ppk perawat

5
 PA NDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) KEPERAW A T AN RS. KHUSUS BEDAH RAWAMANGUN DEMAM TIFOID 1 Pengertian ( Deini!i) Pen"a#it ine#!i !i!te$i# a#%t "ang &i!e'a'#an ine#!i !a$nea T*"+i. Organi!$e ini $a!%# $ea %i $a#anan &an $in%$an "ang !%&a* ter#nta$ina!i e* e!e! &an %rine &a ri rang "ang te ri n e#!i #%$a n !a $ne a t" +!a, !a$nea +arat"+*i A,B,- &an $en"erang %!%! *a%! Ma!aa* #e+era/atan 1. Pening#atan !%*% t%'%* . Pe$en%*a n n%t ri !i 0. Gangg%an E i$in a! i . N"eri 2. Pe ng et a* %an 3. Da$ +a# H!+it a i! a! i 0 Diagn!a Ke+era/atan 1. Hi+erter$i ' .& +r!e! i ne#!i !a$nea t *"+i . Re! i# #et i&a #!e i$'angan n%tr i!i #%r ang &ar i #e'%t%*an t%'%* '.& inta#e "ang ti&a# a&e#%at 0. Gang g%a n +a e e$ina!i '. & +er a&angan +a&a &in&ing %!%! *a%! . Re!i# &ei! it 4 %$e 5aira n '.& #%rang n"a i nta#e 5airan &an +ening#atan !%*% t%'%* 2. N"e ri a#%t '. & in a$a!i +a&a % !%! * a% ! 3. K%rangn"a +engeta*%an te nta ng +en" a#it '.& #%rang inr$a!i 6. -e$a ! '. & H!+it a i! a!i Inter4en!i Ke+era/atan  1. Hi+erter$i 7 Mni t r !% *% !e ti a+ 8 3 9a $ 7 Mnit r *i&ra! i !e+ert i t%rgr #% it, #e e$' a'an $e$'rane $%#!a 7 Mni t r t e#a nan &ar a*, n a&i , &an RR 7 Mni t r + en%r %na n t ing#at #e! a&a ra n 7 Ber i #$+re! &engan air *ang at +a&a &aer a* a :i a, i+at +a*a,te$+ra 'ia ter9a&i +ana! 7 An9%r#an $engg% na#an +a#ai an " ang & a+at $en"era+ #eringat !e+erti #at%n 7 K a 'r a!i &engan &#ter &a a$ +e$'er ian 'at anti+ireti# &an anti'iti# 

Upload: nila-permata-sari-ssiapt

Post on 04-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

dhf

TRANSCRIPT

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) KEPERAWATAN

RS. KHUSUS BEDAH RAWAMANGUN

DEMAM TIFOID

1Pengertian ( Definisi)Penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella Thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh feses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella typosa, salmonella paratyphi A,B,C dan menyerang usus halus

2Masalah keperawatan

1. Peningkatan suhu tubuh2. Pemenuhan nutrisi

3. Gangguan Eliminasi

4. Nyeri

5. Pengetahuan

6. Dampak Hospitalisasi

3Diagnosa Keperawatan1. Hipertermi b.d proses infeksi salmonella thypi2. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak adekuat

3. Gangguan pola eleminasi b.d peradangan pada dinding usus halus

4. Resiko defisit volume cairan b.d kurangnya intake cairan dan peningkatan suhu tubuh

5. Nyeri akut b.d inflamasi pada usus halus

6. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit b.d kurang informasi7. Cemas b.d Hospitalisasi

4Intervensi Keperawatan1. Hipertermi

Monitor suhu setiap 4 6 jam

Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban membrane mukosa

Monitor tekanan darah, nadi, dan RR

Monitor penurunan tingkat kesadaran Beri kompres dengan air hangat pada daerah axila, lipat paha,temporal bila terjadi panas

Anjurkan menggunakan pakaian yang dapat menyerap keringat seperti katun

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antipiretik dan antibiotik2. Pemenuhan Nutrisi Kaji adanya alergi makanan pada paien Kaji makan yang di sukai dan tidak disukai

Timbang berat badan Monitor adanya penurunan berat badan dan gula darah

Monitor lingkungan setelah makan

Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan Monitor Turgor kulit

Monitor adanya mual dan muntah

Monitor kekeringan, rambut kusam, Hb, dan Ht, pucat, kemerahan, dan konjungtiva

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

Informasikan pada pasien dan keluarga tentang manfaat nutrisi

Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi antiemetik, suplemen makanan Anjurkan klien makan sedikit tapi sering, anjurkan pasien banyak minum Pertahankan IVFD

3. Pola Eliminasi. Diare Observasi pemeriksaan kultur feses

Evaluasi jenis makanan

Monitor hasil lab ( elektrolit dan leukosit)

Kolaborasi dengan dokter jika tanda dan gejala diare menetap, dan pemberian anti diare

Pola Elminasi : Konstipasi

Identifikasi faktor faktor yang menyebabkan konstipasi

Konsultasi dengan dokter apabila adany penurunan bising usus dan pemeberian obat Laxative

Sediakan privacy dan kemanan selama BAB

4. Defisit Volume Cairan

Catat intake dan output yang akurat

Monitor status hidrasi (kelembaban membrane mukosa, nadi adekuat, tekanan darah )

Monitor vital sign setiap 1 2 jam

Kolaborasi dengan dokter pemberian cairan IVFD

Pasang kateter jika perlu

Monitor intake dan output setiap 8 jam

5. Nyeri

Kaji nyeri secara komprehensif ( lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,dan kualitas

Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

Ajarkan teknik non farmakologi: nafas dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik Anjurkan tirah baring

Berikan informasi tentang nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang, dan antisispasi ketidaknyamanan dari prosedur.

6. Pengetahuan

Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga

Berikan informasi pada pasien dan keluarga tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat

Berikan informasi tentang tanda gejala yang biasa muncul pada penyakit dengan cara yang tepat

7. Kecemasan

Jelaskan pada pasien tentang proses penyakit

Jelaskan semua tes dan pengobatan pada pasien dan keluarga

Berikan reninforcement positif ketika pasien melakukan perilaku untuk mengurangi takut

5Observasi1. Observasi suhu tubuh setiap 4 6 jam 2. Obsevasi tanda tanda vital 1- 2 jam3. Observasi tanda tanda kekurangan cairan / hidrasi4. Observasi pola eliminasi ( diare atau konstipasi )5. Hitung intake dan ouput cairan , IWL6. Observasi Hasil laboratorium7. Pemeriksaan bising usus

8. Hitung kebutuhan nutrisi

9. Monitor berat badan per hari

10. Kaji skala nyeri ( 1 10 ), lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,dan kualitas,

6Evaluasi1. Suhu tubuh dalam batas normal (36 37C )2. Defekasi kembali normal ( konsistensi, frekuensi kembali normal seperti sebelum sakit )

3. Bising usus normal

4. Porsi makan habis

5. Skala nyeri 1-3

6. Berat Badan tidak mengalami penurunan

7. Tidak ada tanda-tanda kekurangan cairan ( turgor elastis, produksi urin normal, mukosa lembab bibir tidak pecah-pecah)8. Pasien dan keluarga terinformasi perjalanan penyakit, tanda gejala, hasil laboratorium, jenis tindakan dan pengobatan yang dilakukan selama dirawat

7Informasi dan Edukasi1. Tirah baring2. Diet lunak tinggi kalori tinggi protein

3. Hand hygiene

8Discharge planning1. Discharge planning normal

9Nasehat pulang/intruksi kontrol1. Pasien dianjurkan harus selalu cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesuadah makan, setelah defekasi2. Menjaga kebersihan makanan dan minuman

3. Pasien memerlukan pola istirahat yang cukup4. Diit lunak yang tidak merangsang dan rendah serat

5. Jelaskan terapi yang diberikan dosis dan efek samping

6. Menjelaskan gejala gejala kekambuhan penyakit dan hal yang harus dilakukan untuk mengatasi gejala tersebut

7. Tekankan untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan.dan DPJP

10Prognosis Advitam : bonamAd sanationam : bonam

Ad fungsionam : bonam

11Penelaah KritisSub komite mutu keperawatan

12Indikator1. Hari rawat sesuai PPK ( 3 5 hari )2. Suhu tubuh normal (36 37 C )3. Tanda tanda vital dalam perkembangan yang normal4. BB tidak menurun drastic5. Tidak adanya nyeri

13Kepustakaan Diagnosa Nanda (NIC & NIC ) 2007 2008Arif Mansjoer,Suprohaitan,Wahyu Ika W, Wiwiek S. Kapita Selekta Kedokteran. Penerbit Media Aesculapius,FKUI Jakarta, 2000