laporan praktik pengalaman lapangan (ppl) jurusan...
TRANSCRIPT
i
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
“EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI PERPAJAKAN
ATAS SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PADA KANTOR
PELAYANAN PAJAK PRATAMA TULUNGAGUNG”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh:
Novita Eksanti Rahayu
NIM. 12402173050
Dosen Pembimbing Lapangan
Dr. Mohamad Aswad, S.Ag., M.A.
NIP. 19750614008011009
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui dan disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Di : Tulungagung
Judul laporan : “Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Perpajakan Atas Surat
Pemberitahuan Tahunan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tulungagung”
MENYETUJUI
DOSEN PAMONG DOSEN PEMBIMBING
Ervan Januarko Dr. Mohamad Aswad, S.Ag., M.A.
NIP.198507122007011002 NIP.197506142008011009
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN FEBI
KEPALA LABOLATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Siswahyudiyanto, M.M
NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sebagai kami berhasil menyelesaikan laporan Praktik
Pengalaman Lapangan yang berjudul “Efektivitas Penerapan Sistem Informasi
Perpajakan Atas Surat Pemberitahuan Tahunan Pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Tulungagung”. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW suri tauladan, penegak keadilan dan
kebenaran. Laporan ini saya ajukan untuk memenuhi tugas akhir Praktik
Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Bisnis Islam
IAIN Tulungagung.
Selesainya penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada:
1. Prof. Dr. Maftukin M. Ag, selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk menuntut ilmu di IAIN
Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurrohman, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
3. Siswahyudianto, M.M selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
4. Dr. Mohamad Aswad, S.Ag., M.A.selaku dosen pembimbing lapangan
yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam proses Praktik
Pengalaman Lapangan
5. M. Andi Setijo Nugroho selaku Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Tulungagung.
6. Erni Triwuryani selaku Kepala Sub Bag Umum Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Tulungagung.
7. Ervan Januarko selaku dosen pamong Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Tulungagung.
8. Sugiyanto selaku Kepala Seksi PDI Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Tulungagung.
9. Segenap karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tulungagung yang
telah menerima kehadiran mahasiswi IAIN Tulungagung dengan baik.
iv
10. Orang tua yang selalu mendukung dan selalu mendoakan kami agar lancar
dalam mengerjakan tugas tanpa halangan suatu apapun.
11. Semua teman yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat diterima dan menjadi sesuatu yang berguna bagi
pembaca. Semoga laporan ini menjadi pedoman untuk pembuatan laporan
bagi yang membutuhkan.
Tulungagung, Februari 2020
Penulis
Novita Eksanti Rahayu
NIM. 12402173050
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..................................................................................................................... i
Halaman Persetujuan .......................................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ...................................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan ............................................................................................. 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................................. 4
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ........................................................................................................ 5
B. Pelaksanaan Praktik di KPP Pratama Tulungagung ............................................. 11
C. Permasalahan di Lapangan.................................................................................... 11
D. Tanggapan Dari Lembaga Praktik ........................................................................ 12
BAB III PEMBAHASAN
A. Landasan Teori ...................................................................................................... 14
B. Cara Mengemas SPT yang benar .......................................................................... 16
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 19
B. Saran ..................................................................................................................... 19
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Wajib pajak berkewajiban untuk menghitung, memperhitungkan,
menyetor. Dan melaporkan pajak yang terutang sendiri yaitu dimana wajib
pajak harus menghitung sendiri, dan melaporkan sendiri, menyetor sendiri,
dan melaporkan pajak yang terutang dengan menggunakan Surat
Pemberitahuan (SPT). SPT adalah surat yang digunakan oleh wajib pajak
untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak, objek pajak dan
bukan objek pajak dan harta kewajiban. Dengan adanya data wajib pajak
yang akurat dan benar, dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penerimaan pajak. Ketidak benaran, ketidak lengkapan, dan ketidak
jelasan dari data wajib pajak dapat menyebabkan penerimaan pajak
menjadi tidak efisien dan tidak efektif.
Mengingat SPT tersebut harus disampaikan kepada otoritas pajak,
sudah barang tentu pengisian SPT juga memiliki dampak secara hukum.
Agar terhindar dari konsekuensi hukum yang tidak perlu, penting dicatat
bahwa SPT harus diisi dengan benar, lengkap dan jelas.
Yang dimaksud dengan SPT harus diisi dengan benar, adalah
bahwa SPT yang disampaikan benar dalam perhitungan, benar dalam
penerapan peraturan perundang-undangan perpajakan, benar dalam
penulisan dan benar-benar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. SPT
harus diisi dengan lengkap berarti SPT tersebut memuat semua unsur-
unsur yang berkaitan dengan objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus
dilaporkan dalam SPT. Ini artinya, SPT harus disampaikan lengkap beserta
seluruh lampiran yang dipersyaratkan. Sedangkan yang dimaksud dengan
SPT harus diisi dengan jelas adalah SPT melaporkan asal-usul atau sumber
dari objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan.
SPT Tahunan yang meliputi SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang
Pribadi dan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan, termasuk SPT Tahunan
2
Pembetulan dan diserahkan langsung oleh Wajib Pajak melalui petugas
penerima SPT Tahunan. Penyampaian dan pelaporan SPT Tahunan di
Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP)
tempat Wajib Pajak terdaftar.
SPT Tahunan yang telah diserahkan dan dilaporkan oleh Wajib
Pajak, maka pengolahan dan pengemasan data dan dokumen SPT Tahunan
dilakukan oleh petugas pelayanan di setiap KPP, setelah dilakukan
pengolahan dan pengemasan di KPP Pratama Tulungagung maka data dan
dokumen tersebut akan dikirimkan ke Pusat Pengolahan Data dan
Dokumen Perpajakan (PPDDP) dan Kantor Pengolahan dan Dokumen
Perpajakan (KPPDDP). Setiap daerah dibagi wilayah pusat
pengemasannya. Untuk wilayah KPP Pratama Tulungagung pusat
pengolahan dan pengemasan SPT Tahunan akan dipusatkan di PPDDP
(Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan).
Pengemasan SPT di KPP Pratama Tulungagung akan dikirim ke
PPDDP, maka diperlukan adanya evaluasi mengenai proses pengemasan
SPT melalui prosedur pengemasan yang efektif. Oleh karena itu saya
dalam pelaksanaan praktik lapangan ingin memperdalam pengetahuan ini
dengan mengambil judul “Efektivitas Penerapan Sistem Informasi
Perpajakan Atas Surat Pemberitahuan Tahunan Pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Tulungagung”.
B. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan umum yang ingin dicapai dalam Pengalaman Praktik
Lapangan sebagai berikut:
a. Tujuan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan)
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengetahui ada
tidaknya kesenjangan antara teori ekonomi syariah di lapangan
dengan pemberlajaran yang dilakukan di kampus.
2. Meningkatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja.
3
3. Menambahkan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa tentang
tugas dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tulungagung.
4. Membuka jalur komunikasi antara mahasiswa dan lembaga.
5. Untuk memberikan gambaran bagi mahasiswa tentang dunia kerja
yang akan dijalani nantinya.
6. Membandingkan teori yang telah diperoleh saat kuliah dengan
praktek nyata dilapangan.
7. Untuk menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan professional
dalam suatu bidang usaha atau pekerjaan tertentu.
b. Kegunaan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan)
Kegunaan yang ingin dicapai setelah melakukan Praktik
Pengalaman
Lapangan (PPL) adalah:
1. Bagi mahasiswa
a. Berguna untuk memperkaya wawasan keilmuan dalam praktik
di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tulungagung.
b. Memberikan masukan baik secara teroritis untuk dijadikan
bahan pertimbangan bagi instansi terkait
2. Bagi Lembaga atau fakultas
a. Sebagai salah satu media penyerapan informasi yang
bermanfaat untuk meyelaraskan kurikulum dengan
perkembangan kebutuhan di lapangan.
b. Dengan adanya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Perguruan tinggi sebagai pencetak intelektual yang dapat
diterpakan di lapangan dan dapat di terima di dunia
kelembagaan.
c. Sebagai sarana penghubung lembaga perguruan tinggi dengan
lembaga pemerintahan dalam rangka meningkatkan SDM
untuk menghadapi kemajuan teknologi khususnya pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
4
C.Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tanggal Pelaksanaan :
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa Ekonomi Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung untuk
Program Gelombang satu telah dimulai pada Tanggal 06 Januari 2020 – 07
Februari 2020.
Tempat Pelaksanaan :
Tempat Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan adalah pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Jl. Ki Mangun Sarkoro No.17 Beji, Boyolangu
Kabupaten Tulungagung Jawa Timur 66212
Waktu Pelaksanaan :
Waktu operasional Kantor Pelayanaan Pajak Pratama Tulungagung yakni hari
Senin-Jumat pukul 07.30 s.d 16.00 WIB dan hari libur di Kantor pelayanan
Pajak Pratama Tulunggagung yaitu pada hari Sabtu dan Minggu.
Hari Masuk Istirahat Pulang
Senin 07.30 12.00-13.00 16.00
Selasa 07.30 12.00-13.00 16.00
Rabu 07.30 12.00-13.00 16.00
Kamis 07.30 12.00-13.00 16.00
Jumat 07.30 12.00-13.00 16.00
Sabtu Libur Libur Libur
Minggu Libur Libur Libur
5
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
PROFIL SINGKAT KPP PRATAMA TULUNGAGUNG
1. Nama Lengkap :
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tulungagung
2. Alamat :
Jl. Ki Mangun Sarkoro No. 17 Beji, Kec. Boyolangu Kab. Tulungagung
Prov. Jawa Timur
Kode Pos : 66212
Telepon :(0355)3366192/(0355)336687
Website : http://www.pajak.go.id
Email : [email protected]
3. Visi dan Misi
a. Visi
Menjadi Institusi Penghimpun Penerimaan Negara yang Terbaik
demi Menjamin Kedaulatan dan Kemandirian Negara.
Dari kalimat visi tersebut menegaskan bahwa DJP ingin menjadi
suatu institusi pemerintah yang menghimpun pajak Negara yang terbaik
untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat dan mandiri dimana
dibutuhkan peran dari sumber daya manusia sebagai subjek penyelenggara
penghimpun pajak Negara tersebut.Peran sumber daya manusia diangkat
melalui nilai – nilai Kementerian Keuangan yaitu : Iintegritas,
Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan dan Kesempurnaan. sehingga peran
pemerintah sebagai penghimpun pajak Negara diharapkan dapat terwujud.
b. Misi
Menjamin Penyelenggaraan Negara yang Berdaulat dan
Mandiri Dengan :
6
1) Menjamin penyelenggaraan negara yang berdaulat dan mandiri
dengan Mengumpulkan penerimaan berdasarkan kepatuhan pajak
sukarela yang tinggi.
2) Penegakan Hukum yang adil
3) Pelayanan berbasis teknologi modern untuk kemudahan
pemenuhan kewajiban perpajakan.
4) Aparatur yang berintegrasi komponen dan profesinal.
Kompensasi yang brbasisi system manajemen kinerja.
4. Letak Geografis dan Kondisi Fisik
Dilihat dari letak geografisnya Knator Pelayanan Pajak Pratama
Tulungagung (KPP Pratama Tulungagunng) yang berlokasi di Jl. Ki
Mangun Sarkoro No.17 Beji, Kec. Boyolangu kab. Tulungaung, letaknya
sangat strategis karena dekat dengan rambu lalu lintas serta jalan raya yang
sangat ramai, sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat. Bagunan/Letak
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tulungagaung:
a. Sebelah Timur : terdapat jalan raya
b. Sebelah Barat : terdapat perumahan masyarakat
c. Sebelah Utara : terdapat perumahan masyarakat
d. Sebelah Selatan : terdapat lahan/tanah yang kosong
Kantor Pelayana Pajak Pratama Tulungagung memiliki kondisi
gedung yang sangat baik, terdiri dari 3 lantai yakni:
LANTAI 1
Terdiri dari:
a. Seksi Pelayanan
b. Gedung
c. TPT ( Tempat Pelayanan Terpadu)
d. Seksi PDI
e. Dibagian belakang Kantor terdapat Masjid Annur milik
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tulungagung
7
LANTAI 2
Terdiri dari:
a. Ruang Kepala Kantor
b. Sekretariat
c. Ruang Rapat
d. Sub Bagian Umum
e. Seksi Pengawasan dan Konsultan I
f. Seksi Pengawasan dan Konsultan II
g. Seksi Pengawasan dan Konsultan III
h. Seksi Pengawasan dan Konsultan IV
i. Ruang Dokter
LANTAI 3
Terdiri dari:
a. Seksi Penagihan
b. Seksi Pemeriksaan dan Konsultasi
c. Aula
d. Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
e. Tempat Olahraga (Tenis Meja)
5. Sejarah Berdirinya KPP PRATAMA Tulungagung
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tulungagung berdiri pada
tanggal 4 Desember 2007, berdasarkan keputusan Menteri Keuangan
Nomor KEP-.158/PJ/2007 berisikan tantang penerapan oraganisasi, tata
kerja, dan saat beroperasi KPP Pratama dan Kantor Pelayanan,
Penyuluhan dan konsultasi perpajakan di lingkungan Kantor Wilayah
Direktorat Jendral Pajak Jawa Timur I, Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak Jawa Timur II, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak Jawa Timur III, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Bali.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tulungagung berlokasi di JL. Ki
Mangun Sarkoro No.17 Tulungagung.
6. Struktur Oganisasi
Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-19/PJ/2007
tanggal 13 April 2007 Tentang Persiapan Penerapan Sistem Administrasi
Modern Pada Kantor Wilayah DJP dan Pembentukan Kantor Pelayanan Pajak
8
Pratama di Seluruh Indonesia Tahun 2007-2008, struktur organisasi KPP
Pratama terdiri dari :
1. Kepala Kantor KPP Pratama Tulungagung:
M. ANDI SETIJO NUGROHO
2. Sub bagian umum dan kepatuhan internal:
ERNI TRIWURYANI
3. Seksi pelayanan:
ABDUL MUIS
4. Seksi pengolahan data dan informasi:
SUGIYANTO
5. Seksi pengawasan dan konsultasi I-IV:
a. Seksi pengawasan dan konsultasi I
RUDY SUHARTONO
b. Seksi pengawasan dan konsultasi II
BAMBANG ISMONO
c. Seksi pengawasan dan konsultasi III
M. SUBHAN
d. Seksi pengawasan dan konsultasi IV
SIRI HASNA
6. Seksi ekstensifikasi dan penyuluhan:
DJOKO SUPRATIKNO
7. Seksi pemeriksaan:
BUDIARTO
8. Seksi penagihan:
HENING ISNAMURTI
9. Kelompok jabatan fungsional
Bagan Organisasi KPP Pratama dapat dilihat sebagai berikut.
9
STRUKTUR ORGANISASI KPP PRATAMA TULUNGAGUNG
1. Profil Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting dalam melaksanakan
tugas pelayanan kepada masyarakat Wajib Pajak.Memperhatikan keterbatasan SDM
yang ada di KPP Pratama Tulungagung tidak menyurutkan tekad kerja keras yang
harus dilakukan dalam mengemban tugas pokoknya.Perlu dikemukakan bahwa KPP
Pratama Tulungagung memiliki SDM sebanyak 98 orang.
KEPALA KANTOR
SUB BAGIAN UMUM
DAN KEPATUHAN
INTERNAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SESKSI PENGOLAHAN
DATA DAN INFORMASI
SEKSI PELAYANAN
SEKSI PEMERIKSAAN
SEKSI PENAGIHAN
SEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASI
(AR berada di bawah SEKSI ini)
SEKSI EKSTENSIFIKASI DAN PENYULUHAN
10
Berikut disajikan data pegawai KPP Pratama Tulungagung berdasarkan
klasifikasi Golongan Kepangkatan dan Pendidikan.
a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Nomor Tingkat Pendidikan Jumlah
1 S2 9
2 S1/D4 36
3 D III 22
4 D I 23
5 SLTA 8
b. Berdasarkan Golongan
Nomor Golongan Jumlah
1 IV b 1
2 IV a 7
3 III d 10
4 III c 10
5 III b 23
6 III a 13
7 II d 16
8 II c 4
9 II b 2
10 II a 12
11
B. Pelaksanaan Praktik di KPP Pratama Tulungagung
Prkatik Pengalaman Lapangan (PPL) berlangsung di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Tulungagung. Selama kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) ini berlangsung kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:
1. Mengikuti doa pagi bersama di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Tulungagung.
2. Menata formulir SPT Tahunan.
3. Menata dan mengurutkan map putih Induk Berkas Subyek Pajak.
4. Memilah dan stempel SKT yang akan diposkan.
5. Menempel identitas WP pada amplop.
6. Melipat dan memasukkan SKT ke dalam amplop sesuai identitas.
7. Menulis NPWP identitas Wajib Pajak pada map putih Induk Berkas
Subyek Pajak.
8. Mengimput identitas SKT yang akan diposkan.
9. Meneliti SPT
10. Memilah SPT dan menggolongkan sesuai nomer.
11. Meminta tanda tangan untuk SKT yang akan di kirimkan ke WP pada
bagian umum.
12. Mengirim berkas ke bagian secretariat.
13. Mencari NPWP WP perubahan data di computer bagian Orang Pribadi.
14. Penerima tamu yaitu WP dan mengarahkan WP yang akan melaporkan
SPT.
C. Permasalahan di Lapangan
Permasalahan yang terjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tulungagung
adalah permasalahan dimana saat pengemasan SPT ternyata kualitas SPT
nya masih belum berkualitas
1. Syarat formal kurang lengkap
2. Blangko yang diisi oleh Wajib Pajak tidak standar
12
3. Burem atau Terpotong
4. Lampiran kurang lengkap, stempel, tanda tangan terkadang masih
berlum ada.
5. Salah formulir
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Praktik
Dalam hal ini kami memperoleh tanggapan baik dari tempat kami
praktik. Permasalahan yang kami ambil juga saran dari pembimbing kami
yang ada di tempat kami melaksanakan praktik. Sehingga bahan yang
kami ambil sebagai landasan judul memiliki respon baik dari para
karyawan di dinas tersebut.
Menurut tanggapan dari bu Dila permasalahan yang terjadi di KPP
Pratama Tulungagung dapat dijadikan sebagai masukan saran atau solusi
yaitu ketika ada yang melaporkan SPT lebih ditingkatkan lagi saat proses
penelitian sebelum saat di LPAD (Lembar Pengawasan Arus Dokumen)
dan juga sosialisasi tentang pengisian kepada Wajib Pajak.
1. Tujuan dan Sasaran
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana
juga diamanatkan dalam Renstra Kementerian Keuangan Tahun 2015-2019
adalah optimalisasi penerimaan negara dan reformasi administrasi
perpajakan.
Sasaran yang ingin diwujudkan adalah meningkatnya kapasitas fiskal
negara dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan
berkeadilan serta mendorong strategi industrialisasi dalam rangka transformasi
ekonomi dengan tetap mempertahankan keberlanjutan fiskal melalui
peningkatan mobilisasi penerimaan negara dan peningkatan kualitas belanja
Negara serta optimalisasi pengelolaan risiko pembiayaan/utang.
Sasaran Strategis
13
Dalam rangka mencapai tujuan DJP yang telah ditetapkan,
diperlukan penentuan sasaran yang mencerminkan hal yang ingin dicapai
dalam jangka waktu tertentu. Sasaran merupakan tujuan yang bersifat
operasional yang memenuhi kriteria sebagai berikut (SMART) :Specific
(Spesifik), Measureable (terukur), Achievable (dapat dicapai), relevant
(berkaitan), dan Time phase (berdasarkan jangka waktu). Untuk mengetahui
pencapaian sasaran, perlu diterapkan Key Performance Indicators (KPI) atau
Indikator Keberhasilan Utama.Indikator keberhasilan adalah ukuran
keberhasilan ditentukan oleh realisasi dibandingkan dengan target.
14
BAB III
PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI
Pajak
Pajak adalah sebagian harta kekayaan rakyat (swasta) yang berdasarkan
undang-undang, wajib diberikan oleh rakyat kepada negara tanpa
mendapat kontra prestaso secara individual dan langsung dari negara, serta
bukan merupakan penalty. Pajak juga diartikan sebagai iuran rakyat pada
kas pemerintah yang bersifat wajib dan dipaksakan berdasarkan Undang-
Undang dengan tidak mendapatkan jasa timbal balik yang langsung
ditunjukkan dan yang tidak digunakan untuk membiayai pengeluaran dan
dalam rangka menyelenggarakan pemerintah1.
Fungsi Pajak
Terdapat 2 fungsi pajak yaitu: fungsi budetair dan fungsi regulerend.
Fungsi budgetair digunakan untuk memasukkan dana secara optimal ke
kas Negara dengan system pemungutan. Fungsi regulerend sebagai alat
kebijakan pemerintah dalam mencapai tujuan tertentu2.
Syarat Pemungutan Pajak
Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau
perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai
berikut3:
1. Pemungutan pajak harus adil
2. Pemungutan pajak harus berdasarkan UU
3. Tidak menganggu perekonomian
4. Pemungutan pajak harus efisien
5. Sistem pemungutan pajak harus sederhana
1Mardiasno, Perpajakan Edisi Revisi, (Yogyakarta:ANDI, 2009), hal. 18 2Mardiasno, Perpajakan Edisi Terbaru, (Yogyakarta:ANDI, 2018), hal. 4 3Soemarso, Perpajakan Pendekatan Komprehensif, (Jakarta:Salemba Empat, 2008), hal. 55
15
Surat Pemberitahuan (SPT)
Surat yang digunakan oleh WP untuk melaporkan mengenai perhitungan
dan pembayaran pajak terutang atau pajak yang kurang/lebih dibayar.
1. SPT Masa, yaitu surat yang digunakan oleh WP untuk melaporkan
mengenai perhitungan dan pembayaran pajak terutang dalam suatu
masa pajak (bulan) atau pada suatu saat
2. SPT Tahunan adalah surat yang digunakan oleh WP untuk melaporkan
mengenai perhitungan dan pembayaran pajak terutang atau pajak yang
kurang/lebih dibayar dalam satu tahun pajak
(Drs. Muda Markus, Perpajakan Indonesia, Jakarta:PT Gramedia Pustaka
Utama.2005)
Pengemasan/Kemasan
Pengemasan SPT adalah kegitan yang dilakukan untuk menghitung jumlah
lembar SPT, memberikan label barcode pada LPAD, merekam nomor
LPAD, memindai label barcode menggunakan barcode reader,
memasukkan SPT dan LPAD ke dalam box, menempel label barcode pada
kemasan, mencetak Daftar isi kemasan, serta menyegel kemasan.
Penelitian, Penerimaan Dan Pengemasan SPT Tahunan
Penelitian SPT adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
menilai kelengkapan pengisian SPT dan lampiran-lampirannya termasuk
penilaian tentang kebenaran penulisan dan perhitungannya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan perpajakan. SPT digunakan untuk
melaporkan pehitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau
bukan objek pajak, dan atau harta dan kewajiban sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan pajak4
Penerimaan SPT adalah serangkaian kegiatan untuk menerima SPT
yang disampaikan Wajib Pajak, menerbitkan Lembar Pengawasan Arus
4Dwiarso Utomo, Yulia Setiawan, Agung Yulianto, Perpajakan Aplikasi dan Terapan, (Yogyakarta:ANDI, 2011), hal. 71
16
Dokumen (LPAD) dan Bukti Penerimaan Surat (BPS), meneliti kesesuaian
data antara SPT dengan LPAD serta menyatukannya.
Pengemasan SPT adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
Petugas pengemasan untuk menghitung kembali jumlah lembar SPT,
menempel label bercode pada LPAD, merekam nomor LPAD, dan
memindai label bercode dengan bercode dan memasukkan SPT beserta
LPAD yang sesuai ke dalam kemasan (box) serta membuat Daftar isi
kemasan dengan menggunakan Aplikasi pengemasan.
B. CARA MENGEMAS SPT YANG BENAR
Setelah melakukan observasi di bidang pelayanan permasalahan
yang dapat dilihat di bidang ini adalah sebagai berikut5:
Permasalahan yang terjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Tulungagung adalah permasalahan dimana saat pengemasan SPT ternyata
kualitas SPT nya masih belum berkualitas
1. Syarat formal kurang lengkap
Ketika pelaporan SPT, Wajib Pajak terkadang tidak memenuhi
syarat formal atau tidak lengkap yaitu saat pengisian formulir identitas
kurang lengkap (NPWP, Nama dan Alamat lengkap), bukti pelunasan
SSP(Surat Setoran Pajak) tidak dibawa atau malah Wajib Pajak belum
melakukan pembayaran SSP(Surat Setoran Pajak), jika ada potongan
harusnya disertakan bukti Potong PPh Pasal 21/22/23, dan Fotokopi
Kartu Keluarga.
2. Blangko yang diisi oleh Wajib Pajak tidak standar
Blangko yang digunakan SPT saat laporan SPT terkadang tidak
standar misalnya salah pengisian blangko dimana blangko SPT cacat
dan sobek, burem
3. Lampiran kurang lengkap, stempel, tanda tangan terkadang masih
berlum ada.
5Ibid, hal. 74
17
Wajib Pajak yang melaporkan SPT terutama bagian badan harus
melengkapi NPWP, nama perusahaan / badan & alamat tercantum
dengan lengkap dan jelas. 2. Tanda tangan direktur (atau pihak yang
ditunjuk dengan surat kuasa khusus) & stempel / cap perusahaan /
badan pada SPT Tahunan Induk
4. Salah formulir
Salah formulir ini adalah kesalahan yang sering terjadi yang
dilakukan oleh Wajib Pajak dimana Wajib Pajak mengisi formulir
yang salah, memang formulir SPT itu ada berbeda-beda.
a. Formulir SPT untuk WPOP (Wajib Pajak Orang
Pribadi)
Pertama,Formulir 1770 Form ini diperuntukan bagi
WPOP yang mempunyai penghasilan dari:
1. Dari usaha / pekerjaan bebas;
2. Dari satu atau lebih pemberi kerja;
3. Yang dikenakan pph final dan/atau bersifat final; dan/atau
4. Dalam negeri lainnya/luar negeri.
Kedua, Formulir 1770 S Form ini diperuntukan bagi
WPOP yang mempunyai penghasilan dari:
1. Dari satu atau lebih pemberi kerja; dalam negeri lainnya;
dan/atau
2. Yang dikenakan pph final dan/atau bersifat final.
Ketiga, Formulir 1770 SSForm ini diperuntukan bagi
WPOP yang mempunyai penghasilan dari:
1. Mempunyai penghasilan selain dari usaha dan/atau
pekerjaan bebas;
2. Jumlah penghasilan bruto tidak lebih dari Rp60.000.000
(enam puluh juta
rupiah) setahun.
b. Formulis SPT untuk Wajib Pajak Badan
18
Pertama, Formulir 1771, Form ini diperuntukan buat
Wajib Pajak Badan dalam negeri baik berbentuk CV, PT,
Firma, dan yang berbentuk badan hukum lainnya.
Kedua, Formulir 1771 $ ,Form ini diperuntukan bagi
Wajib Pajak Badan yang diizinkan menyelenggarakan
pembukuan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat.
Mengingat SPT tersebut harus disampaikan kepada otoritas pajak,
sudah tentu pengisian SPT juga memiliki dampak secara hukum. Agar
terhindar dari konsekuensi hukum yang tidak perlu, SPT harus diisi
dengan benar, lengkap, dan jelas.
Yang dimaksud SPT diisi dengan benar, adalah SPT yang
disampaikan harus benar dalam perhitungannya, benar dalam penulisan
dan benar-benar sesuai keadaan yang sebenarnya. SPT harus diisi dengan
lengkap berarti SPT tersebut memuat semua unsur-unsur yng berkaitan
deengan objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam
SPT. Ini artinya, SPT harus disampaikan lengkap beserta seluruh lampiran
yang dipersyaratkan. Sedangkan yang dimaksud dengan SPT harus diisi
dnegan jelas adalah SPT asal-usul atau sumber dari objek pajak dan unsur-
unsur lain yang harus dilaporkan.
Permasalahan yang terjadi di KPP Pratama Tulungagung dapat
dijadikan sebagai masukan saran atau solusi yaitu ketika ada yang
melaporkan SPT lebih ditingkatkan lagi saat proses penelitian sebelum
saat di LPAD (Lembar Pengawasan Arus Dokumen) dan juga sosialisasi
tentang pengisian kepada Wajib Pajak.
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
SPT Tahunan yang meliputi SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang
Pribadi dan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan, termasuk SPT Tahunan
Pembetulan dan diserahkan langsung oleh Wajib Pajak melalui petugas
penerima SPT Tahunan. Penyampaian dan pelaporan SPT Tahunan di
Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP)
tempat Wajib Pajak terdaftar.
Pengolahan SPT Tahunan diatur sesuai dengan peraturan yang
berlaku, Pengemasan SPT di KPP Pratama Tulungagung akan dikirim ke
PPDDP, maka diperlukan adanya evaluasi mengenai proses pengemasan
SPT melalui prosedur pengemasan yang efektif.
SPT tersebut harus disampaikan kepada otoritas pajak, sudah tentu
pengisian SPT juga memiliki dampak secara hukum. Agar terhindar dari
konsekuensi hukum yang tidak perlu, SPT harus diisi dengan benar,
lengkap, dan jelas.
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Untuk tahun mendatang kegiatan PPL yang dilaksanakan
memaksimalkan waktu dan tempat untuk pelaksanaannya dan
diharapkan memberikan bimbingan yang lebih baik lagi kepada
mahasiswa agar di tahun-tahun mendatang lebih siap lagi untuk
menjalankan praktek pengalaman lapangan.
2. Untuk Kantor Pajak Pratama Tulungagung
Apabila mahasiswa PPL kesulitan dalam menjalankan tugas lebih
mendalam maka bimbingan diberikan lebih terarah.
3. Untuk mahasiswa
20
Dalam menjalankan PPL dapat menjadi pengalaman yang berguna
di kemudian hari saat memasuki dunia kerja yang sesungguhnya dan
diharapkan agar mahasiswa mampu menyerap ilmu dengan maksimal
dan mudah beradaptasi dengan lingkungan instansi yang menjadi
tempat praktek.
21
LAMPIRAN
Dokumentasi saat kegiatan PPL di KPP Pratama Pajak Tulungagung
1. Kunjungan DPL dari Bapak Aswad
23
3.Kegiatan minggu pertama Lomba & Senam setiap hari Jumat dalam 2 minggu
sekali yang diadakan di KPP Pratama Tulungagung
25
5.Minggu Terakhir di hari Jumat foto bersama Ibu Hening ( Kepala Seksi
Penagihan) dan Bapak Aep (Bagian Waskon)
34
BERITA ACARA HARIAN INDIVIDUAL
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN
TULUNGAGUNG TAHUN 2020
Pada hari Senin, tanggal 07 bulan Januari tahun 2020 sampai dengan hari Senin, 07 bulan
Februari tahun 2020 bertempat di lembaga KPP Pratama Tulungagung telah dilaksanakan PPL
Gelombang I Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung tahun 2020
oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama/NIM/Jurusan : Novita Eksanti Rahayu/12402173050/Ekonomi Syariah
Bentuk Kegiatan adalah :
No. Hari dan Tanggal Kegiatan
1 Selasa, 07 Januari 2020 Perkenalan, dan pembagian penempatan seksi-seksi,
Menginput surat masuk, dan Merekam data SPT Tahunan
Online,
2 Rabu, 08 Januari 2020 Menginput surat masuk, Merekam ALKET, Merekam data
SPT Tahunan Online, Menginput surat masuk
3 Kamis, 09 Januari 2020 Merekam ALKET, Menginput surat masuk, scan data
laporan bulanan di Ruang Sekretariatan
4 Jum’at, 10 Januari 2020 Senam, Menginput surat masuk, Merekam ALKET
No. Hari dan Tanggal Kegiatan
1 Senin, 13 Januari 2020 Mengajari Adik-adik PKL dari STAN untuk merekam
ALKET , Merekam ALKET, menginput surat masuk,
Merekap data SPT Tahunan Manual
2 Selasa, 14 Januari 2020 Scan data laporan bulanan di Ruang Sekretariatan, Merekam
ALKET, Mendata Surat masuk
3 Rabu, 15 Januari 2020 Merekam ALKET, Scan laporan Bulanan PPAT di Ruang
Sekretariatan, menginput surat masuk
4 Kamis 16 Januari 2020 Menginput surat masuk, Merekam ALKET dan
5 Jum’at, 17 Januari 2020 Merekam ALKET, menginput surat masuk
No. Hari dan Tanggal Kegiatan
1 Senin, 20 Januari 2020 Merekam Alket, Merekam SPT Online
2 Selasa, 21 Januari 2020 Merekam Alket, Scan Laporan Bulanan PPAT di Ruang
Sekretariatan
3 Rabu, 22 Januari 2020 Merekam Alket, Menginput surat masuk
4 Kamis, 23 Januari 2020 Merekam Alket, dan Scan laporan Bulanan PPAT di Ruang
Sekretariatan
5 Jum’at, 24 Januari 2020 Senam, Merekam Alket, Menginput surat masuk
No. Hari dan Tanggal Kegiatan
1 Senin, 27 Januari 2020 Merekam Alket, Merekam data SPT Tahunan Online
35
2 Selasa, 28 Januari 2020 Merekam Alket dan Menginput surat masuk
3 Rabu, 29 Januari 2020 Merekam Alket, Scan Laporan Bulanan PPAT di Ruang
Sekretariatan
4 Kamis, 30 Januari 2020 Merekam Alket, Menginput surat masuk
5 Jum’at. 31 Januari 2020 Merekam Alket, dan Me-Assign AR WP
No. Hari dan Tanggal Kegiatan
1 Senin, 03 Februari 2020 Scan Laporan Bulanan PPAT di Ruang Sekretariatan,
Merekam Alket, Menginput surat masuk
2 Selasa, 04 Februari 2020 Scan Laporan Bulanan PPAT di Ruang Sekretariatan,
Merekam Alket, Menginput surat masuk
3 Rabu, 05 Februari 2020 Scan Laporan Bulanan PPAT di Ruang Sekretariatan,
Merekam Alket dan Merekam Alket
4 Kamis, 06 Februari 2020 Merekam ALKET, Menginput Surat Masuk
5 Jum’at, 07 Februari 2020