ppid.limapuluhkotakab.go.id · perikanan kabupaten lima puluh kota tahun 2016-2021 merupakan acuan...

98

Upload: others

Post on 18-Dec-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses
Page 2: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses
Page 3: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses
Page 4: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses
Page 5: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses
Page 6: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses
Page 7: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses
Page 8: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses
Page 9: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

i

KATA PENGANTAR

Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Organisasi Perangkat Daerah Dinas

Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam

pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

pembangunan tersebut sangat dinamis dan cepat sehingga perencanaan serta

target yang sudah ditetapkan harus disesuaikan sejalan dengan perubahan yang

terjadi tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka disusunlah Perubahan Rencana

Strategis (Renstra) Organisasi Perangkat Daerah Dinas Perikanan Kabupaten Lima

Puluh Kota. Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Organisasi Perangkat Daerah

Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota ini seperti hal-nya Renstra awal

memberikan gambaran tentang pendahuluan, gambaran pelayanan OPD, isi-isu

strategis berdasarkan tugas,pokok dan fungsi, visi, misi, tujuan dan sasaran,

strategis dan kebijakan, rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok

sasaran, dan pendanaan indikatif,

Indikator kinerja OPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD,

penutup, dan lampiran. Perbedaanya pada Perubahan Renstra ini Tujuan, Sasaran,

Strategi, Program dan Kegiatan mengalami perubahan atau penambahan. Selain

itu juga ada beberapa indikator yang mengalami penajaman ataupun perubahan

dengan berdasarkan kepada hasil analisa dan evaluasi pada proses pembangunan

yang sudah berjalan serta kewenangan Kabupaten berdasarkan Undang-undang

Nomor 23 Tahun 2014

Penyusunan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2016-2021 didasarkan kepada : 1.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021.

Page 10: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

ii

Kepada semua pihak yang memberikan masukan dan saran sehigga

Perubahana dokumen rencana strategis ini kami sampaikan terima kasih dan

penghargaan. Semoga buku ini bermanfaat bagi kemajuan dan perkembangan

sector perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota.

Sarilamak, 14 Desember 2018

Page 11: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

iii

Lampiran I: Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 117 Tahun 2018 Tentang : Rencana Strategis Dinas Perikanan Kabupaten Lima

Puluh Kota Tahun 2016 - 2021

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... Hal BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. I-1

1.1 Latar Belakang ........................................................................... I-1 1.2 Landasan Hukum ....................................................................... I-3 1.3 Maksud dan Tujuan .................................................................... I-5 1.4 Sistematika Penulisan ............................................................... I-6

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERIKANAN ........................... II-1 2.1 Tugas, Fungsi dan Bagan Sususnan Organisasi Dinas Perikanan..................................................................................... II-1 2.2 Sumber Daya Dinas Perikanan .................................................. II-14 2.3 Kinerja Pelayanan ...................................................................... II-17 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Perikanan....................................................................................... II-37

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ....... III-1 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan OPD ......................................................................... III-1 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih ............................................................... III-3 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan

Republik Indonesia dan Renstra Provinsi Sumatera Barat ......... III-7 3.4 Telaahan RTRW dan KLHS ....................................................... III-14 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ....................................................... III-16 3.6 Isu Strategis ............................................................................... III-18

BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN ................................................................. IV-1 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perikanan .......... IV-1

BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ................................................ V-1 BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF.................... VI-1

6.1 Program dan Kegiatan Berdasarkan Permendagri No. 21 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ........................... VI-1

BAB VII. INDIKATOR KINERJA DINAS PERIKANAN YANG MENGACU KEPADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD....................................... VII-1

7.1 Indikator Kinerja Utama Dinas Perikanan..................................... VII-1

BAB VIII. PENUTUP ....................................................................................... VIII-1

Page 12: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

iv

Lampiran II : Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 117 Tahun 2018 Tentang : Rencana Strategis Dinas Perikanan Kabupaten Lima

Puluh Kota Tahun 2016 - 2021

DAFTAR TABEL KATA PENGANTAR ...................................................................................... Hal

Tabel 2.1 Tingkat Pendidikan Aparatur Dinas Perikanan ........................ Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2015 ................................. II-14 Tabel 2.2 Jumlah Rumah Tangga Pembudidaya Ikan (RTP) ................... II-14 Tabel 2.3. Luas Areal Budidaya Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota . Tahun 2011– 2015 .................................................................. II-16 Tabel 2.4. Produksi Ikan Konsumsi dan Pembenihan Tahun 2011 – 2015 Kabupaten Lima Puluh Kota ..................................................... II-16 Tabel 2.5. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perikanan ..................... II-18 Tabel 2.6. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Perikanan ................................................................................. II-23 Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi.......................................................................................... III-1 Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Perikanan ................................................................................. IV-2 Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan ................................ V-2 Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Perikanan .................................................................................................... VI-4 Tabel 7.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD .................................................... VII-3

Page 13: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

I.1

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya

disingkat Perubahan Renstra PD adalah Dokumen perencanaan perangkat

daerah (PD) untuk periode 5 (lima) tahun. Perubahan Rencana strategis Dinas

Perikanan (Perubahan Renstra Diskan) tahun 2016 – 2021 adalah dokumen

perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategis, kebijakan, program dan

kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran / tujuan pembangunan urusan

perikanan selama kurun waktu tahun 2016 – 2021 dalam bentuk kerangka

regulasi dan kerangka anggaran. Perubahan Renstra Dinas Perikanan disusun

sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Perikanan, berpedoman kepada Perubahan

RPJMD Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2016 – 2021, bersifat

indikatif, dapat digunakan sebagai instrumen Evaluasi Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (EPPD).

Proses penyusunan Perubahan Renstra Dinas Perikanan Tahun 2016 –

2021 dilakukan melaui beberapa tahapan yaitu : a. Persiapan penyusunan

Renstra Dinas Perikanan b. Penyusunan rancangan perubahan Renstra Dinas

Perikanan c. Penyusunan rancangan akhir Perubahan Renstra Dinas Perikanan

d. Penetapan Perubahan Renstra Dinas Perikanan.

Perubahan Renstra Dinas Perikanan Tahun 2016 – 2021 merupakan

penjabaran dari visi, misi, tujuan, strategis, kebijakan, prioritas, sasaran, program,

dan menyelaraskan dengan dokumen RPJMD Pemerintah Kabupaten Lima Puluh

Kota, RKPD, Renstra dan Renja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera

Barat serta Renstra dan Renja Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Page 14: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

I.2

Gambar 1. Keterkaitan antar dokumen perencanaan pembangunan

1.2 Landasan Hukum

Beberapa landasan hukum yang digunakan sebagai acuan dalam

penyusunan Perubahan Renstra Dinas Perikanan ini adalah :

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang pembentukan Daerah

Otonom Kabupaten dalam Lingkungan Sumatera Tengah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25);

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004, sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perikanan

Renstra Kementerian

Kelautan dan Perikanan

RI 2014 -2019

Renstra Dinas Perikanan

Kabupaten Lima Puluh

Kota Tahun 2016 s.d 2021

RPJMD Kabupaten Lima Puluh Kota

Tahun 2016 -2021

Renja Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi

Sumatera Barat

Renja Dinas Perikanan

Kabupaten Lima Puluh

Kota

RKPD Kabupaten

Lima Puluh Kota

Renstra Dinas Kelautan

dan Perikanan Provinsi

Sumatera Barat

Renja Kementerian Kelautan

dan Perikanan

Page 15: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

I.3

4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional tahun 2005 – 2025.

5. Undang –undang Nomor 12 Tahun 2011 Pembentukan Peraturan Perundang

– Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 5234);

6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244), Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah dua

kali diubah, terakhir dengan undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 2015

Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Pedoman Evaluasi penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4815 );

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 5887);

11. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah.

Page 16: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

I.4

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 Tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 2036);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara

Perencanaan,Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara

Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2010 Nomor 517);

15. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi

Sumatera Barat (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2008

Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7);

16. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 13 Tahun 2012 Tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012-2032

(Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012 Nomor 13,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 79);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 10 Tahun 2011

Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lima

Puluh Kota Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh

Kota Tahun 2011 Nomor 10);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 7 Tahun 2012

Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun

2012-2032 (Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2012

Nomor 7);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 4 Tahun 2018

Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lima Puluh

Kota Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota

Tahun 2016 Nomor 6);

Page 17: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

I.5

20. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 15 Tahun 2016

Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah

Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 Nomor 15);

21. Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 66 Tahun 2016 Tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas

Perikanan (Berita Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 Nomor

68);

1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan Perubahan Renstra

Maksud Penyusunan Perubahan RENSTRA Dinas Perikanan Kabupaten

Lima Puluh Kota Tahun 2016 - 2021 adalah menyediakan dokumen perencanaan

pelaksanaan pembangunan urusan Perikanan, sebagai acuan resmi bagi seluruh

jajaran Dinas Perikanan,stakeholders terkait dalam menentukan prioritas program

lima tahunan baik pelaksanaan pembangunan urusan Perikanan antar wilayah,

antar sector serta lembaga pemerintahan baik pusat, Provinsi maupun dengan

Kabupaten.

Tujuan penyusunan Perubahan Renstra ini adalah untuk menyediakan

acuan dan pedoman bagi seluruh elemen masyarakat di dalam mewujudkan visi

dan misi daerah yang sesuai dengan aspriasi dan kebutuhan masyarakat, dalam

rangka mewujudkan cita-cita pembangunan berupa peningkatan taraf hidup dan

kesejahteraan masyarakat. Adapun tujuan lain dari Renstra ini adalah

meningkatkan koordinasi, sinergitas dan partisipasi seluruh stakeholders dalam

mendukung keseluruhan proses pembangunan sektor perikanan di Kabupaten

Lima Puluh Kota, baik yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN), APBD

Propinsi, investor, swadaya masyarakat dan lain sebagainya.

1.4 Sistematika Penulisan

Perubahan Rencana Strategis Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh

Kota tahun 2016 – 2021 terdiri dari 8 (delapan) bab dengan rincian sebagai

berikut:

Page 18: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

I.6

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian tentang Renstra PD, fungsi

Renstra PD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses

penyusunan Renstra PD, keterkaitan Renstra PD, keterkaitan Renstra PD

dengan RPJMD, Renstra Kementrian/Lembaga, dan Renstra

Provinsi/Kabupaten dan dengan Renja PD.

1.2 Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang Undang - undang, peraturan Pemerintah,

Peraturan Daerah dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang

struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan PD, serta pedoman yang

dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran PD.

1.3 Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra PD.

1.4 Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra PD, serta susunan

garis besar isi dokumen.

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) PD dalam

penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, mengulas secara ringkas apa saja

sumber daya yang dimiliki PD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya,

mengemukakan capaian -capaian penting yang telah di hasilkan melaui Renstra

PD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas PD periode

sebelumnya, dan mengulas hambatan - hambatan utama yang masih dihadapi

dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra PD ini.

2.1 Tupoksi, Fungsi dan Struktur Organisasi PD

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan PD, struktur

Organisasi PD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon

dibawah kepala PD.

Page 19: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

I.7

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki PD

dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia,

asset / modal, dan unit usaha yang masih operasional.

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja PD berdasarkan sasaran /

target Renstra PD periode sebelumnya, menurut Standar Pelayanan Minimal

(SPM) untuk urusan wajib, dan atau indicator kinerja pelayanan PD dan atau

indicator lainnya seperti Millenium Development Goals ( MDGs) atau indicator

yang telah diratifikasi oleh pemerintah.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra Kementerian /

Lembaga (K/L) dan Renstra provinsi, hasil telaahan terhadap Renstra Tata

Ruang Wilayah (RTRW), dan hasil analisis terhadap Kajian Lingkungan Hidup

Strategis (KLHS) sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan

pelayanan PD pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan

macam pelayanan, pikiran besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi

pengembangan pelayanan yang dibutuhkan

BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU - ISU STRATEGIS BERDASARKAN

TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD

Pada bagian ini di kemukakan permasalahan – permasalahan pelayanan PD

beserta faktor yang mempengaruhinya.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah terpilih,

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi PD yang terkait dengan

visi, misi serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.

Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan PD, dipaparkan

apa saja faktor - faktor penghambat dan pendorong pelayanan PD yang dapat

mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil daerah

Page 20: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

I.8

terpilih tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan

perumusan isu setrategis pelayanan PD.

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra

Bagian ini mengemukakan apa saja factor-faktor penghambat ataupun faktor –

faktor pendorong dari pelayanan PD yang mempengaruhi pelayan PD di tinjau

dari sasaran jangka menengah Renstra Kementrian/Lembaga (K/L) ataupun

Renstra Provinsi/Kabupaten.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

Pada bagian ini di kemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan

pendorong dari pelayanan PD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan

PD di tinjau dari implikasi RT/RW serta impliksai dari KLHS

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan PD yang

mempengaruhi permasalahan pelayanan PD di tinjau dari:

1. Gambaran pelayanan PD

2. Sasaran jangka menengah pada Renstra K/L

3. Sasaran jangka menengah dari Renstra PD Provinsi/Kabupaten

4. Implikasi RT/RW bagi pelayanan PD

5. Implikasi KLHS bagi pelayanan PD

Selanjutnya dikemukakan metode penentuan isu-isu strategis dan hasil

penentuan isu-isu strategis tersebut.

BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah

Pada bagaian ini ditemukan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka

menengah Perangkat Daerah. Pada Tujuan dan Sasaran jangka menengah

perangkat daerah

BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Pada bagaian ini ditemukan rumusan pernyataan Strategi dan arah kebijakan

Perangkat Daerah lima tahun mendatang.

Page 21: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

I.9

BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Pada bagaian ini ditemukan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Pada bagaian ini ditemukan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif

BAB VIII. PENUTUP

Page 22: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.1

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERIKANAN

2.1 Tugas, Fungsi dan Bagan Susunan Organisasi Dinas Perikanan

2.1.1 Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tentang

Perangkat Daerah, Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota telah

menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 15

Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan

Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 66 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas

Perikanan. Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota dipimpin oleh

seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah.

Tugas, fungsi dan uraian tugas Struktur Organisasi Dinas Perikanan

Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai berikut :

A. Kepala Dinas

1) Kepala Dinas Perikanan mempunyai tugas membantu Bupati

melaksanakan urusan pemerintahan bidang perikanan yang menjadi

kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada

daerah kabupaten.

2) Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas Perikanan mempunyai

fungsi :

a. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyusunan rencana

strategis (Renstra) Dinas sesuai dengan rencana pembangunan

jangka menengah daerah (RPJMD);

b. Perumusan kebijakan, penyelenggaraan, pemantauan dan

evaluasi, pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia

(SDM) serta pengawasan pelayanan bidang perikanan;

c. Pelaksanaan kebijakan, penyelenggaraan, pemantauan dan

evaluasi serta pengawasan pelayanan bidang perikanan;

Page 23: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.2

d. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian produk hukum sesuai

dengan bidang tugasnya;

e. Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan koordinasi kegiatan

bidang teknis meliputi : Bidang Pengelolaan Pembudidayaan Ikan,

Bidang Pengembangan Sumberdaya Perikanan dan Bidang

Pemberdayaan Usaha Perikanan;

f. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah (AKIP);

g. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian urusan

kesekretariatan, kepegawaian dan rumah tangga dinas;

h. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran

dinas; dan

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan

bidang tugasnya.

3) Uraian Tugas Kepala Dinas sebagai berikut :

a. Merumuskan dan melaksanakan visi dan misi daerah di bidang

perikanan;

b. Merumuskan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kinerja

(Renja) Dinas;

c. Merumuskan bahan kebijakan teknis bidang perikanan;

d. Merumuskan bahan kebijakan teknis bidang pengembangan

sumberdaya manusia di bidang perikanan;

e. Merumuskan bahan kebijakan pengawasan pelayanan bidang

perikanan;

f. Merumuskan segala bentuk pelaporan lainnya sesuai bidang

tugasnya;

g. Melaksanakan kebijakan teknis bidang perikanan;

h. Melaksanakan pengawasan pelayanan bidang perikanan;

i. Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada Bupati bidang

perikanan;

Page 24: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.3

j. Mempelajari dan memahami peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan lingkup tugasnya sebagai pedoman dalam

pelaksanaan tugas;

k. Melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan

dengan lingkup tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan

tugas;

l. Melaksanakan koordinasi dengan sekretaris daerah dan instansi

terkait lainnya sesuai dengan lingkup tugasnya;

m. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati

melalui Sekretaris Daerah;

n. Melaksanakan pembinaan akuntabilitas kinerja instansi dinas;

o. Melaksanakan pengendalian akuntabilitas kinerja instansi dinas;

p. Menggoordinasikan perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian

dan pengawasan tugas-tugas Sekretariatan dan Bidang;

q. Membagi tugas, memberi petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil

kerja bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar

sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

r. Melaksanakan pengawasan penggunaan anggaran sesuai dengan

program dan kegiatan dinas berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

s. Melaksanakan pengendalian penggunaan anggaran sesuai dengan

program dan kegiatan dinas berdasarkan peraturan perundan-

undangan yang berlaku;

t. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

B. Sekretaris

1) Sekretaris mempunyai tugas mengelola urusan kesekretariatan yang

meliputi administrasi umum, keuangan, kepegawaian, program dan

pelaporan dinas.

2) Dalam melaksanakan tugas sekretaris menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesekretariatan;

Page 25: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.4

b. Pengelolaan urusan administrasi umum meliputi: surat menyurat,

kearsipan, kepegawaian, pengadaan, perlengkapan, kerumah

tanggaan, hubungan masyarakat dan keprotokolan dinas;

c. Pengelolaan urusan administrasi keuangan dinas;

d. Pengelolaan penyusunan dan pelaporan program dinas; dan

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

3) Uraian tugas sekretaris adalah sebagai berikut :

a. Membantu kepala dinas dalam melaksanakan tugas di bidang

kesekretariatan;

b. Mengelola penyusunan rencana dan program kerja sekretariat,

sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

c. Memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada kepala

Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada

kepala sub bagian, sesuai dengan tugas dan fungsinya;

d. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada

para kepala sub bagian, sesuai dengan tugas dan fungsinya;

e. Membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan

tugas, peningkatan produktivitas dan pengembangan karier

bawahan;

f. Memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai

pelaksanaan tugas bawahan;

g. Mewakili kepala dinas dalam hal kepala dinas berhalangan untuk

melakukan koordinasi ekstern yang berkaitan dengan tugas-tugas

dinas;

h. Mengelola penyusunan rencana dan program kerja dinas, sebagai

pedoman pelaksanaan tugas dinas;

i. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan administrasi,

kearsipan, naskah dinas baik yang masuk maupun keluar;

j. Mengoreksi surat-surat atau naskah dinas di lingkup dinas;

k. Memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada kepala dinas

dalam rangka pengambilan keputusan atau kebijakan;

Page 26: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.5

l. Mengatur pelaksanaan layanan di bidang kesekretariatan kepada

unit organisasi di lingkup dinas;

m. Menyusun dan menelaah peraturan perundang-undangan yang

berhubungan dengan dinas;

n. Memantau kegiatan bawahan lingkup kesekretariatan;

o. Mengelola pengadaan dan perlengkapan serta rumah tangga yang

menjadi kebutuhan dinas;

p. Mengelola hubungan masyarakat dan keprotokolan dinas;

q. Mengelola evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas atau

kegiatan kesekretariatan sesuai ketentuan yang berlaku;

r. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala dinas;

s. Mengelola administrasi dan penatausahaan keuangan dinas;

t. Melaksanakan koordinasi dalam menunjuk pemimpin kegiatan;

u. Melaksanakan pengusulan atau penunjukan bendahara dan

pembantu bendahara;

v. Melaksanakan pembinaan, pengarahan, dan pengawasan kepada

bendahara;

w. Mengelola perencanaan dan program dinas;

x. Mengelola dan mengkoordinasikan penyusunan rencana anggaran

dan pelaksanakan anggaran lingkup dinas;

y. Mengkoordinasikan tugas-tugas internal di lingkup dinas;

z. Memantau, mengoordinasikan, dan melaporkan setiap kegiatan

dinas kepada kepala dinas;

aa. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

C. Bidang Pengelolaan Pembudidayaan Ikan

1) Kepala Bidang Pengelolaan Pembudidayaan Ikan mempunyai tugas

membantu Kepala Dinas melaksanakan urusan pemerintahan di Sektor

Pengelolaan Pembudidayaan Ikan yang menjadi kewenangan daerah

dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.

2) Dalam melaksanakan tugas Kepala Bidang Pengelolaan

Pembudidayaan Ikan menyelenggarakan fungsi :

Page 27: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.6

a. Perumusan kebijakan tugas-tugas Bidang Pengelolaan

Pembudidayaan Ikan DinasPerikanan;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

Bidang Pengelolaan Pembudidayaan Ikan;

c. Pelaksanaan koordinasi pengelolaan pembudidayaan ikan;

d. Pelaksanaan penyiapan kebijakan pengelolaan pembudidayaan

ikan;

e. Pelaksanaan fasilitasi perumusan kebijakan pengelolaan

pembudidayaan Ikan;

f. Pelaksanaan Norma Standart Prosedur Kerja (NSPK) pengelolaan

pembudidayaan ikan;

g. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pembudidayaan ikan;

h. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pengelolaan pembudidayaan

ikan; dan

i. Pelaksanaan tugas lain yang terkait Bidang Pengelolaan

Pembudidayaan Ikan yang diberikan Kepala Dinas sesuai tugas

dan fungsinya.

3) Uraian tugas Kepala Bidang Pengelolaan Pembudidayaan Ikan sebagai

berikut :

a. Merumuskan dan melaksanakan visi dan misi daerah di sektor

perikanan;

b. Merumuskan Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Kinerja

(RENJA) Dinas;

c. Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas di Bidang

Pengelolaan Pembudidayaan Ikan;

d. Memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Kepala Dinas,

yang berkaitan dengan kegiatan Bidang Pengelolaan

Pembudidayaan Ikan, dalam rangka pengambilan

keputusan/kebijakan;

e. Mengelola rencana dan program kerja di Bidang Pengelolaan

Pembudidayaan Ikan;

Page 28: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.7

f. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada

para Kepala seksi, sesuai dengan tugas dan fungsinya;

g. Membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan

tugas, peningkatan produktivitas dan pengembangan karier

bawahan;

h. Memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai

pelaksanaan tugas bawahan;

i. Merumuskan bahan kebijakan teknis Bidang Pengelolaan

Pembudidayaan Ikan ;

j. Merumuskan bahan kebijakan pemantauan, pengawasan dan

pengendalian dalam pengelolaan pembudidaya ikan;

k. Melaksanakan pemanduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah

daerah dalam rangka pengelolaan pembudidaya ikan;

l. Melaksanakan kebijakan teknis daerah Bidang Pengelolaan

Pembudidaya Ikan;

m. Melaksanakan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi di

Bidang Pengelolaan Pembudidayaan Ikan;

n. Melaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugas di Bidang

Pengelolaan Pembudidayaan Ikan;

o. Memberikan bimbingan teknis dan fasilitasi di Bidang Pengelolaan

Pembudidayaan Ikan;

p. Melaksanakan pemantauan dan Evaluasi kegiatan di Bidang

Pengelolaan Pembudidayaan Ikan;

q. Mengelola evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan

Bidang Pengelolaan Pembudidayaan Ikan sesuai ketentuan yang

berlaku;

r. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas ;dan;

s. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.

D. Bidang Pengembangan Sumberdaya Perikanan

1) Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Perikanan mempunyai

tugas membantu Kepala Dinas melaksanakan urusan pemerintahan di

Page 29: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.8

sektor Pengembangan Sumber Daya Perikanan yang menjadi

kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada

daerah.

2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Bidang Pengembangan Sumber

Daya Perikanan menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan tugas-tugas Bidang Pengembangan Sumber

Daya Perikanan;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

Bidang Pengembangan Sumber Daya Perikanan;

c. Pelaksanaan koordinasi pengembangan sumber daya perikanan;

d. Pelaksanaan penyiapan kebijakan pengembangan sumber daya

perikanan;

e. Pelaksanaan fasilitasi perumusan kebijakan pengembangan

sumber daya perikanan;

f. Pelaksanaan Norma Standart Prosedur Kerja (NSPK) Bidang

Pengembangan Sumber Daya Perikanan;

g. Pelaksanaan kebijakan pengembangan sumber daya perikanan;

h. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Pengembangan

Sumber Daya Perikanan; dan

i. Pelaksanaan tugas lainnya oleh Pimpinan di Bidang Pengelolaan

Sumber Daya Perikanan sesuai tugas dan fungsinya.

3) Uraian tugas Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Perikanan

sebagai berikut :

a. Merumuskan dan melaksanakan visi dan misi daerah di sektor

perikanan;

b. Merumuskan Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Kinerja

(RENJA) Dinas;

c. Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas di Bidang

Pengembangan Sumber Daya Perikanan;

Page 30: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.9

d. Memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Kepala Dinas,

yang berkaitan dengan kegiatan Bidang Pengembangan Sumber

Daya Perikanan, dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan;

e. Mengelola rencana dan program kerja di bidang Pengembangan

Sumber Daya Perikanan;

f. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada

para Kepala Seksi, sesuai dengan tugas dan fungsinya;

g. Membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan

tugas, peningkatan produktivitas dan pengembangan karier

bawahan;

h. Memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai

pelaksanaan tugas bawahan;

i. Merumuskan bahan kebijakan teknis bidang Pengembangan

Sumber Daya Perikanan;

j. Merumuskan bahan kebijakan pemantauan, pengawasan dan

pengendalian dalam pengelolaan sumber daya perikanan;

k. Melaksanakan pemanduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah

daerah dalam rangka pengelolaan sumber daya perikanan;

l. Melaksanakan kebijakan teknis daerah bidang Pengembangan

Sumber Daya Perikanan;

m. Melaksanakan Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi di

dibidang Pengembangan Sumber Daya Perikanan;

n. Melaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugas di bidang

Pengembangan Sumber Daya Perikanan;

o. Memberikan bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang

Pengembangan Sumber Daya Perikanan;

p. Pelaksanakan pemantauan dan Evaluasi kegiatan bidang

Pengembangan Sumber Daya Perikanan;

q. Mengelola evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan

bidang Pengembangan Sumber Daya Perikanan sesuai ketentuan

yang berlaku;

r. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas ; dan

Page 31: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.10

s. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.

E. Bidang Pemberdayaan Usaha Perikanan

1) Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Perikanan mempunyai tugas

membantu Kepala Dinas melaksanakan urusan pemerintahan di sektor

Pemberdayaan Usaha Perikanan yang menjadi kewenangan daerah

dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Perikanan menyelenggarakan

fungsi :

a. Perumusan kebijakan tugas-tugas Bidang Pemberdayaan Usaha

Perikanan;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

Bidang Pemberdayaan Usaha Perikanan;

c. Pelaksanaan koordinasi pengembangan pemberdayaan usaha

perikanan;

d. Pelaksanaan penyiapan kebijakan pemberdayaan usaha perikanan;

e. Pelaksanaan fasilitasi perumusan kebijakan pemberdayaan usaha

perikanan;

f. Pelaksanaan Norma Standart Prosedur Kerja (NSPK) di Bidang

Pemberdayaan Usaha Perikanan;

g. Pelaksanaan kebijakan pemberdayaan usaha perikanan;

h. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Pemberdayaan Usaha

Perikanan; dan

i. Pelaksanaan tugas lain dari Kepala Dinas di Bidang Pemberdayaan

Usaha Perikanan sesuai tugas dan fungsinya.

3) Uraian tugas Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Perikanan sebagai

berikut :

a. Merumuskan dan melaksanakan visi dan misi Daerah di sektor

perikanan;

b. Merumuskan Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Kerja

(RENJA) Dinas;

Page 32: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.11

c. Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas di Bidang

Pemberdayaan Usaha Perikanan;

d. Memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Kepala Dinas,

yang berkaitan dengan kegiatan Bidang Pemberdayaan Usaha

Perikanan, dalam rangka pengambilan keputusan / kebijakan;

e. Mengelola rencana dan program kerja di bidang Bidang

Pemberdayaan Usaha Perikanan;

f. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada

para Seksi, sesuai dengan tugas dan fungsinya;

g. Membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan

tugas, peningkatan produktivitas dan pengembangan karier

bawahan;

h. Memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai

pelaksanaan tugas bawahan;

i. Merumuskan bahan kebijakan teknis Bidang Pemberdayaan Usaha

Perikanan;

j. Merumuskan bahan kebijakan teknis bidang pengembangan

sumber daya manusia di bidang Bidang Pemberdayaan Usaha

Perikanan;

k. Merumuskan bahan kebijakan pengawasan pelayanan Bidang

Pemberdayaan Usaha Perikanan;

l. Melaksanakan pemanduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah

daerah Bidang Pemberdayaan Usaha Perikanan;

m. Melaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugas di Bidang

Pemberdayaan Usaha Perikanan;

n. Melaksanakan kebijakan teknis daerah Bidang Pemberdayaan

Usaha Perikanan;

o. Memberikan bimbingan teknis dan fasilitasi di Bidang

Pemberdayaan Usaha Perikanan;

p. Melaksanakan pemantauan dan Evaluasi kegiatan Bidang

Pemberdayaan Usaha Perikanan;

q. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas; dan

Page 33: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.12

r. Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.

2.1.2 Bagan Susunan Organisasi Dinas Perikanan

Bagan Susunan Organisasi Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh

Kota sebagai berikut :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, terdiri dari

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2) Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan

c. Kepala Bidang Pengelolaan Pembudidayaan Ikan, terdiri dari

1) Seksi Pengelolaan Kawasan Budidaya;

2) Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan

3) Seksi Budidaya Ikan

d. Kepala Bidang Pengembangan Sumberdaya Perikanan, terdiri dari

1) Seksi Pendataan dan Perizinan Usaha

2) Seksi Pemanfaatan Perairan Umum

3) Seksi Pengolahan dan Promosi

e. Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Perikanan, terdiri dari

1) Seksi Diklat dan Pendampingan Usaha

2) Seksi Fasilitasi Kemitraan dan Iptek

3) Seksi Kelembagaan dan Penyuluhan

f. Unit Pelaksana Teknis (UPT)

g. Kelompok Jabatan Fungsional

SEKRETARIAT BIDANG

PENATAAN, PENGAWASAN DAN

PENGENDALIAN PERIKANAN

SEKSI

PENGAWASAN PERIKANAN SEKSI

KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN SEKSI

PENATAAN LAHAN DAN PERAIRAN

Page 34: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI LIMA PULUH KOTA

DINAS PERIKANAN NOMOR : 66 TAHUN 2016

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TENTANG :

Diundangkan di Sarilamak Ditetapkan di Sarilamak

Pada Tanggal 14 Desember 2016 Pada Tanggal 14 Desember 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

TAHUN 2016 NOMOR 68

SEKRETARIS DAERAH BUPATI LIMA PULUH KOTA

ttd. ttd.

YENDRI TOMAS IRFENDI ARBI

KEPALA

UPT

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN PERENCANAAN, KEUANGAN DAN

PELAPORAN

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS

DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS

PERIKANAN

UPTUPT

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONALKELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

BIDANGPENGELOLAAN

PEMBUDIDAYAAN IKAN

SEKSIKESEHATAN IKAN DAN

LINGKUNGAN

SEKSIBUDIDAYA IKAN

SEKSIPENGELOLAAN KAWASAN

BUDIDAYA

BIDANGPEMBERDAYAAN USAHA

PERIKANAN

SEKSIFASILITASI KEMITRAAN DAN

IPTEK

SEKSIKELEMBAGAAN DAN

PENYULUHAN

SEKSIDIKLAT DAN PENDAMPINGAN

USAHA

BIDANGPENGEMBANGAN SUMBER

DAYA PERIKANAN

SEKSIPEMANFAATAN PERAIRAN

UMUM

SEKSIPENGOLAHAN DAN PROMOSI

SEKSIPENDATAAN DAN PERIZINAN

USAHA

UPTUPTUPTUPTUPTUPTUPTUPTUPT

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM,

ERI FORTUNA, SH

NIP. 19660104 199303 1 006

UPTUPTUPTUPTUPTUPT

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM,

ERI FORTUNA, SH

NIP. 19660104 199303 1 006

Page 35: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.14

2.2 Sumber Daya Dinas Perikanan

2.2.1 Sumber Daya Manusia

1) Sumber Daya Manusia Aparatur

Jumlah aparatur Pemerintah di Dinas Perikanan Kabupaten Lima

Puluh Kota tahun 2017 sebanyak 71 orang yang terdiri dari 39 orang PNS

dan 27 orang Tenaga Harian Lepas serta penyuluh perikanan bantu (PPB)

sebanyak 5 orang. Sebanyak 40 orang bertugas di Kantor Dinas Perikanan

dan 18 orang bertugas di UPT BBI dan UPT Wilayah. Penyuluh Perikanan

berjumlah 13 (tiga belas) bertugas di lapangan.

Dari tingkat pendidikan aparatur Dinas Perikanan Kabupaten Lima

Puluh Kota dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut.

Tabel 2.1. Tingkat Pendidikan Aparatur Dinas Perikanan Kabupaten

Lima Puluh Kota Tahun 2017

No Tingkat Pendidikan Banyaknya (orang)

1.

2.

3.

4.

5.

S.2

S.1

D.III

SLTA

SLTP

8 orang

28 orang

15 orang

17 orang

3 orang

2) Sumber Daya Pembudidaya Ikan

Jumlah Rumah Tangga Pembudidaya (RTP) Perikanan pada Tahun

2017 sebanyak 13.998 orang dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut.

Tabel 2.2. Jumlah Rumah Tangga Pembudidaya Ikan (RTP)

No. Rumah Tangga Perikanan

Jumlah (RTP)

1.

2.

3.

Kolam

Sawah

Keramba

12.580

1.150

268

Page 36: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.15

3) Kelembagaan Pembudidaya Ikan

Jumlah Kelompok pembudidaya ikan Tahun 2017 sebanyak 444

kelompok yang terdiri tingkatan kemampuan kelas kelompok:

a. 429 Pemula

b. 10 Madya

c. 5 Utama

4) Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) lubuk larangan

Jumlah Pokmaswas lubuk larangan yang sudah punya Peraturan

Nagari pada Tahun 2017 sebanyak 56 kelompok.

5) Kelompok Usaha Bersama (KUB)

Jumlah Kelompok Usaha Bersama pada Tahun 2017 sebanyak 7

kelompok.

6) Kelompok Pengolahan Ikan

Jumlah Kelompok Pengolahan Ikan Tahun 2017 sebanyak 19

Kelompok

7) Balai Benih Ikan

Balai Benih Ikan yang mempunyai tugas memproduksi benih ikan

terdapat 3 (tiga) unit yaitu di Tarantang Kecamatan Harau untuk jenis Ikan

Nila,Rayo dan Lele, BBI Tanjung Balik Kecamatan Pangkalan Koto Baru

dengan jenis ikan Nila, Lele, Baung dan BBI Air Putih Kec. Harau.

2.2.2 Sumber Daya Perikanan

A. Potensi Luas Lahan Perikanan

Luas budidaya kolam pada tahun 2017 relatif tidak mengalami

perubahan yaitu sebesar 1.525,35 Ha, budidaya sawah 513 Ha, Keramba

178 unit, Perairan Umum 3.789,25 Ha dengan jumlah produksi ikan untuk

kolam 41.785,56 ton, sawah 1.781,72 ton, keramba 424,47 ton, Perairan

umum 3.677,03 ton dan produksi benih ikan 406.944.570 ekor, dapat dilihat

pada tabel 2.3 dan 2.4.

Page 37: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.16

Tabel 2.3. Luas Areal Budidaya Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2013 – 2017

No Jenis Lahan 2013 2014 2015 2016 2017

1.

2.

3.

4.

Kolam (Ha)

Sawah (Ha)

Jumlah Keramba (Unit)

Perairan Umum (Ha)

1.497,33

488

103

3.789.25

1504,76

488

190

3.789.25

1.511,26

513

190

3.789.25

1.517,26

513

195

3.789.25

1.525,35

513

178

3.789.25

Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2017

Tabel 2.4. Produksi Ikan Konsumsi dan Pembenihan Tahun 2013 – 2017 Kabupaten Lima Puluh Kota

No Jenis Lahan

2013 2014 2015 2016 2017

1 Kolam (Ton)

28.408,13

33,826.94

38.597,21 40.282,90 41.785,56

2 Sawah (Ton)

3.149,01

3.051,94

3.063,67 2.747,48 1.781,72

3 Keramba (Ton)

324,11

675,60

632,97 529,77 424,47

4 Tangkap (Ton)

374

292.4

180,12 3.394,9 3.677,03

5 Benih Ikan ( Ekor)

139.748.641

171.979.992 226.366.404 257.628.000 406.944.570

Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2017

Page 38: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.17

2.3 Kinerja Pelayanan

Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Republik Indonesia Nomor 7 Tahun

1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana setiap instansi

pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta

kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan

strategis yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Di dalam

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003

Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah dinyatakan bahwa kinerja pelayanan instansi pemerintah

adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan

pelayanan instansi pemerinatah sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi

instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang telah

ditetapkan.

Dalam menilai keberhasilan atau kegagalan kegiatan suatu instansi

digunakan beberapa indikator kinerja yang ditetapkan dalam perencanaan

strategis. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yanhg ditetapkan. Indikator

kinerja kegiatan harus memuat kategori : a. Masukan (Input), b. Keluaran (Output),

c. Hasil (Outcome), d. Manfaat (Benefit), dan e. Dampak (Impact). Penetapan

indikator kinerja kegiatan harus didasarkan pda perkiraan yang realistis dengan

memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang

harus diorganisasikan. Indikator kinerja dimaksud hendaknya (1) spesifik dan

jelas, (2) dapat diukur secara obyektif, (3) relevan dengn tujuan dan sasaran yang

ingin dicapai dan (4) tidak bias.

Capaian Kinerja Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota pada Tahun

2017 dapat dilihat pada Tabel 2.5 sbb:

Page 39: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (16) (17) (18) (19) (20)

1

Luas kawasan

potensi budidaya

yang

termanfaatkan

Poduksi

Perikanan12 % 13 % 14 % 15 % 17 % 12,5 % 13 % 13,09 % 13,74 % 13,36 % 104,17 100,00 93,50 91,60 78,59

2

Luas perairan

umum yang

termanfaatkan

10 % 14 % 16 % 18 % 20 % 12,04 % 13 % 13,69 % 13,94 % 14,08 % 120,40 90,00 85,56 77,44 70,40

3

Jumlah kawasan

pengolahan hasil

perikanan

1 kawasan 2 kawasan 3 kawasan 4 kawasan 5 kawasan 1 kawasan 1 kawasan 1 kawasan 2 kawasan 2 kawasan 100,00 50,00 33,33 50,00 40,00

4Jumlah produksi

budidaya25.920 ton 28512 ton 32788 ton 37707 ton 42420 ton 25.588 ton 28.455 ton 31.881,25 ton 37.554,48 ton 42.294 ton 98,72 99,80 97,23 99,60 99,70

5

Jumlah benih

yang dihasilkan

BBI dan UPR

110.000.000 ekor 135.000.000 ekor 140.000.000 ekor 150.000.000 ekor 165.000.000 ekor 118.001.200 ekor 137.122.656 ekor 139.748.641 ekor 171.979.992 ekor 226.366.404 ekor 107 101,57 99,82 114,65 137,19

6

Jumlah produksi

perikanan

tangkap

241,27 ton 371,3 ton 440,52 ton 509,74 ton 578,96 ton 409,5 ton 309,4 ton 374 ton 292,4 ton 1.801,260 ton 169,73 83,33 84,90 57,36 311,12

7Jumlah penyuluh

perikanan9 orang 13 orang 15 orang 20 orang 26 orang 8 orang 8 orang 9 orang 8 orang 8 orang 88,89 61,54 60,00 40,00 30,77

8

Tingkat

ketersediaan

sarana dan

prasarana

penyuluh

perikanan

60 % 80 % 90 % 95 % 100 % 60 % 75 % 85 % 90 % 95 % 100,00 93,75 94,44 94,74 95,00

9

Persentase

penerapan

sistem

perencanaan

pembangunan

perikanan

daerah

70 % 95 % 95 % 95 % 95 % 70 % 75 % 85 % 85 % 85 % 100,00 78,95 89,47 89,47 89,47

Tabel 2.5

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perikanan

Kabupaten Lima Puluh Kota

NOTarget

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Indikator Kinerja

sesuai Tugas

dan Fungsi

Perangkat

Daerah

Target

NSPK

Rasio Capaian pada Tahun ke-

2011 2012 2013 2014 2015

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun

2013

Realisasi Capaian Tahun ke-

2015

(6) (7) (8) (9) (10) (15)(11)

2011 2012

(12) (13)

2014

(14)

Page 40: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (16) (17) (18) (19) (20)

NOTarget

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Indikator Kinerja

sesuai Tugas

dan Fungsi

Perangkat

Daerah

Target

NSPK

Rasio Capaian pada Tahun ke-

2011 2012 2013 2014 2015

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun

2013

Realisasi Capaian Tahun ke-

2015

(6) (7) (8) (9) (10) (15)(11)

2011 2012

(12) (13)

2014

(14)

10

Tingkat

pelaksanaan

kebijakan,

rencana dan

program

75 % 80 % 85 % 90 % 95 % 60 % 60 % 75 % 80 % 85 % 80,00 75,00 88,24 88,89 89,47

11

Jumlah

kelembagaan

masyarakat

sektor perikanan

yang berdaya

saing

Konsumsi

Ikan129 klp 176 klp 234 klp 292 klp 327 klp 198 klp 30 klp 282 klp 344 klp 388 klp 153,49 17,05 120,51 117,81 118,65

12

Jumlah

kelembagaan

lubuk yang aktif

dan didukung

oleh peraturan

Nagari

(Pokmaswas)

45 klp 60 klp 75 klp 90 klp 100 klp 45 klp 18 klp 66 klp 66 klp 42 klp 100,00 30,00 88,00 73,33 42,00

13

Jumlah angkatan

kerja sektor

perikanan

4.542 orang 6056 orang 8075 orang 10767 orang 13626 orang 4.542 orang 6.056 orang 6.895 orang 8.175 orang 11.645 orang 100,00 100,00 85,39 75,93 85,46

14

Jumlah Nagari

yang mempunyai

komoditi

unggulan

24 Nagari 33 Nagari 43 Nagari 56 Nagari 70 Nagari 24 Nagari 27 Nagari 34 Nagari 36 Nagari 45 Nagari 100,00 81,82 79,07 64,29 64,29

15

Pengembangan

kawasan

minapolitan

daerah

25 % 45 % 70 % 95 % 95 % 25 % 45 % 65 % 85 % 85 % 100,00 100,00 92,86 89,47 89,47

16

Penghasilan

masyarakat

dalam

pemanfaatan

sumberdaya

perikanan

1.000.000 (Rp) 1.150.000 (Rp) 1.300.000 (Rp) 1.450.000 (Rp) 1.600.000 (Rp) 1.000.000 (Rp) 1.100.000 (Rp) 1.200.000 (Rp) 1.300.000 (Rp) 1.400.000 (Rp) 100 95,65 92,31 89,66 87,50

17

Kontribusi sektor

perikanan

terhadap

perekoomian

Kabupaten Lima

Puluh Kota

3 % 3 % 4 % 5 % 6 % 1 % 1 % 1,00 % 1,75 % 2,5 % 39 38,61 25,00 38,89 41,67

18

Jumlah produksi

olahan hasil

perikanan

180 ton 190 ton 200 ton 210 ton 225 ton 330,86 ton 183,24 ton 192,4 ton 172,66 ton 154,43 ton 184 96,44 96,20 82,22 68,64

19Jumlah unit

pengolahan ikan24 unit 28 unit 30 unit 32 unit 36 unit 19 unit 20 unit 29 unit 32 unit 52 unit 79,17 71,43 96,67 100,00 144,44

Page 41: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (16) (17) (18) (19) (20)

NOTarget

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Indikator Kinerja

sesuai Tugas

dan Fungsi

Perangkat

Daerah

Target

NSPK

Rasio Capaian pada Tahun ke-

2011 2012 2013 2014 2015

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun

2013

Realisasi Capaian Tahun ke-

2015

(6) (7) (8) (9) (10) (15)(11)

2011 2012

(12) (13)

2014

(14)

20Jumlah unit

pemasaran ikan52 unit 60 unit 65 unit 70 unit 75 unit 50 unit 53 unit 60 unit 56 unit 69 unit 96,15 88,33 92,31 80,00 92,00

21

Tingkat

konsumsi ikan /

kapita / tahun

27kg / kapita

/ tahun28

kg / kapita

/ tahun29

kg / kapita /

tahun30

kg / kapita /

tahun31

kg / kapita

/ tahun27

kg / kapita /

tahun27

kg / kapita

/ tahun28,5

kg / kapita /

tahun29

kg / kapita /

tahun30

kg / kapita /

tahun100 94,64 98,28 96,67 95,16

Page 42: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.20

Dari Tabel di atas dapat di uraikan sebagai berikut :

1. Luas kawasan potensi budidaya yang sudah termanfaatkan

Tingkat capaian indikator kinerja Luas Kawasan potensi budidaya yang

sudah termanfaatkan 2015 tidak mencapai target atau hanya 13,36 %. Hal

tersebut disebabkan karena kurang optimalnya pengelolaan lahan untuk

pembuatan kolam-kolam baru. Untuk pemeliharaan ikan sistem minapadi

pada Tahun 2015 Kabupaten Lima Puluh Kota menjadi percontohan kegiatan

Minapadi yang di biayai oleh FAO sebanyak 25 Ha dan dari APBD 1 Ha.

Dibandingkan dengan tahun lalu luas kawasan budidaya yaitu 1.995, 86 Ha.

Pada Tahun 2015 ada penambahan lahan baru yaitu 30,46 Ha (0,20%).Sejak

Tahun 2011 ada peningkatan luas Kawasan Budidaya yaitu 10 s/d 15 Ha

pertahun. Program dan Kegiatan yang mendukung adalah Program

Pengembangan Budidaya Perikanan dengan Kegiatan Revitalisasi Perikanan

Budidaya di Kawasan Budidaya air tawar dengan jumlah anggaran Rp

337.445.000,- dengan realisasi keuangan Rp 336.462.050,- (99,71%) dan

realisasi fisik (100%)

2. Luas perairan umum yang termanfaatkan

Untuk indikator luas perairan umum yang termanfaatkan baru sekitar

14,08 %, hal ini disebabkan masih kurang terkelolanya perairan umum untuk

lahan-lahan perikanan seperti keramba jaring apung, keramba sungai maupun

jumlah lubuk larangan masih kurang. Sejak Tahun 2008 Dinas Perikanan

sudah mencoba membuat keramba – keramba apung percontohan dalam

memanfaatkan perairan umum tersebut.Sampai tahun 2015 Dinas Perikanan

mempunyai 190 unit keramba dan Keramba jaring apung dengan lokasi Cek

dam Sarasah tango, Waduk PLTA Koto Panjang Kec. Pangkalan, di genangan

air Songsang Nagari Taeh Bukik Kec. Payakumbuh dan di Sipingai Kec.

Guguak. Dibandingkan tahun 2013 tingkat pemanfaatan perairan umum

meningkat sekitar 7 Ha. Peningkatan ini dengan bertambahnya lokasi lubuk

larangan.Dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya ada peningkatan

pemanfaatan luas lahan perairan umum. Program dan Kegiatan yang

mendukung adalah Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air

Payau dan Air Tawar dengan Kegiatan Kajian kawasan budidaya laut, Air

Page 43: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.21

Payau dan Air Tawar dengan alokasi anggaran Rp. 100.269.000,- ( APBD P)

dengan realisasi keuangan Rp. 99.967.400,- ( 99,67) dan realisasi fisik 100%

3. Jumlah kawasan pengolahan hasil perikanan

Indikator jumlah kawasan pengolahan hasil perikanan belum mencapai

target, kawasan sentra pengolahan baru berada di Kecamatan Pangkalan dan

kecamatan Harau . Untuk Kecamatan lain seperti Kecamatan Mungka,

Akabiluru, Payakumbuh, Suliki, Lareh sago halaban, luak sudah mulai

dikembangkan pengolahan hasil perikanan, tetapi baru beberapa unit tempat

pengolahan hasil perikanan di daerah tersebut. Pada tahun 2015 Dinas

Perikanan membangun 1 unit bangsal pengolahan yaitu di Kecamatan Harau.

Untuk daerah Pangkalan jenis ikan yang di olah adalah ikan patin sedangkan

untuk kecamatan Payakumbuh, Harau dan Akabiluru adalah ikan lele.

Keterbatasan bahan baku untuk diolah membuat proses pengolahan

( pengasapan ) ini tidak rutin dilaksanakan.Program dan Kegiatan yang

mendukung adalah Program Optimalisasi Pengelolaaan dan Pemasaran

Produksi Perikanan dengan Kegiatan Kajian Optimalisasi Pengelolaan dan

Pemasaran Hasil Perikanan. Alokasi Anggaran pada kegiatan ini adalah Rp.

1.474.740.000,- ( APBD P) dengan realisasi keuangan Rp. 1.465.081.961,-

( 99,35) dan realisasi fisik 100 %

4. Jumlah produksi Budidaya

Tingkat capaian indikator kinerja Jumlah produksi Budidaya sudah

hampir mencapai target yaitu 99,7 %.Dalam Penetapan Target Produksi untuk

Kabupaten Lima Puluh Kota tersebanyak 176 % selama 5 Tahun ( 2015 s/d

2019) tertuang dalam Keputusan Gubernur Sumatera Barat No 523.1/3768-

DKP.1/X/2014.Untuk Mencapai target Produksi tersebut Dinas Perikanan

sudah melakukan beberapa Kegiatan yaitu Bantuan Benih dan pakan Ikan

untuk Pokdakan, Bantuan Calon Induk Ikan Unggulan untuk Pokdakan,

Pengembangan Keramba Jaring apung, rehap kolam Pokdakan,

pengembangan Keramba Jaring Apung. Dibandingkan dengan tahun 2014

ada peningkatan produksi sekitar 12,56 %.

Page 44: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.22

5. Jumlah produksi benih ikan yang dihasilkan BBI dan UPR

Sedangkan untuk indikator jumlah produksi benih ikan yang dihasilkan

sudah melebihi target produksi yaitu137,19 %. Meningkatnya produksi benih

disebabkan karena meningkatnya produksi benih yang dihasilkan oleh UPR.

Pada tahun 2015 Dinas Perikanan sudah memberikanan calon induk ikan nila,

lele, gurami dan mas untuk Unit Pembenihanan Rakyat. Dibandingkan tahun

2013 terjadi peningkatan produksi benih 54.386.412 ekor.

6. Jumlah produksi perikanan tangkap

Tingkat capaian indikator kinerja Jumlah produksi perikanan tangkap

jauh melampaui target. Hal ini disebabkan oleh jumlah Kegiatan

Penangkapan ikan di perairan umum sudah maksimal. Jumlah produksi

tersebut termasuk produksi lubuk larangan. Dibandingkan dengan tahun tahun

sebelumnya, Penangkapan ikan di Perairan umum (waduk, sungai, embung)

meningkat drastis.

7. Jumlah penyuluh perikanan

Tingkat capaian indikator kinerja Jumlah penyuluh perikanan baru

mencapai target yaitu 30,76%. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya

penerimaan pegawai dalam 4 tahun terakhir. Jumlah penyuluh perikanan

tersebut tidak bisa mencapai 13 Kecamatan yang ada. Dibandingkan tahun

2014 terjadi penambahan penyuluh perikanan Bantu sebanyak 2 orang.

Penyuluh Perikanan Bantu tersebut bertugas mendampingi program KKP

yang ada di Daerah.

8. Ketersediaan sarana dan prasarana penyuluh perikanan

Ketersediaan sarana dan prasarana penyuluh perikanan baru mencapai

95 %. Pada tahun 2015 Dinas Perikanan menambah fasilitas penyuluh

perikanan yaitu berupa alat alat bantu penyuluhan sepertialat lat laboratorium.

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada penambahan sarana

penyuluhan sehingga diharapkan penyuluh perikanan ini bisa bekerja lebih

maksimal lagi. Program dan Kegiatan yang mendukung adalah Program

Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan dengan Kegiatan Kajian

Sistem Penyuluhan Perikanan dengan alokasi anggaran Rp. 138.134.000,-.

Page 45: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.23

Realiasi keuangan untuk kegiatan ini adalah Rp 136.991.600,- (99,17%) dan

realiasi fisik 100 %.

9. Persentase penerapan sistem perencanaan pembangunan perikanan

Tingkat capaian indikator kinerja Persentase penerapan sistem

perencanaan pembangunan perikanan daerah tahun 2015 hampir mencapai

target atau hanya 89,47%.

10. Tingkat pelaksanaan kebijakan, rencana dan program yang dijalankan Dinas

Perikanan

Tingkat indikator kinerja tingkat pelaksanaan kebijakan, rencana dan

program yang dijalankan Dinas Perikanan pada tahun 2015 hanya tercapai

89,47% dari target yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karena dana

yang tersedia baik melalui APBD maupun DAK tidak bisa membiayai seluruh

program/kegiatan yang sudah ditetapkan di Renstra Dinas

Perikanan.Dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya APBD Dinas

Perikanan makan meningkat. Program dan Kegiatan yang mendukung adalah

Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam

Pendayagunaan Sumberdaya laut dengan Kegiatan Penyusunan Rancangan

Perda Perikanan dengan alokasi anggaran Rp 39.625.000,-. Realiasi

keuangan untuk kegiatan ini adalah Rp 36.594.000,- (92,35 %) dan realiasi

fisik 100 %.

11. Indikator kinerja jumlah kelembagaan masyarakat sektor perikanan yang

berdaya saing melebihi target 118,65 % dari target yang ditetapkan. Tingginya

tingkat capaian ini disebabkan oleh bertambahnya minat masyarakat untuk

berusaha dibidang perikanan.Dibandingkan dengan tahun 2014 terjadi

penambahan kelompok sebanyak 44 Pokdakan. Dibandingkan Tahun-Tahun

sebelumnya terjadi peningkatan jumlah Pokdkan setiap Tahunnya. Pada

Tahun 2015 Pokdkan Ingin Maju Nagari Mungo kec. Luak memperoleh

penghargaan Adibakti Minabahari (Juara I Tingkat Nasional ketegori lomba

Unit Pembenihan Rakyat). Program dan kegiatan yang mendukung adalah

Program Pengembangan Budidaya Perikanan dengan Kegiatan

Pendampingan pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan dengan alokasi

Page 46: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.24

anggaran Rp. 99.900.000,- (APBD P) . Realisasi Keuangan untuk kegiatan ini

adalah Rp. 99.326.600,- (99,43%) dan realisasi fisik 100 %.

12. Indikator kinerja banyaknya kelembagaan lubuk larangan yang aktif yang

didukung oleh peraturan nagari belummencapai target yaitu 42%. Hal ini

disebabkan karena pada tahun 2015 Dinas Perikanan lebih terfokus terhadap

pembenahan peraturan nagari terhadap lubuk larangan yang ada.Dari 66

Pokmaswas yang sudah terdaftar di Dinas Perikanan baru 42 Pokmaswas

yang sudah mempunyai peraturan nagari dalam pengelolaan lubuk larangan

tersebut. Dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya ada penambahan

Pokmaswas yang sudah mempunyai peraturan Nagari. Program dan kegiatan

yang mendukung adalah Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut,

Air Payau dan Air Tawar dengan Kegiatan Pengembangan Kawasan dan

Pelestarian Sumberdaya Perikanan dengan alokasi anggaran Rp.

1.502.215.900,- (APBD P) . Realisasi Keuangan untuk kegiatan ini adalah Rp.

1.489.848.000,- (99,18%) dan realisasi fisik 100%.

13. Tingkat capaian indikator kinerja Jumlah angkatan kerja sektor perikanan

tahun 2015 baru mencapai target 85,46% Hal ini disebabkan Jenis usaha

mereka bercampur dengan bidang usaha pertanian dan peternakan.

Dibandingkan dengan tahun 2015 terjadi peningkatan angkatan kerja sector

perikanan, hal ini disebabkan bertambahnya jumlah Pokdakan yang terdaftar

di Dinas Perikanan. Program dan kegiatan yang mendukung adalah: Program

Pengembangan Budidaya Perikanan dengan Kegiatan Pendampingan pada

Kelompok Tani Pembudidaya Ikan dengan alokasi anggaran Rp. 99.900.000,-

(APBD P) . Realisasi Keuangan untuk kegiatan ini adalah Rp. 99.326.600,-

(99,43%) dan realisasi fisik 100%.

14. Indikator kinerja jumlah nagari yang memiliki komoditi unggulan pada tahun

2015 ditargetkan sebanyak 70 nagari. Sementara realisasinya tercapai 45

Nagari atau 64,28%. Hal ini disebabkan karena belum banyak nagari yang

belum menspesialisasikan budidaya perikanan secara khusus. Sebagian

besar pelaku usaha perikanan atau pembudidaya ikan membudidayakan ikan

secara polikultur atau tergantung permintaan pasar. Program kegiatan yang

mendukung adalah: Program Pengembangan Budidaya Perikanan dengan

Page 47: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.25

Kegiatan Pembangunan Perikanan Budidaya Terpadu dengan alokasi

anggaran Rp. 716.700.000,-. Realisasi keuangan untuk kegiatan ini adalah

Rp. 702.672.000,- (98,04%) dan realiasi fisik 100%.

15. Indikator kinerja Pengembangan kawasan minapolitan daerah sudah hampir

mencapai target yaitu 89,47%. Pada tahun 2013 sudah dilaksanakan

penyusunan Master Plan Minapolitan yaitu untuk Nagari Andaleh dan Mungo

dan pada Tahun 2014 sudah di susun RIPJM pengembangan kawasan

minapolitan. Diharapkan kawasan minapolitan Mungo dan Andaleh ini pada

Tahun 2015 sudah menjadi Kawasan Minapolitan percontohan yang akan

ditetapkan oleh Kementrerian Kelautan dan Perikanan.Program dan kegiatan

yang mendukung adalah: Program Pengembangan Budidaya Perikanan

dengan Kegiatan Pembangunan Perikanan Budidaya Terpadu dengan alokasi

anggaran Rp. 716.700.000,-. Realisasi keuangan untuk kegiatan ini adalah

Rp. 702.672.000,- (98,04%) dan realiasi fisik 100%.

16. Indikator kinerja Penghasilan masyarakat dalam memanfaatkan sumberdaya

perikanan masih belum mencapai target yaitu 87,5 % dari target yang telah

ditetapkan pada tahun 2015. Rendahnya penghasilan masyarakat di sektor

perikanan karena berusaha dibidang perikanan disebabkan harga ikan

ditingkat produsen masih rendah dan tingginya biaya produksi seperti pakan

ikan. Selain dari itu kegiatan budidaya ikan merupakan usaha sampingan

yang dilakukan masyarakat.

17. Indikator kinerja rasio PAD perikanan terhadap pendapatan asli daerah adalah

41,66% dari target yang telah ditetapkan pada tahun 2015. Rendahnya

realisasi pencapaian PAD sektor perikanan dari target disebabkan oleh

Penerimaan PAD baru bersumber dari penjualan hasil perikanan (benih ikan)

dari Balai Benih Ikan sedangkan pemasukan retribusi izin usaha perikanan

sesuai dengan peraturan yang ada belum ada. Pada tahun 2015, retribusi izin

usaha perikanan ditargetkan sebanyak Rp. 9.025.000, tapi sampai akhir tahun

2015 belum ada yang mengurus izin usaha perikanan. Sedangkan penjualan

hasil perikanan melebihi target yaitu dari target 81.075.000 realisasi

96.510.000,-

18. Indikator kinerja jumlah produksi olahan hasil perikanan adalah 154,43 %

Page 48: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.26

19. Jumlah unit pengolahan ikan adalah 144,44% dari target yang telah ditetapkan

pada tahun 2015.

20. Indikator jumlah unit pemasaran ikan adalah pasar benih ikan di Nagari

Andaleh Kec. Luak, Kios mini pemasaran ikan dan pasar-pasar ikan

tradisional yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota.Sejak Tahun 2010 Dinas

Perikanan sudah merehab pasar –pasar ikan tradisional seperti pasar ikan

Piladang, Pasar Ikan Mungka, Kubang, Muaro Paiti, Dangung - dangung dan

dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya seluruh pasar ikan di Kabupaten

Lima Puluh Kota secara bertahap. Dibandingkan dengan tahun 2014 terjadi

penambahan jumlah pasar yaitu kios mini pemasaran hasil perikanan.

Program dan Kegiatan yang mendukung adalah Program Optimalisasi

Pengelolaaan dan Pemasaran Produksi Perikanan dengan Kegiatan Kajian

Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan dengan Alokasi

Anggaran pada kegiatan ini adalah Rp. 1.474.740.000,- (APBD P). Realisasi

keuangan Rp. 1.465.081.961,- (99,35) dan realisasi fisik 100%.

21. Indikator kinerja tingkat konsumsi ikan perkapita di Kabupaten Lima Puluh

Kota pada tahun 2015 mendekati target yaitu 95,16%. Pencapaian yang

masih belum memenuhi target ini disebabkan masih kurang masyarakat

terhadap konsumsi ikan. Dalam upaya meningkatkan konsumsi ikan dan

memasyarakatkan makan ikan Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota

juga melakukan upaya seperti kegiatan Gemar Makan Ikan (GEMARIKAN)

dan lomba-lomba masak serba ikan. Dibandingkan tahun tahun sebelumnya

tingkat konsumsi ikan Program dan Kegiatan yang mendukung adalah

Program Optimalisasi Pengelolaaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

dengan Kegiatan Kajian Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Hasil

Perikanan dengan Alokasi Anggaran pada kegiatan ini adalah Rp.

1.474.740.000,- (APBD P). Realisasi keuangan Rp. 1.465.081.961,- (99,35%)

dan realisasi fisik 100%.

Anggaran dan Realiasasi Pendanaan Pelayanan Dinas Perikanan

Kabupaten Lima Puluh Kota dapat di lihat pada Tabel 2.6

Page 49: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

237.678.000 347.660.500 525.435.000 686.823.800 845.638.525 236.204.648 346.733.624 496.973.290 657.898.772 816.706.977 99,38 99,73 94,58 95,79 96,58 528.647.165 510.903.462

Penyediaan Jasa Surat menyurat 975.000 975.000 1.950.000 2.775.000 2.850.000 975.000 975.000 1.950.000 2.775.000 2.848.500 100,00 100,00 100,00 100,00 99,95 1.905.000 1.904.700

Penyediaan Jasa Komunikasi

sumberdaya air dan listrik

15.600.000 17.457.000 25.700.000 32.700.000 27.800.000 14.196.748 17.158.624 23.537.790 29.770.072 25.205.834 91,00 98,29 91,59 91,04 90,67 23.851.400 21.973.814

Penyediaan Jasa Adminstrasi

keuangan

81.300.000 104.768.000 161.850.000 226.020.000 323.270.200 81.300.000 104.580.000 158.312.000 223.763.000 308.515.000 100,00 99,82 97,81 99,00 95,44 179.441.640 175.294.000

Penyediaan Alat Tulis Kantor 16.955.000 21.960.500 29.898.000 40.993.500 43.806.000 16.955.000 21.960.500 29.898.000 40.993.500 43.806.000 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 30.722.600 30.722.600

Penyediaan Barang Cetakan dan

Penggandaan

11.818.000 16.350.000 17.620.000 24.445.800 22.912.500 11.818.000 16.350.000 17.620.000 24.345.800 22.912.500 100,00 100,00 100,00 99,59 100,00 18.629.260 18.609.260

Penyediaaan Komponen instalasi

listrik dan Penerangan Bangunan

Kantor

1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.330.000 1.775.000 1.000.000 905.000 990.000 1.330.000 1.775.000 100,00 90,50 99,00 100,00 100,00 1.221.000 1.200.000

Penyediaan Peralatan dan

Perlengkapan Kantor

11.400.000 15.850.000 39.037.000 100.567.500 140.950.000 11.400.000 15.850.000 39.035.000 100.367.500 140.490.000 100,00 100,00 99,99 99,80 99,67 61.560.900 61.428.500

Penyediaan Peralatan Rumah

Tangga

0 1.235.000 0 0 0 0 1.235.000 0 0 0 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 247.000 247.000

Penyediaan Bahan Bacaan dan

peraturan Perundang undangan

0 4.640.000 7.100.000 3.432.000 4.200.000 0 4.360.000 7.045.000 3.402.000 3.744.000 0,00 93,97 99,23 99,13 89,14 3.874.400 3.710.200

Penyediaan makan minum 7.565.000 12.375.000 19.250.000 27.500.000 30.250.000 7.565.000 12.375.000 16.362.500 24.997.500 29.122.500 100,00 100,00 85,00 90,90 96,27 19.388.000 18.084.500

Rapat Rapat Koordinasi keluar

daerah

91.065.000 151.050.000 222.030.000 227.060.000 247.824.825 90.994.900 150.984.500 202.223.000 206.154.400 238.287.643 99,92 99,96 91,08 90,79 96,15 187.805.965 177.728.889

Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

62.396.000 118.105.000 171.499.000 304.697.000 472.615.500 61.135.200 117.336.800 167.545.150 299.628.950 460.749.650 97,98 99,35 97,69 98,34 97,49 225.862.500 221.279.150

Pengadaan kendaraan dinas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 0 0

Pengadaan Mobiler 0 10.215.000 10.500.000 16.650.000 22.270.000 0 10.215.000 10.123.000 16.650.000 22.270.000 0,00 100,00 96,41 100,00 100,00 11.927.000 11.851.600

Pemeliharaan rutin / berkala

kendaraan dinas / operasional

57.065.000 53.287.500 104.340.000 221.645.000 274.130.000 55.805.000 52.905.200 100.769.350 216.576.950 262.537.950 97,79 99,28 96,58 97,71 95,77 142.093.500 137.718.890

Pemeliharaan rutin / berkala

Gedung kantor

5.331.000 5.002.500 8.076.000 11.513.000 19.340.500 5.330.200 4.674.600 8.069.800 11.513.000 19.066.700 99,98 93,45 99,92 100,00 98,58 9.852.600 9.730.860

Rehabilitasi sedang/ berat gedung

kantor

0 49.600.000 48.583.000 54.889.000 156.875.000 0 49.542.000 48.583.000 54.889.000 156.875.000 0,00 99,88 100,00 100,00 100,00 61.989.400 61.977.800

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

0 24.550.000 25.075.000 38.900.000 0 0 24.432.000 25.075.000 38.900.000 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 17.705.000 17.681.400

Pengadaan Pakaian Dinas Beserta

Perlengkapannya

0 14.550.000 0 19.450.000 0 0 14.432.000 0 19.450.000 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6.800.000 6.776.400

Pengadaan Pakaian Khusus hari

hari tertentu

0 10.000.000 25.075.000 19.450.000 0 0 10.000.000 25.075.000 19.450.000 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 10.905.000 10.905.000

Program Peningkatan Kapasitas

Sumberdaya Aparatur

10.000.000 10.000.000 8.000.000 9.500.000 5.000.000 8.680.000 8.350.000 2.450.000 1.290.000 1.300.000 86,80 83,50 30,63 13,58 26,00 8.500.000 4.414.000

Pendidikan dan Pelatihan Formal 10.000.000 10.000.000 8.000.000 9.500.000 5.000.000 8.680.000 8.350.000 2.450.000 1.290.000 1.300.000 86,80 83,50 30,63 13,58 26,00 8.500.000 4.414.000

Program Pengembangan Sistem

Peloparan Capaian Kinerja

13.950.000 32.250.000 58.885.600 80.929.000 96.520.000 13.909.000 32.244.000 55.310.600 75.978.000 86.964.000 99,71 99,98 93,93 93,88 90,10 56.506.920 52.881.120

Penyusunan Laporan Capaian

Kinerja dan Iktisar realisasi Kinerja

SKPD

13.950.000 32.250.000 41.855.600 56.055.000 63.650.000 13.909.000 32.244.000 38.325.600 51.677.000 55.890.000 99,71 99,98 91,57 92,19 87,81 41.552.120 38.409.120

Penyusunan Laporan Keuangan

akhir tahun

0 0 17.030.000 24.874.000 32.870.000 0 0 16.985.000 24.301.000 31.074.000 0,00 0,00 99,74 97,70 94,54 14.954.800 14.472.000

Tabel 2.6

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Perikanan

Kabupaten Lima Puluh Kota

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan

Page 50: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan

Program peningkatan kesadaran

dan penegakan hukum dalam

pendayagunaan sumberdaya

laut

0 120.815.000 48.217.000 295.899.000 96.405.000 0 86.566.000 39.517.000 287.751.500 87.729.000 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 112.267.200 100.312.700

Pengawasan terhadap penggunaan

formalin dan bahan pengawet

lainnya

0 9.730.000 32.707.000 26.309.000 41.435.000 0 9.085.000 25.292.000 25.569.000 38.405.000 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 22.036.200 19.670.200

Pendataan statistic perikanan

tangkap/ budidaya, monitoring /

pembinaan

0 66.685.000 15.510.000 185.440.000 15.335.000 0 62.567.000 14.225.000 181.297.000 12.730.000 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 56.594.000 54.163.800

Penyusunan rancangan perda

perikanan

0 44.400.000 0 84.150.000 39.635.000 0 14.914.000 0 80.885.500 36.594.000 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 33.637.000 26.478.700

Program pengembangan

budidaya perikanan

3.186.750.000 4.099.393.000 4.040.647.000 5.537.049.700 4.092.961.200 3.170.385.430 4.002.812.490 3.897.433.930 5.424.931.750 3.855.792.325 99,49 97,64 96,46 97,98 94,21 4.191.360.180 4.070.271.185

Pengembangan Bibit Ikan Unggul 459.600.000 481.500.000 589.905.000 1.380.250.000 830.650.000 458.795.900 477.500.900 587.049.530 1.360.956.100 826.842.000 99,83 99,17 99,52 98,60 99,54 748.381.000 742.228.886

Pendampingan pada kelompok tani

pembudidaya ikan

1.352.150.000 1.610.368.000 968.860.000 124.590.450 99.900.000 1.347.743.000 1.540.944.900 901.184.200 119.253.100 99.326.600 99,67 95,69 93,01 95,72 99,43 831.173.690 801.690.360

Pembinaan dan Pengembangan

Perikanan

900.000.000 1.292.525.000 0 0 0 890.881.930 1.270.087.000 0 0 0 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 438.505.000 432.193.786

Pengadaan calon induk ikan

unggulan

205.000.000 670.000.000 453.860.000 484.785.000 195.633.800 204.636.000 669.559.690 452.836.000 479.907.000 195.370.300 99,82 99,93 99,77 98,99 99,87 401.855.760 400.461.798

Revitalisasi Perikanan Budidaya di

Kawasan budidaya air tawar

270.000.000 0 557.900.000 835.045.200 337.455.000 268.328.600 0 538.609.800 822.990.600 336.462.050 99,38 0,00 96,54 98,56 99,71 400.080.040 393.278.210

Pembangunan perikanan terpadu 0 0 792.742.000 328.750.000 716.700.000 0 0 745.760.400 324.599.000 702.672.000 0,00 0,00 94,07 98,74 98,04 367.638.400 354.606.280

Pengembangan kawasan

pendederan ikan unggulan

0 0 586.303.000 2.290.350.000 1.831.964.000 0 0 581.125.000 2.235.265.450 1.614.762.375 0,00 0,00 99,12 97,59 88,14 941.723.400 886.230.565

Pengendalian dan Pencegahan

penebaran penyakit ikan

0 45.000.000 91.077.000 93.279.050 80.658.400 0 44.720.000 90.869.000 81.960.500 80.357.000 0,00 99,38 99,77 87,87 99,63 62.002.890 59.581.300

Pelatihan Instruktur Petani/Nelayan

di Balai Pelatihan

0 44.666.000 0 0 0 0 41.228.500 0 0 0

Program pengembangan sistem

Penyuluhan perikanan

0 0 283.137.000 171.511.400 138.134.000 0 0 268.669.600 155.520.800 136.991.600 0,00 0,00 94,89 90,68 99,17 118.556.480 112.236.400

Kajian sistem penyuluh perikanan 0 0 283.137.000 171.511.400 138.134.000 0 0 268.669.600 155.520.800 136.991.600 0,00 0,00 94,89 90,68 99,17 118.556.480 112.236.400

Program optimalisasi

pengelolaan dan pemasaran

produksi perikanan

728.269.000 677.784.500 1.209.803.400 1.502.672.779 1.474.740.000 649.073.702 668.988.500 1.188.072.350 1.458.946.800 1.465.081.961 89,13 98,70 98,20 97,09 99,35 1.118.653.936 1.086.032.663

Kajian Optimalisasi pengelolaan

dan Pemasaran produksi perikanan

728.269.000 677.784.500 1.209.803.400 1.502.672.779 1.474.740.000 649.073.702 668.988.500 1.188.072.350 1.458.946.800 1.465.081.961 89,13 98,70 98,20 97,09 99,35 1.118.653.936 1.086.032.663

Program pengembangan

kawasan budidaya laut, air

payau dan air tawar

893.990.000 1.199.600.000 1.573.859.000 2.183.733.800 1.602.484.900 886.421.700 1.167.560.635 1.553.444.670 2.109.685.900 1.589.815.400 99,15 97,33 98,70 96,61 99,21 1.490.733.540 1.461.385.661

Kajian Kawasan Budidaya laut, air

payau dan air tawar

855.990.000 57.245.000 100.453.000 147.625.000 100.269.000 848.521.700 56.845.000 100.448.000 146.850.000 99.967.400 99,13 99,30 100,00 99,48 99,70 252.316.400 250.526.420

Pengembangan kawasan

pelestarian sumberdaya perikanan

38.000.000 1.142.355.000 1.473.406.000 2.036.108.800 1.502.215.900 37.900.000 1.110.715.635 1.452.996.670 1.962.835.900 1.489.848.000 99,74 97,23 98,61 96,40 99,18 1.238.417.140 1.210.859.241

TOTAL 5.133.033.000 6.630.158.000 7.944.558.000 10.811.716.479 8.824.499.125 5.025.809.680 6.455.024.049 7.694.491.590 10.510.532.472 8.501.130.913 97,91 97,36 96,85 97,21 96,34 7.868.792.921 7.637.397.741

Page 51: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.29

Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan OPD

utama/pendukung pelaksanaan urusan Pilihan. Rincian Program dan

Kegiatan, sumber dan alokasi dana, serta realisasinya pada Tahun 2015

terhadap penyelenggaraan urusan pilihan dapat diuraikan sebagai beritkut:

I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1.1 Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat yang didanai melalui Dana

APBD dengan alokasi dana Rp. 2.850.000, Realisasi Keuangan Rp

2.848.500,- (99,95 %) dan realisasi fisik 100 %, keluaran dari kegiatan

ini adalah terlaksananya penyediaan jasa surat menyurat.

1.2 Kegiatan Penyediaan jasa komunikasi sumberdaya air dan listrik yang

didanai melalui dana APBD dengan alokasi dana Rp. 27.800.000,-

Realisasi Keuangan Rp 25.205.834,- (90,67 %) dan realisasi fisik

100%, keluaran dari kegiatan ini adalah Terlaksananya Penyediaan

Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik.

1.3 Kegiatan Penyediaan jasa administrasi keuangan yang didanai melalui

dana APBD dengan alokasi dana Rp. 323.270.200, Realisasi Keuangan

Rp 308.515.000,- (95,44%) dan realisasi fisik 100 %, keluaran dari

kegiatan ini adalah Terbayarnya honor pengelola kegiatan pada

Sekretariat dan Jasa Pegawai Harian Lepas.

1.4 Kegiatan Penyediaan Alat tulis kantor yang didanai melalui dana APBD

dengan alokasi dana Rp. 43.806.000, Realisasi Keuangan Rp

43.806.000,- (100 %) dan realisasi fisik 100 % , keluaran dari kegiatan

ini adalah terlaksananya Administrasi Perkantoran.

1.5 Kegiatan Penyediaan barang cetakan dan penggandaan yang didanai

melalui dana APBD dengan alokasi dana Rp. 22.912.500, Realisasi

Keuangan Rp 22.912.500,- (100 %) dan realisasi fisik 100 %, keluaran

dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan administrasi

perkantoran.

1.6 Kegiatan Penyediaan Komponen instalasi listrik dan penerangan

bangunan kantor yang didanai melalui dana APBD dengan alokasi

dana Rp. 1.775.000, Realisasi Keuangan Rp 1.775.000,- (100 %) dan

Page 52: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.30

realisasi fisik 100 % , keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya

alat alat listrik dan penerangan kantor.

1.5 Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor yang didanai

melalui dana APBD dengan alokasi dana Rp. 140.950.000,- Realisasi

Keuangan Rp 140.490.000,- (99,67%) dan realisasi fisik (100%),

keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya penyediaan peralatan

dan perlengkapan kantor.

1.8 Kegiatan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-

undangan melalui dana APBD dengan alokasi dana Rp.4.200.000,-

Realisasi Keuangan Rp 3.744.000,- (89,14%) dan realisasi fisik

100%, keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya bahan bacaan dan

Pengetahuan Umum yang Memadai.

1.6 Kegiatan Penyediaan makan minum yang didanai melalui dana APBD

dengan alokasi dana Rp. 30.250.000,- Realisasi Keuangan Rp

29.122.500,- (96,27%) dan realisasi fisik 100%, keluaran dari kegiatan

ini adalah tersedianya makanan minuman untuk rapat dan tamu.

1.10 Kegiatan Rapat rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah melalui

dana APBD dengan alokasi dana Rp. 247.824.825,- Realisasi

Keuangan Rp. 238.287.643,- (96,15%) dan realisasi fisik 100%,

keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya perjalanan dinas dalam

rangka koordinasi dan konsultasi.

II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

2.1 Kegiatan Pengadaan Mobiler yang didanai melalui dana APBD dengan

alokasi dana Rp. 22.270.000,- Realisasi Keuangan Rp.22.270.000,-

(100%) dan realisasi fisik 100%, keluaran dari kegiatan ini adalah

tersedianya mobiler.

2.2 Kegiatan Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas/ operasional

yang didanai melalui dana APBD dengan alokasi dana Rp.

274.130.000,- Realisasi Keuangan Rp. 262.537.950,- (95,77%) dan

realisasi fisik 100%, keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya biaya

service, suku cadang dan Biaya Penggantian STNK dan KIR.

Page 53: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.31

2.3 Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor yang

didanai melalui dana APBD dengan alokasi dana Rp. 19.340.500,

Realisasi Keuangan Rp. 19.066.700,- (98,58%) dan realisasi fisik

100%, keluaran dari kegiatan ini adalah terpeliharanya peralatan kerja.

2.4 Kegiatan Rehabilitasi sedang berat gedung kantor yang didanai melalui

dana APBD dengan alokasi dana Rp. 54.889.000,- Realisasi Keuangan

Rp 54.889.000,- (100%) dan realisasi fisik 100%, keluaran dari kegiatan

ini adalah terlaksananya rehabilitasi sedang/berat gedung kantor.

III. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

3.1 Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal yang didanai melalui dana

APBD dengan alokasi dana Rp. 5.000.000 Realisasi Keuangan Rp

1.300.000,- (26%) dan realisasi fisik 100%, keluaran dari kegiatan ini

adalah Terlaksananya Pendidikan dan Latihan Aparatur.

IV.Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan.

4.1 Kegiatan Penyusunan Laporan capaian kinerja dan iktisar realisasi

kinerja SKPD yang didanai melalui dana APBD dengan alokasi dana

Rp. 63.650.000,- Realisasi Keuangan Rp. 55.890.000,- (87,81%) dan

realisasi fisik 100%, keluaran dari kegiatan ini adalah Tersesusunnya

Lakip, Laporan Tahunan, RKA, DPA, Renja, Laporan Bulanan dan

terlaksananya monitoring dan evaluasi kegiatan.

4.2 Kegiatan Penyusunan Pelaporan Akhir Tahun yang didanai melalui

dana APBD dengan alokasi dana Rp. 32.870.000,- Realisasi Keuangan

Rp. 31.074.000,- (94,54%) dan realisasi fisik 100%, keluaran dari

kegiatan ini adalah tersusunnya laporan keuangan akhir tahun, laporan

bulanan dan laporan triwulan.

Page 54: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.32

V. Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam

Pendayagunaan Sumberdaya Laut

5.1 Kegiatan Pengawasan terhadap penggunaan formalin dan bahan

pengawaet lainnya yang didanai melalui dana APBD dengan alokasi

dana Rp. 41.435.000,- Realisasi Keuangan Rp. 38.405.000,- (92,69%)

dan realisasi fisik 100%, keluaran dari kegiatan ini adalah

Terlaksananya pemeriksaan sampel ikan konsumsi dan pemeriksaan

sampel pakan ikan.

5.2 Kegiatan Pendataan statistik perikanan tangkap/budidaya/monitoring

dan pembinaan yang didanai melalui dana APBD dengan alokasi dana

Rp. 15.335.000,- Realisasi Keuangan Rp.12.730.000,- (83,01%) dan

realisasi fisik 100% , keluaran dari kegiatan ini adalah Terlaksananya

penyusunan data statistik perikanan.

5.3 Kegiatan Penyusunan Rancangan Perda Perikanan yang didanai

melalui dana APBD dengan alokasi dana Rp. 39.625.000,- Realisasi

Keuangan Rp 36.594.00,- (92,35%) dan realisasi fisik 100% , keluaran

dari kegiatan ini adalah tersusunnya Ranperda Perikanan.

VI. Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam

Pendayagunaan Sumberdaya Laut

6.1 Kegiatan Pengembangan bibit ikan unggul yang didanai melalui dana

APBD dengan alokasi dana Rp. 830.650.000,- Realisasi Keuangan

Rp 826.842.000,- (99.54%) dan realisasi fisik 100% , keluaran dari

kegiatan ini Tersedianya pakan dan benih ikan untuk Pokdakan dan

BBI.

6.2 Kegiatan Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan yang

didanai melalui dana APBD dengan alokasi dana Rp. 99.900.000,-

Realisasi Keuangan Rp.99.326.600,- (99,43%) dan realisasi fisik

100%, keluaran dari kegiatan ini adalah Terlaksananya lomba

pokdakkan tingkat Kabupaten, Terfasilitasi dan Terlaksananya Lomba

Pokdakan Tingkat Nasional, Terlaksananya Sosialisasi Peningkatan

Page 55: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.33

Kelembagaan Perikanan, Termonitor, Terbina dan Terkelolanya

Kegiatan Pendampingan

6.3 Kegiatan Pengadaan Calon Induk Ikan Unggulan yang didanai melalui

dana APBD dengan alokasi dana Rp. 195.633.800,- Realisasi

Keuangan Rp. 195.370.300,- (99,87%) dan realisasi fisik 100%,

keluaran dari kegiatan ini adalah Tersedianya calon induk ikan dan

pakan untuk Pokdakan

6.4 Kegiatan Revitalisasi Perikanan Budidaya di Kawasan Budidaya Air

Tawar yang didanai melalui dana APBD dengan alokasi dana Rp.

337.455.000,- Realisasi Keuangan Rp. 336.462.050,- (99,71%) dan

realisasi fisik 100%, keluaran dari kegiatan ini adalah Terberdayanya

Kembali Keramba Jaring Apung dan Keramba Sungai, Terlaksanya

Temu Usaha Kemitraan dan Bimtek Pengembangan Usaha Perikanan

6.5 Kegiatan Pembangunan perikanan Budidaya Terpadu yang didanai

melalui dana APBD dan DAK dengan alokasi dana Rp. 716.700.000,-

Realisasi Keuangan Rp. 702.672.000,- (98,04%) dan realisasi fisik

100%, keluaran dari kegiatan ini Terehab dan Terbangunnya Kolam

Pokdakan di Kawasan Minapolitan dan Kawasan Penyangga Untuk

Pengembangan, Terlaksananya Identifikasi Kualitas Induk Ikan Gurami

di UPR Kab. Lima Puluh Kota, Terlaksanya Bimtek Tentang Aplikasi

Teknologi Pakan Ikan Hasil Penelitian dari Lembaga Penelitian

dan/atau Masyarakat, Termonitor, Terbina dan Terevaluasinya

Kegiatan Pembangunan Perikanan Perikanan Budidaya

6.6 Kegiatan Pengembangan kawasan Pendederan Ikan Unggulan yang

didanai melalui dana APBD dan DAK dengan alokasi dana Rp

1.831.964.000,- Realisasi Keuangan Rp. 1.614.762.375,- (88,14%) dan

realisasi fisik 100%, keluaran dari kegiatan ini Tersedianya Bantuan

Rehab Kolam untuk Pokdakan, Terlaksanya Kegiatan Sosialisasi untuk

Pokdakan, Tersedianya Tempat Packing, Pos Jaga, dan Gudang Pelet

untuk BBI Sentral, Tersedianya Jalan untuk BBI Sentral, Tersedianya

Kolam, Saluran Air Masuk dan Keluar di BBI Sentral

Page 56: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.34

6.7 Kegiatan Pengendalian dan Pencegahan Penebaran Penyakit yang

didanai melalui dana APBD dan DAK dengan alokasi dana Rp.

80.658.400,- Realisasi Keuangan Rp. 80.357.800,- (99,63%) dan

realisasi fisik 100% , keluaran dari kegiatan ini adalah Tersedianya Alat

dan Bahan Laboratorium dan Obat-Obatan Ikan, Terlaksananya

Kegiatan Monitoring dan Surveillance, Bimtek Pengendalian dan

Pengobatan Penyakit Ikan

VII. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan

7.1 Kegiatan Kajian Sistem Penyuluhan Perikanan yang didanai melalui

dana APBD dan DAK dengan alokasi dana Rp. 138.134.000,- Realisasi

Keuangan Rp. 136.991.600,- (99,17%) dan realisasi fisik 100 %,

keluaran dari kegiatan ini adalah Terlaksananya pelatihan bagi petugas

dan penyuluh perikanan, Meningkatnya Wawasan dan SDM Petugas

dan penyuluh Perikanan, Tersedianya Sarana/ alat Bantu Penyuluhan

(Peralatan Audiovisual), Tersedinya Bahan Praktek Pelatihan Bagi

Petugas dan Penyuluh Perikanan, Terlaksananya Pemberdayaan

Pelaku Utama Perikanan, Tersedianya Kelengkapan Kerja Lapangan

Bagi Petugas dan Penyuluh Perikanan

VIII. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi

Perikanan

8.1 Kegiatan Kajian Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi

Perikanan yang didanai melalui dana APBD dan DAK dengan alokasi

dana Rp. 1.474.740.000,- Realisasi Keuangan Rp. 1.465.081.961,-

(99,35%) dan realisasi fisik 100% , keluaran dari kegiatan ini adalah

Tersedianya kawasan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan,

Teridentifikasinya rumah tangga pengolah ikan UPI, Berkembangnya

sentra pengolahan ikan, Tersedianya peralatan Pengolahan Ikan,

Tersedianya Peralatan Pemasaran, Terikutinya expo produk daerah

pada setiap event secara efektif, Terlaksananya lomba gemar ikan

Tingkat Kabupaten, Terikutinya lomba gemar ikan Tingkat Propinsi,

Page 57: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.35

Tersedianya informasi tentang Promosi Forikan, Terbangun dan

berfungsinya Bangsal Pengolahan Ikan, Terehabnya pasar ikan

tradisional menjadi pasar yang Bersih dan Nyaman, Terehabnya Los

Pasar Ikan, Tersedianya kios mini tempat pemasaran Ikan Konsumsi

dan Konsumsi, Tersusunya Buku statistik pengolahan hasil perikanan,

Terlaksananya Bimtek Penumbuhan dan Pembinaan asosiasi Poklasar,

Terlaksananya sosialisasi Pembentukan Asosiasi Pelaku Usaha Non

Konsumsi, Terbinanya Poklasar, Terlaksananya Sosialisasi /Penguatan

Kelembagaan Forikan, Terlaksananya Sosialisasi Gerakan Makan Ikan

Anak PAUD/TK dan SD, Terlaksananya Lomba Unit Penanganan,

Terlaksananya Pameran dan Arena Promosi Oleh Pokdakan/Poklasar.

IX.Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air

Tawar

9.1 Kegiatan Kajian Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar

yang didanai melalui dana APBD dengan alokasi dana Rp.

100.269.000,- Realisasi Keuangan Rp 99.967.400,- (99,70%) dan

realisasi fisik 100% , keluaran dari kegiatan ini adalah Tersedianya

Data Keanekaragaman Jenis-Jenis Ikan Konsumsi dan Ikan Hias,Jenis

Alat Tangkap dan Spesifikasi di Perairan Umum Daratan

9.2 Kegiatan Pengembangan Kawasan dan Pelestarian Sumberdaya

Perikanan yang didanai melalui dana APBD dan DAK dengan alokasi

dana Rp. 1.502.215.900,- Realisasi Keuangan Rp 1,489.848.000,-

(99,18%) dan realisasi fisik 100% , keluaran dari kegiatan ini adalah

terlaksananya Pembinaan Pokmaswas dan Lomba Pokmaswas,

Bimbingan Teknis Kelembagaan Pokmaswas Lubuk Larangan,

Pelatihan Pembenihan Ikan Langka, Pengadaan Benih Ikan

Langka,Pengadaan Benih Ikan Untuk di Tebar di Perairan Umum,

Pembangunan Sarana Pengembangbiakan Biota Langka,

Pembangunan Pos Jaga di Lubuk Larangan, dan Pembangunan Pintu

Gerbang Kawasan Konservasi

Page 58: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.36

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Perikanan

Hasil analisis terhadap Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan

Perikanan Republik Indonesia Tahun 2015-2019, Rencana Strategis Dinas

Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2020 dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun

2016-2021. Adapun tantangan dan peluang yang dihadapi oleh Kabupaten Lima

Puluh Kota dalam Sektor Perikanan Tahun 2016-2021 adalah :

A. Tantangan

1. Peningkatan Sumber daya manusia sebagai pengendali dalam menjamin

ketersediaan sumber daya ikan secara berkelanjutan;

2. Dengan telah dibelakukannnya MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) dimana

bebasnya produk–produk asing masuk ke pasar Indonesia;

3. Meningkatnya standarisasi permintaan pasar tentang kualitas, kuantitas

dan kontinuitas produk ;

4. Meningkatnya sistem jaminan kesehatan ikan, mutu dan keamanan hasil

perikanan;

5. Kompetisi daerah tetangga baik di perikanan budidaya maupun tangkap;

6. Skala usaha dan kemampuan kelembagaan usaha perikanan yang masih

kecil dan perlu terus ditingkatkan melalui akses permodalan, jaringan

teknologi dan pasar;

7. Tingginya ketergantungan dan harga pakan pabrikan.

B. Peluang

1. Potensi Perikanan yang cukup luas yang belum termanfaatkan secara

optimal;

2. Meningkatnya produksi dan produktifitas perikanan;

3. Perluasan kesempatan kerja di sektor perikanan sebagai multiple efek

pertumbuhan ekonomi daerah;

4. Meningkatnya luas lahan budidaya perikanan;

5. Meningkatnya kuantitas dan harga permintaan komoditi perikanan;

Page 59: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.37

6. Tumbuh dan berkembangnya kearifan lokal yang mendukung pengawasan

dan pemanfaatan sumber daya ikan di perairan umum daratan;

7. Pemanfaatan mesin pelet secara optimal sehingga dapat menekan biaya

produksi.

2.4.1 Analisis terhadap Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan RI

Pengembangan sumber daya manusia di bidang kelautan dan

perikanan memiliki peranan strategis dalam mendukung capaian

pembangunan kelautan dan perikanan secara keseluruhan. Peranan

strategis tersebut dilakukan melalui kegiatan pendidikan, pelatihan dan

penyuluhan yang diarahkan untuk mendorong dan mempercepat

peningkatan kapasitas sumber daya manusia kelautan dan perikanan,

sehingga memiliki kapasitas sumber daya manusia.

Pemanfaatan potensi sumber daya perikanan mendorong

peningkatan kegiatan perdagangan produk kelautan dan perikanan antar

negara maupun antar area di dalam wilayah NKRI. Semakin meningkatnya

kegiatan lalu lintas hasil perikanan membawa konsekuensi meningkatnya

resiko masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan berbahaya serta

masuknya hasil perikanan yang dapat merugikan dan membahayakan

kesehatan manusia. Oleh karena itu perlu diiringi dengan peningkatan

sistem jaminan kesehatan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan yang

terpercaya dalam rangka mewujudkan kawasan perikanan budidaya yang

bebas hama penyakit ikan berbahaya serta terjaminnya hasil perikanan

yang aman untuk dikonsumsi.

Permasalahan yang dihadapi terkait dengan rendahnya produktivitas

dan daya saing usaha kelautan dan perikanan disebabkan oleh belum

optimalnya integrasi sistem produksi di hulu dan hilir, masih terbatasnya

sarana dan prasarana secara memadai, dan lemahnya kualitas SDM dan

kelembagaan . Saat ini jumlah SDM yang bergantung pada kegiatan usaha

kelautan dan perikanan sangat besar, namun pengetahuan, keterampilan

dan penguasaan teknologi dan aksesibilitas terhadap infrastruktur dan

informasi belum memadai dan belum merata di seluruh wilayah Indonesia.

Page 60: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.38

Dalam rangka pengembangan usaha, permasalahan utama yang

dihadapi adalah masih adanya keterbatasan dukungan permodalan usaha

dari pihak perbankan dan lembaga keuangan lainnya kepada para

nelayan/pembudidaya. Dalam kaitan ini, nelayan/pembudidaya ikan masih

mengalami kesulitan dalam mengakses permodalan atau kredit akibat

terkendala oleh pemenuhan persyaratan prosedural perbankan.

Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat mendukung untuk

pengembangan pakan ikan mandiri guna mengurangi ketergantungan akan

pakan pabrikan yang sangat tergantung pada bahan baku impor terutama

tepung ikan. Data produksi pakan pellet mandiri saat ini tercatat 35.000 ton

dari 1,3 juta ton (2,7 %) dari keseluruhan pakan ikan yang digunakan untuk

produksi 2,6 juta ton ikan air tawar. Diprediksi pada tahun 2019, dengan

target produksi ikan air tawar 6,5 juta ton, dapat dihasilkan 592.000 ton

pakan pellet mandiri dari 5,92 juta ton (10 %) dari keseluruhan kebutuhan

pakan.

Tumbuh dan kembangnya kesadaran masyarakat untuk

memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan secara lestari dan

bertanggung jawab di seluruh Indonesia menjadi potensi pendukung

pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan. Bentuk dukungan

tersebut salah satunya melalui kearifan lokal di masing-masing daerah.

2.4.2 Analisis terhadap Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi

Sumatera Barat.

Beberapa rumusan yang diarahkan sebagai antisipasi perubahan dan

kecendrungan masa depan yang berpengaruh pada tugas pokok dan fungsi

Dinas kelautan dan Perikanan antara lain :

a. Desain sistem pengawasan berbasis Informasi dan Tekhnologi yang

ditujukan untuk mensinergikan mekanisme pengawasan dengan aktifitas

penangkapan yang dilakukan oleh nelayan tradisional di wilayah Pantai

Barat, dengan pemberian fasilitas alat komunikasi bagi setiap kapal

nelayan yang terhubung secara integral dengan pusat-pusat

Page 61: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.39

pengawasan yang ada di semua titik yang memungkinkan di wilayah

pesisir dan Kab. Kepulauan Mentawai.

b. Desain fasilitasi pembiayaan dan manajemen dengan pihak eksternal

yang ditujukan antara lain untuk; menyusunan mekanisme kerjasama

pembiayaan dan restrukturisasi manajemen dengan berbagai lembaga

keuangan dan pelaku usaha skala besar dengan pola bapak-anak-asuh

dalam pengembagan usaha kelautan dan perikanan.

c. Peningkatan jaringan “kampung-rantau” untuk sistim pemasaran KP

dengan desain sentra produksi yang terkoneksi dengan sentra

pemasaran dalam satu grup usaha yang dimiliki bersama antara

pengusaha lokal yang berada di rantau dengan mitra perantau yang ada

diberbagai daerah di dalam dan laur negeri.

d. Pengerahan tenaga penyuluh perikanan / pendamping pelaku usaha

secara intensif dan terarah di sentra dan kawasan produksi perikanan

untuk pemadu serasian sasaran program serta menumbuhkembangkan

nilai-nilai keunggulan lokal yang berorientasi pasar

2.4.3 Analisis terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Kawasan Peruntukan perikanan terdiri atas :

1) Kawasan peruntukan perikanan tangkap, yang terdapat di seluruh

kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota;

2) Kawasan peruntukan perikanan budidaya, dikembangkan pada kolam

air tenang, kolam air deras, dan keramba jaring apung. Pengembangan

pada kolam air tenang dan kolam air deras diutamakan pada kawasan

kecamatan Harau, Lareh Sago Halaban, Luak, Guguak dan Mungka.

Sedangkan pengembangan pada jaring terapung diutamakan pada

kawasan kecamatan Harau, Payakumbuh dan Pangkalan Koto Baru.

3) Kawasan Minapolitan, terdapat di Mungo dan Andaleh.

Dalam Kawasan budidaya perikanan diperkenankan adanya bangunan

prasarana wilayah dan bangunan yang bersifat mendukung kegiatan

perikanan, pengembangan sarana dan prasarana perikanan.

Page 62: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.40

Dalam pemanfaatan sumber daya perikanan tidak melebihi

potensi lestari dan dalam kawasan perikanan juga dibebani fungsi

wisata, pengembagan perikanan tidak boleh merusak atau mematikan

fungsi pariwisata, dan tidak boleh mengakibatkan pencemaran

lingkungan dan kerusakan lingkungan lainnya.

Kewajiban pemerintah sehubungan dengan peran serta

masyarakat dalam penataan ruang terdiri dari :

a. Memberikan dan menyelenggarakan penyuluhan , bimbingan,

dorongan, pengayoman, pelayanan dan bantuan tekhnik, bantuan

hukum, pendidikan dan pelatihan;

b. Menyebarluaskan informasi mengenai proses penataan ruang

kepada masyarakat secara terbuka;

c. Mengumumkan dan menyebarluaskan rencana tata ruang kepada

masyarakat;

d. Menghormati hak yang dimiliki oleh masyarakat;

e. Memberikan penggantian yang layak kepada masyarakat atas

kondisi yang dialaminya sebagai akibat pelaksanaan kegiatan

pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang;

f. Melindungi hak masyarakat untuk berperan serta dalam proses

perencanaan tata ruang, menikmati pemanfaatan ruang yang

berkualitas dan pertambahan nilai ruang akibat bencana tata ruang

yang ditetapkan serta dalam mentaati rencana tata ruang;

g. Memperhatikan dan menindak lanjuti saran, usul, atau keberatan

dari masyarakat dalam rangka peningkatan mutu penataan ruang.

2.4.4 Analisis terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Keberadaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ditujukan

untuk memberikan muatan substantif aspek lingkungan hidup yang

berkelanjutan berupa sinergitas rencana dan program bagi dokumen

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana

Tata Ruang Wilayah Daerah (RTRWD) dan Rencana Strategis (Renstra

OPD) Dinas Perikanan yang kemudian akan menjadi landasan atau

Page 63: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.41

platform bagi Recana Kerja Pemerintah Daerah yang menjadi pedoman

dalam penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah.

Hasil identifikasi yang terkait dengan urusan Perikanan yang dapat

dirumuskan sebagai isu-isu pembangunan berkelanjutan lingkungan hidup

antara lain :

1. Perubahan fungsi lahan yang semula adalah hutan beralih fungsi

menjadi area pemukiman, perkantoran dan perumahan sehingga

mengakibatkan terjadinya degradasi lingkungan yang berdampak pada

perubahan iklim yang tidak dapat dicegah dan diprediksi perubahannya.

Akibatnya jumlah hari dan curah hujan menjadi tidak teratur dan

cenderung terjadi sepanjang tahun. Akumulasi dampak perubahan

lingkungan dan iklim adalah sering terjadi bencana alam : banjir, tanah

longsor dan kekeringan sehingga sangat mempengaruhi terhadap

kegiatan perikanan yang membutuhkan keseimbangan tata air baik

kualitas maupun kuantitas.

2. Pemanfaatan potensi daerah (sumberdaya alam) yang belum maksimal

sehingga belum optimalnya peningkatan produksi pangan (ikan), belum

berkembangnya pengolahan hasil perikanan, lemahnya distribusi dan

pemasaran pengolahan hasil perikanan, belum optimalnya

pengembangan produk unggulan daerah dan masih lemahnya

keterkaitan dan integrasi antar sektor sehingga melemahnya kondisi

perekonomian daerah secara umum.

3. Pengembangan kegiatan sektor unggulan pada kawasan andalan

perikanan dengan meminimalkan dampak pengurangan luas tutupan

hutan, peningkatan kebutuhan air, penurunan kualitas air dan

kebencanaan akibat ekstensifikasi dan intensifikasi perikanan.

4. Peningkatan kebutuhan air dan pencemaran akibat aktifitas intensifikasi

dan ekstensifikasi kegiatan perikanan terutama bagi beberapa sentra

perikanan budidaya yang membutuhkan pasokan air dalam jumlah

besar bersamaan dengan penggunaan langsung oleh masyarakat dan

aktifitas ekonomi lainnya sangat berpotensi untuk mempengaruhi

tingkat pencemaran dan ekosistem sekitarnya.

Page 64: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

II.42

5. Pengembangan perikanan tangkap yang tidak dibarengi dengan upaya

pelestarian lingkungan perairan akan menurunkan populasi dan jenis

ikan.

6. Pengembangan perikanan budidaya yang tidak terkendali akan

memberikan pengaruh pendangkalan dan ancaman terhadap beberapa

spesies ikan tertentu.

7. Revitalisasi sektor perikanan untuk mendukung ketahanan pangan

akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan apabila dilakukan

eksploitasi yang berlebihan dan kurang terkendali.

8. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida untuk meningkatkan produksi

akan berpengaruh terhadap pencemaran tanah dan lingkungan ekologi

seperti menurunkan kualitas air dan tanah dan terganggunya ekosistem

perairan.

Page 65: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

III.1

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS PERIKANAN

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan OPD

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perikanan menghadapi

permasalah - permasalahan yang sering terjadi. Adapun permasalahan-

permasalahan yang dihadapi Dinas Perikanan dalam menjalankan tugas dan

fungsinya diantaranya pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 : Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi

No Masalah Pokok

Masalah Akar Masalah

1 2 3 4

1 Belum Optimalnya Pengelolaan Potensi Daerah

1. Rendahnya jumlah produksi perikanan yang unggul

1. Belum optimalnya pengembangan komoditas unggulan sesuai dengan karakteristik daerah

2. Kurangnya modal usaha masyarakat perikanan

3. Biaya produksi usaha perikanan yang relatif tinggi

4. Masih rendahnya investasi, kerjasama dan kemitraan sektor perikanan

5. Kurangnya kesadaran tentang kesehatan ikan dan lingkungan sehingga rentannya berkembang hama dan penyakit

6. Penerapan CBIB dan CPIB yang belum optimal sehingga masih ditemui kasus serangan hama penyakit

2. Rendahnya tingkat produktivitas perikanan

1. Kurang berkembangnya minapolitan berbasis kawasan yang dapat merangsang peningkatan produktivitas, daya saing dan nilai tambah bagi masyarakat perikanan

2. Minimnya pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wilayah budidaya

3. Adanya alih fungsi lahan dari lahan perikanan menjadi lahan pertanian karena terbatasnya sumber daya air

4. Rendahnya pengembangan luas lahan budidaya (Ekstensifikasi)

Page 66: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

III.2

No Masalah Pokok

Masalah Akar Masalah

1 2 3 4

Belum Optimalnya Pengelolaan Potensi Daerah

3. Rendahnya tingkat konsumsi makan ikan

1. Masih rendahnya tingkat capaian konsumsi ikan masyarakat

2. Masih rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan pentingnya manfaat mengkonsumsi ikan

3. Produk olahan hasil perikanan sebagian besar masih diproses dengan cara yang sederhana

4. Masih rendahnya diversifikasi jenis olahan hasil perikanan

4. Kelompok yang sudah terdaftar di Dinas Perikanan masih banyak yang belum aktif

1. Masih kurangnya bimtek dan pelatihan mengenai cara budidaya ikan yang baik

2. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam keikutsertaan mengelola sumber daya perikanan dan pengelolaan sumber daya perikanan

5. Rendahnya cakupan bina kelompok

1. Sebagian kelas kelompok perikanan merupakan kelas kelompok pemula

2. Sebagian kelompok yang sudah terdaftar di Dinas Perikanan masih ada yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah, hal itu dikarenakan kelompok yang terdaftar masih belum aktif

3.1.1 Faktor Penghambat

1. Kurangnya kesadaran pembudidaya dalam mempergunakan benih unggul

sesuai standar SNI

2. Penerapan CBIB dan CPIB yang belum optimal sehingga masih ditemui

kasus serangan hama penyakit ikan

3. Masih rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan

pentingnya manfaat konsumsi ikan

4. Masih kurangnya bimtek dan pelatihan mengenai cara penanganan dan

pengolahan hasil perikanan yang baik dan benar

5. Minimnya pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan

wilayah budidaya

6. Sebagian kelas kelompok perikanan merupakan kelas kelompok pemula

Page 67: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

III.3

7. Produk olahan hasil perikanan sebagian besar masih diproses dengan cara

yang sederhana

8. Masih rendahnya diversifikasi jenis olahan hasil perikanan

9. Adanya alih fungsi lahan dari lahan perikanan menjadi lahan pertanian

karena terbatasnya sumber daya air

10. Rendahnya pengembangan luas lahan budidaya (Ekstensifikasi)

11. Belum optimalnya pengembangan komoditas unggulan sesuai dengan

karakteristik daerah

12. Kurangnya modal usaha masyarakat perikanan

13. Biaya produksi usaha perikanan yang relatif tinggi

14. Masih rendahnya investasi, kerjasama dan kemitraan sektor perikanan

3.1.2 Faktor Pendorong

1. Pemberian bantuan benih dan calon induk ikan unggul sesuai standar SNI

2. Sosialisasi dan sertifikasi CBIB dan CPIB bagi pembudidaya ikan

3. Gerakan Makan Ikan (GEMARIKAN)

4. Lomba Menu Kreasi berbahan dasar ikan

5. Pembentukan Forum FORIKAN

6. Fasilitasi terhadap pengolahan ikan untuk memperoleh perizinan P-IRT

7. Pendampingan pada kelas kelompok pemula

8. Peningkatan kapasitas kelembagaan bagi kelompok

9. Sosialisasi deteksi dan penanganan hama penyakit ikan

10. Bantuan excavator dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk

perluasan lahan perikanan

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang

Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah, yang dimaksud dengan Visi adalah rumusan

Page 68: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

III.4

umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

Penjelasan lain menyebutkan bahwa visi merupakan cara pandang terhadap

sesuatu yang ingin diwujudkan dimasa mendatang. Untuk dapat mewujudkan

kondisi imajiner tersebut, maka visi disusun dengan cara mempertimbangkan

sintesa kondisi umum daerah dengan arah pembangunan yang dilakukan. Visi

yang disusun harus mencerminkan gambaran tentang fungsi dan peran dinas

daerah dalam konteks pembangunan daerah, dimana fungsi tersebut akan

membuat kehidupan internal dinas daerah berlangsung efektif. Sementara itu visi

berperan memberi pengaruh dan turut mendukung kemajuan daerah dalam

konstelasi pembangunan daerah yang lebih luas.

Penyajian visi dan misi ini dalam dokumen perencanaan merupakan

implementasi pendekatan politis dalam perencanaan pembangunan daerah

disamping pendekatan lainnya, yaitu pendekatan teknokratik, partisipatif, serta

atas bawah (Top-Down) dan bawah atas (Bottom-Top).

Sesuai dengan Undang-Undang di atas, maka Rencana Strategis Dinas

Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota harus memiliki visi. Visi ini disusun sebagai

penjabaran dari visi dan misi Pemerintah Daerah untuk periode waktu 5 tahun

(2016-2021). Visi ini juga harus mengacu kepada visi Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Propinsi Sumatera Barat. Hal ini dilakukan untuk menjaga

keterkaitan dan sinkronisasi pembangunan daerah, propinsi dan nasional.

Meskipun visi ini didasari dan merupakan penjabaran dari visi Bupati dan

Wakil Bupati terpilih, namun visi dan misi ini tetap memerlukan kajian dan

masukan dari berbagai pihak. Karena secara operasional dan administrasi visi ini

akan menjadi visi dalam kurun waktu 5 tahun. Kajian yang dilakukan berupa

analisis terhadap kondisi umum daerah di berbagai bidang serta evaluasi capaian

pembangunan selama 5 tahun sebelumnya, sebagaimana dilaksanakan

berdasarkan Rencana Strategis Dinas Perikanan sebelumnya. Masukan berbagai

pihak diperlukan dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dan

menyesuaikan visi dan misi menjadi milik bersama dan mendapat dukungan

penuh secara bersama. Untuk mewujudkan hal ini perlu sekali diciptakan

keterpaduan dan keserasian antara peranan pemerintah daerah, peranan

Page 69: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

III.5

masyarakat dan dunia usaha dalam menggerakkan proses pembangunan daerah

di sektor perikanan secara menyeluruh.

Disamping itu agar visi yang disusun dapat dipaparkan, dilaksanakan dan

diwujudkan dengan baik, maka visi harus dirumuskan secara realistis sesuai

dengan kemampuan daerah, baik kemampuan aparatur dinas / daerah, keuangan

daerah dan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu dalam perumusan visi perlu

dilakukan pertimbangan yang matang terutama pertimbangan setelah melihat

kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang yang dimiliki dan bisa dimanfaatkan

dinas daerah.

Adapun Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota untuk

tahun 2016-2021 adalah :

“Terwujudnya Kabupaten Lima Puluh Kota Sejahtera dan Dinamis

“Yang Mantap” berlandaskan Iman dan Taqwa”.

Sejahtera adalah merupakan refleksi dari berkurangnya masyarakat miskin,

meningkatnya pendapatan dan daya beli masyarakat, meningkatnya kualitas

hidup dan lingkungan, serta terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan,

kesehatan, dan ekonomi. Dinamis adalah gambaran suatu sikap yang responsif

terhadap perubahan dan pembaharuan. Mantap adalah akronim dari Maju,

Amanah, Bermartabat dan Berpendidikan yang merupakan satu kesatuan kalimat

yang menggambarkan sikap pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan

yang mandiri, terbuka, bisa dipercaya, dan punya harga diri dengan nilai-nilai

keterpelajaran. Iman dan Taqwa merupakan persyaratan mutlak untuk dapat

terwujudnya kehidupan agamais serta untuk menjadikan masyarakat yang saleh

dan taat pada tuntutan ajaran agama yang diyakini. Pembangunan yang

diarahkan untuk mencapai rakyat yang sejahtera dan dinamis yang “mantap” itu

harus dilandasi oleh iman dan taqwa sebagai ruh nya.

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang dilaksanakan

untuk mewujudkan visi. Misi juga dapat didefinisikan komitmen terbaik daerah

terhadap stakeholder. Stakeholder utama pembangunan daerah adalah

masyarakat sebagai objek (tujuan) dan sekaligus subjek (pelaku) pembangunan.

Upaya untuk mewujudkan visi menjadi daerah yang sejahtera dan dinamis yang

Page 70: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

III.6

“mantap” berlandaskan iman dan taqwa yang telah dirumuskan diatas adalah

melaui 6 misi pembangunan daerah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama, beradat dan berbudaya;

2. Meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui revitalisasi perekonomian dan

reformasi kelembagaan berbasis masyarakat dengan pemanfaatan potensi

daerah;

3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia;

4. Meningkatkan tata kelola pemerintahan dan kualitas pelayanan publik;

5. Memperkuat kelembagaan nagari untuk melaksanakan pembangunan

berbasis jorong;

6. Meningkatkan infrastruktur untuk percepatan pembangunan dan daerah basis

perjuangan.

Untuk mewujudkan misi tersebut dituangkan ke dalam 11 agenda prioritas

pembangunan antara lain :

1. Revolusi mental;

2. Revitalisasi pertanian menuju agroindustri;

3. Pariwisata dan ekonomi kreatif;

4. Investasi dan kemudahan berusaha;

5. Penguatan ekonomi kerakyatan;

6. Akselerasi pembangunan sumberdaya manusia;

7. Reformasi birokrasi;

8. Penguatan nagari;

9. Penataan ruang dan kawasan strategis;

10. Fasilitas umum dan fasilitas sosial berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

11. Pengembangan daerah basis perjuangan.

Berdasarkan Misi diatas, maka Dinas Perikanan dengan urusan Kelautan

dan Perikanan termasuk ke dalam MISI 2 : Meningkatkan tarah hidup masyarakat

melalui revitalisasi perekonomian dan reformasi kelembagaan berbasis

masyarakat dengan pemanfaatan potensi daerah.

Page 71: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

III.7

3.3 Telaahan Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik

Indonesia dan Renstra Provinsi Sumatera Barat

3.3.1 Telaahan Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik

Indonesia

Permasalahan dalam pembangunan perikanan tangkap mencakup

berbagai kelemahan yang terdapat di internal sistem perikanan tangkap maupun

berbagai ancaman yang berasal dari luar sistem perikanan tangkap di Indonesia.

Permasalahan tersebut dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) permasalahan

utama, yakni sebagai berikut:

1. Sumber Daya Ikan

Ketersediaan sumber daya ikan menjadi pilar utama dalam

mewujudkan pembangunan perikanan tangkap secara optimal dan

berkelanjutan. ketersediaan sumber daya ikan dipengaruhi faktor internal ikan

khususnya terkait dengan kemampuan regenerasi ikan terhadap perubahan

lingkungkuan baik akibat faktor alam maupun aktivitas manusia. Oleh karena

itu, faktor manusia harus menjadi faktor kendali untuk menjamin ketersediaan

sumber daya ikan secara berkelanjutan. Fakta empiris menunjukkan bahwa

terjadinya degradasi sumber daya ikan sebagian besar akibat aktivitas

manusia dalam mengekploitasi SDI yang melebihi batas kemampuan ikan

untuk melakukan regenerasi. Oleh karena itu, tuntutan kebutuhan manusia

dalam mengekploitasi SDI (kepentingan ekonomi) harus seimbang dengan

tuntutan ketersedian sumber daya ikan di masa mendatang (kepentingan

sumber daya ikan dan lingkungannya). Permasalahan-permasalahan pokok

SDI yang harus menjadi perhatian masyarakat kelautan dan perikanan dalam

pengembangan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

Tahun 2015-201932 usaha perikanan tangkap sebagai berikut:

a. Masih maraknya Illegal, Unregulated, and Unreported (IUU) Fishing.

b. Ketidakseimbangan pemanfaatan SDI antar WPP-NRI.

c. Belum optimalnya akurasi data kondisi stok sumber daya ikan, hasil

tangkapan dan tingkat ekploitasi sumber daya ikan.

d. Kerusakan ekosistem pesisir dan laut.

Page 72: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

III.8

e. Masih rendahnya kepatuhan pelaku usaha dalam menyampaikan hasil

tangkapan ikan yang akurat, obyektif dan tepat waktu.

f. Belum optimalnya sinergi pengelolaan sumber daya ikan antara pusat dan

daerah, antar daerah, serta dengan sektor terkait.

2. Sarana dan Prasarana

Pengembangan usaha perikanan tangkap akan optimal jika didukung

dengan sarana dan dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana

tersebut mencakup: kapal dan alat tangkap, pelabuhan perikanan beserta

fasilitasnya, dan sarana dan prasarana pendukung usaha penangkapan ikan

lainnya. Permasalahan-permasalahan pokok terkait sarana dan prasarana

dalam pengembangan perikanan tangkap antara lain sebagai berikut:

a. Masih banyaknya penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.

b. Sebaran pelabuhan perikanan tidak merata dan sebagian besar di

Indonesia Bagian Barat.

c. Pembangunan fasilitas pelabuhan perikanan belum lengkap sehingga

masih ada pelabuhan perikanan yang belum dapat dimanfaatkan dengan

baik.

d. Belum optimalnya pengelolaan pelayanan pelabuhan perikanan, termasuk

sistem pendataan, peningkatan investasi, dan Rencana Strategis

pengendalian lingkungan.

e. Kurangnya kesadaran stakeholders dalam memanfaatkan fasilitas dan

kawasan pelabuhan secara berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

f. Jumlah tenaga syahbandar yang masih kurang. Cara penanganan ikan di

pelabuhan perikanan belum optimal.

g. Belum seluruh pelabuhan perikanan melaksanakan ketelusuran asal ikan

(treacebility)/penerapan SHTI untuk kepentingan produk ekspor maupun

konsumsi dalam negeri.

h. Belum adanya pelabuhan perikanan yang dapat melakukan ekspor secara

langsung.

i. Integrasi dan konektivitas antar pelabuhan perikanan belum optimal,

termasuk sistem data dan informasi.

j. Ketersediaan infrastruktur termasuk listrik khususnya di luar pulau Jawa

Page 73: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

III.9

yang masih terbatas sehingga mempengaruhi usaha penangkapan.

3. Usaha dan Kenelayanan

Beberapa permasalahan pokok terkait usaha dan kenelayanan adalah

sebagai berikut :

a. Kemiskinan nelayan yang masih tinggi;

b. Skala usaha dan kemampuan kelembagaan usaha nelayan yang masih

kecil dan perlu terus ditingkatkan;

c. Rendahnya akses usaha nelayan terhadap permodalan yang antara lain

disebabkan dukungan perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang

belum optimal terhadap usaha perikanan tangkap;

d. Rantai tata niaga perikanan yang masih panjang sehingga merugikan

nelayan (patront-client);

e. Masih minimnya perlindungan sosial bagi nelayan;

f. Kepatuhan pelaku usaha terhadap peraturan di bidang perikanan tangkap

yang masih perlu ditingkatkan.

Di samping itu, terdapat pula berbagai ancaman juga dari luar yang

apabila tidak diantisipasi dengan baik akan berpengaruh terhadap kinerja

perikanan tangkap, misalnya: adanya tuntutan standar kualitas produk ekspor

yang semakin ketat ke negara pengimpor, serta perdagangan bebas yang

apabila tidak diantisipasi dengan baik menyebabkan perikanan tangkap

domestik menjadi tidak kompetitif.

Dalam pengembangan perikanan budidaya, masih dihadapkan pada

permasalahan implementasi kebijakan tata ruang dan rencana zonasi wilayah

pesisir dan pulau-pulau kecil, terbatasnya prasarana saluran irigasi,

terbatasnya ketersediaan dan distribusi induk dan benih unggul, kesiapan

dalam menanggulangi hama dan penyakit, penyediaan fasilitas kolam dan air

yang baik serta permasalahan bahan baku pakan dan kestabilan harga, serta

tingginya harga pakan.

Rendahnya produktifitas perikanan budidaya juga disebabkan karena

struktur pelaku usaha perikanan budidaya adalah skala kecil/tradisional (±

80%), dengan keterbatasan aspek permodalan, jaringan teknologi dan pasar.

Page 74: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

III.10

Disamping itu serangan hama dan penyakit ikan/udang, serta adanya

pencemaran yang mempengaruhi kualitas lingkungan perikanan budidaya.

Pemanfaatan potensi sumber daya perikanan mendorong peningkatan

kegiatan perdagangan produk kelautan dan perikanan antar negara maupun

antar area di dalam wilayah NKRI.

Semakin meningkatnya kegiatan lalu lintas hasil perikanan membawa

konsekuensi meningkatnya risiko masuk dan tersebarnya hama dan penyakit

ikan berbahaya serta masuknya hasil perikanan yang dapat merugikan dan

membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu perlu diiringi dengan

peningkatan sistem jaminan kesehatan ikan mutu dan keamanan hasil

perikanan yang terpercaya dalam rangka mewujudkan kawasan perikanan

budidaya yang bebas hama penyakit ikan berbahaya serta terjaminnya hasil

perikanan yang aman untuk konsumsi manusia. Globalisasi dalam kerangka

perdagangan internasional, mendorong semakin meningkatnya arus lalu lintas

dan menurunnya secara bertahap hambatan tarif (tariff barrier) dalam

perdagangan hasil perikanan antar negara. Keadaan ini memicu masing-

masing negara, termasuk negara mitra dagang seperti Uni Eropa, China,

Rusia, Canada, Korea, Vietnam dan Norwegia, semakin memperketat

persyaratan jaminan kesehatan, mutu dan keamanan hasil perikanan (health,

quality and safety assurance).

Sebagai anggota World Trade Organization (WTO) Indonesia

berkewajiban melaksanakan isi ketentuan dalam “Agreement of The

Application of Sanitary and Phytosanitari Measure” (perjanjian SPS) yang

memuat ketentuan tentang penerapan peraturan-peraturan teknis guna

melindungi kesehatan manusia, hewan, ikan dan tumbuhan. Konsep

perjanjian Sanitary and Phytosanitary (SPS) merupakan instrumen pengendali

perdagangan internasional berupa hambatan teknis (technical barrier to

trade)/hambatan non tariff (non tariff barrier). Untuk itu pengembangan sistem

jaminan kesehatan, mutu dan keamanan hasil perikanan harus selaras

dengan persyaratan dan ketentuan internasional sehingga mampu

meningkatkan daya saing hasil perikanan dalam era perdagangan global.

Page 75: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

III.11

Permasalahan lain yang dihadapi terkait dengan masih rendahnya

produktivitas dan daya saing usaha kelautan dan perikanan yang disebabkan

oleh struktur armada penangkapan ikan yang masih didominasi oleh kapal

berukuran kecil, belum optimalnya integrasi sistem produksi di hulu dan hilir,

serta masih terbatasnya penyediaan sarana dan prasarana secara memadai.

Disamping itu, aspek sangat mendasar yang mempengaruhi lemahnya

daya saing dan produktivitas adalah kualitas SDM dan kelembagaannya. Saat

ini jumlah SDM yang bergantung pada kegiatan usaha kelautan dan perikanan

sangat besar, namun pengetahuan, keterampilan, penguasaan teknologi dan

aksesibilitas terhadap infrastruktur dan informasi belum memadai dan belum

merata di seluruh wilayah Indonesia, terutama di wilayah kepulauan. Dalam

rangka pengembangan usaha, permasalahan utama yang dihadapi adalah

masih adanya keterbatasan dukungan permodalan usaha dari pihak

perbankan dan lembaga keuangan lainnya kepada para nelayan /

pembudidaya. Dalam kaitan ini, nelayan / pembudidaya ikan masih mengalami

kesulitan mengakses permodalan atau kredit akibat terkendala oleh

pemenuhan persyaratan prosedural perbankan.

Aktivitas pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan, baik yang

berada di daratan, wilayah pesisir, maupun lautan, tidak dapat terlepas dari

keberadaan potensi bencana alam dan dampak perubahan iklim yang dapat

terjadi di wilayah Indonesia. Bencana alam dan perubahan iklim dapat

berdampak serius terhadap kegiatan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan

perikanan, seperti kenaikan muka air laut (sea level rise) yang dapat

menyebabkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan sebagian wilayah/lahan

budidaya di wilayah pesisir, intrusi air laut ke daratan, peningkatan dan

perubahan intensitas cuaca ekstrim (seperti badai, siklon, banjir) yang

berpengaruh terhadap kegiatan penangkapan dan budid itu, penyiapan

kapasitas masyarakat untuk melakukan berbagai upaya mitigasi bencana dan

adaptasi dampak perubahan iklim masih sangat diperlukan.

Kesejahteraan pelaku usaha perikanan (budidaya, penangkapan,

pengolahan dan pemasaran) merupakan salah satu pilar penting dalam

peningkatan daya saing bangsa di era perdagangan bebas serta penerapan

Page 76: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

III.12

MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Namun, kondisi kesejahteraan para

nelayan dan pelaku usaha untuk dapat memenuhi kebutuhan dengan

pendapatan yang diperolehnya masih sangat terbatas.

Permasalahan yang dihadapi dalam menghadapi MEA 2015, utamanya

adalah belum adanya perlindungan terhadap pelaku usaha UMK untuk

meningkatkan daya saing melalui sinergi lintas sektor (termasuk dalam

mengakses sumber pembiayaan), perlindungan terhadap pasar domestik, dan

sertifikasi produk.

Isu utama pembangunan wilayah nasional adalah masih besarnya

kesenjangan antar wilayah khususnya kesenjangan antara Kawasan Barat

Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI). Dalam lima tahun

mendatang (2015-2019), arah kebijakan utama pembangunan wilayah

nasional difokuskan pada upaya mempercepat pengurangan kesenjangan

pembangunan antarwilayah dengan mendorong transformasi dan akselerasi

pembangunan wilayah.

3.3.2 Telaahan Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera

Barat

Dari inventarisasi dan investigasi berbagai permasalahan yang dihadapi di

bidang kelautan dan perikanan sampai saat ini, beberapa hal strategis yang dapat

dikuantifisir antara lain ;

a. Rendahnya kualitas induk yang ada di Sumatera Barat, baik yang ada di

semua Balai Benih Ikan Sentral, Balai Benih Ikan Kabupaten/ Kota maupun

Unit Pembenihan Rakyat, sehingga produktifitas optimal dan tingkat

keekonomian yang diterima produsen masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini

tentunya berdampak pada kekurang populeran usaha perikanan ini bagi

calon-calon pelaku lainnya sehingga pengembangan unit usaha dan jumlah

pelaku/ tenaga kerja tidak mengalami peningkatan yang signifikan.

b. Keterbatasan armada dan alat tangkap masih menjadi dilemma khususnya

bagi nelayan tradisional yang dihadapkan pada kompleksitas permasalahan

degradasi kualitas wilayah penangkapan di zona I pantai barat Pulau

Sumatera, perkembangan sektor lain yang memanfaatkan zona penangkapan

Page 77: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

III.13

seperti transportasi, pariwisata dan sebagainya, dihadapkan dengan tidak

meningkatkan kuantitas dan kualitas alat tangkap yang dimiliki nelayan

tradisional. Hal ini tentunya lebih lanjut berdampak pada tingkat pendapatan/

kesejahteraan nelayan, regenerasi nelayan dan sebagainya.

c. Kurangnya enterprenuership khususnya di bidang kelautan dan perikanan

dapat dilihat perkembangan jumlah areal budidaya, jumlah armada tangkap,

jumlah unit pengolahan dan lain-lain yang diduga diakibatkan karena

kekurangtertarikan pelaku-pelaku pemula atau pelaku non perikanan untuk

mulai berusaha di bidang kelautan dan perikanan. Pola budidaya,

penangkapan, pengolahan dan pemasaran masih sangat tradisional dan

sudah bertahan dari beberapa generasi sebelumnya.

d. Terbatasnya sarana pengawasan SDI dibandingkan dengan 51.060,23 km2

perairan laut Sumatera Barat, sehingga yang sangat mungkin untuk diawasi

hanyalah wilayah zona I di Samudera Indonesia serta tidak optimalnya

pengawasan secara intensif yang dilakukan di wilayah perairan umum seperti

danau maninjau dan Singkarak dari aktifitas destructive fishing.

e. Kompetisi daerah tetangga seperti Riau, Jambi di bidang perikanan budidaya

perlu dianalisa baik dalam hal dukungan Pemerintah Daerahnya, tingkat

partisipasi masyarakatnya maupun efektifitas program dan kegiatannya,

seperti keberadaan wilayah minapolitan patin di Kab. Kampar Riau dan

pemanfaatan optimal dari BBAT Jambi oleh pemerintah Provinsi dan

Kabupaten/ Kota se Provinsi Jambi menjadi tantangan potensial bagi

Sumatera Barat. Khusus bidang penangkapan, agresifitas nelayan Sumatera

Utara dan Bengkulu menjadi ancaman serius terlebih kurangnya perhatian

Pemerintah untuk melakukan koordinasi dalam regulasi penangkapan di

wilayah pantai barat Pulau Sumatera.

f. Peningkatan permintaan ikan segar dan olahan baik dari regional Provinsi

tetangga, sub-regional Negara tetangga maupun pasar ekspor lainnya

menjadi permasalahan disaat kualifikasi mutu dan komitmen pasokan yang

diinginkan tidak dapat dipenuhi Sumatera Barat.

Page 78: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

III.14

Akses internasional terbatas dengan tidak adanya penerbangan langsung

baik khusus kargo maupun passanger carrier yang dapat mengangkut cargo hasil

perikanan telah menimbulkan kerugian baik karena kuantitas pengiriman maupun

karena factor kualitas yang terdegradasi karena faktor waktu pengiriman. Hal

diatas mengakibatkan rendahnya nilai jual dan merosotnya imej produk Sumatera

Barat di pasar internasional.

3.4 Telaahan RTRW dan KLHS

3.4.1 Telaahan RTRW

1) Percepatan pembangunan IKK Sarilamak sebagai pusat pemerintahan

dan pertumbuhan ekonomi serta pemerataan pembangunan di

kawasan strategis lainnya yang berwawasan lingkungan.

2) Kawasan perikanan dapat dialihkan peruntukannya menjadi pertanian

holtikultura.

3) Dalam kawasan perikanan yang juga dibebani fungsi wisata,

pengembangan perikanannya tidak boleh merusak/mematikan fungsi

wisata.

4) Dalam kawasan budidaya perikanan diperkenankan adanya bangunan

prasarana wilayah dan bangunan yang bersifat mendukung kegiatan

perikanan.

5) Dalam kawasan budidaya perikanan diperbolehkan pengembangan

sarana dan prasarana perikanan.

6) Pembatasan pemanfaatan sumber daya perikanan tidak melebihi

potensi lestari.

7) Pemanfaatan kawasan perikanan tidak boleh mengakibatkan

pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan lainnya.

8) Pembangunan infrastruktur untuk wilayah dan kawasan strategis

sejarah, wisata, kawasan strategis ekonomi dan kawasan strategis

perbatasan.

9) Peningkatan akses menuju kawasan strategis perbatasan Kabupaten

Lima Puluh Kota dengan Kabupaten Pasaman dan Agam, serta Rokan

Page 79: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

III.15

Hulu di Provinsi Riau akan segera direalisasikan sehingga

memudahkan aktivitas perekonomian masyarakat.

10) Merupakan jalur strategis PKN Padang – PKW Bukittinggi – PKN

Pekanbaru yang merupakan urat nadi perekonomian wilayah Pulau

Sumatra.

11) Adanya potensi perikanan yg tersebar di seluruh wilayah Kabupaten

Lima Puluh Kota.

3.4.2 Telaahan KLHS

Di dalam RPJMD Kabupaten Lima Puluh Kota terdapat beberapa Isu-isu

strategis khususnya yang berkaitan dengan lingkungan hidup strategis, yaitu :

1) Penetapan Sarilamak sebagai Ibu Kota Kabupaten Lima Puluh Kota

mengharuskan kita untuk melakukan percepatan terhadap

pembangunan sehingga perubahan fungsi lahan tidak dapat dihindari,

dari kawasan hutan dan pertanian menjadi areal perkantoran dan

pemukiman yang berimbas pada peningkatan polusi lingkungan.

2) Terjadinya Degradasi lingkungan akibat aktifitas sosial dan ekonomi

yang berkembang dan cenderung mengalami pertumbuhan yang tinggi

dari tahun ke tahun yang berdampak pada perubahan iklim yang sulit

diprediksi sehingga jumlah hari dan curah hujan menjadi tidak teratur

dan cenderung terjadi sepanjang tahun. Akumulasi dari perubahan

lingkungan dan iklim adalah sering terjadinya bencana alam seperti

banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan kekeringan. Selain itu

bencana alam juga terjadi akibat belum maksimalnya pengelolaan

daerah aliran sungai (DAS).

3) Rendahnya daya saing komoditi lokal karena masih kurangnya inovasi

produk dan komoditi daerah.

4) Meningkatnya spesies ekosistem air tawar yang terancam punah

ataupun hampir punah akibat menurunnya kualitas, kuantitas dan

kontinuitas sumber daya air.

Page 80: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

III.16

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

a. Gambar Pelayanan PD

Sebagaimana diuraikan pada sub bab sebelumnya, Dinas Perikanan

Kabupaten Lima Puluh Kota mempunyai Tugas melaksanakan urusan

pemerintahan bidang perikanan yang menjadi kewenangan daerah dan

tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah kabupaten. Jika

dikaitkan dengan beberapa factor penghambat dalam pelayanannya Dinas

Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota dalam perjalanannya menemui

hambatan-hambatan seperti Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia

baik ditingkat masyarakat perikanan maupun aparatur Dinas Perikanan dan

Penyuluh Perikanan kurang memadai.

b. Sasaran Jangka Menengah pada Renstra K/L

Di dalam sasaran jangka menengah pada renstra Kementerian

Kelautan dan Perikanan menyebutkan Permasalahan dalam pembangunan

perikanan tangkap mencakup berbagai kelemahan yang terdapat di internal

sistem perikanan tangkap maupun berbagai ancaman yang berasal dari

luar sistem perikanan tangkap di Indonesia

Berdasarkan sasaran jangka menengah tersebut di atas juga

bepengaruhdalam menimbulkan isu-isu strategis yang mempengaruh

dalam pencapaian sasaran jangka menengah tersebut.

c. Sasaran Jangka Menengah dari Renstra PD Provinsi

Di dalam sasaran jangka menengah dari Renstra Dinas Perikanan

Provinsi Provinsi Sumatera Barat menyebutkan sebagai berikut :

- Rendahnya kualitas induk yang ada di Sumatera Barat, baik yang ada

di semua Balai Benih Ikan Sentral, Balai Benih Ikan Kabupaten/ Kota

maupun Unit Pembenihan Rakyat, sehingga produktifitas optimal dan

tingkat keekonomian yang diterima produsen masih jauh dari yang

diharapkan.

Page 81: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

III.17

- Keterbatasan armada dan alat tangkap

- Kurangnya enterprenuership khususnya di bidang kelautan dan

perikanan dapat dilihat perkembangan jumlah areal budidaya, jumlah

armada tangkap, jumlah unit pengolahan dan lain-lain

- Terbatasnya sarana pengawasan Sumber Daya Ikan

- Kompetisi daerah tetangga seperti Riau, Jambi di bidang perikanan

budidaya perlu dianalisa baik dalam hal dukungan Pemerintah

Daerahnya,

- Peningkatan permintaan ikan segar dan olahan baik dari regional

Provinsi tetangga, sub-regional Negara tetangga maupun pasar ekspor

lainnya menjadi permasalahan disaat kualifikasi mutu dan komitmen

pasokan yang diinginkan tidak dapat dipenuhi Sumatera Barat.

Berdasarkan sasaran jangka menengah Renstra Dinas Perikanan

Provinsi Sumatera Barat di atas diatas menimbulkan beberapa isu-isu

strategis yang mempengaruhi dalam pencapaiannya.

d. Implikasi RTRW bagi Pelayanan Dinas Perikanan

Rencana Tata ruang wilayah sebagaimana tertuang dalam Perda

Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2012 - 2032

menyebutkan antara lain :

- Kawasan perikanan dapat dialihkan peruntukannya menjadi pertanian

holtikultura.

- Dalam kawasan perikanan yang juga dibebani fungsi wisata,

pengembangan perikanannya tidak boleh merusak/mematikan fungsi

wisata.

- Dalam kawasan budidaya perikanan diperkenankan adanya bangunan

prasarana wilayah dan bangunan yang bersifat mendukung kegiatan

perikanan.

- Dalam kawasan budidaya perikanan diperbolehkan pengembangan

sarana dan prasarana perikanan.

Page 82: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

III.18

e . Implikasi KLHS bagi Pelayanan Dinas Perikanan

Di dalam RPJMD Kabupaten Lima Puluh Kota terdapat beberapa Isu-

isu strategis khususnya yang berkaitan dengan lingkungan hidup strategis

diantaranya perubahan fungsi lahan karena pemindahan ibukota Kabupaten,

Pengelolaa Daerah Aliran sungai yang belum maksimal dan banyaknya

spesies air tawar yang terancam punah karena kualitas air.

Isu strategis didefinisikan sebagai kondisi atau hal yang harus diperhatikan

atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang

signifikan bagi daerah di masa datang. Suatu kondisi yang menjadi isu strategis

adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang

lebih besar atau sebaliknya, dan dalam hal tidak dimanfaatkan, akan

menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam

jangka panjang. Isu strategis dapat berasal dari permasalahan pembangunan

maupun yang berasal dari dunia international, kebijakan nasional maupun

regional. Dalam penyajian isu strategis hal terpenting yang diperhatikan adalah isu

tersebut dapat memberikan manfaat/pengaruh dimasa datang terhadap daerah

tersebut.

Adapun isu-isu strategis dalam membangun dan memajukan bidang

perikanan di Kabupaten Lima Puluh Kota adalah:

1. Masih kurangnya sarana dan prasarana penangkapan ikan bagi

nelayan

2. Masih lemahnya kualitas kelembagaan bagi nelayan serta belum

optimalnya kegiatan pemberian jaminan sosial bagi nelayan ataupun

kegiatan pelatihan serta pembinaan

3. Penurunan kualitas lingkungan potensial budidaya ikan baik berupa alih

fungsi lahan potensial budidaya

4. Belum optimalnya penggunaan benih ikan unggul serta penerapan

metode CBIB dan CPIB bagi pembudidaya ikan sehingga masih ditemui

adanya serangan hama penyakit ikan

Page 83: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

III.19

5. Kurangnya diversifikasi hasil olahan produk perikanan serta belum

optimalnya penerapan standarisasi mutu pada hasil olahan produk

perikanan

6. Lemahnya distribusi pasar komoditas hasil perikanan serta masih

rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan di

masyarakat

7. Meningkatnya tuntutan akan produk perikanan yang aman bagi

kesehatan manusia

8. Diwajibkannya kelembagaan perikanan berbadan hukum dan terdaftar

di Menkumham RI

9. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam keikutsertaan mengelola

sumber daya perikanan dan pengelolaan sumber daya perikanan

10. Sebagian kelompok yang sudah terdaftar di Dinas Perikanan masih ada

yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah, hal itu dikarenakan

kelompok yang terdaftar masih belum aktif

Page 84: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

IV.1

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perikanan

Untuk merealisasikan misi, tujuan serta sasaran RPJMD tersebut perlu

ditetapkan tujuan dan sasaran Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota dalam

kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Tujuan ini dirumuskan untuk memberikan arah

dalam setiap penyusunan perencanaan pembangunan yang dilakukan oleh Dinas

Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota .Sedangkan Sasaran merupakan hasil yang

akan dicapai secara nyata, spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek

dari tujuan, dalam kurun waktu terrtentu/ tahunan secara berkesinambungan sejalan

dengan tujuan. Adapun tujuan dan sasaran yang ingin dicapai selama 5 tahun ke

depan adalah sebagaimana tercantum pada Tabel 4.1.

.

Page 85: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (5) (6) (7) (8) (9)

1.

- Produksi budidaya (ton) 46.000 46.000 51.218,40 56.073,83 61.409,03

- Produksi tangkap (ton) 3.500 3.750 4.000,00 4.250,00 4.500,00

- Produksi benih ikan (ekor) 400.000.000 425.000.000 430.000.000 440.000.000 450.000.000

- Produksi ikan hias (ekor) 5.000.000 6.000.000 6.500.000 7.000.000 7.500.000

- Produksi Produk Unggulan

Daerah (PUD) (ekor)

200.000 250.000 300.000 350.000 450.000

- Produksi hasil olahan perikanan

(ton)

350,00 350 375 400 425

2. Tingkat produktifitas perikanan

(ton/ha)

2,5 3 4 5 6

2. Meningkatnya konsumsi

makan ikan

3. Tingkat konsumsi makan ikan

(kg/kapita/tahun)

32 33 34 35 36

4. Jumlah kelembagaan sektor

perikanan yang aktif (unit)

523 566 615 671 737

5. Cakupan bina kelompok

perikanan (%)

67,5 75 80 85 90

4. 6. Nilai SAKIP 60 65 70 75 80

7. Persentase Temuan Keuangan

yang ditindaklanjuti

75 80 85 90 95

Sumber Data :

Data Statistik Dinas Perikanan

Jumlah produksi perikanan yang

unggul (ton)

1.

SASARAN INDIKATOR TUJUAN/SASARAN

(3) (4)

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Perikanan

TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN KE-NO. TUJUAN

Meningkatnya jumlah pelaku

utama dan pelaku usaha di

bidang perikanan yang aktif

Meningkatnya Kesejahteraan

Pelaku Usaha di Bidang Perikanan

dengan Memanfaatkan Potensi

3.

1.

Meningkatnya Akuntabilitas

Kinerja Dinas Perikanan

Meningkatnya produksi dan

produktifitas perikanan yang

unggul

Page 86: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

V.1

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan yang

komprehensif tentang bagaimana Dinas Perikanan mencapai tujuan dan sasaran

Renstra dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi

juga dapat digunakan sebagai cara untuk melakukan transformasi, reformasi dan

perbaikan kinerja birokrasi. Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan

program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi harus dijadikan

rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah di sektor perikanan.

Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan

sasaran akan dicapai dan selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan.

Arah kebijakan adalah pedoman yang mengarahkan rumusan strategi yang

dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu

selama 5 tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar

memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.

Strategi yang dilakukan serta arah kebijakan pembangunan untuk

mewujudkan misi tersebut adalah :

1. Meningkatkan pengembangan budidaya perikanan;

2. Meningkatkan pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air

tawar;

3. Meningkatkan pengembangan sistem penyuluhan perikanan;

4. Meningkatkan optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi

perikanan.

Terkait dengan strategi dan arah kebijakan tersebut, maka strategi dan arah

kebijakan yang dirumuskan untuk dilaksanakan dalam 5 tahun ke depan

adalah sebagaimana pada tabel 5.1.

Page 87: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

VISI :

MISI :

1. Pengembangan Bibit Ikan

Unggul

2. Pendampingan pada

kelompok tani

pembudidaya ikan

3. Pengadaan calon induk

ikan unggulan

4. Revitalisasi Perikanan

Budidaya di Kawasan

budidaya air tawar5. Pembangunan perikanan

terpadu

6. Pengembangan kawasan

pendederan ikan unggulan

7. Pengendalian dan

Pencegahan penebaran

penyakit ikan

2. 1. Pengembangan Kawasan

Budidaya laut, air payau

dan air tawar

2. Pengembangan kawasan

pelestarian sumberdaya

perikanan

2. Meningkatnya jumlah pelaku

usaha dan pelaku utama di

Bidang Perikanan yang aktif

1. Meningkatkan

Pengembangan sistem

Penyuluhan perikanan

1. Pengembangan sistem

penyuluh perikanan

1. Meningkatkan optimalisasi

pengelolaan dan pemasaran

produksi perikanan

1. Optimalisasi pengelolaan

dan Pemasaran produksi

perikanan

2. Pengembangan

Pengolahan Hasil

Perikanan

3. Pengendalian dan

Pengawasan Mutu Hasil

Perikanan

Tabel 5.1

Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Sasaran Strategi Arah KebijakanTujuan

Terwujudnya Kabupaten Lima Puluh Kota Sejahtera Dan Dinamis “Yang Mantap”

Berlandaskan Iman Dan Taqwa.

Meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui revitalisasi perekonomian dan reformasi

kelembagaan berbasis masyarakat dengan pemanfaatan potensi daerah

Meningkatnya Produksi dan

Produktivitas Perikanan yang

unggul

1. 1. Meningkatkan

Pengembangan Budidaya

Perikanan

Meningkatnya

kesejahteraan pelaku

usaha di Bidang

Perikanan dengan

Memanfaatkan

potensi perikanan

3. Meningkatnya Konsumsi

Makan Ikan

Meningkatkan

pengembangan kawasan

budidaya laut, air payau dan

air tawar

Page 88: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

VI.1

BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Rencana program yang disusun mengacu kepada tujuan, sasaran, strategi

dan kebijakan yang telah ditetapkan. Dimana program-program yang akan

dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan ini disajikan dalam

bentuk matrik indikasi rencana program yang disertai kebutuhan pendanaan. Juga

digambarkan pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan

yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode

perencanaan, serta target pencapaian pertahunnya.

Program ini diperoleh dari berbagai masukan, baik secara top down

berdasarkan hirarki peraturan perundang-undangan dan tata cara penyusunan

perencanaan pembangunan sebagaimana dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8

tahun 2008 yaitu Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lima

Puluh Kota tahun 2006-2025, Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJM)

Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2016-2021, Rencana Strategis Kementerian

Kelautan dan Perikanan tahun 2015-2019 dan Rencana Strategis Dinas Kelautan

dan Perikanan tahun 2015-2019. Maupun bottom-up rekapitulasi hasil

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota

untuk sektor perikanan.

Pelaksanaan program dan kegiatan instansi pemerintah daerah mengacu

kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

6.1 Program dan Kegiatan Berdasarkan Permendagri No. 21 Tahun 2011

Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

1) Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakana Hukum dalam

Pendayagunaan Sumber Daya Laut.

Page 89: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

VI.2

Kegiatan :

a. Pengawasan Terhadap Penggunaan Formalin Beserta Bahan

Pengawet Lainnya

Nomor Rekening : 2.05.17.04.xx

b. Pendataan Statistik Perikanan Tangkap/ Budidaya, Monitoring /

Pembinaan

Nomor Rekening : 2.05.17.05.xx

c. Survey Pembuatan Peta Data Base Potensi Perikanan

Nomor Rekening : 2.05.17.06.xx

d. Penyusunan Rancangan Perda Perikanan

Nomor Rekening : 2.05.17.07.xx

2) Program Pengembangan Budidaya Perikanan

a. Pengembangan bibit ikan unggul

Nomor Rekening : 2.05.20.01.xx

b. Pendampingan pada kelompok tani budidaya ikan

Nomor Rekening : 2.05.20.02.xx

c. Pembinaan dan pengembangan perikanan

Nomor Rekening : 2.05.20.03.xx

d. Pengadaan calon induk ikan unggulan

Nomor Rekening : 2.05.20.04.xx

e. Revitalisasi perikanan budidaya dikawasan budidaya air tawar

Nomor Rekening : 2.05.20.05.xx

f. Pembangunan perikanan budidaya terpadu/ Minapolitan

Nomor Rekening : 2.05.20.06.xx

g. Pengembangan Mina Tani

Nomor Rekening : 2.05.20.07.xx

h. Pengembangan kawasan pendederan ikan unggulan

Nomor Rekening : 2.05.20.08.xx

i. Revitalisasi perikanan budidaya dikawasan budidaya air tawar

Nomor Rekening : 2.05.20.05.xx

j. Pengendalian dan pencegahan penebaran penyakit ikan

Nomor Rekening : 2.05.20.10.xx

k. Pelatihan Instruktur Petani dan Nelayan di Balai Pelatihan

Nomor Rekening : 2.05.20.11.xx

3) Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan

Kegiatan :

a. Kajian Sistem Penyuluhan Perikanan

Nomor Rekening : 2.05.22.01.xx

Page 90: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

VI.3

4) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

Kegiatan :

a. Kajian optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan

Nomor Rekening : 2.05.23.01.xx

b. Pengembangan Pengolahan Hasil Perikanan

Nomor Rekening : 2.05.23.02.xx

c. Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Perikanan

Nomor Rekening : 2.05.23.03.xx

5) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, air payau dan air tawar

Kegiatan:

a. Kajian kawasan budidaya air laut, air payau dan air tawar

Nomor Rekening : 2.05.24.01.xx

b. Pengembangan kawasan dan pelestarian sumber daya perikanan

Nomor Rekening : 2.05.24.02

Page 91: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Meningkatnya

Kinerja Dinas

Perikanan

2 05 XX 01 Program Pelayanan

Administrasi

Perkantoran

Meningkatnya

Pelayanan

administrasi

perkantoran

10% 10% 617.327.600 20% 658.723.000 20% 651.177.500 20% 830.500.000 20% 867.500.000 100% 867.500.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 01 01 Penyediaan Jasa

Surat menyurat

% Jumlah Penyediaan

surat menyurat

10% 10% 1.566.000 20% 3.200.000 20% 3.000.000 20% 4.000.000 20% 4.000.000 100% 4.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 01 02 Penyediaan Jasa

Komunikasi

sumberdaya air dan

listrik

% Jumlah penyediaan

kebutuhan air , listrik,

telepon dan internet

10% 10% 28.410.000 20% 41.400.000 20% 42.600.000 20% 45.000.000 20% 45.000.000 100% 45.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 01 07 Penyediaan Jasa

Adminstrasi keuangan

Tersedianya

honororium pengelola

kegiatan dan uang

lembur

10% 10% 347.434.000 20% 348.017.000 20% 394.690.000 20% 450.000.000 20% 450.000.000 100% 450.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 01 10 Penyediaan Alat Tulis

Kantor

% Jumlah alat tulis

Kantor

10% 10% 31.335.000 20% 19.570.000 20% 29.257.500 20% 35.000.000 20% 35.000.000 100% 35.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 01 11 Penyediaan Barang

Cetakan dan

Penggandaan

% Jumlah Barang

cetak dan

penggandaan

10% 10% 21.937.600 20% 14.725.000 20% 18.000.000 20% 25.000.000 20% 25.000.000 100% 25.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 01 12 Penyediaaan

Komponen instalasi

listrik dan Penerangan

Bangunan Kantor

%Jumlah alat alat

listrik dan elektronik

10% 10% 2.115.000 20% 2.250.000 20% 3.000.000 20% 3.500.000 20% 3.500.000 100% 3.500.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 01 13 Penyediaan Peralatan

dan Perlengkapan

Kantor

% Jumlah peralatan

dan perlengkapan

kantor

10% 10% 3.500.000 20% 20.960.000 20% 8.000.000 20% 50.000.000 20% 60.000.000 100% 60.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 01 14 Penyediaan Peralatan

Rumah Tangga

% Jumlah alat alat

rumah tangga

10% 10% 1.175.000 20% 2.301.000 20% 810.000 20% 3.000.000 20% 4.000.000 100% 4.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 01 15 Penyediaan Bahan

Bacaan dan peraturan

Perundang undangan

% jumlah Buku Buku

Teknis perikanan,

Peraturan Perundang

undangan dan

tersdianya koran,

majalah

10% 10% 4.320.000 20% 4.104.000 20% 4.320.000 20% 5.000.000 20% 6.000.000 100% 6.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 01 17 Penyediaan makan

minum

Terlaksananya rapat

rapat dinas

10% 10% 31.515.000 20% 26.125.000 20% 27.500.000 20% 35.000.000 20% 35.000.000 100% 35.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 01 18 Rapat Rapat

Koordinasi keluar

daerah

Tersedianya biaya

operasional perjlanan

dinas

10% 10% 144.020.000 20% 176.071.000 20% 120.000.000 20% 175.000.000 20% 200.000.000 100% 200.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 02 Program

Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Aparatur

Meningkatnya

Ketersediaan Sarana

dan Prasarana

Aparatur

10% 10% 326.770.500 17% 190.503.800 18% 538.525.000 20% 717.525.000 20% 362.500.000 95% 325.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 02 05 Pengadaan kendaraan

dinas

Tersedianya

Kendaraan Dinas

0% 0% 0 100% 402.525.000 402.525.000 100% 402.525.000

2 05 XX 02 10 Pengadaan Mobiler % Jumlah Mobiler

Kantor

10% 17% 8.500.000 0% 0 0% 0 25% 50.000.000 35% 72.500.000 87% 90.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 02 24 Pemeliharaan rutin /

berkala kendaraan

dinas / operasional

Tersedianya biaya

operasional

kendaraan dinas

10% 10% 206.550.000 17% 89.450.000 18% 120.000.000 20% 150.000.000 20% 175.000.000 95% 200.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 02 26 Pemeliharaan rutin /

berkala Gedung kantor

Terlaksananya

perawatan gedung

kantor

10% 10% 4.031.500 17% 6.553.800 18% 8.000.000 20% 15.000.000 20% 15.000.000 95% 15.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 02 42 Rehabilitasi sedang/

berat gedung kantor

Terehapnya kantor

dinas perikanan

10% 10% 107.689.000 17% 94.500.000 18% 8.000.000 20% 100.000.000 20% 100.000.000 95% 20.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 03 Program

Peningkatan Disiplin

Aparatur

Tingkat disiplin

aparatur

0 0 0 0 0 0 0 150 stel 90.000.000 150 stel 90.000.000 150 stel 35.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 03 02 Pengadaan Pakaian

Dinas Beserta

Perlengkapannya

Tersedianya Pakaian

Dinas beserta

perlengkapannya

0 0 0 0 0 0 0 75 stel 45.000.000 75 stel 45.000.000 150 stel 35.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

Tahun 2021Kondisi Kinerja pada akhir periode

Renstra Perangkat Daerah

Tabel 6.1

Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Perikanan

Kabupaten Lima Puluh Kota

Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja

Tujuan, Sasaran,

Program (outcome )

dan Kegiatan (output )

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Unit Kerja

Perangkat

Daerah

Penanggung

Jawab

Lokasi

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020Kode

(3)

Meningkatnya

akuntabilitas Kinerja

Dinas Perikanan

Page 92: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Tahun 2021Kondisi Kinerja pada akhir periode

Renstra Perangkat DaerahTujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja

Tujuan, Sasaran,

Program (outcome )

dan Kegiatan (output )

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Unit Kerja

Perangkat

Daerah

Penanggung

Jawab

Lokasi

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020Kode

2 05 XX 03 03 Pengadaan Pakaian

Khusus hari hari

tertentu

Tersedianya Pakaian

hitam putih dan

pakaian kedaerahan

0 0 0 0 0 0 0 75 stel 45.000.000 75 stel 45.000.000 150 stel 35.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 05 Program

Peningkatan

Kapasitas

Sumberdaya

Aparatur

Tingkat kapasitas

sumberdaya

aparatur

10% 10% 8.300.000 10% 3.375.000 20% 15.000.000 20% 35.000.000 20% 40.000.000 80% 40.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 05 01 Pendidikan dan

Pelatihan Formal

Terlaksananya

Peningkatan SDM

Aparatur

10% 10% 8.300.000 0% 0 20% 10.000.000 20% 25.000.000 20% 25.000.000 80% 30.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 05 02 Sosialisasi Peraturan

Perundang undangan

Terlaksananya

sosialiasasi peraturan

perundang undangan

10% 0% 0 10% 3.375.000 20% 5.000.000 20% 10.000.000 20% 15.000.000 80% 10.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 06 Program

Pengembangan

Sistem Peloparan

Capaian Kinerja

Tingkat akuntabilitas

kinerja Dinas

Perikanan

8 dok 8 dok 227.730.200 8 dok 57.533.450 8 dok 57.144.000 8 dok 79.500.000 8 dok 100.000.000 40 dok 110.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 06 01 Penyusunan Laporan

Capaian Kinerja dan

Iktisar realisasi Kinerja

SKPD

Tersesusunya Renja,

Renstra, DPA, Lakip

dan Monev Kegiatan

7 dok 7 dok 194.431.000 7 dok 49.732.200 7 dok 47.144.000 7 dok 64.500.000 7 dok 75.000.000 35 dok 60.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 06 02 Penyusunan Laporan

Keuangan akhir tahun

Tersusunnya Laporan

Keuanngan Akhir

Tahun

1 dok 1 dok 33.299.200 1 dok 7.801.250 1 dok 10.000.000 1 dok 15.000.000 1 dok 25.000.000 5 dok 50.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 20 Program

pengembangan

budidaya perikanan

Tingkat produksi

Perikanan yang

unggul

43.560,15

ton/tahun, 250

juta ekor/tahun,

2.031,51 ha

43.991,75

ton/tahun, 273,5

juta ekor/tahun,

2.036,51 ha

2.245.645.200 46.000

ton/tahun, 300

juta ekor/tahun,

2.041,51 ha

2.739.664.175 51.218,40

ton/tahun, 325

juta ekor/tahun,

2.046,51 ha

2.708.186.000 56.073,83 ton/

tahun, 350 juta

ekor/tahun,

2.051,51 ha

3.350.000.000 61.409,03 ton/

tahun, 375 juta

ekor/tahun,

2.056,51 ha

3.870.000.000 61.409,03 ton/

tahun, 375 juta

ekor/tahun,

2.056,51 ha

7.324.350.000 Kepala

Dinas

Dinas

Perikanan

2 05 XX 20 01 Pengembangan Bibit

Ikan Unggul

Meningkatnya

produksi ikan

43.560,15

ton/tahun

46.000 ton /

tahun

569.310.000 46.000 ton/ tahun 642.698.500 51.218,40 ton/

tahun

439.910.000 56.073,83 ton/

tahun

600.000.000 61.409,03 ton/

tahun

700.000.000 61.409,03 ton/

tahun

1.568.150.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 20 04 Pengadaan calon

induk ikan unggulan

Meningkatnya

produksi benih ikan

dari UPR dan BBI

250 juta ekor /

tahun

273 500 juta

ekor / tahun

168.881.000 300 juta ekor

/tahun

85.966.775 325 juta ekor

/tahun

366.000.000 350 juta ekor

/tahun

450.000.000 375 juta ekor

/tahun

500.000.000 375 juta ekor

/tahun

531.200.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 20 05 Revitalisasi Perikanan

Budidaya di Kawasan

budidaya air tawar

Meningkatnya

produksi ikan

43.560,15

ton/tahun

46.000 ton /

tahun

242.565.000 46.000 ton/ tahun 330.223.250 51.218,40 ton/

tahun

300.000.000 56.073,83 ton/

tahun

400.000.000 61.409,03 ton/

tahun

450.000.000 61.409,03 ton/

tahun

1.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 20 06 Pembangunan

perikanan terpadu

Meningkatnya

Produksi Produk

Unggulan Daerah

153.000 ekor 200.000 ekor 82.007.000 250.000 ekor 92.143.150 350.000 ekor 220.000.000 100.000 ekor 300.000.000 500.000 ekor 350.000.000 500.000 ekor 753.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 20 08 Pengembangan

kawasan pendederan

ikan unggulan

Meningkatnya luas

lahan budidaya

2.031,51 Ha 2.036,51 Ha 1.145.632.200 2.041,51 Ha 1.533.503.500 2.046,51 Ha 1.300.276.000 2051,51 Ha 1.500.000.000 2056,51 Ha 1.750.000.000 2056,51 Ha 2.800.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 20 10 Pengendalian dan

Pencegahan

penebaran penyakit

ikan

Berkurangnya

penyakit ikan

10% 10% 37.250.000 20% 55.129.000 15% 82.000.000 20% 100.000.000 20% 120.000.000 75% 109.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 24 Program

pengembangan

kawasan budidaya

laut, air payau dan air

tawar

Tingkat Produksi

Tangkap

3.394,90 ton/

tahun

3.500 ton/ tahun 1.167.387.013 3.750 ton/ tahun 611.420.842 4.000 ton /tahun 424.600.000 4.250 ton /tahun 900.000.000 4.500 1.100.000.000 4.500 1.100.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 24 01 Kajian Kawasan

Budidaya laut, air

payau dan air tawar

Meningkatnya

produksi Perikanan

Tangkap

3.394,90 ton/

tahun

3.500 ton /tahun 24.415.000 3.750 ton / tahun 237.115.100 4.000 ton/ tahun 203.600.000 4.250 ton /tahun 500.000.000 4.500 ton /tahun 600.000.000 4.500 ton /tahun 100.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 24 02 Pengembangan

kawasan pelestarian

sumberdaya perikanan

Meningkatnya

produksi Perikanan

Tangkap

3.394,90 ton/

tahun

3.500 ton /tahun 1.142.972.013 3.750 ton / tahun 374.305.742 4.000 ton/ tahun 221.000.000 4.250 ton /tahun 400.000.000 4.500 ton /tahun 500.000.000 4.500 ton /tahun 1.000.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

Meningkatnya

akuntabilitas Kinerja

Dinas Perikanan

Meningkatnya

Produksi dan

Produktifitas

perikanan yang

unggul

Page 93: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Tahun 2021Kondisi Kinerja pada akhir periode

Renstra Perangkat DaerahTujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja

Tujuan, Sasaran,

Program (outcome )

dan Kegiatan (output )

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Unit Kerja

Perangkat

Daerah

Penanggung

Jawab

Lokasi

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020Kode

2 05 XX 20 Program

pengembangan

budidaya perikanan

Tingkat produksi

Perikanan yang

unggul

43.560,15

ton/tahun, 250

juta ekor/tahun,

2.031,51 ha, 457

klp

43.991,75

ton/tahun, 273,5

juta ekor/tahun,

2.036,51 ha, 523

klp

133.892.600 46.000

ton/tahun, 300

juta ekor/tahun,

2.041,51 ha, 566

klp

190.113.600 51.218,40

ton/tahun, 325

juta ekor/tahun,

2.046,51 ha, 615

klp

85.900.000 56.073,83 ton/

tahun, 350 juta

ekor/tahun,

2.051,51 ha, 671

klp

200.000.000 61.409,03 ton/

tahun, 375 juta

ekor/tahun,

2.056,51 ha, 737

klp

250.000.000 61.409,03 ton/

tahun, 375 juta

ekor/tahun,

2.056,51 ha, 737

klp

2.800.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 20 02 Pendampingan pada

kelompok tani

pembudidaya ikan

Meningkatnya jumlah

kelembagaan

profesional bidang

perikanan

457 klp 523 Klp 133.892.600 566 klp 190.113.600 615 klp 85.900.000 671 klp 200.000.000 737 klp 250.000.000 737 klp 563.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 22 Program

pengembangan

sistem Penyuluhan

perikanan

Jumlah kelembagaan

perikanan yang aktif

457 klp 523 Klp 92.011.200 566 klp 74.032.050 615 klp 139.000.000 671 klp 400.000.000 737 klp 450.000.000 737 klp 170.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 22 01 Kajian sistem

penyuluh perikanan

Terlaksananya

Kegiatan Penyuluhan

yang efektif dan

Efisien

457 klp 523 Klp 92.011.200 566 klp 74.032.050 615 klp 139.000.000 671 klp 400.000.000 737 klp 450.000.000 737 klp 170.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 23 Program optimalisasi

pengelolaan dan

pemasaran produksi

perikanan

Tingkat Konsumsi

Ikan dan

meningkatnya daya

saing produk

perikanan

31 kg

/tahun/kapita,

163 ton/tahun

32 kg

/tahun/kapita,

350 ton/tahun

660.106.097 33 kg

/tahun/kapita,

350 ton/tahun

418.159.075 34 kg

/tahun/kapita,

375 ton/tahun

480.467.500 35 kg

/tahun/kapita,

400 ton/tahun

1.000.000.000 36 kg

/tahun/kapita,

425 ton/tahun

1.170.000.000 36 kg

/tahun/kapita,

425 ton/tahun

4.675.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 23 01 Kajian Optimalisasi

pengelolaan dan

Pemasaran produksi

perikanan

Meningkatnya

Komsumsi ikan /

kapita

31 kg/tahun/kapita 32 kg

/tahun/kapita

336.082.000 33 kg

/tahun/kapita

263.263.825 34 kg

/tahun/kapita

132.000.000 35 kg

/tahun/kapita

500.000.000 36 kg

/tahun/kapita

600.000.000 36 kg

/tahun/kapita

3.695.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 23 02 Pengembangan

Pengolahan Hasil

Perikanan

Meningkatnya nilai

tambah dan daya

saing Produk

Perikanan

163 ton/tahun 350 ton/tahun 286.434.097 350 tahun/tahun 127.387.250 375 ton/tahun 308.467.500 400 ton/tahun 400.000.000 425 ton/tahun 450.000.000 425 ton/tahun 730.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

2 05 XX 23 03 Pengendalian dan

Pengawasan Mutu

Hasil Perikanan

Meningkatnya nilai

tambah dan daya

saing Produk

Perikanan

163 ton/tahun 350 ton/tahun 37.590.000 350 ton/tahun 27.508.000 375 ton/tahun 40.000.000 400 ton/tahun 100.000.000 425 ton/tahun 120.000.000 425 ton/tahun 250.000.000 Kepala Dinas Dinas

Perikanan

5.479.170.410 4.943.524.992 5.100.000.000 7.602.525.000 8.300.000.000 8.300.000.000

Meningkatnya

Konsumsi Makan

Ikan

Meningkatnya

Jumlah Pelaku

Usaha di Bidang

Perikanan yang

Aktif

Page 94: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

VII.1

BAB VII.

INDIKATOR KINERJA DINAS PERIKANAN YANG MENGACU KEPADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

7.1 Indikator Kinerja Utama Dinas Perikanan

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Lima Puluh Kota, Program prioritas

pembangunan untuk urusan Kelautan dan Perikanan adalah sebagai berikut:

1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan;

2) Program Pengembangan Perikanan Tangkap;

3) Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan;

4) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar;

5) Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan.

Setelah program prioritas dan pendanaan diketahui, langkah selanjutnya

adalah menetapkan indikator kinerja daerah. Kinerja merupakan keluaran/hasil

dari kegiatan/program yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan

penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur. Sedangkan

indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif

untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang

menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program atau kegiatan.

Penetapan indikator kinerja yang dimaksud pada bab ini adalah penetapan

indikator kinerja utama sebagai ukuran capaian keberhasilan pelaksanaan

program dan kegiatan periode Renstra ini. Penetapan indikator kinerja utama ini

bertujuan untuk memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian

visi dan misi Dinas Perikanan dari sisi keberhasilan penyelenggaraan

pemerintahan daerah, khususnya dalam memenuhi kinerja pada aspek

kesejahteraan, layanan umum dan daya saing. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi

pencapaian indikator outcome program pembangunan perikanan daerah setiap

tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi

kinerja yang diinginkan pada akhir periode Renstra ini dapat dicapai.

Page 95: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

VII.2

Indikator kinerja utamakan Dinas Perikanan secara teknis pada dasarnya

dirumuskan dengan mengambil indikator dari program prioritas yang telah

ditetapkan (outcome) atau kompositnya (impact). Suatu indikator kinerja daerah

dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih

indikator capaian kinerja program terhadap tingkat capaian indikator kinerja.

Indikator kinerja utama Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota dapat di

lihat pada tabel 7.1.

Page 96: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

Kondisi Kinerja

pada awal

periode RPJMD

Tahun 0 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1

- Produksi budidaya (ton) 43.560,15 43.991,75 46.000 51.218,40 56.073,83 61.409,03 61.409,03

- Produksi tangkap (ton) 3.394,9 3.500 3.750 4.000 4.250 4.500 4.500

- Produksi benih ikan (ekor) 257.628.000 406.944.570 425.000.000 430.000.000 440.000.000 450.000.000 450.000.000

- Produksi ikan hias (ekor) 1.450.000 5.478.000 6.000.000 6.500.000 7.000.000 7.500.000 7.500.000

- Produksi Produk Unggulan

Daerah (PUD) (ekor)

153.000 185.000 250.000 300.000 350.000 450.000 450.000

- Produksi hasil olahan

perikanan (ton)

163 349,02 350 375 400 425 425

2 Tingkat produktifitas

perikanan (ton/ha)

2 2,5 3 4 5 6 6

3 Tingkat konsumsi makan ikan

(kg/kapita/tahun)

30,5 32 33 34 35 36 36

4 Jumlah kelembagaan sektor

perikanan yang aktif (unit)

457 523 566 615 671 737 737

5 Cakupan bina kelompok

perikanan (%)

62,5 67,5 75 80 85 90 90

6 Nilai SAKIP 55 60 65 70 75 80 80

7 Persentase Temuan

Keuangan yang ditindaklanjuti

70 75 80 85 90 95 95

Sumber Data :

Data Statistik Dinas Perikanan

Jumlah produksi perikanan yang

unggul

(2)

Tabel 7.1

Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Target Capaian Setiap TahunNO

Kondisi kinerja

pada akhir

periode RPJMD

Indikator

Page 97: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

VIII.1

BAB VIII

PENUTUP

Perubahan Rencana Strategis Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh

Kota 2016-2021 di susun karena ada Perubahan RPJMD Kabupaten Lima Puluh

Kota Tahun 2016 s.d 2021. Rencana Strategis ini merupakan suatu dokumen

yang disusun berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 17

Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025,

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata

Cara Perencanaan , Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah , Tata

Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah , Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor

10 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Lima

Puluh Kota 2006 – 2025 dan Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota

Nomor Tahun 2018 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021.

Perubahan Rencana Strategis ini merupakan acuan dalam penyusunan Rencana

Kerja Dinas Perikanan dan Anggaran-Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh

Kota tahun 2016-2021.

Disadari bahwa keberhasilan pelaksanaan pembangunan perikanan tidak

hanya ditentukan dengan adanya dokumen Renstra, melainkan diperlukan

dukungan sektor terkait lainnya dan masyarakat luas. Akhirnya, kebersamaan dan

kerja keras dari seluruh jajaran Dinas Perikanan dengan semua pihak yang terkait

diperlukan dalam rangka mewujudkan harapan untuk mensejahterakan nelayan,

pembudidaya ikan, pengolah hasil perikanan, Pemasar dan masyarakat pesisir

lainnya melalui pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya perikanan secara

berkelanjutan dapat terwujud.

Page 98: ppid.limapuluhkotakab.go.id · Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor perikanan. Namun proses

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2021

DINAS PERIKANAN KAB. LIMA PULUH KOTA

VIII.2

Semoga rencana strategis ini dapat bermanfaat dan dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Sarilamak Pada tanggal, Desember 2018