ppl
DESCRIPTION
kampusTRANSCRIPT
-
PENGARUH PERANAN TEMAN SEBAYA, DISIPLIN BELAJAR DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI
SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 LEMBAH MELINTANG
KABUPATEN PASAMAN BARAT
Oleh :
AINIL HUDA
88660/ 2007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Wisuda Periode Maret 2013
-
Pengaruh Peranan Teman Sebaya, Disiplin Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil
Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Di SMA Negeri 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman
Barat
Ainil Huda
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh peranan teman sebaya dan disiplin
belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Kabupaten
Pasaman Barat, (2) Pengaruh peranan teman sebaya, disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap
hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang. Penelitian ini adalah
penelitian Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1
Lembah Melintang sebanyak 354 orang dengan sampel sebanyak 78 orang, dengan menggunakan
teknik Proportional random sampling. Instrumen penelitian ini berupa angket. Uji coba angket
penelitian dilakukan untuk menentukan validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Teknik analisis
data menggunakan analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji normalitas, uji
homogenitas dan uji hipotesis dengan Analisis Jalur dengan = 0,05.Berdasarkan analisis data
diperoleh nilai rata-rata variabel peranan teman sebaya tergolong ke dalam kategori baik, nilai rata-
rata variabel disiplin belajar dapat dikategorikan baik, sedangkan rata-rata variabel motivasi belajar
dapat dikategorikan baik.Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa (1) Peranan teman sebaya dan
disiplin belajar dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Lembah
Melintang secara signifikan (Sig= 0,000), (2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara peranan
teman sebaya, disiplin belajar, dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran
ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat (Sig=
0,000).Pada penelitian ini penulis menyarankan kepada para guru dan orang tua siswa agar dapat
memantau dan memperhatikan dengan siapa saja siswa bergaul, karena peranan teman sebaya di SMA
Negeri 1 Lembah Melintang pengaruhnya cukup besar, dengan demikian alangkah lebih baik jika
pengaruh tersebut diarahkan ke hal-hal yang positif dan untuk para siswa SMA Negeri 1 Lembah
Melintang agar dapat meningkatkan disiplin dan motivasi belajarnya.
Kata kunci : Peranan Teman Sebaya, Disiplin Belajar, Motivasi Belajar, Hasil Belajar
ABSTRACT
This research aimed to determine (1) the role of peer influence and discipline of the
students motivation to learn classroom X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Kabupaten
Pasaman Barat, (2) the role of peer influence, learning discipline and motivation on learning
outcomes economy class X SMA Negeri 1 Lembah Melintang. This research is descriptive.
The population in this research were all students of class X SMA Negeri 1 Lembah
Melintang many as 354 people a sample of 78 people, using proportional random sampling
technique. This research instrument in the form of questionnaires. The test questionnaire
study was conducted to determine the validity and reliability of research instruments. Data
analysis techniques using descriptive analysis and inductive consisting of normality test,
homogeneity and test hypotheses with Path Analysis with = 0.05. Based on the analysis of data obtained by the average value of the variable role of peers belonging to either category,
the average value of the variable can be categorized either learn discipline, while the average
1
-
variable learning motivation can be categorized either. These results clarify that (1) The role
of peers and to learn discipline can influence student motivation class X SMA Negeri 1
Lembah Melintang significantly (Sig = 0.000), (2) There is a significant effect between the
roles of peers, learn discipline, and students' motivation towards learning outcomes of
economic subjects class X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat (Sig
= 0.000).In this research, the authors suggest to teachers and parents in order to monitor and
observe the students get along with anyone, because the role of peers in SMA Negeri 1
Lembah Melintang effect is quite large, so it would be better if the effect is directed to things
positive and high school students to the SMA Negeri 1 Lembah Melintang in order to
improve the discipline and motivation to learn.
keyword: The role of peer influence, Learning discipline, Motivation to learn, Learning outcomes.
2
-
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu
kebutuhan manusia. Dengan pendidikan
diharapkan manusia dapat memberdayakan
lingkungan sosial dan potensi alam untuk
kepentingan hidupnya, selain itu juga
dapat meningkatkan status sosial. Secara
tidak langsung pendidikan juga dapat
memperbaiki keadaan ekonomi suatu
negara karena dapat dilihat dalam
kehidupan sehari-hari bahwa setiap
kemiskinan dan kemelaratan selalu
berawal dari kebodohan. Dengan
pendidikan maka dapat dilahirkan
manusia-manusia yang mampu
membangun diri sendiri dan masyarakat
sekitarnya yang sesuai dengan bunyi
Undang-Undang Pendidikan Nasional
tahun 2003, bahwa Pendidikan nasional
bertujuan mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab dalam
rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa.Demikian juga dengan Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional
(UUSPN) No. 20 tahun 2003: 7 yang
berbunyi sebagai berikut: Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak
peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Setiap siswa dalam proses
pembelajaran menginginkan hasil belajar
yang baik. Hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku yang diperoleh setelah
mengikuti proses belajar mengajar. Untuk
mencapai hasil belajar yang baik tersebut,
maka setiap siswa harus berjuang dan
bersaing untuk mencapainya. Persoalan
yang timbul adalah mampukah siswa
belajar dengan memanfaatkan segala
kemampuan yang dimilikinya serta situasi
dan kondisi yang ada di lingkungannya
untuk mencapai hasil belajar yang
maksimal. Dalam mencapai hasil belajar
yang baik, masih terdapat siswa yang
rendah hasil belajarnya.
Rendahnya hasil belajar siswa
terlihat pada observasi awal yang
dilakukan pada siswa dengan melihat hasil
ujian mid semester dari para siswa
tersebut. Hasil ujian mid semester tersebut
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1:Rata-Rata Nilai Ujian Mid
Semester Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Lembah
Melintang Tahun Ajaran
2011/2012.
No Kelas Jumlah
Siswa
Tuntas
(orang)
Tidak
Tuntas
(orang)
1. X1 30 26 4
2. X2 39 18 21
3. X3 40 20 20
4. X4 40 16 24
5. X5 42 10 32
6. X6 41 14 27
7. X7 42 14 28
8. X8 42 7 35
9 X9 38 12 26
Jumlah 354 137 217
Sumber: Guru Mata Pelajaran
Ekonomi.
3
-
Berdasarkan tabel di atas dapat
dilihat bahwa hasil ulangan harian siswa
kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang
belum memenuhi KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum) yaitu 70. Dari tabel
di atas dapat dilihat persentase ketuntasan
siswa yang paling tinggi adalah kelas X1
yaitu sebesar 86,67 %, sedangkan
persentase ketidaktuntasan yang paling
tinggi itu adalah kelas X8 yaitu sebesar
83,33 %. Dari kondisi tersebut dapat
dilihat bahwa hasilnya belum sepenuhnya
seperti apa yang diharapkan, oleh karena
itu perlu dilakukan peninjauan kembali.
Hasil belajar dipengaruhi oleh
motivasi karena dalam proses pencapaian
tujuan, motivasi sangatlah besar
peranannya sedangkan motivasi belajar
dipengaruhi oleh beberapa faktor baik
intrinsik maupun ekstrinsik. Di SMA
Negeri 1 Lembah Melintang terlihat bahwa
motivasi intrinsik (dari dalam diri sendiri)
siswa masih rendah dan masih
memebutuhkan motivasi ekstrinsik
(dorongan dari luar diri siswa). Hal
tersebut dapat dilihat dari kemampuan
siswa dalam memperoleh hasil belajar
yang masih kurang maksimal, serta
kondisi siswa ketika pelaksanaan proses
belajar mengajar yang kurang kondusif
dan mengakibatkan konsentrasi belajar
siswa menurun pada pertengahan
pembelajaran. Kondisi siswa yang kurang
kondusif ketika proses belajar mengajar
berlangsung dapat dipicu oleh beberapa
faktor, diantaranya suasana hati siswa
(kondisi siswa) yang kurang baik, tingkat
persaingan di antara siswa dalam belajar
yang rendah, usaha siswa dalam belajar
belum maksimal, dan yang paling besar
peranannya dalam mempengaruhi motivasi
belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1
Lembah Melintang ini adalah kondisi
lingkungan siswa, lingkungan siswa ini
terdiri dari beberapa pihak di antaranya
lingkungan tempat tinggal dan lingkungan
sosial.
Seperti yang telah diuraikan di atas
bahwa motivasi siswa dalam belajar masih
kurang dan dapat dilihat dari hasil belajar
siswa yang belum maksimal, selain itu
juga dapat dilihat dari kemampuan siswa
dalam menjawab soal-soal ketika ujian
mid dan latihan harian yang diberikan guru
kepada siswa kebanyakan soal tersebut
tidak terjawab dengan baik. Selain dari hal
tersebut ketika proses belajar mengajar
kondisi siswa atau suasana hati siswa yang
kurang mendukung untuk terciptanya
suasana belajar yang kondusif, hal ini
dapat dilihat dari bahasa tubuh siswa yang
terkesan tidak semangat ketika mengikuti
proses belajar mata pelajaran ekonomi dan
ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang ada di luar diri siswa tersebut.
Rendahnya hasil belajar siswa
diduga karena rendahnya disiplin belajar
siswa dalam belajar. Dalam hal belajar
siswa akan berhasil belajarnya jika dalam
dirinya ada kemauan untuk belajar dan
disiplin untuk belajar. Menurut Hasibuan
(2003:193) menyatakan: Disiplin adalah
kesadaran dan kesediaan seseorang untuk
mematuhi norma-norma dan peraturan
yang berlaku. Tanpa disiplin maka sulit
seseorang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Karena disiplin merupakan
langkah awal demi tercapainya suatu
tujuan pendidikan.
Berdasarkan pendapat di atas, jelas
bahwa disiplin merupakan salah satu unsur
yang penting dalam proses pembelajaran
baik sebelum, selama dan setelah proses
pembelajaran di kelas. Namun pada
kenyataan yang ditemukan di SMA Negeri
4
-
1 Lembah Melintang tingkat kedisiplinan
siswa masih kurang. Hal ini dapat dilihat
dari siswa yang menganggap sepele
terhadap tanggung jawabnya sebagai
seorang pelajar dengan sikap dan tindakan
yang tidak mematuhi peraturan-peraturan
yang ada di sekolah seperti masuk dan
keluar ruangan tidak sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan, membuat tugas asal-
asalan, mencontek ketika ujian, sering izin
keluar kelas dengan alasan yang tidak jelas
ketika proses belajar mengajar
berlangsung, dan tidak melaksanakan
arahan-arahan guru dengan baik
Selain disiplin dan motivasi belajar,
ada faktor lain yang dapat mempengaruhi
motivasi belajar anak, yaitu faktor
lingkungan, menurut Purwanto (1996:107)
sebagai berikut : Lingkungan yaitu
lingkungan alam seperti ingkungan tempat
siswa berada rumah tempat tinggal,
gedung sekolah dan letaknya, dan
lingkungan sosial seperti para guru, teman-
teman sekelas serta orang tua. Dalam hal
ini lingkungan sosial siswa diasumsikan
sebagai teman-teman sekelasnya yang
dapat mempengaruhi motivasi dari faktor
ekstrinsik.
Faktor ekstrinsik lingkungan sosial
siswa khususnya teman sekelas (teman
sebaya) memiliki pengaruh terhadap
motivasi belajar siswa yang pada akhirnya
akan mempengaruhi hasil belajar siswa itu
sendiri. Faktor yang tidak kalah penting
namun sering luput dari perhatian para
guru dan para orang tua adalah peranan
teman sebaya anak. Teman sebaya anak
yang ada di sekolah maupun dalam
lingkungan tempat tinggal dapat
mempengaruhi perilaku anak, persepsi
anak terhadap belajar dan sekolah, dan
yang paling penting adalah dapat
mempengaruhi motivasi belajar anak. Di
SMA Negeri 1 Lembah Melintang
Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat
pengaruh kelompok teman sebaya/
peranan teman sebaya terhadap pola
perilaku anak sangatlah berpengaruh, ini
dapat dilihat dalam keseharian siswa
banyak menghabiskan waktu dengan
teman-temannya dengan demikian maka
akan tercipta persepsi yang sama di antara
mereka tentang belajar dan mereka akan
lebih percaya diri jika memperoleh
motivasi sosial dari sesama anggota
kelompoknya (teman sebaya),
kecenderungan siswa akan menyamai
teman-teman sekelompoknya dalam segala
hal, selain itu teman sebaya menjadi
sumber informasi juga bagi para siswa
terhadap informasi yang tidak diperoleh
dari keluarganya dan informasi ini
biasanya tentang peranan sosialnya sebagai
perempuan atau laki-laki, namun yang
masih kurang adalah belajar bersama
dengan teman sebaya. Hal tersebut sejalan
dengan teori yang dikemukakan oleh
Hartup (dalam Santrock, 2003:219) salah satu
fungsi teman sebaya adalah menyediakan
berbagai informasi mengenai dunia diluar
keluarga. Dengan kelompok teman sebaya,
remaja menerima umpan balik mengenai
kemampuan yang mereka miliki dan remaja
belajar dalam membedakan yang benar dan
yang salah. Kedekatan teman sebaya yang
intensif akan membentuk suatu kelompok
yang dijalin erat dan tergantung antara satu
sama lainnya, dengan demikian relasi yang
baik antara teman sebaya penting bagi
perkembangan sosial remaja yang normal.
Jadi dengan disiplin belajar yang
tinggi dan peranan teman sebaya yang
positif diharapkan dapat mempengaruhi
motivasi belajar siswa meningkat, maka
dengan demikian hasil belajar ekonomi
siswa juga akan meningkat.
5
-
METODE PENELITIAN
Berdasarkan masalah yang telah
penulis kemukakan di atas, maka
penelitian yang penulis lakukan adalah
penelitian deskriptif. Jenis penelitian ini
adalah penelitian Asosiatif. Populasi dari
penelitian ini adalah siswa kelas X SMA
Negeri 1 Lembah Melintang tahun ajaran
2011/2012. Jumlah siswa setiap kelas
dapat dilihat pada tabel. Data ini akan
digunakan untuk pemilihan sampel
penelitian.
Tabel 2. Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah
Siswa
1. X1 30
2. X2 39
3. X3 40
4. X4 40
5. X5 42
6. X6 41
7. X7 42
8. X8 42
9 X9 38
Jumlah 354
Sumber:Tata Usaha.
Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah proportional random
sampling. Proportional random sampling
adalah teknik sampling ini digunakan
karena setiap anggota populasi yang ada
mempunyai hak yang sama besar untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Untuk
menentukan ukuran sampel dari suatu
populasi dapat menggunakan bermacam-
macam cara, salah satunya yaitu cara
Slovin, yaitu ukuran sampel merupakan
perbandingan ukuran populasi terhadap
persentase kelonggaran ketelitian
dikarenakan kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau
diinginkan. Rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Keterangan:
n = Ukuran Sampel
N =Ukuran Populasi
e = Nilai kritis/ batas penelitian
yang diinginkan (persentase
kelonggaran
penelitian sampel penelitian adalah
10 %)
Berdasarkan rumus di atas, maka
jumlah sampel untuk penelitian ini adalah
sebagai berikut:
n= 77,97 (78)
Tabel 3. Tabel Proporsi Pembagian
Sampel
No Kelas Jumlah Sampel
1 X1 30 7
2 X2 39 9
3 X3 40 9
4 X4 40 9
5 X5 42 9
6 X6 41 9
7 X7 42 9
8 X8 42 9
9 X9 38 8
Jumlah 354 78
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Primer.
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket dengan
pengukurannya menggunakan skala Likert,
setelah angket ini disusun berdasarkan
indikator pada masing-masing variabel
maka langkah selanjutnya adalah angket
akan diberikan pada siswa yang bukan
menjadi sampel dalam penelitian ini
dengan tujuan untuk melakukan uji coba
angket untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas angket tersebut. Setelah angket
valid dan reliabel maka angket tersebut
layak untuk diberikan kepada sampel
6
-
dengan tujuan untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan.
Analisis deskriptif dilakukan dengan
tujuan untuk menggambarkan masing-
masing variabel secara mandiri dengan
jalan menyajikan data dalam tabel
frekuensi kemudian lakukan analisis
persentase berdasarkan modus, median,
mean dan standar deviasi. menguji
kebenaran hipotesis dalam penelitian ini.
Teknik analisis data yang digunakan
selanjutnya adalah analisis induktif yang
terdiri dari (1) uji normalitas dengan tujuan
utnuk melihat apakah penyebaran data
yang diperoleh berdistribusi normal atau
tidak (2) uji homogenitas untuk melihat
apakah data mempunyai varians homogen
atau tidak. Selanjutnya analisis jalur
dengan tujuan untuk mengetahui :
1. Pengaruh peranan teman sebaya
dan disiplin belajar terhadap motivasi
belajar siswa di SMA Negeri 1 Lembah
Melintang.
2. Pengaruh peranan teman sebaya,
disiplin belajar dan motivasi belajar
terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas
X di SMA Negeri 1 Lembah Melintang.
Langkah selajanjutnya adalah uji T
dan Uji F dengan tujuan untuk
membuktikan tingkat keberhasilan,
keberartian seluruh variabel bebas
terhadap variabel terikat sedangkan uji T
untuk mengetahui signifikansi konstanta
dan signifikan setiap variabel bebas.
Analisis data dilakukan setelah
semua data terkumpul. Proses analisis data
dimulai dengan menelaah data yang
tersedia dari berbagai sumber. Selanjutnya
dari hasil analisis tersebut dideskripsikan
ada tidaknya peningkatan hasil belajar
Ekonomi siswa dengan adanya
peningkatan motivasi belajar yang
dipengaruhi oleh peranan teman sebaya
dan disiplin belajar.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini data primer
yaitu data yang diperoleh dari hasil
penyebaran angket kepada seluruh sampel.
Angket yang diberikan kepada siswa ini
terdiri dari 71 pernyataan yang meminta
pendapat siswa tentang pernyataan tersebut
dan telah dilakukan uji coba angket di
SMA Negeri 1 Sungai Aur. Setelah
dilakukan pengolahan data maka dapat
diperoleh hasilnya, seperti berikut ini:
Tabel 4. Koefisien Jalur Pengaruh (X1)
dan (X2) Terhadap (X3). Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients
Std Cff t Sig
B Std
Cficnt
Beta
1(Constnt) 24,442 17,709 1,380 0,172
X1 0,830 0,232 0,351 2,363 0,021
X2 1,207 0,519 0,228 5,287 0,000 a Dependent Variable: X3
Dari hasil pengujian dapat dilihat
bahwa untuk taraf signifikan () penelitian
sebesar 0,05 diperoleh nilai sig 0,021 <
0,05 dan thit = 2,363 > ttabel= 1,993
sehingga hasil pengujian ini signifikan.
Jadi dapat dikatakan bahwa pengaruh
secara parsial peranan teman sebaya
terhadap motivasi belajar siswa adalah
signifikan, dan arah jalur secara parsial
peranan teman sebaya terhadap motivasi
belajar terpakai.
Dari hasil pengujian dapat dilihat
bahwa untuk taraf signifikan () sebesar
0,05 diperoleh nilai sig 0,00 < 0,05 dan thit
= 5,287 > ttab = 1,993 sehingga hasil
pengujian ini signifikan. Jadi dapat
dikatakan bahwa pengaruh secara parsial
7
-
disiplin belajar terhadap motivasi belajar
siswa adalah signifikan, dan arah jalur
secara parsial disiplin belajar terhadap
motivasi belajar terpakai.
Dari hasil pengujian di atas juga
terlihat bahwa besarnya koefisien jalur
peranan teman sebaya terhadap motivasi
belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran Ekonomi (yang ditunjukkan oleh
nilai Standardized coefficient/ Beta) adalah
sebesar 0,232 (Px3X1). Sedangkan koefisien
jalur disiplin belajar terhadap motivasi
belajar adalah sebesar 0,519 (Px3X2). Hal
ini menunjukkan bahwa koefisien jalur
antara peranan teman sebaya dan disiplin
belajar dengan motivasi belajar adalah
positif. Ini berarti bahwa semakin tinggi
peranan teman sebaya dan disiplin belajar
maka cenderung semakin tinggi pula
motivasi belajar siswa.
Tabel 5. Koefisien Jalur Pengaruh (X1),
(X2) dan (X3) terhadap (Y).
Coefficients(a)
a Dependent Variable: Y
Dari hasil analisis pengaruh variabel
penyebab peranan teman sebaya (X1)
terhadap variabel hasil belajar (Y)
menunjukkan koefisien jalur PYx1X1 =
0,273. Nilai thitung = 2,682 > ttabel = 1,993
dengan tingkat level sig 0,009 < = 0,05.
Berdasarkan analisis data tersebut
menunjukkan bahwa secara parsial
peranan teman sebaya berpengaruh
signifikan terhadap hasil belajar mata
pelajaran Ekonomi siswa kelas X SMA
Negeri 1 Lembah Melintang Kabupaten
Pasaman Barat dan arah jalurnya terpakai.
Pengaruh variabel penyebab disiplin
belajar (X2) terhadap variabel akibat hasil
belajar (Y) menunjukkan koefisien jalur
PYx2X2 = 0,275. Nilai thitung = 2,389 > ttabel =
1,993 dengan tingkat level sig 0,019 < =
0,05 data tersebut menunjukkan bahwa
secara parsial disiplin belajar berpengaruh
signifikan terhadap hasil belajar mata
pelajaran Ekonomi siswa kelas X SMA N
1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman
Barat dan arah jalurnya terpakai.
Sedangkan pengaruh variabel motivasi
belajar (X3) terhadap variabel hasil belajar
(Y) menunjukkan koefisien jalur Pyx3X3 =
0,258. Nilai thitung =2,229 > ttabel = 1,993
dengan tingkat level sig 0,029 < = 0,05.
Besarnya pengaruh variabel lain terhadap
motivasi belajar yang terlihat dari nilai
koefisien residual (PX3 1) dapat dihitung
sebagai berikut:
PX3 1 = 1 R2
X3,X1X2
= 1 0,434
= 0,566
Besarnya pengaruh variabel lain
terhadap hasil belajar yang terlihat dari
nilai koefisien residual (PX3 1) dapat
dihitung sebagai berikut:
PX3 2= 1 R2
yx1x2x3
= 441,01
= 0,559
Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori yang dikemukakan oleh Sardiman
(2004:82) bahwa hasil belajar akan
mejadi optimal kalau ada motivasi.
Pernyataan tersebut mendeskripsikan
bahwa motivasi senantiasa menentukan
identitas usaha belajar bagi para siswa.
Model Unstandardized
Coefficients
Std C t Sig
B Std.
Error
Beta
1(Con
stanta)
-20,782 12,324
-1,686 0,096
X1 0,671 0,250 0,273 2,682 0,009
X2 0,439 0,184 0,275 2,389 0,019
X3 0,177 0,079 0,258 2,229 0,029
8
-
Dalam belajar sangat diperlukan adanya
motivasi dimana motivasi berfungsi
sebagai pendorong usaha dalam
menciptakan prestasi. Motivasi belajar ini
terdiri dari intern dan ekstern, motivasi
intern adalah motivasi yang muncul dar
dalam diri anak itu sendiri. Sedangkan
motivasi ekstern ini dapat dipengaruhi oleh
berbagai pihak, diantaranya lingkungan
sosial. Pihak-pihak yang terkait dengan
lingkungan sosial ini diantaranya adalah
teman sebaya atau teman sepermainan baik
di sekolah maupun di lingkungan
sekitarnya. Dalam hal ini motivasi dapat
dipengaruhi oleh peranan teman sebaya
anak, jika anak berteman dengan anak
yang mempunyai motivasi belajar yang
tinggi maka akan tinggi pula motivasi
belajar anak tersebut. Hal tersebut dapat
terjadi karena anak lebih banyak
menghabiskan waktunya dengan teman
sebayanya, dan pada usia remaja anak
akan cenderung lebih meyakini informasi
yang ia peroleh dari teman-teman
sebayanya. Jadi secara tidak langsung
peranan teman sebaya akan mempengaruhi
motivasi belajar anak.
Selain itu Gie dalam Det Komerzet
(2009:9) menambahkan bahwa disiplin
belajar adalah suatu sikap atau perilaku
seseorang untuk mematuhi, melaksanakan
pedoman-pedoman, ketentuan dan aturan-
aturan dalam belajar. Karena dengan jalan
disiplin barulah seorang siswa mempunyai
cara belajar yang baik menyangkut sikap
dan kebiasaan-kebiasaan siswa dalam
belajar. Peranan teman sebaya dapat
berpengaruh terhadap motivasi belajar
anak, begitu juga dengan disiplin belajar
dapat berpengaruh terhadap motivasi
belajar anak. Jika anak disiplin dalam
belajarnya maka anak tersebut tentunya
sudah memiliki motivasi belajar yang baik,
karena anak yang memiliki motivasi
belajarlah yang dapat mengelola waktu
belajarnya dengan baik, selain itu juga taat
dalam mengikuti aturan-aturan dan
menghindari larangan, serta tanggung
jawab dalam segala kegiatan. Menurut
Hartup dalam Didi Tarsidi
(Hasmansulawesi01.Blogspot.Com)
mengidentifikasi 4 fungsi teman sebaya,
yaitu : hubungan teman sebaya sebagai
sumber emosi, hubungan teman sebaya
sebagai sumber kognitif, hubungan teman
sebaya sebagai konteks di mana
keterampilan sosial dasar (misalnya
keterampilan komunikasi sosial,
keterampilan kerjasama dan keterampilan
masuk kelompok) diperoleh atau
ditingkatkan, hubungan teman sebaya
sebagai landasan untuk terjalinnya bentuk-
bentuk hubungan lainnya. Dari beberapa
fungsi teman sebaya tersebut terdapat poin
yang dapat memicu motivasi belajar siswa.
Dari hasil pengolahan data diperoleh
informasi bahwa skor rata-rata hasil
belajar ekonomi dari 78 orang sampel
adalah 70,95. Nilai ini dikategorikan baik
karena melebihi standar ketuntasan yaitu
7,00. Nilai yang paling tinggi dari hasil
belajar responden adalah 90 sebanyak
empat orang dan nilai yang paling rendah
yaitu 35 sebanyak satu orang. Siswa yang
memiliki nilai di bawah standar ketuntasan
berarti hasil belajarnya rendah yaitu
sebanyak 27 orang, sedangkan siswa yang
memiliki nilai di atas standar ketuntasan
berarti hasil belajarnya tinggi yaitu
sebanyak 51 orang. Skor nilai yang telah
memenuhi kriteria ketuntasan yaitu
sebanyak 51 orang sehingga dapat
disimpulkan bahwa kecenderungan dari
hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA
Negeri 1 Lembah Melintang Kabupaten
Pasaman Barat adalah tinggi karena lebih
dari sebagian siswa memperoleh nilai di
atas standar ketuntasan yang telah di
9
-
tentukan. Dari pengolahan data tersebut
diperoleh standar deviasi sebesar 12,40
yang berarti besarnya simpangan terjadi
yaitu cukup besar. Koefisien variasi
sebesar 17,48 artinya tingkat keragaman
hasil belajar ekonomi siswa tergolong
rendah. Dari tabel di atas dapat dilihat
median sebesar 72,50 artinya sebagian
dari siswa memperoleh nilai di atas 72,50
sedangkan sebagian lagi itu nilainya di
bawah dari 72,50. Modus dari hasil belajar
ini sebesar 70 yang berarti hasil belajar
siswa yang paling banyak yaitu nilai 70.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa
Peranan teman sebaya dan disiplin belajar
berpengaruh signifikan terhadap motivasi
belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1
Lembah Melintang Kabupaten Pasaman
Barat (Sig= 0,000). Serta Peranan teman
sebaya, disiplin belajar, dan motivasi
belajar berpengaruh signifikan terhadap
hasil belajar mata pelajaran Ekonomi
siswa kelas X SMA Negeri 1 Lembah
Melintang Kabupaten Pasaman Barat
(Sig= 0,000).
SARAN
Berdasarkan temuan penelitian,
maka upaya yang dapat penulis sarankan
agar motivasi belajar siswa dan hasil
belajar mata pelajaran ekonomi siswa
dapat lebih baik untuk masa yang akan
datang adalah :
1. Untuk variabel peranan teman sebaya
secara umum sudah baik, namun ada
hal yang perlu mendapat perhatian
yakni pada indikator belajar bersama,
guru dan orang tua harus bisa lebih
mengarahkan siswa agar dapat
meningkatkan intensitas belajar
bersama dengan teman sebayanya
sebagai upaya dalam peningkatan
hasil belajarnya. Dengan belajar
bersama tersebut kendala-kendala
yang dihadapi siswa dalam belajarnya
dapat diminimalisir, jadi dengan
demikian hasil belajar siswa juga
besar kemungkinan untuk meningkat
atau lebih baik dari sebelumnya.
2. Selanjutnya penulis juga
menyarankan agar sebaiknya guru
bekerjasama dengan orang tua untuk
membimbing, memotivasi dan
mendorong serta dapat memberikan
teladan yang baik kepada para siswa
agar siswa mampu untuk
meningkatkan disiplin belajarnya.
Dalam hal ini sebaiknya siswa
membuat jadwal yang tersusun untuk
semua kegiatannya, dengan demikian
jadwal untuk belajar akan dapat diatur
dengan baik, dengan belajar yang
teratur maka hasil belajar siswa juga
akan dapat meningkat.
3. Untuk para siswa penulis
menyarankan agar dapat
meningkatkan rasa ingin tahu
terhadap segala hal, terutama dalam
ilmu ekonomi. Jika rasa ingin tahu
siswa besar maka siswa akan lebih
giat dalam belajarnya, maka jika hal
tersebut terjadi akan besar
kemungkinan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa itu sendiri.
4. Kepada peneliti selanjutnya yang akan
melakukan penelitian yang sejenis
sebaiknya meneliti faktor-faktor lain
yang mempengaruhi motivasi belajar
dan hasil belajar siswa SMA N 1
Lembah Melintang Kabupaten
Pasaman Barat.
10
-
DAFTAR PUSTAKA
Aa-hamzah.blogspot.com. diakses pada
tanggal 15 Mei 2012.
Akhirmen. (2005). Statistika 1. Padang :
Universitas Negeri Padang.
Ali Muhidin, Sambas. (2009). Analisis
Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam
Penelitian. Bandung : CV Pustaka
Setia.
Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan (Edisi revisi).
Jakarta: Bina Aksara.
Dalyono, M. (2005). Psikologi pendidikan.
Jakarta: rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Emroni. (2002). Hubungan Disiplin
Belajar dan Pemanfaatan Bahan
Pustaka dengan Hasil Belajar
Matematika. Skripsi. PPS UNP
(Tidak Dipublikasikan).
Erly. (2007). Pengaruh Faktor Eksternal
Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Universitas Negeri Padang. Skripsi.
Padang FE UNP (Tidak
Dipublikasikan).
Gujarati, Damodar. (1999). Ekonometrika
Dasar. Terjemahan Drs. Sumarno
Zain. Jakarta : Erlangga.
Hasmansulawesi01.blogspot.com. diakses
pada tanggal 23 Februari 2012.
Idris. (2010). Aplikasi Model Analisis Data
Kuantitatif dengan Program SPSS.
Padang : Universitas Negeri Padang.
Inimutiarahatiku.blogspot.com. diakses
pada tanggal 25 Maret 2012.
Komerzet, Det. (2009). Pengaruh Persepsi
Mahasiswa Tentang Efektivitas
Proses Perkuliahan Semester Pendek
Terhadap Disiplin Belajar Studi
Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi
UNP). Padang: Skripsi: FE UNP
Levin, Richard I, dan David S. Rubin.
(1998). Statistic For Management.
Prentice Hall. New Jersey.
Muhibbin Syah.(2004). Test Hasil Belajar.
Jakarta: Gramedia.
Purwanto, Ngalim. (1996). Psikologi
Pendidikan. Bandung: Remaja Kosda
Karya.
Rahmadania. (2011). Pengaruh
Kepercayaan Diri Siswa dan Disiplin
Belajar Terhadap Hasil Belajar
Ekonomi Siswa Kelas x SMA Negeri
1 Kecamatan Suliki Kabupaten 50
Kota. Padang. Skripsi: FE UNP.
Rahmatika. (2011). Pengaruh Metode
Belajar Aktif Tipe Dialog Antar
Teman Sekelas Dan Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar Ips Ekonomi
Siswa Kelas Viii Smpn 6 Pariaman.
Padang. Skripsi : FE UNP.
Riduwan. (2004). Belajar Mudah
Penelitian Untuk Guru, Karyawan,
dan Peneliti Pemula. Bandung:
Alfabeta.
Santrock, John W.(2003). Adolescenence.
Terjemahan Shinto B Adelar, Sherly
Saragih. Jakarta: Erlangga.
Santrock, John W.(2008). Educational
Psychology. Terjemahan Tri
Wibowo B.S. Edisi II. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sardiman,A.M. (2001). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Raja Gafindo Persada.
. (2004). Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta
8
11
-
. (2007). Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta
. (2008). Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta
Setiawati, Erdanela.(2010). Pengaruh
Kepemimpinan, Iklim Organisasi,
dan Motivasi Kerja terhadap
Produktivitas Karyawan PT. TIDAR
KERINCI AGUNG (PT TKA).
Padang. Tesis: FE UNP.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika.
Bandung : Tarsito Bandung.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
. (2011). Statistika Untuk
Penenlitian. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. 2001. Psikologi
Pendidikan. Jakarta : Grasindo.
UU RI No. 20 Tahun 2003. Sistem
Pendidikan Nasional. Semarang :
Media Wiyata.
`
12