laporan akhir ppl

Upload: ben-hard-yesaya

Post on 11-Jul-2015

989 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

LAPORAN AKHIR PPL DI SMA KRISTEN HARAPAN DENPASAR

Oleh NPM Prodi Fakultas

: Ben Hard Yesaya : 08- 2559 : Pendidikan Bahasa Inggris : FKIP UNMAS DENPASAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR TAHUN 2011

LAPORAN

INI

TELAH

DIBACA

DAN

DISETUJUI

SEBAGAI

KELENGKAPAN TELAH MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA KRISTEN HARAPAN DENPASAR

Pada Hari Tanggal

: : :

Dosen Pembimbing,

Guru Pamong,

Drs. I Made Sukamerta, M.Pd NIP. 195505071982031003

Ni Ketut Satriyaninghati, S.Pd NIP.

Mengetahui, Kepala SMA Kristen Harapan Denpasar

Drs. I Made Rai Elieser NIP.

2

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1.2.Tujuan 1.3.Manfaat II. GAMBARAN SINGKAT SMA KRISTEN HARAPAN DENPASAR 2.1. Struktur Organisasi 2.2. Lingkungan Fisik dan Lingkungan Sekolah III. HASIL TEMUAN PPL DAN PEMBAHASAN 3.1.Hasil Temuan dalam PPL 3.1.1. Dalam Kegiatan Pembelajaran 3.1.2. Dalam Kegiatan Non-Mengajar 3.2.Pembahasan 3.3.Temuan yang Bermakna IV. PENUTUP 4.1.Simpulan 4.2.Saran- saran LAMPIRAN

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya, sehingga kegiatan serta laporan PPL ( Praktek Pengalaman Lapangan ) ini bisa terlaksana sebagaimana mestinya. Laporan ini ditulis berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di lapangan selama melaksanakan kegiatan PPL di SMAK Harapan Denpasar pada bulan Juli 2011. Kegiatan PPL ini dilakukan untuk memenuhi ketentuan yang berlaku di Universitas Mahasaraswati Denpasar, yang bertujuan agar setiap mahasiswa atau mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan bisa mendapatkan suatu gambaran nyata tentang proses pembelajaran di dalam kelas. Laporan Praktek Lapangan (PPL) ini berisi tentang kegiatan Mahasiswa praktikan PPL selama berada dilokasi PPL yaitu SMA Kristen Harapan Denpasar. Dimulai dari bulan Juli sampai pada bulan September 2011. Adapun Kegiatan tersebut meliputi : Observasi Keadaan Kelas, Observasi Setting Kelas, dan Kegiatan Praktek Pengamalan Lapangan (PPL). Pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dekan beserta staff FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar atas segala petunjuk yang telah diberikan dalam melaksanakan PPL. 2. Kepala Sekolah SMAK Harapan Denpasar, guru-guru beserta staff yang telah menerima kami dengan baik sehingga program ini terlaksana dengan baik. 3. Drs. Wayan Sukamerta M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan pengarahan serta informasi tentang pelaksanaan PPL. 4. Ni Ketut Satriyaninghati, S.Pd, selaku guru pamong yang telah memberikan masukan dan pengarahan tentang segala hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran bahasa dan sastra inggris.

4

5. Siswa siswi SMAK Harapan Denpasar khususnya kelas X F, G dan H yang banyak memberikan pengalaman selama proses pembelajaran di kelas. 6. Rekan-rekan mahasiswa serta seluruh pihak yang telah membantu proses kegiatan dan penyusunan laporan PPL ini dari awal sampai akhir.

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan, baik darri segi pelaksanaan maupun dalam penulisan laporan ini. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi peningkatan kualitas diri dan laporan ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi para pendidik bahasa dan sastra inggris.

Denpasar, September 2011

Penulis

5

BAB I PENDAHULUAN

1. 1.

Latar Belakang Pendidikan sebagai satu konsepsi telah dirumuskan secara jelas dalam

pembukaan UUD 1945. Salah satu dari empat tujuan negara dalam Pembukaan UUD 1945 yang telah dirumuskan oleh para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yakni Mencerdaskan kehidupan Bangsa. Rumusan tujuan negara tersebut merupakan rumusan tujuan dalam bidang pendidikan. Ini berarti bahwa pendidikan telah menjadi salah satu primadona sejak awal negara ini diproklamasikan oleh para pendiri negara kita (the founding fathers). Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional (Pasal 1 butir 3 UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan Nasional) yaitu Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar manjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggungjawab. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha

6

meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusia yang sangat berperan dan peranannya tersebut harus dibina dan dikembangkan terus menurus. Guna meningkatkan tujuan pendidikan nasional berbagai upaya pendidikan dalam pembelajaran terus di upayakan. Pada kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), diketahui bahwa di SMA Kristen Harapan Denpasar telah menerapkan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yaitu kurikulum

operasioanal yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan. Kurikulum Tingkat satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi atau karakter daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik. Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun oleh satuan pendidikan dan komite sekolah adalah untuk memungkinkan adanya penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan merupakan salah satu fakultas yang terdapat di Universitas Mahasaraswati Denpasar adalah suatu lembaga yang bertujuan menghasilkan lulusan-lulusan dan tenaga pendidik yang mampu melaksanakan tugas-tugas kependidikan dan keguruan yang profesional. Para mahasiswa calon pendidik dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk melaksanakan tugastugas sebagai pendidik dengan baik dan berhasil mewujudkan tujuan pendidikan. Bekal ilmu pengetahuan yang diberikan belumlah cukup memadai menjadi seorang guru yang professional dan berkualitas. Salah satu cara upaya untuk menjadi guru yang baik adalah membekali diri dengan keterampilan melalui praktek mengajar. Segala teori yang diperoleh melalui kegiatan perkuliahan akan diaplikasikan dalam Praktek Pengalaman Lapangan (PPL). Dalam rangka memenuhi persyaratan sebagai calon tenaga pengajar, seperti yang telah ditentukan oleh pihak FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar, dimana setiap mahasiswa dan mahasiswinya yang sudah dianggap cukup untuk mendapat teori-teori pengajaran dalam kegiatan

7

perkuliahan maka diwajibkan untuk melaksanakan program pengalaman lapangan atau disingkat menjadi PPL. PPL disini merupakan bagian dari kegiatan perkuliahan dimana kegiatan ini lebih difokuskan pada pengalaman langsung di lapangan. Disini mahasiswa dan mahasiswi dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan mendapat pengalaman nyata dari proses belajar dan pembelajaran di kelas. Melalui kegiatan PPL ini, mahasiswa dan mahasiswi Fakultas

Keguruan dan Ilmu pendidikan yang berasal dari berbagai bidang studi mencoba untuk menerapkan ilmu atau materi yang sudah mereka dapatkan di bangku kuliah secara langsung di sekolah sekolah tempat berlangsungnya kegiatan PPL. Di sini mereka diharapkan agar bisa untuk melakukan evaluasi diri terhadap kemampuan mereka masing masing dalam bidang belajar mengajar dan sekaligus nantinya dapat meningkatkan kemampuan dan keahlian mereka dalam bidang belajar mengajar sesuai dengan bidang studi yang mereka tekuni. Dengan demikian, mahasiswa dan mahasiswi nantinya akan lebih siap untuk menangani segala macam perrmasalahan yang mungkin timbul pada saat mereka melakukan proses belajar mengajar yang sesungguhnya.

1.2.

Tujuan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Adapun tujuan dari kegiatan PPL yang ingin dicapai oleh para calon

guru atau para mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi syarat pencapaian gelar sarjana dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar. Mengenal secara cermat lingkungan sekolah. 2. Untuk memiliki dan menguasai keterampilan dasar mengajar. 3. Untuk mampu melaksanakan keterampilan mengajar pada mata pelajaran yang diajarkan lingkungan fisik, administrasi serta

8

4. Untuk

mampu

menarik

pelajaran

dari

penghayatan

dan

pengamalannya selama latihan untuk dijadikan bahan refleksi terhadap pembentukan sikap professional sebagai guru 5. Memiliki suatu standar kompetensi profesional guru

1.3.

Manfaat Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)

Adapun manfaat yang dapat diperoleh melalui kegiatan PPL ini adalah : 1. Bagi mahasiswa kegiatan PPL ini dapat membantu meningkatkan keterampilan mengajar, mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh dalam perkuliahan serta dapat mengetahui realita yang ada disekolah. 2. Bagi sekolah kegiatan PPL ini memberikan informasi-informasi baru yang dapat dipadukan dengan kemampuan sekolah sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. 3. Bagi kampus kegiatan PPL ini dapat menciptakan mahasiswa calon guru yang professional dan berkompeten pada bidangnya

9

BAB II GAMBARAN SINGKAT SMAK HARAPAN DENPASAR

2.1.

Struktur Organisasi A. Visi dan Misi Sekolah IDENTITAS SEKOLAH : a. b. Nama sekolah Alamat sekolah Nama jalan Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi Kode pos Telpon : SMA Kristen Harapan Denpasar : : Jln. Raya Sesetan No. 62 : Sesetan : Denpasar Selatan : Denpasar : Bali : 80223 : (0361) 224538

1.

Visi Sekolah EDUKATIF, RELIGIUS, DAN BERBUDAYA

2. a.

Misi Sekolah Sekolah sebagai pusat pembelajaran yang edukatif, religius, dan berbudaya, berkepribadian, mengutamakan nilai-nilai moral, budi pekerti dan siap menghadapi tantangan masa depan. b. Melaksanakan belajar mengajar dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal yang dimilikinya.

10

c.

Menumbuhkan

pembelajaran

dan

pengahayatan

pendidikan

keagamaan dan budaya bangsa sehingga setiap siswa mampu mengimplementasi dirinya dalam kehiduapn dunia akhirat serta menajdi sumber kearifan dalam bertindak.d.

Menerapkan manajemen partisipatif untuk menjadikan olahraga, karya ilmiah remaja, dan kesenian menjadi bagian utama dari kegiatan ekstrakulikuler yang mampu menunjang bagian dari hidup masa depan.

B. Struktur Organisasi Struktur Organisasi SMA Kristen Denpasar terdiri dari : 1. Kepala sekolah 2. Komite sekolah 3. Kepala Tata Usaha a. b. c. d. e. f. g. h. Urusan Umum / Persuratan Urusan Kesiswaan Urusan Kepegawaian Urusan Perlengkapan Urusan kurikulum Bendahara Urusan perpustakaan Tata Usaha (TU)

4. Wakil kepala sekolah a. b. c. d. Wakasek Sarana / Prasarana Wakasek Kurikulum Wakasek Kesiswaan Wakasek Humas

5. Koordinator Wali kelas 6. Wali kelas 7. Kelompok Pengajar 8. Siswa

11

2.2.

Lingkungan Fisik dan Lingkungan Sekolah

A. Keadaan Fisik Sekolah dan Sarana Sekolah a. Luas wilayah SMA Kristen Denpasar secara keseluruhan adalah 11.900 m2 b. Kondisi lingkungan sekolah sangat asri, bersih, rapi, indah teratur dan terawat c. Bangunan yang ada di SMA Kristen Harapan Denpasar antara lain : a. Ruang Perpustakaan Untuk menunjang proses belajar mengajar SMA Kristen Harapan Denpasar menyediakan sebuah perpustakaan yang berukuran 16 x10,5 m2 yang berisi berbagai koleksi buku antara lain : Buku pelajaran berjumlah 12.198 buku Buku penunjang berjumlah 141 buku Buku bacaan berjumlah 467 buku Sehingga total koleksi buku berjumlah 12.806 buku dengan rata-rata jumlah pengunjung per bulannya adalah 6.635 siswa dan rata-rata jumlah buku yang dipinjam 1.580/bulan. b. Ruang laboratorium MIPA Ruang laboratorium MIPA memiliki luas 12 x 6 m2. Laboratorium MIPA belum dilengkapi dengan komputer ataupun OHP, karena laboratorium MIPA hanya satu maka kegiatan praktikum biologi, fisika, dan kimia dilaksanakan semuanya dilaboratorium MIPA. c. Ruang laboratorium Bahasa Ruang laboratorium bahasa berdampingan dengan lab MIPA. Laboratorium bahasa dilengkapi dengan berbagai alat untuk menunjang pembelajaran bahasa dan memiliki luas 12 x 7 m2.

12

d. Ruang Laboratorium Komputer Ruang Laboratorium ada digedung tersendiri dan terdiri dari 2 ruangan yang seluruh luasnya adalah 12 x 6 m2 . Dan masing-masing ruangan dilengkapi dengan 25 unit komputer. e. Ruang Guru Terletak disamping runga BK dan Ruang penerimaan tamu. Di ruang guru terdapat 51 meja dan kursi untuk masing-masing guru serta dilengkapi dengan televisi dan komputer. f. Ruang BK Dilengkapi dengan sofa untuk menerima tamu dan ruangan khusus yang disekat dengan lemari yang berfungsi sebagai tempat konsultasi dan penanganan siswa. g. Ruang Kepala Sekolah Ruang Kepala Sekolah memiliki luas 5 x 3 m2 dan berdekatan dengan ruang tata usaha dan ruang guru h. Ruang Tata Usaha Terletak disamping ruang kepala sekolah dan luasnya 7 x 3,5 m2 . Dilengkapi dengan ruang komputer serta meja dan kursi pegawai TU. Diruang TU juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan perlengkapan sekolah, misalnya mikrofor, alat tulis, kertas dan sebagainya. i. Ruang UKS Selain sebagai unit kegiatan sekolah juga digunakan sebagai sekertariat OSIS. j. Koperasi siswa, Ruang Multimedia, Ruang Kesenian, Kantin, Dapur

13

o. Kamar mandi (WC) Kamar mandi terdiri dari kamar mandi (WC) guru dan pegawai terletak disamping ruang TU dan bersebelahan dengan pintu masuk siswa sebelah timur. Untuk kamar mandi Siswa berada di belakang ruang kelas siswa sejajar dengan kantin sekolah dengan jarak beberapa meter. p. Lapangan Basket Lapangan basket berada halaman sekolah yang digunakan juga sekaligus sebagai lapangan upacara bendera. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana di SMA Kristen Harapan Denpasar dapat mendukung efektivitas pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah. Dari fasilitas-fasilitas yang ada menandakan bahwa SMA Kristen Harapan Denpasar sudah cukup memadai dan perlu penambahan fasilitas yang efektif untuk proses pembelajaran. B. Potensi keadaan lingkungan Potensi lingkungan sekolah yang diharapkan mendukung program sekolah antara lain : 1. Lokasi sekolah yang terletak dipinggir jalan raya tetapi jauh dari pusat keramaian. 2. Areal sekolah yang cukup luas memberikan kesempatan untuk program pengembangan fisik sekolah dalam rangka program sekolah. 3. Potensi sarana Prasarana dan Personalia baik guru maupun tata usaha baik tenaga tetap maupun tidak tetap memiliki sinergisitas dan dedikasi yang tinggi dalam bekerja 4. Tingginya animo masyarakat terhdap pendidikan memujudkan tingkat partisipatif yang cukup tinggi C. Komponen Sekolah dan Programnya Komponen sekolah mempunyai peranan yang sangat penting untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia. Masing-masing komponen sekolah mempunyai program untuk mendukung kegiatan14

sekolah. Adapun komponen-komponen sekolah dan programnya sebagai berikut : 1). Kurikulum Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. ( UU Nomor 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 butir 19). Kurikulum yang dipakai di SMA Kristen Harapan Denpasar adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yaitu kurikulum operasioanal yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan.. Kurikulum Tingkat satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi atau karakter daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik. Tim penyusun KTSP antara lain guru, konselor, kepala sekolah (ketua merangkap anggota), komite sekolah, nara sumber, dan dinas pendidikan provinsi. Karena ketertiban guru dalam penyusunan KTSP akan membangun komitmen yang tinggi terhadap pelaksanaan KTSP. Dokumen KTSP dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelah mendapatkan pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh Dinas Pendidikan Provinsi. Oleh karena penggunan kurikulum KTSP masih sangat baru dicanangkan maka sekolah masih menggunakan atau melanjutkan kurikulum yang telah berjalan sebelumnya, yaitu kurikulum KBK (Kurikulum Berbasis

Kompetensi) merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar, dan kompetensi merupakan kemampuan seseorang mengelola pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.

15

2). Kesiswaan Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu ( UU Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 butir 4). Setiap peserta didik mempunyai hak yaitu : 1. Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama. 2. Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. 3. Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi, yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. 4. Mendapat biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuany tidak mampu membiayai pendidikannya. 5. Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara. 6. Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kesempatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan. Setiap peserta didik berkewajiban antara lain : 1. Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan. 2. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut.

Perencanaan dan Penerimaan Siswa Baru yang meliputi : 1. MOS (Masa Orientasi Siswa) 2. Peningkatan IMTAQ (Iman dan Taqwa) 3. Kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) 4. Pembinaan kesegaran jasmani16

5. Ketenangan 6. Perlengkapan 7. Keuangan 8. Masyarakat 9. Tatalaksana sekolah a. Ketatalaksanaan Administrasi sekolah Adapun yang berkaitan dengan Administrasi sekolah adalah : Administrasi kurikulum Menyusun program tahunan dan semster termasuk tugas guru Menyusun jadwal pelajaran Evaluasi program pengajaran Administrasi kesiswaan Penerimaan mahasiswa baru Bimbingan kepada siswa baru Pengelolaan data tentang siswa Mengatur kegiatan OSIS Administrasi kepegawaian Pengadaan pegawai Kesejahteraan pegawai Pembinaan dalam rangka peningakatan professional guru Administrasi ketatausahaan Kegiatan administrasi surat menyurat Administrasi keuangan yang meliputi buku-buku penerimaan murid, SPP, BP3, daftar penerimaan gaji guru Administrasi perlengkapan Administrasi material yang meliputi alat-alat perlengkapan dan alat-alat pelajaran Administrasi laboratorium, meliputi alat-alat pemeliharaan dan bahan praktikum b. Kurikulum

17

Jadwal pelajaran, Pembagian SK (Standar Kompetensi) tugas dalam proses belajar mengajar, penyusunan perangkat administrasi kelas, daftar hadir kelas, jurnal kelas, daftar kelas, pengadaaan perangkat penilaian, BP/BK. Jumlah siswa di SMA Kristen Harapan Denpasar 2011/2012 adalah : Kelas X : Laki-laki = 358 orang dan perempuan = 247 orang , totalnya 605 orang Kelas XI : Laki-laki = 238 orang dan perempuan = 203, totalnya 441 orang Kelas XII : Laki-laki = 172 orang dan perempuan = 168 orang, 340 total orang Tahun Pelajaran

D. Tata tertib sekolah (Terlampir)

18

BAB III HASIL TEMUAN PPL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Temuan dalam PPL 3.1.1. Dalam Kegiatan Pembelajaran 3.1.1.1. Kegiatan belajar Mengajar Guru pada waktu melaksanakan proses belajar mengajar berlandaskan kurikulum dan digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan. Kurikulum merupakan salah satu program belajar bagi siswa yang disusun secara sistematis yang diberikan oleh lembaga pendidikan tertentu untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum yang diterapkan di SMA Kristen Harapan Denpasar merupakan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan masih ada yang menggunakan KBK karena belum ada penyesuaian antara kurikulum yang telah dilaksanakan dengan kurikulum KTSP yang baru ini 3.1.1.2. Program Pengajaran Agar guru dapat menerapkan keterampilan mengajar secara utuh dan professional, maka terlebih dahulu seorang guru harus menyusun program pengajaran yang harus dimiliki oleh seorang guru seperti yang diterapkan di SMA Kristen Harapan Denpasar yaitu Rincian Minggu Efektif dan Minggu Tidak Efektif dalam satu tahun ajaran, Program Tahunan, Program Semester, Silabus dan Sistem Penilaian, serta RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Program ini disusun berdasarkan kurikulum mandiri yang disusun oleh pihak sekolah dan berpedoman pada kalender pendidikan yang telah ditetapkan sebagai acuan pada waktu melaksanakan proses belajar mengajar.

19

a) Program Tahunan Program Tahunan merupakan suatu program yang dibuat oleh seorang guru yang berisi rencana pengajaran selama satu periode yang disusun tiap tahunnya dengan berdasarkan pada scope dan sequence mata pelajaran. b) Program Semester Program Semester yaitu program pengajaran dalam satu semester yang disusun bedasarkan pada progran tahunan. Untuk satu satu terdapat dua program semester yang disusun. c). Program Harian Pada program harian ini berisi tentang materi-materi yang akan diajarkan pada saat hari akan mengajar dan dibuat dalam bentuk satuan pelajaran yang disusun dengan rencana pengajaran. Dalam rencana pengajaran ini terdapat materi dan langkah-langkah dalam mengajar sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar dan terperinci (RPP) (contoh terlampir).

3.1.2. Dalam Kegiatan Non-Mengajar 3.1.2.1. Interaksi Sosial Sekolah Suasana pergaulan atau interaksi dari semua personil di sekolah dalam kegiatan non-mengajar adalah : a. Hubungan Guru Guru Hubungan antara guru dengan guru berlangsung dengan baik dan penuh kekeluargaan.

20

b. Hubungan guru siswa Siswa SMA Kristen Harapan Denpasar sangat menghormati dan berlaku sopan dengan semua guru. Begitu pula kepada siswa, selain berperan sebagai pembimbing, guru juga menjadi sahabat bagi siswa. Hal ini terasa ketika siswa bertemu dengan guru langsung mengucapkan salam. c. Hubungan siswa-siswa Hubungan sosial antara siswa di SMA Kristen Harapan Denpasar sangat akrab dan penuh dengan rasa kekeluargaan serta berlangsungnya kerjasama yang baik dalam penyelenggaraan pendidikan sekolah. d. Hubungan Guru-Pegawai TU Sama seperti suasana guru-guru berlangsung sangat akrab dan penuh dengan rasa kekeluargaan serta berlangsungnya kerjasama yang baik dalam penyelenggaraan pendidikan sekolah. e. Hubungan sosial secara keseluruhan Secara keseluruhan dari personil sekolah memperlihatkan

hubungan yang harmonis dan kerjasama yang baik serta adanya sistem controlling dari semua komponen.

3.2.

Pembahasan

3.2.1. Penyusunan Program Penyusunan program kegiatan sangat diperlukan bagi mahasiswa sebelum melaksanakan program PPL. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menunjukan kesiapan mahasiswa untuk melaksanakan program PPL. Adapun program program yang disusun sebelum melaksanakan program PPL antara lain :

21

1.

Mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah beserta staff tenaga pengajar bidang studi Bahasa Inggris.

2. 3.

Mengadakan observasi terhadap bangunan fisik sekolah. Mencari informasi tentang kurikulum Bahasa Inggris beserta Silabus dan contoh RPP yang dipakai di sekolah khususnya bidang studi bahasa Inggris.

4. 5. 6.

Merumuskan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran. Merencanakan strategi proses pembelajaran Bahasa Inggris. Menyediakan evaluasinya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran beserta

7. 8.

Menyediakan media pembelajaran Bahasa Inggris Menyiapkan diri ( Sikap, mental, dan penampilan ) untuk masuk ke kelas dan memberikan pelajaran Bahasa Inggris.

9.

Melaksanakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

3.2.2. Pokok Bahasan yang Diajarkan Sesuai dengan Kurikulum Bahasa Inggris, maka pokok bahasan yang diberikan di kelas X semester I antara lain: 1.Introduction 2. Expressing of Happiness 3. Recount Text 4. Simple Past Tense 5. Prepositions of Time 6. Narrative Text (Reading and Writing ) 7. Narrative Text ( Reading and Speaking ) 8. Expressing of Sympathy 3.2.3. Realisasi Kegiatan Belajar Mengajar Dalam merealisasi proses belajar mengajar, seorang guru harus memperhatikan beberapa komponen dalam rencana proses belajar mengajar antara lain sebagai berikut :

22

3.2.3.1. Mengajar Terbimbing Tahap pelatihan yang dilakukan dalam kegiatan inti ini meliputi : 3.2.3.1.1. Penyusunan persiapan mengajar Sebelum mengajar di depan kelas, mahasiswa PPL khususnya harus mempersiapkan berbagai hal, diantaranya persiapan tertulis meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Analisis materi pelajaran merupakan bahan yang diakan disampaikan kepada siswa dan mencakup pengembangan materi, media dan sumber belajar yang sesuai dengan materi yang akan dijelaskan dan diajarkan. Dalam pengembangan materi mencakup analisis kedalam materi dan penentuan konsep-konsep essensial yang akan diajarkan. Selama tahap mengajar terbimbing, menyususn RPP dibawah pengawasan dan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing. Hal-hal yang memerlukan bimbingan antara lain : a. Penetapan bahan dan tujuan pembelajaran serta materi yang akan diajarkan. b. Pengorganisasian materi, media, dan sumber pengajaran. c. Rancangan prosedur pengajaran dan alat evaluasi.

Disamping persiapan tertulis, masih ada persiapan lain yang dituntut bagi mahasiswa PPL diantaranya persiapan fisik dan mental. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana yang akan dilaksanakan pada saat mengajar didepan kelas, mulai dari membuka pelajaran, proses berlangsungnya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), sampai menutup pelajaran. Selain itu mahasiswa PPL harus mempersiapkan kestabilan emosional dan mental, sehingga dapat mengatasi masalah-masalah yang timbul saat maengajar.

23

3.2.3.1.2. Mengajar Mandiri Tahap pertama mengajar di depan kelas bagi mahasiswa PPL di SMA Kristen Harapan Denpasar adalah diawasi oleh guru pamong dan dosen pembimbing PPL. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang akan di diskusikan bersama guru pamong. Hasil diskusi dapat menjadi bahan masukan dan

pertimbangan bagi mahasiswa PPL yang bersangkutan untuk perbaikan selanjutnya. Selama tahap pelatihan mengajar di depan kelas yang menjadi sasaran utama adalah : 1. Bagaimana membuka pelajaran dengan baik, 2. Penggunaan metode dan pengajaran yang baik, 3. Kesesuaian penyampaian materi dengan rencana pengajaran, 4. Penguasaan penyampaian materi dengan alokasi waktu yang dibuat, 5. Pengelolaan kelas, 6. Keefektifan Penggunaan media pengajaran, 7. Kesinambungan komunikasi lisan maupun tulisan, 8. Mengadakan evaluasi pada kegiatan PBM (Proses Belajar Mengajar), yaitu untuk mengetahui daya serap siswa terhadap apa yang sudah dijelaskan

3.3.

Temuan yang Bermakna Selama berlangsungnya Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini, ada

beberapa temuan yang bisa dipakai sebagai pertimbangan dalam mengajar yang menyangkut kepada factor-faktor yang menghambat, mendukung serta solusi dalam menyelesaikan setiap masalah yang terjadi dalam PBM (Proses Belajar Mengajar).

24

3.3.1. Faktor Penghambat Faktor-faktor penghambat yang dihadapai mahasiswa PPL di SMA Kristen Harapan Denpasar meliputi 2 faktor, yaitu faktor Internal dan faktor Eksternal. a. Faktor Internal : - Faktor kesulitan dalam menghadapi anak yang tidak peduli terhadap guru dan sibuk dengan dirinya sendiri. - Faktor keterbatasan pengalaman dan pengetahuan dalam hal pendekatan terhadap siswa saat proses belajar mengajar dirasakan oleh penulis begitu juga dalam menyampaikan materi pelajaran, perlu bimbingan lebih lanjut. - Penulis mengalami kesulitan dalam menggunakan bahasa yang lebih sederhana yang dapat dimengerti oleh semua siswa dalam penyampaian materi pelajaran. b. Faktor Eksternal Kesulitan dalam kurikulum yang dipakai serta penentuan alokasi waktu yang sesuai dengan silabus masing-masing mata pelajaran. - Motivasi siswa Jika dilihat secara keseluruhan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar cukup baik, siswa langsung terlibat belajar mengajar di dalam kelas, tetapi masih ada beberapa siswa yang kurang memiliki motivasi untuk terlibat secara aktif dalam menumbuhkan suasana komunikatif saat proses belajar mengajar. - Suasana kelas Suasana kelas ketika sedang berlangsungnya proses belajar mengajar sangat kondusif, namun ada satu atau dua siswa yang kurang termotivasi dan antusias terhadap materi yang sedang diberikan, tetapi berkat pangalaman dan

25

kedisiplinan guru, semua itu dapat teratasi sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar. Kesulitan dalam penyampaian materi Adanya perbedaan siswa dalam hal cepat atau lambatnya siswa dalam penerimaan materi, oleh karena itu penulis membutuhkan waktu yang lama yaitu dengan cara pengulangan materi beberapa kali untuk mengatasi siswa yang mengalami permasalah dalam penerimaan materi pelajaran. - Kesulitan memilih metode belajar yang tepat Kesulitan ini disebabkan karena keberadaan siswa yang memiliki ketertarikan yang berbeda terhadap materi pelajaran yang disampaikan. Maka diperlukan metode yang tepat dalam penyampaian materi sehinga pelajaran yang disampaikan menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. 3.3.2. Faktor Pendukung Faktor pendukung yang didapatkan oleh mahasiswa PPL selama melaksanakan PPL di SMA Kristen Harapan Denpasar adalah : 1. Kerjasama dan dukungan penuh dari kepala sekolah, dewan guru beserta staff, sehingga memudahkan kelancaran pelaksanaan kegiatan PPL, 2. SMA Kristen Harapan Denpasar memiliki fasilitas/media yang dibutuhkan oleh pengajaran, seperti Lab. bahasa, Ruang Multimedia, tape, kaset, VCD, dll, 3. Persiapan yang mahasiswa PPL lakukan sebelum mengajar, baik fisik dan mental maupun kelengkapan mengajar , 4. Penguasaan materi yang akan diajarkan, 5. Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, 6. Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran atau materi yang diajarkan, 7. Bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing yang selalu memberikan perhatian dan bimbingan yang cukup.

26

3.3.3.

Cara Mengatasi Hambatan Upaya untuk mengatasi hambatan baik internal maupun ekternal antara lain :

1. Mengenai hambatan yang berasal dari dalam diri penulis, dapat dipecahkan dengan cara mengadalkan pendekatan khusus dengan anak yang bersangkutan, dengan cara mengajak berdiskusi atau

memberikan pengertian dan nasehat. 2. Guru PPL melatih diri untuk menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan mudah dimengerti, serta penjelasan materi diarahkan berdasarkan keadaan lingkungan sehari-hari yang berlangsung dalam kehidupan sehingga materi dapat dipahami dengan baik oleh siswa. 3. Mengaktifkan proses belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran, sehingga siswa lebih terfokus pada kegiatan belajar contohnya diskusi kelompok yang dapat membantu siswa

menumbuhkan kerjasama, berfikir kritis dan kemampuan membantu teman, maka hambatan dalam pembelajaran diharapkan dapat teratasi. 4. Konsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing. Salah satu fungsi dari guru pamong dan dosen pembimbing adalah memberikan arahan dan motivasi serta penjelasan tentang hal-hal yang tidak diketahui oleh amahasiswa bimbingannya. Hal ini telah dimanfaatkan langsung guru PPL, untuk berkonsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing, diharapkan akan dapat meminimalkan kesalahan dan kekurangan yang dihadapi oleh guru PPL yang bersangkutan dan akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya. 5. Konsultasi dan diskusi dengan sesama mahasiswa PPL, karena antara guru PPL dengan guru PPL yang lainnya memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-beda, maka jika guru PPL yang lainnya mengalami kesulitan sangat perlu diadakan diskusi kecil untuk membahas kesalahan dan kesulitan yang dialami, karena dengan berdiskusi maka diharapkan pengalaman dan pengetahuan yang

27

dimiliki oleh guru PPL yang lain tersebut akan bisa mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh guru PPL yang bersangkutan. 6. Mengubah metode PBM (Proses Belajar Mengajar). Dengan mengubah metode PBM menjadi metode yang bervariasi maka diharapkan siswa yang bersangkutan akan lebih konsentrasi dan bergairah dalam mengikuti pelajaran. 7. Memberikan motivasi kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti, dengan memberikan pertanyaan, pancingan atau meminta mereka untuk bertanya tentang materi yang baru

disampaikan. 8. Melakukan pedekatan pada saat jam-jam istirahat atau jam kosong kepada siswa dengan memberikan pengertian, nasehat dan saran agar menajdi lebih baik lagi. 9. Untuk siswa yang malas dengan cara memberikan tugas secara terus menerus dan memberikan penilaian khusus kepada mereka, sehingga mereka termotivasi untuk lebih rajin lagi.

28

BAB IV PENUTUP4.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah disampaikan diatas tadi maka dapat kita simpulkan beberapa hal yang penting antara lain : 1. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah suatu program dalam pendidikan calon guru yang dirancang untuk melatih para calon guru menguasai keterampilan mengajar yang utuh dan terintegrasi, sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya mereka siap secara mandiri mengemban tugas sebagai seorang guru yang professional, 2. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) sangat bermanfaat sekali bagi mahasiswa yang akan terjun ke dalam dunia pendidikan, karena dapat mentranfer ilmu yang didapat dibangku kuliah sehingga bermanfaat untuk mengembangkan mutu pendidikan, 3. Dalam proses PPL di SMA Kristen Harapan Denpasar berlangsung seperti apa yang diharapkan, adanya hubungan yang baik antara siswa, guru, dan pegawai di SMA Kristen Harapan Denpasar memudahkan proses pelaksanaan PPL, oleh karena itu PPL yang berlangsung di SMA Kristen Harapan Denpasar sangat memberikan makna dan pengalaman yang sangat berharga.

4.2

Saran Adapun saran untuk kegiatan PPL ini antara lain : 1. Guru PPL harus mempersiapkan diri dengan baik, baik fisik maupun mental. 2. Sikap dan metode yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi sangat mempengaruhi cara dan sikap siswa dalam belajar. Pendekatan guru dalam hal ini sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran belajar mengajar. 3. Untuk dapat memperkecil timbulnya hambatan dalam PPL, Mahasiswa PPL harus mengetahui peraturan sekolah setempat melaksanakan PPL29

4. Bagi guru-guru PPL agar betul-betul siap sebelum mengajar di kelas, siap mental, menguasai materi yang akan diajarkan dan mampu menangani serta mengatur kelas dengan baik 5. Hendaknya melakukan kerjasama baik antara teman kelompok, guru pamong maupun guru-guru yang lain guna mendapatkan masukanmasukan yang dapat membantu dalam pelaksanaan kegiatan praktek 6. Sebaiknya guru pamong dan dosen pembimbing memberikan bimbingan dan arahan yang lebih maksimal dan tidak memberatkan guru PPL dalam pelaksanaan kegiatan Belajar Mengajar di sekolah, 7. Kemajuan yang dicapai saat ini hendaknya terus ditingkatkan dan dipertahankan sehingga SMA Kristen Harapan Denpasar ini akan terus membangun dunia pendidikan yang mencetak manusia berkualitas dan berdaya guna untuk masa depan bangsa dan negara tercinta.

30

31

32