I S A S I U TA N G - P I U TA N G BERMASALAH PENDAHULUAN Tujuan 01. Pernyataan ini bertujuan untuk mencabut pemberlakuan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi UtangPiutang Bermasalah. 02. PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi UtangPiutang Bermasalah mengatur standar akuntansi keuangan dan pelaporan restrukturisasi utang-piutang bermasalah, baik bagi debitor maupun kreditor. Dasar Pertimbangan Pencabutan 03. Dasar pertimbangan pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah adalah adanya tumpang tindih pengaturan dalam PSAK 54 dengan SAK lain untuk suatu transaksi dan peristiwa lainnya. KETENTUAN PENCABUTAN 04. PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah dinyatakan tidak berlaku sejak tanggal efektif Pernyataan ini. 05. Pernyataan ini berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi UtangPiutang Bermasalah.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

3.1

Pencabutan PSAK 54: Akuntantsi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah

PPSAK No. 3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 3.2

06. Pengaturan untuk transaksi dan peristiwa lainnya yang ada dalam PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi UtangPiutang Bermasalah mengacu ke SAK lain yang relevan. KETENTUAN TRANSISI 07. Dengan dikeluarkannya Pernyataan ini, entitas menerapkan SAK lain terkait, yang prinsip didalamnya menggantikan prinsip-prinsip PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah, khususnya ketentuan transisi yang diatur dalam SAK tersebut. 08. Dalam hal restrukturisasi utang bermasalah melalui modikasi persyaratan, pada situasi debitur pernah melakukan pencatatan atas penurunan nilai tercatat utang tersebut terhadap jumlah pembayaran kas masa depan (mencakup jumlah bunga dan pokok, tanpa memperhitungkan nilai tunai) pada saat tanggal restukturisasi sesuai dengan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah, jika utang tersebut masih memiliki saldo per tanggal efektif Pernyataan ini, maka entitas menghitung kembali nilai kini dari arus kas masa depan dari utang terkait dengan menggunakan tingkat bunga inkremental pada tanggal efektif Pernyataan ini. Selisih antara nilai kini yang dihitung kembali dengan nilai tercatat, disesuaikan ke saldo laba per tanggal efektif Pernyataan ini. TANGGAL EFEKTIF 09. Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

PERNYATAAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PPSAK No. 4

15 Desember 2009

PERNYATAAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGANPENCABUTAN PSAK 31: (REVISI 2000): AKUNTANSI PERBANKAN, PSAK 42: AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK, DAN PSAK 49: AKUNTANSI REKSA DANA

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PPSAK No.

4

PERNYATAAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGANPENCABUTAN PSAK 31 (REVISI 2000): AKUNTANSI PERBANKAN, PSAK 42: AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK, DAN PSAK 49: AKUNTANSI REKSA DANAHak cipta 2009, Ikatan Akuntan Indonesia

Sanksi Pelanggaran Pasal 44: Undang-undang Nomor 7 tahun 1987 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor: 6 tahun 1982 tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagai mana dimaksud dalam ayat (1), dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng Jakarta 10310 Telp: (021) 3190-4232 Fax : (021) 724-5078 Email: [email protected], [email protected]

Desember 2009

Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana

PPSAK No. 4

PPSAK 4 tentang Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana telah disahkan Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada 15 Desember 2009. Oleh karena itu, dengan disahkannya PPSAK 4 ini, entitas yang sebelumnya menggunakan PSAK yang dicabut dalam menyusun laporan keuangannya tidak menggunakan PSAK tersebut sebagai acuan.

Jakarta, 15 Desember 2009 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Rosita Uli Sinaga Roy Iman Wirahardja Agus Edy Siregar Etty Retno Wulandari Merliyana Syamsul Meidyah Indreswari Riza Noor Karim Setiyono Miharjo Saptoto Agustomo Jumadi Ferdinand D. Purba Irsan Gunawan Budi Susanto Ludovicus Sensi Wondabio Eddy R. Rasyid Liauw She Jin Sylvia Veronica Siregar Ketua Wakil Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

iii

Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana

PPSAK No. 4

DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN .............................................. Tujuan .................................................................. Dasar Pertimbangan .............................................. KETENTUAN PENCABUTAN ......................... KETENTUAN TRANSISI ................................ TANGGAL EFEKTIF ....................................... 01-05 01-04 05 06-08 09 10

iv

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana

PPSAK No. 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

PERNYATAAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 4 PENCABUTAN PSAK 31 (REVISI 2000): AKUNTANSI PERBANKAN, PSAK 42: AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK, DAN PSAK 49: AKUNTANSI REKSA DANA PENDAHULUAN Tujuan 01. Pernyataan ini bertujuan untuk mencabut pemberlakuan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana. 02. PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan laporan keuangan bank. 03. PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek mengatur perlakuan akuntansi untuk transaksi yang secara khusus berkaitan dengan perusahaan efek. 04. PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana mengatur perlakuan akuntansi untuk transaksi khusus yang berkaitan dengan reksa dana. Dasar Pertimbangan Pencabutan 05. Dasar pertimbangan pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana adalah: (a) Dampak dari konvergensi ke standar akuntansi internasional (International Financial Reporting Standards atau IFRS) yang mengakibatkan perlunya pencabutan SAK untuk suatu industri tertentu yang sudah ada pengaturannya dalam SAK lain.Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

4.1

Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana

PPSAK No. 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 4.2

(b)

(c)

(d)

Adanya inkonsistensi antara pengaturan dalam PSAK 31 (revisi 2000), PSAK 42, dan PSAK 49 dengan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Adanya tumpang tindih pengaturan dalam PSAK 31 (revisi 2000), PSAK 42, dan PSAK 49 dengan SAK lain untuk suatu transaksi dan peristiwa lainnya. Adanya perubahan konsep atau peraturan yang menjadi dasar penyusunan SAK untuk suatu industri tertentu sehingga pengaturan dalam SAK tersebut tidak sesuai dengan konsep atau peraturan yang ada sekarang.

KETENTUAN PENCABUTAN 06. PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana dinyatakan tidak berlaku sejak tanggal efektif Pernyataan ini. 07. Pernyataan ini berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana. 08. Pengaturan untuk transaksi dan peristiwa lainnya yang ada dalam PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana mengacu SAK lain yang relevan. KETENTUAN TRANSISI 09. Dengan dikeluarkannya Pernyataan ini, entitas menerapkan SAK lain terkait, yang prinsip di dalamnya menggantikan prinsip-prinsip PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana, khususnya ketentuan transisi yang diatur dalam SAK tersebut.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana

PPSAK No. 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

TANGGAL EFEKTIF 10. Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

4.3

PERNYATAAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PPSAK No. 5

15 Desember 2009

PERNYATAAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGANPENCABUTAN ISAK 06: INTERPRETASI ATAS PARAGRAF 12 DAN 16 PSAK NO. 55 (1999) TENTANG INSTRUMEN DERIVATIF MELEKAT PADA KONTRAK DALAM MATA UANG ASING

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PPSAK No.

5

PERNYATAAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGANPENCABUTAN ISAK 06: INTERPRETASI ATAS PARAGRAF 12 DAN 16 PSAK NO. 55 (1999) TENTANG INSTRUMEN DERIVATIF MELEKAT PADA KONTRAK DALAM MATA UANG ASINGHak cipta 2009, Ikatan Akuntan Indonesia

Sanksi Pelanggaran Pasal 44: Undang-undang Nomor 7 tahun 1987 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor: 6 tahun 1982 tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagai mana dimaksud dalam ayat (1), dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng Jakarta 10310 Telp: (021) 3190-4232 Fax : (021) 724-5078 Email: [email protected], [email protected]

Desember 2009

Pencabutan ISAK No. 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing

PPSAK No.5

PPSAK 5 tentang Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 Dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing telah disahkan Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada 15 Desember 2009. Oleh karena itu, dengan disahkannya PPSAK 5 ini, entitas yang sebelumnya menggunakan ISAK yang dicabut dalam menyusun laporan keuangannya tidak menggunakan ISAK tersebut sebagai acuan.

Jakarta, 15 Desember 2009 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Rosita Uli Sinaga Roy Iman Wirahardja Agus Edy Siregar Etty Retno Wulandari Merliyana Syamsul Meidyah Indreswari Riza Noor Karim Setiyono Miharjo Saptoto Agustomo Jumadi Ferdinand D. Purba Irsan Gunawan Budi Susanto Ludovicus Sensi Wondabio Eddy R. Rasyid Liauw She Jin Sylvia Veronica Siregar Ketua Wakil Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

iii

Pencabutan ISAK No. 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing

PPSAK No.5

DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN .............................................. Tujuan .................................................................. Dasar Pertimbangan .............................................. KETENTUAN PENCABUTAN ......................... KETENTUAN TRANSISI ................................ TANGGAL EFEKTIF ....................................... 01-04 01 02 03 04 05

iv

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Pencabutan ISAK No. 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing

PPSAK No.5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

PERNYATAAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 5 PENCABUTAN ISAK 06: INTERPRETASI ATAS PARAGRAF 12 DAN 16 PSAK NO. 55 (1999) TENTANG INSTRUMEN DERIVATIF MELEKAT PADA KONTRAK DALAM MATA UANG ASING PENDAHULUAN Tujuan 01. Pernyataan ini bertujuan untuk mencabut pemberlakuan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing. Dasar Pertimbangan Pencabutan 02. Dasar pertimbangan pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing adalah karena sudah diatur dalam PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf 10, PA 43, dan PA 46. KETENTUAN PENCABUTAN 03. ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing, dinyatakan tidak berlaku sejak tanggal efektif Pernyataan ini. KETENTUAN TRANSISI 04. Pernyataan ini diterapkan secara prospektif.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

5.1

Pencabutan ISAK No. 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing

PPSAK No.5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 5.2

TANGGAL EFEKTIF 05. Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak