power poin kel 8

17
KELOMPOK 8 PNDANGAN PROFESI BIDAN TERHADAP SOSIOLOGI 1. RAHMATUL ‘ULYA 2. NELA RAHMAWATI 3. WELLY HANDAYANI 4. YOHANA SUGANDA 5. RIKA ARMALINI

Upload: rahmatul-ulya-s

Post on 08-Nov-2015

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pp 8

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

KELOMPOK 8PNDANGAN PROFESI BIDAN TERHADAP SOSIOLOGI

RAHMATUL ULYANELA RAHMAWATIWELLY HANDAYANIYOHANA SUGANDARIKA ARMALINIDEFINISI SOSIOLOGISosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuanPENGERTIAN BIDAN

Bidan dalam bahasa Inggris berasal dari kata MIDWIFE yang artinya Pendamping wanita, sedangkan dalam bahasa Sanksekerta Wirdhan yang artinya : Wanita Bijaksana.

Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang berkaitan dengan perilaku manusia, interaksi yang dihasilkannya serta budaya yang dimiliki dan dihasilkan akibat dari adanya perilaku dan interaksi oleh suatu keluarga/ masyarakat dimana perilaku dan interaksi ini sangat berpengaruh terhadap status kesehatan individu, keluarga dan masyarakat. Menurut Mechanic, tugas medis hanya dapat dilaksanakan secara efektif manakala yang dipertimbangkan baik factor biologis maupun factor sosial dan psikologis. Kebidanan merupakan salah satu objek kajian Sosiologi Kesehatan yang merupakan subdisiplin ilmu terapan dalam konteks kesehatan dengan prinsip penerapan konsep dan metode disiplin sosiologi dalam mendeskripsikan, menganalisis dan memecahkan masalah kesehatan dimana ruang lingkup sosiologi terapan bergantung pada ruang lingkup objek kajian itu sendiri.RUANG LINGKUP SOSIOLOGI KESEHATAN

Teori Blum mengatakan bahwa status kesehatan individu atau masyarakat dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu lingkungan (paling besar pengaruhnya), kemudian perilaku, pelayanan kesehatan dan herediter/bawaan lahir.

PENDEKATAN SOSIOLOGI DIBIDANG KESEHATAN

Pendekatan EmikPendekatan emik adalah memahami mengapa atau penjelasan mengapa dia melakukan atau menolak melakukan sesuatu.

2. Pendekatan EtikMenganalisa perilaku/gejala sosial dari sudut pandang orang luar dan dibandingkan dengan budaya lain. Sifatnya objektif dan mempunyai indicator/ukuran agar bisa dibandingkanOleh karena itu, dalam mengembangkan sosiologi dibidang kesehatan, seorang tenaga kesehatan dapat mengembangkan sikap verstehen yaitu kemampuan untuk menyelami apa yang dirasakan oleh pasien atau masyarakat itu sendiri kemudian dianalisis berdasarkan ilmu kesehatan yang sudah dimiliki.

Tujuan penerapan sosiologi dibidang kesehatan adalah untuk menambah kemampuan para bidan dan tenaga kesehatan lainnya dalam melakukan penilaian klinis secara lebih rasional, menambah kemampuan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dialami dalam praktek, mampu memahami dan menghargai perilaku pasien, kolega serta organisasi dan menambah kemampuan dan keyakinan dalam menangani kebutuhan sosial dan emosional pasien sebaik kemampuan yang dimiliki dalam menangani gangguan penyakit yang diderita pasienPENERAPAN SOSIOLOGI DIBIDANG KEBIDANAN1. Terhadap pasien/klien :a. Sebagai pendidikb. Sebagai pemberi asuhanc. Sebagai modeld. Sebagai penelitie. Mother Substitute Role/ Expressive (Peran Pengganti Ibu)

2. Terhadap tim kesehatana. Sebagai Kolaboratorb. Sebagai Koordinatorc. Sebagai Anggota tim kesehatan

MASALAH SOSIAL DAN KESEHATAN WANITA1. Kemiskinan, Gizi dan kesehatan wanita2. Potensi kejadian kurang gizi dalam siklus kehidupanMasa kanak-kanakMasa RemajaMasa reproduksiMasa akhir kehidupan3. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)- Kekerasan fisik- Kekerasan psikis- Kekerasan ekonomi- Kekerasan spritual

PENANGANAN BIDAN TERHADAP PERMASALAHAN YANG TERJADI DI MASYARAKAT

Memberikan pendidikan kesehatan tentang gizi seimbang pada ibu yang bekerja ganda dan masa reproduktif bahwa dalam melakukan aktifitas sangat memerlukan energy yang sangat banyak.Memberikan pendidikan kesehatan tentang program KB kepada PUS dikarenakan adanya pendapat bahwa ber-KB adalah wanita bukan pria sehingga semua orang menganggap yang paling tepat ber-KB adalah wanita padahal ada beberapa pilihan untuk pria.

Memberdayakan wanita dalam pemahaman tentang kesehatan reproduksi seperti wanita tahu kapan melahirkan yang baik, dan dapat mengambil keputusan dalam menentukan pilihan.Memberdayakan masyarakat terutama wanita dalam menyukseskan gerakan masyarakat peduli Air Susu Ibu dalam rangka menurunkan pemberian makanan tambahan sebelum usia 6 bulan.Memberdayakan masyarakat dalam pemanfaatan obat asli Indonesia dengan cara menanam apotik hidup dihalaman rumah.Memberdayakan masyarakat dalam program sanitasi dan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan infeksi menular seksual termasuk HIV/AIDS.Memberdayakan masyarakat terutama keluarga dalam pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, alcohol dan zat adiktif pada remaja.Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang perlindungan dan penegakan HAM bagi wanita untuk menghindari kekerasan pada wanita baik secara fisik, psikologis, ekonomi maupun agama.Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat terutama wanita tentang kualitas tumbuh kembang anak dan remaja.PEMBAHASAN DENGAN JURNALChoice, continuity and control: changing midwifery, towards a sociological perspective. By. Sandall J.( Midwifery.1995 Dec;11(4):201-9)In this paper sociological theories of the professions and the organisation of work are drawn on to explain current developments in the organisation of maternity care. Utilising the literature on the sociology of the professions and general trends in health policy and labour markets, possible reasons for the current renaissance in midwifery and some implications for midwives are discussed. Thus, whilst some women and midwives may be building a paradigm of 'woman-centered' practice based on an equal partnership, for other midwives, the result may be a divided workforce consisting of an elite core and casualised periphery based on the ability to give a full-time flexible commitment to work. The implications of excluding those midwives who are unable to combine full-time work with their own domestic commitments are discussed.

WASALAM