potensi disintegrasi nasional
TRANSCRIPT
-
8/3/2019 Potensi Disintegrasi Nasional
1/7
POTENSI DISINTEGRASI NASIONAL
Nama :Lelo Susilo R.H
NIM :108114058
Kelas : B
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
-
8/3/2019 Potensi Disintegrasi Nasional
2/7
Latar Belakang
Dewasa ini, bangsa Indonesia banyak mengalami krisis persatuan dan kesatuan.
Banyak orang yang lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan
umum, sehingga hilangnya persatuan dan kesatuan ini dapat menyebabkan timbulnya
disintegrasi bangsa. Sedangkan arti dari disintegrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah hilangnya keutuhan atau persatuan.
Krisis moneter yang disertai krisis ekonomi dan politik di Indonesia yang berlangsung
sejak pertengahan 1997, membawa implikasi ganda, baik yang bersifat positif maupun negatif,
bagi masa depan politik Indonesia. Aspek positif dari krisis tersebut adalah timbulnya
gelombang tuntutan reformasi total, khususnya di bidang politik, ekonomi dan hukum.Mundurnya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998 telah memberikan kesempatan emas bagi
rakyat dan bangsa Indonesia untuk menata kembali sistem politik, ekonomi, dan hukum ke arah
yang lebih sehat, adil, dan demokratis. Meski di tengah euforia politik saat ini masih terdapat
gejolak politik di antara mereka yang pro pemerintah dan yang anti pemerintah, diharapkan
transisi menuju demokrasi ini akan dapat dilalui secara damai seperti yang dicita-citakan
sebagian besar rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia tampaknya tidak menginginkan terulangnya
kembali lingkaran setan suatu proses dari tirani menuju ke demokrasi, anarki politik dan kembali
ke tirani lagi, seperti yang terjadi pada proses pergantian kepemimpinan nasional dari Soekarno
ke Soeharto.
Masalah
Masalah disintegrasi politik akhir-akhir ini menjadi perhatian sekaligus sumber
kekhawatiran yang luas, baik di kalangan masyarakat, intelektual, maupun kalangan
pemerintah. Kekhawatiran itu tidak hanya bersumber dari tuntutan pemisahan diri sebagian
rakyat, tetapi juga lantaran maraknya kerusuhan sosial di beberapa kota besar dan kecil selama
akhir-akhir ini.
-
8/3/2019 Potensi Disintegrasi Nasional
3/7
Masalah yang akan diangkat pada makalah ini adalah:
Apakah disintegrasi itu?
Apa dampak dari disintegrasi ?
Bagaimana upaya untuk mencegah disintegrasi?
Kajian Permasalahan
A. Pengertian Disintegrasi
Disintegrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu keadaan tidak bersatu padu
atau keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan.
Integrasi: Perspektif Teoritis
Konsep integrasi biasanya menunjuk pada upaya penyatuan berbagai kelompok
masyarakat yang berbeda-beda secara sosial, budaya, maupun politik ke dalam satu kesatuan
wilayah untuk membangun kesetiaan yang lebih besar dan bersifat nasional. Dalam hal ini
integrasi dipandang sebagai usaha meniadakan kesetiaan-kesetiaan picik dan ikatan-ikatan
sempit dalam rangka membangun kesetiaan dan ikatan yang lebih luas ke arah pembentukan
identitas sosio-kultural dan politik yang bersifat nasional. Selain itu, istilah integrasi sering juga
dipergunakan untuk menunjuk pada upaya membangun suatu otoritas atau kewenangan
nasional; penyatuan pemerintah dengan yang diperintah; konsensus tentang nilai-nilai kolektif;
dan soal kesadaran setiap anggota masyarakat untuk memperkokoh ikatan di antara mereka.
B. Bahaya Disintegrasi
Nasionalisme yang melambangkan jati diri bangsa Indonesisa yang selama ini demikian
kukuh, kini mulai memperlihatkan keruntuhan. Asas persamaan digerogoti oleh ketidakadilan
pengalokasian kekayaan yang tak berimbang antara pusat dan daerah selama ini.
-
8/3/2019 Potensi Disintegrasi Nasional
4/7
Menurut Aristoteles, persoalan asas kesejahteraan yang terlalu diumbar, merupakan
salah satu sebab ancaman disintegrasi bangsa, di samping instabilitas yang diakibatkan oleh
para pelaku politik yang tidak lagi bersikap netral.
Meskipun barangkali filosof politik klasik Aristoteles dianggap usang, namun bila dlihat
dalam konteks masa kini, orientasinya tetap bisa dijadikan sebagai acuan. Paling tidak untuk
melihat sebab-sebab munculnya disintegrasi bangsa.
Maka menyikapi berbagai kasus dan tuntutan yang mengemuka dari berbagai daerah
sudah barang tentu diperlukan konsekuensi politik dan legitimasi bukan janji-janji sebagaimana
yang dikhawatirkan oleh banyak kalangan.
Legitimasi diperlukan tidak saja untuk menjaga stabilitas tetapi juga menjamin adanya
perubahan nyata dan konkret yang dapat dirahasiakan langsung oleh warga terhadap tuntutan
dan keinginan mereka. Namun, bagaimanapun juga kita tetap mesti berupaya agar tuntutan
terhadap pemisahan dari kesatuan RI dapat diurungkan. Dalam hal ini diperlukan kejernihan
pikiran, kelapangan dada dan kerendahan hati untuk merenungkan kembali makna kesatuan
dan persatuan, sekaligus menyikapi secara arif dan bijak terhadap berbagai kasus dari tuntutan
berbagai daerah.
Oleh karena itu potensi konflik dan disintegrasi berakar pula pada kecenderungan elite
politik di hampir semua tingkat untuk memanipulasi aspirasi dan kepentingan masyarakat.
Lebih jelas lagi, potensi disintegrasi itu muncul ketika elite politik, terutama elite birokrasi
negara (sipil maupun militer), memanipulasi kepentingan pribadi, keluarga, dan kelompok
sebagai kepentingan nasional serta menyalahgunakan otoritas negara untuk melindungi dan
mempertahankan vested interestsemacam itu. Fenomena manipulasi itulah tampaknya yang
lebih relevan dalam melihat berbagai kasus empirik yang berkaitan dengan soal integrasi dalam
periode Orde Baru dan pasca Orde Baru dewasa ini. Karena itu pula, disintegrasi bisa menjadi
ancaman serius bagi bangsa Indonesia jika para elite politik terus menerus melakukan
manipulasi atas aspirasi, isu, dan realitas kultural masyarakat, terutama di tingkat lokal.
-
8/3/2019 Potensi Disintegrasi Nasional
5/7
Misalnya kasus-kasus kerusuhan Ambon (yang merupakan kelanjutan dari kerusuhan
Ketapang dan Kupang), penindasan negara atas masyarakat di Aceh dan Timor Timur walaupun
dalam beberapa soal bisa dikecualikan, mencerminkan dengan jelas bahwa masalah integrasi
yang tengah dihadapi Indonesia tidak semata-mata integrasi yang bersifat vertikal, melainkan
juga integrasi horizontal. Akibat manipulasi terus-menerus yang dilakukan oleh negara,
kerusuhan 13-15 Mei 1998 berkembang menjadi kerusuhan berbau rasial (anti Cina). Di Ambon
dan Maluku pada umumnya, konflik dipertajam oleh isu yang lebih sensitif lagi, yaitu agama
Islam dan agama Kristen yang tumpang tindih dengan soal kesenjangan sosial ekonomi antara
penduduk asli dan para pendatang. Sementara di Sambas, Kalimantan Barat, konflik etnis
Madura dengan Melayu serta Dayak tumpang tindih dengan soal kesenjangan sosial ekonomi
diantara kedua kelompok etnik tersebut.
Pembelahan masyarakat secara kultural adalah realitas obyektif bangsa Indonesia yang
tidak mungkin ditiadakan. Ironisnya, upaya peniadaan sekat-sekat primordial itulah yang
selalu diupayakan selama sekitar 30 tahun Orde Baru melalui berbagai kebijakan yang sangat
sentralistik, seragam, dan memarjinalkan kontribusi faktor lokal. Oleh karena itu, integrasi dan
stabilitas yang dicapai oleh rezim Orde Baru sesungguhnya adalah integrasi dan stabilitas semu
yang diraih melalui strategi kooptasi atas elite lokal, represi terhadap aspirasi alternatif dari
masyarakat, dan pemberian ganjaran ekonomi serta kekuasaan bagi mereka yang mendukung
tetap tegaknya otoritarianisme. Akibatnya, ketika negara tak sanggup lagi membiayai dan
mempertahankan otoritarianisme politik, maka harmoni dan integrasi semu Orde Baru secara
berangsur-angsur runtuh pula.
C. Upaya Mencegah Disintegrasi
Indonesia akan disintegrasi atau tidak pasti akan menimbulkan pro dan kontra yang
disebabkan dari sudut pandang mana yang digunakan. Reformasi sudah berjalan bertahun-
tahun, apa yang telah didapat, bahkan rakyat kecil sudah mulai menilai bahwa kehidupan di
masa Orde Baru lebih baik bila dibandingkan dengan saat ini. Pandapat rakyat tersebut terjadi
karena hanya dilihat dari sudut pandang harga kebutuhan pokok sehari-hari dan itu tidak salah
karena hanya satu hal tersebut yang ada dibenak mereka. Kemudian ada kelompok masyarakat
yang selalu menuntut kebebasan, dan oleh kelompok yang lain dikatakan sudah kebablasan.
-
8/3/2019 Potensi Disintegrasi Nasional
6/7
Kemudian timbul kembali pertanyaan apa itu reformasi? Yang jelas bangsa Indonesia semua
menginginkan kehidupan yang lebih baik melalui reformasi setelah hidup di era Orde Baru.
Dengan demikian bangsa ini sudah mendekati disintegrasi kalau tidak memiliki
pegangan. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh bangsa dan negara ini dalam upaya
untuk bangkit kembali, yaitu :
1. Pancasila dan UUD 1945 harus digemakan lagi sampai ke rakyat yang paling bawah, dalam
rangka pemahaman dan penghayatan.
2. GBHN yang pernah ada yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam membangun bangsa
dan negara perlu dihidupkan kembali.
3. Para tokoh dan elit bangsa harus dapat memberi contoh dan menjadi contoh bagi rakyat,
jangan selalu bertengkar dan saling mencaci maki hanya untuk kepentingan kelompok atau
partai politiknya.
4. Budaya bangsa yang adi luhur hendaknya diangkat untuk diingat dan dilaksanakan oleh
bangsa ini yaitu budaya saling hormat menghormati.
5. TNI dan POLRI harus segera dibangun dengan tahapan yang jelas yang ditentukan oleh DPR.
Jangan ada lagi curiga atau mencurigai antar unsur bangsa ini karena keselamatan bangsa dan
negara sudah terancam.
KESIMPULAN
1. Disintegrasi :
>Disntegrasi berasal dari kata dis = tidak dan integrasi = menyatu/ penyatuan
>Disintegrasi adalah peristiwa terpecahnya/lepasnya suatu bagian/ wilayah dari suatu negara
dan berdiri sendiri sebagai negara merdeka
>Disintegrasi memiliki makna yang hampir sama dengan kata separatism, tapi separatisme lebih
ditujukan kepada gerakan pemberontakan suatu wilayah untuk melepaskan diri dari kesatuan
sebuah Negara.
-
8/3/2019 Potensi Disintegrasi Nasional
7/7
2. Disintegrasi harus dicegah mulai dari sekarang, misalnya:
Diperlukan penanganan yang cepat atas potensi disintegrasi, tetapi tidak gegabah Bersikap adil Dimulai dari diri sendiri
Sumber:
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/, tanggal akses 25 april 2011
http://wikipedia.org/sociology/ ,tanggal akses 25 april 2011
http://google.com/social-sciences/ ,tanggal akses 25 april 2011
http://mx.reocities.com/Tokyo/shores/3876/dis.html,tanggal akses 25 april 2011
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091205213249AAMe4qw,tanggal
akses 25 april 2011
http://mx.reocities.com/Tokyo/shores/3876/dis.htmlhttp://mx.reocities.com/Tokyo/shores/3876/dis.htmlhttp://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091205213249AAMe4qwhttp://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091205213249AAMe4qwhttp://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091205213249AAMe4qwhttp://mx.reocities.com/Tokyo/shores/3876/dis.html